PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI
METODE DEMONSTRASI UNTUK ANAK DI TK PERTIWI I
CANDEN SAMBI BOYOLALI
TAHUN 2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
DWI WAHYU YULIANI
A 520090034
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
UN
IVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU
PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I - Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarra 57102
Website:
hcp://www.ums.ac.id
Email: ums@ums.ac'idSurat
Persetuiuan
Artikel Publikasi
Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah
ini
pembimbing skripsi/tugas akhir :: Aryati Prasetyarini,
M.Pd
( Pembimbing ).725
\arna
\-IP
NIK
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :
Nama :
Dwi
Wahyu yulianiNIM
:A
520 090 034Program
Study
: PAUDSI
I
Judul Skripsi : .. PENGEMBANGAN
KEMANDIRIAN ANAK MELALUI
METODE DEMONSTRASI
UNTIIK ANAK DI
TK PERTIWII
CANDEN SAMBIBOYOLALI
".\askah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapet dipergunakan seperlunya.
Surakarta,
l7
Oktober 2013Pembimbins
SI R.\T PERNYATAAN
PT
BLIKASI KARYA
ILMIAH
B i smillahirrahmanirrohi nr
Yang berlanda tangan dibaii ah irti. saya
:
Dni
Wahyu Yuliani:
A
520 090 034Jenis
Judul Nama
NIM
Fakultas/Jurusan
: FKIP / Pendidikan Anak UsiaDini
(PAUD): Skripsi
:
"
Pengembangan Kemandirian Anak MelaluiMetode Demonstrasi untuk Anak
Di
TK Pertiwi I Canden, Sambi, Boyolali Tahun 2073"Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1.
Memberikan hak bebas royalti kepada PerpustakaanUMS
atas penulisankarya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan
2.
Memberikanhak
menyimpan, mengalih mediakan/mengalih fornatkan,men gelo la dalam bentuk pangtal an data (dat ab a s e), mendistribusikannya,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakaan
UMS,
tanpa perlu memintaijin
dari
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta3.
Bersedia
dan
menjamin
untuk
menanggungsecara
pribadi
tanpamelibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggararnhak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian
pemyataanini
sayabuat
dengan sesungguhnyadan
semoga dapatdi gunakan sebagaimana semestinya
Surakarta, 17 Oktober 2013
Yang Menyatakan
ABSTRAK
PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE
DEMONSTRASI UNTUK ANAK DI TK PERTIWI CANDEN, SAMBI, BOYOLALI TAHUN 2013
Dwi Wahyu Yuliani, A520090034, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 17 Oktober 2013, 92 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk pengembangkan kemandirian melalui metode demonstrasi . Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengumpulan data (observing), dan refleksi (reflecting). Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data diperiksa dengan trianggulasi. Data dianalisis dengan pengumpulan data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan reduksi data. Subyek penelitian anak TK Pertiwi 1 Canden, dengan banyak anak didik 18 orang. Hasil penelitian menunjukkan dengan metode demonstrasi dapat mengembangkan kemandirian anak. Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 2,3, siklus II adalah 2,6, dan siklus III 3,2. Pencapaian pada siklus I, siklus II, dan siklus III ada 8 anak, 12 anak, 15 anak atau prosentasenya adalah 44%, 67%, 83%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan perkembangan kemandirian anak di TK Pertiwi 1 Canden, Sambi, Boyolali tahun 2013.
Kata Kunci : pengembangan kemandirian,Metode Demonstrasi
Pendahuluan
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan anak selanjutnya.
Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses
pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa
yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran
sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan
karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.
Menurut Tafsir (1991:26) Pendidikan ialah pengembangan pribadi dalam semua
aspeknya dengan penjelasan bahwa pengembangan pribadi mencakup pendidikan
oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan dan pendidikan oleh orang lain atau
tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan anak dengan mengembangkan aspek-aspek
perkembangan yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional,
berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni.
Mendidik anak dengan cara belajar sambil bermain tentunya akan sangat
menyenangkan, akan tetapi untuk menyiapkan generasi yang siap terhadap
perkembangan zaman diperlukan sebuah metode untuk memperkuat pondasi
pengetahuan mereka. Selain dengan adanya beberapa metode yang dipakai, tenaga
pengajar diharuskan mampu membawa anak-anak untuk selalu mengikuti setiap
kegiatan yang sedang dilaksanakan. Kemandirian anak sebagai salah satu aspek
perkembangan Bidang Pengembangan Pembiasaan Program Pembelajaran Taman
Kanak-kanak Kurikulum 2004 mempunyai peran penting, karena aspek
kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat menolong dirinya
sendiri dalam rangka kecakapan hidup (life skill), serta memperoleh keterampilan
dasar yang berguna untuk kelangsungan hidup anak. Melalui pemberian
rangsangan, stimulasi dan bimbingan, diharapkan akan meningkatakan
perkembangan perilaku dan sikap melalui pembiasaan yang baik, sehingga akan
menjadi dasar utama dalam pembentukan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai
yang ada dimasyarakat.
