• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU ASN dan RPP Manajemen PNS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU ASN dan RPP Manajemen PNS)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Aba Subagja, S.Sos., M.AP.

Kepala Bidang Standardisasi Jabatan SDM Aparatur

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2016

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JABATAN

FUNGSIONAL

(Persfektif UU ASN dan RPP Manajemen PNS)

NO. 5 TAHUN 2014

(2)

Penataan Aparatur Sipil Negara

1

1

(3)

Permasalahan Pengelolaan SDM

• Distribusi Pegawai yang belum merata

• Promosi Jabatan bersifat Tertutup

• Adanya Feodalisme, Kooptasi dan Intervensi Politik

• Penempatan dan pengangkatan dalam jabatan belum berbasiskan kompetensi

• Terbatasnya mobilitas PNS

• Kualifikasi dan kompetensi PNS tidak sesuai kebutuhan

• Rendahnya kinerja PNS

• Terbatasnya Pengembangan Kompetensi

• Kesejahteraan yang belum memadai

• Belum optimalnya pengelolaan Sistem

Informasi

(4)

KORIDOR JAWA

Makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, perkapalan, telematika,

alutista, Jabodetabek area KORIDOR SUMATERA

Kelapa Sawit, Karet , Batu Bara, Perkapalan , Besi Baja, Kawasan Strategis Nasional (KSN) Selat Sunda

KORIDOR KALIMANTAN

Minyak dan Gas, Batubara, Kelapa Sawit, Besi Baja, Bauksit, Perkayuan

KORIDOR SULAWESI

Pertanian Pangan (Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu), Kakao , Perikanan , Nikel ,

Minyak dan Gas ,Bumi (Migas)

KORIDOR BALI - NUSA TENGGARA Pariwisata, Perikanan, Peternakan

KORIDOR PAPUA – KEP. MALUKU Pertanian Pangan – MIFEE, Tembaga , Nikel, Minyak dan Gas Bumi , Perikanan PUSAT

EKONOMIALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA

JALUR LAUT NASIONAL PRIMER

GUNUNG API UTAMA (TOTAL 129 GUNUNG API AKTIF)SEBARAN EPICENTRUM GEMPA

PERENCANAAN ASN SESUAI ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL

SUMBER: SWANGSAATMAJA & BERBAGAI SUMBER, 2014

(5)

TRANSFORMASI BIROKRASI &

RULE BASED BUREAUCRACY

PERFORMANCE BASED BUREAUCRACY

DYNAMIC GOVERNANCE

2013

2018

2025

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

MANAJEMEN SDM

PENGEMBANG AN POTENSI

HUMAN CAPITAL

PENGELOLAAN SDM

APARATUR

BIROKRASI BERSIH,

KOMPETEN DAN MELAYANI

GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KUALITAS ASN

Sumber: S_Wangsaatmaja

(6)

Sistem Merit adalah

kebijakan dan Manajemen

ASN KINERJA

BERDASARKAN PADA KUALIFIKASI, KOMPETENSI, DAN

KINERJA

secara adil dan wajar

dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras,

warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status

pernikahan, umur, atau

kondisi kecacatan

(7)

PRAKTEK DALAM SISTEM MERIT:

1. Melakukan rekrutmen, seleksi dan prioritas berdasarkan kompetisi yang terbuka dan adil;

2. Memperlakukan PNS secara adil dan setara;

3. Memberikan remunerasi yang setara dengan pekerjaan dan menghargai kinerja;

4. menjaga standar yang tinggi;

5. mengelola PNS secara efektif dan efisien;

6. Mempertahankan/memisahkan PNS berdasarkan kinerja ;

7. Memberikan kesempatan PNS mengembangkan kompetensi

8. Melindungi PNS dari politik;

9. PNS diberi perlindungan dari hukum yang tidak tidak adil dan tidak terbuka.

DILARANG:

