38
V. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan
Warmasem Kabupaten Raja Ampat dapat disimpulkan
bahwa:
1. Keragaman vegetasi mangrove ditemukan ada 7
spesies dari 4 famili yaitu A. lanata, B.cylindrica,
B.gymnorrhiza, R.apiculata, R.mucronata, S. alba dan
X. granatum. Spesies yang memiliki indeks
keragaman tertinggi B. gymnorrhiza (0,367) disusul
oleh R. apiculata (0,345). Jenis vegetasi mangrove
dari tahun ke tahun semakin berkurang. Selain itu,
buah mangrove B. gymnorrhiza digunakan sebagai
bahan makanan tradisional.
2. Hasil analisis data dari ke 3 petak ukur (5x5
m,10x10 m dan 20x20 m), menunjukkan bahwa
tingkat kerapatan relatif tertinggi pada spesies R.
apiculata (65 %) ditemukan pada petak ukuran 5x5
m, dan tingkat kerapatan relatif yang paling rendah
adalah spesies A. lanata, X. granatum (2 %).
3. Nilai frekuensi relatif ke 3 petak ukur tersebut dari
20 plot yang digunakan diketahui spesies yang
banyak ditemukan disetiap plot adalah spesies R.
apiculata dan memiliki nilai frekuensi yan paling
39
spesies yang sedikit ditemukan dari 20 plot adalah
spesies A. lanata, X. granatum, dan R. mucronata (4
%), tetapi ada spesies yang tidak di temukan pada
petak ukuran 5x5 m adalah spesies B. cylindrica.
4. Nilai dominansi yang paling tinggi (gambar 4) adalah
spesies B. gymnorrhiza (48 %) terdapat pada petak
ukur 20x20 m dari 20 plot, kemudian menyusul
spesies R. apiculata (46 %). Spesies X. granatum
tidak memiliki nilai dominansi dari 20 plot pada
petak ukur 5x5 m, 10x10 m, 20x20 m.
5. Indeks nilai penting vegetasi mangrove yang tertinggi
adalah spesies R. apiculata (167 %) pada petak
ukuran 5x5 m. Indeks nilai penting yang paling
rendah terdapat pada spesies Xylocarpus granatum
(6 %) dan R. mucronata (7 %).
6. Petak ukuran 5x5 m digunakan untuk tingkat
pancang dengan diameter pohon < 10 cm dari 20
plot, terdapat enam spesies. Petak ukuran 10x10 m
digunakan untuk tingkat tiang dengan diameter
pohon 10-20 cm dari 20 plot, terdapat lima spesies.
Dan petak ukuran 20x20 digunakan untuk tingkat
pohon dengan diameter pohon > 20 cm dari 20 plot,
40
B. Saran
1. Pemerintah diharapkan lebih memberi perhatian
pada pelestarian kawasan pantai di Pesisir Pantai
Waisai kota Kabupaten Raja Ampat.
2. Pemerintah diharapkan mengeluarkan Peraturan
Daerah (PERDA) khusus untuk pengelolaan dan
pengaturan tata ruang kawasan pesisir dengan
sangsi-sangsi hukum yang tegas bagi perusakan
ekosistem pesisir, termasuk didalammnya mengenai
pengelolaan hutan mangrove.
3. Pengelolaan perlu disosialisasikan kepada beberapa
instansi terkait dan masyarakat sekitar hutan
mangrove, supaya vegetasi mangrove tidak
mengalami penurunan spesies dari tahun ke tahun.
4. Ekosistem mangrove yang terbangun di pesisir
pantai memberikan fungsinya secara optimal baik
untuk mengantisipasi bencana tsunami,
peningkatan produktivitas ikan tangkapan serta