• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkaian Adder dengan Seven Segment

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rangkaian Adder dengan Seven Segment"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i

Rangkaian Adder dengan Seven Segment

Diajukan untuk memenuhi kelulusan mata kuliah Teknik Rangkaian Terintegrasi

Dosen : Ni’matul Ma’muriyah, M.Eng

Disusun oleh:

Thursy Rienda Aulia Satriani (1221009)

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Internasional Batam

UIB-Batam 2014

(2)

ii

Daftar Isi

DAFTAR ISI ...ii

DAFTAR GAMBAR ...iii

DAFTAR TABEL ...iv

KATA PENGANTAR...v

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1.Latar Belakang...1

1.2.Rumusan Masalah ...1

1.3.Tujuan Penulisan ...1

1.4.Landasan Teori ...2

1.4.1. Half Adder ...2

1.4.2. Full Adder...3

1.4.3. Decoder BCD to Seven Segment ...4

1.4.4. Seven Segment Display ...6

BAB II PEMBAHASAN ...10

2.1.Livewire ...10

2.2.Pembuatan Simulasi...10

2.3.Cara Kerja ...12

2.4.Pembuatan Hardware ...16

BAB III PENUTUP ...19

3.1.Kesimpulan. ...19

3.2.Saran...20

DAFTAR PUSTAKA ...21

(3)

iii

Daftar Gambar

Gambar 1 Blok diagram rangkaian half adder Gambar 2 Prinsip kerja half adder

Gambar 3 Blok diagram rangkaian full adder Gambar 4 Diagram skematik rangkaian full adder Gambar 5 Blok diagram dari rangkaian decoder Gambar 6 Rangkaian AND decoder

Gambar 7 IC decoder 3X8(kiri) dan table output decoder (kanan) Gambar 8 Seven segment display

Gambar 9 Skematik Internal Segmen Display (a) Common Katoda, (b) Common anoda Gambar 10 Tampilan aplikasi Livewire

Gambar 11 Tampilan rangkaian adder dengan seven segment.

Gambar 12 Tampilan rangkaian adder dengan input 0-0 Gambar 13 Tampilan rangkaian adder dengan input 1+0 Gambar 14 Tampilan rangkaian adder dengan input 3+7 Gambar 15 Tampilan rangkaian adder dengan input 12+9

Gambar 16 Tampilan rangkaian adder dengan input 15+15+1(carry) Gambar 17 Tampilan jendela converter Livewire

Gambar 18 Tampilan jendela PCB Wizard Gambar 19 Diagram blok rangkaian adder

(4)

iv

Daftar Tabel

Tabel1 Tabel kebenaran rangkaian half adder Tabel2 Tabel kebenaran rangkaian full adder Tabel3 Kebenaran sebuah decoder 3 x 8 Tabel4 Output keluaran pada seven segment Tabel5. Komponen yang dibutuhkan

Tabel6. Peralatan dan komponen yang dibutuhkan

(5)

v

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Terima kasih juga saya haturkan kepada dosen atas bimbingannya dan semua pihak yang ikut andil, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Laporan ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas akhir dari matakuliah Teknik Rangkaian Terintegrasi. Dengan semangat dan kerja keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan “Rangkaian Adder dengan Seven Segment” ini dengan baik.

Penulispun berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan penulis pada khususnya serta menjadi referensi bagi para pembaca yang ingin melakukan percobaan dan simulasi tentang rangkaian adder dan penggunaan seven segment

Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan, sehingga penulis percaya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu, penulis sangat berterimakasih jika ada koreksi, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi penyempurnaan pada penulisan laporan ke depannya.

Bangkok, Februari 2014

Penulis

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Penggunaan kalkulator modern banyak membuat masyarakat terpesona karena kemampuannya dalam menghasilkan fungsi aritmatika dengan ketelitian yang sangat tinggi dengan waktu yang sangat singkat. Selain penggunaan yang sangat mudah, kalkulator juga memberikan tampilan keluaran yang juga memudahkan pengguna, yaitu dengan menggunakan keluaran berupa seven segment display.

Pada bab ini akan dibahas mengenai komponen penyusun rangkaian yang memungkinkan menghasilkan rangkaian logika yang dapat melakukan penambahan dan pengurangan. Dengan mengadaptasi fungsi kalkulator akan dibuat rangkaian adder sederhana dengan inputan 4 bit, dan keluaran 5 bit, yang inputannya akan ditampilkan pada seven segment.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1.2.1. Apa itu adder, dan bagaimana cara kerjanya?

