• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOPTEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8BANDUNGBERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOPTEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8BANDUNGBERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOPTEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8BANDUNGBERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK

MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

Oleh:

Tanggu Marali Habeahan E.0551. 0807847

(2)

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(3)

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Denganinisayamenyatakanbahwaskripsidenganjudul“STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANAPRASARANA PENDIDIKAN

NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI

KOMPETENSI”inidanseluruhisinyaadalahbenar-benarkaryasendiri,

dansayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara yang

tidaksesuaidenganetikailmu yang berlakudalammasyarakatkeilmuan.

Ataspernyataaninisayasiapmenanggungresiko yang

dijatuhkankepadasayaapabiladikemudianhariditemukanadanyapelanggaranterhadapetikakeilm

uandalamkaryaini, atauadaklaimdaripihak lain terhadapkaryasaya.

Bandung, Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan

(4)

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

TANGGU MARALI HABEAHAN NIM. 0807847

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR

UJI KOMPETENSI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. InuHardi Kusumah, ST., M.Pd. NIP. 195802061984031001

Pembimbing II

Drs. Uli Karo Karo, M.Pd. NIP. 19500527 197903 1 003

Mengetahui,

(5)

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

FakultasPendidikanTeknologidanKejuruan UniversitasPendidikan Indonesia

(6)

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Tanggu Marali Habeahan (2015). Studi Tentang Ketersediaan Fasilitas Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung Berdasarkan Standar Sarana Prasarana Pendidikan Nasional Untuk Memenuhi Standar Uji Kompetensi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang sarana prasarana di workshop SMK 8 bandung terhadap pemenuhan standar uji kompetensi teknik otomotif berdasarkan instrumen verifikasi SMK penyelenggara ujian praktik kejuruan. Penelitian dilakukan karena masih banyaknya SMK yang belum memenuhi standar sarana prasarana berdasarkan standar pendidikan nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan instrumen data observasi dan dokumentasi. Instrumen dilakukan setelah mendapatkan data dari hasil observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan persentase pemenuhan standar sarana prasarana workshop SMK Negeri 8 Bandung berdasarkan standar sarana prasarana pendidikan nasional dalam memenuhi standar uji kompetensi.

(7)

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penulisan ... 6

E. Kegunaan Penulisan ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Ringkasan Tinjauan Teoritis ... 9

1. Gambaran Umum Pendidikan Kejuruan ... 9

2. Pengertian Workshop ... 10

3. Pengertian dan Klasifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 11

4. BSNP 1289-P2-13/14 ... 19

5. Pengertian Uji Kompetensi ... 20

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 23

B. Metode Penelitian ... 23

C. Desain Penelitian ... 24

D. Definisi Operasional ... 25

E. Instrumen Penelitian ... 25

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 26

G. Teknik Pengumpulan Data ... 26

H. Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Data Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

(8)

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

A. Simpulan ... 49

B. Rekomendasi ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN 1 ... 53

(9)

1

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berkualitas diharapkan dapat menghasilkan sumber daya

manusia (SDM) yang mampu menjadi ahli serta dapat bekerja dalam bidang

tertentu. Salah satu usaha untuk menghasilkan SDM yang diharapkan dapat

bekerja dalam bidang tertentu adalah Pendidikan kejuruan, sesuai dengan rumusan

pemerintah dalam peraturan pemerintah 29 tahun 1990 Pasal 1 ayat 3 tentang

pendidikan menengah kejuruan yang menyatakan bahwa Pendidikan Kejuruan

adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan

kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.

Peran serta fungsi Pendidikan Kejuruan adalah menyiapkan peserta didik

menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup,

mampu mengembangkan dirinya, dan memiliki keahlian juga keberanian

membuka peluang kerja untuk meningkatkan penghasilan. Pendidikan kejuruan

harus memahami posisinya dalam masyarakat, dan situasi pasar, melatih siswa

untuk dapat memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja dan dengan menciptakan

kondisi kerja yang lebih baik

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang

bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil

dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Hal ini

sesuai dengan tujuan khusus yang ada dalam kurikulum Tingkat Kesatuan

Pendidikan SMK yang menyebutkan bahwa, "SMK bertujuan untuk: (1)

menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja

mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri

sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program

(10)

2

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan

mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3)

membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar

mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan

kompetensi kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih".

Sekolah menengah kejuruan (SMK) menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan berbagai keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja.