Setiap orang yang berkewajiban melakukan tugas seperti halnya seorang guru
kepadanya dituntut agar memangku kewajiban itu sepenuh tanggung jawab setiap
kewajiban berisi tugas dan setiap tugas harus di- laksanakan. Suatu tugas pasti
selesai dilaksanakan setelah tujuan yang di tujunya itu tercapai kemudian agar
tujuan itu dapat dicapai dengan tepat, seorang guru tersebut harus meyakinkan
jalan mana yang harus ditempuh untuk sampai kepada sasaran yakni guru itu
harus menentukan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan
kepada peserta didiknya.
Adapun cara atau metode-metode yang patut dan bagus untuk diterapkan itu
banyak sekali tergantung pada karakteristik peserta didik masing-masing, salah
satunya adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode yang
sangat efektif dalam membantu anak didik untuk menjawab dengan usaha sendiri
Pembelajaran kemandirian anak yang diarahkan untuk mengembangkan
kecakapan hidup melalui kegiatan-kegiatan konkrit yang dekat dengan kehidupan
anak sehari-hari mempunyai peranan penting. Namun keberhasilan kegiatan
belajar mengajar yang mengembangkan aspek kemandirian anak sering
meresahkan guru di TK Pertiwi I Canden. Berdasarkan pengamatan mulai awal
masuk sekolah sampai pertengahan semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013
menunjukkan bahwa kemandirian murid masih kurang. Kondisi ini di indikasikan
dengan anak tidak mau menerima tugas dari guru, dalam mengerjakan tugas tidak
tuntas, anak kurang percaya diri untuk mampu mengerjakan tugas sendiri dan
selalu meminta bantuan guru, dalam kegiatan sehari – hari seperti misalnya
memakai baju, memakai sepatu, pergi kekamar mandi, pada waktu makan, atau
saat pergi ke toilet, anak masih meminta bantuan kepada guru maupun orang tua
yang menunggui anak di sekolah maupun dirumah, anak juga kurang antusias
dalam kegiatan belajar mengajar. Maka penulis perlu mengatasi masalah tersebut
dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Landasan Teori
Menurut Drost (1993:22) kemandirian adalah individu yang mampu mengahdapi
masalah-masalah yang dihadapinya dan mampu bertindak secara dewasa.
Menurut gunawan (2008:1-2) kemampuan-kemampuan yang sudah dikuasai anak
TK di usia 4-5 tahun, anak seharusnya dapat melakukan aktivitas-aktivitas berikut
ini :(1).Menggunakan pisau untuk memotong makanan, (2)Buka-pakai baju
berkancing depan, (3)Buka-tutup celana, (4)Menalikan sepatu, (5)Mandi sendiri tanpa, (6)Cebok sehabis buang air kecil atau, (7)Menyisir rambut. Menurut
Chabib Thoha (1996:124-125) faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian
anak yaitu : Faktor dari dalam. (1) Faktor dari dalam diri anak adalah antara lain
faktor kematangan usia dan kelamin. Di samping into intelegensia anak juga
berpengaruh terhadap kemandirian anak.(2) Faktor dari luar.Adapun faktor dari
luar yang mempengaruhi kemandirian anak adalah: Kebudayaan masyarakat yang
maju dan kompleks tuntutan hidupnya cenderung mendorong tumbuhnya
meliputi aktivitas pendidikan dalam keluarga, kecenderungan cara mendidik anak,
cara memberikan penilaian kepada anak bahkan sampai cara hidup orang tua
berpengaruh terhadap kemandirian anak.
Sedangkan menurut Moeslichatoen (2004:7) demonstrasi berarti menunjukkan,
mengerjakan, dan menjelaskan. Melalui metode demonstrasi diharapkan anak
dapat mengenal langkah-langkah pelaksanaan. Demonstrasi mempunyai makna
penting bagi anak taman kanak-kanak, antara lain :Dapat memperlihatkan secara
konkret apa yang dilakukan atau dilaksanakan atau memperagakan, Dapat
mengkomunikasikan gagasan, konsep, prinsip dengan peragaan, Membantu
mengembangkan kemampuan mengamati secara teliti dan cermat, Membantu
meningkatkan kemampuan untuk melakukan segala pekerjaan secara teliti, cermat
dan tepat, Membantu mengembangkan kemampuan peniruan dan pengenalan
secara cepat.
