• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa

oleh

Dimas Zulfadly NIM 1006301

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DI KOTA BANDUNG

oleh Dimas Zulfadly

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa

© Dimas Zulfadly 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Dimas Zulfadly NIM 1006301

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DI KOTA BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I,

Dra. Tity Soegiarty, M.Pd. NIP 195509131985032001

Pembimbing II,

Drs. H. Agus Nursalim, M.T. NIP 196108181993011001

Mengetahui,

(4)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandi Sobandi, M.Pd. NIP 197206131999031001

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Dimas Zulfadly NIM 1006301

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DI KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh penguji:

Penguji I,

Dr. Ayat Suryatna, M.Si. NIP 196401031989011001

Penguji II,

Zakiah Pawitan, M.Ds. NIP 198305052005012001

(5)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yulia Puspita, M.Pd. NIP 198107012005012004

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “KARTUN SEBAGAI

IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG” ini beserta seluruh isinya

adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 30 Juni 2015 Yang Membuat Pernyataan,

(6)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan nikmat rizki, kesehatan, dan akal pikiran kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. Sholawat serta salam penulis limpahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW. Rasul umat sepanjang zaman.

Skripsi yang berjudul “KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN

DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DI KOTA BANDUNG” merupakan hasil penelitian di SMPN 49 Bandung selama 3 bulan, ditambah proses analisis data hingga terselesaikannya skripsi ini kurang lebih 6 bulan. Sehingga penulis membutuhkan waktu yang prima selama kurang lebih 9 bulan untuk menyusun skripsi ini hingga selesai. Skripsi ini berisi mengenai kegiatan pembelajaran merancang desain motif batik dengan tema kartun yang dibuat oleh seluruh siswa kelas VIII di SMPN 49 Bandung. Penulisan skripsi ini juga sebagai salah satu syarat penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit penulis menemui kendala, mulai dari siswa yang sulit diatur, lokasi penelitian yang cukup jauh, waktu penelitian yang lama (3 bulan penuh), dan masih banyak kendala yang telah dilewati penulis. Penulis sangat bersyukur apabila penulisan skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah referensi keilmuan seni rupa bagi para pembacanya.

(7)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali orang-orang yang memotivasi,

mendo’akan, membimbing dan membantu kelancaran proses skripsi dari awal

hingga akhir. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Papah Casmudi dan Mamah Sriyanti yang selalu mendo’akan, memotivasi dan memberikan dukungan baik dari segi moriil maupun materi yang begitu besar. Kasih sayang kalian adalah semangat hidupku.Terima kasih kepada kakakku satu-satunya Byarlina Gyamirti dan kakak iparku Hardi Supriawinata yang terus mengingatkanku agar tetap sabar dan terus berjuang menyelesikan skripsi. Humairah Maulin keponakanku yang manis, lucu, dan cerdas.

2. Ibu Tity Soegiarty, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis di sela-sela kesibukannya. 3. Bapak Drs. H. Agus Nursalim, M.T., selaku dosen pembimbing II yang selalu

sabar membimbing memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan yang paling saya ingat ketika bimbingan skripsi dengan Beliau sampai hampir waktu maghrib.

4. Bapak Bandi Sobandi, M. Pd., selaku ketua jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia. 5. Bapak Suryadi S. Pd, M. Sn., selaku dosen pembimbing akademik yang

(8)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Bapak Dr. Ayat Suryatna, M.Si., Ibu Zakiah Pawitan, M.Ds., dan Ibu Yulia Puspita, M.Pd. selaku dosen penguji yang turut berkontribusi membimbing penulis setelah sidang hingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Bapak/ ibu Dosen Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI, yang telah memberikan seluruh ilmunya kepada penulis, serta dukungan dan motivasi yang sangat berharga.

8. Seluruh Staff Tata Usaha Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI, yang telah memberikan informasi dan pelayanan mengenai perkuliahan dengan baik, sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dengan lancar. Terutama Pak Kumis (Pak Yayat) dan Kang Deni.

9. Ibu Eros dan Pak Rifki, selaku Guru Seni Budaya di SMP Negeri 49 Bandung yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan kegiatan penelitian di kelas VIII. Juga telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama kegiatan penelitian.

10.Seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 49 Bandung yang telah membantu kelancaran kegiatan penelitian.

11.Helmy Yahya Budi Putra, sahabat terbaik yang sangat sabar dan selalu ada ketika penulis berkeluh kesah dengan masalah yang penulis hadapi.

12.Acep Juandy dan Rendy, dua sahabat sekaligus adikku ini selalu ceria sehingga penulis selalu merasa terhibur ketika sedang frustrasi menyelesaikan skripsi.

