• Tidak ada hasil yang ditemukan

book keuletan H KISA A NYAT keteguhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "book keuletan H KISA A NYAT keteguhan"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

book

keuleta n keteguhan

KISA

H

NYAT

A

KISA

H

NYAT

A

(2)

NYATA KISAHKU NYATA KASIHMU

adalah kisah perjalanan anak manusia yang berjuang menghadapi kenyataan hidup yang tak menyenangkan. Dengan cinta kasih yang mereka dapatkan dari orang sekitar, mereka belajar untuk menerima dan mencintai keadaan mereka, dan terus bersemangat mengejar cita dan berbagi cinta dengan sesama.

Mul harus berjuang keras mengatasi kenyataan hidup yang menyedihkan. Akibat musibah yang dialaminya, Mul harus menjalani hidup dengan tangan kiri saja. Akan tetapi, Mul tidak berlama-lama terpuruk dalam duka. Mul bangkit penuh semangat dan bahkan tidak pernah padam

(3)

Mul

(4)

Penutur Mulyono Penggambar Moon Eclipse Penata Intan Dhitadhivara Penyunting Handaka Vijjananda Penerbit Ehipassiko Foundation 085888503388 ehipassikofoundation@gmail.com www.ehipassiko.net Hak cipta naskah dan ilustrasi ©2010 KidClassic

ISBN 978-602-8194-41-9 Cetakan 1, Mei 2010

Anda boleh mengunduh, mencetak, menyalin, dan membagi buku ini selama tidak dijual.

(5)

Untuk semua,

(6)
(7)

Halo namaku Mulyono.

Aku biasa dipanggil Mul oleh teman-temanku. Aku lahir di sebuah desa kecil yang sejuk dan rindang,

tepatnya di Desa Wonorejo,

Kecamatan Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah. Aku adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara. Semasa kecil, aku senang bermain lumpur di sawah

(8)
(9)

Suatu hari Minggu, ketika sedang asyik menonton televisi

bersama teman-teman di rumah, kakak perempuanku memanggil, “Mul, kayu bakarnya habis, ibu mau masak.”

Aku segera pergi mencari kayu bakar untuk ibu.

Kayu bakar biasa digunakan untuk memasak di kampungku. Biasanya aku mencari ranting dan batang kayu kering

di pebukitan yang agak jauh dari rumah. Kadang aku harus memanjat pohon

(10)
(11)

Aku memandang keluar rumah

dan mataku tertuju pada sebuah pohon sengon.

Pohon itu sangat tinggi, tapi terlihat banyak memiliki dahan dan ranting yang kering.

(12)
(13)

Aku ke dapur mengambil golok. Kemudian, aku memanjat pohon itu.

Setelah susah payah memanjat,

akhirnya aku sampai juga di dahan yang kutuju, lumayan tinggi. Sambil merangkul pohon dengan tangan kiriku,

tangan kananku mengayun golok untuk memotong dahan.

Berkali kali golok kuayun, tetapi dahan itu belum putus-putus juga. Karena tangan kiriku sudah pegal, aku memanjat sedikit lebih tinggi

(14)
(15)

Tapi, apa yang terjadi…. Dahan itu kuinjak sampai patah,

dan aku malah ikut jatuh bersama dahan itu! Aku melayang....

Huuuaaaaaaaa!!!

Semuanya jadi gelap, aku tidak ingat apa-apa lagi.... Aku sempat siuman sebentar dan melihat banyak darah

di seluruh lengan kananku, sudah mati rasa. Terlihat kecemasan di wajah saudara dan tetanggaku.

Aku juga mendengar suara tangisan keluargaku. Aku pingsan lagi.

(16)
(17)

Setelah lukaku diobati, lengan kananku di gips.

Dua minggu kemudian, aku merasakan jari-jari tangan kananku mati rasa, nyeri, dan linu.

