• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI UNTUK ANAK DI TK PERTIWI I Pengembangan Kemandirian Anak Melalui Metode Demonstrasi Untuk Anak Di TK Pertiwi I Canden Sambi Boyolali Tahun 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI UNTUK ANAK DI TK PERTIWI I Pengembangan Kemandirian Anak Melalui Metode Demonstrasi Untuk Anak Di TK Pertiwi I Canden Sambi Boyolali Tahun 2013."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI

METODE DEMONSTRASI UNTUK ANAK DI TK PERTIWI I

CANDEN SAMBI BOYOLALI

TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1

Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

DWI WAHYU YULIANI

A 520090034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

UN

IVERSITAS

MU

HAMMADIYAH

SU

RAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN

ILMU

PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I - Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarra 57102

Website:

hcp://www.ums.ac.id

Email: ums@ums.ac'id

Surat

Persetuiuan

Artikel Publikasi

Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah

ini

pembimbing skripsi/tugas akhir :

: Aryati Prasetyarini,

M.Pd

( Pembimbing )

.725

\arna

\-IP

NIK

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan

skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :

Nama :

Dwi

Wahyu yuliani

NIM

:

A

520 090 034

Program

Study

: PAUD

SI

I

Judul Skripsi : .. PENGEMBANGAN

KEMANDIRIAN ANAK MELALUI

METODE DEMONSTRASI

UNTIIK ANAK DI

TK PERTIWI

I

CANDEN SAMBI

BOYOLALI

".

\askah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapet dipergunakan seperlunya.

Surakarta,

l7

Oktober 2013

Pembimbins

(3)

SI R.\T PERNYATAAN

PT

BLIKASI KARYA

ILMIAH

B i smillahirrahmanirrohi nr

Yang berlanda tangan dibaii ah irti. saya

:

Dni

Wahyu Yuliani

:

A

520 090 034

Jenis

Judul Nama

NIM

Fakultas/Jurusan

: FKIP / Pendidikan Anak Usia

Dini

(PAUD)

: Skripsi

:

"

Pengembangan Kemandirian Anak Melalui

Metode Demonstrasi untuk Anak

Di

TK Pertiwi I Canden, Sambi, Boyolali Tahun 2073"

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1.

Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan

UMS

atas penulisan

karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan

2.

Memberikan

hak

menyimpan, mengalih mediakan/mengalih fornatkan,

men gelo la dalam bentuk pangtal an data (dat ab a s e), mendistribusikannya,

serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis

kepada Perpustakaan

UMS,

tanpa perlu meminta

ijin

dari

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta

3.

Bersedia

dan

menjamin

untuk

menanggung

secara

pribadi

tanpa

melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum

yang timbul atas pelanggararnhak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian

pemyataan

ini

saya

buat

dengan sesungguhnya

dan

semoga dapat

di gunakan sebagaimana semestinya

Surakarta, 17 Oktober 2013

Yang Menyatakan

(4)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE

DEMONSTRASI UNTUK ANAK DI TK PERTIWI CANDEN, SAMBI, BOYOLALI TAHUN 2013

Dwi Wahyu Yuliani, A520090034, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 17 Oktober 2013, 92 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk pengembangkan kemandirian melalui metode demonstrasi . Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengumpulan data (observing), dan refleksi (reflecting). Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data diperiksa dengan trianggulasi. Data dianalisis dengan pengumpulan data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan reduksi data. Subyek penelitian anak TK Pertiwi 1 Canden, dengan banyak anak didik 18 orang. Hasil penelitian menunjukkan dengan metode demonstrasi dapat mengembangkan kemandirian anak. Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 2,3, siklus II adalah 2,6, dan siklus III 3,2. Pencapaian pada siklus I, siklus II, dan siklus III ada 8 anak, 12 anak, 15 anak atau prosentasenya adalah 44%, 67%, 83%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan perkembangan kemandirian anak di TK Pertiwi 1 Canden, Sambi, Boyolali tahun 2013.

Kata Kunci : pengembangan kemandirian,Metode Demonstrasi

Pendahuluan

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan anak selanjutnya.

Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa

yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran

sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan

karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

Menurut Tafsir (1991:26) Pendidikan ialah pengembangan pribadi dalam semua

aspeknya dengan penjelasan bahwa pengembangan pribadi mencakup pendidikan

oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan dan pendidikan oleh orang lain atau

(5)

tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan anak dengan mengembangkan aspek-aspek

perkembangan yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional,

berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni.

Mendidik anak dengan cara belajar sambil bermain tentunya akan sangat

menyenangkan, akan tetapi untuk menyiapkan generasi yang siap terhadap

perkembangan zaman diperlukan sebuah metode untuk memperkuat pondasi

pengetahuan mereka. Selain dengan adanya beberapa metode yang dipakai, tenaga

pengajar diharuskan mampu membawa anak-anak untuk selalu mengikuti setiap

kegiatan yang sedang dilaksanakan. Kemandirian anak sebagai salah satu aspek

perkembangan Bidang Pengembangan Pembiasaan Program Pembelajaran Taman

Kanak-kanak Kurikulum 2004 mempunyai peran penting, karena aspek

kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat menolong dirinya

sendiri dalam rangka kecakapan hidup (life skill), serta memperoleh keterampilan

dasar yang berguna untuk kelangsungan hidup anak. Melalui pemberian

rangsangan, stimulasi dan bimbingan, diharapkan akan meningkatakan

perkembangan perilaku dan sikap melalui pembiasaan yang baik, sehingga akan

menjadi dasar utama dalam pembentukan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai

yang ada dimasyarakat.

Setiap orang yang berkewajiban melakukan tugas seperti halnya seorang guru

kepadanya dituntut agar memangku kewajiban itu sepenuh tanggung jawab setiap

kewajiban berisi tugas dan setiap tugas harus di- laksanakan. Suatu tugas pasti

selesai dilaksanakan setelah tujuan yang di tujunya itu tercapai kemudian agar

tujuan itu dapat dicapai dengan tepat, seorang guru tersebut harus meyakinkan

jalan mana yang harus ditempuh untuk sampai kepada sasaran yakni guru itu

harus menentukan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan

kepada peserta didiknya.

Adapun cara atau metode-metode yang patut dan bagus untuk diterapkan itu

banyak sekali tergantung pada karakteristik peserta didik masing-masing, salah

satunya adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode yang

sangat efektif dalam membantu anak didik untuk menjawab dengan usaha sendiri

(6)

Pembelajaran kemandirian anak yang diarahkan untuk mengembangkan

kecakapan hidup melalui kegiatan-kegiatan konkrit yang dekat dengan kehidupan

anak sehari-hari mempunyai peranan penting. Namun keberhasilan kegiatan

belajar mengajar yang mengembangkan aspek kemandirian anak sering

meresahkan guru di TK Pertiwi I Canden. Berdasarkan pengamatan mulai awal

masuk sekolah sampai pertengahan semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013

menunjukkan bahwa kemandirian murid masih kurang. Kondisi ini di indikasikan

dengan anak tidak mau menerima tugas dari guru, dalam mengerjakan tugas tidak

tuntas, anak kurang percaya diri untuk mampu mengerjakan tugas sendiri dan

selalu meminta bantuan guru, dalam kegiatan sehari – hari seperti misalnya

memakai baju, memakai sepatu, pergi kekamar mandi, pada waktu makan, atau

saat pergi ke toilet, anak masih meminta bantuan kepada guru maupun orang tua

yang menunggui anak di sekolah maupun dirumah, anak juga kurang antusias

dalam kegiatan belajar mengajar. Maka penulis perlu mengatasi masalah tersebut

dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Landasan Teori

Menurut Drost (1993:22) kemandirian adalah individu yang mampu mengahdapi

masalah-masalah yang dihadapinya dan mampu bertindak secara dewasa.

