Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOPTEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8BANDUNGBERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK
MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI
Oleh:
Tanggu Marali Habeahan E.0551. 0807847
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
Denganinisayamenyatakanbahwaskripsidenganjudul“STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANAPRASARANA PENDIDIKAN
NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI
KOMPETENSI”inidanseluruhisinyaadalahbenar-benarkaryasendiri,
dansayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara yang
tidaksesuaidenganetikailmu yang berlakudalammasyarakatkeilmuan.
Ataspernyataaninisayasiapmenanggungresiko yang
dijatuhkankepadasayaapabiladikemudianhariditemukanadanyapelanggaranterhadapetikakeilm
uandalamkaryaini, atauadaklaimdaripihak lain terhadapkaryasaya.
Bandung, Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
TANGGU MARALI HABEAHAN NIM. 0807847
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR
UJI KOMPETENSI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Dr. InuHardi Kusumah, ST., M.Pd. NIP. 195802061984031001
Pembimbing II
Drs. Uli Karo Karo, M.Pd. NIP. 19500527 197903 1 003
Mengetahui,
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
FakultasPendidikanTeknologidanKejuruan UniversitasPendidikan Indonesia
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Tanggu Marali Habeahan (2015). Studi Tentang Ketersediaan Fasilitas Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung Berdasarkan Standar Sarana Prasarana Pendidikan Nasional Untuk Memenuhi Standar Uji Kompetensi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang sarana prasarana di workshop SMK 8 bandung terhadap pemenuhan standar uji kompetensi teknik otomotif berdasarkan instrumen verifikasi SMK penyelenggara ujian praktik kejuruan. Penelitian dilakukan karena masih banyaknya SMK yang belum memenuhi standar sarana prasarana berdasarkan standar pendidikan nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan instrumen data observasi dan dokumentasi. Instrumen dilakukan setelah mendapatkan data dari hasil observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan persentase pemenuhan standar sarana prasarana workshop SMK Negeri 8 Bandung berdasarkan standar sarana prasarana pendidikan nasional dalam memenuhi standar uji kompetensi.
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penulisan ... 6
E. Kegunaan Penulisan ... 7
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Ringkasan Tinjauan Teoritis ... 9
1. Gambaran Umum Pendidikan Kejuruan ... 9
2. Pengertian Workshop ... 10
3. Pengertian dan Klasifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 11
4. BSNP 1289-P2-13/14 ... 19
5. Pengertian Uji Kompetensi ... 20
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23
A. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 23
B. Metode Penelitian ... 23
C. Desain Penelitian ... 24
D. Definisi Operasional ... 25
E. Instrumen Penelitian ... 25
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 26
G. Teknik Pengumpulan Data ... 26
H. Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Data Hasil Penelitian ... 28
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
A. Simpulan ... 49
B. Rekomendasi ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 51
LAMPIRAN 1 ... 53
1
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan berkualitas diharapkan dapat menghasilkan sumber daya
manusia (SDM) yang mampu menjadi ahli serta dapat bekerja dalam bidang
tertentu. Salah satu usaha untuk menghasilkan SDM yang diharapkan dapat
bekerja dalam bidang tertentu adalah Pendidikan kejuruan, sesuai dengan rumusan
pemerintah dalam peraturan pemerintah 29 tahun 1990 Pasal 1 ayat 3 tentang
pendidikan menengah kejuruan yang menyatakan bahwa Pendidikan Kejuruan
adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
Peran serta fungsi Pendidikan Kejuruan adalah menyiapkan peserta didik
menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup,
mampu mengembangkan dirinya, dan memiliki keahlian juga keberanian
membuka peluang kerja untuk meningkatkan penghasilan. Pendidikan kejuruan
harus memahami posisinya dalam masyarakat, dan situasi pasar, melatih siswa
untuk dapat memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja dan dengan menciptakan
kondisi kerja yang lebih baik
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang
bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil
dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Hal ini
sesuai dengan tujuan khusus yang ada dalam kurikulum Tingkat Kesatuan
Pendidikan SMK yang menyebutkan bahwa, "SMK bertujuan untuk: (1)
menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program
2
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3)
membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan
kompetensi kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih".
