22 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi suatu sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data dalam penelitian bersifat kuantitatif atau statistik yang memiliki tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel yang digunakan yaitu variabel independen yaitu Corporate social responsibility (CSR), variabel dependen yaitu
going concern serta profitabilitas perusahaan sebagai variabel moderasi.
B. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan subjek yang digunakan dalam penelitian. Populasi juga dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas dan kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti dan kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pada sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2016-2019. Perusahaan pertambangan dipilih dalam penelitian ini karena diyakini mampu memberikan informasi yang dibutuhkan serta memiliki lingkungan produksi yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
Sedangkan sampel merupakan sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitian. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pemilihan sampel berdasarkan
purposive sampling dimana dalam memilih sampel terdapat kriteria-kriteria tertentu.
Kriteria yang digunakan berupa:
1. Objek penelitian harus merupakan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2016-2019, serta menerbitkan laporan tahunan serta laporan pertanggungjawaban periode 2016-2019.
2. Laporan yang disajikan merupakan informasi yang dibutuhkan mengenai data yang diperlukan menyangkut tentang profitabilitas, going concern dan laporan pertanggung jawaban perusahaan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 108 sampel dari 188 populasi yang ada, selama 4 tahun.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini, Variabel- variabel yang digunakan diukur menggunakan: 1. Variabel Independen
Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan tindakan keberlanjutan dari perusahaan untuk memberikan dampak positif kepada lingkungan maupun masyarakat dimana perusahaan berdiri serta bentuk penyeimbangan perusahaan dalam memperoleh keuntungan serta manfaat kepada stakeholder.(Dewi & Dewi, 2017). Definisi lain diungkapkan oleh
world Business Council and Sustainability Development (WBCSD) dalam
tulisan (Budiarti & Raharjo, 2014) menyatakan bahwa ”the continuing
commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large”.
Dalam penelitian ini Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel independen diukur dengan menggunakan indeks pengukuran
Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan acuan dari GRI standar,
dengan rumus
CSRI=∑
Keterangan:
Corporate Social Responsibility (CSR)= indeks pengungkapan corporate social responsibility
Nj = jumlah kriteria pengungkapan corporate social responsibility (n=77) Xij = dummy variabel
Tabel 3.1
Indikator GRI Standard
Indikator Jumlah Item
Ekonomi 13
Lingkungan 30
Tenaga Kerja 13
Hak Asasi Manusia 9
Masyarakat Sosial 5
Tanggung jawab produk 7
Jumlah 77
Sumber: www.globalreporting.org 2. Variabel Dependen
Going concern
(Tarihoran, 2017) Going concern atau kelangsungan usaha merupakan kelangsungan hidup yang mengacu pada kondisi dimana satu atau lebih badan
usaha akan terus beroperasi tanpa batas di masa depan. Kondisi dan peristiwa yang dialami sebuah perusahaan dapat memberikan petunjuk mengenai kelangsungan bisnis (going concern) perusahaan, seperti kerugian investasi yang signifikan dan berkelanjutan secara terus menerus sehingga menimbulkan kecurigaan atas kelangsungan hidup perusahaan. Pernyataan
Going Concern adalah suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh auditor atas
laporan keuangan yang diaudit. (Krissindiastuti & Rasmini, 2016) Secara umum, pengguna laporan sangat memperhatikan hasil dari going concern yang dikeluarkan editor. Hal tersebut dikarenakan pernyataan auditor merupakan citra editor atau penilaian status perusahaan untuk mengevaluasi apakah perusahaan tersebut dapat bertahan. (Tarihoran, 2017)
Dalam penelitian ini, going concern diukur dengan menggunakan rasio
price to book value.Price To Book Value (PBV) merupakan metode penilaian
yang digunakan dengan membandingkan nilai buku dengan harga pasarnya. Rasio ini juga digunakan Dewi, Dewi (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Corporate Social Responsibility, Green Banking And Going Concern
On Banking Company In Indonesia Stock Exchange. Adapun rumus dari price to book value (PBV) adalah:
PBV=
3. Variabel Moderasi
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan memperoleh keuntungan (profit) dalam jangka waktu tertentu. Husnan (2001) dalam (Hermuningsih, 2012) mengemukakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba (profit) atas penjualan, aset dan
tingkat ekuitas tertentu. Profitabilitas menggambarkan kemampuan suatu badan usaha untuk menggunakan semua modal nya untuk menghasilkan keuntungan. Profitabilitas perusahaan akan mempengaruhi kebijakan investor dalam menanamkan modalnya. (Hermuningsih, 2012).
profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio ROE. ROE rasio merupakan suatu pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan.
