• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN FONDASI PEMBINAAN SEPAKBOLA USIA DINI YANG LEBIH KOKOH UNTUK MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN SEPAKBOLA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMBANGUN FONDASI PEMBINAAN SEPAKBOLA USIA DINI YANG LEBIH KOKOH UNTUK MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN SEPAKBOLA INDONESIA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN FONDASIPEMBINAAN SEPAKBOLA USIA DINI YANG LEBIH KOKOH UNTUK MEMPERSIAPKAN

MASA DEPANSEPAKBOLA INDONESIA

Yayan fernando, Mustakim, Ari Kurniawan Deny Kurnia, Chandra Nainggolan, Muhammad hapis

Mahasiswa Universitas Muara Bungo

ABSTRAK

Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang umumnya terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia.[1][2][3][4]

Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan terbuka yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.

Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diizinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, bergantung pada format penyelenggaraan kejuaraan. Dari sebuah pertandingan resmi, 3 poin diberikan kepada tim pemenang, 0 poin untuk tim yang kalah dan masing-masing 1 poin untuk dua tim yang bermain imbang.[5] Meskipun demikian, pemenang sebuah pertandingan sepak bola dapat dibatalkan sewaktu-waktu atas skandal dan tindakan kriminal yang terbukti di kemudian hari. Sebuah laga sepak bola dapat dimenangkan secara otomatis oleh sebuah tim dengan 3-0 apabila tim lawan sengaja mengundurkan diri dari pertandingan (Walk Out).

Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali

Kata Kunci: Sepakbola, Usia dini

Pendahuluan

Perkembangan sepakbola usia dini atau grass roots (s/d jenjang usia 12 tahun) di indonesia begitu pesat perkembangannya, kegiatan latihan dan pertandingan diadakan dimana-mana, sekolah sepakbola (ssb) atau akademi sepakbola (as) tumbuh subur di tanah air, membangun fondasi sepakbola indonesia.

Begitu semaraknya kegiatan sepakbola usia dini, ada yang diorganisir sendiri oleh ssb dan as bersangkutan, asosiasi, liga, pengcab, pengprov dan pssi, serta pihak lain yang peduli terhadap pemain usia dini, dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti latihan rutin,

(2)

mitra tanding, festival sepakbola, coaching clinic, festival pelatihan sepakbola usia dini (grassroots football festival), seleksi pemain, workshop atau seminar, dll.

Ada pula yang diselenggarakan oleh perusahaan besar, klub dan organisasi penyelengara dari eropa atau klub dari amerika latin, yang melakukan berbagai kegiatan seperti menyelenggarakan festival, kamp latihan,coaching clinic (termasuk oleh bintang sepakbola ternama), serta membuka ssb atau as di indonesia.

Dalam kegiatan festival sepakbola internasional, tim yang mewakili indonesia bisa menunjukan prestasi membanggakan, ada pengamat asing yang mengatakan “tim indonesia dan pemainnya memiliki bakat bagus.” Ungkapan itu membuat kita percaya bahwa dimasa depan, indonesia akan memiliki banyak pemain handal dan akan memiliki kesebelasan nasional tangguh yang dapat berprestasi di arena pertandingan internasional.

Saat memasuki jenjang pemain usia muda(14 tahun keatas), bakat dimilikinya masih cukup untuk bersaing, tetapi ketika menginjak usia senior,ternyata bakat yang dimilikinya belum cukup untuk bisa bersaing di arena pertandingan internasional. Hal tersebut tentu harus dicari tahu apa penyebabnya? Kemudian cari cara pemecahannya!,supaya bisa menjaga kesinambungan prestasi berjenjang. Upaya perbaikan harus mulai dilakukan sejak sekarang, dengan terlebih dahulu mengidentifikasi semua cara penanganan selama iniapakah sudah benar? Dan bila ada yang kurang benar dilakukan selama ini,lakukan segera perbaikan dan mulai dari yang mudah untuk dilaksanakan.

