• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN: Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat E O U E BE AB B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ISSN: Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat E O U E BE AB B"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR NASIONAL SEMINAR NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE SEMINAR NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

Prosiding Prosiding

Prosiding

Vol. 1, No. 1, September 2017Vol. 1, No. 1, September 2017Vol. 1, No. 1, September 2017

ISSN:2598-3954

Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Politeknik Negeri Lhokseumawe Politeknik Negeri Lhokseumawe Politeknik Negeri Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE NIK

K N

E EG

IT E

L R

O I

P

ELEUMEE BEULE ADAB BEUNA

( H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e n g a d i a n K e p a d a M a s y a r a k a t )

(2)

Kata Pengantar

Puji Syukur Kehadhirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya kepada kita semua.

Seminar ini merupakan seminar yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam rangka Dies Natalis yang ke 30. Sesuai dengan pendidikan yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Lhokseumawe yaitu pendidikan vokasi maka muatan aplikasi dan implementasi berbagai macam metode yang ada dalam ilmu pengetahuan baik ilmu sains maupun humaniora.

Masyarakat ilmiah dalam hal ini akademisi telah menuangkan ide-ide yang diharapkan mampu diimplementasikan bagi masyarakat dan kolaborasi dengan industry juga dilakukan agar diseminasi hasil peneli an dan pengabdian kepada masyarakat dapat benar-benar diimplementasikan kepada kahalayak sasaran baik masyarakat maupun industri.

Semua tulisan ilmiah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Politeknik Negeri Lhokseumawe khususnya dalam upaya merevitalisasi model pendidikan menuju pendidikan vokasi dengan basis industry yang sesungguhnya sehingga membuka jalan Politeknik Negeri Lhokseumawe menuju pendidikan vokasi yang unik dan berkarakter .

Sejalan dengan itu visi Politeknik Negeri Lhokseumawe yang “MANUNGGAL”, mandiri, unggul dan global akan dapat diwujudkan dengan k awal seminar nasional ini, karena seminar ini akan menjadi gaung bagi Politeknik Negeri Lhokseumawe dalam mensosialisasikan berbagai macam hasil peneli an dan pengabdian masyarakat baik di ngkat nasional, regional maupun internasional.

Para peserta seminar dak saja terbatas dari kalangan akademisi Politeknik Negeri Lhokseumawe, namun juga ada dari daerah lain di Indonesia, Kami berharap hasil diseminasi ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Kami mengucapkan selamat berseminar, semoga lancar dan sukses.

REDAKTUR

SEMINAR NASIONAL SEMINAR NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE SEMINAR NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

Prosiding

Prosiding

Prosiding

(3)

PELINDUNG

Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe

PENANGGUNG JAWAB

Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

PENYUNTING

Dr.Nelly Safitri, S.ST., M.Eng.Sc

Dr. Ir. Syamsul Bahri, M.Sc Dr. Syamsul Bahri

Muhammad Arhami, S.Si, M.Kom Zulkarnaini, SE., M.Si. AK

Elfiana, ST., MT

Muhammad Basyir, S.ST., MT

Editor

Faridah Rachmawati Suryati Harzukil

PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI Atthariq

Mursyidah Amirullah

KANTOR REDAKSI

Unit P2M Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh - Medan Km.280.3 Buketrata Lhokseumawe 24301 Po.Box 90

Telp. 0645 - 42785 Fax. 0645 - 42785 Laman: http://semnas.pnl.ac.id

Email : semnas.pnl@pnl.ac.id

ii SEMINAR NASIONAL

SEMINAR NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE SEMINAR NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

Prosiding

Prosiding

Prosiding

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman Sampul i

Redaktur ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

Daftar Artikel v

Keynote Speaker A-1

(5)

DAFTAR ARTIKEL

ARTIKEL PENELITIAN REKAYASA

MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN OPERASI HITUNG MATEMATIKA A1 PADA ANAK USIA DINI BERBASIS AUGMENTED REALITY

(Ahmad Ihsan, Munawir)

PEMBUATAN MODUL LABORATORIUM BERBASIS MIKROKONTROLER A2 DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

(Akhyar, Zamzami, Syamsul dan Zulkarnain)

DETEKSI GARIS TELAPAK TANGAN UNTUK SISTEM AKADEMIK A3 SEBAGAI ABSENSI MAHASISWA BERBASIS WEBCAM

MENGGUNAKAN METODE GABOR FILTER (Amri , Aswandi , Mutia Fadhilla)

PROTOTIPE APLIKASI MOBILE ACEH DICTIONARY (MOBADIC) A4 (Muhammad Arhami, Jamilah ,Murtadha)

PENGIRIMAN DATA PADA INSTALASI JALA JALA LISTRIK A5 MENGGUNAKAN MODEM PLC KQ 330

(Misriana , Eliyani , Anita Fauziah)

PENYISIHAN MANGAN (II) DALAM AIR LIMBAH DENGAN METODE A6 KOLOM MENGGUNAKAN AMPAS TEBU SEBAGAI ADSORBEN

(Halim Zaini, Said Abubakar, Zaimahwati)

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI GAMBAR RGB DENGAN ALGORITMA RIVEST A7 SHAMIR ADLEMEN PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID

(Akbar Riwanda, Hendrawaty)

RANCANG BANGUN SISTEM E-LEARNING JURUSAN TEKNOLOGI A8 INFORMASI DAN KOMPUTER

(Huzaeni Hasanun, Salahuddin)

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP PATCH LINGKARAN UNTUK A9 ELEKTROMAGNETIK ENERGY HARVESTING

(Ipan Suandi, Hanafi, Rachmawati)

ANALISIS PENYELESAIAN PERSAMAAN BERPANGKAT TIGA PADA A10 PERSAMAAN ALIRAN SUPER KRITIS MENGGUNAKAN

METODE NEWTON-RAPHSON (Irham)

iv

(6)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN MATEMATIKA A11 MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN MENGGUNAKAN METODE

CHAID (CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) (Ismi Amalia, Indrawati, Syawal Harianto)

ANALYSIS OF FLOW VARIETY ON A WELLGUARD BUOY REGULATED A12 TIDAL GATE

(Muhammad Reza)

ANALISIS KETIDAK SEIMBANGAN ALIRAN BEBAN PADA SISTEM A13 DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DENGAN METODE INJEKSI ARUS

(Maimun, Radhiah, Zulfikar)

PENGARUH SUHU DAN WAKTU KEMPA TERHADAP PAPAN PARTIKEL A14 TANPA PEREKAT DARI KULIT KOPI

(Milawarni, Nurlaili, Sariyadi)

OPTIMALISASI ALOKASI BEBAN SECARA DINAMIS PADA LINGKUNGAN A15 SISTEM MULTI AGEN

(Muhammad Rizka, Ismaniar Isa, Husaini)

UNJUK KERJA UNIT DESALINASI BERBASIS ENERGI BIOMASSA A16 (Munawar, Elwina, Helmi)

ANALISIS ALIRAN DAYA TIGA FASA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK A17 BERBASIS KOMPUTASI

(Nazaruddin, Mahalla, Taufik)

OPTIMALISASI PLC DI LABORATORIUM SINYAL DAN SISTEM A18 MENGGUNAKAN INPUT ANALOG 3590S BERBASIS SCADA

UNTUK PENGENDALIAN AIR LIMBAH (Muhammad Ramzil Akbar, M. Nasir AR, Muliadi)

PEMANFAATAN SERASAH KEDELAI SEBAGAI BAHAN KOMPOS A19 (Rudi Hartawan, Yulistiati Nengsih, Edy Marwan)

SISTEM VALIDASI BERKAS BERBASIS CLOUD STORAGE MENGGUNAKAN A20 SECURE HASH ALGORITHM

(Sayed Khaidir Ali, Azhar)

KAJI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO MODEL SAMBUNGAN LAS A21 PADA MATERIAL TOOL STEEL ASSAB VANADIS HQ 705

(Saifuddin1, Zulkifli2,Mohd. Arkadius)

v

(7)

APLIKASI BUAH JANENG (DIOSCOREA HISPIDA DENNST) TERHADAP A22 MORTALITAS (DAYA BUNUH) HAMA KEONG EMAS

(Muhammad Sami, Khairil Fata)

