BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa mendatang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
3.1. Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan antara lain :
1. Minimnya sarana dan prasarana aparatur untuk mendukung operasional administrasi dan pelayanan dokumen kependudukan dan legalitas pencatatan sipil.
2. Kapasitas dan kemampuan aparatur masih belum merata.
3. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dokumen kependudukan.
4. Belum optimalnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dalam hal ini Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
5. Kondisi gedung kantor yang tidak memadai, sehingga pelayanan yang diberikan tidak optimal.
Langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Melakukan upaya pengadaan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
aparatur untuk mendorong operasional administrasi dan pelayanan dokumen kependudukan dan legalitas pencatatan sipil.
2. Melakukan kegiatan bimbingan teknis, studi banding dan pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
3. Melakukan publikasi dan sosialisasi dokumen kependudukan.
4. Melakukan bimbingan teknis Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan.
5. Mempercepat pembangunan gedung kantor dan melakukan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, perlengkapan gedung kantor serta penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.
Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Sambas Tahun 2016–2021 merupakan penjabaran lima tahunan ketiga dari Visi dan Misi RPJPD Kabupaten Sambas Tahun 2005–2025. RPJPD merupakan penjabaran dari Visi, Misi, arah kebijakan dan sasaran pokok pembangunan daerah untuk jangka wakyu 20 (dua puluh) yang disusun dengan mengacu pada RPJPD Provinsi Kalimantan Barat dan RPJP Nasional.
Sehingga RPJPD Kabupaten Sambas Tahun 2005–2025 berfungsi sebagai pedoman berwawasan kedepan dalam menentukan arah pembangunan daerah serta sebagai acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan DPRD dalam menentukan prioritas program dan kegiatan yang akan dituangkan dalam RPJMD.
Secara Nasional pemerintahan presiden Joko Widodo dan wakil presiden
Jusuf Kalla telah menetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015–2019. Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang telah direncanakan di dalam RPJMN, pemerintah menetapkan Visi :
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” .
Sementara itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013–2018 telah menetapkan Visi :
“Mewujudkan Masyarakat Kalimantan Barat yang Beriman, Sehat, Cerdas, Aman, Berbudaya dan Sejahtera” .
Visi dan Misi Kepala Daerah memiliki peranan penting untuk mewujudkan seperti apa daerah tersebut kedepannya. Bupati dan Wakil Bupati Sambas saat ini menjalankan Visi sesuai dengan RPJPD Kabupaten Sambas dan pencapaian RPJMD lima tahun pertama (tahun 2006–2011) dan lima tahun kedua (tahun 2012–2016) serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis dan tantangan daerah dalam isu-isu strategis, maka Visi Pembangunan Daerah Tahun 2016-2021 adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Sambas yang Berakhlakul Karimah, Unggul dan Sejahtera” .
Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Sambas yang dirumuskan itu diharapkan mampu memotivasi seluruh elemen masyarakat dalam melakukan aktivitasnya.
Perumusan Visi tersebut memilik pemahaman sebagai berikut :
1. Masyarakat Kabupaten Sambas yang Berakhlakul Karimah, adalah suatu kondisi seluruh lapisan masyarakat dan aparatur yang memiliki sikap dan nurani bersendikan nilai-nilai agama dan Ketuhanan, kemanusiaan universal, taat pada aturan serta norma etika yang berlaku di masyarakat sebagai pedoman dan tuntunan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Unggul, adalah suatu kondisi kualitas sosial, moral dan intelektual masyarakat berkembang dengan baik yang memiliki daya saing, kreatif, inovatif, cinta terhadap pengetahuan dan teknologi sehingga tercapai pembangunan Sumber Daya Manusia seutuhnya.
3. Sejahtera, adalah suatu kondisi terpenuhinya hak-hak dasar dan sekunder masyarakat dengan didukung oleh suasana kehidupan yang aman dan damai.
Dalam upaya mewujudkan Visi pembangunan Kabupaten Sambas Tahun 2016 –2021 tersebut, maka dirumuskan 8 Misi pembangunan Kabupaten Sambas
sebagai berikut :
1. Meningkatkan penyediaan infrastruktur dasar di semua aspek kehidupan masyarakat.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembinaan mental, spiritual berlandaskan sendi-sendi keagamaan, budaya dan berwawasan kebangsaaan.
3. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang sinergis antara pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mendorong percepatan pembangunan perekonomian di segala sektor.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menuju pembangunan yang berkeadilan.
5. Meningkatkan kapasitas dan kualitas aparatur serta tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, demokratis, transparan, akuntabel, efektif dan efisien.
6. Meningkatkan keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pembangunan.
7. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan penegakan hukum tanpa diskriminasi.
8. Meningkatkan ketentraman, ketertiban, stabilitas keamanan dan perlindungan masyarakat.
Keterkaitan antara Visi dan Misi Kabupaten Sambas dengan Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas dapat dijabarkan dalam matrik berikut :
RPJMD KABUPATEN SAMBAS RENSTRA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SAMBAS
VISI :
TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN SAMBAS YANG BERAKHLAKUL KARIMAH, UNGGUL
DAN SEJAHTERA
VISI :
MENGOPTIMALKAN PELAYANAN PRIMA MENUJU SAMBAS HEBAT
MISI 5 : MISI :
Meningkatkan kapasitas dan kualitas aparatur serta tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, demokratis, transparan, akuntabel, efektif dan efisien
Mengoptimalkan kualitas dan kuantitas aparatur dinas kependudukan dan pencatatan sipil serta prasarana organisasi
Meningkatkan kualitas database kependudukan sebagai dasar penerbitan dokumen kependudukan
Mengoptimalkan pelayanan dan pengelolaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang cepat, akurat, transparan dan akuntabel,
Mengoptimalkan pemanfaatan dan penyajian informasi kependudukan yang berbasis TIK dan mudah diakses.
Mewujudkan pendayagunaan database kependudukan dan dokumen kependudukan bagi pelayanan public dan kepentingan pembangunan
3.3. Telaahan Renstra Kemendagri
Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas yang diimplementasikan dalam Renstra Perangkat Daerah tahun 2016-2021 telah mengakomodasi Renstra Kementerian Dalam Negeri tahun 2015-2019 dengan program kegiatan :
1. PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Sasaran : Meningkatnya kualitas database kependudukan nasional sebagai dasar penerbitan dokumen kependudukan, pelayanan publik dan pembangunan nasional serta mendukung penyelenggaraan Pemilu/Pemilukada, antara lain adalah sebagai berikut :
a. Penyediaan database kependudukan nasional yang akurat untuk memenuhi semua kepentingan dalam pelayanan publik, perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi serta penegakan hukum dan pencegahan kriminal.
b. Meningkatkan pemanfaatan NIK, database kependudukan dan KTP-el oleh Lembaga Pengguna Pusat.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil di semua kabupaten/kota.
d. Penyediaan DP4 untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu/Pemilukada serentak.
2. PENGEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SAK) TERPADU
Sasaran : Terbangunnya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) untuk pelayanan KTP-el di daerah, serta tersedianya database yang akurat dan terpadu, antara lain adalah sebagai berikut :
a. Jumlah Kab/Kota dalam pengelolaan KTP-el berbasis NIK dengan perekaman sidik jari.
b. Jumlah Kabupaten/kota yang database kependudukan yang tersambung (online) dengan provinsi dan nasional.
c. Jumlah Kab/Kota yang telah terpenuhi jaringan komunikasi, serta sarana dan prasarana SIAK di daerah maupun data center kependudukan secara online.
d. Fasilitasi pengelolaan kegiatan penyelenggaraan administrasi kependudukan Provinsi.
e. Fasilitasi pengelolaan kegiatan penyelenggaraan administrasi kependudukan Kab/Kota.
3. PENGELOLAAN INFORMASI KEPENDUDUKAN
Sasaran : Meningkatnya kualitas implementasi kebijakan dan fasilitasi pengelolaan informasi kependudukan
a. Jumlah pedoman pelaksanaan pengelolaan informasi kependudukan.
b. Jumlah Kabupaten/Kota yang terpenuhi operasionalisasi SIAK dan database kependudukan berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) nasional secara online.
c. Jumlah daerah yang terfasilitasi (bintek, dampingan teknis dan sosialisasi) pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
d. Jumlah layanan informasi kependudukan melalui media cetak dan media elektronik.
e. Jumlah laporan monitoring evaluasi pelaksanaan program, dan dokumentasi kebijakan informasi kependudukan.
f. Penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya pada Direktorat.
g. Pilot project pelayanan mobile terpadu (imigrasi, perijinan hak cipta-paten, kependudukan dan catatan sipil).
