• Tidak ada hasil yang ditemukan

Elearning Sebagai Pembelajaran Jarak Jauh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Elearning Sebagai Pembelajaran Jarak Jauh"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MEMENFAATKAN E-LEARNING SEBAGAI

PEMBELAJARAN JARAK JAUH

OLEH :

AMER SYARIFUDDIN ( 1311021039 )Kelas B

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang sebagai tugas akhir mata kuliah Pengatantar Teknologi Pendidikan yang berjudul “Memanfaatkan E-Learning Sebagai Pembelajaran Jarak Jauh.

Dalam penyusunan Makalah ini tentunya tidak lepas dari hambatan dan rintangan. Namun, berkat dukungan dan bimbingan serta bantuan dari banyak pihak maka penulis dapat menyelesaikan Makalah ini secara tepat pada waktunya. Pada kesempatan penulis ingin menyampikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. I Komang Sudarma, M. Pd. selaku dosen pengajar mata kuliah Pengantar Teknologi Pendidikan

2. Teman-teman jurusan Teknologi Pendidikan Semester 1 kelas B yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

3. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Makalah ini Penulis dapat menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan segala saran serta kritikan yang bersifat membangun, demi kesmpurnaan makalah ini. Dan semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga bagi pembaca.

Singaraja, 19 Desember 2013

(4)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1Pengertian e-learning ... 3

2.2Kelebihan dan kekurangan e-learning ... 4

2.3Faktor yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan e-learning ... 5

2.4Fungsi e-learning dalam kegiatan pembelajaran di kelas ... 6

2.5Pemanfaatan e-learning dalam pendidikan ... 7

BAB III PENUTUP 3.1 kesimpulan ... 10

3.2 Saran ... 11

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ada sebuah pepatah mengatakan, bahwa suatu negara yang maju dan menjadi kuat apabila didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten. Sampai saat ini Indonesia terus mengahadapi tantangan yang tidak akan kunjung terselesaikan, yaitu pengembangan kualitas sumber daya manusia. Sesungguhnya sejak awal berdirinnya negara Indonesia ini arti penting bagi pendidikan mencerdaskan kahidupan bangsa sudah sangat disadari oleh para pendiri bangsa, yang kemudian dituangkanya kedalam UUD 1945 pasal 31, yang dengan tegas mengamanatkan bahwa “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Terwujudnya amanat ini seharusnya menjadi prioritas perhatian pemerintah dan masyarakat.

(6)

2

sudah lama menyelenggarakan pendidikan jarak jauh. Dan pada tahun 1984 Indonesia menyelenggarakan sistem pendidikan jarak jauh degan didirikanya Universitas Terbuka, dengan tujuan utama yaitu menyediakan akses pendidikan tinggi bagi lulusan sekolah menengah dan menyediakan program peningkatan kualifikasi bagi tenaga profesional, khususnya guru.

Kegiatan proses pembelajaran jarak jauh disini dimaksdukan yaitu antara peserta didik dan guru atau instruktur terpisah oleh jarak, sehingga perlu ada upaya tertentu untuk mengatasinya. Belajar jarak jauh sudah mengalami revolusi dari yang pertama masih menggunakan jasa pos, dan revolusi yang kedua dengan menggunakan media audiovisual dan program pelatihan berbasis komputer. Dan yang sekarang ini sudah menggunakan telekomunikasi yang sudah tentu produk teknologi canggih seperti e-learning. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa harus dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka berikut ini rumusan masalah yang didapatkan :

1. Apa pengertian e-learning ?

2. Apa saja kelebihan dan kekurangan e-learning ?

3. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan e-learning ?

4. Apa fungsi e-learning dalam kegiatan pembelajaran di kelas ? 5. Bagaimana pemanfaatan e-learning dalam pendidikan ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Untuk menjelaskan pengertian e-learning

2. Untuk menyebutkan kelebihan serta kekurangan yang terdapat pada e-learning

3. Untuk menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan e-learning

(7)

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian E-Learning

E-learning merupakan suatu teknologi informasi yang relatif baru di indonesia.

