• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI STRATEGI PROBING PROMPTING DAN Implementasi Strategi Probing Prompting Dan Time Token Dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Ajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI STRATEGI PROBING PROMPTING DAN Implementasi Strategi Probing Prompting Dan Time Token Dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Ajaran 2011/2012."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI STRATEGI

PROBING PROMPTING

DAN

TIME TOKEN

DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII

SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG TAHUN

AJARAN 2011/2012

Naskah Publikasi

Untuk Memenuhu Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Sarjana S-1

Progam Studi Pendidikan Biologi

SITI AMINAH A 420 080 194

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrohmanirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama : Siti Aminah NIM/NIK/NIP : A 420 080 194/-/-

Fakultas/Progdi : FKIP/Pendidikan Biologi Jenis : Skripsi

Judul : IMPLEMENTASI STRATEGI PROBING PROMPTING

DAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG TAHUN AJARAN 2011/2012

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan

karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan , mengalih mediakan / mengalih formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan,

serta menampilkannya dalam bentuk soft copy untuk kepentingan

akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa

melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum

yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana semestinya.

Surakarta, 4 Agustus 2012 Yang menyatakan,

(5)

IMPLEMENTASI STRATEGI PROBING PROMPTING DAN TIME

TOKEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG TAHUN AJARAN 2011/2012

Siti Aminah

Progam Studi Pendidikan Biologi,Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang diajar melalui strategi pembelajaran Probing Prompting dengan strategi pembelajaran Time Token. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Ajaran 2011/2012, yang terdiri dari 6 kelas. Sampel yang digunakan yaitu 2 kelas dengan jumlah total kedua kelas tersebut 79 siswa, yaitu kelas E sebagai kelompok eksperimen I dengan strategi pembelajaran

Probing Prompting dan kelas A sebagai kelompok eksperimen II dengan strategi pembelajaran Time Token. Uji coba instrumen dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kerjo. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

clutser random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes sebagai metode pokok, dan dokumentasi dan observasi sebagai metode bantu. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji t. Hasil analisis data dengan  5% diperoleh t0,05 > tobs (1,991 > 0,302).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang diajarkan melalui strategi pembelajaran Probing Prompting dan Time Token.

Kata kunci: Probing Prompting, Time Token, hasil belajar

Pendahuluan

Pada dasarnya, proses pendidikan yang sesungguhnya adalah interaksi

kegiatan yang berlangsung di ruang kelas. Proses interaksi di kelas secara khusus

berusaha untuk memantapkan penanaman nilai-nilai dari masyarakat.

Fajar dalam Subadi (2009: 119) menyebutkan bahwa pendidikan

merupakan usaha kemanusian yang dilakukan secara sadar dan rasional untuk

mencapai cita-cita manusia yang tak pernah selesai dan tidak dapat dicapai oleh

hanya satu generasi. Selanjutnya, ketika manusia kemudian menyadari bahwa

(6)

bahkan batas generasi dan zamannya, maka pendidikan dan rekayasa generasi

masa depan mulai dikembangkan dan dikonsep sebagai usaha sadar yang tak

pernah berakhir. Karena itu, secara sistematis setiap usaha pendidikan merupakan

bagian integral dari suatu rekayasa perubahan modernisasi dan perubahan sosial.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam telah melaju dengan pesatnya

karena selalu berkaitan erat dengan perkembangan teknologi sehingga menggugah

para pendidik untuk dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih

terarah pada penguasaan konsep IPA. Oleh karena itu, pengalaman belajar IPA

harus memberikan pertumbuhan dan perkembangan siswa pada setiap aspek

kemampuan tersebut. Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan

fakta saja (produk ilmiah) tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap

ilmiah. Jadi metode ilmiah itu merupakan bagian dari IPA termasuk salah satunya

IPA-Biologi. Selama proses belajar mengajar sejalan dengan hakikat IPA maka

pemahaman siswa terhadap IPA menjadi lebih bermakna (Efi, 2007: 1). Namun

kenyataan sehari-harinya, dalam suatu kelas ketika Kegiatan Belajar-Mengajar

(KBM) berlangsung, nampak beberapa atau sebagian besar siswa belum dapat

mengikuti pelajaran dari guru. Jika masalah ini dibiarkan berlanjut, maka tiga

ranah kemampuan siswa belum dapat tercapai.

Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya adalah guru dan strategi pembelajaran. Tugas guru di

kelas tidak sekedar menyampaikan informasi demi pencapaian tujuan

pembelajaran, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar siswa, guru harus

berupaya agar kegiatan di kelas dapat memberikan kesempatan yang

seluas-luasnya bagi pengalaman siswa. Guru juga dituntut untuk menguasai

strategi-strategi penyampaian materi tersebut, cara guru menciptakan suasana kelas akan

berpengaruh terhadap respon siswa dalam proses pembelajaran. Apabila guru

berhasil menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi aktif dalam

belajar akan memungkinkan terjadi peningkatan prestasi belajar. Oleh karena itu,

guru harus mampu menemukan metode dan teknik yang dapat mendukung

(7)

dengan efektif. Namun kenyataan di lapangan proses belajar mengajar masih

didominasi metode konvensional, dimana pembelajaran berpusat pada guru.

Strategi pembelajaran merupakan cara dan seni untuk menggunakan

semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa (Wena, 2009: 2).

Banyak strategi pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar

mandiri, kreatif dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dan tujuan dari pembelajaran tercapai. Salah

satu metode yang dapat merangsang untuk minat belajar siswa di kelas adalah

active learning atau belajar aktif. Belajar aktif merupakan langkah cepat,

menyenangkan, mendukung, dan secara pribadi menarik hati. Belajar aktif dapat

membantu mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran

tertentu, dan mendiskusikannya dengan yang lain. Model strategi pembelajaran

aktif sangat banyak, beberapa diantaranya adalah strategi pembelajaran aktif tipe

Probing Prompting dan Time Token.

Kegiatan-kegiatan di dalam pembelajaran Biologi merupakan upaya untuk

bagaimana siswa dapat memahami konsep-konsep. Pemahaman yang diperoleh

siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diukur

dengan memberikan tes kepada siswa sehingga perlu diadakan penelitian untuk

mencari strategi pembelajaran yang efektif dalam proses belajar di kelas sehingga

dapat memberikan alternatif pendekatan atau strategi yang memungkinkan untuk

diterapkan dalam proses pembelajaran Biologi dengan kekhususan pokok bahasan

pada pelajaran Biologi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

Biologi antara siswa yang diajar melalui strategi pembelajaran Probing Prompting

dengan strategi pembelajaran Time Token.

Tinjauan Pustaka

Sudjana dalam Zaifbio (2011: 1) menyatakan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajarnya. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan sebagai hasil belajar

(8)

atau dikuasai setelah proses belajar yang biasanya ditunjukkan dengan nilai atau

skor.

Keberhasilan suatu proses belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Slameto (2003: 54), terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar

yaitu faktor intern dan ekstern.

a. Faktor Intern

1) Faktor jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.

2) Faktor psikologis, terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kesiapan.

3) Faktor kelelahan, berupa kelelahan jasmani maupun rohani.

b. Faktor Ekstern

1) Faktor keluarga, siswa menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara

orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang

kebudayaan.

2) Faktor sekolah, yang mempengaruhi belajar terdiri dari metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran

di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

3) Faktor masyarakat, yang mempengaruhi proses belajar diantaranya

adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul

dan bentuk kehidupan masyarakat.

Zaini (2008: ix) mendefinisikan pembelajaran aktif merupakan suatu

pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif, karena

dengan belajar secara aktif, merekalah yang mendominasi aktifitas pembelajaran,

sehingga membuat mereka aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide

pokok dari materi, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru

mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.”

Menurut Dick dan Carey dalam Danang (2011: 23), strategi pembelajaran

(9)

pembelajaran dan prosedur yang akan diterapkan terhadap bahan tersebut guna

memperoleh hasil belajar tertentu pada diri siswa. Sedangkan menurut Gagne dan

Brings dalam Danang (2011: 23) menyebutkan komponen dalam strategi

pembelajaran, diantaranya adalah, memberikan motivasi atau menarik

kesimpulan, menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik,

mengingatkan kompetensi prasyarat, memberi stimulus, memberi petunjuk

belajar, menimbulkan penampilan peserta didik, memberi umpan balik, menilai

penampilan, dan menyimpulkan.

Anonim (2010: 3) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran Probing

Prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian

pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali, sehingga terjadi proses berpikir

yang mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru

yang sedang dipelajari. Dengan model pembelajaran seperti ini proses tanya

jawab dilakukan secara acak. Setiap siswa harus berpartisipasi aktif, siswa tidak

bisa menghindar dari proses pembelajaran, karena setiap saat mereka akan

dilibatkan dalam proses tanya jawab.