Sekolah menengah kejuruan (SMK) menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan berbagai keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja.
Program keahlian tersebut dikelompokkan menjadi bidang keahlian sesuai dengan
kelompok bidang industri. Jenis keahlian baru diwadahi dengan jenis program
keahlian baru dan spesialisasi baru pada program keahlian yang relevan. Kesiapan
kerja merupakan kunci penting menjelang siswa terjun ke dunia kerja. Seorang
siswa yang telah memiliki kesiapan kerja akan lebih berhasil dalam meniti
karirnya di dunia kerja, sehingga SMK diharapkan menghasilkan lulusan dengan
kompetensi yang sesuai dengan kualifikasi kerja di industri dan siap bekerja
dibidangnya masing-masing.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dikatakan sekolah menengah
kejuruan diadakan untuk menciptakan tenaga kerja yang berkompetensi dibidang
keahliannya masing masing, SMK dikatakan berhasil jika lulusan sekolah tersebut
diserap oleh dunia pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya masing masing.
Indikator ketercapaian salah satu tujuan pedidikan kejuruan, yaitu menyiapkan
lulusan yang siap bekerja dalam bidang tertentu dapat dilihat dari seberapa banyak
lulusan yang terserap di dunia kerja atau industri.
SMK yang sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah, tentu
sangat diharapkan menghasilkan lulusan SMK yang berprestasi, berdaya guna,
siap pakai, mampu bersaing, dan mempunyai kompetensi tinggi untuk bersaing di
dunia usaha dan dunia industri. Peningkatan prestasi siswa khususnya lulusan
3
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
lengkapnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah itu sendiri, dijelaskan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun
2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) pasal 4 dijelaskan bahwa
Penyelenggara Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) wajib menerapkan standar sarana dan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini, selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan Menteri ini diterapkan.
Peraturan ini menjelaskan tentang kewajiban bagi setiap lembaga
pendidikan khususnya SMK dan MAK untuk memenuhi standar sarana prasarana
agar tujuan pendidikan bisa tercapai dan juga standar sarana prasarana ini sangat
berpengaruh terhadap kualitas lulusan. Seperti yang dijelaskan oleh Kartini, K.
(dalam Aurizki, 2012, hlm. 3)
Lengkap tidaknya perlengkapan belajar baik yang dimiliki siswa maupun yang dimiliki sekolah menimbulkan hasil tertentu terhadap hasil belajar siswa, kekurangan peralatan dapat membawa akibat negatif antara lain siswa tidak bisa belajar secara baik sehingga sulit diharapkan mencapai prestasi tinggi.
Begitu juga menurut Tim Dosen Adpend (dalam Juariah, Siti, 2011, hlm
91), lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil
pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat
minimal mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan
4
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Kelengkapan sarana prasarana di SMK khususnya perlengkapan sarana prasarana
Workshop Otomotif di SMK Negeri 8 Bandung sangatlah berpengaruh terhadap
pencapaian kompetensi yang tinggi dan dapat mengakibatkan proses pembelajaran
praktikum pada mata pelajaran otomotif di Workshop otomotif menjadi kurang
kondusif, sehingga diharapkan sarana dan prasarana yang tersedia di SMK bisa
sesuai Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Sarana Prasarana.
Berdasarkan hasil pengamatan awal penulis, secara visual Workshop
otomotif di SMK Negeri 8 Bandung memang terlihat lebih lengkap dibanding
SMK yang lain di Bandung. Ada terdapat beberapa fasilitas di Workshop otomotif
SMK Negeri 8 Bandung yang diantaranya.
1. Area kerja mesin otomotif
2. Area kerja kelistrikan
3. Area kerja chassis
4. Area kerja pemindah tenaga
5. Ruang instruktur dan penyimpanan
Berdasarkan pengamatan awal penulis pada kondisi Workshop otomotif,
kelengkapan sarana dan prasarana di Workshop otomotif disesuaikan dengan
Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
SMK Tertuang Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun
2008, diperoleh gambaran data sebagai berikut:
Tabel 1.1
Perbandingan sarana prasarana ruang praktik teknik otomotif menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
No. Jenis Rasio Deskripsi
1. Area kerja mesin otomotif
5
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 6 m.