EFFECT OF UTILIZING UPROCESSED RICE HUSK ASH ON WORKABILITY A23 AND WATER ABSORPTION OF NORMAL CONCRETE

(Syamsul Bahri, Syukri, Faisal Rizal)

IDENTIFIKASI SENYAWA DRACORHODIN DARI KOMODITI JERNANG A24 (DAEMONOROPS DRACO (WILLD) BLUME) DI ACEH

(Sri Mulyati, Cut Fitriani,Siti Sara, Farid Ismullah Pulungan, Umi Fathanah)

DETEKSI ARAH KEDATANGAN SINYAL PADA ANTENA ARRAY KUBUS A25 DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA MUSIC

(Muhammad Syahroni)

PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN DAN GLISEROL TERHADAP SIFAT A26 MEKANIK, MORFOLOGI, DAN WAKTU DEGRADASI BIOPLASTIK

BERBASIS PATI KULIT UBI KAYU (MANIHOT UTILISSIMA) (Umi Fathanah, Mirna Rahmah Lubis, Muhammad Siddiqil Masyawi)

PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS MENGGUNAKAN BONGGOL A27 JAGUNG SEBAGAI ABSORBEN

(Umi Fathanah)

THE STUDY ON THE DENSITY POPULATION OF INERIE VARIETY OF RED A28 BEANS IN LOWLANDS AND THE DOSE OF SP-36 USE ON THE

PHYSIOLOGICAL AND CHEMICAL QUALITY OF SEEDS (Yosefina Lewar, Yohanis H. Dimu Heo, Senny J. Bunga)

ANALISIS PERUBAHAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS KENDARAAN A29 TERHADAP MUTU UDARA AMBIEN PADA JALAN PELABUHAN

KRUENG GEUKUH (Zairipan Jaya)

ANALISA PERBANDINGAN MODEL RAPID APPLICATION DEVELOPMENT A30 DENGAN MODEL PROTOTIPE UNTUK MEMBANGUN PERANGKAT

LUNAK DALAM WAKTU JANGKA PENDEK (Mursyidah, Hari Toha Hidayat)

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA SEBAGAI PENDETEKSI DINI KEBAKARAN A31 MENGGUNAKAN COLOUR IMAGE PROSESSING

(Atthariq, Muhammad Nasir, Azhar , Hendrawaty)

vi

(8)

ALGORITMA PRINCIPAL COMPONEN ANALYSIS DALAM PEMROSESAN A32 SINYAL ELECTROKARDIOGRAM

(Husaini, Huzaeni, Fahmi)

SISTEM MONITORING PROSES BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN A33 MODEL VIEW CONTROL

(Aswandi, Mursyidah, Chairul Azdaman)

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT DARI KOTORAN KAMBING A34 (Jalaluddin, Eddy Kurniawan, Nurhayati)

PEMANFAATAN ABU BATUBARA (FLY ASH) SEBAGAI CAMPURAN BETON

PENGISI PAVING BLOCK BERBAHAN DASAR GEOPOLIMER A35 (Fasial Rizal)

KAJI NILAI KETANGGUHAN SAMBUNGAN LAS JENIS SAMBUNGAN TUMPUL DAN SAMBUNGAN TUMPANG MATERIAL BAJA KARBON

RENDAH A36

(Azwinur, Syukran, Hamdani)

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK BIOPELLET DARI KAYU SISA GERGAJIAN SEBAGAI BAHAN BAKU

ENERGI ALTERNATF A37

(Indra Mawardi, Ariefin, Muhd. Haiyum, Alfatier,Junaidi)

ADSORPSI PB2+ (TIMBAL) MENGGUNAKAN KARBON AKTIF DARI

CANGKANG KERNEL KELAPA SAWIT PADA SINGLE BED COLUMN DAN

DOUBLE BED COLUMN A38

(Novi Sylvia, Anisma Fahmi, Meriatna, Rozanna Dewi,Wusnah)

PENGATURAN TEGANGAN GENERATOR INDUKSI (GI) DENGAN TCR A39 (Suprihardi , Yaman , Zamzami)

PENAMBAHAN KITOSAN SEBAGAI ANTI BAKTERI PADA TERMOPLASTIK

PATI SAGU TERMODIFIKASI A40

(Rozanna Dewi, Nasrun, Zulnazri, Medyan Riza)

HUBUNGAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DENGAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH DAERAH MELALUI INTERVENSI SISTEM

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

(SURVEI PADA PEMERINTAHAN KOTA LHOKSEUMAWE) A41 (Diana, Zulkarnaini, Yeni Irawan)

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI JENIS TEPUNG TERHADAP

KUALITAS TEMPE A42

(Elfrida, Mauliadi, Nurmaida Sari)

vii

(9)

ARTIKEL PENELITIAN SOCIAL HUMANIORA

PENINGKATAN PENDIDIKAN BERKARAKTER DI LEMBAGA PENDIDIKAN B1 AGAMA: SUATU PENELITIAN TERHADAP METODOLOGI PENGAJARAN

DI DAYAH TERPADU ULUMUDDIN KOTA LHOKSEUMAWE (Al Mawardi, Nurdan, Maulidin Iqbal)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SEMINAR PENDIDIKAN BAHASA B2 DAN SASTRA INDONESIA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS JAMBI 2016/2017 (Andiopenta Purba)

RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI PADA PERIODE DISEKITAR B3 KRISIS KEUANGAN 2015 DI BURSA EFEK INDONESIA

(Anita Kusuma Dewi, Lindrianasari)

ANALISIS PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DAN PERUBAHAN ASET PADA B4 PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA

(Anwar, Dasmi Husin)

PENDAPATAN MASYARAKAT DISEKITAR KAMPUS DENGAN ADANYA B5 MAHASISWA MENGGUNAKAN FUZZY TSUKAMOTO

(Asrianda)

SISTEM PENGELOLAAN AKUNTANSI KEUANGAN DANA DESA DI ACEH B6 (Dasmi Husin)

ANALISIS DEIKSIS PERSONA TUTURAN DOSEN FKIP YANG BERLATAR B7 BELAKANG BUDAYA BERBEDA DI UNIVERSITAS SAMUDRA

(Desy Irafadillah Effendi, Maya Safhida, Joko Hariadi)

FAKTOR-FAKTOR KEPATUHAN INDIVIDU DALAM MEMBAYAR ZAKAT DI B8 KABUPATEN BIREUEN

(Hamdani)

PEMODELAN SISTEM TEST OF ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE SEBAGAI B9 MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB

(M.Nasir, Hasyimi, Mahdi)

PERANAN INSTITUSI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN SYARIAT ISLAM B10 DI KOTA LANGSA

(Madhan Anis, Aulia Rahman, Guntur Arie Wibowo)

viii

(10)

POLA PERGESERAN BAHASA ACEH PADA REMAJA DI KOTA LANGSA B11 (Maria Ulfa, Irma Dewi Isda, Purwati)

MODEL PENGHIMPUNAN WAKAF UANG BERDASARKAN KHARAKTERISTIK B12 KAUM PEREMPUAN DI KOTA MEDAN

(Marlya Fatira AK, Muhammad Arif Fadhillah Lubis)

PENGARUH BROWSING DAN JEJARING SOSIAL TERHADAP INDEKS B13 PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI

LHOKSEUMAWE

(Mustika Amri, Muhammad Suip, Yetty Tri Putri)

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 TERHADAP B14 213 GURU IPA DI SEKOLAH SMP NEGERI 1 KECAMATAN

MANYAK PAYED ACEH TAMIANG (Nursamsu, Tri Mustik Sarjani)

ANALISIS PERINGKAT OBLIGASI KORPORASI SERTA FAKTOR-FAKTOR B15 YANG MEMPENGARUHINYA DI INDONESIA

(Safaruddin, Nurmila Dewi, dan Rahmi Raihan)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA

PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA B16 (Abdul Halim, Faisal, Haris Al Amin)

ANALISIS PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DAN PERUBAHAN ASET PADA

PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA B17

(Anwar,Muhammad Jafar, Dasmi Husin)

