VI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL
6.1 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS 090210 Komoditi teh dengan kode HS 090210 merupakan teh hijau yang difermentasi dikemas ≤ 3 kg. Berdasarkan data untuk HS 090210 selama lima tahun, menghasilkan nilai rataan HI sebesar 3353 dan nilai rataan CR4 sebesar 72,43 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pasar teh hijau HS 090210 memiliki tingkat konsentrasi pasar tinggi karena nilai Indeks Herfindahl berkisar antara 3184 hingga 3728. Namun, nilai rataan rasio konsentrasi CR4 menunjukkan tingkat konsentrasi pasar sedang. Perkembangan nilai HI dan rasio konsentrasi komoditi teh HS 090210 dapat terlihat pada tabel 19.
Tabel 19. Nilai Herfindahl Index dan Rasio Konsentrasi Komoditi Teh Hijau HS 090210 Tahun 2001 - 2005
Tahun
Komoditi Teh HS 090210 Herfindahl Index
Nilai Rasio Konsentrasi (CR4) Jumlah Eksportir (Negara) Nilai Herfindahl Index (HI) 2001 98 3728 73,96 2002 99 3222 70,39 2003 100 3323 73,22 2004 104 3184 72,90 2005 93 3308 71,69 Rata-rata 3353 72,43
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database (COMTRADE) (diolah), 2007 Jumlah negara yang terlibat dalam pasar teh hijau HS 090210 selalu berubah-ubah dalam lima tahun terakhir yang terdiri dari kisaran 98 negara hingga 104 negara, masing-masing negara tersebut memiliki market share yang rendah, hanya beberapa negara saja yang mempunyai market share cukup tinggi. Untuk komoditi ini, nilai Indeks Herfindahl tidak terlalu mengalami perubahan yang
berarti karena nilai HI berada pada kisaran 3184 hingga 3728, dengan nilai rataan HI sebesar 3353 yang menunjukkan tingkat konsentrasi pasar tinggi.
Nilai CR4 selama lima tahun terakhir berada dalam kisaran 70,39 persen hingga 73,96 persen dengan rataan 72,43 persen. Dengan demikian konsentrasi pasar dapat berada dalam tingkatan sedang, namun nilai CR4 cenderung mengalami penurunan.
Pada akhirnya dengan menggunakan nilai rataan HI dan CR4, kedua alat ukur memberikan kesimpulan yang berbeda. Berdasarkan nilai HI, pasar teh hijau HS 090210 menunjukkan tingkat konsentrasi yang tinggi, sedangkan nilai CR4 menunjukkan bahwa pasar teh hijau HS 090210 memiliki tingkat konsentrasi sedang. Konsentrasi pasar yang tinggi seharusnya mengarah pada bentuk pasar monopoli, namun kenyataannya adalah negara-negara dengan pangsa pasar terbesar tidak menguasai pasar yang mendekati 100 persen, sehingga bentuk pasar yang mungkin adalah oligopoli dengan pemimpin kekuatan pasar monopoli. Tabel 20. Pangsa Pasar Produsen Teh Hijau HS 090210 Terbesar di Pasar
Internasional Periode 2001 - 2005 Negara 2001 2002 2003 2004 2005 Cina 59,74 55,17 55,64 54,43 55,95 Inggris 9,25 9,88 12,49 12,11 8,46 Jerman 3,09 3,74 3,02 3,63 4,24 USA 1,88 1,60 2,06 2,72 3,04
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database (COMTRADE) (diolah), 2007
Penguasaan pasar sesuai hasil concentration ratio selama lima tahun terakhir dipegang oleh negara Cina, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat. Keempat negara tersebut selama kurun waktu 2001 hingga 2005 menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar di seluruh dunia. Cina menjadi penguasa pangsa pasar terbesar selama lima tahun terakhir. Demikian pula dengan Inggris yang selalu menjadi peringkat kedua setelah Cina, namun terjadi penurunan pangsa pasar
yang diperoleh. Setelah itu disusul dengan Jerman di peringkat ketiga setelah Inggris dengan pangsa pasar yang cenderung mengalami peningkatan. Berbeda halnya dengan Amerika Serikat yang menunjukkan perubahan positif pada pangsa pasarnya yang mengalami peningkatan tiap tahunnya walaupun sedikit.