1.2.2. Apa itu decoder, dan bagaimana cara kerjanya?

1.2.3. Apa itu seven segmen, dan bagaimana cara kerjanya?

1.2.4. Bagaimana cara membuat rangkaian adder sederhana dengan menggunakan IC 7483(full adder) dan IC 7447(decoder seven segment common anoda) yang inputnya ditampilkan pada seven segment.

1.3.TUJUAN PENULISAN

1.3.1. Mengetahui cara kerja decoder dan dapat mengaplikasikannya dalam rangkaian.

1.3.2. Mengetahui cara kerja seven segmen dan cara mwngaplikasikannya dalam rangkaian.

1.3.3. Memahami cara kerja rangkaian logika.

1.3.4. Memahami cara kerja rangkaian adder dan dapat membuat rangkaian adder sederhana.

(7)

2

1.3.5. Memenuhi salah satu tugas proyek dari matakuliah Dasar Sistem Digital.

1.4.DASAR TEORI

Rangkaian aritmetika digital dasar terdiri dari dua macam yaitu Adder, atau rangkaian penjumlah, berfungsi menjumlahkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner, dan Subtraktor, atau rangkaian pengurang, yang berfungsi mengurangkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan biner.

1.4.1. Half Adder

Half adder merupakan salah satu dari dua rangkaian adder yang menjumlahkan dua buah bit input, dan menghasilkan nilai jumlahan (sum) dan nilai lebihnya (carry-out). Half Adder diletakkan sebagai penjumlah dari bit- bit terendah (Least Significant Bit). Blok diagram dari sebuah rangkaian Half Adder ditunjukkan pada gambar

Gambar1. Blok diagram rangk aian half adder

Gambar2. Prinsip k erja half adder

(8)

3

A0 B0 Ʃ0 CO UT

0 0 0 0

0 1 1 0

1 0 1 0

1 1 0 1

Tabel1. Tabel k ebenaran rangk aian half adder

1.4.2. Full Adder

Sebuah full adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full adder sebagai penjumlah pada bit-bit selain yang terendah. Full adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai carry- out dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit kelebihannya (carry-out). Blok diagram dari sebuah full adder diberikan pada gambar 3.

Gambar3. Blok diagram rangk aian full adder

A1 B1 CIN Ʃ1 CO UT

0 0 0 0 0

0 0 1 1 0

0 1 0 1 0

0 1 1 0 1

1 0 0 1 0

1 0 1 0 1

1 1 0 0 1

1 1 1 1 1

Tabel2. Tabel k ebenaran rangk aian full adder

(9)

4

Gambar4. Diagram sk ematik rangk aian full adder

1.4.3. Decoder BCD to Seven Segment

Sebuah decoder adalah rangkaian logika yang menerima input-input biner dan mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner input-nya.

Blok diagram dari rangkaian decoder diberikan pada gambar5 berikut.

Gambar5. Blok diagram dari rangk aian decoder

Beberapa rangkaian decoder yang sering dijumpai adalah decoder 3x8 ( 3 bit input dan 8 output line), decoder 4x16, decoder BCD to Decimal (4 bit input dan 10 output line), decoder BCD to 7 segment (4 bit input dan 8 output line).

Khusus untuk BCD to 7 segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan decoder-decoder yang lain, di mana kombinasi dari setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa output line-nya (bukan salah satu line).

Tabel Kebenaran sebuah decoder 3 x 8 ditunjukkan pada Tabel3

(10)

5

INPUT OUTPUT

A B C O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0

0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

Tabel3. Kebenaran sebuah decoder 3 x 8

Berdasarkan output dari tabel kebenaran di atas, dibuat rangkaian decoder yang merupakan aplikasi dari gerbang AND, seperti ditunjukkan pada gambar6.

Gambar6. Rangk aian AND decoder

Salah satu jenis IC decoder adalah 74138. IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output, dimana nilai output adalah ‘1’ untuk salah satu dari ke 8 jenis kombinasi inputnya. IC Decoder 3x8 ditunjukkan pada gambar7.