PENGARUH PENGGGUNAAN MEDIA MENCARI PASANGAN (MAKE A MATCH) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

PAYA BUJOK TEUNGOH LANGSA B18

(Muhammad Taufik Hidayat)

PENGARUH KOMPETENSI DAN SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA AUDITOR PEMERINTAH

DI KOTA LHOKSEUMAWE B19

(Mukhlisul Muzahid, M. Yazid AR, Nurul Mawaddah)

ix

(11)

ARTIKEL PENGABDIAN MASYARAKAT

IBM DIVERSIFIKASI LIMBAH LIDI KELAPA SAWIT MENJADI PRODUK C1 KERAJINAN TANGAN DI KAMPUNG PAYA BEDI, KABUPATEN

ACEH TAMIANG

(Abdul Latief, Zulkarnen Mora, Ahmad Ridha)

ESTIMASI ANGGARAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GAMPONG C2 DESA MESJID PEUNTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA

LHOKSEUMAWE

(Akhyar Ibrahim, Abdul Muhyi, Jamaluddin, Nurdin )

PEMBUATAN MODUL LABORATORIUM BERBASIS MIKROKONTROLER C3 DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

(Akhyar, Zamzami, Syamsul, Zulkarnain)

PELATIHAN TAJHIZ MAYIT BAGI KELOMPOK PENGAJIAN IBU-IBU DESA C4 KUALA MEURAKSA KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE

(Al Mawardi, Nurdan, Syaifuddin Ibrahim)

IPTEKS FERMENTASI LIMBAH JERAMI SEBAGAI PAKAN TERNAK BAGI C5 KELOMPOK PETERNAK SAPI DI GAMPONG MESJID PUNTEUT KECAMATAN

BLANG MANGAT KOTA MADYA LHOKSEUMAWE (Amir D, Halim Zaini, Anita Fauziah, Chairil Anwar)

PENDAMPINGAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM KEGIATAN KKG UNTUK C6 MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL

(Asnawi, Ronald Fransyiagu, Bunga Mulyahati)

PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BERAS SIGER UNTUK C7 MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA PENGOLAHAN BERAS SIGER

(TIWUL MODIFIKASI) DI PROVINSI LAMPUNG (Beni Hidayat, M. Muslihudin, Syamsu Akmal)

PENINGKATAN KETERAMPILAN PETANI MENGGUNAKAN PERANGKAT UJI C8 TANAH SAWAH (PUTS) DAN TEKHNIK PENGAMBILAN SAMPLING TANAH

UNTUK PENYUSUNAN REKOMENDASI PEMUPUKAN BERIMBANG DAN MENILAI KESUBURAN TANAH SAWAH DI KECAMATAN LANGSA TIMUR (Boy Riza Juanda, Syamsul Bahri, Cut Mulyani)

x

(12)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN C9 BUAH NIPAH (NYPA FRUTICANS, WURMB) MENJADI BERBAGAI PRODUK

OLAHAN DAN PEMBENTUKAN SENTRA INDUSTRI KECIL DI KECAMATAN LANGSA TIMUR KOTA LANGSA

(Boy Riza Juanda, Syukri Risyad, Hanisah)

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN TEKNIK C10 DECOUPAGE DI DESA ALUE LIM KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA

LHOKSEUMAWE

(Diana, Yeni Irawan, Yuli Anisah)

PELATIHAN PEMBUATAN TERRARIUM SEBAGAI MEDIA BELAJAR MINIATUR C11 EKOSISTEM BAGI GURU MGMP SMA KOTA LANGSA

(Ekariana S. Pandia, MawardI, Tri Mustika Sarjani)

PELATIHAN PEBUATAN LAPORAN KEUANGAN DANA DESA C12 MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL UNTUK PERANGKAT DESA ALUE LIM

KECAMATAN BLANG MANGAT

(Eliyani , Nelly Safitri , Siti Amra Rahmawati )

MENINGKATKAN PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS MELALUI KERAJINAN C13 TANGAN TALI KUR BAGI REMAJA PUTRI DI GAMPONG BLANG

( Evi Zulida, Purwati)

PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PENGOLAHAN YOGURT UNTUK C14 RUMOH BACA HASAN-SAVVAS DESA JAMBO TIMU

(Fakriah, Eka Kurniasih, Adriana dan Miswar)

PELATIHAN SERVIS SEPEDA MOTOR UNTUK PEMUDA GAMPONG C15 MEUNASAH MESJID PUENTEUT KECAMATAN BLANG MANGAT PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE

(Fakhriza, Muhd. Haiyum, Adi Saputra Ismy, Zuhaimi)

PEMBINAAN KELOMPOK MASYARAKAT PENGRAJIN BORDIR DESA C16 MANGGA II DENGAN PENDEKATAN PELATIHAN DAN

PENDAMPINGAN

(Fitrawaty , Armaini Rambe, Karya Sinulingga, Gamal Kartono)

PELATIHAN PEMBUATAN AUTHENTIC ASSESSMENT PADA GURU SMA DI C17 ACEH TAMIANG

(Furqan Ishak Aksa, Ayu Suciani, Johaidah Mistar)

xi

(13)

PELATIHAN DASAR BAHASA DAERAH UNTUK MENINGKATKAN C18 KEDEKATAN EMOSIONAL ANTAR LINTAS BUDAYA

(Guntur Arie Wibowo, Chairuddin)

PELATIHAN REPERASI PRINTER UNTUK PEMUDA GAMPONG KUALA C19 KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE

(Hamdani, Jufriadi, Akhyar Ibrahim, Hasrin Lubis)

PELATIHAN PEMBUATAN BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN C20 BAGI GURU SEJARAH DI SMA NEGERI 1 DAN SMA NEGERI 3 LANGSA

(Husni Hasan, Aulia Rahman, Madhan Anis)

PEMANFAATAN LIMBAH AIR KELAPA DAN EKSTRAK TAUGE C21 (PENGGANTI ZA) UNTUK PEMBUATAN NATA DE COCO

(Indrawati, Hanafi, Ismi Amalia, Novi Quentena)

PEMBUATAN TAKSIDERMI DAN HERBARIUM SEBAGAI MEDIA BELAJAR C22 DI MGMP (MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN) BIOLOGI

KABUPATEN ACEH TAMIANG

(Indriaty, Ekariana S. Pandia, Setyoko, Ainul Mardhiah)

PEMBUATAN MEDIA AJAR KREATIF BERBASIS PICTURES DESCRIPTION C23 BAGI GURU-GURU MGMP BAHASA INGGRIS SMP KABUPATEN

ACEH TAMIANG

(Irma Dewi Isda, Maria Ulfa, Fadlia)

PEMBUDIDAYAAN TANAMAN HIDROPONIK BAGI MASYARAKAT C24 MESJID PUENTUET KECAMATAN BLANG MANGAT

(Jamilah, Wahdaniah, Yuniati)

PELATIHAN SENAM AEROBIC UNTUK KAUM IBU-IBU GAMPONG C25 KARANG ANYAR

(Johaidah Mistar, Ayu Suciani)

PELATIHAN MEMBACA UNTUK PENGENTASAN BUTA AKSARA C26 DI WILAYAH KOTA LANGSA

(Joko Hariadi, Allif Syahputra Bania, Muhammad Taufik Hidayat)

PENYULUHAN PENCEGAHAN, PENYEBARAN DAN PENGGUNAAN C27 NARKOBA DI DESA MEUNASAH MESJID PUNTEUT KECAMATAN

BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE (Juanda, Reza Fauzan, Satriananda, Erna Yusnianti)

PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN USAHA PETANI TAMBAK C28 POLIKULTUR DESA PADANG SAKTI KECAMATAN MUARA SATU

(Khairawati, Munawar Khalil, Wahyu Fuadi)

xii

(14)

PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DESA DAN C29 PENILAIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN DI DESA

ALUE LIM BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE (M.Jafar, M. Yusuf, Dasmi Husin)

PELATIHAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN KULKAS BAGI C30 PEMUDA DESA ALUE LIEM KECAMATAN BLANG MANGAT

KOTA LHOKSEUMAWE

(Mahalla, Nazaruddin, Subhan, Yassir)

PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR MERANG (VOLVARIELLA VOLVACEAE) C31 BAGI PETANI DI DESA PAYA BILI I KECAMATAN BIREM BAYEUN

KABUPATEN ACEH TIMUR

(Marjanah, Indriaty, Ainul Mardhiah)

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEBAGAI IMPLEMENTASI C32 KURIKULUM 2013 MELALUI PELATIHAN LABORATORIUM

(Mastura, Elfrida, Muhammad Yacob)

KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA SERTA PENCEGAHAN C33 KECELAKAAN KERJA DI LABORATORIUM

(Mauliza, Ratih Permana Sari, Nurhafidhah)

PEMBINAAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA TULIS C34 PADA APARAT PEMERINTAH GAMPONG DI WILAYAH

KECAMATAN LANGSA LAMA

(Maya Safhida, Desy Irafadillah Effendi, Joko Hariadi)

PEMBERDAYAAN PERANGKAT DESA MEUNASAH MESJID PUNTEUET C35 MELALUI PELATIHAN PENGELOLAAN DAN PELAPORAN

KEUANGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL (M. Basyir, Widdha Mellyssa, Suryati, Salahuddin)

PELATIHAN KADER BKB TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS C36 AUDIO VISUAL DALAM UPAYA MEMBERI STIMULASI SENSORIK

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DI GAMPONG LHOKBANIE KECAMATAN LANGSA BARAT

(Merina Devira, Irma Dewi Isda, Maria Ulfa)

TEKNOLOGI PEMBUATAN KOMPOS BLOK DARI LIMBAH C37 PENGOLAHAN KOPI

(Milawarni, Mohd.Arkardius, Elviana)

MENUJU MASYARAKAT MANDIRI ENERGI DENGAN CARA PEMBUATAN C38 ENERGI BIOGASS DI DAYAH TERPADU YATIM PIATU MADINATUT

DINIYAH DARUL YATAMA PALOH GADENG (Misbahul Jannah, Basri, Muhammad)

xiii

(15)

PEMANFAATAN TANAMAN ANTI NYAMUK UNTUK MENCEGAH C39 PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

DI KECAMATAN LANGSA LAMA

(Molani Paulina Hasibuan, Seprianto, Ruhama Desy Marzuki)

PENDAMPINGAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES PADA USAHA C40 PENGOLAHAN TERASI DESA SIMPANG LHEE, KECAMATAN

LANGSA BARAT – KOTA LANGSA

(Muhammad Fuad, Tengku Putri Lindung Bulan, Riny Chandra)

IBM PENINGKATAN SKILL LAS UNTUK PENGURUS BADAN USAHA C41 MILIK GAMPONG (BUMG) DESA JAMBO TIMU DENGAN PELATIHAN

PENGELASAN MENGGUNAKAN METODE SMAW (Muhammad Razi, Zaini, Muhammad Haiyum, Bukhari)

PELATIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR PAYAU UNTUK WARGA C42 DESA KUALA KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE

(Munawar, Abdullah Irwansayah, M. Yunus, Helmi)

PENERAPAN TEKNIK BIOPORI UNTUK MEMPERBAIKI DRAINEASE, C43 LAHAN PERTANIAN DESA SIMPANG WIE KECAMATAN LANGSA

LAMA-KOTA LANGSA

(Muslimah, Murdhiani, Fiddini Alham)

PERAKITAN LISTRIK TENAGA SURYA UNTUK CATU DAYA C44 PENERANGAN TAMBAK DI DESA JAMBO TIMU KECAMATAN

BLANG MANGAT PEMKOT LHOKSEUMAWE (Radhiah, Maimun, Yaman, Teuku Hasanuddin)

PEMBINAAN PEMBUATAN TES BUATAN GURU (SOAL) MATA C45 PELAJARAN GEOGRAFI SMA/MA KOTA LANGSA

(Ramdan Afrian, Zukya Rona Islami, Fitria Mustika)

PENERAPAN TEKNOLOGI (PROTOTIPE) PENGOLAHAN AIR PAYAU C46 MENGGUNAKAN MULTI FILTER BERBAHAN ALAMI BAGI

MASYARAKAT NELAYAN DESA PUSONG BARU KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE

(Ratni Dewi, Ratna Sari, Lukman Hakim)

PENDAMPINGAN GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PROGRAM 5T + 1 A C47 UNTUK MENINGKATKAN ANGKA LITERASI SISWA SEKOLAH DASAR

(Ronald Fransyaigu, Asnawi, Bunga Mulyahati)

PEMANFAATAN SERASAH KEDELAI SEBAGAI BAHAN KOMPOS C48 (Rudi Hartawan, Yulistiati Nengsih, Edy Marwan)

PELATIHAN PENGUJIAN SPARK TEST UNTUK PENGRAJIN PANDAI BESI C49 TRADISIONAL

(Saifuddin, Zulkifli, Mohd. Arkadius)

xiv

(16)

RANCANG BANGUN INTERNET SERVER DAN SECURITY NETWORK C50 MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU SERVER 16.04 LTS DAN

MIKROTIK ROUTER BOARD RB750 (Salahuddin, Husaini, Syukri)

PRODUKSI SURIMI IKAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE C51 (Salmyah, Samsul bahri, Dasmi)

BUDIDAYA CACING MERAH SEBAGAI PAKAN ORGANIK BIBIT C52 IKAN LELE DI POKDAKAN TANAH BERONGGA SIDO UREP

(Setyoko, Baihaqi, Adi Bejo Suwardi)

KULTUR ROTIFERA (BRACHIONUS PLICATILIS) SEBAGAI PAKAN C53 ALAMI IKAN AIR TAWAR PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA

IKAN (POKDAKAN) MULIA (Sri Jayanthi, Zulfan Arico)

PENGENALAN ALAT TANGKAP BUBU LIPAT MODIFIKASI SEBAGAI C54 ALTERNATIVE BUBU NELAYAN GUNA MENINGKATKAN HASIL

TANGKAPAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) (Suri Purnama Febri, Teuku Fadlon Haser)

PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PENJERNIHAN AIR BAGI C55 RUMAH TANGGA

(Suryati, Salahuddin, Novi Quintena Rahayu)

PEMANFAATAN TELUR KEONG MAS (POMACEA CANALICULATA) C56 SEBAGAI ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ALAMI DALAM UPAYA

PEMBERDAYAAN PETANI DESA BUKET MEUTUAH KECAMATAN LANGSA TIMUR KOTA LANGSA

(Syukri, Maria Heviyanti, Risky Ridha)

PELATIHAN PEMUDA DAN PEMUDI SEBAGAI PEMANDU WISATA C57 (TOUR GUIDE) DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ALAM

KABUPATEN ACEH TAMIANG (Tengku Muhammad Sahudra, Hartutik)

BIOPORI TANAH SEBAGAI RESAPAN AIR DI DESA BUKIT RATA C58 DUSUN MELUR KUALA SIMPANG: ACEH TAMIANG

(Tri Mustika Sarjani, Elfrida, Mawardi)

PENGOLAHAN DAN PENJERNIHAN AIR PAYAU MENJADI AIR BERSIH C59 UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA DENGAN METODE FILTRASI

DAN ADSORPSI

(Turmizi, Ramzi Jalal, Al Fathier, Ariefin)

PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CAIR PENCUCI PIRING BAGI C69 MASYARAKAT MESJID PUENTUET KECAMATAN BLANG MANGAT

(Yuniati, Wahdaniah, Jamilah, Zaimahwati)

xv

(17)

PELATIHAN TENUN DARI LIMBAH LIDI KELAPA SAWIT DENGAN C61 MENGGUNAKAN ATBM BAGI REMAJA DI KABUPATEN

ACEH TAMIANG

(Zulkarnen Mora, Abdul Latief, Zainuddin)

PELATIHAN PENGGUNAAN SISTEM PELAYANAN ADMINISTRASI C62 KEPENDUDUKAN DESA MESJID PUNTEUT KECAMATAN

BLANGMANGAT KOTA LHOKSEUMAWE

(Zulfan Khairil, Sila Abdullah Syakry, Mulyadi, Mahdi, Dan Rizal Syahyadi)

PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DENGAN METODE C63 TAKAKURA BAGI WARGA DESA MEUNASAH MASJID PUNTEUET KOTA

LHOKSEUMAWE

(Atthariq, Azhar, Hendrawaty)

EKSTENSIFIKASI USAHA BENGKEL LAS MASYARAKAT GAMPONG MESJID PUNTUEUT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN

MASYARAKAT C64 (Azwinur, Syukran, Mawardi, Sumardi)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PEMBENTUKAN KELOMPOK SADAR WISATA UNTUK PENGEMBANGAN WISATA AIRTERJUN SIMPANG KIRI DI DESA SELAMAT, KECAMATAN TENGGULUN,

KABUPATEN ACEH TAMIANG C65 (Dias Setianingsih, Yusi Amdani, Imam Hadi utrisno)

PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CAIR PENCUCI PIRING

BAGI MASYARAKAT MESJID PUENTUET KECAMATAN BLANG MANGAT C66 (Yuniati, Wahdaniah, Jamilah, Zaimahwati)

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI LIMBAH ORGANIK DOMESTIK BAGI

MASYARAKAT GAMPONG ALUE LIM KECAMATAN BLANG MANGAT C67 (Muhammad Sami, Khairil Fata, Cut Rusnar)

EFEKTIVITAS PANDUAN TERHADAP PENULISAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

JURUSAN TEKNIK MESIN C68

(Wahdaniah, Jamilah, Novi Quentina Rahayu)

DESAIN LOGO DAN STIKER MENGGUNAKAN COREL DRAW UNTUK PEMUDA KARANG TARUNA DI DESA MESJID PEUNTEUT C69 (Muhammad Nasir, Muhammad Arhami, Hari Toha Hidayat)

xvi

(18)

Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 | ISSN: 2598-3954

118

PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN DAN GLISEROL TERHADAP SIFAT MEKANIK, MORFOLOGI, DAN WAKTU DEGRADASI BIOPLASTIK BERBASIS

PATI KULIT UBI KAYU (MANIHOT UTILISSIMA)

Umi Fathanah1, Mirna Rahmah Lubis2, Muhammad Siddiqil Masyawi3

1,2,3Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7 Darussalam Banda Aceh 23111 INDONESIA

1umi_fathur@yahoo.com

Abstrak— Bioplastik merupakan plastik yang terbuat dari bahan alami seperti minyak nabati dan pati serta dapat terurai lebih cepat dibandingkan plastik konvensional. Oleh karena itu, bioplastik menjadi alternatif untuk menggantikan plastik konvensional yang menjadi sumber dari limbah plastik yang dapat mencemari lingkungan. Kulit ubi kayu merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk membuat bioplastik karena memiliki kandungan pati yang tinggi, mudah ditemukan, dan ekonomis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh penambahan kitosan dan gliserol terhadap sifat mekanik plastik, sifat fisik plastik, morfologi plastik, serta mengamati proses degradasi plastik yang dihasilkan. Pembuatan bioplastik dilakukan dengan cara mencampurkan pati kulit ubi kayu dengan kitosan pada rasio 10:0, 9:1, 8:2, 7:3, dan 6:4, serta gliserol sebanyak 20%, 30%, dan 40% b/b) sebagai plasticizer. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tarik tertinggi yaitu 4,18 MPa, nilai elongasi tertinggi yaitu 58,23%, dan Modulus Young tertinggi yaitu 1,99 MPa. Nilai swelling tertinggi yaitu 87,5%. Uji morfologi menggunakan Scanning Electron Microscopy menunjukkan pada bagian penampang tampak rata dan masih terdapat gelembung udara sedangkan pada bagian cross-sectionstruktur plastik dan pori-pori tampak jelas. Waktu degradasi tercepat yang diperoleh selama 9 hari, sedangkan waktu degradasi terlama selama 21 hari.

Kata kunci— Bioplastik, gliserol, kitosan, pati kulit ubi kayu.

Abstract— Bioplastic is plastic which is made of natural materials such as vegetable oil and starch, and it can be degraded faster than conventional plastic. Therefore, bioplastic becomes an alternative solution to replace conventional plastic which is a source of environmental pollution. Cassava peel is one of raw materials which can be used to make bioplastic because it has a high starch composition, easily obtainable and inexpensive. This research aims to study the effect of chitosan and glycerol towards mechanical properties, physical properties, morphology, and degradation time of bioplastic. The bioplastic preparation takes place by mixing starch of cassava peel with chitosan (10:0, 9:3, 8:2, 7:3, 6:4 w/w), and glycerol (20%, 30%, and 40% w/w) as plasticizer. The research result shows the highest value of tensile strength is 4.18 MPa, the highest elongation at break is 58.23%, and the highest Modulus Young is 1.99 MPa. The highest swelling is 87.5%.

Morphology analysis by using Scanning electron Microscopy shows that the top section appears flat and it still contains air bubbles, whereas at the cross section, plastic structure and pores are clearly visible. The fastest degradation of bioplastic occurs in 9 days, and the longest occurs in 21 days.

Keywords— Bioplastic,glycerol, chitosan, cassava peel starch

I. PENDAHULUAN

Pencemaran lingkungan merupakan suatu permasalahan yang harus ditanggapi secara serius oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya pencemaran yang diakibatkan oleh pembebanan sampah plastik.Jumlah sampah plastik yang dihasilkan rata-rata sekitar 10% dari total volume sampah, dimana kurang dari 1% plastik dapat dihancurkan karena sampah plastik berbahan dasar polimer sintetik dan sulit diuraikan oleh bakteri pengurai. Pada umumnya plastik berbahan dasar polimer sintetik membutuhkan waktu selama 300 hingga 500 tahun agar dapat terurai sempurna. Namun, pada saat terurai secara sempurna partikel plastik akan mencemari lingkungan disekitarnya. Pembakaran plastik merupakan salah satu cara agar plastik dapat terurai sempurna, akan tetapi hal tersebut bukanlah solusi yang baik karena plastik yang tidak terbakar sempurna pada suhu 800oC akan mengakibatkan terbentuknya dioksin yang merupakan salah satu senyawa berbahaya bagi kesehatan.[1] Plastik sering sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena sifatnya yang ringan, kuat, dan stabil. Akan tetapi plastik banyak terbuat dari material yang sifatnya non-renewable (tidak dapat diperbaharui) sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama agar dapat terurai di dalam tanah, Oleh karena itu sangatlah diperlukan kajian plastik yang berbahan dasar dari material

yang renewable (dapat diperbaharui) seperti dari bahan pati- patian [2].

Plastik biodegradable merupakan plastik yang terbuat dari bahan baku yang dapat diperbaharui (renewable source) yang dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme pengurai. Plastik biodegradable biasanya disebut juga dengan bioplastik, dan plastik biodegradable umumnya memiliki kegunaan yang sama seperti plastik konvensional. Plastik biodegradable memiliki sifat yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang serta dihancurkan secara alami[3].Berdasarkan bahan baku pembuatannya, plastik biodegradable dapat terbagi menjadi dua yaitu plastik biodegradable berbahan baku petrokimia yang bersifat non-renewable seperti poli (e –kaprolakton) dan plastik biodegradable berbahan baku produk tanaman yang bersifat renewable seperti pati dan selulosa [4].

Pati merupakan zat tepung dari karbohidrat dengan suatu polimer senyawa glukosa yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Umumnya pati dapat diperoleh dari tanaman umbi-umbian seperti ubi kayu dan jagung. Pati dapat diperoleh langsung dari daging buah maupun kulit buah [5]. Ubi kayu merupakan salah satu tanaman umbi yang memiliki kandungan pati yang cukup tinggi pada bagian kulitnya. Kandungan pati pada kulit ubi kayu berkisar antara 44 – 59% [6]. Pati memiliki kelebihan seperti mudah didapatkan, ekonomis, dan bersifat renewable sehingga dapat dijadikan alternatif bahan baku utama pembuatan bioplastik. Akan tetapi bioplastik berbahan dasar

(19)

Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 | ISSN: 2598-3954

119

pati memiliki beberapa kekurangan seperti sifat mekanik yang lebih buruk daripada plastik konvensional serta banyak menyerap air atau ketahanan air yang rendah, sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut diperlukan zat aditif seperti kitosan dan gliserol yang berperan sebagai penguat sehingga bioplastik memiliki sifat mekanik dan ketahanan air yang lebih baik [7].