1. Diskriminatif (SARA dan Gender)

2. Kolusif, nepotisme, dan favoritisme 3. Menghalangi hak

konstitusional 4. Mempergunakan

aktivitas politik yang koersif 5. Menghalangi hak

untuk

berkompetisi

(8)

UU ASN

UU ASN

SALAH SATU PILAR REFORMASI BIROKRASI

RPP Manajemen

PPPK RPP

Manajemen PNS

RPP Kinerja &

Disiplin RPP

Penggajian

& Tunjangan

RPP Jaminan Pensiun &

Jaminan Hari Tua

RPP KORPS PROFESI PEGAWAI

ASN

6/16/2016 8

(9)

MANAJEMEN ASN

Presiden

• PEMEGANG

KEKUASAAN TERTINGGI

PPK

• KEWENANGANGAN MENETAPKAN

PYB

• KEWENANGAN PEMBINAAN

MANAJEMEN PNS

MANAJEMEN

PPPK

(10)

Visi Pembangunan 2005-2025

INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

(UU 17 TAHUN 2007)

RPJMN 2015-2019

ADALAH RPJMN KE III DALAM RPJPN 2005-2025

Reformasi Birokrasi &

UU ASN Good

Governance

SMART ASN

ASN

Human Capital

(11)

Arah Strategis Pembangunan Nasional 2015-2019

(Perencanaan, Rekruitmen & Profesionalisme) Tantangan Manajemen SDM ke Depan

HIGHLY COMPETITIVE-AFTA-MEA

GLOBALISASI

COMPETITIVE ANTAR NEGARA

TEKNOLOGI INFORMASI & DIGITASI

HIGH COLLABARATION

SMART ASN

1. BERWAWASAN GLOBAL

2. MENGUASAI IT/DIGITAL DAN BAHASA ASING 3. DAYA

NETWORKING TINGGI

2019

Tantangan SDM Internal

MISMATCH KETERSEDIAAN ASN DG STRATEGI PEMBANGUNAN

MISMATCH SPESIFIKASI JABATAN & MAN QUALIFICATION

PENEGAKAN DISIPLIN BLM SEPENUHNYA DIJALANKAN

KESADARAN SDM SBG HUMAN CAPITAL MSH RENDAH

Profil SDM ASN saat ini

2015

Benchmark ASN Internasional

SASARAN PEMBANGUNAN ASN 2015 - 2019

(12)

PROVINSI

KOTA KABUPATEN

SUMBER: SATYA-KEMENKEU, 2015

-3,8% (Rp 80 T)

66,2

%

Rp 707 Triliun (33,8%)

(13)

Guru 1.726.991 38,23 %

Medis 31.174 0,70 %

Paramedis 307.953 6,94 %

JF Profesional 219.853 4,80 %

JF U (Administrasi) 1.906.306 42,19 %

J Struktural 324.849 7,14 %

TOTAL PNS 4.517.126 100 %

Asal Jumlah

Pengangkatan

Persentase (%)

Ratio Terhadap thd Total PNS

Tenaga Honorer

(THK1 + THK2) 1.163.883 60% 26%

Pelamar Umum 775.884 40% 17%

JUMLAH PNS (BKN)

PER JUNI 2015

PENGANGKATAN CPNS NASIONAL

TENAGA HONORER Vs PELAMAR UMUM

(2005-2014)

KOMPOSISI ASN BERDASAR JABATAN

(14)

Peningkatan Kapasitas PNS

Kualifikasi

Kompetensi

Kinerja

Tuntutan Pelayanan

Publik

Kompetisi Yang Beragam &

Semakin Tinggi Tuntutan

Global Diklat

Tugas Belajar

Kursus,

Seminar, dsb

(15)

PELAKSANAAN:

Langkah/Tahapan Percepatan Penataan PNS

Pemetaan Jumlah PNS

pada Unit Organisasi

• Struktur Organisasi

• Anjab dan ABK

Analisis Individu

• Kualifikasi

• Kompetensi

• Kinerja

Pemetaan dan Kalibrasi

• Matriks Talent

• Rekomendasi

& Tindak lanjut PROFIL PNS PERBANDINGAN

BEBAN KERJA DAN SDM

Hasil :

