PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI INTEGRASI MEDIA INTERNET PADA KIMIA LARUTAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA SMA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
SUSILO SUDARMAN NIM : 8126141017
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
SUSILO SUDARMAN 8126141017 , Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Integrasi Media Internet Pada Kimia Larutan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Karakter Siswa SMA.Tesis.Program Studi Pendidikan Kimia Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED 2014)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi media internet dan Direct Instruction (DI) terintegrasi media Internet serta pembelajaran Direct Instruction (DI). 2) Perbedaan nilai karakter toleransi, komunikatif, percayadiri, menghargai prestasi dan demokratis yang terkembang antara siswa yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi media Internet dan model pembelajaran DI terintegrasi media Internet serta model pembelajaran DI. 3)Terdapat interaksi antara karakter toleransi, komunikatif, percayadiri, menghargai prestasi dan demokratis yang terkembang dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi media Internet dan model pembelajaran DI terintegrasi media Internet serta model pembelajaran DI. 4) Ranah kognitif apa yang terkembang pada siswa yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi media Internet dan model pembelajaran DI terintegrasi media Internet serta model pembelajaran DI. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari tiga kelas eksperimen. Sebelum dilakukan perlakuan terlebih dahulu dilakukan pretes yang telah di validasi oleh tim ahli. Hasil belajar siswa diukur dengan instrument tes hasil belajar menggunakan gain ternormalisasi sedangkan untuk karakter digunakan angket dan observasi. Teknik analisis yang digunakan Anacova pada tariff signifikan α 0,0. Hipotesis diuji dengan menggunakan general linear model univariate . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model PBL terintegrasi internet dan DI terintegrasi internet serta model DI .2. Terdapat perbedaan nilai karakter toleransi, komunikatif, percaya diri, menghargai prestasi dan demokratis yang terkembang antara siswa yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi internet dan DI terintegrasi internet serta model DI
ABSTRACT
SUSILO SUDARMAN 8126141017, Problem Based Learning Model Development Through Internet Media Integration In Chemistry Solution To Improve Student Learning Outcomes SMA. Tesis. Program And Character Education Chemistry Graduate Studies, State University of Medan (UNIMED 2014)
This study aims to determine: 1). Chemical differences between the learning outcomes of students who learned with an integrated model of Problem Based Learning (PBL) Internet media and Internet media integrated Direct Instruction (DI) and Direct Instruction (DI) learning. 2) The difference of character values of tolerance, communicative, confidence, respect democratic achievements and spreading among the students who learned with an integrated model of PBL and the Internet media DI teaching model integrated Internet media as well as the DI teaching model. 3) There is an interaction between the characters tolerant, communicative, confidence, appreciate spreading democratic achievements and the learning outcomes of students who learned with an integrated model of PBL and the Internet media DI teaching model integrated Internet media as well as the DI teaching model. 4) what cognitive domains spreading the students who learned with an integrated model of PBL and the Internet media DI teaching model integrated Internet media as well as the DI teaching model. The sample in this study consisted of three experimental class. Before the first treatment that has been done in the pre-test validation by a team of experts. Student learning outcomes measured by achievement test instrument using the normalized gain, while for the characters used questionnaires and observation. The analysis technique used Anacova significant at α 0,0 tariff. The hypothesis was tested using univariate general linear models. The results showed that there were significant differences in learning outcomes of students who received learning PBL model with an integrated internet and integrated Internet Direct Instruction and Direct Instruction Model .2. There are differences in character values of tolerance, communicative, confident, achievement and respect democratic spreading among the students who learned with an integrated model of PBL Internet and DI model of integrated Internet and DI.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Tesis berjudul” Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Integrasi Media Internet Pada Kimia Larutan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Karakter Siswa SMA, disusun utuk memperoleh gelar magister Pendidikan Kimia, Program Pasca Sarjana, Unimed.
Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Prof.Dr.Ramlan Silaban, M.Si, sebagai dosen Pembimbing Tesis I dan Bapak Dr.Marham Sitorus, M, Si sebagai dosen Pembimbing Tesis II yang telah banyak membimbing penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan tesis ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D, Dr.Mahmud, M.Sc dan Dr.Zainuddin Muchtar, M.Siyang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari perencanaan penelitian sampai pada penyususnan tesis ini. Taklupa pula kami ucapakan bagi Kakak Desi selaku pegawai di jurusan Pendidikan Kimia Program Pasca Sarjana Unimed. Penghargaan juga diberikan kepada Bapak dan Ibu guru yang telah membantu penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan kepada Ayah, Ibu, Opung, adik-adik dan sanaksaudara dan juga terimakasih kepada teman saya Chotnida damayanti, erni juliani, emmi juwita siregar, Novi yanthi, siti hajar, husna sari
ii
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari tesis ini baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga isi dari tesis saya ini bermanfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan
Medan, 20 Maret 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATAPENGATAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah 1
1.2Identifikasi Masalah 5
1.3Batasan Masalah 5
1.4Rumusan Masalah 6
1.5Tujuan Penelitian 6
1.6Manfaat Penelitian 7
1.7Defenisi Operasional 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Model Problem Based Learning 9
2.2. Pelaksanaan Problem Based Learning 10
2.3. Hakikat Media Pembelajaran 12
2.3.1. Media Internet dalam Pembelajaran Kimia 13
2.4. Pendidikan Karakter 14
2.4.1. Nilai-Nilai Karakter dalam Problem Based Learning 16
2.5. Karakteristik Materi Asam Basa 17
2.6. Kerangka Konseptual 19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 21
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 21
3.3. Variabel Penelitian 22
3.4. Desain Penelitian 22
3.5. Prosedur Penelitian 23
3.6. Instrumen Penelitian 25
3.7. Analisis Instrumen Tes 26
3.8. Teknik Analisa Data 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 PBL terintegrasi internet untuk Pengajaran Larutan 27
4.1.1. Pengembangan Materi Larutan 28
4.1.2. Integrasi Internet 38
4.2. Deskripsi data 43
4.2.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 45
4.3. Uji Prasyarat Perlakuan Penelitian 46
4.3.1. Uji Normalitas Data 46
4.3.2. Uji Homogenitas Data 47
4.4. Uji Hipotesis 48
4.4.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa 48
4.4.2. Perbedaan Nilai Karakter Siswa 50
4.4.2.1Toleransi 52
4.4.2.2Komunikatif 53
4.4.2.3Percayadiri 54
4.4.2.4Menghargai Prestasi 54
4.4.2.5Demokratis 55
4.4.3 Interaksi Karakter Dengan Hasil Belajar Siswa 56 4.4.4 Pengaruh Model Pembelajaran Untuk Karakter Siswa 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan 63
5.2. Saran 64
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintaks (Langkah-Langkah) PBL 10 Tabel 2.2. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter 15
Tabel 3.1. Desain Penelitian 22
Tabel 4.1 Indikator dan Trayek pH 33
Tabel 4.2 Indikator dan Perkiraan pH 33
Tabel 4.3. Tabel Asam Lemah dan Hrga Tetapan Kesetimbangan 36
Tabel 4.4. Data Eksperimen pH Larutan 37
Tabel 4.5 Deskripsi Karakter dan Hasil Belajar Setiap Sekolah 44
Tabel 4.6 Uji Normalitas 46
Tabel 4.7 Uji Homogenitas 48
Tabel 4.8 Data Hasil Belajar 48
Tabel 4.9 Data Uji Post Hoc Hasil Belajar Siswa 49 Tabel 4.10 Data Karakter Siswa 50 Tabel 4.11 Data Uji Post Hoc untuk Nilai Karakter Siswa 52 Tabel 4.12 Data Karakter Dan Hasil Belajar Siswa pada Direct 56
Instruction terintegrasi internet
Tabel 4.13 Data Karakter Dan Hasil Belajar Siswa pada Direct 57 Instruction
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus 68
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen I 71
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen II 88
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen IV 98
Lampiran 5 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 107
Lampiran 6 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 111
Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Instrumen Penelitian Tentang Asam Basa 114
Lampiran 8 Soal Instrumen Tes 115
Lampiran 9 Angket untuk Mengukur Karakter Toleransi, Komunikatif, 123
Percaya diri, Menghargai Prestasi Dan Demokratis Lampiran 10 Lembar Observasi untuk Mengamati Karakter Toleransi, 128
Komunikatif, Percaya diri, Menghargai Prestasi Dan Demokratis Lampiran 11 Bagan Model Pembelajaran Problem Based Learning 135
Terintegrasi internet Lampiran 12 Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah terintegrasi 136
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat berdasarkan studi pengamatan yang dilakukan di SMA DR Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2011-2013
diperoleh bahwa hanya sebagian kecil saja yang memperhatikan pelajaran dan hanya sebagian kecil saja yang memperoleh nilai yang bagus pada saat ujian harian dan ujian semester. Berdasarkan angket yang disebarkan ke 44 responden diperoleh bahwa 13,6% menyatakan bahwa mata pelajaran Kimia itu sulit dan kurang menarik, 54,5% menyatakan bahwa mata pelajaran Kimia itu hanya biasa saja, dan 29,5% menyatakan bahwa mata pelajaran Kimia itu mudah dan menyenangkan. Melalui instrumen angket, diketahui bahwa terdapat perbedaan individu siswa dalam mengalami peristiwa belajar.
