• Tidak ada hasil yang ditemukan

*

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "*"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA DAN KEGIATAN PRAKTIKUM SISWA DALAM MENDUKUNG PELAKSANAN PEMBELAJARAN FISIKA SMASK BHAKTYARSA

MAUMERE KABUPATEN SIKKA

Maria Yeni Martina1,*, Rambu Ririnsia Harra Hau1

1Prodi Pendidikan Fisika, Universitas Nusa Nipa Maumere

*email: mariayenimartina3601@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kualitas peralatan, perabot, dan ruang laboratorium fisika SMASK Bhaktyarsa Maumere Kabupaten Sikka, (2) mengetahui kegiatan praktikum dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran fisika SMASK Bhaktyarsa Maumere Kabupaten Sikka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil analisis observasi dan wawancara menunjukkan bahwa sarana dan prasarana laboratorium fisika sebagai pendukung kegiatan praktikum fisika termasuk dam kategori sesuai, sedangkan kegiatan praktikum dalam mendukung pembelajaran fisika masih dikatakan belum sesuai. Hal ini dikarenakan tidak cukup waktu yang dibutuhkan untuk melakukan praktikum.

Kata kunci:Pengelolaan laboratorium, sarana/prasarana,kegiatan praktikum PENDAHULUAN

Fisika merupakan bagian dari sains adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematik, terorganisir, didapatkan melalui observasi dan eksperimentasi serta bermanfaat bagi manusia. Mengacu kepada pengertian ini, jelas bahwa fisika harus diawali dengan melakukan observasi dan ekperimentasi, yang berarti sangat mengutamakan proses tentang bagaimana cara memperoleh pengetahuan (Sundoro, dkk, 2013).

Menurut Edi (2014), kegiatan praktikum di laboratorium memiliki beberapa tujuan pokok yang antara lain adalah membangun konsep dan mengkomunikasikan berbagai fenomena alam yang terjadi dalam sains kepada siswa serta mengatasi miskonsepsi siswa karena siswa memperoleh konsep berdasarkan

pengalaman nyata. Maka peran laboratorium itu sendiri sangat penting sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran fisika, yang mana menurut Widyarti dalam Sundoro (2013), laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktik atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat laboratorium serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap.

Laboratorium fisika merupakan salah satu sumber pembelajaran fisika yang sangat diperlukan untuk memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik. Penggunaan laboratorium fisika sebagai tempat kegiatan praktikum dalam pembelajaran memberikan pengalaman langsung untuk

(2)

mengembangkan kompetensi siswa agar mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Selain itu kegiatan laboratorium memberikan pengalaman siswa untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan dan mengolah data, serta menyusun laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan maupun tulisan (Kertiasa, 2006).

Di laboratorium, para siswa juga akan mendapatkan ilmu dan pemahaman yang baru melalui eksperimentasi yang dilakukan.

Bahkan, proses belajar yang sistematis dan mengarah pada sasaran yang diinginkan juga dapat dilakukan di laboratorium. Sebab, laboratorium sebagai media pengajaran dapat mengarahkan prosedur pembelajaran yang sistematis sebagaimana berikut merumuskan hipotesa, merumuskan definisi operasional, mengontrol dan memanipulasi variabel – variabel, melakukan eksperimen, menciptakan model, menafsirkan data. Hasil belajar siswa dapat diketahui mengalami perubahan yang cukup signifikan jika dilakukan dengan praktikum, bukan kegiatan ceramah saja. Alat atau sarana dan penggunaan laboratorium memiliki kontribusi yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran fisika (N. S. Katili, dkk, 2013).

Berdasarkan uraian di atas, ternyata untuk mengelola

laboratorium tidak mudah sehingga untuk menjadikan laboratorium sesuai dengan undang–undang yang berlaku, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sarana prasarana laboratorium fisika SMASK Bhaktyarsa Maumere dan untuk mengkaji kegiatan praktikum Fisika SMASK Bhaktyarsa Maumere dalam

mendukung pelaksanaan

pembelajaran fisika di Kabupaten Sikka.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode dekriptif, Whitney (Nazir, 2003: 54) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif.