13.Dini Ayu Lestari (Nemo) yang selalu menyemangati walau dari jarak jauh. 14.Neng Sari, Bolin (Erlin), Mas Suy, Wening, Mufradi, sahabat-sahabat terbaik

selama kuliah di UPI. Dan seluruh teman-teman jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI.

(9)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung, 30 Juni 2015

(10)

Dimas Zulfadly, 2015 KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

| perpustakaan.upi.edu

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK

BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG

oleh Dimas Zulfadly

1006301

ABSTRAK

(11)

Dimas Zulfadly, 2015 KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

| perpustakaan.upi.edu

CARTOON AS THE BASIC IDEA OF MAKING BATIK DESIGN MOTIFS FOR STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL IN BANDUNG CITY

ABSTRACT

This research is an activity of learning process to make batik design with cartoon motifs who had worked by 315 students of class VIII in SMP Negeri 49 Bandung. The aim of this research is to introduce about the process of designing batik pattern. Batik design with cartoon motif is classified to creation batik pattern. This research was used qualitative-quantitative method which serves descriptive database and simple calculation-quantitative to determine grades of learning results. Learning method which used was scientific approach method. This method consist of 5 steps:1) Observing, 2) Quetioning, 3) Associating, 4) Networking, 5) Experimenting. Learning materials consist of: 1) Make cartoon sketch, 2) Make pattern design, 3) Arrange a batik pattern design, 4) Colored batik pattern. Collective data technique was done by documentation study, observation, interview and questionnaire. The results of this research found that 117 students can followed all activities (from the beginning to end) of this research with very good predicate. From them, then getting data analysis for report. Scientific approach method was better for childrean at 12-14 years old because used innovative learning with cartoon theme for applied into batik design pattern. Geometrical motif is the most technique used by students. Arrangement composition of motifs with repetition of line-rotation was the most technique applied by students. Coloring composition with three lines color (triad) was the most color chosen by students. The average value of students into learning to make batik pattern gets GOOD predicate.

(12)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Tempat Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Jalan Antapani No. 58, Bandung, Jawa Barat (Dekat Terminal Cicaheum), tepatnya di SMP Negeri 49. Sedangkan lokasi tempat tinggal peneliti berada di jalan Geger Arum No. 110, Bandung, Jawa Barat. Jarak antara lokasi penelitian dengan lokasi tempat tinggal peneliti sekitar 15 km.

Gambar 3.1. Rute Menuju Lokasi Penelitian Sumber: Google Maps

Keterangan Gambar: Keterangan Warna:

(13)

57

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B= SMPN 49 Bandung Warna putih= Denah lokasi

Warna kuning= Jalan menuju denah lokasi 2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan sekolah, dan memanfaatkan ruang kelas sebagai laboratorium penelitian. Ruang kelas yang dijadikan tempat penelitian berjumlah 9 kelas. Alasan peneliti memilih lokasi dan tempat penelitian tersebut karena:

a. Peneliti sudah mengetahui daerah sekitar lokasi penelitian tersebut sebelumnya.

b. SMP Negeri 49 Bandung adalah sekolah tempat peneliti melaksanakan kegiatan PLP (Program Latihan Profesi).

c. Lingkungan sekolahnya hijau, udaranya segar karena banyak pepohonan dan tanaman. Sehingga menimbulkan semangat belajar siswa.

d. SMP Negeri 49 selalu terbuka dengan hal-hal yang baru mengenai kegiatan belajar-mengajar. Terlebih kepala sekolahnya adalah alumnus Pendidikan Seni Rupa UPI. Sehingga dengan senang hati beliau menerima peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian.

B. Subek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 49 Bandung, yang berjumlah 315 siswa. Alasan peneliti memilih kelas VIII sebagai subjek penelitian karena:

a. Peneliti sebelumnya pernah mengajar mereka sewaktu kelas VII, walaupun hanya 3 kelas. Tetapi setidaknya peneliti mengetahui kemampuan dasar seni rupa yang dimiliki siswa, khususnya menggambar.

(14)

58

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Materi penelitian sesuai dengan materi silabus dan bahan ajar (buku cetak seni budaya) kelas VIII semester genap.

d. Kelas VIII termasuk dalam tahapan praremaja (12-14 tahun) dimana kemampuan berkarya seni rupa yang dimiliki (khususnya menggambar) masih dalam tahapan naturalisme semu dan cenderung menggambarkan objek manusia seperti bentuk kartun. Mereka sudah mulai kritis dengan apa yang dilihatnya, walaupun dari segi bentuk gambar yang mereka buat belum proporsional.

2. Objek Penelitian

Obyek penelitian berupa hasil dari aktivitas yang dilakukan oleh narasumber. Hasilnya yaitu berupa karya desain batik bermotif tokoh kartun. Karya desain tersebut digambar pada kertas HVS 80 gram ukuran A4 menggunakan pensil dan ditebalkan menggunakan spidol, kemudian diwarnai menggunakan pensil warna dan/spidol. Siswa dibebaskan dalam memilih tokoh kartun kesukaannya.