AUDIT

ORGANISASI

(16)

Kategori Penilaian

• Sesuai

• Tidak Sesuai

Kualifikasi

• Memenuhi Syarat (MS)

• Masih memenuhi Syarat (MMS)

• Belum Memenuhi Syarat (BMS)

Kompetensi

• Baik (Istimewa)

• Cukup (Memenuhi Harapan)

• Kurang (Belum Memenuhi Harapan)

Kinerja

(17)

KOMPETEN,

KUALIFIKASI SESUAI

& BERKINERJA

SIAP PROMOSI

KOMPETESI &

KUALIFIKASI TIDAK SESUAI NAMUN BERKINERJA

DIKLAT

KOMPETENSI &

KUALIFIKASI

SESUAI NAMUN TDK BERKINERJA

ROTASI/MUTASI

TDK KOMPETEN &

KUALIFIKASI TDK

SESUAI, SERTA TIDAK BERKINERJA

RASIONALISASI

PETA-KUADRAN

KUALIFIKASI-KOMPETENSI & KINERJA PEGAWAI ASN

Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Wajib Melakukan Pemetaan Kualifikasi-Kompetensi & Kinerja ASN

BERKINERJA TIDAK BERKINERJA

K U A LI FI K A SI - K O M P ET EN SI SE SU A I

K U A LI FI K A SI - K O M P ET EN SI T ID A K S ES U A I

(18)

Rekomendasi

Dipertahankan

Tugas Belajar

Pengembangan Kompetensi Mutasi/Rotasi

Rasionalisasi/Pensiun Dini Rasionalisasi/Pensiun Dini

• GOLDEN HANDSHAKE

(19)

Jabatan Fungsional Aparatur Sipil Negara

2

2

(20)

2 0

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 jo. Undang- Undang No. 43 Tahun 1999

PNS DIANGKAT DALAM JABATAN DAN PANGKAT

PNS DIANGKAT DALAM PANGKAT DAN JABATAN

• JABATAN PIMPINAN TINGGI

• JABATAN

ADMINISTRASI

• JABATAN

FUNGSIONAL

• JABATAN STRUKTURAL

• JABATAN FUNGSIONAL UMUM

• JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

6/16/2016 20

(21)

JABATAN: kedudukan yg menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam suatu organisasi

JABATAN PIMPINAN TINGGI

• STRUKTUR ORGANISASI

• KOMPETENSI

KEPEMIMPINAN/MA NAJERIAL

• KOMPETENSI TEKNIS

• KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL

• STANDAR KOMPETENSI JABATAN

JABATAN ADMINISTRASI

• STRUKTUR ORGANISASI

• KOMPETENSI

KEPEMIMPINAN/MA NAJERIAL

• STANDAR KOMPETENSI JABATAN

• KOMPETENSI TEKNIS

• KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL

JABATAN FUNGSIONAL

• PENETAPAN MENPANRB

• KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN TERTENTU

• STANDAR KOMPETENSI JABATAN

• KOMPETENSI MANAJERIAL

• KOMPETENSI TEKNIS

• KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL

JABATAN PELAKSANA

(22)

Jabatan Administrasi

Jabatan Fungsional

Jabatan Pimpinan

Tinggi

Jabatan

Administrator

Kabag, kasubdit dsb

Keahliah: Ahli Pertama, Ahli

Muda, Ahli Madya, Ahli Pertama Keterampilan: Pemula, Terampil, Mahir, Penyelia Jabatan

Pengawas

Kasubag, Kasie dsb

Jabatan Pelaksana Penganalisis, Pengadministrasi dsb

SEKJEN;

DIRJEN; dan

STAF AHLI

KEPALA BIRO

DIREKTUR

KAPUS

KEPALA BALAI

KETUA

DIISI DARI PEGAWAI ASN

JABATAN DI LINGKUNGAN KEM/LEMBAGA

JPT MADYA

JPT PRATAMA

SEKDA PROVINSI

KEPALA DINAS PROVINSI

STAF AHLI GUBERNUR

SEKDA KABUPATEN/KOTA

KEPALA DINAS KABUPATEN/KOTA

STAF AHLI BUPATI/WALIKOTA

JPT PRATAMA

JPT PRATAMA JPT MADYA

(23)

ASN ADALAH PROFESI

PNS

• Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional;

• Menduduki jabatan pemerintahan.