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan data hasil wawancara dan observasi. Hal yang dideskripsikan pada penelitian ini adalah pengelolaan laboratorium fisika yang dilihat yakni peralatan, perabot, dan ruang laboratorium fisika, serta kegiatan praktikum siswa dalam menunjang pembelajaran fisika.

HASIL DAN PEMBAHASAN Observasi laboratorium ini

dilakukanpada SMASK

BHAKTYARSA MAUMERE yang selanjutkan dilakukan wawancara pada guru laboratorium. Berikut disajikan data hasil observasi.

(3)

Tabel 1. Hasil Observasi Perabot Laboratorium Fisika SMASK Bhaktyarsa Maumere Berdasarkan Standar Permendiknas No. 24 Tahun 2007

No Jenis Jumlah Deskripsi Keterangan

1. Kursi 1buah/siswa 1 buah/Guru

Keadaan kursi di Laboratorium fisika SMASK Bhaktyarsa Maumere termasuk dalam kategori kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan. Jumlah kursi sebanyak 30 buah untuk tiap siswa dan kursi guru sebanyak 1 untuk 1 orang siswa.

Sangat Sesuai

2. Meja kerja 1 buah/ 7 siswa

Jumlah meja kerja sebanyak 12 buah dan sangat memadai untuk menampung kegiatan

siswa secara

berkelompok maksimum 7 orang.

Sangat sesuai

3. Meja demons tasi

1 buah Terdapat meja demonstrasi dalam laboratorium fisika sebanyak 1 buah yang cukup kuat dan

aman yang

memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan.

Sangat sesuai

(4)

Tinggi meja memungkinkan seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang didemonstrkan

memadai untuk mempersiapkan materi percobaan.

4. Lemari alat 1 buah Terdapat lemari alat sebanyak 1 buah.

Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua alat

Sangat sesuai

5. Lemari bahan

1 buah Terdapat lemari bahan sebanyak 1 buah.

Ukuran memadai untuk menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat.

Sangat sesuai

6. Bak cuci 1buah/2 kelompo k

Terdapat bak cuci sebanyak 4 buah.

Tersedia air bersih dalam jumlah yang memadai.

Sangat sesuai

Tabel 2. Hasil Observasi Peralatan Laboratorium Fisika SMASK Bhaktyarsa Maumere Berdasarkan Standar Permendiknas No. 24 Tahun 2007

No Jenis Jumlah Deskripsi Ketera

nga

(5)

n 1. Mistar 6 buah Terdapat 6 buah mistar didalam

laboratorium fisika dengan panjang minimum 50 cm, skala terkecil 1 mm. Semua kondisi mistar masih layak digunakan.

Sesuai

2. Rollmeter 6 buah Terdapat 6 buah rollmeter dalam laboratorium fisika dengan panjang minimum 10 m, skala terkecil1 mm.

Namun, ada 2 rollmeter yang rusak

Sesuai

3. Jangka sorong 6 buah Terdapat 6 buah jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm.

Sangat ses uai 4. Mikrometerer 6 buah Terdapat mikrometer sebanyak 6

buah dengan ketelitian 0,01 mm.

Sangat ses uai 5. Kubus massa

sama

6 set Terdapat kubus massa sama sebanyak 6 set dengan massa 100 g (2%), 4 jenis bahan

Sangat ses uai 6. Silinder

massa sama

6 set Terdapat kubus massa sama sebanyak 6 set dengan massa 100 g (2%), 4 jenis bahan

Sangat ses uai 7. Plat 6 set Terdapat kubus massa sama

sebanyak 6 set dengan massa 100 g (2%), 4 jenis bahan

Sangat ses uai 8. Beban

bercelah

10 buah Terdapat beban bercelah sebanyak 10 buah dengan

Sesuai

(6)

massa antara 5-20 g, minimum 2 nilai massa, terdapat fasilitas pengait.

