KLHS Tata ruang
AMDAL
Perizinan UKL-UPL Kriteria baku kerusakan LH Baku mutu LH
Instrumen ekonomi LH
Audit LH
Analisis risiko LH Anggaran berbasis LH PUU berbasis LH
Instrumen lain sesuai kebutuhan
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup (UU 32/2009)
Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
a b c d e f g
h i j k
l
m
RTRW, RPJP, RPJM dan KRP Pembangunan Berkelanjutan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Apa Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atau SEA?
“Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
(Pasal 1 angka 10 UU 32/2009 PPLH) Pasal 15 ayat (1) UU 32/2009: “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyusun KLHS....”
Daerah:
’Maju, Makmur
& Hijau’
Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Alam
Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup untuk Pembangunan
Perkiraan Mengenai Dampak dan
RiSIKO LINGKUNGAN HIDUP
Kinerja layanan/jasa ekosistem
Muatan KLHS
KLHS
Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi terhadap Perubahan Iklim
Tingkat Ketahanan dan Potensi Keanekaragaman
hayati
Sumber: Pasal 16 UU 32 Tahun 2009
KLHS memuat KAJIAN antara lain:
a b
c d
e
f
PRINSIP “PENGAMANAN BERLAPIS”
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2016
ATRIBUT KLHS AMDAL
Level Keputusan Kebijakan, Rencana & Program Proyek Karakter/Sifat Strategik, visioner, konseptual Segera, operasional
Output Umum/garis besar Rinci/detil
Alternatif Alternatif regulasi, teknologi, fiskal, atau kebijakan ekonomi
Alternatif lokasi, disain, konstruksi, dan operasi Dimensi Waktu Jangka menengah s/d panjang Jangka pendek s/d menengah
Dampak Makro, kumulatif Mikro, terlokalisir
Sumber Data Laporan pembangunan berkelanjutan,
Neraca Lingkungan Hidup Hasil survey lapang, analisis sampel Kedalaman Kajian Lebar, tidak terlampau dalam Sempit, dalam, dan rinci Tipe Data Lebih banyak bersifat kualitatif & sekunder Lebih banyak kuantitatif dan primer Akurasi kajian Ketidakpastian lebih tinggi Lebih akurat
Fokus
Agenda keberlanjutan, berupaya untuk memitigasi dampak dan/atau risiko lingkungan
Kajian dampak penting, pengelolaan & pemantauan dampak
lingkungan
PERBEDAAN KLHS DAN AMDAL
KILAS BALIK LANDASAN HUKUM KLHS (2009-2016)
1. Mandat UU No. 32/2009 tentang PPLH menghasilkan peraturan turunan sebagai berikut :
2. Mandat UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah mengatur :
• KLHS menjadi urusan wajib non pelayanan dasar hingga Kabupaten/Kota
• Sanksi ketidakpatuhan akan dikemas dalam RPP yang mengatur sanksi bila urusan wajib tidak dilaksanakan
Kebijakan Umum Kebijakan Penerapan
Permen LH No. 27/2009
Tentang Pedoman Pelaksanaan KLHS
Telah dicabut
PP No. 10/2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan
Telah diperbarui tahun 2015
Permen LH No. 09/2011
Tentang Pedoman Umum KLHS
Masih berlaku
PP No. 15/2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Masih berlaku
Surat Edaran Menteri LHK No. SE- 04/Menlhk-II/2015 Tentang
Pelaksanaan KLHS
Masih berlaku
PP No. 1/2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan
Disebut Kajian Kelayakan Strategis
dengan beberapa prinsip sama Permendagri No. 67/2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Masih berlaku
Permen KKP No. 34/PERMEN-KP/2014 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Masih berlaku
Peraturan Pemerintah No...tahun 2016 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan KLHS
