PROSIDING
Seminar Nasional Mikrobiologi
Keanekaragaman dan Pemanfaatan Sumberdaya Mikroba
Tropika Indonesia
Tim Reviewer :
Dr. Agna Sulis Krave
Dr. Rully Adi Nugroho
Dr. V. Irene Meitiniarti
Dra. Lusiawati Dewi, M.Sc
Editor
Dra. Susanti Pudji Hastuti, M.Sc
Slamet BasukiAlamat Redaksi :
Fakultas Biologi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Bapa atas segala anugrah dan karunianya yang telah
memberi kita kesempatan dan kemampuan untuk menyelenggarakan Seminar Nasional
Mikrobiologi:
“
Keanekaragaman dan Pemanfaatan Mikroba Tropika Indonesia” pada
hari/tanggal : Selasa 24 Juni 2014 di kampus Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Semnas mikrobiologi ini berangkat dari dugaan bahwa lingkungan tropika Indonesia
yang lembab dan hangat menyimpan megadiversitas mikroba yang tinggi, tetapi pengkajian
terhadap keanekaragaman dan pemanfaatan dari sumberdaya hayati ini masih sangat terbatas.
Dugaan tersebut juga telah memunculkan pesimisme panitia akan minimnya para
mikrobiologiawan/wati Indonesia untuk dapat menyampakan gagasan dan hasil penelitiannya
dalam seminar ini. Puji syukur bahwa dugaan tentang masih terbatasnya pengkajian terhadap
keanekaragaman dan pemanfaatan sumberdaya mikroba tropika Indonesa tidaklah
sepenuhnya benar karena ternyata panitia telah menerima lebih dari 30 makalah hasil
penelitian maupun gagasan dari berbagai lembaga dan pusat penelitian, serta perguruan tinggi
swasta dan negeri dari berbagai propinsi. Namun demi menjaga relevansi makalah dengan
tema seminar, panitia hanya meloloskan 23 makalah hasil penelitian untuk dapat
dipresentasikan. Hal menarik yang patut dicatat juga adalah bahwa sebagian besar dari
makalah dipresentasikan oleh para peneliti muda dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI). Semnas mikrobiologi ini juga menghadirkan dua pembicara utama, yaitu : i) Prof. Ir.
Antonius Suwanto, M.Sc.,Ph.D (IPB) memaparkan gagasan dan penelitiannya dengan judul
Mikrobiom Manusia dan Pangan Fermentasi, Analisis Metagenom dan Nutrigenomik Tempe Indonesiadan ii). Prof. drh. Widya Asmara, SU., Ph.D (UGM) dengan judul
Diversitas Genetik Virus Avian Influenza dan Kelompok Terkait. Para peserta aktif maupun pasifmampu merekam semua konsep, gagasan, pemikiran dan diskusi yang muncul di sesi utama
dan paralel, sehingga dapat dijadikan loloh balik untuk perbaikan penyelenggaraan seminar
dengan topik yang relevan pada masa mendatang.
Panitia menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua pembicara
utama, para pemakalah dan peserta atas kehadiran dan partisipasi aktifnya dalam seminar ini.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Prof. Dr. John A. Titaley selaku rektor
UKSW, Dr. Rully Adi Nugroho, M.Sc, para sponsor, dan segenap sivitas prodi S1-Biologi
UKSW yang telah memberi restu dan berbagai fasilitas sehingga semnas mikrobiologi ini
dapat terselenggara dengan baik.
Akhir kata, sebagai bentuk akhir dari proses pertanggungjawaban seminar ini, maka
prosiding segera diterbitkan. Atas nama panitia, mohon maaf apabila ada pelayanan kami
yang tidak berkenan.
Salatiga, 1 Juli 2014
Ketua Panitia
Dr. Agna S. Krave
SAMBUTAN DEKAN
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan berkat dan kesempatan bagi kita untuk mengikuti Seminar Nasional Mikrobiologi dengan tema "Keanekaragaman dan Pemanfaatan Sumber Daya Mikroba Tropika Indonesia" yang diselenggarakan oleh program studi Biologi, Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana.