9. Neraca 5 buah Terdapat 5 buah neraca dengan ketelitian antara 5-10 mg

Sesuai

10. Pegas 6 buah Terdapat pegas sebanyak 6 buah, bahan baja pegas, minimum 3 jenis.

Sangat ses uai 11. Gelas ukur 6 buah Terdapat gelas ukur sebanyak 6

buah, bahan borosilikat, volume antara 100-1000 ml

Sangat ses uai 12. Stopwatch 6 buah Terdapat 6 buah stopwatch

dengan ketelitian 0,2 detik.

Namun, 2 diantaranya rusak dan tidak dapat digunakan

Sesuai

13. Thermometer 6 buah Terdapat 6 buah termometer yang masih layak digunakan.

Batas ukur 10-110 °C

Sangat ses uai 14. Gelas beaker 6 buah Terdapat gelas beaker sebanyak

6 buah dengan volume antara 100-1000 ml, terdapat tiga variasi volume

Sangat ses uai

15. Garputala 6 buah Terdapat 6 buah garputala yang masih layak digunakan.

Minimum 3 variasi frekuensi

Sangat ses uai 16. Multimeter

AC/DC

6 buah Terdapat 6 buah multimeter AC/DC dengan kondisi yang masih bagus. Dapat mengukur tegangan arus dan hambatan.

Sangat ses uai

(7)

17. Kotak

Potensiom eter

6 buah Terdapat 6 buah kotak potensiometer yang masih bagus. Disipasi maksimum 5 watt, ukuran hambatan 50 ohm.

Sangat ses uai

18. Osiloskop 2 set Terdapat osiloskop sebanyak 2 set. Dilengkapai probe namun tidak ada buku petunjuk pada 1 set dikarenakan hiang.

Sesuai

19. Generator Frekuensi

6 buah Terdapat 6 buah generator dengan frekuensi luaran dapat diatur dalam rentang

audio. Mampu

menggerakkan speaker daya 10 watt

Sangat ses uai

20. Pengeras suara

6 buah Terdapat pengeras suara sebanyak 6 buah namun 2 diantaranya rusak. Tegangan maksimum 220 volt, daya maksimum keluaran 10 watt

Sesuai

21. Kabel

penghubu ng

1 set Terdapat kabel penghubung 1 set dan masih baik untuk digunakan. Panjang minimum 50 cm. Terdapat 3 jenis warna: hitam, merah dan putih, masing-masing 12 buah

Sangat ses uai

22. Komponen elektronik

1 set Memiliki komponen elektronika sebanyak 1 set dan masih

Sangat ses

(8)

a layak digunakan. Hambatan tetap antara 1 ohm – 1 M ohm,

uai

23. Transformator 3 buah Transformator terdiri dari 3 buah dan layak untuk digunakan.

Teras inti dapat dibuka.

Banyak lilitan antara 100- 1000.

Sesuai

Tabel 3. Hasil Observasi Media Pendidikan Laboratorium Fisika SMASK Bhaktyarasa Maumere Berdsarkan Standar Permendiknas No. 24 Tahun 2007

No Jenis Jumlah Deskripsi Keterangan

1. Papan tulis

1 buah Terdapat 1 buah papan tulis yang cukup kuat dan aman. Ukuran minimum 90 x 200 cm sehingga dapat dijangkau oleh seluruh siswa.

Sangat sesuai

Tabel 4. Hasil Observasi Perlengkapan Lain Laboratorium Fisika SMASK Bhatyarsa Maumere Berdasarkan Standar Permendiknas No. 24 Tahun 2007

No Jenis Jumlah Deskripsi Keterangan

1. Alat pemada m kebakara n

1 buah Terdapat 1 buah alat pemadam kebakaran. Mudah dioperasikan

Sangat sesuai

2. Peralatan P3K

1 buah Terdapat 1 buah peralatan P3K. Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak

Sesuai

(9)

sempat di cek apakah masih layak digunakan atau tidak.

3. Tempat sampah

2 buah Terdapat 1 buah tempat sampah yang berukuran besar berada diluar laboratorium dekat pintu.