(11)

6

Gambar7. IC decoder 3X8(k iri) dan table output decoder (k anan)

Decoder mengambil kode-kode input BCD 4-bit dan menghasilkan tujuh output (a,b,c,d,e,f, dan g), sehingga kode decimal dapat ditampilkan (gambar7 kanan). IC yang umum dipergunakan adalah 7447 untuk seven segment common anoda (yang nanti akan kita gunakan) dan IC 7448 untuk seven segment common cathoda.

1.4.4. Seven segment display

Seven segment display adalah sebuah rangkaian yang dapat menampilkan angka-angka desimal maupun heksadesimal. Seven segment display biasa tersusun atas 7 bagian yang setiap bagiannya merupakan LED (Light Emitting Diode) yang dapat menyala. Jika 7 bagian diode ini dinyalakan dengan aturan yang sedemikian rupa, maka ketujuh bagian tersebut dapat menampilkan sebuah angka heksadesimal atau desimal.

Seven-segment display membutuhkan 7 sinyal input untuk mengendalikan setiap diode di dalamnya. Setiap dioda dapat membutuhkan input HIGH atau LOW untuk mengaktifkannya, tergantung dari jenis seven- segmen display tersebut. Jika Seven-segment bertipe common-cathode, maka dibutuhkan sinyal HIGH untuk mengaktifkan setiap diodanya. Sebaliknya, untuk yang bertipe common-annode, dibutuhkan input LOW untuk mengaktifkan setiap diodanya.

(12)

7

Gambar8. Seven segment display

Seven segment dapat menampilkan angka-angka decimal dan beberapa karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED penyusun dalam seven segment. Untuk mempermudah penggunaan seven segment, umumnya digunakan sebuah decoder atau sebuah seven segment drive yang berfungsi untuk mengatur aktif atau tidaknya LED-LED dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan.

Piranti tampilan modern disusun sebagai pola seven segment atau dot matriks jenis seven segment sesuai dengan namanya, menggunakan pola tujuh batang LED yang disusun membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf-huruf yang diperlihatkan dalam gambar tersebut ditetapkan untuk menandai segment – segment tersebut. Dengan menyalakan bebrapa segment yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 hingga 9 dan juga bentuk huruf A hingga F dengan menggunakan sedikit modifikasi.

Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke display segment, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke seven segment sebagai antar muka. Decoder ini terdiri dari gerbang- gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengendalikan tampilan seven segment.

(13)

8

 Prinsip Kerja Seven Segment

Prinsip kerja dari seven segment ini adalah inputan bilang biner pada switch dikonversi masukan ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversikan bilang biner tersebut ke dalam bilangan desimal, yang mana bilangan desimal ini akan ditampilakan pada layar seven segment. Fungsi dari decoder sendiri adalah sebagai converter dari bilangan biner menjadi bilangan decimal.

Tabel4. Output k eluaran pada seven segment

 Jenis-jenis Seven Segment.

Seven segment ada 2 jenis, yaitu common anoda dan common katoda.

a. Commonanoda

Common anoda merupakan pin yang terhubung dalam semua kakai anoda LED dalam seven segmen. Common anoda diberi tegangan VCC dan seven segment. Common anoda diberi tegangan VCC dan seven segmen dengan common anoda akan aktif pada saat diberi logiksa rendah (0) atau sering disebut aktif low. Kaki katoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED.

(14)

9 b. Common Katoda

Common Katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki katoda LED dalam seven segment dengan common katoda akan aktif apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut dengan aktif high. Kaki anoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED.

Gambar9. Sk ematik Internal Segmen Display (a) Common Katoda, (b) Common anoda

(15)

10

BAB II PEMBAHASAN

2.1. LIVEWIRE

Livewire merupakan aplikasi (software) elektronika yang dapat digunakan untuk membuat rangkaian dan simulasi untuk menjalankan rangkaian, selain user friendly livewire juga memunkinkan kita melihat simulasi rangkaian dengan beberapa mode tampilan yaitu, Normal, Voltage Level, CurrentFlow, Logic Level.

Kita dapat membuat rangkaian yang kita inginkan dengan mengambil komponen yang dibutuhkan pada jendela gallery. Lalu dapat dirangkai sesuai dengan keinginan.