Karya-karya siswa tersebut kemudian dikumpulkan dan diseleksi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti. Proses seleksi tersebut bertujuan untuk menentukan hasil sampel valid yang akan dianalisis lebih lanjut. Analisis yang akan dilakukan terdiri dari analisis data statistik dan analisis data deskriptif.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian dibuat untuk mengetahui gambaran proses penelitian atau langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti. Dengan adanya desain penelitian maka kegiatan penelitian akan menjadi terarah.

1. Skema Pola Pikir

(15)

59

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

(16)

60

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

(17)

61

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pola Pikir

Penelitian ini dimulai dengan membawa dua rumusan masalah tetap. Sebelum memulai kegiatan penelitian, peneliti melakukan survey lokasi terlebih dahulu. Dari hasil survey lokasi tersebut peneliti memperoleh subjek penelitian kelas VIII berjumlah 9 kelas, sehingga peneliti menyesuaikan tingkatan materi seni rupa untuk kelas VIII yang akan diajarkan. Materi pembelajaran terbagi atas teori dan praktik. Tetapi penelitian ini lebih mengutamakan penilaian praktik, karena merupakan tujuan dari penelitian ini membahas karya siswa secara deskriptif.

Setelah sejumlah data penelitian terkumpul, peneliti kemudian melakukan seleksi data untuk menentukan data valid yang akan dianalisis. Untuk menentukan sejumlah data valid dibutuhkan indikator seleksi data. Setelah diperoleh data valid, kemudian dilakukan analisis data untuk memperoleh temuan hasil penelitian. Temuan hasil penelitian tersebut kemudian dibahas secara deskriptif. Dari hasil pembahasan akan diperoleh kesimpulan sementara, kemudian kesimpulan sementara tersebut disesuaikan kembali dengan rumusan masalah penelitian. Jika hasil pembahasan yang diperoleh sudah sesuai, kemudian disimpulkan hasil penelitian secara keseluruhan.

3. Alur Pengumpulan Data

Sebelum melakukan proses pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu menjelaskan materi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang ditentukan oleh peneliti yaitu strategi pembelajaran langsung dengan metode demonstrasi, merujuk gambar dan latihan praktik. Metode demonstrasi yang dilakukan dengan cara peneliti mendemonstrasikan langsung cara merengga motif. Sedangkan metode merujuk gambar dengan cara memperlihatkan contoh-contoh gambar kepada siswa seperti gambar jenis-jenis kartun, gambar jenis-jenis batik dan gambar desain batik motif kartun. Metode latihan praktik yang dilakukan dengan cara siswa mengerjakan langsung tugas-tugas yang diberikan oleh peneliti.

(18)

62

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahap mewarnai desain motif batik. Berikut ini alur penelitian pada tahap proses pengumpulan data dijelaskan melalui sebuah bagan:

Bagan 3.2 Alur Pengumpulan Data

Sumber: Desain Pribadi Penulis

D. Pendekatan Penelitian

(19)

63

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menentukan persentase dalam grafik dan menentukan penilaian karya dengan nilai A (sangat baik), B (baik), C (cukup baik) dan D (kurang baik). Sedangkan pendekatan kualitatif yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk membahas data-data penelitian secara deskriptif.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional sesuai dengan judul penelitian “Kartun sebagai Ide Dasar Pembuatan Desain Motif Batik Bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung”, yaitu kartun, pembelajaran, dan desain motif batik.

1. Kartun merupakan gambar yang bersifat lucu dan menarik yang dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan pesan terhadap seseorang, suatu keadaan maupun kejadian tertentu. Pesan yang disampaikan dapat berupa kritikan, sindiran atau hanya sekedar informasi saja. Jenis-jenisnya yaitu: kartun gag, kartun editorial, kartun karikatur, kartun animasi, kartun komik.

2. Pembelajaran yaitu “penyediaan kondisi yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik” (Sani, 2013:40). Kondisi yang dimaksud yaitu pendidik (pembelajar), kegiatan belajar/pengalaman belajar dan fasilitas pembelajaran. Pembelajaran dapat berlangsung dengan ada atau tidak adanya pendidik (pembelajar). Pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembelajaran inovasi merancang desain motif batik kartun menggunakan metode pembelajaran seni rupa dengan pendekatan saintifik.

3. Desain motif batik yaitu rancangan motif-motif batik berupa susunan gambar motif-motif yang dibuat pada media kertas HVS ukuran A4 dan menggunakan pewarna pensil warna dan/spidol pen warna.

F. Instrumen Penelitian

(20)

64

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendekatan interaktif dimana terjadi kontak langsung antara peneliti dengan subjek penelitian. Sehingga peneliti mengetahui secara pasti bagaimana kondisi dan perkembangan kegiatan penelitian di lapangan.

