• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka pdf"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(2)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(3)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(4)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(5)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(6)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(7)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(8)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(9)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(10)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(11)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(12)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(13)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(14)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(15)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(16)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(17)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(18)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(19)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(20)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(21)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(22)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(23)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(24)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(25)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(26)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(27)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(28)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(29)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(30)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(31)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(32)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(33)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(34)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(35)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(36)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(37)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(38)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(39)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(40)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(41)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(42)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(43)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(44)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(45)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(46)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(47)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(48)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(49)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(50)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(51)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(52)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(53)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(54)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(55)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(56)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(57)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(58)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(59)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(60)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(61)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(62)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(63)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(64)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(65)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(66)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(67)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(68)

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(69)

58 BABIV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

Perusahaan perdagangan eceran merupakan perusahaan yang langsung melakukan perdagangan kepada konsumen akhir produk yang dijualnya dengan tujuan langsung dikonsumsi (Kotler, 2009). Industri perdagangan eceran merupakan industri yang berubah dengan cepat dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai negara di dunia. Industri ini meningkatkan Gross Domestic Product, Pendapatan per kapita dan daya beli, serta mengubah selera dan pilihan masyarakat luas (Thota, 2012).

Karakteristik dari perusahaan perdagangan eceran a tau retail (www.pendidikanekonomi.com) adalah:

• Penjualan barang atau jasa dalam kuantitas sedikit dan jumlah seperlunya untuk dikonsumsi sendiri pada jangka waktu tertentu.

Impulse buying yakni ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis bervariasi sehingga menimbulkan banyak pilihan bagi konsumen untuk berbelanja.

• Kondisi lingkungan maupun toko yang dipengaruhi lokasi toko, efektivitas dalam menangani barang, jam toko beroperasi serta tingkat harga bersaing.

Menurut Kotler (2009), jenis-jenis utama dari industri perdagangan eceran meliputi toko-toko khusus, department store, supermarket, convenience store, toko diskon, off-price retailer, superstore dan catalog showroom. Perusahaan

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(70)

59 perdagangan eceran menjalankan usahanya dengan kecenderungan menjual barang-barang dengan tingkat laba per item tidak terlalu besar namun berfokus pada volume barang yang diperjualbelikan.

Objek dalam penelitian ini merupakan perusahaan perdagangan eceran terbuka terdaftar di Bursa Efek Indonesia Indonesia yang memenuhi kriteria purposive sampling yakni perusahaan yang memiliki laporan keuangan lengkap dengan modal senantiasa positif pada peri ode tahun 2009-2013 guna menghindari terjadinya kerancuan hitung sehingga menyebabkan bias pada hasil hitung .

Pemilihan objek penelitian berupa perusahaan perdagangan eceran m1 berdasarkan pertimbangan fenomena yang ada saat ini yakni bahwa jenis perusahaan ini menjamur dimana-mana, perkembangannya sangat cepat, dan berkontribusi terhadap pendapatan per kapita dari negara-negara di dunia.

Sekilas profil masing-masing perusahaan perdagangan eceran yang menjadi sampel penelitian ini adalah sebagai berikut (www.idx.co.id) :

1. PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk (ACES)

PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk berdiri berdasarkan Akta No. 17 pada 3 Februari 1995 di hadapan Notaris Benny Kristianto, S.H dengan nama PT.

Kawan Lama Home Center. PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk bergerak pada lingkup usaha penjualan eceran (ritel) barang-barang untuk kebutuhan rumah tangga dan l?festyle.

2. PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (AMRT)

PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk berdiri berdasarkan Akta No. 21 pada 22 Februari 1989 di hadapan Notaris Gde Kertayasa, S.H di Jakarta. PT. Sumber

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(71)

60

Alfaria Trijaya, Tbk bergerak pada lingkup usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dan beroperasi dengan nama minimarket "Alfamart".

3. PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk (CENT)

PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk berdiri berdasarkan Akta No.