Materi Dan Metode Pelaksanaan Menangani pemain usia dini :

Menangani pembinaan pemain usia dini atau dalam bahasa kerennya grassroots, merupakan usia emas dari rangkaian pembinaan sepakbola yang berjenjang, tidaklah sama dengan menangani pemain usia muda apalagi usia senior. Pemain di usia ini harus dibimbing hati-hati sesuai tingkat usianya. Dalam jenjang ini mereka mulai diperkenalkan kepada teknik dasar sepakbola dengan baik dan benar, atau teknik dasar yang diberikan tidak boleh salah, karena bila salah hal itu bisa akan terus terbawa sampai usia muda dan usia senior.

Pembinaan sepakbola usia dini bisa juga diartikan akar rumput, pembinaan dasar atau pembinaan awal darirangkaian pembinaan jangka panjang, kini bertambah marak, dengan berbagai macam kegiatan yang dilakukan banyak pihak yang peduli sepakbola usia dini, fenomena tersebut diyakini sebagai indikasi akan datangnya kemajuan sepakbola indonesia di masa depan.

Kemajuan dimaksud akan datang lebih cepat bila semua kegiatan diatur dalam sebuah sistem jaringan, yang terintegrasikan dan kalender tetap disetiap tahunnya, serta menginduk ke badan otoritas sepakbola nasional (pssi). Karena selama ini berbagai kegiatan itu dilakukan sendiri-sendiri seperti tanpa ada hubungan satu sama lain, kecuali beberapa diantaranya sudah mulai melakukan kolaborasi dalam kegiatannya.

Dimasa datang tampaknya semua kegiatan sepakbola usia dini harus dilakukan secara terintegrasi, terpadu, bertahap dan berkesinambungan tanpa terputus-putus disepanjang tahun, supaya berjalan lebih baik dan akan lebih meyakinkan kita akan datangnya kemajuan sepakbola di tanah air dalam waktu tidak lama lagi.

Apalagi bila didukung sebuah pusat data base pemain dari badan otoritas sepakbola nasional, sehingga perkembangan sepakbola usia dini yang dilakukan banyak pihak di berbagai daerah, bisa terekam jejaknya dengan baik, dalam sebuah bank data pemain, tempat menyimpan rekam jejak prestasi pemain di semua kegiatan

Sepakbola, yang akan memudahkan pemanduan bakat pemain atau merekrut pemain kesebelasan nasional disegala jenjang usia.

(3)

Pembinaan pemain usia dini merupakan fondasi pembinaan pemain di jenjang awal, sebelum memasuki jenjang pemain usia muda 14 tahun keatas, dilanjutkan sampai dengan pembinaan pemain senior 19 tahun keatas. Bila fondasinya kokoh di jenjang pembinaan pemain usia dini ini tentu ia akan bisa menopang jenjang pembinaan diatasnya, tetapi bila fondasinya belum kokoh tentu saja belum bisa menopang jenjang pembinaan diatasnya.

Seperti yang terjadi sekarang pembinaan pemain usia dini yang sudah lama begitu semarak sejak akhir abad 20, sampai saat ini belum bisa menghasilkan pemain handal didalam membentuk kesebelasan nasional tangguh yang dapat berprestasi di arena pertandingan internasional, karena saat itu mungkin belum ada arena pertandingan internasional yang dapat diikuti oleh para pemain usia dini seperti sekarang.

Berbeda dengan sekarang dalam dekade kedua abad ke 21 ini, banyak sudah anak-anak pemain usia dinimengikuti kegiatan di arena pertandingan internasional, seperti mengikuti dan berprestasi diberbagaifestival sepakbola usia dini di luar negeri, kemudian mengikuti festival pelatihan sepakbola bagi pemain usia dini (grassroots footbal festival), mengikuti kamp latihan sepakbola di luar negeri, mengikuti coaching clinic yang dipandu oleh pemain kenamaan dunia, mudah-mudahan dapat terasa hasilnya sepuluh tahun kedepan, dengan melahirkan pemain handal dan membentuk kesebelasan nasional tangguh yang dapat berprestasi di arena pertandingan internasional.