Bahri Djamarah (2000:202) menyebutkan metode demonstrasi merupakan proses
belajar mengajar yang dilakukan guru atau orang lain yang khusus diminta atau
murid itu sendiri memperlihatkan suatu proses pada sejumlah murid di dalam
kelas. Misalnya, bagaimana cara menalikan sepatu, cara memakai baju sendiri,
dan sebagainya. Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan
maupun memperagakan suatu cara atau suatu keterampilan. Tujuannya agar anak
memahami dan dapat melakukannya dengan benar. Pelaksanaan tindakan dengan
kombinasi metode demonstrasi ini yakni guru perupaya memperagakan cara
melakukan langkah - langkah seperti menali sepatu seperti yang telah ditetapkan.
Kemudian mengajak anak melakukan sendiri, sambil dibimbing dan berlatih
secara berulang - ulang sampai anak mampu melakukan semua langkah menali
sepatu dengan baik dan benar. Dengan demikian pengembangan kemandirian
anak perlu adanya penggunaan metode demonstrasi dengan cara memperagakan
terlebih dahulu suatu proses kegiatan yang dapat mengembangkan kemandirian
anak baik di masa sekarang sejak usia dini maupun di masa yang akan datang.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teori dan sering
dimaksud anggapan dasar adalah “sesuatu hal yang diyakini kebenarannya oleh
penelitian yang harus dirumuskan secara jelas”. Berdasarkan kajian teori
sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian ini dipandang perlu
mengajukan kerangka pemikiran sebagai berikut, “dengan adanya metode
demonstrasi tersebut maka anak dapat meningkatkan kemapuan perkembangan
kemandirian anak dan kehidupan sosial anak sejak usia dini”.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan pada
landasan teori seperti yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan hipotesis
tindakan sebagai berikut : Metode demonstrasi dapat mengembangkan
kemandirian pada anak di TK Pertiwi I Canden.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi 1 Canden Sambi Boyolali. Waktu
Penelitian Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester I bulan Agustus
2013. Subyek penelitian adalah dalam satu kelas yaitu siswa kelompok A yang
anak didiknya berjumlah 18 anak terdiri dari 12 anak laki – laki dan 6 anak
perempuan. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini yaitu untuk
mengetahui perkembangan kemandirian anak. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau Clasroom Action Research
(CAR). Penelitian tindakan kelas yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama (Arikunto,2007). Proses penelitian ini berbentuk
siklus yang berlangsung beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Dalam setiap siklus terdiri dari empat pokok yaitu : 1). Perencanaan (Planning),
2). Pelaksanaan (Action) 3). Pengumpulan Data (Observing) 4). Refleksi
(Reflecting). Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu : 1).
Perencanan Tindakan 2). Pelaksanaan Tindakan 3). Pengamatan 4). Refleksi. Data
pembelajaran yang diperoleh dari beberapa sumber data. Sumber data menurut
Lofland dan lofland dalam moleong (2001:112) adalah kata-kata dan tindakan
yang selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk memperoleh dan
mengelola informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran
yang sama. Perbuatan instrumen disusun sebelum peneliti terjun kelapangan.
Instumen penelitian dikembangkan oleh peneliti bersama mitra guru kelas dengan
menjaga validitas isi. Dilaksanakan melalui observasi dan dokumentasi
Indikator Penelitian
Penelitian ini dianggap berhasil jika memenuhi indikator yang ditetapkan. Adapun
indikator pencapain setiap siklus adalah jika rata-rata kemampuan menganyam
anak mencapai 60% pada siklus I, 70% pada siklus II, 75% pada siklus III.
Hasil Penelitian
Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan observasi
prasiklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk mengetahui perkembangan
kemandirian anak sebelum dilaksanakan tindakan dengan menerapkan metode
demonstrasi. Kegiatan pengamatan perkembangan kemandirian anak dilakukan
dengan berpedoman pada lembar observasi yang sama seperti lembar observasi
perkembangan kemandirian anak yang akan digunakan pada penelitian ini.
Tahapan pra siklus dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 agustus 2013
penelitian tindakan ini dilaksanakan pada kelompok A dengan jumlah murid 18
anak. Hasil pengamatan sebelum tindakan diperoleh 39,7%. Perkembangan
kemandirian anak yang diperoleh belum meningkat secara optimal karena siklus 1
ini hanya mencapai 57,66% sehingga perlu adanya tindakan untuk menindak
lanjuti permasalahan tersebut dalam menigkatkan perkembangan kemandirian
anak. Oleh sebab itu peneliti dan guru membuat perencanaan tindakan pada siklus
meningkat, yaitu mencapai 66,44% Hasil prosentase sudah dikatakan meningkat
8,78% dibandingkan dengan siklus I yang baru 57,66% sehingga perkembangan
kemandirian anak sudah baik dan meningkat. Prosentase perkembangan
kemandirian anak pada siklus III ini sudah meningkat yaitu mencapai 81,44 %.