Menurut Kirana (2001), suatu negara dikatakan dominan bila suatu negara menguasai 40 persen pangsa pasar. Sementara pangsa pasar negara terbesar lainnya kurang dari separuh negara dominan tersebut. Semakin besar pangsa pasar negara dominan, semakin dekat negara itu untuk menjadi negara monopoli murni. Jika suatu negara menguasai pangsa pasar yang sangat tinggi yaitu diatas 50 persen dan tidak ada persaingan yang berarti, ini menandakan kekuatan pasar negara itu juga besar.
Pada komoditi teh hijau ini penguasa pangsa pasar terbesar diraih oleh Cina dengan rataan pangsa pasar periode 2001-2005 sebesar 56,2 persen. Dalam hal ini negara Cina merupakan negara dominan dalam pasar teh hijau HS 090210, sehingga semakin dekat pula kemungkinan Cina untuk memonopoli pasar teh hijau ini. Hal ini merupakan ancaman yang serius karena terbukanya kesempatan persaingan yang tidak sehat. Negara dengan tipe pasar dominan seperti ini yaitu Cina mempunyai dua pengaruh terhadap harga seperti halnya monopoli murni. Kedua pengaruh tersebut yaitu: (1) Dapat menaikkan tingkat harga, seringkali (meskipun tidak selalu) untuk memperoleh keuntungan lebih (2) Dapat menggunakan diskriminasi harga.
6.2 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS 090220 Komoditi teh dengan kode HS 090220 merupakan teh hijau yang difermentasi dikemas ≥ 3 kg. Dari perhitungan Herfindahl Index (HI) dari tahun 2001 sampai tahun 2005 diketahui bahwa nilai HI komoditi teh hijau HS 090220 berada dalam kisaran 6078 hingga 7477 dengan rataan sebesar 6642. Hal ini menunjukkan bahwa pasar komoditi teh hijau HS 090220 dunia memiliki tingkat konsentrasi tinggi karena memiliki nilai HI diantara 1800 hingga 10000.
Tabel 21. Nilai Herfindahl Index dan Rasio Konsentrasi Komoditi Teh Hijau HS 090220 Tahun 2001 - 2005
Tahun
Komoditi Teh HS 090220 Herfindahl Index
Nilai Rasio Konsentrasi (CR4) Jumlah Eksportir (Negara) Nilai Herfindahl Index (HI) 2001 89 6682 86,91 2002 95 6078 84,60 2003 94 6944 84,75 2004 95 7477 86,70 2005 92 6029 85,73 Rata-rata 6642 85,74
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database (COMTRADE) (diolah), 2007 Pasar komoditi komoditi teh hijau HS 090220 menunjukkan struktur pasar monopoli atau sedikit monopoli yang cenderung oligopoli. Hal ini terlihat dari nilai Indeks Herfindahl yang relatif tinggi dan jumlah negara yang terlibat dalam pasar banyak. Jumlah negara yang terlibat dalam pasar komoditi teh hijau HS 090220 tidak terlalu mengalami perubahan yang signifikan tiap tahunnya. Jumlah negara eksportir teh hijau HS 090220 selama kurun waktu 2001 hingga 2005 berkisar dari 89 hingga 95 negara.