4. PEMBINAAN ADMINISTRASI PENCATATAN SIPIL
Sasaran : Meningkatnya kualitas implementasi kebijakan dan cakupan fasilitasi pelaksanaan pencatatan sipil
a. Jumlah kebijakan/pedoman pelaksanaan pencatatan sipil.
b. Jumlah daerah yang terfasilitasi (bintek, advokasi dan sosialisasi) kebijakan pelaksanaan pencatatan sipil.
c. Jumlah laporan monitoring, evaluasi pelaksanaan program, dan dokumentasi kebijakan pencatatan sipil.
d. Prosentase penyelesaian, pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya pada direktorat.
e. Persentase anak yang memiliki akta kelahiran.
5. PEMBINAAN ADMINISTRASI PENDAFTARAN PENDUDUK
Sasaran : Meningkatnya kualitas implementasi kebijakan dan cakupan fasilitasi pelaksanaan pendaftaran penduduk
a. Jumlah kebijakan/pedoman pelaksanaan pendaftaran penduduk.
b. Jumlah daerah yang terfasilitasi (bintek, advokasi dan sosialisasi) kebijakan pelaksanaan pendaftaran penduduk.
c. Jumlah laporan monitoring evaluasi pelaksanaan program, dan dokumentasi kebijakan pendaftaran penduduk.
d. Prosentase penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya pada direktorat.
6. PEMBINAAN APARATUR KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Sasaran : Meningkatknya kualitas implementasi kebijakan dan fasilitasi pembinaan aparatur kependudukan dan pencatatan sipil
a. Jumlah kebijakan/pedoman/juknis pembinaan aparatur kependudukan dan pencatatan sipil.
b. Pelaksanaan dan pembinaan (bintek, sosialisasi ) kebijakan bina aparatur kependudukan dan pencatatan sipil.
c. Jumlah laporan monitoring, evaluasi pelaksanaan program, dan dokumentasi kebijakan bina aparatur kependudukan dan pencatatan sipil.
d. Persentase penyelesaian pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya pada direktorat.
7. PEMANFAATAN DATA DAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN
Sasaran : Meningkatnya kualitas implementasi kebijakan dan fasilitasi pemanfaatan data dan dokumen kependudukan
a. Jumlah kebijakan/pedoman pemanfaatan data dan dokumen kependudukan.
b. Pelaksanaan dan pembinaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan.
c. Jumlah laporan monitoring, evaluasi pelaksanaan program, dan dokumentasi kebijakan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan.
d. Jumlah k/l yang dapat mengakses database kependudukan berbasis nik nasional dan atau digunakan sebagai dasar penerbitan dokumen, informasi untuk pelayanan publik.
e. Pengendalian dan keamanan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan.
3.4. Telaahan Renstra Perangkat Daerah Provinsi
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat merupakan bagian dari unit kerja pada Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat yang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
Penjabaran lebih lanjut Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 dituangkan dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 39 Tahun 2008 Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat yang memuat pula tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat.
Tugas Pokok Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat adalah Perumusan Kebijakan Daerah di Bidang Bina Kependudukan, Bina Pencatatan Sipil dan Informasi Kependudukan. Adapun Fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan program kerja di bidang kependudukan dan catatan sipil.
2. Perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang bina kependudukan, bina pencatatan sipil dan informasi kependudukan.
3. Penyelenggaraan kegiatan urusan Pemerintah Provinsi di bidang Bina bependudukan, bina catatan sipil dan informasi kependudukan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
4. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi di bidang kependudukan dan cacatan sipil sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
5. Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi di bidang bina kependududkan, bina catatan sipil dan informasi kependudukan.
6. Penyelenggaraan monitoring,evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang bina kependudukan, bina pencatatan sipil dan informasi kependudukan.
7. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang kependudukan dan catatan sipil yang diserahkan oleh Gubernur atau Sekretaris Daerah.