Sedangkan tempat sampah yang berukuran sedang didalam laboratorium.

Sangat sesuai

4. Jam dinding 1 buah Terdapat 1 buah jam dinding yang masih bagus tepat berada diatas papan tulis

Sangat sesuai

.

Berdasarkan tabel di atas, peraturan Pemendiknas No. 24 tahun 2007 tentang sarana dan prasarana sekolah/madrasah pendidikan umum yang disesuaikan dengan sarana dan prasarana laboratorium fisika di SMASK Bhaktyarsa Maumere, diperoleh penjelasan data deskripsi hasil penelitian yang terdiri dari 4 item pada tabel di atas:

1) Perabot

Hasil observasi untuk perabot laboratorium fisika yang terdiri dari kursi, meja kerja, meja demonstrasi, meja persiapan, lemari alat dan lemari bahan berdasarkan deskripsi hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa sarana laboratorium fisika dengan standar permendiknas No. 24 tahun 2007 dimana jumlah rasio yang telah ditetapkan permendiknas sangat sesuai dengan jumlah rasio di laboratorium tersebut karena jumlahnya lebih dari standar yang ditetapkan.

2) Peralatan

Hasil observasi untuk peralatan laboratorium fisika pada bahan dan alat ukur dasar yang terdiri dari mistar, rollmeter, jangka sorong, mikrometer, dan lain-lain.

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa sarana laboratorium fisika dengan standar permendiknas No. 24 tahun 2007 dimana jumlah rasio yang telah ditetapkan permendiknas sangat sesuai dengan jumlah rasio di laboratorium tersebut karena jumlahnya lebih dari standar yang ditetapkan. Namun, pada transformator diporoleh deskripsi hasil penelitian yang kurang sesuai dengan standar permendiknas karena jumlah transformator di laboratorium tersebut hanya 3 buah yang seharusnya 6 buah/lab.

3) Media Pendidikan

Hasil observasi untuk media pendidikan laboratorium fisika yang

(10)

terdiri dari papan tulis. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa sarana laboratorium fisika dengan standar permendiknas No. 24 tahun 2007 dimana jumlah rasio papan tulis yang telah ditetapkan permendiknas sangat sesuai dengan jumlah rasio di laboratorium fisika tersebut yaitu 1 buah papan tulis.

4) Perlengkapan lain

Hasil observasi untuk perlengkapan lain laboratorium fisika yang terdiri dari alat pemadam kebakaran, peralatan P3K, tempat sampah dan jam dinding.

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa sarana laboratorium fisika dengan standar permendiknas No. 24 tahun 2007 dimana jumlah rasio perlengkapan lain yang telah ditetapkan permendiknas sangat sesuai dengan jumlah rasio di laboratorium fisika tersebut.

Untuk kegiatan praktikum dalam menunjang pembelajaran siswa, berdasarkan hasil wawancara penulis menemukan bawha masih kurangnya kegiatan praktikum dikarenakan waktu yang disediahkan masih kurang.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bawha sarana dan prasarana laboratorium fisika SMASK Bhaktyarsa Maumere sebagai pendukung kegiatan praktikum fisika termasuk dam kategori sesuai, sedangkan kegiatan praktikum dalam mendukung pembelajaran fisika masih dikatakan belum sesuai. Hal ini dikarenakan tidak cukupwaktu yang dibutuhkan untuk melakukan praktikum.

UCAPAN TERIMAH KASIH Terima kasih kepada Sr.

Marcelina Lidi,SSpS,S.Fil,Lic selaku kepala sekolah SMASK Bhaktyarsa Maumere, karena telah diberikan izin untuk melakukan observasi.

DAFTAR PUSTAKA

Yanti, D. E. B., Subiki, S., &

Yushardi, Y. (2017). Analisis

Sarana Prasarana

Laboratorium Fisika dan Intensitas Kegiatan Praktikum Fisika Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Fisika SMA Negeri di Kabupaten Jember.Jurnal Pembelajaran Fisika, 5(1), 41-46.

Katili, N. S., Sadia, W., & Suma, K.