Kedua, perkenankanlah saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada ketua panitia dan timnya yang telah mempersiapkan terselenggaranya seminar nasional ini. Secara khusus perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc., PhD. (IPB), dan Prof. drh. Widya Asmara, SU.,Ph.D (UGM) yang telah berkenan menjadi pembicara kunci pada seminar nasional ini.
Sebagaimana kita ketahui, keanekaragaman hayati merupakan sumber daya penting bagi pembangunan berkelanjutan. Tingginya keanekaragaman hayati tidak hanya menentukan stabilitas dari fungsi-fungsi dan layanan lingkungan di berbagai ekosistem, tetapi sekaligus juga menunjukkan betapa melimpahnya kekayaan plasma nutfah kepulauan Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbagai kajian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati telah dilakukan, meskipun pengkajian masih terbatas pada eksplorasi potensi sumberdaya flora dan fauna. Kepulauan Indonesia selain telah dikenal luas menyimpan megadiversitas untuk flora dan faunanya, kondisi lingkungan tropika yang hangat dan lembab diduga juga sangat mendukung bagi terwujudnya keanekaragaman mikroba yang tinggi. Kekayaan jenis mikroba memiliki nilai penting dalam menjaga stabilitas fungsi-fungsi ekologis dan layanan lingkungan seperti penambatan nitrogen, siklus biogeokimia, dan mineralisasi bahan organik atau anorganik. Keanekaragaman mikroba juga merupakan aset fundamental dalam pemanfaatan sumberdaya mikroba dan genetiknya untuk berbagai bidang seperti kesehatan, pertanian, industri, pangan dan energi. Hingga sekarang informasi mengenai keanekaragaman mikroba di kepulauan Indonesia dan pemanfaatannya tergolong masih sangat terbatas.
Untuk itulah, seminar ini diselenggarakan sebagai forum untuk memaparkan gagasan dan hasil penelitian yang relevan dengan kajian keanekaragaman mikroba lingkungan tropika Indonesia dan pemanfaatannya dalam pemeliharaan kesehatan (health care), pertanian, pangan dan energi. Melalui seminar nasional ini perkembangan terkini tentang kajian keanekaragaman mikroba lingkungan tropika Indonesia dan pemanfaatannya dalam berbagai bidang diharapkan dapat diketahui.
Akhirnya, saya mengucapkan banyak terimakasih atas partisipasi dari pemakalah yang datang dari berbagai kalangan dan wilayah Indonesia. Selamat datang di Salatiga, selamat datang di Seminar Nasional Mikrobiologi 2014. Selamat berseminar, semoga apa yang disampaikan oleh pemakalah dan peserta seminar akan menjadi sumbangan bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Salatiga, 24 Juni 2014 Dekan Fakultas Biologi
Universitas Kristen Satya Wacana Rully Adi Nugroho, PhD.
SUSUNAN ACARA
Jam Acara Keterangan
07.30-08.55 Registrasi Ulang Sekretariat
09.00-09.15 Pembukaan MC
Doa Pembukaan MC
Sambutan Ketua Panitia Dr. Agna Sulis.Krave Sambutan Dekan FB Dr. Rully Adi Nugroho Sambutan Rektor dan Membuka Acara Prof..Pdt. John Titaley Th.D
09.15-09.30 Istirahat
09.30-11.00 Sesi I :
Mikrobiom Manusia dan Pangan Fermentasi: Analisis Metagenom dan Nutrigenomik Tempe Indonesia
Prof. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc, Ph.D
Moderator :
Dr. Jubhar Ch. Mangimbulude
Notulis :
Dra. Lusiawati Dewi, M.Sc
Sesi II :
Diversitas Genetik Virus Avian Influenza dan Kelompok Terkait
Prof.drh. Widya Asmara,SU,Ph.D
Moderator :
Dr. Jubhar Ch. Mangimbulude
Notulis :
Dra. Lusiawati Dewi, M.Sc
11.00-11.30 Tanya Jawab
11.30-13.00 ISHOMA
13.00-16.00 Sesi III :
Paralel dan Pembagian sertifikat
Moderator :
Dr. V. Irene Meitiniarti, MP
Notulis :
Natalia Rosa Keliat, M.Pd Paralel dan Pembagian Sertifikat Moderator :
Drs. Sucahyo, M.Sc
Notulis :
Dra. Lusiawati Dewi, M.Sc
16.00 - … Sayonara
DAFTAR ISI
Sambutan Ketua Panitia ……… i
Sambutan Dekan ... ii
Susunan Acara ……….……... iii
Daftar Isi ... iv Halaman Bidang Ekologi dan Keanekaragaman Mikroba
1 Kelimpahan dan Keragaman Mikroflora Saprofitik pada Sampel Tanah di Kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur
Muhammad Ilyas ………..