Renstra yang telah disusun berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing Perangkat Daerah baik Perangkat Daerah Provinsi memiliki sebuah komitmen yang hendak diwujudkan. Komitmen tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk mewujudkan Tiga Tertib Administrasi Kependudukan meliputi Tiga Tertib, Tertib Administrasi Kependudukan, Tertib Penerbitan NIK dan Tertib Penerbitan Dokumen Kependudukan, maka terjadi perubahan secara signifikan dalam pengelolaan dan penyajian data kependudukan, namun masih terdapat beberapa permasalahan diantaranya:
1. Belum semua Perangkat Daerah dan instansi pemerintah menganggap penting dan manfaat dari database kependudukan by name by address untuk pelayanan publik dan dalam perencanaan pembangunan, khususnya untuk update (crosscheck) data penduduk dalam rangka mendukung Program Pemerintah dalam pengentasan
kemiskinan, seperti: Jamkesmas, Jampersal, Raskin, BOS (pendidikan), BOK (kesehatan);
2. Terbatasnya sarana dan prasarana kerja serta SDM yang ada untuk mendukung pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi kependudukan, baik sarana teknologi dan informasi;
3. Sistim SIAK lebih terfokus untuk bidang kependudukan, tetapi untuk bidang pencatatan sipil masih banyak Kabupaten/ Kota yang belum menggunakan SIAK karena masih sering terjadi error pada saat printout akta pencatatan sipil tidak sesuai dengan aturan yang berlaku;
4. Masih belum adanya keseriusan pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi persoalan rendahnya laporan kematian penduduk oleh pihak keluarganya, sehingga data penduduk yang sudah meninggal tidak terhapus dalam database kependudukan Kabupaten/ kota;
5. Masih belum optimalnya koordinasi antara Perangkat Daerah, terkait bidang kependudukandan pencattan sipil;
6. Masih adanya penduduk yang sudah menetap di luar daerah domislinya lebih dari 1 tahun, namun yang bersangkutan tidak mau pindah, sehingga secara de facto terdata di domisili yang baru, tetapi secara de jure mereka masih terdata di daerah asalnya;
7. Kurangnya perhatian pemerintah daerah di bidang kependudukan dan catatan sipil, terkait dengan belum representatifnya Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (yang sebagian besar masih numpang dengan Perangkat Daerah lain atau menggunakan bekas kantor yang tidak terawat dan kurangnya sarana dan prasarana), termasuk pengamanan terhadap arsip dokumen kependudukan yang terkesan tidak terawat dan akan mengalami kerusakan bahkan hilang;
8. Jangkauan pelayanan cukup jauh antara desa-desa dengan kecamatan;
9. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendukung terselenggaranya administrasi kependudukan.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Sehubungan dengan tujuan strategis yang ingin dicapai Kementerian Dalam Negeri dalam periode waktu 2015-2019, salah satu sasaran strategis yang sejalan
dengan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yaitu sasaran strategis dalam
“Peningkatan kualitas pelayanan administrasi dan pencatatan sipil, dengan dukungan database yang akurat dan terpercaya” (T5), sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas database kependudukan nasional sebagai dasar penerbitan dokumen kependudukan;
b. Meningkatnya pendayagunaan database kependudukan nasional bagi pelayanan publik dan kepentingan pembangunan nasional.
3.6. Sasaran Jangka Menengah dari Renstra Provinsi/Kabupaten
RPJMD Kabupaten Sambas disusun dengan memperhatikan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat melalui sinkronisasi atau penyelarasan dalam pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2014 tentang RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018, maka Visi yang ingin dicapai adalah “Mewujudkan Masyarakat Kalimantan Barat yang Beriman, Sehat, Cerdas, Aman, Berbudaya dan Sejahtera.”
Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil (outcome).
Untuk memenuhi harapan diatas, maka Visi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat adalah “Terwujudnya Tertib Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Untuk Mendukung Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Barat”. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat dalam penetapan Misi nya telah mempertimbangkan tupoksi, keinginan dan harapan pelanggan dan stakeholders, serta permasalahan yang akan dihadapi/ditangani sehubungandengan perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal.
Karena itu, Misi yang telah ditetapkan memungkinkan untuk dilakukan perubahan dan penyesuaian sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan yang signifikan. Berkaitan dengan tersebut, maka Misi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat ditetapkan sebagai berikut :
1. Mengembangkan kebijakan dan sistem penyelenggaraan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil untuk menghimpun data kependudukan, menerbitkan identitas dan mengesahkan perubahan dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan.