E-learning terdiri dari dua kata atau bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari electronic dan learning yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu, maka e-learning sering disebut pula dengan online course (Dewi Salma, 2007: 197).

E-learning singkatan dari electronic learning merupakan istilah populer dalam pembelajaran online yang berbasis internet dan intranet. Teknologi e-learning ini merupakan sebuah teknologi yang dijembetani oleh teknologi internet, yang membutuhkan sebuah media untuk dapat menampilkan materi-materi dan pertanyaan-pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dengan pengajar. Bentuk e-learning sendiri cukup luas, hal ini dikarenakan setiap portal yang berisi informasi tentang ilmu pengetahuan sudah bisa dikatakan sebagai e-learning. E-learning menghasilkan kegiatan proses belajar mengajar menjadi efektif dengan cara menggabungkan materi secara digital dari dukungan dan layanan dalam belajar.

(8)

4

2.2. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning

Menyadari bahwa di internet dapat ditemukan berbagai informasi dan informasi itu dapat diakses secara lebih mudah, kapan saja dan dimana saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah melalui berbagai teknik seperti e-moderating yang tersedia di internet.

Dengan mengambil contoh SMART School di Malasyia, setiap introduksi suatu teknologi pendidikan tertentu yang baru seperti pemanfaatan internet. Pihak pengelola SMART School beranggapan bahwa penggunaan ICT khususnya internet bisa mendorong murid menjadi lebih aktif belajar, dimungkinkan adanya berbagai variasi yang dapat dilakukan dalam proses belajar dan mengajar, diperolehnya keterampilan yang berganda dan dicapainnya efesiensi. Sekolah- sekolah percontohan dengan menggunakan perangkat teknologi informasi ini menjadi model yang dilaksanakan oleh berbagai negara tetangga kita. Di Singapura ada ‘Excellent School’, di Thailand ada ‘Progressive School’, di Filipina ada ‘Pilot School’, dan sebagainnya.

Dari berbagai pengalaman dan juga berbagai informasi yang tersedia di literatur, memberikan petunjuk tentang kelebihan menggunakan E-Learning, khususnya dalam pendidikan jarak jauh, antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :

a. Tersediannya fasilitas e-moderating dimana guru dengan siswa, siswa dengan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui internet, kapan saja kegiatan itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, waktu, dan tempat.

b. Pemakai dapat menggunakan aplikasi e-learning dimanapun juga selagi masih tersambung dengan internet tanpa dibatasi jarak, tempat dan waktu. c. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja

kalau diperlukan mengingat bahan ajar yang tersimpan di komputer d. Berubahnya peran siswa dari yang biasannya pasif menjadi aktif.

(9)

f. Materi yang disajikan di e-learning selalu up to date karena adannya dorongan untuk mencari referensi yang ada di Internet sambil akses e-learning

g. Baik guru dengan siswa atau siswa dengan siswa dapat melakukan diskusi melalui internet tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat.

Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau yang sering disebut dengan e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :

a. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri. Dengan kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.

b. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknikpembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.

c. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang cukup tinggi cenderung akan gagal dalam pembelajaran.

d. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet.

e. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet namun sekarang sudah bisa diatasi dengan modem.

2.3. Faktor yang Perlu diperhatikan dalam Memanfaatkan E-Learning

Menurut para ahli pendidikan dan ahli internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet sebagai kegiatan pembelajaran atau yang disebut dengan e-learning, antara lain sebagai berikut :

(10)

6

b. Rancangan instruksional yang berisi tentang isi pelajaran, topik, satuan kredit, bahan ajar dan kurikulum.

c. Evaluasi, yaitu sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimaintai tolong untuk ikut mengevaluasi.

Oleh karena itu, perlu diciptakan bagaimana semuannya mempunyai sikap yang positif terhadap media internet dan perangkatnya sehingga penggunaan teknologi bisa mempercepat pembangunan.