Menurut gunawan (2008:1-2) kemampuan-kemampuan yang sudah dikuasai anak

TK di usia 4-5 tahun, anak seharusnya dapat melakukan aktivitas-aktivitas berikut

ini :(1).Menggunakan pisau untuk memotong makanan, (2)Buka-pakai baju

berkancing depan, (3)Buka-tutup celana, (4)Menalikan sepatu, (5)Mandi sendiri tanpa, (6)Cebok sehabis buang air kecil atau, (7)Menyisir rambut. Menurut

Chabib Thoha (1996:124-125) faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian

anak yaitu : Faktor dari dalam. (1) Faktor dari dalam diri anak adalah antara lain

faktor kematangan usia dan kelamin. Di samping into intelegensia anak juga

berpengaruh terhadap kemandirian anak.(2) Faktor dari luar.Adapun faktor dari

luar yang mempengaruhi kemandirian anak adalah: Kebudayaan masyarakat yang

maju dan kompleks tuntutan hidupnya cenderung mendorong tumbuhnya

(7)

meliputi aktivitas pendidikan dalam keluarga, kecenderungan cara mendidik anak,

cara memberikan penilaian kepada anak bahkan sampai cara hidup orang tua

berpengaruh terhadap kemandirian anak.

Sedangkan menurut Moeslichatoen (2004:7) demonstrasi berarti menunjukkan,

mengerjakan, dan menjelaskan. Melalui metode demonstrasi diharapkan anak

dapat mengenal langkah-langkah pelaksanaan. Demonstrasi mempunyai makna

penting bagi anak taman kanak-kanak, antara lain :Dapat memperlihatkan secara

konkret apa yang dilakukan atau dilaksanakan atau memperagakan, Dapat

mengkomunikasikan gagasan, konsep, prinsip dengan peragaan, Membantu

mengembangkan kemampuan mengamati secara teliti dan cermat, Membantu

meningkatkan kemampuan untuk melakukan segala pekerjaan secara teliti, cermat

dan tepat, Membantu mengembangkan kemampuan peniruan dan pengenalan

secara cepat.

Bahri Djamarah (2000:202) menyebutkan metode demonstrasi merupakan proses

belajar mengajar yang dilakukan guru atau orang lain yang khusus diminta atau

murid itu sendiri memperlihatkan suatu proses pada sejumlah murid di dalam

kelas. Misalnya, bagaimana cara menalikan sepatu, cara memakai baju sendiri,

dan sebagainya. Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan

maupun memperagakan suatu cara atau suatu keterampilan. Tujuannya agar anak

memahami dan dapat melakukannya dengan benar. Pelaksanaan tindakan dengan

kombinasi metode demonstrasi ini yakni guru perupaya memperagakan cara

melakukan langkah - langkah seperti menali sepatu seperti yang telah ditetapkan.

Kemudian mengajak anak melakukan sendiri, sambil dibimbing dan berlatih

secara berulang - ulang sampai anak mampu melakukan semua langkah menali

sepatu dengan baik dan benar. Dengan demikian pengembangan kemandirian

anak perlu adanya penggunaan metode demonstrasi dengan cara memperagakan

terlebih dahulu suatu proses kegiatan yang dapat mengembangkan kemandirian

anak baik di masa sekarang sejak usia dini maupun di masa yang akan datang.

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teori dan sering

(8)

dimaksud anggapan dasar adalah “sesuatu hal yang diyakini kebenarannya oleh

penelitian yang harus dirumuskan secara jelas”. Berdasarkan kajian teori

sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian ini dipandang perlu

mengajukan kerangka pemikiran sebagai berikut, “dengan adanya metode

demonstrasi tersebut maka anak dapat meningkatkan kemapuan perkembangan

kemandirian anak dan kehidupan sosial anak sejak usia dini”.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan pada

landasan teori seperti yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan hipotesis

tindakan sebagai berikut : Metode demonstrasi dapat mengembangkan

kemandirian pada anak di TK Pertiwi I Canden.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi 1 Canden Sambi Boyolali. Waktu

Penelitian Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester I bulan Agustus

2013. Subyek penelitian adalah dalam satu kelas yaitu siswa kelompok A yang

anak didiknya berjumlah 18 anak terdiri dari 12 anak laki – laki dan 6 anak

perempuan. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini yaitu untuk

mengetahui perkembangan kemandirian anak. Pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau Clasroom Action Research

(CAR). Penelitian tindakan kelas yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama (Arikunto,2007). Proses penelitian ini berbentuk

siklus yang berlangsung beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.