Setelah diperiksa, dokter bilang ke orangtuaku

bahwa jaringan saraf tanganku sudah terinfeksi sampai ke siku. Dokter berkata kepadaku,

“Jika kamu mempertahankan tangan kanan kamu,

infeksi akan menjalar ke seluruh tubuh, dan akan sangat berbahaya. Pilihan kedua, agar infeksi tidak menjalar,

tanganmu harus diamputasi.” Aku tertegun diam mendengarnya.

(18)
(19)

Besoknya, aku bilang ke orangtuaku,

biarlah tanganku diamputasi saja, aku masih ingin hidup. Akhirnya, aku pun dibawa ke ruang operasi.

Sebelum dibius, dokter bertanya, “Kamu sudah siap?” Aku hanya mengangguk lemah.

Setelah itu, aku tak ingat apa-apa....

Setelah operasi, aneh rasanya melihat lengan kananku sudah tidak ada, padahal pagi itu aku masih melihatnya.

(20)
(21)

Setelah seminggu di rumah sakit, aku merasa bosan. Lalu aku meminjam pena dan buku tulis pada kakakku. Aku mulai mencoret-coret buku untuk mengusir kebosanan. Ketika itu, terpikir olehku, kenapa tidak belajar menulis saja?

Akhirnya aku belajar menulis dengan tangan kiri.

Tiap hari aku belajar menulis. Meski tulisan tangan kiriku jelek dan kaku, aku tidak menyerah untuk membiasakan diri. Setelah tiga bulan, aku pun terbiasa menulis dengan tangan kiri.

Belakangan aku dengar bahwa saking marahnya ayah menebang pohon sengon yang kupanjat. Setelah diukur, tinggi pohon itu sekitar 30 meter. Aku beruntung, masih hidup setelah jatuh dari pohon itu!

(22)
(23)

Setelah sembuh, aku juga mulai belajar naik sepeda dengan tangan satu. Bukan dengan sepeda mini, tapi dengan “sepeda onta” yang lebih tinggi dari badanku.

Awalnya sulit sekali,

beberapa kali aku terluka karena jatuh atau jatuh tertimpa sepeda hitam besar itu.

Aku tidak menyerah, keinginanku untuk bisa naik sepeda jauh lebih kuat dibanding rasa sakit akibat jatuh.

Akhirnya, aku bisa juga mengendarai sepeda itu. Aku harus bisa naik sepeda

karena sekolahku jauh di ibukota kecamatan.

Tiap hari, aku harus mengayuh sepeda sejauh 7 kilometer untuk sampai di sekolah.

(24)
(25)

Pernah ada kejadian yang berkesan ketika aku masuk SMP. Pada hari pertama masuk sekolah,

ada acara perkenalan anak-anak baru.

Kepala sekolah dari kejauhan di atas mimbar bertanya, “Dari sekian banyak siswa, siapa yang beragama Buddha?”

Kuangkat tangan kiriku. Karena mungkin aku diangggap tidak sopan, kepala sekolah bertanya sekali lagi,

“Siapa yang beragama Buddha di sini?” Dari seratusan anak di ruangan itu, tetap cuma aku sendiri yang angkat tangan.

Kepala sekolah menjadi marah.

Beliau memarahiku di depan banyak teman baruku. Aku menangis tersedu-sedu.

(26)
(27)

Lalu aku dibawa ke sebuah ruangan. Ada seorang guru yang menenangkanku. Tak lama, kepala sekolah masuk ke ruangan itu.

Ternyata kepala sekolah minta maaf padaku,

karena tidak tahu bahwa aku hanya punya satu tangan, kiri saja. Kepala sekolah ikut menangis, menyesal telah memarahiku.

(28)
(29)

Setamat SMA, aku kuliah di sebuah perguruan tinggi di Semarang. Aku mengambil jurusan Manajemen Informatika.