Saatnya sekarang bagi para pembina untuk mengevaluasi kembali cara membina pemain usia dini, yang sementara ini sudah dianggap baik, kemudian ditingkatkan lagi agar menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Yang perlu dilakukan sekarang bila ingin memperkokoh fondasi pembinaan sepakbola usia dini adalah bekerja dengan lebih sistematis, terarah, meningkatkan bobot latihan dan cara menangani pemain usia dini, dengan menggunakan atau memperhatikan berbagai panduan sebagai acuan, dasar dan mode untuk melakukan kegiatan pembinaan pemain, dari berbagai sumber yang berasal dari buku, media, internet. Seminar, workshop, pelatihan, coaching clinic, penyegaran dan kursus pelatih yang diadakan badan otoritas sepakbola.

Lakukanlah dengan mulai merujuk kepada panduan-panduan seperti panduan fifa tentang grassroots, 2012, bagi pelatih, pengurus atau ofisial dan termasuk orang tua. Panduan dari afc, vision asia-vision indonesiatentang grassroots. Panduan dari pssi tentang kurikulum

& pedoman dasar sepakbola indonesia, khususnyayang diperuntukan bagi pemain usia dini, atau panduan pssi lainnya, seperti tentang fase pembinaan pemain, termasuk bagi pemain usia dini sebagaimana diatur dalam peraturan organisasi (po) tentang kompetisi,kurikulum

& pedoman dasar sepakbola indonesia, serta silabus kurikulum dan materi kursus pelatih lisensi d.

Kemudian bisa dijadikaan panduan pula seperti tentang kriteria latihan kelompok usia (seperti yang tercantum dalam c licence coaching award, afc-pssi), manual bppum pssi, peraturan permainan khusus pemain berusia 10 dan 12 tahun, tentang campfestival sepakbola usia dini dan festival pelatihan sepakbola usia dini(grassroots football festival) serta fifa fair play.

(4)

Hasil Dan Pembahasan

Panduan-panduantentang menangani pemain usia dini :

Fifa grassroots atau pembinaan pemain usia dini sampai dengan usia 12 tahun, dengan filosofi sepakbola usia dini (philosophy of grassroots football) adalah :

1. Sepakbola untuk semua orang, sepakbola dapat dimainkan dimana saja tanpa membedakan usia, gender, kepercayaan, etnik, latar belakang sosial dan tingkat kebugaran.

2. Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa sepakbola dapat dimainkan dimana saja. Program usia dini fifamembawa sepakbola untuk usia 6 sampai 12 tahun di seluruh dunia.

3. Sepakbola adalah sebuah sekolah fair play seumur hidup, semangat bekerjasama, pertemanan merupakan sedikit dari banyak nilai yang didapatkan dari sepakbola.

4. Hal tersebut juga untuk kesenangan yang merupakan hal terpenting dalam pelatihan sepakbola, serta mengajarkan permainan bukan kemenangan dalam semua tujuan.

5. Biarkan anak-anak diberikan kebebasan saat bermain sepakbola yang diperuntukan bagi pesepakbola usia diniagar bergairah dan mendapatkan penghargaan.

GAMBAR 1. Beberapa Kesebelasan Klub Bola SSB Dusun Tirta Mulya

Dalam vision asia yang diterjemahkan menjadi vision indonesia, grassroots foundation atau fondasi usia diniadalah salah satu program penting diantara 11 elemen pengembangan program. Dalam vision indonesia fase usia dini dibagi dua jenjang usia, yaitu jenjang usia 6-10 tahun dan 11-13 tahun.

Program kerja pada phase 1, phase gembira (6-10 tahun) : 1. Sosialisasi pengetahuan dasar bermain sepakbola.