Tahap-tahap pembelajaran Probing Prompting adalah, menghadapkan

siswa pada situasi baru (berupa penyajian masalah), menunggu beberapa saat (1-3

menit) untuk memberikan kesempatan kepada siswa memahami masalah,

mengajukan pertanyaan sesuai dengan indikator kepada seluruh siswa, menunggu

beberapa saat (1-3 menit) untuk memberikan kesempatan kepada siswa

merumuskan jawabannya. Selanjutnya meminta salah seorang siswa untuk

menjawab pertanyaan tersebut, dari respon pertama siswa itu, apabila jawabannya

relevan dan benar, maka dapat diminta tanggapan dari siswa yang lainnya untuk

meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang

berlangsung, dan memberikan pujian atas jawaban yang benar.

Widodo (2009: 1-3) menyebutkan bahwa,model pembelajaran Time Token

sangat tepat untuk pembelajaran struktur yang dapat digunakan untuk

mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi

pembicaraan atau siswa diam sama sekali. Model pembelajaran Time Token

(10)

pembelajarannya sebagai berikut guru menjelaskan tujuan

pembelajaran/kompetensi dasar, guru menyampaikan materi pelajaran, guru

mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi. Tiap siswa diberi sejumlah

kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon. Tiap siswa diberi sejumlah

nilai sesuai waktu yang digunakan, bila telah selesai bicara kupon yang dipegang

siswa diserahkan (setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi

setelah bergiliran dengan siswa lainnya), siswa yang telah habis kuponnya tak

boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua

kuponnya habis, demikian seterusnya.

Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu karena tidak

dilakukan kontrol atau manipulasi pada semua variabel yang relevan kecuali

beberapa dari variabel yang diteliti. Rancangan penelitian yang digunakan adalah

Pretes-Postest Non-Equivalent Control Group Design

Tabel 1. Prosedur Penelitian

Pretes Eksperimen (X) Pos tes

K I Xpp K1

K II Xtt K2

Keterangan : Simbol K dengan indeks I dan II menunjukkan kelompok

eksperimen sebelum perlakuan. Simbol X menunjukkan peelakuan, yaitu pp

(Probing Prompting) dan tt (Time Token). Simbol K dengan indeks 1 dan 2

menunjukkan kelompok eksperimen setelah perlakuan.

Variabel Bebas Variabel Terikat

Strategi pembelajaran

Probing Prompting

Strategi pembelajaran

Time Token

Gambar 1. Hubungan antar variabel penelitian

(11)

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Mojogedang yang terdiri dari 6 kelas yaitu VIII A – VIII F yang masing-masing

kelas terdiri 39 – 40 siswa. Sampel yang diambil adalah 2 kelas, yaitu kelas A

sebagai kelas eksperimen II dengan strategi Time Token dan kelas E sebagai kelas

eksperimen I dengan strategi Probing Prompting.

Materi yang digunakan dalam penelitin ini adalah sistem peredaran darah

pada manusia, dengan standar kompetensi Memahami berbagai sistem dalam

kehidupan manusia dan kompetensi dasar Mendiskripsikan sistem peredaran

darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Instrumen penelitian yang yang disusun dalam penelitian ini meliputi (1)

rencana pelaksanaan pembelajaran Probing Prompting dan Time Token (2) alat

evaluasi rencana pembelajaran yaitu tes obyektif.

Teknik analisis data dengan uji hipotesis yaitu uji t pada taraf signifikansi

5%. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas.

Hasil dan Pembahasan

Data skor diperoleh dari nilai ulangan hasil pembelajaran berdasarkan

strategi pembelajaran yang diterapkan. Kemudian untuk masing-masing data

tersebut ditentukan rataan (X ), Modus (Mo), Median (Me), Jangkauan (J), Data

Minimum (Min), Data Maksimum (Maks) serta Simpangan baku (s).

Tabel 2. Deskripsi Data Skor Berdasarkan Strategi Pembelajaran

Kelas n X mo me Nilai min.

Nilai

maks. J s Eksperimen I

(pp) 39 65,38 63 63 45 95 50 11,97 Eksperimen II

(12)

Gambar 2. Grafik Histogram Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

Pengujian hipotesis dengan uji t

Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji t

Kelas N Mean S 0,05 �� Keterangan

perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang diajarkan melalui strategi

pembelajaran Probing Prompting dan Time Token”.