Dalam setiap siklus terdiri dari empat pokok yaitu : 1). Perencanaan (Planning),

2). Pelaksanaan (Action) 3). Pengumpulan Data (Observing) 4). Refleksi

(Reflecting). Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu : 1).

Perencanan Tindakan 2). Pelaksanaan Tindakan 3). Pengamatan 4). Refleksi. Data

(9)

pembelajaran yang diperoleh dari beberapa sumber data. Sumber data menurut

Lofland dan lofland dalam moleong (2001:112) adalah kata-kata dan tindakan

yang selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk memperoleh dan

mengelola informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran

yang sama. Perbuatan instrumen disusun sebelum peneliti terjun kelapangan.

Instumen penelitian dikembangkan oleh peneliti bersama mitra guru kelas dengan

menjaga validitas isi. Dilaksanakan melalui observasi dan dokumentasi

Indikator Penelitian

Penelitian ini dianggap berhasil jika memenuhi indikator yang ditetapkan. Adapun

indikator pencapain setiap siklus adalah jika rata-rata kemampuan menganyam

anak mencapai 60% pada siklus I, 70% pada siklus II, 75% pada siklus III.

Hasil Penelitian

Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan observasi

prasiklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk mengetahui perkembangan

kemandirian anak sebelum dilaksanakan tindakan dengan menerapkan metode

demonstrasi. Kegiatan pengamatan perkembangan kemandirian anak dilakukan

dengan berpedoman pada lembar observasi yang sama seperti lembar observasi

perkembangan kemandirian anak yang akan digunakan pada penelitian ini.

Tahapan pra siklus dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 agustus 2013

penelitian tindakan ini dilaksanakan pada kelompok A dengan jumlah murid 18

anak. Hasil pengamatan sebelum tindakan diperoleh 39,7%. Perkembangan

kemandirian anak yang diperoleh belum meningkat secara optimal karena siklus 1

ini hanya mencapai 57,66% sehingga perlu adanya tindakan untuk menindak

lanjuti permasalahan tersebut dalam menigkatkan perkembangan kemandirian

anak. Oleh sebab itu peneliti dan guru membuat perencanaan tindakan pada siklus

(10)

meningkat, yaitu mencapai 66,44% Hasil prosentase sudah dikatakan meningkat

8,78% dibandingkan dengan siklus I yang baru 57,66% sehingga perkembangan

kemandirian anak sudah baik dan meningkat. Prosentase perkembangan

kemandirian anak pada siklus III ini sudah meningkat yaitu mencapai 81,44 %.

Hasil prosentase ini dikatakan meningkat 15% dibandingkan dengan siklus II

yang baru 66,44% sehingga perkembangan kemandirian anak sudah baik dan

mampu mencapai butir amatan yang mencapai skor sesuai dengan yang

ditargetkan peneliti. Sehingga tidak dilaksanakan siklus berikutnya. Hasil

penelitian ini menejelaskan adanya peningkatan dengan hipotesis yang berbunyi “

melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan perkembangan kemandirian

anak pada kelompok A TK Pertiwi 1 Canden Sambi Boyolali Tahun 2013

diterima kebenarannya.

Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat

diketahui bahwa perkembanagan kemandirian akan mengalami peningkatan pada

pra siklus 39,7%, siklus I mencapai 57,66%, siklus II 66,44% dan pada siklus III

mencapai 81,44%.

Prosentase perkembangan kemandirian anak dari prasiklus kesiklus I mengalami

peningkatan sebesar 11,96% hal ini dikarenakan pada siklus I anak masih dalam

proses pengenalan pengembangan kemandirian anak disiklus I, perkembangan

kemandirian anak melalui metode demonstrasi masih dalam tahap permulaan,

anak-anak masih banyak yang belum bisa dan masih banyak anak yang ramai

sendiri tidak memperhatikan guru.

Prosentase perkembangan kemandirian anak dari siklus I ke siklus II mengalami

peningkatan yaitu 8,78% hal ini dikarenakan ada sebagian anak yang sudah bisa

mengikuti kegiatan kemandirian dan sebagian ada yang masih ramai sendiri

sehingga disiklus II ini ada peningkatan perkembangan kemandirian yang

signifikan.