Rasio tingkat konsentrasi yang ditunjukkan dengan nilai CR4 memperlihatkan kecenderungan dimana empat negara produsen terbesar menguasai lebih dari 80 persen pangsa pasar selama periode tahun 2001 sampai
tahun 2005. Nilai CR4 selama lima tahun berada dalam kisaran 84,60 persen hingga 86,91 persen dengan rataan 85,74 persen. Hal ini memperlihatkan bahwa komoditi teh hijau HS 090220 berada dalam pasar dengan struktur pasar persaingan monopoli. Berdasarkan hasil Herfindahl Index (HI) dan Consentration Ratio (CR4) memberikan kesimpulan bahwa pasar komoditi teh hijau HS 090220 di pasar internasional memiliki tingkat konsentrasi tinggi yaitu pasar dengan struktur pasar monopoli. Namun tidak mungkin dalam suatu pasar terjadi ukuran konsentrasi yang benar-benar sempurna. Jadi bentuk pasar yang mungkin untuk komoditi ini adalah struktur pasar oligopoli dengan pemimpin kekuatan pasar monopoli.
Selama periode 2001 hingga 2005 pasar didominasi oleh negara Cina, Jerman, Jepang, serta Tanzania. Keempat negara tersebut dalam kurun waktu tersebut menguasai lebih dari 84 persen pangsa pasar di dunia. Cina memiliki pangsa pasar tertinggi dalam komoditi teh hijau HS 090220 selama lima tahun terakhir dengan rataan penguasaan pangsa pasar 77,2 persen selama kurun waktu tersebut, namun perubahan pangsa pasarnya cenderung menurun.
Pada komoditi ini penguasa pangsa pasar terbesar yaitu negara Cina menguasai pangsa pasar dunia dengan rataan selama lima tahun terakhir sebesar 77,2 persen. Hal ini mengindikasikan Cina tidak memiliki saingan berarti yang menandakan kekuatan pasar negara Cina juga besar. Negara Cina dengan pangsa pasar yang mendekati 100 persen, maka taraf kekuatan yang dihadapi Cina meningkat seperti pada taraf monopoli. Dengan struktur pasar yang dimiliki Cina maka akan terbukanya kesempatan persaingan yang tidak sehat, karena Cina memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga seperti pada persaingan monopoli.
Tabel 22. Pangsa Pasar Produsen Teh Hijau HS 090220 Terbesar di Pasar Internasional Periode 2001 - 2005 Negara 2001 2002 2003 2004 2005 Cina 81,56 77,69 74,99 77,19 74,59 Jerman 3,83 4,91 6,45 5,70 6,84 Jepang 1,50 1,94 1,87 2,16 2,67 Tanzania 0,03 0,06 1,45 1,64 1,62
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database (COMTRADE) (diolah), 2007 6.3 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hitam HS 090230
Berdasarkan data ekspor komoditi teh hitam HS 090230 di pasar internasional selama lima tahun, didapatkan nilai rataan HI sebesar 1671,8 dan nilai rataan CR4 sebesar 71,73 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pasar komoditi teh hitam HS 090230 dunia memiliki tingkat konsentrasi sedang karena nilai HI diantara 1000 hingga 1800 dan nilai CR4 berada diantara 50 hingga 80 persen.
Nilai HI selama lima tahun berada dalam kisaran 1489 hingga 1806 dengan rataan 1671,8, sedangkan nilai CR4 selama lima tahun berada dalam kisaran 69,49 persen hingga 72,72 persen dengan rataan 71,73 persen. Rasio tingkat konsentrasi yang ditunjukkan dengan nilai CR4 memperlihatkan kecenderungan dimana empat negara produsen terbesar menguasai lebih dari 69 persen pangsa pasar selama periode tahun 2001 hingga tahun 2005. Hal ini memperlihatkan bahwa komoditi teh hitam HS 090230 berada pada konsentrasi pasar sedang. Berdasarkan hasil Herfindahl Index (HI) dan Consentration Ratio (CR4) memberikan kesimpulan bahwa pasar komoditi teh hitam HS 090230 di pasar internasional memiliki tingkat konsentrasi sedang yaitu pasar dengan struktur pasar lebih banyak oligopoli.