PPPK

• Diangkat dengan

perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi dan ketentuan UU.

• Melaksanakan tugas

pemerintahan.

(24)

PENGISIAN

KEBUTUHAN JABATAN

JF AHLI PERTAMA

JF PEMULA DAN JF TERAMPIL PELAKSANA

• PEMBENTUKAN

• PEMENUHAN KOMPETENSI

(25)

PENGISIAN KEBUTUHAN DARI JABATAN LAIN (INTERNAL & EKSTERNAL)

JABATAN FUNGSIONAL

JABATAN PIMPINAN TINGGI

JABATAN ADMINISTRASI

• PEMENUHAN PERSYARATAN KOMPETENSI

(26)

TRANSFORMASI JABATAN

Jabatan Admistrator

Jabatan Pengawas

Jabatan Pelaksana DAN PENGUATAN JABATAN

FUNGSIONAL

JABATAN FUNGSIONAL

Penataan Struktur Birokrasi

PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL

Profesionalisasi PNS

Pelaksana Tugas Pokok Organisasi

Jabatan

Pimpinan Tinggi

Perampingan Organisasi

6/16/2016 26

(27)

JABATAN DAN PEJABAT FUNGSIONAL

• Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

• Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Fungsional pada instansi pemerintah.

6/16/2016 27

(28)

Jabatan fungsional

Jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,

tanggung jawab dan wewenang

untuk melakukan tugas sesuai dengan keterampilan/keahliannya dan yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang

Tugas Pokok Jabatan sebagai pelaksanaan tugas pokok organisasinya

harus mendapat surat penugasan dari pimpinan instansi pengawasan

masing-masing

6/16/2016 28

(29)

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEJABAT FUNGSIONAL

•TIM PENILAI ANGKA

KREDIT

DUPAK

•ATASAN

LANGSUNG

SKP

6/16/2016 29

(30)

UNSUR YANG DINILAI

1. PENDIDIKAN 2. TUGAS POKOK

3. PENGEMBANGAN PROFESI

• UU NO. 5 TAHUN 2014

• PP No. 46 Tahun 2011

1. TUGAS POKOK

1.PENUNJANG 1. TUGAS TAMBAHAN

• PP N0. 16 Tahun 1994

• Keppres No. 87 Tahun 1999 jo. Keppres No. 97 Tahun

2012

6/16/2016 30

(31)

1. PEMBEBASAN SEMENTARA

2. PEMBERHENTIAN 3. PENURUNAN

JABATAN

1. KENAIKAN JENJANG JABATAN 2. KENAIKAN

PANGKAT

3. PENINGKATAN KESEJANTERAAN

6/16/2016 31

(32)

PENGANGKATAN DALAM JABATAN

INPANSSING/PENYESUAIAN

PENGANGKATAN PERTAMA

PENGANGKATAN

PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN

6/16/2016 32

(33)

6/16/2016 33

Diklat

Penjenjangan

Jenjang Jabatan Tertentu

(34)

6/16/2016 34

Terampil

D-IV/S-1, Diklat,

AK

Ahli

Alih Kategori

(35)

D A SA

R 1. ANALISIS JABATAN

2. ANALISIS BEBAN

KERJA

IN DI K A TO R JUMLAH, RUANG

LINGKUP, LUAS WILAYAH DSB.