G. Proses Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen dilakukan setelah fokus penelitian jelas. Berikut ini pengembangan instrumen yang dilakukan peneliti berdasarkan definisi operasional judul penelitian:

Tabel 3.1 Pengembangan Instrumen

Pengembangan

Instrumen Jenis Instrumen Metode

Sumber belajar Dokumentasi Library Research dari buku,

internet dan makalah

Materi tentang kartun

Penugasan (praktik),

Dokumentasi, berupa foto-foto kegiatan dan karya-karya siswa

Penugasan kepada siswa: 1) Membuat sketsa kartun

kesukaan (tugas kelas) 2) Mencetak gambar kartun

kesukaan dari internet di kertas HVS ukuran A4 (tugas rumah)

Kegiatan pembelajaran

Pembelajaran langsung: Wawancara (tanya jawab), Demonstrasi,

Teknik Merujuk Gambar, Latihan Praktik

Menjelaskan teori-teori tentang kartun, batik, desain batik, dan warna dasar.

Memperlihatkan gambar-gambar kepada siswa melalui media: papan tulis (untuk demonstrasi), gambar jenis-jenis kartun, gambar desain batik, dan gambar motif-motif batik.

Materi tentang desain motif batik

Latihan praktik,

Dokumentasi berupa foto-foto kegiatan dan karya-karya siswa

Penugasan kepada siswa: Merengga motif-motif batik, Menyusun komposisi motif menjadi desain batik, Menyusun komposisi warna desain batik

(21)

65

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Berikut ini penjelasannya mengenai teknik pengumpulan data penelitian:

1. Teknik Observasi

a. Jenis Observasi yang Digunakan

Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif dan observasi terus terang. Observasi partisipatif maksudnya peneliti terlibat langsung dalam kegiatan penelitian. Peneliti mengamati proses penelitian dari awal hingga akhir. Partisipasi peneliti merupakan partisipasi aktif, karena peneliti ikut terlibat membimbing apa yang dikerjakan oleh siswa.

Observasi terus terang maksudnya peneliti langsung berterus terang kepada siswa sejak di awal masuk ke tempat penelitian bahwa kegiatan yang akan siswa lakukan ke depan (selama ada peneliti) merupakan kegiatan penelitian. Sehingga siswa dan guru dapat mengetahui bahwa keberadaan peneliti di tempat tersebut adalah dalam rangka penelitian.

b. Tahapan Observasi 1) Observasi Deskriptif

(22)

66

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

desain motif batik kartun. Peneliti dan guru SBK berdiskusi untuk menentukan jadwal penelitian.

2) Observasi Terfokus

Setelah peneliti menentukan subjek dan objek penelitian serta aktivitas penelitian, selanjutnya membuat jadwal untuk aktivitas penelitian dan menentukan materi pembelajaran. Materi pembelajaran berupa teori dan praktik. Teori yang dibahas yaitu mengenai kartun, sekilas mengenai batik, merengga motif batik, menyusun komposisi motif batik menjadi desain batik dan menyusun komposisi warna. Sedangkan kegiatan praktik yang dilakukan oleh siswa yaitu membuat sketsa kartun, membuat motif-motif batik, menyusun komposisi motif menjadi desain batik, dan mewarnai desain batik.

3) Observasi Terseleksi

Penelitian ini berorientasi pada hasil karya (praktik). Hasil karya tersebut diseleksi dan dianalisis berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat oleh peneliti. Kriteria dibuat berdasarkan teori-teori yang ada pada BAB II.

2. Teknik Wawancara

Narasumber utama penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Sedangkan narasumber yang lainnya adalah guru pendamping (guru seni budaya kelas VIII) yaitu Ibu Eros dan Bapak Rifki. Wawancara yang dilakukan peneliti hanya berupa rambu-rambu atau sekedar ingin mengetahui mengenai garis besar permasalahan penelitian. (Data wawancara terlampir)

3. Teknik Dokumentasi

(23)

67

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Uji Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Kegiatannya yaitu wawancara kepada sumber data (siswa) berupa wawancara tidak terstruktur, seperti diskusi atau obrolan biasa. Kemudian menugaskan siswa untuk membuat desain motif batik. Karya tersebut menjadi data utama objek penelitian. Sambil mengamati siswa membuat karya, peneliti memotret aktivitas siswa dan karya siswa sebagai bukti dari kegiatan penelitian yang dilakukan. I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Domain

Setelah peneliti memasuki obyek penelitian berupa situasi sosial, selanjutnya melaksanakan observasi partisipan, mencatat hasil observasi dan wawancara, melakukan observasi deskriptif, kemudian melakukan analisis domain untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti atau objek penelitian.