33 pada 11 Februari 1987 di hadapan notaris Nanny Sukarja, SH di Jakarta dengan nama PT. Centrindo Utama, yang kemudian berubah nama menjadi PT. Centrin Online, Tbk dan terakhir menjadi PT. Cenratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk berdasarkan Akta No. 18 pada 28 Oktober 2013 di hadapan notaris Kirana lvyminerva Wilamarta, SH, LL.M. PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk semula bergerak di bidang penyelenggaraan jasa akses internet dan jasa berkoneksi internet dan kemudian sejak 11 Desember 2013 menjadi bergerak di bidang jasa dan investasi, termasuk tapi tidak terbatas pada jasa penyediaan, penyewaan, dan pengelolaan menara telekomunikasi, alat dan sarana penunjang telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi, jasa konsultasi manajemen, bisnis dan administrasi serta strategi pengembangan.

4. PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk (CSAP)

PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk berdiri berdasarkan Akta No. 93 pada 31 Desember 1983 di hadapan Notaris Hendra Karyadi, S.H di Jakarta. PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk bergerak pada lingkup usaha perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi. PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk saat ini beroperasi melalui supermarket bahan bangunan dengan merk "Mitra 1 0".

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(72)

61 5. PT. Hero Supermarket, Tbk (HERO)

PT. Hero Supermarket, Tbk berdiri berdasarkan Akta No. 19 pada 5 Oktober 1971 di hadapan Notaris Djojo Muljadi, S.H di Jakarta.

PT. Hero Supermarket, Tbk bergerak pada lingkup usaha supermarket.

hypermarket, minimarket dan bentuk usaha retail lainnya seperti specialty store (apotek, toko obat, kesehatan dan kecantikan, serta lain-lain), perdagangan dan lain-lain.

6. PT. Kokoh Inti Arebama, Tbk (KOIN)

PT. Kokoh Inti Arebama, Tbk berdiri berdasarkan Akta No. 27 pada 6 Juli 2001 di hadapan notaris Fitricia Arisusanti, SH, CN. PT. Kokoh Inti Arebama, Tbk bergerak di bidang usaha perdagangan, distributor, eksportir dan importer segala macam barang dagang(khususnya keramik).

7. PT. MitraAdiperkasa, Tbk (MAPI)

PT. Mitra Adiperkasa, Tbk berdiri berdasarkan Akta No. 105 pada 23 Januari 1995 di hadapan notaris Julia Mensana, SH. PT. Mitra Adiperkasa, Tbk bergerak di bidang usaha perdagangan, jasa, manufaktur, transportasi, pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan.

Saat ini, PT. Mitra Adiperkasa, Tbk melakukan kegiatan usaha perdagangan eceran pakaian, sepatu, aksesoris, tas dan peralatan olahraga.

8. PT. Matahari Putra Prima, Tbk (MPPA)

PT. Matahari Putra Prima, Tbk berdiri berdasarkan Akta No. 30 pada 11 Maret 1986 di hadapan Notaris Budiarti Karnadi, S.H di Jakarta. PT. Matahari Putra Prima, Tbk bergerak pada lingkup usaha jaringan toserba yang

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(73)

62 menyediakan berbagai macam barang seperti untuk kebutuhan sehari-hari. PT.

Matahari Putra Prima, Tbk memiliki jaringan toko dengan nama ''Hypermart ".

"'Foodmart" dan "Boston''.

9. PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk (RALS)

PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk berdiri berdasarkan Akta No. 60 pada 14 Desember 1983 di hadapan Notaris R. Muh. Hendarwarman, S.H di Jakarta.

PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk bergerak pada lingkup usaha perdagangan umum yang menjual berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik dan produk sehari-hari melalui gerai produk serba ada (department store). PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk memiliki jaringan toserba dengan nama "Ramayana", "Robinson" dan ·'Cahaya".

10. PT. Sona Tourism Industry, Tbk (SONA)

PT. Sona Tourism Industry, Tbk berdiri berdasarkan Akta No. 56 pada 25 Agustus 1978 di hadapan notaris Djonny Imam Soedjono dengan nama Sona Topas Group. Kemudian menjadi PT. Sona Tourism Industry, Tbk berdasarkan Akta No. 225 tanggal 13 Oktober 1990 di hadapan notaris Ny. S.P. Henny Shidki, SH.