FORMASI JABATAN FUNGSIONAL

6/16/2016 35

(36)

JABATAN DAN PANGKAT

JABATAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL JABATAN PIMPINAN TINGGI

1. Jenjang, Tanggung Jawab, dan Akuntabilitas

2. Persyaratan dan

Pengangkatan

3. Tata Cara Pengangkatan dalam Jabatan Administrasi 4. Pelantikan dan Pengambilan

Sumpah/Janji Jabatan Administrasi

5. Pemberhentian dari Jabatan Administrasi

6. Tata Cara Pemberhentian dari Jabatan Administrasi

1. Kedudukan, Tanggung Jawab, Tugas, Kategori, Jenjang, Kriteria, dan Akuntabilitas Jabatan Fungsional

2. Klasifikasi Jabatan Fungsional 3. Penetapan Jabatan Fungsional 4. Pengangkatan dan Persyaratan

Jabatan Fungsional

5. Tata Cara Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional

6. Tata Cara Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian

7. Pendelegasian Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional

8. Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji

9. Pemberhentian dari Jabatan Fungsional

10. Tata Cara Pemberhentian dari Jabatan Fungsional

11. Rangkap Jabatan 12. Instansi Pembina 13. Organisasi Profesi

1. Jenjang, Fungsi, dan Akuntabilitas Jabatan Pimpinan Tinggi

2. Persyaratan Jabatan Pimpinan Tinggi

3. Tata Cara Pengisian dan Pengangkatan Jabatan Pimpinan Tinggi

4. Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi karena Penataan Organisasi

5. Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Pimpinan Tinggi

6. Target Kinerja dan Uji Kompetensi 7. Pejabat Pimpinan Tinggi

8. Pemberhentian dari Jabatan Pimpinan Tinggi

9. Tata Cara Pemberhentian dari Jabatan Pimpinan Tinggi

10.Jabatan ASN Tertentu yang dapat Diisi oleh Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia

(37)

PENYESUAIAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL

1. Utama 2. Madya 3. Muda 4. Pertama

UU NO. 5 TAHUN 2014

1. Ahli Utama 2. Ahli Madya 3. Ahli Muda 4. Ahli Pertama

1. Penyelia

2. Pelaksana Lanjutan 3. Pelaksana

4. Pelaksana Pemula

1. Penyelia 2. Mahir 3. Terampil 4. Pemula

Keppres No. 87 Tahun 1999 jo.

Keppres No. 97 Tahun 2012

(38)

KOMPETENSI

MANAJERIAL TEKNIS SOSIAL KULTURAL

KHUSUS BAGI PEGAWAI ASN YANG MENDUDUKI JABATAN MANAJERIAL (DOMINAN) DAN PEGAWAI ASN LAINNYA

DIUKUR DARI TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN STRUKTURAL ATAU MANAJEMEN, DAN

PENGALAMAN KEPEMIMPINAN

BAGI SELURUH PEGAWAI ASN

DIUKUR DARI TINGKAT DAN SPESIALISASI PENDIDIKAN, PELATIHAN TEKNIS

FUNGSIONAL, DAN PENGALAMAN BEKERJA SECARA TEKNIS

BAGI SELURUH PEGAWAI ASN

DIUKUR DARI TINGKAT DAN SPESIALISASI PENDIDIKAN, PELATIHAN TEKNIS

FUNGSIONAL, DAN

PENGALAMAN BEKERJA SECARA TEKNIS

(39)

DIKLAT

SEMINAR

KURSUS

PENATARAN

Praktik Kerja Di Instansi Pusat dan Daerah selama

1 tahun Pertukaran PNS

dan Swasta

1. Jenis Kompetensi Yang Perlu Dikembangkan;

2. Target PNS Yang Akan Dikembangkan

Kompetensinya;

3. Jenis Dan Jalur Pengembangan Kompetensi;

4. Penyelenggara

Pengembangan Kompetensi;

5. Jadwal Atau Waktu Pelaksanaan;

6. Kesesuaian Pengembangan Kompetensi Dengan Standar Kurikulum Dari Instansi Pembina Kompetensi; Dan 7. Anggaran Yang Dibutuhkan.