Tabel 3.2 Analisis Domain

No. Rincian domain

(Included term) Hubungan semantik

Domain (Cover term)

1.

Kartun

Adalah jenis dari Materi pembelajaran Motif batik

Desain batik Warna dasar

2.

Buku tulis

Adalah ruang Kreasi siswa

Kertas A4

3.

Sudah mengenal sebagian siswa dan karya rupanya

Adalah alasan Memilih subjek penelitian kelas VIII

Belum pernah diajarkan cara membuat desain batik

Sesuai dengan materi buku ajar yang digunakan di sekolah

4. Di dalam ruang kelas Lokasi kegiatan

penelitian Tempat belajar siswa

5.

Konsultasi pemilihan kartun

Adalah cara Melakukan bimbingan progresif Konsultasi pemilihan motif

Konsultasi penyusunan komposisi motif

Konsultasi penyusunan warna

6.

Pensil dan penghapus

Adalah alat yang digunakan untuk

Mengerjakan tugas-tugas (karya desain batik) Spidol hitam/Drawing pen

(24)

68

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggaris

7.

Sketsa kartun

Merupakan urutan

dalam Seleksi data dan analisis data Desain motif

Desain batik bermotif kartun

8.

Sangat baik

Adalah atribut

Atribut/penilaian karya desain batik yang telah dibuat oleh

siswa Baik

Cukup baik Kurang baik

Sumber: Format Tabel diperoleh dari Sugiyono (2014:106-107) Dikembangkan oleh Penulis

2. Analisis Visual

Analisis visual dilakukan dengan cara mengontraskan antarelemen rupa sebagai ciri spesifik data temuan. Data-data temuan berupa gambar sketsa kartun, desain motif kartun dan desain batik motif kartun. Analisis data dilakukan terhadap data-data valid.

Untuk memperoleh sejumlah data valid, maka dilakukan teknik pengambilan data melalui Sampling Purposive. Alasan menggunakan sampling purposive karena data-data terpilih merupakan hasil seleksi menggunakan kriteria-kriteria yang ditentukanoleh peneliti. Kriteria-kriteria tersebut dibuat agar kegiatan penelitian berjalan secara sistematis dan dapat terpantau dengan baik oleh peneliti. Berikut ini kriteria-kriteria yang digunakan untuk memperoleh data valid:

1) Konsistensi pemilihan tokoh kartun (hanya 1 tokoh). 2) Karya yang dibuat melelui bimbingan dengan peneliti.

3) Karya dikerjakan di dalam ruang kelas pada saat jam pelajaran berlangsung. 4) Alat warna yang digunakan hanya menggunakan spidol pen dan/pensil warna.

(25)

69

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karya tersebut telah mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh peneliti. Berarti siswa telah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat karya-karya dengan proses yang sesuai prosedur. Empat karya tersebut kemudian dibahas secara deskriptif meliputi pembahasan nilai karya (berdasarkan kriteria penilaian) dan tampilan visual karya (unsur-unsur desain dan prinsip desain). Berikut ini tabel-tabel yang akan menjelaskan kriteria penilaian dalam kegiatan pembelajaran merancang desain motif batik kartun:

Tabel 3.3.1 Kriteria Penilaian

Jenis Data Kriteria Penilaian

Nilai Predikat

4 3 2 1 A B C D

Sketsa Kartun 1. Orisinalitas 2. Proporsi 3. Kejelasan 4. Kerapihan Motif-motif (Kreativitas Merengga) 1. Keluwesan 2. Kejelasan 3. Kerapihan Desain Batik (Penyusunan motif-motif) 1. Proporsi 2. Kesederhanaan 3. Kejelasan 4. Kerapihan Desain Batik (Pewarnaan) 1. Irama 2. Kesatuan 3. Keseimbangan 4. Kerapihan

Sumber: Format Tabel oleh Penulis

Keterangan Predikat Nilai: A= 4 (Sangat Baik)

B= 3 (Baik)

(26)

70

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mendapatkan hasil nilai (predikat), ada indikator dari masing-masing kriteria penilaian di atas. Berikut ini penjelasan dari analisis penilaian visual karya desain batik siswa melalui tabel:

Tabel 3.3.2 Indikator Kriteria Penilaian Gambar Sketsa Kartun

Jenis Data Kriteria Penilaian Predikat Indikator Predikat

1. 1. Sketsa Kartun

1. Orisinalitas

A Tidak meniru gambar teman/media gambar lainnya saat menggambar

B Meniru sedikit gambar teman/media gambar lainnya tetapi tidak sama persis

C Meniru gambar teman/media gambar lainnya hampir sama persis

D Meniru gambar teman/media gambar lainnya sama persis

2. Proporsi

A >50% <=75% ruang terisi objek (gambar sketsa)

B >75%<=100% ruang terisi objek (gambar sketsa)

C >25<50% ruang terisi objek (gambar sketsa)

D >0%<25% ruang terisi objek (gambar sketsa)

3. Kejelasan

A Karya selesai (full body). Raut bentuk kartun sangat jelas.