Kitosan merupakan senyawa turunan hasil deasetilisasi dari kitin. Dalam pembuatan bioplastik parameter yang harus diperhatikan dalam pemilihan kitosan sebagai antimicrobial agentyaitu pH, berat molekul, konsentrasi, turunan kitosan, tipe mikroorganisme, derajat asetilisasi, dan sumber kitosan [8]. Kitosan merupakan salah satu biopolimer yang sangat mudah ditemukan. Kitosan memiliki sifat biodegradable, tidak beracun, dan antimikroba [9]. Kitosan dapat berperan sebagai bahan penguat, dimana penambahan kitosan dengan pati dapat meningkatkan sifat mekanik dari bioplastik [10].

Plasticizer merupakan zat aditif yang diperlukan pada plastik berbahan dasar pati agar plastik yang dihasilkan tidak kaku (elastis), jenis plasticizer yang lazim digunakan yaitu gliserol dan sorbitol [11]. Gliserol merupakan plasticizeryang lebih efektif dibandingkan sorbitol karena gliserol memiliki kemampuan untuk mengurangi ikatan hidrogen internal pada ikatan intromolekuler. Selain itu plasticizerjuga berfungsi untuk meningkatkan elastisitas dengan mengurangi derajat ikatan hidrogen dan meningkatkan jarak antar molekul dari polimer. Semakin banyak plasticizer maka akan meningkatkan kelarutan. Begitu pula dengan plasticizer yang bersifat hidrofilik juga akan meningkatkan kelarutannya dalam air [12].

Gelatinisasi merupakan proses yang sering sekali terjadi pada bioplastik berbahan dasar pati. Gelatinisasi merupakan proses penambahan air pada pati yang dipanaskan pada suhu tinggi sehingga granula pati akan menyerap air dan membengkak. Akan tetapi jumlah air yang dapat diserap dan pembengkakan dari pati terbatas. Pati umumnya dapat menyerap air secara maksimal jika suspensi air dipanaskan pada suhu 55oC hingga 65oC. Suhu gelatinisasi merupakan suhu pada saat granula pati pecah, dimana suhu gelatinisasi pati dapat mempengaruhi perubahan viskositas larutan pati.

Proses gelatinisasi mengakibatkan ikatan amilosa cenderung saling berdekatan yang disebabkan oleh adanya ikatan hydrogen. Setelah proses gelatinisasi terjadi, biasanya larutan plastik (dope) akan langsung dicetak (casting) dan dikeringkan. Proses pengeringan akan mengakibatkan penyusutan yang terjadi akibat hilangnya air di dalam bioplastik sehingga bioplastik yang dihasilkan akan lebih stabil [12].

Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh penambahan kitosan dan gliserol terhadap sifat mekanik (tensile strength, elongasi, dan Modulus Young), sifat fisis, morfologi plastik, serta biodegradabilitas bioplastik yang berbahan dasar pati kulit ubi kayu.

II. METODOLOGI PENELITIAN

Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu alumunium foil, blender, desikator, digital balance, gelas kimia, gelas ukur, hot plate, magnetic stirrer, plat kaca, spatula, stop watch, termometer. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan yaitu

aquadest, asam asetat glasial, gliserol, kitosan, natrium metabisulfit, dan pati kulit ubi kayu.

Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan kegiatan, yang terdiri dari ekstraksi pati kulit ubi kayu, pembuatan bioplastik, dan analisis bioplastik. Tahap pertama yaitu ekstraksi pati kulit ubi kayu. Tahap ini dimulai dengan mencuci kulit ubi kayu lalu direndam dalam larutan natrium metabisulfit 0,3 % selama 24 jam. Selanjutnya kulit ubi kayu dihancurkan kemudian dicampur air dengan rasio 1:1. Bubur kulit ubi kayu disaring menggunakan kain kasa lalu dipisahkan antara filtrat dan ampasnya. Filtrat yang dihasilkan lalu diendapkan selama 24 jam. Endapan pati yang diperoleh selanjutnya dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 70oC selama 3 jam [5]. Pati kering dihaluskan dan diayak menggunakan ayakan 200 mesh.

Tahap kedua yaitu pembuatan bioplastik. Pati ubi kayu seberat 5 gram dilarutkan dengan 50 ml aquadest dalam gelas kimia lalu diaduk selama 15 menit agar larutan homogen.

Kitosan sebanyak 5 gram dicampurkan ke dalam asam asetat glasial yang telah diencerkan menjadi 10% (b/v) dalam gelas kimia yang berbeda. Campurkan pati kulit ubi kayu dengan kitosan berdasarkan rasio yang ditentukan (10:0, 9:3, 8:2, 7:3, 6:4) di atas hot plate ke dalam gelas kimia yang telah dimasukkan magneticstirrer yang berfungsi untuk mempercepat homogenisasi antara pati dan kitosan, pemanasan dan pengadukan ini dilakukan pada kondisi suhu 70oC selama 15-20 menit. Kemudian tambahkan plasticizer gliserol sesuai dengan variasi yang telah ditentukan (20%, 30%, dan 40% b/b). Setelah semua bahan telah tercampur, campuran harus tetap diaduk selama 30 menit agar kekentalan tetap terjaga sehingga campuran menjadi dope. Dope dituangkan ke atas plat kaca dengan ketebalan 0,02 mm[13].

Dope yang telah di-casting di atas plat kaca dimasukkan ke dalam oven dan didiamkan pada suhu 70oC selama 5 jam agar dope mengering menjadi bioplastik. Bioplastik yang telah kering dilepas dari plat kaca dan disimpan selama 24 jam di dalam desikator agar siap dianalisis.

Tahap terakhir yaitu analisisbioplastik. Parameter yang dianalisis yaitu sifat mekanik yang terdiri dari tensile strength(kuat tarik), elongasi, dan Modulus Young, morfologi plastik, dan waktu degradasi plastik. Pengujian Tensile strength dilakukan menggunakan alat Universal Testing Machines Type HT-8503. Sampel yang akan diuji harus dipotong berbentuk dog bone dengan ketebalan 101,5 µm hingga 245 µm. Bentuk dari sampel yang akan diuji dapat dilihat pada Gambar 2.1 [14].

Gambar 1 Bentuk Sampel Pada Pengujian Tensile Strength.

𝑇𝑒𝑛𝑠𝑖𝑙𝑒𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ(𝜎) =𝐹

𝐴 Pada Pengujian kuat tarik diperoleh nilai kuat tarik maksimum dari sampel, nilai elongasi sampel saat putus dan nilai Modulus Young

(20)

Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 | ISSN: 2598-3954

120

(Kekakuan) dari bioplastik. Kuat tarik, elongasi, dan Modulus Youngdiperoleh menggunakan Persamaan (1) dan (2) [10].

(1)

𝐸𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 (𝜀) = 𝐿 − 𝐿0 𝐿0 𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑌𝑜𝑢𝑛𝑔 (𝐸) = 𝜎

𝜀 (2)

DimanaF tarikan maksimum; A luas permukaan sampel;

L0panjang sampel mula-mula; dan L panjang akhir sampel.

Sifat fisis bioplastik diuji dengan pengujian ketahanan air (swelling). Pengujian ini dilakukan dengan cara sampel bioplastik dipotong dengan ukuran 3 × 2 cm dan ditimbang terlebih dahulu berat awalnya. Kemudian plastik direndam di dalam air dengan ketinggian 1,5 cm sampai terendam sempurna selama 24 jam. Selanjutnya ditimbang kembali berat sampel bioplastik. Kemampuan daya serap air dari bioplastik dapat dihitung berdasarkan Persamaan (4) [15].