Program keahlian tersebut dikelompokkan menjadi bidang keahlian sesuai dengan

kelompok bidang industri. Jenis keahlian baru diwadahi dengan jenis program

keahlian baru dan spesialisasi baru pada program keahlian yang relevan. Kesiapan

kerja merupakan kunci penting menjelang siswa terjun ke dunia kerja. Seorang

siswa yang telah memiliki kesiapan kerja akan lebih berhasil dalam meniti

karirnya di dunia kerja, sehingga SMK diharapkan menghasilkan lulusan dengan

kompetensi yang sesuai dengan kualifikasi kerja di industri dan siap bekerja

dibidangnya masing-masing.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dikatakan sekolah menengah

kejuruan diadakan untuk menciptakan tenaga kerja yang berkompetensi dibidang

keahliannya masing masing, SMK dikatakan berhasil jika lulusan sekolah tersebut

diserap oleh dunia pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya masing masing.

Indikator ketercapaian salah satu tujuan pedidikan kejuruan, yaitu menyiapkan

lulusan yang siap bekerja dalam bidang tertentu dapat dilihat dari seberapa banyak

lulusan yang terserap di dunia kerja atau industri.

SMK yang sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah, tentu

sangat diharapkan menghasilkan lulusan SMK yang berprestasi, berdaya guna,

siap pakai, mampu bersaing, dan mempunyai kompetensi tinggi untuk bersaing di

dunia usaha dan dunia industri. Peningkatan prestasi siswa khususnya lulusan

(11)

3

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

lengkapnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah itu sendiri, dijelaskan

dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun

2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) pasal 4 dijelaskan bahwa

Penyelenggara Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) wajib menerapkan standar sarana dan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini, selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan Menteri ini diterapkan.

Peraturan ini menjelaskan tentang kewajiban bagi setiap lembaga

pendidikan khususnya SMK dan MAK untuk memenuhi standar sarana prasarana

agar tujuan pendidikan bisa tercapai dan juga standar sarana prasarana ini sangat

berpengaruh terhadap kualitas lulusan. Seperti yang dijelaskan oleh Kartini, K.

(dalam Aurizki, 2012, hlm. 3)

Lengkap tidaknya perlengkapan belajar baik yang dimiliki siswa maupun yang dimiliki sekolah menimbulkan hasil tertentu terhadap hasil belajar siswa, kekurangan peralatan dapat membawa akibat negatif antara lain siswa tidak bisa belajar secara baik sehingga sulit diharapkan mencapai prestasi tinggi.

Begitu juga menurut Tim Dosen Adpend (dalam Juariah, Siti, 2011, hlm

91), lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil

pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat

minimal mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan

(12)

4

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Kelengkapan sarana prasarana di SMK khususnya perlengkapan sarana prasarana

Workshop Otomotif di SMK Negeri 8 Bandung sangatlah berpengaruh terhadap

pencapaian kompetensi yang tinggi dan dapat mengakibatkan proses pembelajaran

praktikum pada mata pelajaran otomotif di Workshop otomotif menjadi kurang

kondusif, sehingga diharapkan sarana dan prasarana yang tersedia di SMK bisa

sesuai Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Sarana Prasarana.

Berdasarkan hasil pengamatan awal penulis, secara visual Workshop

otomotif di SMK Negeri 8 Bandung memang terlihat lebih lengkap dibanding

SMK yang lain di Bandung. Ada terdapat beberapa fasilitas di Workshop otomotif

SMK Negeri 8 Bandung yang diantaranya.

1. Area kerja mesin otomotif

2. Area kerja kelistrikan

3. Area kerja chassis

4. Area kerja pemindah tenaga

5. Ruang instruktur dan penyimpanan

Berdasarkan pengamatan awal penulis pada kondisi Workshop otomotif,

kelengkapan sarana dan prasarana di Workshop otomotif disesuaikan dengan

Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

SMK Tertuang Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun

2008, diperoleh gambaran data sebagai berikut:

Tabel 1.1

Perbandingan sarana prasarana ruang praktik teknik otomotif menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

No. Jenis Rasio Deskripsi

1. Area kerja mesin otomotif

(13)

5

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 6 m.