Rancangan Permen LHK No...tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan KLHS
Rancangan
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2016
KLHS DALAM RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
KLHS RPJP RPJM RTRW
KE BIJ AK AN RENCA NA PROG RAM
• Visi dan Misi
• Arah Kebijakan
-
-
• Visi dan Misi
• Strategi dan Arah Kebijakan
-
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Daerah
Kebijakan dan Srategi (RANPERDA)
Rencana Struktur Ruang dan Rencana Pola
Ruang (RANPERDA)
Indikasi Program (Dokumen Teknis
RTRW)
BEBERAPA CONTOH LAPORAN KLHS DAERAH
PENYEMPURNAAN KRP
PENINGKATAN KAPASITAS DAN PEMBELAJARAN SOSIAL
MEMBERI PENGARUH PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PARTISIPATIF
PENILAIAN DIRI
AKUNTABEL
PRINSIP KLHS
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2016
KLHS
INTEGRASI KLHS KE RPJMD-RPJPD
Inventarisasi data, analisis situasi, pengenalan kondisi eksisting
Pra-pelingkupan (penyusunan informasi baseline)
Identifikasi isu/masalah Pelingkupan isu strategis
Perumusan tujuan/sasaran/target keluaran dan/atau indikator
capaian KRP
Identifikasi muatan yang berpotensi dampak/risiko LH
Penyusunan skenario/konsep/arah kebijakan/strategi implementasi
KRP
Telaah pengaruh terhadap kondisi LH
Perumusan alternatif/perbaikan
Finalisasi muatan KRP Rekomendasi penyempurnaan, mitigasi, dan/atau tindak lanjut
RPJMD-RPJPD KLHS
Termasuk Informasi status/kondisi
DDDT LH di wilayah kajian
Kajian berbasis isu strategis
Alternatif perbaikan KRP berdasarkan hasil
kajian
Rekomendasi
1
2
3
4
5
Sumber: Rapermen LHK Pedoman KLHS – 18 Januari 2016
KERANGKA KERJA KLHS
PE MANGKU KE PE NT INGAN
Kerja POKJA PL Persiapan
Workshop Pelingkupan (Verifikasi dan Klarifikasi Hasil Pra Pelingkupan) Kerja POKJA PL (Analisis Baseline, Keterkaitan, Keseimbangan, Keadilan, Kajian Pengaruh (D3TLH), Perumusan Mitigasi, Alternatif dan Rekomendasi) Workshop Kajian Pengaruh, Perumusan
Mitigasi, Alternatif dan Rekomendasi
Mengintegrasikan hasil pengambilan keputusan Kepala Daerah ke dalam Draf
raperda RPJMD-RPJPD Panel Pakar
Pengajuan rekomendasi Menteri LHK DIGABUNG
SKPD membuat isu panjang dan
menyiapkan
data pendukung
IDENTIFIKASI MASYARAKAT DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Masyarakat dan Pemangku
Kepentingan Contoh Lembaga
Pembuat keputusan Gubernur
DPRD Penyusun kebijakan, rencana
dan/atau program
BAPPEDA/SKPD tertentu
Instansi Badan Lingkungan Hidup
SKPD yang membidangi kehutanan, pertanian, perikanan, dan pertambangan
SKPD terkait lainnya Masyarakat yang memiliki
informasi dan/atau keahlian (perorangan/tokoh/kelompok)
Perguruan tinggi atau lembaga penelitian lainnya
Asosiasi profesi
Forum pembangunan berkelanjutan berkelanjutan dan lingkungan hidup (DAS, air, dll)
LSM
Perorangan/tokoh
Kelompok yang mempunyai data dan informasi berkaitan dengan SDA
Pemerhati lingkungan hidup Masyarakat yang terkena dampak Lembaga adat
Asosiasi pengusaha
Tokoh masyarakat
Organisasi masyarakat
Kelompok masyarakat tertentu
Contoh tabel
01
02 03
04 05
POKJA PL melakukan curah
pendapat isu-isu dengan cara mind mapping dan metaplan process
POKJA PL melakukan studi literatur
POKJA PL mengidentifikasi informasi dan data yang masih diperlukan
POKJA PL menginventarisasi
pemangku kepentingan yang akan dilibatkan dalam proses KLHS
Persiapan untuk pelingkupan
PRA-PELINGKUPAN KLHS
1
2 Pengelompokan
isu Penyusunan daftar
isu panjang
Penyusunan daftar isu pendek