B Karya hampir selesai (full body). Raut bentuk kartun jelas.

C Karya kurang selesai (full body). Raut bentuk kartun kurang jelas.

D Karya tidak selesai (full body). Raut bentuk kartun tidak jelas.

4. Kerapihan

A

Kontur garis sangat jelas.

Pekerjaan sangat rapih (Tidak ada jejak coretan sketsa yang tidak terpakai dan tidak ada jejak penghapus).

B

Kontur garis jelas.

(27)

71

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ada sedikit jejak penghapus).

C

Kontur garis cukup jelas.

Pekerjaan cukup rapih (Ada cukup banyak jejak coretan sketsa yang tidak terpakai dan/ ada cukup banyak jejak penghapus).

D

Kontur garis kurang jelas.

Pekerjaan kurang rapih (Ada banyak jejak coretan sketsa yang tidak terpakai dan/ banyak jejak penghapus).

Sumber: Format Tabel oleh Penulis

Tabel 3.3.3 Indikator Kriteria Penilaian Gambar Desain Motif

Jenis Data Kriteria Penilaian Predikat Indikator Predikat

2. Motif-motif (Kreativitas Merengga) 1. Kemampuan Merengga (Keluwesan)

Jumlah motif utama (MU) ada 4.

Jumlah motif pendamping (MP) ada 3.

Jumlah motif isen (MI) ada 3.

A

Siswa sudah bisa merengga motif. Terbukti dengan diceklisnya motif-motif sebagai berikut:

Terdapat 4 MU, 2 MP, dan 2-3 MI yang diceklis. Atau 4 MU, 3 MP, dan 1-3 MI.

B

Siswa bisa merengga motif. Terbukti dengan diceklisnya motif-motif sebagai berikut: Terdapat 2 MU, 3 MP, dan 2-3 MI yang diceklis. Atau 3 MU, 1 MP, dan 2-3 MI. Atau 3 MU, 2-3 MP, dan 1-3 MI. Atau 4 MU, 1 MP, dan 1-3 MI. Atau 4 MU, 2 MP, dan 1 MI.

C

Siswa cukup bisa merengga motif. Terbukti dengan diceklisnya motif-motif sebagai berikut:

Terdapat 1 MU, 2 MP, dan 2-3 MI yang diceklis. Atau 1 MU, 3 MP, dan 1-3 MI. Atau 2 MU, 1-2 MP, dan 1-3 MI. Atau 2 MU, 3 MP, dan 1 MI. Atau 3 MU, 1 MP, dan 1 MI.

D

Siswa kurang bisa merengga motif. Terbukti dengan diceklisnya motif-motif sebagai berikut:

Terdapat 1 MU, 1 MP, dan 1-3 MI yang diceklis. Atau 1 MU, 2 MP, dan 1 MI.

2. Kejelasan

Kejelasan karakter kartun dan konsep tema motif

A Karakter kartun terlihat sangat jelas. Konsep tema motif sangat jelas.

B Karakter kartun terlihat jelas. Konsep tema motif jelas.

C Karakter kartun terlihat cukup jelas. Konsep tema motif cukup jelas.

D Karakter kartun terlihat tidak jelas. Konsep tema motif kurang jelas.

3. Kerapihan

Kerapihan gambar motif dan bidang kertas

(28)

72

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Format Tabel oleh Penulis

Tabel 3.3.4 Indikator Kriteria Penilaian Penyusunan Desain Motif Batik

Sumber: Format Tabel oleh Penulis

Jenis Data Kriteria Penilaian Predikat Indikator Predikat

3. Desain Motif

Batik

(Penyusunan

motif-motif)

1. Proporsi

Proporsi antara ukuran motif utama, motif pendamping, dan motif isen

A Proporsi ukuran antar raut bentuk motif sangat pas

B Proporsi ukuran antar raut bentuk motif pas

C Proporsi ukuran antar raut bentuk motif cukup pas

D Proporsi ukuran antar raut bentuk motif kurang pas

2. Kesederhanaan

A Perulangan motif sederhana tetapi indah

B Perulangan motif rumit tetapi indah

C Perulangan motif sederhana tetapi kurang indah

D Perulangan motif rumit dan kurang indah

3. Kejelasan

Meliputi jarak antarmotif, dan letak posisi motif

A Tata letak motif sangat jelas

B Tata letak motif jelas

C Tata letak motif cukup jelas

D Tata letak motif kurang jelas

4. Kerapihan

A Penyusunan komposisi motif sangat rapih

B Penyusunan komposisi motif rapih

C Penyusunan komposisi motif cukup rapih

(29)