Prosentase perkembangan kemandirian anak dari siklus II ke siklus III menglami

(11)

tertarik dengan kegiatan kemandirian tersebut, banyak anak-anak yang antusias

dan sangat senang menikmati kegiatan tersebut serta sudah dapat melakukan

kegiatan secara mandiri tanpa harus dibantu lagi.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dari siklus I,

siklus II, dan siklus III serta berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah

dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat

meningkatkan perkembangan kemandirian pada anak kelompok A di TK Pertiwi 1

Canden Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Hal tersebut dibuktikan dari

hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prosentase

perkembangan kemandirian pada anak.

Saran

Setelah menganalisis hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran sebagai bahan

perbandingan dalam pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dan juga sebagai

pembangun dalam setiap melaksanakan kegiatan pembelajaran. Saran tersebut

antara lain: (1) Terhadap guru. Guru hendaknya dalam menyampaikan

pembelajaran menggunakan media yang menarik. Guru hendaknya menggunakan

metode pembelajaran yang tepat, menarik dan menyenangkan agar dapat

mendorong minat dan antusias anak dalam mengikuti pembelajaran sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.Guru hendaknya lebih kreatif,

aktif, dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran.Guru hendaknya lebih sabar

dalam menghadapi anak dan guru lebih memperhatikan anak. (2) Terhadap Orang

tua. Orang tua hendaknya membimbing anak belajar di rumah dan dapat

memberikan stimulus terhadap kemampuan sosial emosional anak dalam

meningkatkan perkembangan kemandirian anak. Orang tua hendaknya selalu

memberikan kebebasan dan motivasi pada anak, sehingga terpenuhinya rasa ingin

tahu anak. (3) Terhadap peneliti. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian

yang serupa, tetapi dengan menggunakan materi dan pendekatan yang berbeda

untuk mendapatkan temuan yang lebih baik lagi. Karena dalam penelitian ini

(12)

Daftar Pustaka

Asrori, H. Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV Wacana Prima

Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT Refika Aditama

Milles, Mattew B dan A. Micheal Hubberman. 1992. Analisis Data Kualitataif :

Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta : UI Press

Montolalu, B.E.F dkk. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka

Mulyasa. 1991. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Permendiknas, 2010. Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

R. Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sugono, Dendy. 2008. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Sugiyono. 2006. Metode penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Wacana Prima

Sumiati dan Asra. 2009. Metode pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima

Wiriaatmadja, Rochiati. 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Gea, Antonius. 2002. Relasi dengan Diri Sendiri. Jakarta. PT : Gramedia Syaiful, Bahri Djamarah, 2000.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi

Edukatif.Jakarta: Rieneka Cipta

Winarsih. 2010. Hubungan Pola Asuh Terhadap Kemandirian Belajar Anak

RA/BA Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. Skripsi Universitas

Muhammadiyah Surakarta (tidak diterbitkan).

http://kitadhokoesoemo.blogspot.com/2011/11/aplikasi-dan-hasil-pelaksanaan-metode.html

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari redesain adalah Museum Wayang Kekayon yang bisa menarik minat wisatawan, edukatif, rekreatif, mampu memvisualisasikan wayang dalam bangunan serta nyaman bagi

sauce untuk main course, persiapan, pengolahan dan penyajian. 194) “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

[r]

Para mahasiswa dapat merujuk alur pengerjaan di buku referensi 2 bab 14 atau sesuai dengan pengarahan yang diberikan dosen pengampu Deskripsi luaran tugas : hasil pekerjaan

Hasil yang tidak berbeda tersebut mungkin disebabkan karena terdapat proses yang kurang maksimal pada saat pengeringan karena sebaran suhu selama pengukusan menunjukkan

Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara NMES pada metode grup otot dengan metode nerve trunk terhadap peningkatan otot Quadricep Femoris pada atlet pencak silat. Untuk

Sehingga atlet-atlet yang mengikuti latihan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Atletik Universitas Negeri Yogyakarta hanya memahami bagaimana cara untuk dapat

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Deteksi Merkuri Asal Darah Lumba-lumba Hidung Botol ( Tursiops aduncus ) di Kawasan Konservasi Ocean Dream