2. Mengembangkan dan memajukan kebijakan pengelolaan informasi hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sehingga mampu menyediakan data dan informasi kependudukan secara lengkap, akurat dan memenuhi kepentingan publik dan pembangunan.
3. Memantapkan pelaksanaan dan implementasi kebijakan bidang kependudukan dengan menetapkan peran kelembagaan dan masyarakat untuk mendukung proses pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan pengelolaan administrasi kependudukan guna memberikan kepastian dan perlindungan sesuai dengan hak-hak penduduk.
4. Merumuskan kebijakan pengembangan kependudukan yang serasi, selaras, seimbang antara jumlah/pertumbuhan, kualitas serta persebaran dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan untuk mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan.
5. Menyediakan data kependudukan yang akomodatif sebagai dasar perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan daerah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan penduduk.
Sebagaimana Visi dan Misi yang ditetapkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kalimantan Barat, Visi yang akan dicapai oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sambas Tahun 2016–2021, diharapkan semua kepentingan masyarakat yang memiliki latar belakang sosial, budaya, politik dan ekonomi agar dapat diakomodir dengan fokus untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Sambas berakhlakul karimah, unggul dan sejahtera.
Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas 2016-2021 adalah mengacu pada RPJMD Kabupaten Sambas 2016-2021. Adapun tujuan yang ingin dicapai sebagai landasan dalam penjabaran sasaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya keterampilan aparatur dibidang administrasi dan pelayanan.
2. Meningkatnya sarana rana yang memadai guna menunjang pelayanan dan penyediaan informasi kependudukan.
3. Terwujudnya sinkronisasi kebijakan dan pelayanan bidang kependudukan dan pencatatan sipil secara lintas sektoral.
4. Terwujudnya kesadaran masyarakat akan pentingnya dan perlunya memiliki dokumen kependudukan/bukti diri yang sah berupa KK, KTP dan Akta Catatan Sipil.
5. Tersedianya data dan informasi kependudukan dan pencatatan sipil secara lengkap, akurat dan up to date.
Berbeda dengan tujuan, sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara nyata dalam waktu tertentu baik bulan, triwulan, semesteran maupun tahunan. Sasaran juga merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis suatu organisasi pemerintah dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas menetapkan sasaran tahunan untuk jangka waktu lima tahun yang akan datang. Berdasarkan tujuan di atas, maka sasaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas untuk tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil.
2. Peningkatan sarana, prasarana kerja dan pelayanan ketatausahaan.
3. Sinkronisasi kebijakan dan pelayanan bidang kependudukan dan pencatatan sipil secara lintas sektoral.
4. Peningkatan jumlah penduduk yang mempunyai KK, KTP Nasional dan akta catatan sipil.
5. Penyediaan data dan Informasi kependudukan yang lengkap, akurat dan up to date yang digunakan salah satunya untuk keperluan Pemilukada Bupati, Pemilukada Gubernur maupun Pemilu Presiden dan Legislatif.
Untuk melihat kecenderungan posisi Kabupaten Sambas 5 (lima) tahun kedepan melalui optimalisasi potensi yang dimiliki serta meminimalisir berbagai kendala yang dihadapi dilakukan analisis situasi lingkungan baik internal maupun eksternal. Dengan menggunakan analisis SWOT berdasarkan kondisi dan potensi tersebut diharapkan dapat dirumuskan kebijakan yang sistematis untuk menghasilkan strategi pembangunan yang dapat dijabarkan kedalam program dan kegiatan pembangunan. Adapun beberapa
isu strategis daerah Kabupaten Sambas dalam 5 (lima) tahun mendatang yang berkaitan dengan tupoksi dinas kependudukan dan pencatatan sipil (2016–2021) adalah Peningkatan Pelayanan Publik. Tujuan utama dari pelayanan publik adalah kepuasan masyarakat selaku konsumen penikmat layanan. Untuk itu isu strategis pelayanan publik adalah meningkatkan kualitas layanan sehingga mencapai level kepuasan masyarakat.