Tabel 23. Nilai Herfindahl Index dan Rasio Konsentrasi Komoditi Teh Hitam HS 090230 Tahun 2001 - 2005
Tahun
Komoditi Teh HS 090230 Herfindahl Index
Nilai Rasio Konsentrasi (CR4) Jumlah Eksportir (Negara) Nilai Herfindahl Index (HI) 2001 101 1741 71,92 2002 107 1652 69,49 2003 112 1806 72,69 2004 107 1489 72,72 2005 102 1671 71,84 Rata-rata 1671,8 71,73
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database (COMTRADE) (diolah), 2007 Pangsa pasar komoditi teh hitam HS 090230 selama lima tahun terakhir dikuasai oleh negara Sri Lanka, Inggris, India serta Belgia. Sebanyak lebih dari 69 persen pangsa pasar dunia dikuasai oleh keempat negara tersebut. Pangsa pasar tertinggi dipegang oleh Sri Lanka yang perubahan pangsa pasarnya menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Inggris menduduki peringkat kedua setelah Sri Lanka. Setelah negara Inggris terdapat negara India yang perkembangan pangsa pasarnya tiap tahun mengalami penurunan, jika hal seperti ini terus berlanjut bukan tidak mungkin India akan disusul oleh Belgia. Peringkat keempat adalah Belgia, perkembangannya di pasar teh hitam HS 090230 berfluktuasi.
Tabel 24. Pangsa Pasar Produsen Teh Hitam HS 090230 Terbesar di Pasar Internasional Periode 2001 - 2005 Negara 2001 2002 2003 2004 2005 Sri Lanka 32,24 32,39 33,33 32,68 37,52 Inggris 15,63 19,02 22,11 24,08 20,67 India 19,37 12,61 11,51 11,01 8,43 Belgia 4,68 5,46 5,73 4,95 5,21
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database (COMTRADE) (diolah), 2007
Menurut Kirana (2001), ciri dari struktur pasar oligopoli ketat adalah jika terdapat penggabungan empat perusahaan atau negara yang memiliki pangsa pasar 60-100 persen. Kesepakatan di antara mereka untuk menetapkan harga relatif mudah. Pasar komoditi teh hitam HS 090230 adalah pasar dengan struktur
oligopoli ketat, karena empat negara produsen teh terbesar menguasai pangsa pasar lebih dari 69 persen. Struktur pasar seperti ini memicu terjadinya persaingan tidak sehat yaitu kolusi. Kolusi ini dimaksudkan agar mereka dapat mempertahankan keuntungan yang sudah didapat selama ini, bahkan kolusi ini juga dapat dilakukan untuk memperkuat posisi tawar. Hal seperti ini merupakan ancaman serius bagi negara-negara produsen teh yang pangsa pasarnya rendah seperti Indonesia.
6.4 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hitam HS 090240 Komoditi teh hitam HS 090240 merupakan komoditi teh hitam (difermentasi dan teh difermentasi sebagian) dikemas dalam kemasan ≥ 3 kg, struktur pasar komoditi tersebut dapat dilihat pada Tabel 25. Dari hasil perhitungan nilai Herfindahl Index (HI) dan Concentration Ratio (CR4) untuk komoditi teh hitam HS 090240 dari tahun 2001 sampai tahun 2005 dapat terlihat bahwa kisaran nilai HI berada pada 1591 sampai 2167 dengan rataan sebesar 1866,2. dari rataan HI tersebut maka dapat diidentifikasi bahwa struktur persaingan komoditi teh hitam HS 090240 berada pada tingkat konsentrasi tinggi pasar yang mungkin untuk konsentrasi tinggi adalah struktur pasar persaingan monopoli atau sedikit monopoli cenderung oligopoli.