Keadaan ini menuntut peserta didik dipenuhi kebutuhan belajarnya sesuai karakteristik masing-masing. Sekitar 36,36% siswa menginginkan belajar dengan praktek dan demonstrasi, 6,81% mengatakan bahwa belajar Kimia itu dengan mengerjakan soal dan 56,81% menyatakan bahwa belajar Kimia itu dengan bermain sambil belajar. Kimia menjadi urutan kedua setelah Matematika yang paling kurang digemari siswa sebanyak 18,8%.
Agar permasalahan ini teratasi pembelajaran kimia di SMA perlu diubah model pembelajarannya. Pada penerapan Kurikulum 2013 guru harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini hasilnya lebih efektif. Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific
akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka
2
Salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam metode pendekatan scientific yaitu model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Menurut Ratnaningsih (2003), salah satu model pembelajaran yang dapat melatih keterampilan proses sains adalah model pembelajaran berbasis masalah. Hal ini karena siswa dapat memahami konsep dari suatu materi melalui bekerja dan belajar pada situasi atau masalah yang diberikan. Siswa melakukan investigasi,
membuat kesimpulan sebelum melakukan pemecahan masalah, mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimilikinya, dan mengkonstruksi pemahamannya sendiri.
Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian tentang model Problem Based Learning ini, diantaranya adalah penelitian menurut Hamizul dan Merza
Abbas (2012) PBL merupakan metode pembelajaran aktif menggunakan masalah terstruktur untuk merangsang pembelajaran. Metode ini membutuhkan keterlibatan siswa untuk berpikir, berdiskusi, berdebat dan memberikan pendapat untuk memecahkan realistis masalah kehidupan sehari-hari.
Raimi dan Adeoye (2011) menyatakan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan tingkat kognitif siswa serta keterampilan
dasar siswa dalam pembelajaran kimia. PBL sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta keterampilan dasar siswa yang sangat disarankan untuk dilakukan oleh guru sains dalam proses belajar mengajarnya
Menurut Hamizul dan Merza Abbas (2012) dalam penelitian menyatakan bahwa PBL dengan pembelajaran secara individu secara signifikan dapat menurunkan sikap yang baik bagi siswa. Hal ini berarti bahwa pembelajaran dengan model PBL dengan berkelompok lebih berhasil meningkatkan sikap moral
siswa dibandingkan jika dilakukan secara individual.
Yusof (2011) Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pendekatan
3
Smith (2000) menyatakan proses pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran berbasis masalah sangat cocok untuk pengantar ilmu karena membantu siswa mengembangkan keterampilan dan kepercayaan untuk menyelesaikan dan merumuskan masalah mereka yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Dilain pihak, tidak dapat diabaikan lagi bahwa media merupakan salah
salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran disekolah. Media pembelajaran yang lebih maju dan variatif dapat dibuat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, salah satunya teknologi internet. Dengan memanfatkan teknologi internet dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk semakin mudah mengakses informasi yang relevan sesuai kebutuhan.
Pemanfaatan online (website) dan offline (berbantuan komputer) sebagai salah satu media pembelajaran diharapkan dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pembelajaran berbasis website (online) mampu menumbuhkan kemandirian siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, ditunjukkan dengan adanya peningkatan penguasaan konsep (Mubaraq, 2009).
Pemilihan website sebagai media pembelajaran didasarkan oleh kemudahan mengakses informasi melalui internet, baik melalui perangkat keras portable (personal komputer) maupun perangkat keras movable (laptop, PDA,
atau handphone), dan dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, serta oleh siapa saja, termasuk oleh siswa. Selain itu, perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat memungkinkan banyak pihak untuk selalu memperbarui isi materi ajar beserta komponen-komponen lainnya, sehingga perkembangan ilmu
pengetahuan dapat dengan mudah dan cepat untuk di informasikan atau disampaikan kepada siswa dibandingkan dengan pengunaan media pembelajaran
lainnya.