(Sumber: Lampiran Permendiknas no. 40 tahun 2008)
Tabel di atas menunjukkan penjelasan antara luas area kerja praktik
dengan jumlah peserta didik, hal ini sangat terlihat jelas ketika pengamatan
pertama ke Workshop Otomotif terutama pada area kerja kelistrikan yang kurang
sesuai dengan standar, dengan hasil pengamatan pertama yaitu area kerja
kelistrikan jumlah siswa 36, Luas 50 m2, Lebar 5 m, Panjang 10 m, maka 1,4 m2/
peserta didik.
Mengenai perlengkapan sarana dan prasarana tersebut yang menurut
penulis sangat penting dan hal ini berdampak pada kompetensi yang dimiliki
lulusan SMK dituntut untuk kompeten di bidangnya, maka idealnya kompetensi
lulusan SMK itu sendiri bisa sesuai tuntutan dunia usaha dan dunia industri,
begitupun terhadap kelengkapan sarana dan prasarana yang idealnya minimum
sesuai dengan tuntutan standar untuk SMK. Maka dari itu berdasarkan latar
No. Jenis Rasio Deskripsi
2. Area kerja kelistrikan 6 m2/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik.
Luas minimum 48 m2. Lebar minimum 6 m.
3. Area kerja chasis dan pemindah tenaga
8 m2/peserta didik
Kapasitas untuk 8 peserta didik.
Luas minimum 64 m2. Lebar minimum 8 m.
4. Ruang penyimpanan dan instruktur
[image:13.595.98.503.164.434.2]6
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti kesesuaian sarana dan prasarana
yang terdapat di Workshop Otomotif, maka diangkat judul “Studi Tentang
Ketersediaan Fasilitas Workshop Teknik Otomotif SMK Negeri 8 Bandung Berdasarkan Standar Sarana Prasarana Pendidikan Nasional Untuk Memenuhi Standar Uji Kopetensi”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk mengetahui
dan memperjelas masalah yang akan dipecahkan. Berdasarkan latar belakang
masalah di atas, maka permasalahan dalam penulisan ini dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Kelengkapan sarana yang terdapat di Workshop Otomotif SMK Negeri 8
Bandung harus sesuai Standar Nasional Pendidikan.
2. Kelengkapan prasarana yang terdapat di Workshop Otomotif SMK Negeri 8
Bandung harus sesuai Standar Nasional Pendidikan.
3. Kelengkapan sarana dan prasarana yang terdapat di Workshop Otomotif SMK
Negeri 8 Bandung harus memenuhi standar SMK penyelenggara ujiian praktik
kejuruan.
C. Rumusan Masalah
Sugiyono (2012, hlm. 56) menyatakan bahwa rumusan masalah adalah
suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.
Maka dari itu, sebelum dilakukan penulisan perlu adanya perumusan masalah
terlebih dahulu, adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah:
1. Apakah sarana di Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung yang ada
7
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Apakah prasarana di Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung yang ada
sekarang sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan?
3. Apakah sarana prasarana yang terdapat di Workshop Otomotif SMK Negeri 8
Bandung bisa memenuhi standar SMK Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan?
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan.
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, tujuan pada penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Memperoleh gambaran tentang sarana di Workshop Otomotif SMK Negeri 8
Bandung.
2. Memperoleh gambaran tentang prasarana di Workshop Otomotif SMK Negeri
8 Bandung.
3. Memperoleh gambaran tentang sarana prasarana di Workshop Otomotif SMK
Negeri 8 Bandung terhadap pemenuhan standar uji kompetensi Teknik
Mekanik Otomotif SMK berdasarkan Instrumen Verifikasi SMK
Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan.
E. Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penulisan adalah sebagai
berikut:
1. Bagi guru sebagai bahan masukan dalam pemenuhan standar sarana dan
prasarana praktikum Workshop.
2. Bagi pihak sekolah dapat menjadi bahan masukan atau bahan pertimbangan
dalam mengambil kebijakan pengelolaan dan pengembangan Workshop.