73

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3.5 Indikator Kriteria Penilaian Penyusunan Desain Motif Batik

Jenis Data Kriteria Penilaian Predikat Indikator Predikat

4. Desain Batik

(Pewarnaan)

1. Kerapihan

A Goresan warna sangat konsisten

B Goresan warna konsisten

C Goresan warna cukup konsisten

D Goresan warna tidak konsisten

2. Irama

A Pengulangan warna pada setiap motif jelas

B Pengulangan warna pada setiap motif cukup jelas

C Pengulangan warna pada setiap motif kurang jelas

D Pengulangan warna pada setiap motif tidak jelas

3. Kesatuan

A Penguncian warna pas (warna selaras)

B Penguncian warna cukup pas (warna cukup selaras)

C Penguncian warna kurang pas (warna kurang selaras)

D Penguncian warna tidak pas (warna tidak selaras)

4. Keseimbangan

A Proporsi warna pas

B Proporsi warna cukup pas

C Proporsi warna cukup berlebihan

D Proporsi warna berlebihan atau terlalu sederhana

(30)

74

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

(31)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Budiyono, dkk. (2008). Kriya Tekstil. Jakarta: Depdiknas (Tidak Diterbitkan). Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaannya.

Bandung: ITB.

Lisbijanto, Herry. (2013). Batik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lowenfeld, Viktor and Brittain, Lambert. (1975). Creative and Mental Growth. (Sixth Edition). New York: Macmillan Publishing.

Maharsi, Indiria. (2011). KOMIK DUNIA KREATIF TANPA BATAS. Yogyakarta: KATA BUKU.

Masri, Andry. (2010). Strategi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Musman, Asti dan Arini, Ambar . (2011). Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: G-Media.

Muhammad, As’adi. (2010). Bila Otak Kanan dan Otak Kiri Seimbang.

Yogyakarta: DIVA Press.

Prawira, Nanang G. (2004). Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa Sains. Ranang, dkk. (2010). Animasi Kartun dari Analog sampai Digital. Jakarta: PT

Indeks.

Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT RajaGrafindo Persada.

Sani, Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.

Sanyoto, Sadjiman E. (2009). Nirmana. Yogyakarta: Jalasutra.

(32)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sipahelut, Atisah dan Petrussumadi. (1991). Dasar-Dasar Desain. Jakarta: CV Gravik Indah.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Sunaryo, Aryo. (2009). Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.

Supriadi, Dedi. (2001). Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan IPTEK. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Sewan. (1980). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Departemen Perindustrian Republik Indonesia.

Tabrani, Primadi. (2012). Bahasa Rupa. Bandung: Kelir.

Wahyudi, Hari, dkk. (Penyunting) (2011). The Magic of Picture. Jakarta: Ufuk Press.

Wong, Wucius. (1986). Beberapa Asas Merancang Dwimatra. Bandung: ITB.

Sumber Skripsi:

Juvi dan Tanny, Vera. (2011). Analisis Pengaruh Budaya Asing Terhadap Ragam Hias Batik Lasem. Jakarta: Universitas Bina Nusantara. [Skripsi Tidak Diterbitkan].

Sumber Internet:

Bayu, Sunaryo H. (2012). Batik Karakter Kartun Walt Disney. [Online]. Tersedia: http://www.solopos.com/2012/08/10/batik-karakter-kartun-walt-disney-318252 [Diakses 25 November 2014].

Blair, Louis, dkk. (2011). Limited Animation Research. [Online]. Tersedia: http://teamlouis.blogspot.com/2011/03/limited-animation-research-beth.html [Diakses 1 Januari 2015].

(33)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/197 706132001122-LAKSMI_DEWI/MEDIA_GRAFIS/MEDIA_GRAFIS-HSL_MHSISSWA/KARTUN/MS._WORD-KARTUN/KARTUN.pdf [Diakses 13 September 2014].

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Implementasi Kurikulum 2013 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jakarta:

Mendikbud. [Online].

Lasiman. (2010). Surat dari Yogyakarta: Oom Pasikom Terbaring di RS Panti Rapih Yogyakarta. [Online]. Tersedia:

http://dgi-indonesia.com/wp-content/uploads/2010/08/Oom-Pasikom-2.jpg [Diakses 20 November 2014]. Mark. (2014). Everything About The Kodomo Genre. [Online].

Tersedia: http://www.jappleng.com/culture/articles/anime-manga/169/kodomo-genre [Diakses 25 November 2014].

Murti, Kuntari Eri dan Madya, Widyaiswara. (___). PENDIDIKAN ABAD 21 dan IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) untuk PAKET KEAHLIAN DESAIN INTERIOR.

[Online]. Tersedia: https://www.google.co.id/?gws_rd=ssl# [Diakses 25 Juni 2015].