2. Promosi dan pengenalan permainan sepakbola gembira (fun football).

3. Mempromosikan program pplp.

GAMBAR 2. Pembinaan SSB Usia 6-10 Tahun

(5)

Program kerja pada phase 2, fase fondasi (11-13 tahun):

1. Membentuk keahlian dasar bermain sepakbola.

2. Festival kota, antar sekolah dasar dan atar ssb.

3. Festival nasional antar pengprov.

4. Pemanduan bakat untuk pplp.

5. Pembentukan tim nasional u13.

GAMBAR 3. Pembinaan SSB 11-13 Tahun Dusun Tirta Mulya

Sebagaimana tercantum dalam po pssi tentang kompetisi, fase-fase pembinaan sepakbola dibagi dalam 4 fase, dimana untuk pemain usia dini masuk dalam fase hiburan (fun phase) usia 6 s/d 10 tahun dan fase pembentukan(foundation phase) usia 11 s/d 13 tahun. Para pemain diberikan dasar pergerakan dan kemampuan berkoordinasi melalui permainan dan mengeluarkan segala kemampuan fisiknya dan diajarkan kegiatan-kegiatan melalui pergerakan secara melebar.

Karakteristik pemain dalam fase hiburan, senang bergerak, tidak ada perubahan otot secara menyeluruh, konsentrasi singkat, sensitifitas tinggi, kuat memiliki figur idola pemain, perubahan secara individual pertumbuhan dan secara fisik

Kesimpulan Dan Saran

Kegiatan pengabdian untuk masyarakat yang dilaksanakan di Dusun Tirta Mulya Kecematan Pelepat Ilir ini merupakan membangun fondasi pembinaan sepakbola usia dini Yang lebih kokoh untuk mempersiapkanbMasa depan sepakbola indonesia

. Pelaksanaan kegiatan ini mendapat renpon yang baik dari peserta dan dapat memahami penyuluhan yang diberikan.

Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat, terutama bagi anank-anak dan dapat memberikan Motivasi agar menjadi pesepakbola profesional di kemudian hari, dan dapat menembus seleksi Timnas Indonesia, Khususnya di dusun Tirta Mulya Kecematan Pelepat Ilir

(6)

DAFTAR PUSTAKA Sumber pustaka :

1. Fifa grassroots, 2012.

2. Vision asia- vision indonesia, 2008.

3. Peraturan organisasi pssi nomor : 02/po-pssi/2012 tentang kompetisi, 2012.

4. Silabus kurikulum dan materi kursus pelatih lesensi d, 2009.

5. C licence coaching award, bidang/departemen teknik pssi, 1999.

6. Peraturan permainan khusus pemain berusia 10 tahun, 5 v 5 (satu tim 5 pemain), pssi, 2002.

7. Peraturan permainan khusus pemain berusia 12 tahun, 7 v 7 (satu tim 7 pemain, pssi, 2002,

Gambar

GAMBAR 1. Beberapa Kesebelasan Klub Bola SSB Dusun Tirta Mulya
GAMBAR 3. Pembinaan SSB 11-13 Tahun Dusun Tirta Mulya

Referensi

Dokumen terkait

Jelas dalam artian tidak menimbulkan keragu-raguan (multi-tafsir) dan logis dalam artian menjadi suatu sistem norma dengan norma lain sehingga tidak berbenturan

Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran. Penggunaan media dalam pengajaran bukan

Keunggulan dari proses Steganografi dengan teknik modifikasi LSB yang digambarkan dalam beberapa ujicoba terhadap output dari perangkat lunak yang dirancang untuk menyembunyikan

Temuan ini konsisten dengan penelitian internasional sebelumnya yang menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap konservatif terhadap peran jender (tidak mendukung

PT Sinarmas Sekuritas or its affiliates may be involved in transactions contrary to any opinion herein or have positions in the securities recommended herein and may seek or will

Presentasi-presentasi dual- mode bisa memperluas kapasitas memori kerja jika satu bagian dari instruksinya (misalnya, penjelasan-penjelasan tekstual) dihadirkan dalam bentuk auditory

(1) Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (7), tidak ditindaklanjuti dan Lurah Desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa menjadi