(Sumber: Lampiran Permendiknas no. 40 tahun 2008)

Tabel di atas menunjukkan penjelasan antara luas area kerja praktik

dengan jumlah peserta didik, hal ini sangat terlihat jelas ketika pengamatan

pertama ke Workshop Otomotif terutama pada area kerja kelistrikan yang kurang

sesuai dengan standar, dengan hasil pengamatan pertama yaitu area kerja

kelistrikan jumlah siswa 36, Luas 50 m2, Lebar 5 m, Panjang 10 m, maka 1,4 m2/

peserta didik.

Mengenai perlengkapan sarana dan prasarana tersebut yang menurut

penulis sangat penting dan hal ini berdampak pada kompetensi yang dimiliki

lulusan SMK dituntut untuk kompeten di bidangnya, maka idealnya kompetensi

lulusan SMK itu sendiri bisa sesuai tuntutan dunia usaha dan dunia industri,

begitupun terhadap kelengkapan sarana dan prasarana yang idealnya minimum

sesuai dengan tuntutan standar untuk SMK. Maka dari itu berdasarkan latar

No. Jenis Rasio Deskripsi

2. Area kerja kelistrikan 6 m2/peserta didik

Kapasitas untuk 8 peserta didik.

Luas minimum 48 m2. Lebar minimum 6 m.

3. Area kerja chasis dan pemindah tenaga

8 m2/peserta didik

Kapasitas untuk 8 peserta didik.

Luas minimum 64 m2. Lebar minimum 8 m.

4. Ruang penyimpanan dan instruktur

[image:13.595.98.503.164.434.2]
(14)

6

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti kesesuaian sarana dan prasarana

yang terdapat di Workshop Otomotif, maka diangkat judul “Studi Tentang

Ketersediaan Fasilitas Workshop Teknik Otomotif SMK Negeri 8 Bandung Berdasarkan Standar Sarana Prasarana Pendidikan Nasional Untuk Memenuhi Standar Uji Kopetensi”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk mengetahui

dan memperjelas masalah yang akan dipecahkan. Berdasarkan latar belakang

masalah di atas, maka permasalahan dalam penulisan ini dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Kelengkapan sarana yang terdapat di Workshop Otomotif SMK Negeri 8

Bandung harus sesuai Standar Nasional Pendidikan.

2. Kelengkapan prasarana yang terdapat di Workshop Otomotif SMK Negeri 8

Bandung harus sesuai Standar Nasional Pendidikan.

3. Kelengkapan sarana dan prasarana yang terdapat di Workshop Otomotif SMK

Negeri 8 Bandung harus memenuhi standar SMK penyelenggara ujiian praktik

kejuruan.

C. Rumusan Masalah

Sugiyono (2012, hlm. 56) menyatakan bahwa rumusan masalah adalah

suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Maka dari itu, sebelum dilakukan penulisan perlu adanya perumusan masalah

terlebih dahulu, adapun rumusan masalah dalam penulisan ini adalah:

1. Apakah sarana di Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung yang ada

(15)

7

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Apakah prasarana di Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung yang ada

sekarang sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan?

3. Apakah sarana prasarana yang terdapat di Workshop Otomotif SMK Negeri 8

Bandung bisa memenuhi standar SMK Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan?

D. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan.

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, tujuan pada penulisan ini adalah

sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran tentang sarana di Workshop Otomotif SMK Negeri 8

Bandung.

2. Memperoleh gambaran tentang prasarana di Workshop Otomotif SMK Negeri

8 Bandung.

3. Memperoleh gambaran tentang sarana prasarana di Workshop Otomotif SMK

Negeri 8 Bandung terhadap pemenuhan standar uji kompetensi Teknik

Mekanik Otomotif SMK berdasarkan Instrumen Verifikasi SMK

Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan.

E. Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penulisan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi guru sebagai bahan masukan dalam pemenuhan standar sarana dan

prasarana praktikum Workshop.

2. Bagi pihak sekolah dapat menjadi bahan masukan atau bahan pertimbangan

dalam mengambil kebijakan pengelolaan dan pengembangan Workshop.

3. Bagi pihak pengguna Workshop, dapat menjadi masukan dalam pemakaian

(16)

8

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Bagi penulis, memberikan gambaran bagaimana standar sarana dan prasarana

praktik Program Studi Keahlian Teknik Mekanik Otomotif.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan ini disajikan dalam beberapa bab yang disusun berdasarkan

sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab I pendahuluan, berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab II kajian teori, berisi kajian pustaka atau landasan teori dan kerangka

penelitian, serta penelitian terdahulu yang relevan.

Bab III Metode Penelitian

Bab III metode penelitian, berisi lokasi dan subyek penelitian, metode

penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data dan teknis analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, berisi uraian dan pembahasan hasil

penelitian yang diperoleh meliputi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan

hasil penulisan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab V kesimpulan dan saran, berisi penjelasan kesimpulan dari penulisan

(17)

23

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Pengambilan lokasi penelitian ini dlakukan di Workshop Otomotif SMK

Negeri 8 Bandung, SMK Negeri 8 Bandung adalah lembaga pendidikan yang

mencetak lulusan sebagai tenaga siap pakai atau siap kerja untuk terjun ke dunia

usaha dan dunia industri, khususnya pada bidang teknik Otomotif, selain itu juga

kebetulan SMK Negeri 8 Bandung ini adalah salah satu SMK terbaik di kota

Bandung, itulah sebabnya peneliti tertarik untuk meneliti sarana dan prasarana

yang terdapat di SMK Negeri 8 Bandung.

Subyek penelitian adalah sorotan utama semua nilai yang mungkin, hasil

menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik

tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin

dipelajari sifat-sifatnya (Nasution dalam Aurizky Putra, A. 2012, hlm. 31).

Dengan adanya penjelasan tersebut, maka yang menjadi subyek penelitian dalam

penelitian ini yaitu guru produktif khususnya kepala bengkel, dan objek

penelitiannya yaitu tentang sarana dan prasarana praktik otomotif di Workshop

Otomotif SMK Negeri 8 Bandung.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan

untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

pendidikan (Sugiyono 2012, hlm. 6). Secara umum maka metode penelitian dapat

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.

Penelitian menggunakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan

(18)

24

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

deskripsi atau survei adalah penelitian yang bermaksud membuat „penyandraan‟ secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi

tertentu. Sedangkan menurut ahli lain, metode deskriptif adalah suatu metode

dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa sekarang. Tujuan dari penelitian

deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki (Moh. Nazir (1983, hlm. 54).

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dilakukan sebagai cara untuk

meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Penelitian dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif menerangkan bahwa:

Penelitian kuantitatif pada dasarnya berlandaskan sampel pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunkan instrumen penelitian yang meliputi dokumentasi, angket maupun wawancara dengan analisis data yang bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono (2010:8)

C. Desain Penelitian

“Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian” (Moh. Nazir (1983, hlm. 84) mengemukakan bahwa “. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan rencana awal sampai akhir yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari penelitian

ini, maka dari itu, desain penelitian yang dibuat berdasarkan alur penelitian di

bawah ini.

mulai Observasi

awal Mengidentifikasi dan merumuskan masalah Membuat asumsi Penyusuna n instrumen Analisis data Pembahasan

Kesimpulan Pengumpula

n data

(19)

25

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Alur Penelitian

D. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan untuk menggambarkan variabel yang ada

pada penelitian. Definisi operasional dibutuhkan untuk menghindari kesalahan

penafsiran terhadap penelitian tersebut, yang berpengaruh terhadap penafsiran

permasalahan yang sedang diteliti. Definisi operasional ini digunakan dalam

setiap variabel yang pada akhirnya melahirkan indikator-indikator dari setiap

variabel yang diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen penelitian.

1. Sarana pendidikan adalah semua prangkat peralatan, bahan, dan perabot

yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.

Sarana yang dimaksud ini adalah semua yang dapat dipakai untuk

menunjang dalam pencapaian tujuan pembelajaran (praktikum) yaitu

peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum.

2. Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang

menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah secara tidak langsung.

Mengacu pada pengertian tersebut maka pada sifatnya, sarana bersifat

langsung dan prasarana bersifat tidak langsung dalam menunjang proses

pendidikan. Prasarana dalam penelitian ini yaitu area praktik pekerjaan

mesin otomotif, kelistrikan otomotif, chassis otomotif, sistem pemindah

tenaga, dan ruang penyimpanan dan instruktur.