ROE=
D. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dimana data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung tetapi melalui perantara yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan pengelolaannya. (Ulum, 2016). Data sekunder dalam penelitian ini adalah corporate social responsibility (CSR) diperoleh dari annual report perusahaan yang terdapat di BEI
https://www.idx.co.id/ serta laporan keuangan perusahaan yang terdapat di BEI.
E. Teknik Pemerolehan Data
Dalam penelitian ini, data diperoleh dengan teknik studi dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mencari, mengumpulkan, dan mereview data berupa catatan, dokumen, transkip, jurnal dan website. Teknik studi dokumentasi dipilih untuk mendukung penelitian. Perolehan data dari dokumen yang telah di publikasikan di https://www.idx.co.id/.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan software Statistical Product and Service Solutions (SPSS).
1. Statistik Deskriptif
Menurut (Nasution, 2017) analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji keumuman hasil penelitian berdasarkan sampel. Tujuan utama dari statistik adalah untuk mendeskripsikan data dalam bentuk tabel, grafik atau ringkasan data. Statistik deskriptif hanya berkaitan dengan mendeskripsikan atau memberikan informasi tentang data, situasi atau fenomena. Serta digunakan untuk menjelaskan situasi gejala atau masalah.(Nasution, 2017).
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada umumnya bertujuan untuk mengetahui apakah data yang sudah diolah terdistribusi dengan normal atau tidak terdistribusi dengan normal. semakin normal sebuah data, dan memenuhi normalitas data, maka hal tersebut semakin bagus untuk menjelaskan sebuah fenomena yang ada dalam penelitian. Dalam penelitian ini normalitas data diuji dengan menggunakan uji melalui uji Kolmogorov Smirnov dengan pendekatan Monte
Carlo.
b. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi dalam model regresi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya). (Ghozali , 2012:110) dalam (Malinton & Kampo, 2019).menurut Santoso (2012:243) dalam
(Malinton & Kampo, 2019) pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah jika angka D-Wdiantara -2 dan +2 berarti tidak ada korelasi. Dalam penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dilakukan menggunakan Durbin
Watson (DW). Dengan kriteria apabila D-W berada pada nilai dU-(4-dU)
maka residual tidak saling berkorelasi. c. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi memiliki korelasi dengan variabel independen. Dalam uji ini diketahui bahwa apabila uji multikolinearitas rendah mka model korelasi menunjukkan baik. Menurut Ghozali (2012:106) dalam (Malinton & Kampo, 2019), kriteria penilaiannya mencakup jika nilai tolerance <0,1 ini menunjukkan nilai VIF >10 maka dalam model tidak terjadi gejala multikolinear.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu penelitian maka diperlukan uji Glejser, dengan kriteria pengujian apabila nilai probabilitas >level of signifikan (alfa = 5%) maka dinyatakan bahwa residual memiliki ragam yang homogen.
3. Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini, model regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Pengujian menggunakan model regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh satu variabel terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini
Concern sebagai variabel dependen dan profitabilitas perusahaan sebagai variabel
moderasi. Adapun persamaan regresi yang dihasilkan yaitu:
Analisis regresi berganda:
Y1=α+ +e... (1)
Y2= + + + + ... (2)
Keterangan:
Y : variabel dependen (going concern)
X1 : variabel independen (Corporate Social Responsibility) Xm : variabel Moderasi (Profitabilitas)
a : konstanta
: koefisien regresi tiap variabel
e : tingkat kesalahan terduga (error) 4. Uji Hipotesis
a. Pengujian Koefisien Determinasi ( )
Menurut (Astuti & Mustikawati, 2013) koefisien determinasi ( ) pada dasarnya mengukur kemampuan model untuk menjelaskan perubahan variabel independen. Nilai yang ditentukan antara nol atau satu. Nilai yang kecil menandakan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel dependen menyediakan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi perubahan variabel dependen.
b. Uji signifikan simultan (Uji statistik F)
Uji statistik F menunjukkan apakah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersamaan terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis digunakan statistik F dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila nilai F lebih besar dari 4 maka ditolak pada derajat kepercayaan 5%, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima yang menunjukkan bahwa seluruh variabel independen secara bersamaan dan signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen
2. Apabila nilai perhitungan F lebih besar dari nilai F tabel maka H0 ditolak dan hipotesis alternatif diterima.
c. Uji signifikan parameter individual (Uji statistik t)
Uji statistik t menunjukkan sejauh mana pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Adapun dasar pengambilan keputusan pada uji statistik t adalah :
1. Apabila t hitung > t tabel atau probabilitas < tingkat signifikan (Sig < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima.
2. Apabila t hitung < t tabel atau probabilitas > tingkat signifikan (Sig > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak.