• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 21 TON/JAM TEKANAN KERJA 1,45 N/mm2 BAHAN BAKAR RESIDU DAN SUHU UAP HASIL 5O C DI ATAS SUHU UAP JENUH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 21 TON/JAM TEKANAN KERJA 1,45 N/mm2 BAHAN BAKAR RESIDU DAN SUHU UAP HASIL 5O C DI ATAS SUHU UAP JENUH."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API

DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 21 TON/JAM

TEKANAN KERJA 1,45 N/mm

2

BAHAN BAKAR RESIDU

DAN SUHU UAP HASIL 5

O

C DI ATAS SUHU UAP JENUH

Tugas Akhir ini disusun

untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat sarjana S1 pada Jurusan Taknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun:

NAFIS MAWALIA N I M : D 200 050 129

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Sudah beribu – ribu tahun manusia bersahabat dengan uap

air, yaitu semenjak manusia bisa melakukan pekerjaan merebus (to

boil), tetapi baru dua abad ini mereka dapat mengetahui bagaimana

cara menggunakan uap bagi kepentingan mereka.

Para insinyur Yunani dan Romawi telah mempunyai

pengetahuan yang menarik tentang sifat-sifat uap dan air panas,

tetapi tidak mencoba untuk memakai ilmunya tersebut. Pada tahun

1606, Giovanni Battista Della Porta merencanakan dua buah

laboratorium percobaan yang memperlihatkan tenaga uap dan alat

kondensasi. Pada tahun 1764 sebuah model mesin Newcomen

direparasi oleh James Watt, seorang pembuat instrumen dari

Glasglow University, dan pada tahun 1769 James Watt

mendapatkan hak paten dari mesin uap ciptaanya. Dan masih

banyak para ilmuan yang mampu merancang mesin uap.

Pada perkembangannya mesin uap sekarang sangatlah

penting dalam kelangsungan hidup manusia, diantaranya sebagai

pembangkit listrik tenaga uap di PLTU Paiton, Suralaya Lamongan,

untuk bidang industri, untuk tenaga penggerak, pabrik gula dan

(3)

2 1.2. Batasan masalah

Agar permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini tidak

meluas, maka hanya dibahas tentang redesign ketel uap pipa api

dua pass dengan kapasitas uap hasil 21 ton/jam dan pada tekanan

1,45 N/mm2 dengan bahan bakar residu.

1.3. Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan adalah diharapkan dapat

merencanakan ketel uap sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan

di lapangan. Serta menambah wawasan tentang ketel uap,

khususnya ketel uap pipa api.

1.4. Sistematika penulisan

Untuk mempermudah dalam pemahaman tugas akhir ini,

maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan

Bab ini dijelaskan tentang latar belakang, batasan masalah,

sistematika penulisan,

BAB II Teori Dasar

Bab ini dijelaskan tentang berbagai studi ilmu yang berkaitan

dengan ketel uap,

BAB III Air Isian Ketel

Pada bab ini dijelaskan tentang pencegahan pembentukan

kerak, pencegahan korosi, dan sistem pelunakan air isian

(4)

1 BAB IV. Pembakaran

Pada bab ini dijelaskan tentang proses pembakaran dengan

bahan bakar residu, kebutuhan bahan bakar, kebutuhan

udara, kebutuhan udara pembakaran serta kapasitas gas

asap hasil pembakaran.

BAB V. Konstruksi Ketel

Bab ini dibahas tentang perhitungan lorong api, pipa api,

drum ketel, batang tunjang, pipa tunjang lemari api,

superheater, ekonomiser, perencanaan cerobong,

konstruksi pengelasan dan penyangga ketel.

BAB VI. Kesetimbangan panas dan efisiensi ketel.

Bab ini dibahas tentang kesetimbangan panas serta efisiensi

ketel yang direncanakan.

BAB VII. Perlengkapan dan alat bantu ketel.

Bab ini dibahas tentang cara kerja dan kegunaan dari alat

bantu yang digunakan pada ketel.

BAB VIII. Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perhitungan dari

perencanaan ketel uap.

Referensi

Dokumen terkait

uap jenuh/jam Tekanan 15 Kg/cm 2 ”, penyusun mendapatkan masukan yang menunjang dari berbagai pihak, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan

Sistem pembakaran pada ketel uap ini menggunakan silinder api yang dilengkapi dengan chain grate, kegunaan dari chain grate itu sendiri adalah untuk tempat pembakaran

pondasi yang tetap, seperti contohnya pada ketel uap.. pembangkit tenaga dan ketel uap

Seperti ampas tebu yang digunakan untuk bahan bakar ketel uap, yang terdapat pada industri – industri gula yang ada negara Indonesia.. Dalam perencanaan ini berisi

Ketel uap pipa air terdiri dari susunan pipa-pipa yang di dalamnya berisi air yang akan dipanaskan. Sedangkan gas panasnya mengitari dari luar pipa-pipa tersebut. Dengan demikian

1. Kualitas uap yang dihasilkan biasanya uap jenuh. Kapasitas dan tekanan uap rendah sampai sedang. Waktu untuk pembentukan uap relatif lebih lama dibandingkan ketel uap

Dalam dapur boiler atau ketel uap terjadi perpindahan panas radiasi atau hantaran kalor (heat transfer) dari sumber panas yaitu hasil pembakaran suatu bahan

Jadi yang menjadi batasan masalah adalah perancangan dan pembuatan sebuah ketel pipa air mini kapasitas produksi uap 20 kg/jam dan tekanan 3 bar, serta pengoperasian untuk mengetahui