1-8
2 Pola Sebaran Dan Potensi Penularan Virus Influenza Berpatogenitas Tinggi H5n1 Di Wilayah Propinsi Jawa Barat
Triwibowo Ambar Garjito, Jastal, Mujiyanto, Widoretno, Yusran udin ……
9-19
3 Survei Serovar Leptospira dan Inang Reservoir Leptospirosis di Banyumas
Arief Mulyono, Ristiyanto, Dimas Bagus ……….. 20-23
4 Pengembangan Marka DNA Bakteri Pelarut Fosfat pada Pupuk Organik Hayati "Beyonic-LIPI"
Agustinus Joko Nugroho dan Achirul Nditasari ……….
24-29
5 Virus Japanese Encephalitis Dan Masalahnya Di Indonesia
Triwibowo Ambar Garjito, Widiarti, Farida Handayani, Arum Sih Joharina 30-35
6 Skrining Bakteri Selulolitik dari Saluran Pencernaan Attacus atlas L
Siti Lusi Arum Sari, Artini Pangastuti, Sri Winarseh ………. 36-40 7 Analisis Taksonomi Isolat Salmonella Typhi Berdasar Urutan Gen
gyrB
Charis Amarantini, Dhira Satwika ……….
41-48
8 Isolasi, Seleksi Aktivitas Aktinomisetes terhadap Candida albicans dan Identifikasi gen 16S rRNA
Agustinus Joko Nugroho ………
49-54
9 Pilihan Antimikroba Terhadap Bakteri Resisten Cotrimoxazole-Amoxiclav-Ciprofloxacin pada Urin Pancar Tengah
Rasmaya Niruri , Tanasale J.D. ……….
55-58
10 Ragam Bakteripereduksi Krom Dari Air Limbah Penyamakan Kulit
dan Rhizosfer Acalypha indica
V. Irene Meitiniarti, Rully A. Nugroho,Agna S. Krave ………..
59-63
Bidang Mikrobiologi Terapan
1 Pengaruh Jenis Substrat terhadap Akumulasi Lipid oleh Lipomyces starkeyi InaCC Y604
Suprapedi, Senlie Octaviana, Atit Kanti, I Made Sudiana ……… 64-70
2 Aktivitas Bakteri Karang sebagai Agen Antipatogen Ulcerative White Spots di Perairan Pulau Panjang, Jepara
Yesaya Putra P, Agus Sabdono dan Agus Trianto ….………. 71-78
3 Aktivitas Sitotoksik Dan Antioksidan Kapang Endofitik Tanaman Keladi Tikus (Thyponium Divaricatum Lodd) Indonesia
Yoice Srikandace ………
79-85
4 Isolasi Aktinomiset dari Laut dan Uji Kemampuannya dalam
Menghasilkan Inhibitor α-Glukosidase
Sri Pujiyanto, Rejeki Siti Ferniah dan Sunarno ……….
86-89
5 Deteksi Leptospira Patogenik secara Molekuler pada Hewan Ternak dan Peliharaan di Daerah Endemis Leptospirosis Kota Semarang, Jawa Tengah
Dimas Bagus WP, Ristiyanto, Arief Mulyono ……….