Hasil penelitian dengan penerapan strategi Probing Prompting pada kelas

eksperimen I mengalami kenaikan dari rata-rata 63,56 menjadi 65,38, hal ini

menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Probing Prompting dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini didukung oleh beberapa

penelitian terdahulu diantaranya penelitian Widianto (2010) yang menyimpulkan

(13)

yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Probing Prompting.

Penelitian lain dilakukan oleh Nuryani (2011) yang menyimpulkan bahwa hasil

belajar dengan strategi pembelajaran Probing Prompting lebih baik dari pada

strategi Reciprocal Teaching, di mana nilai rata-rata siswa dengan strategi

pembelajaran Probing Prompting 64,87 sedangkan nilai rata-rata siswa dengan

strategi pembelajaran Reciprocal Teaching 61,24.

Hasil penelitian dengan menerapkan strategi Time Token pada kelas

eksperimen II mengalami kenaikan dari 63,65 menjadi 64,57. Hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2011), diperoleh hasil

bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran Time Token Student Facilitator

and Explaining dapat meningkatkan koneksi belajar siswa, diantaranya adalah

siswa mampu menyampaikan materi dengan baik di hadapan teman-temannya dan

siswa mampu menyelesaikan soal dengan baik dengan konsep yang benar dan

matang.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan penelitian

yang mendukung dapat diketahui bahwa strategi pembelajaran merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan hasil belajar siswa. Hal ini juga

didukung dengan penelitian lain, seperti yang dilakukan oleh Arnyana yang

menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran inovatif (Kooperatif GI, PBL, dan Inkuiri)

dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari pada strategi pembelajaran

tradisional (DI), dengan rata-rata persentase kelompok siswa kelompok GI, PBL,

Inkuiri dan DI adalah 73,57% : 75,03% : 74,48% : 55,05%. Penelitian lain dalam

jurnal Setiawan (2008) yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan interaksi

siswa dalam mengikuti pelajaran dan hasil belajar biologi, dengan nilai tiap siklus

mengalami peningkatan yaitu dari 25% menjadi 72,5% untuk peningkatan kinerja

siswa, sedangkan penguasaan konsep meningkat dari 32,5% menjadi 89%.

Penelitian dari Feriani (2010) yang menyimpulkan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD disertai Problem Posing memberikan prestasi belajar matematika yang

sama baiknya dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok

(14)

Dalam penelitian ini, yang diteliti adalah hasil belajar terutama pada ranah

kognitif. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual, yang

mengutamakan pada aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis.

Keempat aspek tersebut sebagai acuan dalam pembuatan soal yang diujikan pada

siswa.

Berdasarkan hasil analisis perhitungan untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar, diperoleh tobs=0,302∉DK, (DK={t│t < -1,991 atau t > 1,991}) maka

diambil keputusan H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang diajarkan melalui strategi

pembelajaran Probing Prompting dan Time Token atau strategi pembelajaran

Probing Prompting memberikan hasil belajar Biologi yang sama baiknya dengan

strategi pembelajaran Time Token. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang

diharapkan yaitu terdapat perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang

diajarkan melalui strategi pembelajaran Probing Prompting dan Time Token.

Tidak terpenuhinya hipotesis yang diharapkan dimungkinkan karena ada

faktor lain yang bukan merupakan variabel penelitian yang tidak terkontrol ikut

berpengaruh selama proses penelitian. Faktor tersebut diantaranya perbedaan

alokasi waktu pembelajaran kedua kelas eksperimen, siswa belum bisa

menyesuaikan diri dengan strategi pembelajaran aktif (Probing Prompting dan

Time Token), terbatasnya kemampuan peneliti dalam membantu siswa yang

mengalami kesulitan pada saat kegiatan pembelajaran dan mengendalikan suasana

kelas yang gaduh, siswa memberikan respon kurang positif terhadap peneliti yang

bukan merupakan guru mereka sendiri. Siswa cenderung santai dan tidak serius

mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti.

Simpulan dan Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan

bahwa strategi pembelajaran Probing Prompting memberikan hasil belajar Biologi yang

sama baiknya dengan strategi pembelajaran Time Token pada materi sistem peredaran

darah manusia. Hal ini didasarkan pada hasil analisis data diperoleh t0,05 > tobs

(15)

Saran yang diajukan peneliti adalah (1) Guru diharapkan menggunakan

strategi pembelajaran yang tepat dalam mengajar Biologi, seperti strategi

pembelajaran Probing Prompting dan Time Token, dan terus memotivasi siswa

agar aktif berproses dalam pelaksanaan pembelajaran. (2) Bagi para peneliti lain

yang tertarik pada fokus yang sama atau serupa, hendaknya dapat

mengembangkan penelitian ini sehingga keunggulan dari strategi pembelajaran

Probing Prompting dan Time Token benar-benar terbukti.