3. Bagi pihak pengguna Workshop, dapat menjadi masukan dalam pemakaian
8
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
4. Bagi penulis, memberikan gambaran bagaimana standar sarana dan prasarana
praktik Program Studi Keahlian Teknik Mekanik Otomotif.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Penulisan ini disajikan dalam beberapa bab yang disusun berdasarkan
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab I pendahuluan, berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II Kajian Pustaka
Bab II kajian teori, berisi kajian pustaka atau landasan teori dan kerangka
penelitian, serta penelitian terdahulu yang relevan.
Bab III Metode Penelitian
Bab III metode penelitian, berisi lokasi dan subyek penelitian, metode
penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data dan teknis analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, berisi uraian dan pembahasan hasil
penelitian yang diperoleh meliputi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan
hasil penulisan.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab V kesimpulan dan saran, berisi penjelasan kesimpulan dari penulisan
23
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Pengambilan lokasi penelitian ini dlakukan di Workshop Otomotif SMK
Negeri 8 Bandung, SMK Negeri 8 Bandung adalah lembaga pendidikan yang
mencetak lulusan sebagai tenaga siap pakai atau siap kerja untuk terjun ke dunia
usaha dan dunia industri, khususnya pada bidang teknik Otomotif, selain itu juga
kebetulan SMK Negeri 8 Bandung ini adalah salah satu SMK terbaik di kota
Bandung, itulah sebabnya peneliti tertarik untuk meneliti sarana dan prasarana
yang terdapat di SMK Negeri 8 Bandung.
Subyek penelitian adalah sorotan utama semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya (Nasution dalam Aurizky Putra, A. 2012, hlm. 31).
Dengan adanya penjelasan tersebut, maka yang menjadi subyek penelitian dalam
penelitian ini yaitu guru produktif khususnya kepala bengkel, dan objek
penelitiannya yaitu tentang sarana dan prasarana praktik otomotif di Workshop
Otomotif SMK Negeri 8 Bandung.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan
dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang
pendidikan (Sugiyono 2012, hlm. 6). Secara umum maka metode penelitian dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Penelitian menggunakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan
24
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
deskripsi atau survei adalah penelitian yang bermaksud membuat „penyandraan‟ secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
tertentu. Sedangkan menurut ahli lain, metode deskriptif adalah suatu metode
dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki (Moh. Nazir (1983, hlm. 54).
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dilakukan sebagai cara untuk
meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Penelitian dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif menerangkan bahwa:
Penelitian kuantitatif pada dasarnya berlandaskan sampel pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunkan instrumen penelitian yang meliputi dokumentasi, angket maupun wawancara dengan analisis data yang bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono (2010:8)
C. Desain Penelitian
“Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian” (Moh. Nazir (1983, hlm. 84) mengemukakan bahwa “. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan rencana awal sampai akhir yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari penelitian
ini, maka dari itu, desain penelitian yang dibuat berdasarkan alur penelitian di
bawah ini.
mulai Observasi
awal Mengidentifikasi dan merumuskan masalah Membuat asumsi Penyusuna n instrumen Analisis data Pembahasan
Kesimpulan Pengumpula
n data
25
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Alur Penelitian
D. Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk menggambarkan variabel yang ada
pada penelitian. Definisi operasional dibutuhkan untuk menghindari kesalahan
penafsiran terhadap penelitian tersebut, yang berpengaruh terhadap penafsiran
permasalahan yang sedang diteliti. Definisi operasional ini digunakan dalam
setiap variabel yang pada akhirnya melahirkan indikator-indikator dari setiap
variabel yang diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen penelitian.
1. Sarana pendidikan adalah semua prangkat peralatan, bahan, dan perabot
yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
Sarana yang dimaksud ini adalah semua yang dapat dipakai untuk
menunjang dalam pencapaian tujuan pembelajaran (praktikum) yaitu
peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
2. Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang
menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah secara tidak langsung.