90-95
6 Potensi Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L) Sebagai Senyawa Antibakteri Terhadap Mikroba Perusak Pangan Pada Daging Sapi Secara In Vitro Dan In Vivo
Estu Retnaningtyas N, Eni Purwani, Tjahjadi Purwoko ……….
96-101
7 Bacterial diarrhea dan Pediatrik dengan HIV/AIDS Positif
Rasmaya Niruri, Mahayani, N. P. O. , Wati, K. D.K. ……….. 102-104 8 Uji Kemampuan Isolat P75 Bacillus thuringiensis Berliner terhadap
Daya Bunuh Larva Nyamuk Aedes Aegypti Linn
Wibowo Nugroho Jati ………..
105-116
9 Kontaminasi pada Kultur Mikrospora Kedelai (Glycine max, L. [Merrill])
Sumarmi ………
117-123
10 Optimasi Produksi Metabolit Sitotoksik dan Antioksidan Endofitik
Mycoleptodiscus indicus
Yoice Srikandace, Vienna Saraswaty, Zalinar Udin …………...
124-130
11 Pengaruh Pupuk Hayati Jamur terhadap Pertumbuhan Tanaman
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L) pada Tanah dengan Salinitas Tinggi
YB.Subowo ………..
131-137
12 Aktivitas Antioksidan, Kadar Fenolik Total, dan Kadar Kafein pada
Fermentasi Kombu Kopi Robusta dalam Berbagai Konsentrasi Gula
Lusiawati Dewi, Susanti Pudji Hastuti, dan Agustian Lucky Silana ………
138-147
MAKALAH SEMINAR UTAMA
1 Mikrobiom Manusia dan Pangan Fermentasi: Analisis Metagenom dan Nutrigenomik Tempe Indonesia
Prof. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc, Ph.D ..……… 148-155
2 Diversitas Genetik Virus Avian Influenza dan Kelompok Terkait
Prof.drh. Widya Asmara,SU,Ph.D ……… 156-166
BACTERIAL DIARRHEA
DAN
PEDIATRIK DENGAN HIV/AIDS POSITIF
Niruri, R. 1, Mahayani, N. P. O. 1, Wati, K. D.K.2
1
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Udayana
2
Bagian / SMF IKA Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah
rasmaya@ yahoo.com
ABSTRAK
Sekitar 41 % anak di RSUP Sanglah Denpasar mengalami diare dalam periode satu tahun sejak status HIV/AIDS ditegakkan. Studi ini dilaksanakan untuk mengidenfitikasi etiologi diare pada pediatrik dengan infeksi HIV di RSUP Sanglah berdasarkan kultur feses dan mengetahui kepekaan bakteri hasil kultur terhadap trimetoprim-sulfamethoxazole(TMS). Dilakukan pemeriksaan feses pada pasien berusia 0-12 tahun yang mengalami diare dan menjalani rawat inap pada rentang waktu 2009-2013. Tiga dari 30 penderita ditemukan hasil positif bakteri, yaitu E. Coli (2 orang) dan Salmonella sp (1 orang). TMS peka/sensitif pada 1 spesimen dengan E.coli.
Kata –kata kunci: bakteri, diare, HIV/AIDS, anak
LATAR BELAKANG
Sekitar 41 % anak di RSUP Sanglah Denpasar mengalami diare dalam periode satu tahun sejak status HIV/AIDS ditegakkan[18]. Terdapat variabilitas jenis patogen pada diare terkait infeksi virus tersebut, dan terjadi peningkatan ketidakpekaan terhadap TMS dalam kasus diare dengan variasi persentase pada letak geografis yang berbeda[1,2,10,13] Studi ini dilaksanakan untuk mengidenfitikasi etiologi diare pada pediatrik dengan infeksi HIV di RSUP Sanglah berdasarkan kultur feses dan mengetahui kepekaan bakteri hasil kultur terhadap TMS.
METODE
Diambil sampel feses pada kasus diare pada penderita HIV/AIDS (DPHD), umur 0-12 tahun, yang dirawat inap pada rentang waktu 2009-2013 di RSUP Sanglah, Denpasar. Data kultur dan kepekaan antimikroba(AM) adalah berdasar hasil pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah.