Konfirmasi isu
3
4
TAHAPAN PERUMUSAN ISU
Berdasarkan Status Lingkungan Hidup, isu KRP, serta masukan
dan kesepakatan pemangku kepentingan
Ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup
Berdasarkan data dan informasi ilmiah
Isu paling strategis sebagai
dasar kajian KRP
CONTOH TABEL DAFTAR ISU PANJANG PB
TEMA ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ISU-ISU TERKAIT 1. SUMBER DAYA AIR 1 Menurunnya daya tampung sungai
2 Menurunnya kualitas dan kuantitas DAS 3 Penurunan kualitas dan kuantitas air tanah
4 Rendahnya penyediaan sumber air baku untuk air minum dan irigasi
5 Tingginya kerusakan jaringan irigasi 6 Penurunan Kualitas air sungai
7 Pengembangan dan pemanfaatan air tanah 2. PENGELOLAAN
LIMBAH
8 Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup masih kurang
9 Masih tingginya emisi gas rumah kaca (GRK)
10 Menurunnya daya tampung lingkungan akibat pencemaran dan pengrusakan lingkungan
11 Rendahnya cakupan pelayanan infrastruktur sanitasi permukiman (limbah, sampah, drainase)
12 Terbatasnya penyediaan infrastruktur sampah regional
Sumber: KLHS RPJMD Provinsi Riau 2014-2019
• SKPD
• Stakeholders lain
Bersifat Lintas Sektor
• Administrasi
• Sebaran dampak
Bersifat Lintas Wilayah
• Dampak sekunder dan tersier
• Keterkaitan antar dampak
Berdampak Kumulatif dan Berefek Ganda
• Potensi untuk terjadi di masa depan
Berdampak Jangka Panjang
STRATEGIS
KRITERIA ISU STRATEGIS
DAFTAR ISU PANJANG
SKALA 0-6
NILAI
Lintas WIlayah
Lintas Sektoral
Lintas Pemangku
Kepenti- ngan
Dampak Jangka Panjang
Dampak Kumulatif
20% 20% 20% 20% 20% 100%
ISU 1 3 3 4 3 2 3,0
ISU 2 5 5 4 5 5 4,8
ISU 3 2 2 2 2 2 2,0
ISU 4 5 4 4 4 5 4,4
… … … … … … …
Isu 2 dan 4 merupakan isu
strategis
CONTOH PENYAJIAN ISU STRATEGIS
Kelompok Isu Strategis
Contoh penjelasan singkat (diperoleh berdasarkan kondisi LH dari SLHD
dan/atau hasil FGD
Baseline data pendukung untuk melakukan telaahan pengaruh Penurunan mutu dan
ketersediaan air bersih
Keterbatasan sumberdaya air dan pasokannya. Penurunan debit mata air atau sungai, kualitas air dari sumber dan alirannya. Persentase jangkauan pasokan air bersih, kebocoran distribusi yang tinggi
Peta pelayanan sumber air PDAM dan jaringan air bersih. Data daya tampung beban pencemar Sungai.
Pemantauan kualitas surface & ground water.
Peta jasa ekosistem air.
Delineasi daerah
kekurangan supply air bersih (quesioner)
Banjir dan genangan
Peningkatan jumlah lokasi terlanda banjir dan tergenang, Peningkatan lama genangan, Peningkatan tinggi genangan, Peningkatan luas lahan terbangun. Hilangnya waduk dan situ, Peningkatan kejadian banjir dan genangan
Peta kawasan respan air, rawan banjir, peta wilayah genangan (per musim),
peta perubahan
penggunaan lahan (time series)
Dan lain sebagainya
... ………
ANALISIS BASELINE DATA
Memberikan gambaran:
• Pola kecenderungan isu-isu strategis KLHS
• Faktor pendorong terjadinya isu-isu strategis
• Perkiraan dampak pada skenario Bussines as Usual Sebagai informasi awal untuk digunakan dalam proses pengkajian
• Data sosial
• Data fisik alami
• Data ekonomi
• Data wilayah (spasial/ruang)
• Data dan informasi instansional (daerah dan pusat) yang telah dimiliki Tim Penyusun RPJPD
• Dokumen perencanaan terkait
• Hasil-hasil studi/kajian tematik yang telah ada
• Narasumber kunci
Tujuan
Fungsi
Data &
Informasi
CONTOH PENYAJIAN ANALISIS BASELINE DATA
Analisis kecenderungan masa Lalu hingga saat ini Isu Strategis: ...