(2013).Analisis Sarana dan Intensitas Penggunaan Laboratorium Fisika Serta Kontribusinya Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri di Kabupaten Jembrana.Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia, 3(2).

Istiqomah, H. F. N., &

Kusumaningtyas, D. A.

(2016). Analisis pengelolaan peralatan praktikum fisika

kelas XI SMA

Muhammadiyah 1

Yogyakarta menggunakan model countenance stake.

JRKPF UAD, 3(2).

Rohmawati, S., Ngazizah, N., &

Kurniawan, E. S.

(2015).Pengembangan

Lembar Kerja Laboratorium Fisika Berbasis Literasi Sains

(11)

untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Purworejo

Tahun Pelajaran

2014/2015.Radiasi: Jurnal Berkala Pendidikan Fisika, 7(2), 19-24.

Suseno, N., & Riswanto, R.

(2017).Sistem Pengelolaan Laboratorium Fisika Untuk Mewujudkan Pelaksanaan

Praktikum Yang

Efisien.Jurnal Pendidikan Fisika, 5(1), 76-86

Sekarwinahyu, M., Refirman, D. J.,

& Suna, R. (2010).

Pengelolaan Laboratorium IPA.

Pramono, W. (2012).PEMAHAMAN

GURU DALAM

PENGELOLAAN

LABORATORIUM FISIKA DI SMA dan MA SE- KABUPATEN

TEMANGGUNG (Doctoral dissertation, Unnes).

Imastuti, I., Wiyanto, W., &

Sugianto, S.

(2016).PEMANFAATAN LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

SMA/MA SE-KOTA

SALATIGA.UPEJ Unnes Physics Education Journal, 5(3), 51-58.

Purwanti, L. (2017). Analisis Kompetensi Manajerial Kepala Laboratorium Fisika SMA Negeri Se-Kabupaten Luwu Timur (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar).

Asrul, A., Yulkifli, Y., Murtiani, M.,

& Asrizal, A.

(2015).Peningkatan

Kompetensi Kepala Laboratorium melalui Workshop Pengelolaan Laboratorium Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA) Se Kota Padang Panjang.

(12)

Gambar

Tabel  1.  Hasil  Observasi  Perabot  Laboratorium  Fisika  SMASK  Bhaktyarsa  Maumere Berdasarkan Standar Permendiknas No
Tabel 2. Hasil  Observasi  Peralatan  Laboratorium  Fisika  SMASK  Bhaktyarsa  Maumere Berdasarkan Standar Permendiknas No
Tabel  3.  Hasil  Observasi  Media  Pendidikan  Laboratorium  Fisika  SMASK  Bhaktyarasa Maumere Berdsarkan Standar Permendiknas No

Referensi

Dokumen terkait

Dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual

Pada penelitian ini ekstraksi ciri dilakukan dengan mencari rapat spektral daya (Power Spectral Density, PSD) dari isyarat suara jantung kemudian hasil berupa himpunan PSD

Dari pendapat diatas jika dikaitkan dengan hasil penelitian yang dilakukan penulis bahwa responden didorong oleh motif untuk memenuhi kebutuhan informasi sehingga

Manusia selalu hidup dalam golongan, ada golongan yang bernama keluarga, tetangga, lorong kampung, daerah dan negara. Semua golongan tempat manusia menjadi

Pengkajian tata kalimat bahasa Mandarin dengan memanfaatkan konsep frasa, klausa, dan kalimat melalui kegiatan tatap muka, pelatihan, tugas terstruktur, belajar

adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat dari suatu penetapan

(1) Walikota  menerbitkan  Surat  Permintaan  Alokasi  (SPA)  kepada  Kadivre  Perum  BULOG  berdasarkan  pagu  Raskin  dan  Rincian  di  3.$%4CU3.$%4C) @(+.3./.4)

Dari penjelasan pengaruh signifikan biaya rendah terhadap keberhasilan usaha tidak berpengaruh atau tidak signifikan, hal ini dikarenakan perusahaan TAHU TAUHID ini memiliki