4
peserta didik adalah toleransi, komunikatif, percaya diri, menghargai prestasi dan demokratis.
Afandi (2011) menyatakan Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Sedangkan pendidikan karakter, yaitu; membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik, sehingga
mampu mengantisipasi gejala krisis moral dan berperan dalam rangka pembinaan generasi muda. Melalui pembelajaran ilmu pengetahuan dapat di masukkan nilai-nilai pendidikan karakter dengan mengintegrasikan materi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan tersebut.
Hasil penelitian Mutiara (2011), Penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada karakter komunikatif dan percaya diri dengan media internet dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan rata-rata gain sebesar 0,73 sedangkan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah tanpa media internet sebesar 0,61.
Yusraini (2011), Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan media komputer untuk meningkatkan hasil belajar dan karakter rasa ingin tahu dan menghargai prestasi pada materi asam basa menunjukkan hasil belajar siswa yang diajar dengan model PBL dengan karakter menghargai prestasi lebih baik dengan tanpa menggunakan model PBL dengan karakter menghargai prstasi.
Syahputra (2009), mengenai “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keberhasilan Belajar Pada Mata Pelajaran Kimia Melalui Problemt Based Learning Menggunakan Media internet Di SMP” yang menyatakan hasil belajar kimia siswa lebih baik secara signifkan dibandingkan dengan hasil belajar kimia
siswa tanpa menggunakan internet.
Saragih (2012), menunjukan bahwa dalam upaya meningkatkan aktivitas
5
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan suatu penelitian mengenai : “Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Integrasi Media Internet Pada Kimia Larutan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Karakter Siswa SMA”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut.
1. Pendidikan belum berjalan seimbang dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat.
2. Kurangnya penggunaan media dan strategi dalam pembelajaran kimia. 3. Pembelajaran umumnya berlangsung secara konvensional
4. Adanya tuntutan penanaman nilai-nilai karakter bangsa dalam pendidikan. 5. Selain model pembelajaran, media pembelajaran harus dapat
membangkitkan motivasi siswa dalam penyampaian materi ajar agar terjadi interaksi di dalam kelas antara siswa dan guru.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang terdapat pada peneliti, baik dari segi kemampuan, waktu serta biaya maka ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat dijangkau peneliti.
Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning
dengan menggunakan media Internet
2. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA Kelas XI IPA semester genap
tahun pelajaran 2013/2014 pada pokok bahasan asam basa
6
1.4.Rumusan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi media Internet. Permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media
Internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada
materi larutan?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan nilai karakter yang terkembang antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model pembelajaran Direct
Instruction terintegrasi media Internet serta model pembelajaran Direct
Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
3. Apakah terdapat interaksi antara karakter yang terkembang dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta model pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
4. Ranah kognitif apa yang terkembang pada siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta model pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum penelitian adalah:
7
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan nilai karakter yang terkembang antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta model pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada materi larutan? 3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara karakter yang
terkembang dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta model pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada materi larutan? 4. Untuk mengetahui ranah kognitif apa yang terkembang pada siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media
Internet serta model pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet
pada materi larutan?
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pada mata pelajaran kimia pada khususnya, baik secara teoretis maupun secara praktis, antara lain:
1. Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat melengkapi dan memperkaya referensi serta khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti, selanjutnya, terutama bagi yang ingin mengkaji secara lebih terperinci tentang model problem based learning menggunakan media internet dan
pembentukan karakter siswa.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
8
3. Sebagai informasi bagi tenaga kependidikan yang dapat memperluas wawasan pengetahuan guru dan dapat dijadikan sebagai solusi menghadapi kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model problem based learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
berpusat pada siswa, membangun pembelajaran aktif, keterampilan menyelesaikan masalah dan dasar pengetahuan, serta berdasarkan pemahaman dan penyelesaian masalah.
2. Media internet disini menggunakan blog pribadi yaitu berupa materi pelajaran yang terkait serta situs-situs web kimia lainnya yang dapat membantu siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dan lebih memahami materi.
3. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai tertentu pada anak didik (siswa), seperti toleransi, komunikatif, percaya diri, menghargai prestasi, demokratis.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelutian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet serta pembelajaran Direct Instruction
2. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model PBl terintegrasi media internet dengan DI terintegrasi media internet.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi pembelajaran dengan model PBl terintegrasi media internet dengan DI.
4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi pembelajaran dengan model DI terintegrasi media internet dengan DI.
5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet serta pembelajaran Direct Instruction.
6. Tidak Terdapat perbedaan sikap toleransi yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet
serta pembelajaran Direct Instruction.
7. Tidak terdapat perbedaan sikap komunikatif yang signifikan antara siswa
8. Tidak terdapat perbedaan sikap percayadiri yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet serta pembelajaran Direct Instruction.
9. Tidak terdapat perbedaan sikap menghargai prestasi yang signifikan dengantara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis
masalah terintegrasi media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet serta pembelajaran Direct Instruction.
10.Tidak terdapat perbedaan sikap demokratis yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet serta pembelajaran Direct Instruction.
11.Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakter toleransi, komunikatif, percayadiri dan menghargai prestasi, dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet serta pembelajaran Direct Instruction
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dalam pembelajaran kimia khususnya pada materi asam basa, diharapkan guru mampu menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet.
2. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet untuk dapat menumbuh kembangkan sikap karakter toleransi, komunikatif, percayadiri, menghragai prestasi dan demokratis siswa dalam proses pembelajaran serta peningkatan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, R., (2011), Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, Journal of education 2:85-98
Alicia (2008), Karakter ilmu kimia:http://aliciakomputer.wordpress.karakterkimia Arikunto.I., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Dimiyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Etherington, M., (2011), Investigative Primary Science : A Problem-based Learning Approach, Australian Journal of Teacher Education 36:36 – 57. Fauziah, E., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis
Internet Dan Textbook Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan
Kemampuan Inkuiri Siswa Sma Pada Konsep Bioteknologi, Tesis, PPs, UPI,
Bandung.
Hamizul dan Abbas, M., (2012), Problem Based Learning With Cooperative Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas Among Form Four Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size, International Journal of Scientific & Engineering Research 3:1–5.
Hamizul dan Abbas, M., (2012), Investigate the Effects of Problem Based Learning with Cooperative Learning on Performance, International Journal of Scientific & Engineering Research 3:1 – 5.
Irianto, A., (2012), Statistik : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya, Kencana, Jakarta.
Lickona, T., (2012), Educating for Character, Mendidik untuk Membantu
Karakter, Bumi Aksara, Jakarta.
Mubaraq L., (2009), Model Pembelajaran Berbasis Web Pada Materi Fluida
Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan
Mutiara, A., N. (2013),Penerapan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Dan Karakter Komunikatif Serta Percaya Diri Pada
Materi Kimia Larutan Di SMA. Tesis, PPs, Unimed, Medan
Rahman,.A., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Raimi, S. M., dan Adeoye, F. A., (2011), Problem Based Learning Strategy and Quantitative Ability in Collage of Education Student’s Learning of Integrated Science, Ilourin Journal of Education 1:1–11.
Ratnaningsih, N.(2003). Mengembangkan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa Sekolah Menengah Umum Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah, Tesis, PPs, UPI, Bandung.
Sadiman, A.S,(2011), Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Saragih, R., (2012), Efektivitas Pembelajaran Inquiry Pada Problem Based Learning Dengan Media Berbasis Komputer Dan Praktikum Terhadap
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil
Kelarutan, Tesis, PPs, Unimed, Medan
Sardiman,(2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Remaja rodaskarya, Bandung
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta; Jakarta
Slocum, L.E., Towns, M.H., dan Zielinski, T.J., (2004), Oline Chemistry Module: Interaction and effectivite faculty facilitation, Journal of Chemical Education 81 : 1168-1171
Somantri, A., dan Muhidin, S. A., (2006), Aplikasi Statistika Dalam Penelitian,
Pustaka Setia, Bandung.
Smith, A,.K., (2000). Inquiry-Based Cooperative Learning, Ilourin Journal of
Education 1:1-11
Sudijono, A., (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Syahputra, (2009), Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keberhasilan Belajar Pada Mata Pelajaran Kimia Melalui Project Based Learning Menggunakan Media Internet Di SMP, Tesis, PPs, Unimed, Medan.
Yusof, K. M., (2010), Cooperative Problem-Based Learning (CPBL) A Practical PBL Model For Engineering Courses, Global Engineering Education Conference 5 : 366 – 373.