Swelling(𝑊) = 𝑊 − 𝑊0

𝑊0 × 100%

(3) Analisis morfologi dilakukan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope) Type TM300 Hitachi. Bagian sampel yang akan diuji yaitu bagian permukaan dan penampang dengan perbesaran 2500×. Pengujian waktu degradasi (biodegradabilitas) dilakukan dengan metodesoil burial test. Sampel plastik dipotong dengan ukuran 3 × 3 cm dan ditimbang berat sampel mula-mula. Kemudian plastik ditanam di dalam tanah sampah dengan kedalaman 5 cm.

Setelah itu sampel diambil setiap 3 hari sekali untuk ditimbang dan ditanamkan kembali sampel ke dalam tanah.

Pengamatan dilakukan hingga sampel terdegradasi secara sempurna di dalam tanah [16].

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sifat Mekanik Bioplastik

Sifat mekanik bioplastik dapat ditentukan dengan cara uji kuat Tarik (tensile test) dan elongasi. Kuat tarik (tensile strength) merupakan gaya maksimum yang dapat ditahan oleh bioplastik [16]. Pengujian kekuatan tarik dari campuran kitosan dan pati ubi kayu dengan penambahan gliserol merupakan faktor yang penting untuk menentukan kondisi optimum sifat mekanis bioplastik yang diinginkan [17].

Pengaruh penambahan kitosan dan gliserol terhadap kuat tarik bioplastik dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2 Pengaruh Kitosan Dan Gliserol Terhadap Kuat Tarik Bioplastik.

Berdasarkan Gambar 2 pengaruh kitosan dan gliserol terhadap kuat tarik bioplastik memiliki hubungan berbanding lurus dimana semakin besar rasio kitosan terhadap pati dan gliserol maka semakin besarpula nilai kuat tarik yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena penambahan kitosan dapat memperbanyak ikatan hidrogen yang terdapat pada bioplastik, dimana semakin banyaknya ikatan hidrogen akan membuat struktur bioplastik menjadi semakin rapat dan membutuhkan energi yang besar agar dapat memutuskan ikatan tersebut sehingga bioplastik menjadi kuat dan tidak mudah putus [3].

Nilai tensile strength tertinggidiperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 7:3 dan gliserol 40% yaitu sebesar 40,99 MPa (4,18 kgf/mm2), sedangkan nilai tensile strength terendah diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 10:0 dan gliserol 20% yaitu sebesar 18,34 MPa (1,87 kgf/mm2).

Perpanjangan (elongasi) merupakan perubahan panjang yang terjadi pada sampel pada saat dilakukan uji tarik. Ketika sampel diberi gaya tarik, jarak antar molekul pada sampel akan semakin renggang sehingga sampel menjadi bertambah panjang. Perpanjangan biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase [18]Pengaruh penambahan kitosan dan gliserol elongasi bioplastik dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Berdasarkan Gambar 2.3 pengaruh kitosan terhadap elongasi bioplastik memiliki hubungan berbanding terbalik sedangkan pengaruh gliserol terhadap elongasi bioplastik memiliki hubungan lurus. Hal ini terjadi karena penambahan kitosan dapat membuat struktur bioplastik menjadi padat sehingga plastik menjadi lebih kaku dan tidak elastis.

Sedangkan penambahan gliserol sebagai plasticizer dapat meningkatkan elastisitas dari bioplastik karena pada gliserol terdapat rantai fleksibel alkana yang dapat menyisip dan menghilangkan ikatan hidrogen di antara molekul polisakarida sehingga terdapat ruang kosong pada ikatan polisakarida yang membuat plastik tidak kaku (elastis) [11].

Gambar 3 Pengaruh kitosan dan gliserol terhadap elongasi bioplastik.

Nilai elongasitertinggidiperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 10:0 dan gliserol 30% yaitu sebesar 58,23%, sedangkan nilai elongasiterendah diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 6:4 dan gliserol 40% yaitu sebesar 20,18%.

Modulus Young merupakan ukuran kekakuan dari satu bahan, atau dapat dinyatakan juga sebagai perbandingan dari kuat tarik dengan elongasi [15]. Pengaruh penambahan kitosan dan gliserol terhadap Modulus Young bioplastik dapat dilihat pada Gambar 2.4.

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

10 : 0 9 : 1 8 : 2 7 : 3 6 : 4

Tensile Strength (MPa)

Rasio Pati Kulit Ubi Kayu : Kitosan (b/b)

Gliserol 20%

Gliserol 30%

Gliserol 40%

0 10 20 30 40 50 60

10 : 0 9 : 1 8 : 2 7 : 3 6 : 4

Elongasi (%)

Rasio Pati Kulit Ubi Kayu : Kitosan (b/b)

Gliserol 20%

Gliserol 30%

Gliserol 40%

(21)

Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 | ISSN: 2598-3954

121

Berdasarkan Gambar 2.4 sampel bioplastik tanpa kitosan (rasio 10:0) memiliki nilai Modulus Young yang rendah, sedangkan pada pada sampel bioplastik yang ditambahkan kitosan (rasio 9:1, 8:2, 7:3, dan 6:4) nilai Modulus Young semakin meningkat. Hal ini terjadi karena penambahan kitosan dapat meningkatkan nilai kuat tarik dari bioplastik sehingga dapat meningkatkan nilai Modulus Young dari bioplastik. Modulus Young merupakan nilai yang menjadi acuan pada sifat mekanik bioplastik, dimana semakin tinggi nilai Modulus Young maka semakin bagus kualitas bioplastik yang dihasilkan [17]. Nilai Modulus Young tertinggidiperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 6:4 dan gliserol 40%

yaitu sebesar 1,99 MPa, sedangkan nilai Modulus Young terendah diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 10:0 dan gliserol 30% yaitu sebesar 0,37 MPa.

Gambar 4 Pengaruh kitosan dan gliserol terhadap Modulus Young bioplastik.

B. Sifat Fisis Bioplastik

Pengujian yang dilakukan untuk menentukan sifat fisis bioplastik yaitu uji ketahanan air (swelling). Ketahanan air atau juga dapat disebut daya serap air merupakan kemampuan plastik dalam melindungi produk dari air. Semakin besar daya serap airnya maka plastik kurang mampu melindungi produk dari air yang dapat menyebabkan produk cepat rusak atau berkurang kualitasnya [17]. Pengaruh penambahan kitosan dan gliserol terhadap swelling bioplastik dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 5 Pengaruh kitosan dan gliserol terhadap Swelling bioplastik.

Berdasarkan Gambar 5 penambahan kitosan memiliki hubungan berbanding terbalik terhadap swelling, sedangkan gliserol memiliki hubungan berbanding lurus terhadap swelling. Semakin besar kitosan yang ditambahkan akan memperkecil nilai swelling bioplastik, sedangkan semakin besar gliserol yang ditambahkan akan memperbesar nilai swelling bioplastik. Hal tersebut terjadi karena kitosan yang

bersifat hidrofobik, dimana semakin besar kitosan yang ditambahkan pada bioplastik akan membuat senyawa rantai bioplastik menjadi sukar untuk dapat berikatan dengan senyawa rantai pada air yang mengakibatkan daya serap air pada bioplastik menjadi kecil (ketahanan air bioplastik menjadi lebih bagus) [15]. Sebaliknya, gliserol memiliki sifat hidrofilik yang sama seperti pati, dimana penambahan gliserol dapat mengakibatkan senyawa rantai pada bioplastik menjadi mudah untuk berikatan dengan senyawa rantai pada air sehingga bioplastik yang dihasilkan memiliki ketahanan air yang buruk (daya serap air tinggi) [12].

Nilai swelling tertinggi diperoleh pada bioplastik dengan rasio pati-kitosan 9:1 dan penambahan gliserol 40% yaitu 87,5%, sedangkan nilai swelling terendah diperoleh pada bioplastik dengan rasio pati-kitosan 7:3 dan penambahan gliserol 20% yaitu 21,66%.

C. Hasil SEM Bioplastik

Analisis morfologi dengan SEM bertujuan untuk menentukan homogenitas bioplastik, struktur permukaan, dan kehalusan permukaan hasil paduan. Hasil analisis SEM dengan perbesaran 2500× dapat dilihat pada Gambar 6 dan 7.

Gambar 6 Permukaan bioplastik pada rasio pati-kitosan 7:3 dan konsentrasi gliserol 30% dengan perbesaran 2500×.

.