Mengacu pada pengertian tersebut maka pada sifatnya, sarana bersifat
langsung dan prasarana bersifat tidak langsung dalam menunjang proses
pendidikan. Prasarana dalam penelitian ini yaitu area praktik pekerjaan
mesin otomotif, kelistrikan otomotif, chassis otomotif, sistem pemindah
tenaga, dan ruang penyimpanan dan instruktur.
E. Instrumen Penelitian
Melihat dari rumusan masalah yang ada, maka hal yang harus dilakukan
untuk mengetahui kondisi sarana dan prasrana yang terdapat di Workshop
Otomotif SMK Negeri 8 Bandung adalah diperlukannya sebuah alat/instrumen
26
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menghasilkan data yang tepat dan akurat. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 146) mengemukakan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
Instrumen penelitian ini digunakan untuk pengumpulan data yang disusun
berdasarkan pada kisi-kisi penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah hasil dari observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini digunakan
untuk mengukur dan mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang sarana dan
prasarana di Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung, oleh sebab itu peneliti
menggunakan alat atau instrumen untuk mengumpulkan data dengan
menggunakan instrumen berupa pedoman observasi/checklist. “Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai
proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. (Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2008, hlm.203)
F. Proses Pengembangan Instrumen
Pengembangan instrumen untuk mengukur kondisi sarana dan prasrana
Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung berdasarkan pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Pengolahan data hasil
wawancara dan observasi disesuaikan dengan data hasil penelitian pada Standar
Sarana dan Prasarana yang seharusnya. Kondisi sarana dan prasarana Workshop
Otomotif SMK Negeri 8 Bandung sebenarnya harus disesuaikan dengan standar
kondisi sarana dan prasarana Workshop Otomotif SMK yang berlaku, dari hasil
perbandingan tersebut maka bisa diketahui bagaimana kondisi sarana dan
prasarana Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung yang ada sekarang telah
memenuhi atau tidak memenuhi standar sarana dan prasarana yang berlaku.
27
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik observasi, dan dokumentasi.
Adapun teknik pengumpulan data pada penulisan ini menggunakan:
1. Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku,surat kabar, majalah, prasasti notulen rapat,
lengger, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi yang diamati adalah
benda mati bukan benda hidup.
2. Observasi Langsung
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada subyek penelitian. Teknik observasi sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematik hendaknya dilakukan pada subyek yang secara
aktif mereaksi terhadap obyek. Observasi langsung adalah pengamatan dan
pencataan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya
peristiwa sehingga observer berada bersama objek yangdiselidiki.Observasi tidak
langsung adalah pengamatan dan pencatatan yang dilakukan tidak pada saaat
peristiwa berlangsung.
H. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah penggunaan statistik untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dihimpun sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono 2008, hlm. 206).
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan persentase dengan
rumus yaitu:
� = �
28
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Dimana: % = Prosentase alternatif jawaban/item
f = Frekuensi alternatif jawaban/item
N = Jumlah responden/item
Kriteria pencapaiannya menurut Sugiyono (2010, hlm. 141) bisa dijabarkan sebagai berikut:
No. Prosentase Interpretasi
1. 0% - 20% = Sangat tidak layak/sangat tidak lengkap
2. 21% - 40% = Tidak layak/tidak lengkap
3. 41% - 60% = Kurang layak/kurang lengkap
4. 61% - 80% = Layak/lengkap
49
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPUL AN DAN REKO ME NDASI
A. Si mpulan
Kesimpulan dari peneliti an ini adal ah:
1. Menyesuaikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40
Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, maka hasil penelitian
pada Sarana Workshop Teknik Otomotif SMK Negeri 8 Bandung yang
ada sekarang sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dengan
ketercapaian 85,7% yang artinya sangat layak/sangat lengkap.
2. Menyesuaikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40
Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, maka hasil penelitian
pada Prasarana di Workshop Teknik Otomotif SMK Negeri 8 Bandung
yang ada sekarang sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan
dengan ketercapaian 75% yang artinya layak/ lengkap.
3. Menyesuaikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40
Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, maka hasil penelitian
pada Sarana dan prasarana yang terdapat di Workshop Teknik
Otomotif SMK Negeri 8 Bandung yang ada sekarang bisa memenuhi
standar uji kompetensi dengan ketercapaian 98,6% yang artinya sangat
lengkap/sangat layak.
B. Rek omendas i
Berikut rekomendasi-rekomendasi saran berdasarkan hasil penelitian
50
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Bandung, terdapat beberapa rekomendasi yang disarankan penulis kepada pihak
sekolah dan peneliti yang akan datang, diantaranya yaitu:
1. Bagi Pihak S ekol ah
a. Selaku pembuat kebijakan, Kepala Sekolah hendaknya mengkaji kembali
kelengkapan sarana dan prasarana dengan detail dan seksama bersama-sama
dengan pihak tertentu untuk perbaikan atau pemenuhan sarana prasarana
workshop Otomotif.
b. Selaku penanggung jawab, Kepala bengkel/ Kepala Workshop dan pihak
terkait hendaknya mendata secara berkala agar setiap kekurangan dari sarana
prasarana yang dimiliki Workshop sehingga yang dimiliki bisa diperbaiki atau
dipenuhi.
c. Selaku pengguna Workshop, guru, siswa maupun teknisi hendaknya
menggunakan alat, bahan, dan ruangan/area kerja dengan baik dan sesuai
fungsinya. Menjaga kebersihan, kerapihan, serta SOP yang berlaku pada
Workshop tersebut agar semua sarana dan prasarana bisa terjaga dengan baik
untuk waktu yang lama.
2. Bagi Pen eli ti S elan jutnya
a. Penelitian ketercapaian kondisi sarana dan prasarana yang lebih luas dan
menyeluruh baik di Workshop yang terdapat di SMK Negeri 8 Bandung
maupun Workshop SMK lainnya yang menyesuaikan standar yang berlaku
diharapkan dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.
b. Penelitian ini diharapkan diteliti sedetail mungkin apabila terdapat kesalahan
ataupun kekurangan dalam pengerjaannya agar lebih mendapatkan hasil
51
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arbor, A. (1982). Modern School Shop Planning. Michigan USA: Prakken Publications Inc.
Apriadi, Ricco. (2013). Studi Evaluasi Sarana dan Prasarana pada Mata Pelajaran Bubut Dasar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 12 Bandung. (Skripsi). FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Aurizki Putra, A. (2012). Studi Eksplorasi Tentang Sarana dan Prasarana Praktik
Program Studi Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK “X”
Kabupaten Bandung. (Skripsi). FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
BSNP. (2014). Instrumen Verifikasi Smk Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan. Kemdikbud.
Barnawi & Arifin, M. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hendra, N. (2011). Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta. Skripsi UNY Yogyakarta. [Online]. Diakses: http://eprints.uny.ac.id/1156/1/Studi_Kelayakan_Sarana%26Prasarana_La boratorium_Komputer_Jurus.pdf
Juariah, S. (2010). Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Efektivitas Pembelajaran di SD Al-Azhar Syifa Budi Parahyangan Cimareme. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Kartadinata, S. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Masyhuri, & Zainuddin, M. (2008). Metodologi Penelitian. Malang: Refika Aditama.
Mendiknas. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008. [Online]. Diakses: //akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/ permen-no-40-tahun-2008-standar-sarana-prasaranastandar-smk.pdf/.
Mustafawan. (2011). Pengertian dan Fungsi Laboratorium. [Online]. Diakses:
//wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsi-laboratorium.
52
Tanggu Marali Habeahan, 2015
STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Permana, T. (2012) Bab I Bengkel Otomotif. [Online]. Diakses: Sumber:http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPTK/JUR._PEND. _TEKNIK_MESIN/196511101992031-TATANG_PERMANA/
PP RI. (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. . [Online]. Diakses:
http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/uploads/2011/04/pp-19-tahun-2005-ttg-snp.pdf
Ratno Wibowo, T. (2010). Studi tentang Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa dalam Mencapai Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin di SMK Negeri 1 Kawali. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Sudjana. N. (1996). Metoda statika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penulisan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penulisan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tri Widodo, T. (2012). Pengertian Fasilitas Belajar. [Online]. Diakses: http://spotflas.blogspot.com/2012/02/pengertian-fasilitas-belajar.htm.
_____________. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
_____________. (1980). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1980.