Gambar 10. Tampilan aplik asi Livewire

2.2. PEMBUATAN SIMULASI

Komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut

Komponen Jumlah

Switch SPDT 9

IC 74LS47 (seven segment decoder) 2

IC 74LS83 (Adder) 1

LED 5

Resistor 220Ω 19

Seven segment common anoda 2

Terminal VCC 5

Terminal Ground 6

Tabel5. Komponen yang dibutuhk an

(16)

11

Gambar 11. Tampilan rangk aian adder dengan seven segment

Dapat dilihat pada gambar di atas, switch 1 hingga 9 merupakan SPDT (Single Pole Double Throw) salah satu dari kaki throw dihubungkan ke ground sehingga nanti akan memunculkan logika 0 (Low) saat dinyalakan, dan kaki yang lain dihubungkan ke terminal VCC 5V sehingga akan memunculkan logika 1 (High) saat dinyalakan.

Switch 9 digunakan sebagai carry in, yang dihubungkan dengan pin CI (carry in) pada IC 7483, sebenarnya penggunaan switch merupakan opsional, karena kita bisa saja langsung menghubungkan pin CI pada IC 7483 ke ground, sehingga logika carry in bernilai 0.

Switch 1 hinga 4 berturut-turut dianggap sebagai inputan biner yang bernilai 1, 2, 4,dan 8. Switch 1 hinnga 4 dihubungkan sebagai inputan1 dari IC1 7447 (IC ini digunakan sebagai decoder seven segment common anoda) yaitu berturut-turut pin 1, 2, 4, 8 dan juga dihubungkan dengan IC 7483(IC adder) IC sebagai inputan1 berturut- turut A1 hingga A4. Switch 5 hingga 8 berturut-turut dianggap sebagai inputan biner yang 1, 2, 4, dan 8. Switch 5 hingga 8 dihubungkan sebagai inputan dari IC2 7447

(17)

12

yaitu berturut-turut pin 1, 2, 4, 8 dan juga dihubungkan dengan IC 7483 sebagai inputan 2 berturut-turut B1 hingga B4.

Pada IC 7447 kaki BI (Blanking Input), LT(Lamp Test), BO(Blanking Output), dihubungkan pada VCC sebesar 5 volt. Keluaran pada IC 7447 yaitu pin a hingga g dihubungkan dengan kaki a hingga g pada seven segment. Seven segment yang digunkan haruslah common anoda, pada saat inputan low, maka akan dibentuk beberapa kombinasi dari decoder yang akan ditampilkan pada seven segment. Kaki common pada seven segment dihubungkan juga pada VCC 5V.

Pada rangkaian yang telah didesain, juga ditampilkan bahwa pole setiap switch dihubungkan pada IC seven segment decoder, yang berfungsi untuk menerjemahkan kombinasi logika inputan menjadi sebuah kombinasi keluaran pada seven segment yang menunjukkan angka dalam desimal, hanya saja seven segment hanya dapat menunjukkan keluaran dari 1 hingga 9, sehingga apabila bilangan inputan lebih dari 9, maka seven segment tidak akan menyala.

Inputan dari switch dimasukkan ke dalam IC 7483 yang akan menjumlahkan inputan per-bit, LSB dengan LSB, MSB dengan MSB. Hasil dari penjumlahan akan ditampilkan pada LED dari yang bernilai 1(20) hingga bernilai 16(24). Pin CO(carry out) dihubungkan dengan LED, dan jika LED menyala menandakan hasil penjumlahan 24. LED 1 melambangkan angka 1(20), LED 2 angka 2(21), LED 3 angka 4(22), LED 4 angka 8(23), LED 5 angka 16(24).

2.3. CARA KERJA

Pertama klik tombol run( ) atau tekan F9 pada keyboard. Setelah itu masukkan kombinasi yang ingin dicoba. Pada gambar 11 tampak tampilan rangkaian saat dijalankan, tampilan tersebut akan muncul apabila semu switch terhubung ke ground.

(18)

13

Gambar 12. Tampilan rangk aian adder dengan input 0-0

Misalkan ingin menambahkan 1+0, maka hubungkan saklar 1 ke VCC, dan sisanya(termasuk carry) ke ground. Maka seven segment akan menunjukkan angka 1 pada DS1 dan angka 0 pada DS2, dan LED1 akan menyala yang menandakan hasil penjumlahan adalah 1(20) atau 00001.