Pengamatan struktur mikro menggunakan SEM untuk sampel bioplastik seperti yang disajikan pada Gambar 2.6menunjukkan bahwa partikel-pertikelnya saling berikatan satu dengan yang lain dan tergolong cukup rapat. Akibatnya air yang diserap cukup rendah dibandingkan bioplastik lainnya, tetapi terdapat pori yang tidak merata yang disebabkan oleh pengadukan yang belum sempurna. Struktur morfologi film yang dihasilkan tidak homogen disebabkan oleh pencampuran yang kurang sempurna dan adanya kitosan yang tidak larut dalam pelarut organik.

Pada permukaan bioplastik juga terlihat adanya gelembung- gelembung udara. Pembentukan rongga udara disebabkan oleh pengadukan dan proses pencetakan bioplastik yang kurang sempurna sehingga mempengaruhi struktur dari bioplastik yang dihasilkan. Semakin baik proses pencetakannya maka 0

0.5 1 1.5 2 2.5

10 : 0 9 : 1 8 : 2 7 : 3 6 : 4

Modulus Young(MPa)

Rasio Pati Kulit Ubi Kayu : Kitosan (b/b)

Gliserol 20%

Gliserol 30%

Gliserol 40%

0 20 40 60 80 100

10 : 0 9 : 1 8 : 2 7 : 3 6 : 4

Swelling (%)

Rasio Pati Kulit Ubi Kayu : Kitosan (b/b)

Gliserol 20%

Gliserol 30%

Gliserol 40%

(22)

Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 | ISSN: 2598-3954

122

uap air yang terkandung dalam bahan akan semakin cepat menguap, sehingga dalam proses penguapan air tersebut partikel-partikel bahan akan bergerak ke atas dan menyebabkan lapisan antar sel menyatu [14].

Struktur penampang melintang bioplastik pada Gambar 2.7 menunjukkan adanya pori-pori yang terbentuk. Pori-pori kecil dapat mengakibatkan film berbahan dasar pati memiliki laju transmisi rendah terhadap uap air dan gas [19]. Pada penampang bioplastik juga masih terdapatnya struktur granula pati di dalamnya meskipun sudah tidak utuh. Besarnya ukuran granula yang masih bisa diamati memiliki diameter 30 μm.

Pati yang berasal dari biji, umbi, akar, dan batang tanaman memiliki diameter granula yang bervariasi antara 2-100 μm [14].

Gambar 7 Penampang (Cross-Section) Bioplastik Pada Rasio Pati Kitosan 7:3 Dan Konsentrasi Gliserol 30% Dengan Perbesaran 2500×.

D. Biodegradabilitas Bioplastik

Biodegradabilitas merupakan kemampuan dari suatu bahan untuk dapat terurai di dalam tanah dengan bantuan mikroorganisme. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan kitosan dapat memperlama waktu degradasi dari bioplastik yang ditunjukkan pada Gambar 2.8

Gambar 8 Hubungan penurunan massa bioplastik terhadap waktu degradasi pada sampel dengan variasi rasio pati-kitosan dan penambahan gliserol 30%.

Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat bahwa penambahan rasio kitosan berbanding lurus terhadap waktu degradasi, dimana semakin banyak kitosan yang ditambahkan pada bioplastik maka akan semakin kecil pengurangan berat massa sampel yang mengakibatkan sampel semakin lama untuk terdegradasi sempurna di dalam tanah. Hal tersebut terjadi karena kitosan memiliki sifat antimikroba, dimana kitosan dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli hingga 75%

pada bioplastik [20]. Selain itu dengan adanya penambahan kitosan pada bioplastik juga dapat membuat struktur ikatan bioplastik semakin rapat dan kompleks sehingga mikroorganisme akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memutuskan ikatan tersebut yang berarti bioplastik akan lebih lama terdegradasi secara sempurna di dalam tanah[21].

Pada Gambar 6 dapat dilihat juga waktu degradasi tercepat diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 10:0 yaitu 9 hari, sedangkan waktu degradasi paling lama diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 6:4 yaitu 21 hari. Faktor lain yang dapat membuat bioplastik dapat terurai di dalam tanah yaitu aktivitas dari mikroorganisme pengurai, dimana mikroorganisme tersebut dapat memutuskan rantai polimer menjadi molekul sederhana, serta dipengaruhi juga oleh larutan penyusun dari bioplastik seperti asam asetat dan gliserol yang mengandung ikatan senyawa alami dan bersifat mudah terurai sehingga mikroorganisme dapat dengan mudah menguraikan bioplastik [22].

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, nilai tensile strength tertinggi diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 7:3 dan gliserol 40% yaitu sebesar 40,99 MPa (4,18 kgf/mm2) sedangkan nilai tensile strength terendah diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 10:0 dan gliserol 20% yaitu sebesar 18,34 MPa (1,87 kgf/mm2). Nilai elongasi tertinggi diperoleh pada sampel dengan rasio pati- kitosan 10:0 dan gliserol 30% yaitu sebesar 58,23%, sedangkan sedangkan nilai elongasi terendah diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 6:4 dan gliserol 40% yaitu sebesar 20,18%.Nilai Modulus Young tertinggi diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 6:4 dan gliserol 40% yaitu sebesar 1,99 MPa, sedangkan sedangkan nilai Modulus Young terendah diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 10:0 dan gliserol 30% yaitu sebesar 0,37 MPa.Nilai swelling tertinggi diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 9:1 dan gliserol 40% yaitu sebesar 87,5%, sedangkan sedangkan nilai swelling terendah diperoleh pada sampel dengan rasio pati-kitosan 7:3 dan gliserol 20% yaitu sebesar 21,66%. Hasil SEM menunjukkan pada bagian permukaan struktur bioplastik tampak rata dan rapat meskipun masih terdapat gelembung udara, sedangkan pada bagian penampang (cross-section) terlihat ada pori-pori pada bioplastik meskipun tidak terlalu menonjol dan masih terdapat sisa-sisa granula pati pada bioplastik. Hasil biodegradasi menunjukkan waktu degradasi bioplastik tercepat terjadi selama 9 hari, dan yang paling lama selama 21 hari.

Gambar

Gambar 1 Bentuk Sampel Pada Pengujian Tensile Strength.
Gambar 2  Pengaruh Kitosan Dan Gliserol Terhadap Kuat Tarik Bioplastik.
Gambar 4 Pengaruh kitosan dan gliserol terhadap Modulus Young bioplastik.
Gambar 7  Penampang (Cross-Section) Bioplastik  Pada Rasio Pati Kitosan    7:3 Dan Konsentrasi Gliserol 30% Dengan Perbesaran 2500×

Referensi

Dokumen terkait

o Alasan mengapa mengikuti pelatihan. Alasan ini dapat saja datang dari luar berupa perintah/penugasan, atau ingin tahu, dsb. o Motivasi yang mendorong peserta mengikuti

Standar Biaya Umum dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional kepada Kementerian Keuangan mengenai pelaksanaan pengukuran tanah oleh juru ukur yang

Yayasan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu, pertama, yayasan pembina lembaga PGRI pendidikan tinggi (DIKTI) dan SMA labor PGRI 1 Padang Sumatera Barat, kedua, yayasan pembina

Untuk menentukan perbandingan agregat halus dan agregar kasar yang diolah, terlebih dahulu agregat dipisahkan, fraksi agregat kasar antara diameter 5 mm sampai absis titik patah P

Berdasarkan sebaran data kadar glukosa darah tidak berdistribusi normal maka dapat dilanjutkan dengan uji non parametrik yaitu dengan uji Wilcoxon digunakan untuk

Pesan politik dikemas dan ditayangkan dalam berbagai media elektronik seperti di televisi baik berupa iklan atau acara talk show, yang dipandu langsung oleh host /penyiar

Dari penelitian yang dilakukan pada lansia di Puskesmas Towuntu Timur, di dapatkan bahwa ada hubungan antara nyeri gout arthritis dengan kemandirian lansia, didapatkan

Seperti halnya sistem hisab kontemporer Almanak Nautika, maka untuk menghitung Irtifa’ hilal, sistem hisab Newcomb menggunakan data astronomik guna mengetahui