E. Instrumen Penelitian

Melihat dari rumusan masalah yang ada, maka hal yang harus dilakukan

untuk mengetahui kondisi sarana dan prasrana yang terdapat di Workshop

Otomotif SMK Negeri 8 Bandung adalah diperlukannya sebuah alat/instrumen

(20)

26

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

menghasilkan data yang tepat dan akurat. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 146) mengemukakan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Instrumen penelitian ini digunakan untuk pengumpulan data yang disusun

berdasarkan pada kisi-kisi penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah hasil dari observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini digunakan

untuk mengukur dan mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang sarana dan

prasarana di Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung, oleh sebab itu peneliti

menggunakan alat atau instrumen untuk mengumpulkan data dengan

menggunakan instrumen berupa pedoman observasi/checklist. “Observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai

proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. (Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2008, hlm.203)

F. Proses Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen untuk mengukur kondisi sarana dan prasrana

Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung berdasarkan pada Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana

Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Pengolahan data hasil

wawancara dan observasi disesuaikan dengan data hasil penelitian pada Standar

Sarana dan Prasarana yang seharusnya. Kondisi sarana dan prasarana Workshop

Otomotif SMK Negeri 8 Bandung sebenarnya harus disesuaikan dengan standar

kondisi sarana dan prasarana Workshop Otomotif SMK yang berlaku, dari hasil

perbandingan tersebut maka bisa diketahui bagaimana kondisi sarana dan

prasarana Workshop Otomotif SMK Negeri 8 Bandung yang ada sekarang telah

memenuhi atau tidak memenuhi standar sarana dan prasarana yang berlaku.

(21)

27

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan teknik observasi, dan dokumentasi.

Adapun teknik pengumpulan data pada penulisan ini menggunakan:

1. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku,surat kabar, majalah, prasasti notulen rapat,

lengger, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi yang diamati adalah

benda mati bukan benda hidup.

2. Observasi Langsung

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada subyek penelitian. Teknik observasi sebagai pengamatan

dan pencatatan secara sistematik hendaknya dilakukan pada subyek yang secara

aktif mereaksi terhadap obyek. Observasi langsung adalah pengamatan dan

pencataan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya

peristiwa sehingga observer berada bersama objek yangdiselidiki.Observasi tidak

langsung adalah pengamatan dan pencatatan yang dilakukan tidak pada saaat

peristiwa berlangsung.

H. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah penggunaan statistik untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dihimpun sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono 2008, hlm. 206).

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan persentase dengan

rumus yaitu:

� = �

(22)

28

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dimana: % = Prosentase alternatif jawaban/item

f = Frekuensi alternatif jawaban/item

N = Jumlah responden/item

Kriteria pencapaiannya menurut Sugiyono (2010, hlm. 141) bisa dijabarkan sebagai berikut:

No. Prosentase Interpretasi

1. 0% - 20% = Sangat tidak layak/sangat tidak lengkap

2. 21% - 40% = Tidak layak/tidak lengkap

3. 41% - 60% = Kurang layak/kurang lengkap

4. 61% - 80% = Layak/lengkap

(23)

49

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPUL AN DAN REKO ME NDASI

A. Si mpulan

Kesimpulan dari peneliti an ini adal ah:

1. Menyesuaikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40

Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah

Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, maka hasil penelitian

pada Sarana Workshop Teknik Otomotif SMK Negeri 8 Bandung yang

ada sekarang sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dengan

ketercapaian 85,7% yang artinya sangat layak/sangat lengkap.

2. Menyesuaikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40

Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah

Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, maka hasil penelitian

pada Prasarana di Workshop Teknik Otomotif SMK Negeri 8 Bandung

yang ada sekarang sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan

dengan ketercapaian 75% yang artinya layak/ lengkap.

3. Menyesuaikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40

Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah

Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, maka hasil penelitian

pada Sarana dan prasarana yang terdapat di Workshop Teknik

Otomotif SMK Negeri 8 Bandung yang ada sekarang bisa memenuhi

standar uji kompetensi dengan ketercapaian 98,6% yang artinya sangat

lengkap/sangat layak.

B. Rek omendas i

Berikut rekomendasi-rekomendasi saran berdasarkan hasil penelitian

(24)

50

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Bandung, terdapat beberapa rekomendasi yang disarankan penulis kepada pihak

sekolah dan peneliti yang akan datang, diantaranya yaitu:

1. Bagi Pihak S ekol ah

a. Selaku pembuat kebijakan, Kepala Sekolah hendaknya mengkaji kembali

kelengkapan sarana dan prasarana dengan detail dan seksama bersama-sama

dengan pihak tertentu untuk perbaikan atau pemenuhan sarana prasarana

workshop Otomotif.

b. Selaku penanggung jawab, Kepala bengkel/ Kepala Workshop dan pihak

terkait hendaknya mendata secara berkala agar setiap kekurangan dari sarana

prasarana yang dimiliki Workshop sehingga yang dimiliki bisa diperbaiki atau

dipenuhi.

c. Selaku pengguna Workshop, guru, siswa maupun teknisi hendaknya

menggunakan alat, bahan, dan ruangan/area kerja dengan baik dan sesuai

fungsinya. Menjaga kebersihan, kerapihan, serta SOP yang berlaku pada

Workshop tersebut agar semua sarana dan prasarana bisa terjaga dengan baik

untuk waktu yang lama.