Untuk dapat mencapai level tersebut diperlukan berbagai perbaikan yang erat kaitannya dengan pelaksanaan reformasi birokrasi. Pemerintah Kabupaten Sambas telah melakukan berbagai terobosan dalam rangka perbaikan layanan publik seperti penyederhanaan jumlah dan mekanisme perijinan, penyusunan SOP pada tiap-tiap layanan publik serta peningkatan profesional aparatur. Akan tetapi hal tersebut belum cukup memberikan kepuasan kepada masyarakat, sehingga diperlukan berbagai inovasi selain hal-hal konvensional yang telah dilakukan. Hal yang perlu juga mendapatkan perhatian dalam peningkatan pelayanan publik ini adalah penciptaan sistem pelayanan yang efisien yang tidak memberikan peluang terjadinya penyelewengan/
penyalahgunaan wewenang.
3.7. Lingkungan Internal A. Kekuatan
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, Peraturan Pemerintah Nomor 37 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.
2. Pengelolaan Administrasi Kependudukan sudah berbasis Teknologi Informatika (TI) melalui pengoperasian SIAK.
3. Tersedinya database kependudukan dan website resmi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas.
4. Komitmen yang tinggi dari Kepala Dinas beserta jajarannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan penerbitan dokumen kependudukan dan akta pencatatan sipil.
5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas bersinergi dengan operator pelayanan kependudukan yang terdapat pada tiap kecamatan di Kabupaten Sambas.
6. Operator pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas memiliki keterampilan mengoperasikan komputer.
7. Adanya kebijakan yang mendukung peningkatan penerbitan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil seperti : Sosialisasi Kebijakan Kependudukan, Jemput Bola Perekaman e-KTP dan Program Percepatan Cakupan Kepemilikan Akta 00-18 Tahun.
B. Kelemahan
1. Kemampuan sumber daya manusia dalam perencanaan dan pelaksanaan teknis belum merata.
2. Sarana yang belum menunjang kebutuhan dalam pelayanan seperti : komputer, printer, lemari arsip dan lain-lain.
3. Prasarana yang tidak memadai seperti : gedung kantor yang masih menumpang di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sambas dan belum memiliki tempat parkir kendaraan khusus tamu yang melakukan pelayanan.
4. Kapasitas keuangan yang terbatas dan masih sangat tergantung pada pemerintah daerah.
5. Terdapat kekurangan sumber daya manusia di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas.
3.8. Lingkungan Eksternal A. Peluang
1. Apresiasi dan harapan yang tinggi oleh pimpinan daerah, DPRD dan masyarakat Kabupaten Sambas terhadap peran maksimal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas dalam penerbitan dokumen kependudukan demi mendukung pembangunan daerah.
2. Animo masyarakat untuk memiliki dokumen kependudukan.
3. Penghapusan retribusi/biaya untuk beberapa pelayanan surat dan dokumen kependudukan.
4. Kemajuan dibidang teknologi informasi.
5. Misi pemerintah Kabupaten Sambas untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas aparatur dan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Governance.
B. Tantangan
1. Luas wilayah Kabupaten Sambas yang besar, ditambah infrastruktur yang kurang memadai serta kondisi geografis yang jauh yang menghubungkan beberapa desa dan kecamatan menuju Ibu Kota Kabupaten, sebagian diantaranya belum terkoneksi dengan internet.
2. Jumlah penduduk yang relatif besar.
3. Mobilisasi penduduk (perpindahan, kelahiran dan kematian).
4. Pemberian pelayanan pendaftaran kependudukan yang cepat, mudah, akurat dan bebas biaya.
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang persyaratan mengurus dokumen kependudukan.
Berdasarkan hasil analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mempertemukan antara faktor internal dengan faktor eksternal, hingga saat ini kualitas pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas belum optimal. Berpijak dari semua itu, baik kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman semuanya berpengaruh dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas, dari itu dapat disusun strategi dengan memanfaatkan kekuatan dan kelemahan yang ada.