Deskripsi:
• Penjelasan terkait isu strategis (Mis. Potensi SDA beserta informasi luasan, keterbatasan, keunggulan, dll. Dan perlu ditambahkan seberapa penting isu ini dari sudut internasional, nasional, provinsi, dan kabupaten/Kota.
• Analisis kecenderungan (Mis. Bagaimana pola perubahannya, semakin buruk atau semakin baik, sudahkah melewati titik kritis dll)
• Faktor pendorong positif maupun negatif yang mempengaruhi kecenderungan yang terjadi (termasuk referensi dari dokumen K, R dan P).
• Wilayah geografi dari isu-isu yang menjadi perhatian
Perkiraan kecenderungan masa depan Faktor pendorong yang
diperkirakan akan mempengaruhi kecenderungan masa depan
Perkiraan dampak negatif dan positif dari faktor pendorong terhadap kecenderungan masa depan
Deskripsi faktor-faktor pendorong yang diperkirakan akan mempengaruhi kecenderungan isu di masa depan.
Misalnya:
• Permintaan pasar;
• KRP lainnya;
• Proyek besar.
Dari setiap faktor tersebut, deskripsikan bagaimana faktor dapat mempengaruhi kecenderungan di masa depan:
• Apa saja risiko/dampak yang mungkin terjadi?
• Mengapa hal itu akan terjadi? Apakah yang menjadi penyebabnya?
• Bagaimanakah sifat risiko/dampak? Apa saja faktor tidak tentunya?
• Dapatkah risiko/dampak dikurangi atau dimitigasi?
Pernyataan di atas harus disampaikan dengan jelas dan logis berdasarkan perhitungan, contoh, referensi, peta, grafik)
…. ….
Ringkasan
• Apa yang akan terjadi (situasi terburuk atau terbaik) tanpa adanya implementasi rencana tersebut?
• Siapa yang akan diuntungkan dan dirugikan sebagai hasil perubahan ini?
• Apakah rekomendasi utama untuk proses perencanaan ini?
PROSES/TAHAPAN PENGKAJIAN
1 2
3 4
5 6
7
Mengkaji Keterkaitan
Mengkaji Keseimbangan
Mengkaji Keadilan
Mengkaji pengaruh indikasi
program prioritas terhadap isu-isu strategis
Mengidentifikasi tempat/lokasi yang sensitif
Melakukan verifikasi /klarifikasi kepada
pemangku kepentingan terhadap hasil No. 1 s/d 4
Menyimpulkan hasil kajian pengaruh
• Visi
• Misi
• Tujuan dan sasaran
• Strategi dan arah kebijakan
• Kebijakan umum dan
program pembangunan
daerah
PENGKAJIAN PENGARUH
Mengkaji pengaruh indikasi program prioritas terhadap isu- isu strategis. Kajian ini dapat dilaksanakan dengan berbagai instrumen analisis, diantaranya dicontohkan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan Menentukan Indikasi Program Prioritas yang Akan Dikaji (penapisan)
Pemilihan indikasi program prioritas yang akan dikaji dengan menggunakan kriteria memiliki keterkaitan dengan isu-isu strategis
Pemilihan indikasi program ini dapat dilakukan dengan
menggunakan instrumen matriks
PROGRAM
RPJMD / KEBIJAKAN
RPJPD
ISU STRATEGIS
TOTAL (+)