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Rohmat. 2011. Pengertian Belajar dan Model Pembelajaran. (online). http://rohmatanas.blogspot.com/2011/11/pengerian-belajar-dan-model.html, diakses pada tanggal 25 November 2011.

Anonim. 2010. Pembelajaran dengan Teknik Probing Prompting (online). http://Arepository.upi.edu/operator/upload/s_d015_0605654_chapter2.pdf.

diakses pada tanggal 25 November 2011.

Arikunto, Suharsini. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta.

Arnyana, Ida Bagus Putu. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. No. 3 Tahun. XXXIX juli 2006, 496 – 515.

Aunurahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Budiono. 2009. Stastiska untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Danang, Tunjung L. 2011. Mengenal Lebih Dekat Guru dan Pembelajaran. Pustaka Abadai Sejahtera: Sukoharjo.

Efi. 2007. Perbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar melalui Pendekatan Cooperatif Learning Teknik Jigsaw dengan Teknik STAD (online). http://idb4.wikispaces.com/file/view/ss4005.pdf, diakses pada tanggal 25 November 2011.

(16)

Nurindahca. 2011. Pengertian dan Kelebihan Probing Prompting (online). http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2201098-, diakses pada tanggal 25 November 2011.

Nuryani, Dika Risty. 2011. Perbedaan Pembelajaran Matematika dengan Strategi Probing Prompting dan Reciprocal Teaching terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa (Pada Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP 2 Geyer Tahun Ajaran 2011/2012). Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).

Rahmatun, Dwi. 2011. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Segiempat dan Segitiga dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe

Firing Line bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 2 Andong Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).

Sagala, Saiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Saputri, Irma Agussetyana. 2011. Peningkatan Koneksi Belajar Matematikamelalui Strategi Pembelajaran Time Token dan Student Facilitator and Explaining pada Pokok Bahasan Aritmatika social. Skripsi. Surakarta : UMS (Tidak Dipublikasikan).

Setiawan, I Gusti Agung Nyoman. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 Sma Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 2 (1), 42-59.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Subadi, Tjipto. 2009. Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan. Kartasura: Fairuz media.

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran (online). http://puterakembara.org, diakses pada tanggal 25 November 2011.

Syamsuri, Istamar. Dkk. 2007. IPA Biologi SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

(17)

Usman, M. User dan L. Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Widianto, Tintus. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Probing Prompting untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas VIII semester II SMP Negeri 1 Tawangmangu (Bangun Ruang Sisi Datar).

Skripsi. Surakarta : UMS (Tidak Dipublikasikan).

Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows. Surakarta: Badan Penerbit FKIP UMS.

Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Time Token (Arends,1998)

(online). http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/14/model-pembelajaran-time-token-arends1998/, diakses pada tanggal 25 November 2011.

Widiyoko, Eko Putro. 2010. Evaluasi Progam Pembelajaran. Yogyakarta: Puataka Pelajar.

Uno, Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Aktif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Zaifbio. 2011. Hasil Belajar Biologi (online). http://zaifbio.wordpress.com/2011/11/21/hasil-belajar-biologi/, diakses pada tanggal 25 November 2011.

Zaini, Hisyam. Dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Gambar

Gambar 1. Hubungan antar variabel penelitian
Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji t

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat pentingnya acara ini, diharapkan yang hadir Direktur atau yang namanya tercantum di dalam Akte Pendirian Perusahaan serta perubahannya. Apabila di

Kinerja Pemerintah Daerah : Proksi Rasio Belanja

Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini, yaitu sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan penguasaan konsep

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendiskripsikan bentuk aspek gramatikal pengacuan pronomina persona yang ada pada karangan siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Slogohimo Wonogiri,

yang sesuai untuk koperasi tersebut. Pemilihan saluran distribusi itu sendiri dihadapkan pada alternatif saluran distribusi langsung dan tidak langsung. PRIMKOPTI

1) Teknik transformasi lirik lagu dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester III kelas A Departemen Pendidikan Bahasa Perancis

[r]

DAFTAR LAMPIRAN... Latar Belakang Masalah... Pentingnya Penggunaan Model... Definisi Model Pembelajaran... Model Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani... Model Pembelajaran