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN

KOMPETENSI (LAN)

Tugas Belajar

Pelatihan Struktural

Pelatihan Teknis

Pelatihan Fungsional

Pelatihan Sosial Kultural

80 JP/Tahun

(40)

Pengembangan Karier

JF / Pelaksana

JPT Madya/Uta

ma

Administrasi

Pengawas

JPT Pratama

Jabatan Fungsional Lainnya

Jabatan Fungsional Lainnya

Jabatan Karier

Kualifikasi

Kompetensi

Kinerja

Moralitas dan integeritas

(41)

CPNS

Jabatan Pelaksana

Jabatan Pengawas Jabatan

Administrator

JPT Pratama

JPT Madya

JPT Utama

Sistem Karier PNS

Sistem Karier Terbuka dan Kompetitif

PPPK JF Ahli Pertama

JF Ahli Muda

JF Ahli Madya

JF Ahli Utamaa

(42)

42

PENGERTIAN

Sekolah Kader adalah sistem pengembangan kompetensi yang bertujuan untuk menyiapkan pejabat administrator melalui jalur percepatan peningkatan jabatan.

SEKOLAH KADER

CPNS

PRAJABATAN

ADMINISTRATOR

SEKOLAH KADER

1 Tahun Diklat Terintegrasi

(43)

Berdasarkan Perencanaan

Kinerja

Tingkat Individu

Tingkat Unit

Memperhatikan Target, Capaian, Hasil, Dan Manfaat Yang Dicapai,

Serta Perilaku PNS

Dilakukan Secara Objektif, Terukur, Akuntabel, Partisipatif,

Dan Transparan

Penilaian Kinerja

(44)

TIM PENILAI KINERJA

1.PyB;

2.pejabat yang

menangani bidang kepegawaian;

3.pejabat yang

menangani bidang

pengawasan internal;

dan

4.pejabat pimpinan tinggi terkait.

• Tim penilai kinerja PNS) berjumlah gasal paling sedikit 5 (lima) orang.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan dan mekanisme kerja tim penilai kinerja PNS diatur dengan Peraturan

Menteri.

(45)

Hasil Penilaian Kinerja PNS

MENJAMIN OBYEKTIVITAS

PENGANGKATAN JABATAN DAN

KENAIKAN PANGKAT

PEMBERIAN TUNJANGAN DAN SANGSI

MUTASI DAN PROMOSI

DIKLAT

(46)

YANG PENILAIAN KINERJANYA TIDAK MENCAPAI TARGET KINERJA

DI KE N A KA N DI KE N A KA N SANKSI

ADMINISTRATIF PEMBERHENTIAN

SANGSI LAIN

SESUAI PUU

(47)

Kesejahteraan

Jabatan Administrasi

BUP = 58 thn

Tunjangan = sama

Fasilitas

Jabatan Fungsional

BUP = 58-60- 65-70 thn

Tunjangan = masih berbeda

Fasilitas

Jabatan Pimpinan Tinggi

BUP = 60 thn

Tunjangan = sama

Fasilitas

6/16/2016 47

1. GAJI, TUNJANGAN DAN FASILITAS.

2. TUNJANGAN MELIPUTI TUNJANGAN KINERJA DAN TUNJANGAN KEMAHALAN 3. GAJI YANG ADIL DAN LAYAK

4. DIBAYAR SESUAI DGN BEBAN KERJA, TANGGUNG JAWAB DAN RESIKO PEKERJAAN

(48)

PERLINDUNGAN

Pemerintah wajib memberikan

perlindungan berupa:

1. jaminan kesehatan;

2. jaminan kecelakaan kerja;

3. jaminan kematian;

dan

4. bantuan hukum.

mencakup jaminan sosial yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional.

berupa pemberian bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugasnya

(49)

Penghargaan

satu

PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan

dua

1. tanda kehormatan;

2. kenaikan pangkat istimewa;

3. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau

4. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan.

tiga

PNS yang dijatuhi sanksi administratif tingkat

berat berupa

pemberhentian tidak dengan hormat dicabut haknya untuk memakai tanda kehormatan berdasarkan Undang- Undang ini