ISU STRATEGIS
1
ISU STRATEGIS
2
ISU STRATEGIS
3
ISU STRATEGIS
4
ISU STRATEGIS
5 Pengaruh program terhadap isu strategis?
Berpengaruh Memperparah Isu (-) / Pengaruh Mengurangi Dampak Isu (+)
Program1 + ++ 0 + + 5
Program2 0 0 0 + + 2
Program3 - - - 0 + 1
Program4 0 + + 0 ++ 4
… … … … … … …
• Program 1 RPJMD-RPJPD merupakan Program Prioritas.
• Langkah selanjutnya merumuskan mitigasi, alternatif (bila
perlu), dan rekomendasi untuk Program 1 dan Program
Prioritas lainnya untuk mengurangi dampak terhadap isu
strategis KLHS
CONTOH MATRIKS PENAPISAN PROGRAM
0 – Jika tidak ada keterkaitan antara program dengan isu-isu strategis (Misalnya: Program tidak memiliki pengaruh terhadap isu baik negatif maupun positif)
1 – Jika ada keterkaitan antara program dengan isu-isu strategis (Misalnya: Program memiliki pengaruh
terhadap isu baik negatif (-) maupun positif (+))
PENGKAJIAN PENGARUH RPJMD-RPJPD
Memberikan Nilai Keterkaitan Program terhadap Isu Strategis
Program yang akan dikaji adalah program yang memiliki keterkaitan dengan isu strategis (1)
Memberikan nilai keterkaitan indikasi dampak/pengaruh antara program dengan isu strategis
Nilai korelasi/sinergitas dapat diberi nilai:
++ Korelasi sangat positif(Mis: Pelaksanaan program akan menuju pencapaian tujuan dari isu strategis.
+ Berpotensi berkorelasi positif (Mis: Pelaksanaan program dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan isu strategis
– Adanya potensi konflik (Mis: Pelaksanaan program dapat menghambat pencapaian tujuan isu strategis
– – Adanya kemungkinan konflik (i.e. Pelaksanaan program akan menghambat pencapaian tujuan isu strategis
? Tidak terlihat hubungan yang jelas
0 Tidak ada keterkaitan
CONTOH MATRIKS KETERKAITAN DAMPAK
Isu-Isu Strategis
Indikasi Program
Sumb er Day a A ir Kesehatan Masy arak at Kualit as ud ara Kon flik Sosial … …
Perwujudan Sistem Prasarana (Struktur Ruang) Transportasi
Perwujudan Pelabuhan Internasional dan Pelabuhan Nasional Pengembangan Pelabuhan
Peti Kemas Internasional 0/- - - 0 0/? − −
Pengembangan Pelabuhan
Penumpang 0/- - - 0 0/? − −
...
Program...n
Pada tahap ini menghasilkan deskripsi keterkaitan antara indikasi program dengan isu-isu
strategis. Untuk nilai “-” dan “- -” akan dianalisis dan dideskripsikan pengaruh dan dampak
kumulatifnya lebih lanjut oleh Pokja PL hingga tahap mitigasi/alternatif dan rekomendasi
Arahan Alternatif
TAHAP PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP
6 5
4 3
2 1
Perubahan Ukuran,
skala, dan lokasi
Penundaan, perbaikan
urutan, mengubah
prioritas Perubahan
strategi
Perubahan proses, metode dan adaptasi sesuai
IPTEK
Pemberian arahan dan
peringatan untuk ekosistem
Perubahan tujuan atau target
7
Pemberian arahan dan peringatan mitigasi
No
Rumusan Program Pembangunan
Dampak Program
Rumusan Mitigasi/Alternatif
Mitigasi Alternatif
1 Penataan
Bantaran Sungai
Menimbulkan konflik dan gangguan
terhadap permukiman
• Melakukan telaah LARAP
• Pembangunan rumah susun
• Pemukiman kembali penduduk bantaran sungai
Menyusun tahapan penataan
2 ... ... ... ...