Biaya kuliahku ditanggung oleh kakakku. Terima kasih, Kak! Semasa kuliah, aku harus belajar mandiri,

dan tentu saja aku harus mencuci dan menyetrika baju tanpa bantuan orang lain.

Aku sangat beruntung,

selama ini orangtuaku selalu mengajarkan disiplin padaku sehingga aku dapat hidup mandiri.

(30)
(31)

Setelah menjadi sarjana, aku mencoba bekerja di Jakarta. Aku diterima di sebuah penerbit sebagai perancang grafik. Kemudian, aku bergabung di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, yang bergerak di bidang kemanusian, atas dasar kasih untuk semua,

tanpa melihat suku, agama, ras, dan negara.

Aku bekerja untuk mendukung berbagai kegiatan yayasan, seperti membuat poster, brosur, buletin, dan buku-buku. Di tempat kerjaku ini, aku belajar banyak nilai kehidupan.

Aku sangat bersyukur bisa bekerja di Tzu Chi, sehingga aku dapat ikut membantu orang lain.

(32)
(33)

Tak perlu menyesalkan nasib. Tak perlu menyalahkan diri sendiri. Dengan segala kelebihan dan kekurangan,

kita harus terus mensyukuri apa yang ada pada kita. Kita bisa jadikan kekurangan sebagai kelebihan. Kita bisa gunakan kelebihan untuk membantu orang lain

(34)

Lengkapi koleksimu dan tumbuhlah bersama cerita-ceritanya yang inspiratif!

Edlyn, bocah perempuan 7 tahun harus berjuang keras mengatasi kenyataan hidup yang menyedihkan. Akibat sakit yang dialami ibunya, Edlyn dan adiknya terpaksa harus berpisah dengan kedua orangtua mereka. Akan tetapi, Edlyn tidak mau terus menerus meratapinya. Edlyn belajar untuk mandiri dan menjadi pendamping adiknya. Mul harus berjuang keras mengatasi kenyataan hidup yang menyedihkan. Akibat musibah yang dialaminya, Mul harus menjalani hidup dengan tangan kiri saja. Akan tetapi, Mul tidak berlama-lama terpuruk dalam duka. Mul bangkit penuh semangat dan bahkan tidak pernah padam untuk melayani dengan keterbatasannya.

Sejak balita, Hengky sudah harus berjuang di antara hidup dan mati. Tumor otak yang dideritanya sejak kecil memang memupuskan cita-citanya. Akan tetapi, Hengky tetap teguh. Kecelakaan demi kecelakaan kereta api tak menyurutkan keteguhannya dalam menahan terpaan hidup. Hengky bahkan menjadi teladan kemanusiaan dalam usia yang sangat muda.

N Y A T A K A S I H M U

N Y A T A K I S A H K U

Referensi

Dokumen terkait

Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi platform (lingkungan) yang akan digunakan untuk menjalankan tools pemrograman sesuai dengan kebutuhan.. Mampu mengidentifikasi platform

Menurut survei yang dilakukan oleh Saiful Muljani Research and Consulting (SMRC) sebagian masyarakat Indonesia merasa tidak aman dengan adanya ancaman terorisme

Bahan Baku Bahan baku secara dominan sesuai dengan tema yang ditentukan Bahan baku setengahnya sesuai dengan tema Bahan baku yang ditentukan tidak banyak digunakan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul

Dari hasil pembahasan data hasil pelaksanaan tindakan dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis cerpen menggunakan model CTL kelas XD SMA Islam Bawari Pontianak

Apapun mereka lakukan, agar apayang mereka inginkan dapat mereka peroleh tanpa peduli dengan resikonya.Hedonisme di kalangan remaja telah berkembang pesat mengikuti perkembangan

dan audiens tentang alur sejarah psikologi hingga menjadi ilmu yang berdiri sendiri..  Membahas tentang aliran utama

Ibu Iranita Hervi Mahardayani, S.Psi, M.Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus yang telah berkenan memberikan izin dalam menyelesaikan penelitian ini