Dari itu dapat dirumuskan strategi sebagai berikut:
1. Strategi dengan menggunakan kekuatan untuk mencapai atau meraih peluang.
a. Ketersediaan peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan penerbitan dokumen kependudukan, database kependudukan dan website resmi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas menjadikan modal adanya animo masyarakat untuk memiliki dokumen kependudukan.
b. Komitmen yang tinggi dari Kepala Dinas beserta jajarannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan penerbitan dokumen kependudukan dan akta pencatatan sipil sehingga perlu disikapi dengan adanya apresiasi dan harapan yang tinggi oleh pimpinan daerah, DPRD dan masyarakat Kabupaten Sambas terhadap peran maksimal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Sambas dalam penerbitan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil demi mendukung pembangunan daerah.
c. Sinergitas antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas dan operator pelayanan kependudukan yang ada pada tiap kecamatan, serta kebijakan peningkatan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil dapat mewadahi dan mendorong animo masyarakat untuk memiliki dokumen kependudukan.
d. Komitmen yang tinggi dari Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas beserta jajarannya sangat berguna dalam memaksimalkan pelayanan meskipun terjadi penghapusan retribusi/biaya untuk beberapa pelayanan surat dan dokumen kependudukan.
e. Penerapan SIAK, tersedianya database kependudukan dan website resmi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas ditambah lagi operator pelayanan yang sudah memiliki keterampilan dalam mengoperasikan komputer akan lebih mudah dengan kemajuan teknologi informasi.
2. Strategi menekan kelemahan untuk mencapai atau meraih peluang.
a. Sarana, prasarana serta sumber daya manusia yang masih belum mencukupi dapat berpengaruh pada animo masyarakat untuk memiliki dokumen kependudukan.
b. Kapasitas keuangan yang terbatas dapat berpengaruh pada penggunaan teknologi informasi yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan yang optimal.
c. Kemampuan sumber daya manusia dalama perencanaan dan pelaksanaan teknis dapat mempengaruhi apresiasi dan harapan yang tinggi oleh pimpinan daerah, DPRD, dan masyarakat Kabupaten Sambas terhadap peran maksimal Dinas Kependudukan.
d. Kapasitas keuangan yang terbatas dapat berpengaruh terhadap penghapusan retribusi/biaya untuk beberapa pelayanan surat dan dokumen kependudukan.
3. Strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghadapi atau menaklukan tantangan.
a. Sinergitas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas dengan operator pelayanan pada tiap kecamatan dan kebijakan peningkatan penerbitan dokumen kependudukan dapat mendukung terwujudnya harapan
pimpinan daerah, DPRD dan masyarakat terkait dengan peran maksimal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam penerbitan dokumen kependudukan.
b. Penerapan SIAK serta tersedianya database kependudukan dan website resmi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas dapat mendukung animo masyarakat untuk memiliki dokumen kependudukan.
c. Dukungan Peraturan Perundang-undangan dan tersedianya database kependudukan dapat lebih mudah dengan kemajuan teknologi dan informasi.
d. Komitmen yang kuat dari Kepala Dinas beserta jajarannya dapat lebih mudah dalam menyikapi penghapusan retribusi untuk beberapa pelayanan surat dan dokumen kependudukan.
e. Penerapan SIAK, komitmen Kepala Dinas beserta jajarannya dan keterampilan yang dimiliki operator pelayanan dalam mengoperasikan komputer dapat berpengaruh terhadap pemberian pelayanan yang cepat, mudah, akurat dan bebas biaya.
4. Strategi menekan kelemahan untuk menghadapi atau menaklukkan tantangan.
a. Kemampuan sumber daya manusia dalam perencanaan dan pelaksanaan teknis yang belum merata berpengaruh terhadap luas wilayah, kondisi geografis, kondisi infrastruktur di Kabupaten Sambas yang turut menjadi kendala masyarakat untuk melakukan pelayanan.
b. Sarana, prasarana dan sumber daya manusia yang belum memadai berpengaruh terhadap pelayanan yang menyangkut mobilisasi penduduk dengan jumlah penduduk yang relatif besar.
c. Kapasitas keuangan yang terbatas juga berpengaruh terhadap pemberian pelayanan yang cepat, mudah, akurat dan bebas biaya.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, terdapat beberapa isu-isu strategis yang ada di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sambas, antara lain : a. Sarana, prasarana serta jumlah SDM terbatas.
b. Kesadaran dan peran serta masyarakat masih rendah.
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi (SIAK) belum optimal.
d. Pelaksanaan pelayanan administrasi kependudukan perlu lebih ditingkatkan kualitasnya.
e. Keterbatasan anggaran.