Nikmah, Hidayatun, dkk. (2013). Batik Cartoon. [Online].

Tersedia: https://www.facebook.com/pages/Batik-Cartoon/132432186951920 [Diakses 3 Desember 2014].

NN. http://tokobusanaku.com/blouse/tbul402-fashion-kaos-blouse-kitty.html [Diakses 25 November 2014]

NN. (2008). Sutiyoso Ketiduran. [Online]. Tersedia: http://kartun.inilah.com/read/tokoh/2008021111070239/sutiyoso-ketiduran [Diakses 23 November 2014 ].

NN. (2010). Traditional Batik Motif Yogyakarta. [Online]. Tersedia: http://www.winotosastro.com/batik/batikyogya.html [Diakses 29 November 2014].

(34)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NN. (2013). Masha and The Bear. [Online]. Tersedia: http://forum.indowebster.com/showthread.php?t=450415 [Diakses 23 November 2014].

NN. (2014). Naruto Uzumaki. [Online]. Tersedia: http://www.mangapanda.com/naruto/700/3 [Diakses 24 November 2014].

Suveraniam, GN. (2012). [Online]. Tersedia:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31205/4/Chapter%20II.pdf [Diakses 25 November 2014].

Tsutisno. (2013). Batik Megamendung: Sejarah dan Filosofi. [Online]. Tersedia: http://tsutisno.wordpress.com/2013/03/27/batik-megamendung-sejarah-dan-filosofi/ [Diakses 4 Januari 2015].

VIVAnews. (2014). Menarik Minat Anak, Mahasiswa Ini Ciptakan Batik Bermotif Kartun. [Online]. Tersedia: http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/544116-menarik-minat-anak--mahasiswa-ini-ciptakan-batik-bermotif-kartun [Diakses 3 Desember 2014].

Wicaksana, Brilian. (2014). Download dan Instalasi Lost Saga Indonesia. [Online]. Tersedia: http://brili-download.blogspot.com/2014/12/download-dan-instalasi-lost-saga.html [Diakses 3 Januari 2015].

Wikipedia. (2014). Sistem Warna Munsell. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_warna_Munsell [Diakses 7 Desember 2014].

Yusuwa. (2011). Stilasi (Merengga). [Online]. Tersedia: http://susilowatiyuyun92.blogspot.com/2011/06/stilasi-merengga.html [Diakses 1 Januari 2015].

Zulfadly, Dimas. (2014). Jenis-Jenis Kartun. [Online]. Tersedia:

http://dimazzart.blogspot.com/2014/10/jenis-jenis-kartun.html [Diakses 5 November 2014].

____. (2013). Pou for Android. [Online]. Tersedia:

http://download.cnet.com/Pou/3000-2099_4-75684132.html [Diakses 3 Januari 2015].

____. (2014). Lets Get Rich. [Online].

(35)

Dimas Zulfadly, 2015

KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN

Gambar

Gambar 3.1. Rute Menuju Lokasi PenelitianSumber: Google Maps
Tabel 3.1 Pengembangan Instrumen
Tabel 3.2 Analisis Domain
Tabel 3.3.1 Kriteria Penilaian
+5

Referensi

Dokumen terkait

2015 “Perancangan Motif Batik Dengan Sumber Ide Koleksi Situs Purbakala Sangiran” Tugas Akhir : Jurusan Kriya Seni/Tekstil Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Tahapan pembuatan karya pada penciptaan busana kasual anak dengan buaya Learissa Kayeli sebagai sumber ide motif batik antara lain penciptaan desain,

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini meliputi: (1) Metode pembuatan motif batik yang diajarkan oleh Wahyu Subiyantoro; (2) Perkembangan desain batik yang dihasilkan

Tanaman kopi Arabika dan Robusta digunakan sebagai sumber ide dalam pembuatan motif batik pada kain panjang dikarenakan belum terlalu banyak dikembangkan, karena dari

2.1 Analisis Masalah Beberapa masalah yang dihadapi dalam mengembangkan motif batik Papua Barat dengan sumber ide burung Kasuari yaitu Pertama dari segi visual yaitu bagaimana

BURUNG MERAK HIJAU SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN MOTIF BATIK PADA BUSANA KERJA WANITA Tiyas Suherini1, Agung Cahyana2, Subandi3 Program Studi D-4 Desain Mode Batik Fakultas Seni Rupa

Tahapan Persiapan Pada tahapan persiapan kegiatan pelatihan perancangan desain motif batik pengrajin batik Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh di Sragen ini, beberapa hal yang penting

TUMPENG MEGANA SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN MOTIF BATIK PADA BUSANA CASUAL TUGAS AKHIR KARYA OLEH HESTI NUR ARIFAH NIM 191541037 PROGRAM STUDI DESAIN MODE BATIK FAKULTAS