Rasio tingkat konsentrasi yang ditunjukkan dengan nilai CR4 memperlihatkan kecenderungan dimana empat negara produsen terbesar menguasai lebih dari 60 persen sampai lebih dari 90 persen pasar selama periode tahun 2001 sampai tahun 2005. Nilai CR4 selama lima tahun berada dalam kisaran 67,45 persen hingga 94,88 persen dengan rataan 77,87 persen. Hal ini memperlihatkan bahwa komoditi teh hitam HS 090240 berada dalam konsentrasi
pasar sedang dengan struktur pasar persaingan oligopoli. Pada tahun 2001 sampai tahun 2004, nilai CR4 menunjukkan konsentrasi sedang, bentuk pasarnya adalah struktur pasar persaingan oligopoli. Sedangkan pada tahun 2005 nilai CR4 menunjukkan konsentrasi pasar tinggi dengan bentuk struktur pasar monopoli. Tabel 25. Nilai Herfindahl Index dan Rasio Konsentrasi Komoditi Teh Hitam
HS 090240 Tahun 2001 – 2005
Tahun
Komoditi Teh HS 090240 Herfindahl Index
Nilai Rasio Konsentrasi (CR4) Jumlah Eksportir (Negara) Nilai Herfindahl Index (HI) 2001 103 1843 74,63 2002 107 1591 67,45 2003 109 1884 75,83 2004 106 1846 76,58 2005 101 2167 94,88 Rata-rata 1866,2 77,87
Sumber: UN Commodity Trade Statistics Database (COMTRADE) (diolah), 2007 Berdasarkan hasil Herfindahl Index (HI) dan Consentration Ratio (CR4), kedua alat ukur memberikan kesimpulan yang berbeda. Nilai HI pasar teh hitam HS 090240 menunjukkan tingkat konsentrasi yang tinggi, sedangkan nilai CR4 menunjukkan bahwa pasar teh hitam HS 090240 memiliki tingkat konsentrasi sedang. Konsentrasi tinggi seharusnya mengarah pada bentuk pasar monopoli, namun pada kenyataannya adalah negara-negara dengan pangsa pasar terbesar tidak menguasai pasar yang mendekati 100 persen, sehingga bentuk pasar yang mungkin adalah bentuk pasar dengan struktur oligopoli dengan pemimpin kekuatan pasar monopoli.
Penguasaan pasar komoditi teh hitam HS 090240 selama lima tahun terakhir dipegang oleh negara Sri Lanka, Kenya, India dan Cina. Keempat negara tersebut selama kurun waktu 2001 hingga 2005 menguasai lebih dari 60 persen bahkan lebih dari 90 persen pangsa pasar di seluruh dunia. Sri Lanka dan Kenya
saling bersaing menjadi penguasa pangsa pasar teh hitam HS 090240 terbesar. Sri Lanka dalam perkembangan pangsa pasarnya cenderung mengalami peningkatan, sedangkan Kenya perkembangan pangsa pasarnya cenderung mengalami penurunan. Setelah Kenya terdapat negara India, negara ini menunjukkan perkembangan yang positif dengan nilai pangsa pasar yang cenderung meningkat terutama pada tahun 2005. Sedangkan Cina menunjukkan laju pertumbuhan yang positif namun perkembangannya tidak terlalu signifikan.
Pasar komoditi teh hitam HS 090240 adalah pasar dengan struktur oligopoli ketat, karena empat negara produsen teh terbesar menguasai pangsa pasar lebih dari 60 persen. Struktur pasar seperti ini memicu terjadinya persaingan tidak sehat yaitu kolusi. Kolusi ini dimaksudkan agar mereka dapat mempertahankan keuntungan yang sudah didapat selama ini, bahkan kolusi ini juga dapat dilakukan untuk memperkuat posisi tawar. Hal seperti ini merupakan ancaman serius bagi negara-negara produsen teh yang pangsa pasarnya rendah seperti Indonesia.
Tabel 26. Pangsa Pasar Produsen Teh Hitam HS 090240 Terbesar di Pasar Internasional Periode 2001 - 2005 Negara 2001 2002 2003 2004 2005 Sri Lanka 26,67 31,45 24,81 26,99 38,05 Kenya 29,61 11,09 30,87 27,50 25,53 India 12,22 18,05 15,03 16,90 24,15 Cina 6,12 6,86 5,12 5,17 7,15