Selain hal-hal sebagaimana tersebut diatas, ada empat hal yang perlu dipersiapkan sebelum pemanfaatan internet untuk e-learning, yaitu :

1. Melakukan penyusaian kurikulum;

2. Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang ingin dicapai dengan bantuan komputer;

3. Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada;

4. Menyediakan material pembelajaran seperti : buku, komputer, multimedia, dan studio yang memadai;.

2.4. Fungsi E-Learning dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas

Pada umumnya proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan e-learning ini dilakukan outdoor atau di luar ruangan kelas, hal ini dikarenakan kelebihan dari e-learning itu sendiri yang mampu melakukan kegiatan pembelajaran dimanapun dan kapanpun tanpa dibatasi dengan ruang, waktu dan tempat, selagi masih tersambung dengan internet.

Namun untuk kali ini akan dijelaskan fungsi pembelajaran electronic terhadap kegiatan pembelajaran didalam kelas, fungsi e-learning yang digunakan di dalam kelas itu ada tiga, yaitu sebagai suplemen yang sifatnya opsional, pelengkap, atau pengganti (lantip diap prasojo, 2011: 223).

a). Sumplemen

(11)

pembelajaran elektronik. Meskipun sifatnya yang opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

b). Komplemen

Dikatakan sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik didalam kelas. Dikatakan komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan yang mana, peserta didik dapat dengan cepat memahami atau menguasai materi pembelajaran yang disampaikan guru dengan cara tatp muka, kemudian lebih dimantapkan lagi materi tersebut dengan cara mengakses didalam e-learning tersebut.

c). Subtitusi

Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswa atau para peserta didiknya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa. Ada tiga alternatifmodel kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu :

1. Sepenuhnya secara tatap muka

2. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet 3. Sepenuhnya melalui internet

Alternatif manapun yang akan dipilih mahasiswa, tidak menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materi perkuliahan mendapat pengakuan atau penilaian yang sama.

2.5. Pemanfaatan E-Learning dalam Pendidikan

(12)

8

oleh peserta didik di dalam web dan bisa diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru atau instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan ajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula.

Secara lebih rinci, manfaat e-learning dalam pendidikan dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan dari sudut guru/dosen.

a) Sudut Peserta Didik

Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan guru atau dosen setiap saat. Ketika fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia didaerah perkotaan saja, tetapi sudah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka e-learning akan memberikan manfaat bagi peserta didik yang belajar di sekolah-sekolah terpuruk didaerah pedesaan untuk mendapatkan bahan materi pembelajaran yang tidak mereka dapatkan di sekolahan mereka, kemudian peserta didik bisa mengikuti program pendidikan keluarga dirumah atau yang disebut dengan home schoolers, dan juga bagi mereka yang merasa phobia dengan keramaian disekolah, yang putus sekolah tapi masih memiliki semangat yang tinggi untuk melanjutkan pendidikanya, atau mereka yang terbiasa sebagai peserta didik yang pasif dalam proses pembelajaran dengan e-learning mereka akan menjadi peserta didik yang aktif, disamping itu pula manfaat bagi peserta didik yaitu mereka yang tidak mampu bersekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

b) Sudut Guru atau Dosen

(13)

karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak, dan juga dapat mengontrol kegiatan proses belajar peserta didik bahkan guru, dosen atau infrastruktur dapat mengetahui peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berap lama topik atau bahan pembelajaran tersebut dapat dipelajari, serta berapa kali topik tersebut dipelajari, selain itu pula guru atau dosen dapat memberikan soal-soal atau tugas kepada peserta didiknya serta dapat mengecek apakah tugas tersebut sudah dikerjakan apa belum, dan yang terakhir guru atau dosen dapat memeriksa atau mengoreksi hasil pekerjaan tugas yang telah dikerjakan oleh peserta didik sekaligus memberikan nilai hasil dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik tanpa harus bertatap muka.