Gambar 13. Tampilan rangk aian adder dengan input 1+0

(19)

14

Misalkan ingin menambahkan 3+7, maka hubungkan saklar 1, 2, 5, 6, dan 7 ke VCC, dan sisanya (termasuk carry) ke ground, inputan tersebut memiliki arti dalam biner 0011 + 0111. Maka seven segment akan menunjukkan angka 3 pada DS1 dan angka 7 pada DS2, dan LED2 dan 4 akan menyala yang menandakan hasil penjumlahan adalah 01010 (23+22 = 10).

Gambar 14. Tampilan rangk aian adder dengan input 3+7

Misalkan ingin menambahkan 12 + 9, maka hubungkan saklar 3, 4, 5, dan 8 ke VCC, dan sisanya (termasuk carry) ke ground, inputan tersebut memiliki arti dalam biner 1100 + 1001. Maka seven segment tidak menunjukkan tampilan pada DS1(karena angka maksimal yang dapat ditampilkan adalah 9) dan angka 9 pada DS2, dan LED1,3 dan 5 akan menyala yang menandakan hasil penjumlahan adalah 10101 (24+22+20= 21).

(20)

15

Gambar 15. Tampilan rangk aian adder dengan input 12+9

Jika semua saklar terhubung ke VCC, inputan tersebut memiliki arti dalam biner 1111 + 1111 + 0001(masukkan pada carry in). Maka seven segment tidak menunjukkan tampilan pada DS1 (karena angka maksimal yang dapat ditampilkan adalah 9) maupun pada DS2, dan semua LED akan menyala yang menandakan hasil penjumlahan adalah 11111 (24+23+22+21+20= 31). Jadi maksimal inputan pada rangkaian adder ini adalah 15 pada inputan1, 15 pada inputan2, dan 1 pada carry. Dan output maksimal adalah 31( semua LED menyala).

Gambar 16. Tampilan rangk aian adder dengan input 15+15+1(carry)

(21)

16 2.4. PEMBUATAN HARDWARE

Untuk membuat hardware maka dibutuhkan desain layout PCB, dari rangkaian yang telah didesain pada Livewire, dapat diconvert ke bentuk PCB layout yaitu tinggal klik menu tools ConvertDesign to Printed Circuit Board.

Gambar 17. Tampilan jendela converter Livewire

Kita dapat memilih ingin mengikuti desain yang disediakan Livewire atau mendesain layout PCB kita sendiri. Tekan next dan ikuti langkah-langkahnya, untuk dapat melakukan fitur ini, pada computer yang digunakan harus terinstall software tambahan yaitu PCB wizard.

(22)

17

Gambar 18. Tampilan jendela PCB Wizard

Namun bisa juga menggunkan software lain, yaitu eagle atau software lain yang dirasa paling mudah untuk digunakan.

a. Siapkan peralatan dan komponen yang dibutuhkan (tabel6)

Peralatan keterangan Komponen Jumlah

PCB / project board

1, project board dapat digunakan

untuk tes rangkaian

Switch SPDT 9

Kertas foto 1 lembar IC 74LS47 (seven segment decoder)

2

FeCl3 1 kantong

(bubuk)

IC 74LS83

(Adder)

1

Solder 1 buah LED 5

Tenol (timah) Secukupnya Resistor 220Ω 19

Solder Paste opsional Seven segment

common anoda

2

Printer Laser Jet

Power Supply 1 buah

Bor + mata bor 1 buah Kabel jumper Jika dibutuhkan

Tabel6. Peralatan dan k omponen yang dibutuhk an

b. Print desain project board dengan printer laser jet pada kertas foto, jangan lupa setting printer menjadi mirror pada printer properties.

(23)

18

c. Untuk memindahkan desain pada kertas foto ke PCB, tempelkan desain pada kertas foto pada PCB dan panaskan menggunakan setrika.

d. Setelah kertas menempel, hilangkan kertas dengan menyelupkan ke dalam air, jika tinta telah berpindah pada PCB, maka lakukan etcing.

e. Lakukan etching dengan menggunakan FeCl3, rendam PCB pada FeCl3 selama beberapa menit, lalu cuci PCB dengan air bersih.

f. Lubangi PCB sesuai dengan lubang kaki komponen pada rangkaian dengan menggunakan bor.

g. Cek komponen sebelum dilakukan pemasangan (di solder).

h. Solder komponen pada rangkaian, gunakan solder paste agar hasil menjadi lebih rapi dan bagus.

i. Berikan tegangan masukan dengan menggunakan power supply.