(50)

Pemberhentian

Dengan Hormat

Tidak Dengan Hormat

Pegawai ASN yg Menjadi Pejabat

Negara

(51)

URGENSI PENYESUAIAN JF :

Perubahan Lingkungan

Strategis

Peraturan Perundangan

Visi dan Misi Organisasi

• Pembentukan Jabatan

• Penyesuaian Jabatan

• Penghapusan Jabatan

Tuntutan

Pelaksanaan Tugas

TUGAS POKOK JABATAN

KINERJA

ORG

(52)

BEBERAPA PENGATURAN JF (RPP MGT PNS)

1.

1.

Pemisahan Pemisahan JF JF Keterampilan

Keterampilan dan dan Keahlian Keahlian

2.

2.

Jenjang Jenjang Jabatan Jabatan Fungsional

Fungsional

3.

3.

Promosi Promosi Jabatan Jabatan Fungsional

Fungsional

4.

4.

Uji Uji Kompetensi Kompetensi JF JF

5.

5.

Pelantikan Pelantikan dan dan Pengambilan

Pengambilan Sumpah Sumpah JF JF

6.

6.

Pembentukan Pembentukan Organisasi Organisasi Profesi

Profesi JF JF

7.

7.

Penilaian Penilaian Kinerja Kinerja JF JF

8.

8.

Inpassing Inpassing JF JF

9.

9.

Batas Batas Usia Usia Pensiun Pensiun JF JF

(53)

Beberapa Pengaturan untuk Penyesuaian (Contoh):

1

• Sistematika

• Nomenklatur Jabatan Fugsional

• Rumpun Jabatan

2

• Instansi Pembina

• Tugas Instansi Pembina

3

• Tugas Pokok

• Tugas Pokok

• Jenjang Jabatan

• Uraian Kegiatan

• Output/Hasil Kegiatan

• Kompetensi

4

• BUP Perpindahan dan Pengangkatan Kembali

• Pembebasan dan Pemberhentian

• Formasi Jabatan

6/16/2016 53

(54)

PROSES USULAN PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL

USULAN PEMBENTUKAN/REVISI

RAPAT EKSPOSE NASKAH AKADEMIK/POKOK-POKOK REVISI

UJI BEBAN KERJA

PENY. DRAFT PERMENPAN RB

TUGAS INSTANSI PEMBINA

PERTEK KA. BKN

PENETAPAN PERMENPANRB INSTANSI

PEMBINA

INSTANSI PENGGUNA K/L

(55)

HARAPANNYA:

PROFESI

KOMPETEN DAN KOMPETITIF LOYALITAS/DEDIKASI

MORALITAS DAN INTEGERITAS PENGEMBANGAN KOMPETENSI

KINERJA DAN PRODUKTIF POLA KARIER

(56)
(57)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan marker kedua menampilkan petunjuk untuk menekan tombol yang telah tersedia pada interface tambahan dari sistem aplikasi AR museum audio dan video,

Ayunan harga ke atas dan kebawah disebabkan oleh kumpulan psikologi kolektif dari trader dan ayunan ini oleh Elliott disebut dengan 'Wave' atau gelombang, dan yg menarik

31 Desember 2018, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan, beberapa standar akuntansi

Dengan semakin berkembangnya dan semakin tingginya kebutuhan masyarakat Dengan semakin berkembangnya dan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap sifat fisik dan kimia tepung umbi uwi ungu, uwi kuning dan uwi putih yang dihasilkan,

Pada penelitian ini diketahui bahwa perbedaan rata-rata pemahaman konsep matematis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa pembelajaran

TIK yang dikembangkankan di dalam pendidkan harus menuju terwujudnya sistem terpadu yang dapat membangun konektivitas antar komponen yang ada dalam pendidikan

Permasalahan yang timbul dari uraian di atas yaitu apakah air konsumsi kapal tercemar logam berat khususnya timbal yang berbahaya bagi awak kapal, sehingga perlu