Contoh tabel
TAHAP REKOMENDASI PERBAIKAN KRP DAN INTEGRASINYA
Rangkaian proses KLHS yang telah dilaksanakan
Rancangan final KRP
Ada keterbatasan tingkat kepastian prediksi resiko
& dampak KLHS?
Ada konsekuensi terhadap usaha/kegiatan
eksisting?
Ada kebutuhan kebijakan pendukung
untuk implementasi?
Konfirmasi rekomendasi perbaikan KRP
Rekomendasi:
1. Jenis studi lebih lanjut
2. Jadwal kebutuhan review KRP di luar jadwal yang ditentukan peraturan perundangan untuk antisipasi ketidakpastian prediksi dampak
3. Arahan KLHS untuk KRP turunan/terkait
Rekomendasi:
1. Modifikasi usaha dan/atau kegiatan 2. Penghentian usaha dan/atau kegiatan 3. Penerapan tambahan kewajiban
Rekomendasi:
1. Arahan untuk AMDAL/UKL-UPL/SPPL 2. Program dan kegiatan mitigasi pendukung
3. Penerapan persyaratan LH tertentu (cth: Green Techno)
4. Penerapan baku mutu dan standar yang berlaku
T
T
T
Y
Y
Y
PENJAMINAN KUALITAS KLHS
Penjaminan kualitas meliputi:
1. Penjaminan kompetensi penyusun KLHS
2. Pelaksanaan penilaian mandiri terhadap kesesuaian proses dan hasil KLHS.
Tabel Formulir Penilaian Mandiri A. Identitas
B. Hal yang Dinilai
Nama KLHS
K/L Penanggungjawab Tahun Pelaksanaan
No. Item Penilaian
1 Desain proses KLHS 2 Identifikasi isu strategis 3 Analisis baseline
4 Telaahan
5 Alternatif dan rekomendasi 6 Laporan KLHS
7 Integrasi KLHS ke dalam KRP dan pengambilan keputusan 8 Partisipasi pemangku kepentingan
PENGESAHAN KELAYAKAN KLHS
Sumber: Draf Permen LHK pengganti SE No.04/Menlhk –II/2015
Pengesahan kelayakan KLHS adalah kegiatan menelaah dan menggaransi hasil penilaian mandiri KLHS guna memastikan; prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan telah terintegrasi dalam KRP dan usulan KRP telah mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung LH.
Penjaminan kompetensi penyusun KLHS *)
Pelaksanaan penilaian mandiri
(penjaminan kualitas KLHS) *) Pengesahan
Kelayakan KLHS
Panel Pakar
Kelayakan KLHS berdasarkan butir-butir penilaian mandiri (dilampiri surat pernyataan penjaminan kualitas KLHS);
Rekomendasi perbaikan KLHS diikuti perbaikan Kebijakan, rencana, dan/atau program apabila tidak memenuhi salah satu/lebih dari butir2 penilaian;
Rekomendasi penghentian jenis usaha dan/atau kegiatan dalam Kebijakan, Rencana dan/atau Program jika hasil penilaian menyatakan daya tampung lingkungan hidup telah atau akan terlampaui *)
Surat Pengesahan
Kelayakan KLHS dari Menteri LHK Pembuat
KRP dan KLHS
*) = diperlukan Pedoman Teknis
REKOMENDASI GUBERNUR 1
2
3
BEBERAPA ISU PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Sumber: Bank Duni dan Bank Indonesia
74,5
1060 1077,5
6310,1
2643
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
2011 2012 2013 2014 2015
Rekapitulasi Luas Lahan Terbakar di Riau
Sumber: KLHK, 2016
32,26% 19,73% 2,12%
0,87%
20,66% 1,67%
0,23%
0,45%
12,16%
0,13%
1,24%
8,48%
Air isi ulang Sumur terlindung Sumur gali/pompa Air kemasan
Mata air terlindung PAM/Ledeng Ledeng eceran
Hujan
Sumur tidak terlindung Sungai
Mata air tidak terlindung