(24)

19

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Input A

Decoder Input B Decoder

Seven segment 1

Seven segment 2 Adder

Output LED

Gambar 19. Diagram blok rangk aian adder

Rangkaian yang dibuat merupakan rangkaian sederhana yang dapat melakukan penjumlahan. Terdiri dari 2 inputan yaitu inputan A dan B, inputan A dan B merupakan inputan 4 bit, inputan ini ditampilkan pada sebuah seven segment display yaitu DS1 dan DS2, untuk dapat mewujudkan hal tersebut dibutuhkan decoder yang dapat mengubah inputan biner menjadi kombinasi nyala LED dalam seven segment yang membentuk angka desimal.LED yang digunakan haruslah common anoda (jika diberi tegangan 0 atau low maka akan menyala.) Karena IC yang digunakan merupakan IC 7447 yaitu decoder common anode, jika tidak maka seven segment tidak menyala. Selanjutnya untuk menjumlahkan inputan maka digunakan IC 7483 yang berfungsi sebagai full adder yang menjumlahkan inputan A dan B secara bit per bit, yaitu LSB dengan LSB dan MSB dengan MSB.

Kaki-kaki keluaran pada IC 7483 dihubungkan pada resistor dan LED, resistor digunkan untuk pengaman dari kelebihan arus listrik. LED 5 hingga 1 secara berturut-turut melambangkan bilangan biner, yaitu 24+23+22+21+20. Jadi rangkaian ini hanya memiliki nilai maksimal masukan dan keluaran 31 yaitu 15 pada inputanA, 15 pada inputanB dan 1 dari carry, serta 24+23+22+21+20 pada output.

(25)

20

3.2. SARAN

Rangkaian Adder yang dibuat hanya memiliki nilai maksimal pada masukan dan keluaran sebanyak 31, penulis berharap ke depannya dapat dikembangkan lagi, mungkin dengan menggunkan konsep yang sama dapat membuat inputan dan keluaran dengan bit yang lebih tinggi dan mungkin saja dapat membuat rangkaian substractor (pengurangan).

(26)

21

DAFTAR PUSTAKA

<http://susenosukasuka.blogspot.com/2012/12/rangkaian-counter-menggunakan-7- nah.html> Rangkaian Counter menggunakan Seven Segment.

<http://fahim007.wordpress.com/2008/10/20/merancang-seven-segment-display-decoder/>

Merancang Seven Segment Display Decoder.

<http://elektro-unram2011.blogspot.com/2012/07/seven-segment.html> Seven Segment Pratiwi, Dian. Laporan praktikum dasar pengukuran elektronika : Adder BCD to Seven Segment : Jakarta, 2012 Politeknik Negeri Jakarta.

Gambar

Tabel  Kebenaran  sebuah  decoder 3 x 8 ditunjukkan  pada Tabel3
Gambar 10. Tampilan aplik asi Livewire
Gambar 11. Tampilan rangk aian adder dengan seven segment
Gambar 13. Tampilan rangk aian adder dengan input 1+0
+6

Referensi

Dokumen terkait

Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai

The web link that we offer in this website is available to click and afterwards download this Vacation Is Murder (McKinley Mysteries) By Carolyn Arnold You recognize, having soft

Skripsi ini membahas tentang Peran Guru Kelas 1 Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Mi Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang Semarang, hal ini di latar belakangi dengan maraknya

Selain indikator peningkatan perilaku, Keberhasilan aplikasi integrasi teori dan model Community as Partner dan Health Promotion Model dalam memberikan asuhan keperawatan

REBA merupakan suatu metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai posisi kerja atau postur leher, punggung, lengan,

The comments provided richer insight into the assessment of the original site, fleshing out the quantitative evaluation in terms of the weaknesses in particular areas, such as

c) Adanya kemungkinan untuk dicarikan alternatif solusi bagi masalah tersebut melalui tindakan nyata yang dapat dilakukan guru/peneliti. Pada tahap selanjutnya dilakukan

Peserta kegiatan ini sebanyak 120 (seratus dua puluh) orang yang terdiri dari guru Taman Pendidikan al Quran (TPQ), guru Madrasah Diniyah (MADIN) Takmiliyah, dan