Hasil prosentase ini dikatakan meningkat 15% dibandingkan dengan siklus II
yang baru 66,44% sehingga perkembangan kemandirian anak sudah baik dan
mampu mencapai butir amatan yang mencapai skor sesuai dengan yang
ditargetkan peneliti. Sehingga tidak dilaksanakan siklus berikutnya. Hasil
penelitian ini menejelaskan adanya peningkatan dengan hipotesis yang berbunyi “
melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan perkembangan kemandirian
anak pada kelompok A TK Pertiwi 1 Canden Sambi Boyolali Tahun 2013
diterima kebenarannya.
Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat
diketahui bahwa perkembanagan kemandirian akan mengalami peningkatan pada
pra siklus 39,7%, siklus I mencapai 57,66%, siklus II 66,44% dan pada siklus III
mencapai 81,44%.
Prosentase perkembangan kemandirian anak dari prasiklus kesiklus I mengalami
peningkatan sebesar 11,96% hal ini dikarenakan pada siklus I anak masih dalam
proses pengenalan pengembangan kemandirian anak disiklus I, perkembangan
kemandirian anak melalui metode demonstrasi masih dalam tahap permulaan,
anak-anak masih banyak yang belum bisa dan masih banyak anak yang ramai
sendiri tidak memperhatikan guru.
Prosentase perkembangan kemandirian anak dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan yaitu 8,78% hal ini dikarenakan ada sebagian anak yang sudah bisa
mengikuti kegiatan kemandirian dan sebagian ada yang masih ramai sendiri
sehingga disiklus II ini ada peningkatan perkembangan kemandirian yang
signifikan.
Prosentase perkembangan kemandirian anak dari siklus II ke siklus III menglami
tertarik dengan kegiatan kemandirian tersebut, banyak anak-anak yang antusias
dan sangat senang menikmati kegiatan tersebut serta sudah dapat melakukan
kegiatan secara mandiri tanpa harus dibantu lagi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dari siklus I,
siklus II, dan siklus III serta berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat
meningkatkan perkembangan kemandirian pada anak kelompok A di TK Pertiwi 1
Canden Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Hal tersebut dibuktikan dari
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prosentase
perkembangan kemandirian pada anak.
Saran
Setelah menganalisis hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran sebagai bahan
perbandingan dalam pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dan juga sebagai
pembangun dalam setiap melaksanakan kegiatan pembelajaran. Saran tersebut
antara lain: (1) Terhadap guru. Guru hendaknya dalam menyampaikan
pembelajaran menggunakan media yang menarik. Guru hendaknya menggunakan
metode pembelajaran yang tepat, menarik dan menyenangkan agar dapat
mendorong minat dan antusias anak dalam mengikuti pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.Guru hendaknya lebih kreatif,
aktif, dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran.Guru hendaknya lebih sabar
dalam menghadapi anak dan guru lebih memperhatikan anak. (2) Terhadap Orang
tua. Orang tua hendaknya membimbing anak belajar di rumah dan dapat
memberikan stimulus terhadap kemampuan sosial emosional anak dalam
meningkatkan perkembangan kemandirian anak. Orang tua hendaknya selalu
memberikan kebebasan dan motivasi pada anak, sehingga terpenuhinya rasa ingin
tahu anak. (3) Terhadap peneliti. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian
yang serupa, tetapi dengan menggunakan materi dan pendekatan yang berbeda
untuk mendapatkan temuan yang lebih baik lagi. Karena dalam penelitian ini
Daftar Pustaka
Asrori, H. Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV Wacana Prima
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT Refika Aditama
Milles, Mattew B dan A. Micheal Hubberman. 1992. Analisis Data Kualitataif :
Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta : UI Press
Montolalu, B.E.F dkk. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka
Mulyasa. 1991. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Permendiknas, 2010. Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional
R. Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT Rineka Cipta
Sugono, Dendy. 2008. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Sugiyono. 2006. Metode penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Wacana Prima
Sumiati dan Asra. 2009. Metode pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima
Wiriaatmadja, Rochiati. 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Gea, Antonius. 2002. Relasi dengan Diri Sendiri. Jakarta. PT : Gramedia Syaiful, Bahri Djamarah, 2000.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif.Jakarta: Rieneka Cipta
Winarsih. 2010. Hubungan Pola Asuh Terhadap Kemandirian Belajar Anak
RA/BA Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta (tidak diterbitkan).
http://kitadhokoesoemo.blogspot.com/2011/11/aplikasi-dan-hasil-pelaksanaan-metode.html