HASIL DAN DISKUSI
DPHD dapat dikarenakan adanya infeksi (bakteri, parasit, fungi, dan virus) dan non infeksi [15,16]. Pada studi ini diperoleh 30 subyek, dengan tiga diantaranya terdapat
[image:8.595.315.528.490.751.2]temuan bakteri. Satu salmonella sp. dan satu dari dua E. Coli teridenfikasi ialah resisten TMS(Tabel 1). Pada riset lain, ditemukan resistensi TMS pada hampir semua patogen yang terisolasi ( E.coli, Salmonella sp, dan Shigella sp) pada DPHD anak[10].
Tabel 1. Tiga Bakteri Terindenfikasi Dan Sensitifitasnya Pada AM
AM Sensitif E coli E. coli* Salmonella Sp
Amikasin ■ - ■
Amoxiclav ■ ■ -
Aztreonam - - ■
Ceftazidim - - ■
Ciprofloxacin ■ ■ ■
Cefepim - - -
Cefotaxim - ■ ■
Ceftazidim - ■ -
Cefoperazon-Sulbactam
- ■ ■
Ertapenem ■ - -
Fosfomisin - ■ -
Gentamisin ■ ■ ■
Imipenem ■ - -
Kloramfenikol ■ ■ -
Meropenem ■ - -
Levofloxacin ■ ■
Piperasilin-Tazobactam
- - -
Tetrasiklin ■ ■
TMS ■ - -
Keterangan : (*) : Resisten pada TMS
Rendahnya patogen teridentifikasi pada DPHD, juga didapatkan pada penelitian di Thailand 2010. Pada studi tersebut diperoleh bakteri yang terisolasi pada DPHD adalah signifikan lebih rendah (62/350) dibandingkan dengan diare pada pasien non-HIV/AIDS (152/350) [13].
Sedikitnya jumlah yang terisolasi dapat disebabkan pemberian AM. Kaitan yang signifikan antara terapi AM sebelum uji kultur dengan hasil negatif, didapatkan pada berberapa studi dengan penyakit yang berbeda. Negatif kultur terutama terjadi pada paparan AM 4 hari atau lebih [7, 12]. Dilain pihak, pemberian profilaksis AM seperti TMS pada HIV adalah direkomendasikan oleh World Health Organization(WHO) [17]. Profilaksis TMS dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta berkontribusi pada pertumbuhan anak dan menurunkan resiko anemia [3,9,11]. Mayoritas subyek riset ini adalah dalam stadium III atau IV. Seluruh 30 pasien telah menerima AM sebelum tes, baik untuk profilakis maupun terapi. Pada anak dengan bakteri teridentifikasi, maka terapi AM disesuaikan dengan hasil kepekaannya.
Faktor lain pada DPHD adalah dapat disebabkan oleh virus itu sendiri. Adanya HIV pada penderita, dapat mengakibatkan enteropati dan menyebabkan atrofi vili parsial dengan malabsorpsi [5]. HIV dapat menyebabkan perubahan pada mikrobular dan meningkatkan permeabilitas intestinal, malabsorpsi, dan diare. Selain itu infeksi HIV pada saluran pencernaan dapat menyebabkan penurunan sekresi Imunoglobin A dan meningkatkan CD8+ Sel T dan lymphoid pada lamina propia. Perubahan ini, dapat mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan dan memproduksi endotoksin [4, 16,18]. Diare lebih frekuen terjadi pada AIDS dengan CD4 < 200 sel/µl[14]. HIV bisa disupresi dengan Terapi Anti Retroviral (T-ARV), tapi saat mengalami diare sebagian besar pasien belum mendapatkan T-ARV sebab tidak semua subyek dalam kondisi siap menerima T-ARV.
Selain infeksi, terdapat kemungkinan lain sebagai faktor resiko diare seperti malnutrisi-kurang gizi [6]. Sembilan puluh enam persen dari seluruh subyek yang didapat, adalah dengan status gizi kurang atau buruk.
Rendahnya jumlah patogen terisolasi pada DPHD adalah merupakan tantangan
dalam menemukan strategi untuk menurunkan jumlah kultur negatif DPHD, dengan tanpa meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas pada penderita virus tersebut.
KESIMPULAN
Dari 30 kasus DPHD pediatrik, yang telah mendapatkan paparan AM sebelum kultur, ditemukan tiga hasil positif bakteri, yaitu E. Coli (dua pasien) dan Salmonella sp (satu anak). TMS sensitif pada satu dari dua E.coli yang terisolasi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Alam S. dan Bhatnagar S.. 2006. Current Status of Anti-Diarrheal and Anti- Secretory Drugs in the Management of Acute Childhood Diarrhea. Indian Journal of Pediatrics. Vol 73.693-696
[2] Carcamo C., et al.2005. Etiologies and Manifestations of Persitant Diarrhea in Adults with HIV-A Infection: A Case-Control Study in Lima Peru. The Journal of Infectious Disease. 191. P. 11-19
[3]Chintu C. Et all. Cotrimoxazole as prophylaxis againts opprtunistic infection in HIV-infected Zambian children (CHAP) : a doublke – blind randomized plasebo – contrlled trial. Lancet. 364. 1865-71
[4] Clayton F, Kotler DP, Kuwada SK, et al.Gp 120-induced Bob/GPR15 activation: apossible cause of human immunodeficiency virus enteropathy. Am. J.pathol. 159:1933-9.
[5] Craig RM, Carlson S, Ehrenpreis E.
Acquired immunodeficiencysyndrome
enteropathy: a perspective. Compr Ther.
21:184-188
[6}Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) 2011. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. Hal. 16
[7]Kim C.J. et.all. 2012. Vertebral Osteomyelitis: Impact of Prior Microbiologically and Clinically Diagnosed. Antimicrob. Agents Chemother.
56 (4): 2122-2124
[8]Mahayani N.P.O. dkk. 2013. Angka Kejadian Diare Pada Anak Dengan HIV/AIDS di RSUP Sanglah Denpasar.
Jurnal Farmasi Udayana. Vol2. No.4.p. 1-5.
[9] Mulenga V., et al. 2007. Effect of cotrimoxazole on causes of dath, hospital admission and antibiotic use in HIV infected children. AIDS. 21: 77-84.
[10]Mussimee V. 2009. Enteric Bacterial Pathogens in HIV-Infected Childrem with Acute Diarrhea in Mulago Referral and Teaching Hospital, Kampala, Uganda.
Journal of the International Association of Physicians in Aids Care (JIAPAC). Vol.8. No.3 185-190
[11]Predergast A. Walker S.a. Mulenga V. 2011. Improved Growth and Anemia HIV-Infected African Children Taking Cotrimoxazole Prophylaxis. Clinical Infectious Dosease. 52. P.953-6
[12]Siddiqui BK. 2009. Impact of prior Antibiotic Use in Culture- Negative Endocarditis: Review of 86 Cases From Southern Pakistan. Int J. Infect. Dis. 13 (5): 606-12
[13]Suthienkul O. 2001. Bacterial Causes Of Aids-Associated Diarrhea In Thailand.
Southeast Asian J Trop Med Public Health. Vol.32. No.1:158-170
[14]Treakle A. 2008. Diarrhea and HIV in The US in the post HAART era. US: Department of Internal Medicine. University of Maryland Medical Center.
[15]United nation Development Programe (UNDP). 2012. Reference Guideline for Clinical Management of HIV/ AIDS among Somali Population. UK. Departement for International. P.38-39
[16]Ukarapol N. 2003. Gastrointestinal Manifestation in HIV Infected Children .
Chiang Mai Med Bull. 42 (3): 121-130
[17]WHO. 2010. WHO recommendation on the management of diarrhoea and pneumonia in HIV-infected infants and
children. Department of Child and Adolescent Health and Development (CAH) and HIV/AIDS. P. 7
[18]Winter H. 1996. Gastrointestinal tract functionand malntrition in HIV-infected children. J. Nutr;126:2620-2