(14)

10

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

E-learning adalah suatu proses pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Sehingga menghasilkan kegiatan proses belajar mengajar menjadi efektif dengan cara menggabungkan materi secara digital dari dukungan dan layanan dalam belajar, e-learning yang secara umumnya digunakan sebagai proses pembelajaran jarak jauh artinya kegiatan pembelajara yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat. Namun e-learning juga bisa digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan bertatap muka atau pembelajaran tradisional menjadi model pembelajaran yang modern dengan adannya e-learning.

Kelebihan dan kelemahan e-learning diantarannya yaitu untuk kelebihan proses kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun tanpa terbatasi oleh jarak, waktu dan tempat. Disamping itu pula pengguna e-learning atau peserta didik dapat mengulang-ulang mempelajari bahan-bahan materi pembelajaran yang kurang dimengerti ketika proses pembelajaran itu dilaksankan didalam kelas. Adapun kelemahan dari e-learning itu adalah tidak semua siswa akan berhasil dalam proses kegiatan pembelajaran hanya siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi saja yang akan berhasil dalam pembelajaran tersebut, serta kurangnya penguasaan bahasa komputer atau mengoperasikan komputer juga menjadikan sebuah hambatan untuk kegiatan pembelajaran menggunakan e-learning tersebut.

(15)

Dan manfaat e-learning dalam pendidikan yaitu bisa kita lihat dari dua sudut diantaranya yaitu sudut dari peserta didik dan sudut dari guru atau dosen. Sudut dari peserta didik manfaatnya diantaranya yaitu mereka bisa mendapat bahan-bahan materi pembelajaran yang tidak mereka dapatkan di sekolahan mereka sehingga mereka mendapat tambahan pengetahuan, disamping itu pula mereka bisa mendapatkan materi pembelajaran diamanapun dia berada dan kapanpun bagi mereka yang tidak bisa melanjutkan sekolah konvensional. Sedangkan manfaat bagi para guru atau dosen yaitu guru dapat lebih mudah memberikan materi pembelajaran, soal atau tugas kepada peserta didik, mengoreksi hasil dari tugas yang mereka kerjakan serta memberikan hasil dari tugas yang mereka kerjakan tanpa harus adannya suatu pertemuan atau pembelajaran tatap muka didalam kelas.

3.2. Saran

Pada zaman globalisasi seperti ini setidaknya kita harus tahu dan mampu mengoperasikan yang namanya teknologi informasi. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin canggih dari waktu ke waktu, yang tentunnya hal itu juga bisa memberikan suatu perubahan terhadap proses suatu kegiatan pembelajaran. Seperti dengan adannya e-learning ini kegiatan proses pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatp muka didalam kelas kini proses pembelajaran bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa harus dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat.

(16)

12

DAFTAR PUSTAKA

Diat Prasojo Lantip, Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta. Gava Media.

Sutedjo Dharma Oetomo, Budi, dkk. 2007. Pengantar Teknologi Informasi Internet, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta. C.V Andi Offset

Referensi

Dokumen terkait

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar

Kendala-kendala yang terjadi pada pelaksanaan PJJ cukup beragam, Menurut Ni’mah (2016) beberapa kendala dari E-learning, yaitu: 1) Listrik padam ketika sedang mengakses

Setelah melakukan kegiatan observasi, diskusi, dan tanya jawab, dengan model Problem Based Learning diharapkan peserta didik dapat mengidentifikasi barisan geometri

Seiring berkembangnya teknologi, muncullah istilah pembelajaran jarak jauh dengan model e- learning. Pendidikan lebih dimudahkan dengan adanya pembelajaran jarak jauh,

Salah satu hal yang sering dilakukan oleh guru dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah membuat presentasi untuk saat belajar daring melalui Zoom Meeting maupun Google

Setelah membaca teks yang diunduh dari materi di google classroom, peserta didik mampu mengidentifikasi informasi tentang jenis-jenis bahan pembentuk benda dengan

Media M-Learning dapat menjadi alternatif media yang efektif digunakan dalam membantu pembelajaran matematika jarak jauh karena dapat mempengaruhi hasil belajar

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gangguan psikis yang sering dialami oleh peserta didik selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, sehingga bisa