2. Bagi Pen eli ti S elan jutnya

a. Penelitian ketercapaian kondisi sarana dan prasarana yang lebih luas dan

menyeluruh baik di Workshop yang terdapat di SMK Negeri 8 Bandung

maupun Workshop SMK lainnya yang menyesuaikan standar yang berlaku

diharapkan dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.

b. Penelitian ini diharapkan diteliti sedetail mungkin apabila terdapat kesalahan

ataupun kekurangan dalam pengerjaannya agar lebih mendapatkan hasil

(25)

51

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arbor, A. (1982). Modern School Shop Planning. Michigan USA: Prakken Publications Inc.

Apriadi, Ricco. (2013). Studi Evaluasi Sarana dan Prasarana pada Mata Pelajaran Bubut Dasar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 12 Bandung. (Skripsi). FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Aurizki Putra, A. (2012). Studi Eksplorasi Tentang Sarana dan Prasarana Praktik

Program Studi Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK “X”

Kabupaten Bandung. (Skripsi). FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

BSNP. (2014). Instrumen Verifikasi Smk Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan. Kemdikbud.

Barnawi & Arifin, M. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hendra, N. (2011). Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta. Skripsi UNY Yogyakarta. [Online]. Diakses: http://eprints.uny.ac.id/1156/1/Studi_Kelayakan_Sarana%26Prasarana_La boratorium_Komputer_Jurus.pdf

Juariah, S. (2010). Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Efektivitas Pembelajaran di SD Al-Azhar Syifa Budi Parahyangan Cimareme. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kartadinata, S. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Masyhuri, & Zainuddin, M. (2008). Metodologi Penelitian. Malang: Refika Aditama.

Mendiknas. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008. [Online]. Diakses: //akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/ permen-no-40-tahun-2008-standar-sarana-prasaranastandar-smk.pdf/.

Mustafawan. (2011). Pengertian dan Fungsi Laboratorium. [Online]. Diakses:

//wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsi-laboratorium.

(26)

52

Tanggu Marali Habeahan, 2015

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI KOMPETENSI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Permana, T. (2012) Bab I Bengkel Otomotif. [Online]. Diakses: Sumber:http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPTK/JUR._PEND. _TEKNIK_MESIN/196511101992031-TATANG_PERMANA/

PP RI. (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan. . [Online]. Diakses:

http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/uploads/2011/04/pp-19-tahun-2005-ttg-snp.pdf

Ratno Wibowo, T. (2010). Studi tentang Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa dalam Mencapai Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin di SMK Negeri 1 Kawali. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana. N. (1996). Metoda statika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penulisan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penulisan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tri Widodo, T. (2012). Pengertian Fasilitas Belajar. [Online]. Diakses: http://spotflas.blogspot.com/2012/02/pengertian-fasilitas-belajar.htm.

_____________. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

_____________. (1980). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1980.

Gambar

Tabel di atas menunjukkan penjelasan antara luas area kerja praktik

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kurangnya waktu, keterbatasan pelatihan dan seminar, dan kemampuan mereka dalam mengajak guru-guru lain yang belum memahami dan melaksanakan pengajaran yang

Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu pemahaman bahwa kondisi dasar yuridis pendidikan anak usia dini adalah tampak semakin kokoh lagi semakin lengkap; sebagai

penyebab – penyebab cacat yang terjadi dan berdasarkan hasil tanya jawab yaitu terdapat pada faktor mesin antara lain valve tidak pada posisi yang benar, ini

Pejabat pengadaan Barang/Jasa pada Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan pertamanan akan melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa dengan metode Pengadaan Langsung untuk Paket pekerjaan

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

Soal uji kompetensi dalam PPG Page 10 Meskipun pertanyaan uraian atau di mana siswa diminta untuk menulis jawaban merupakan format yang baik untuk level sintesis,

Adapun ringkasan hasil evaluasi administrasi, teknis, dan biaya untuk seluruh peserta yang dievaluasi adalah sebagai berikut