PT. Sona Tourism Industry, Tbk bergerak di bidang usaha biro perjalanan wisata seperti penjualan tiket wisata terutama dalam negeri, pengurusan dokumen, hotel dan perjalanan wisata (tour).

11. PT. Trikomsel Oke, Tbk (TRIO)

PT. Trikomsel Oke, Tbk berdiri berdasarkan Akta No. 11 pada 21 Agustus

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(74)

63 1996 di hadapan Notaris Liliana Indrawati Tanuwidjaja, S.H di Jakarta. PT.

Trikomsel Oke, Tbk bergerak pada lingkup usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular, aksesoris, suku cadang, kartu telepon prabayar dan pascabayar, gadget, serta jasa yang terkait dengan telekomunikasi dan mutimedia.

B. Hasil

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dengan menggunakan data sam pel a tau populasi (Jubilee Enterprise, 2013 ). Melalui statistik deskriptif penyajian data dilakukan dengan tabel, grafik, diagram lingkaran, piktogram, perhitungan modus, median, mean, desil, persentil, penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase, dan lain-lain. Data disajikan dengan komunikatif dan mudah dipahami.

Statistik deskriptif akan membuat orang lebih memahami data yang tersaji.

Statistik deskriptif melakukan perbandingan bagi data, dalam penelitian ini masing-masing perusahaan perdagangan eceran secara statistik dengan melakukan perhitungan untuk mendapatkan beberapa hal yakni Mean (rata-rata, average), merupakan nilai rata-rata dari semua data yang ada, nilai khas dari keseluruhan data, dengan cara menjumlahkan semua data yang ada lalu membagi hasil penjumlahan tersebut dengan jumlah data yang ada (n); Median merupakan ukuran pusat sekumpulan data, data yang posisinya tepat di tengah-tengah (data

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(75)

64

diurutkan dulu dari yang terkecil hingga terbesar) atau nilai tengah dari deretan data. Kemudian, Modus merupakan angka yang paling sering muncul dari sekelompok data yang ada, dikarenakan data sekunder ini dari laporan keuangan perusahaan perdagangan eceran maka tidak akan dilakukan perhitungan modus.

Terakhir menghitung nilai minimum, yakni nilai paling kecil dari seluruh data yang ada; nilai maksimum, yakni nilai paling besar dari seluruh data yang ada;

dan juga standar deviasi yang merupakan ukuran penyebaran atau penyimpangan terhadap nilai (lebih besar atau lebih kecil yang masih dapat ditolerir. Standar deviasi untuk memperkirakan penyimpangan data dari kebenaran atau simpangan baku yang diukur dengan akar dari varians (Jubilee Enterprise, 2014).

Analisa deskriptif terhadap data sampel yang ada baik terhadap variabel independen maupun variabel dependen akan dilakukan dengan alat analisis Eviews versi 7 sehingga didapatkan nilai rata-rata, median, maksimum, minimum, standar deviasi, skewness, kurtosis dan lain-lain .. Analisis deskriptif juga akan dilakukan terhadap rata-rata perngaruh masing-masing variabel dependen profitability (PROF), tangibility (TANG), SIZE, GROWTH, dan LIQUIDITY terhadap LEVERAGE. Analisis deskriptif bertujuan memperkirakan jika terjadi kenaikan atau penurunan pada salah satu variabel independen (profitability, tangibility, size, growth dan liquidity) maka akan mempengaruhi atau berpengaruh terhadap variabel dependen (leverage) ke arah yang bagaimana dan seberapa besar persentasinya, serta pengaruh simultan keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen.

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(76)

65 Tabel4.1

Analisis DeskriptifVariabel Independen (PROF, TANG SIZE, GROWTH dan LIQ) dan Variabel Independen (TDTA)

LEVERAGE PROF TANG SIZE GROWTH

Mean 0.527503 0.062815 0.429082 28.71614 0.301152

Median 0.628009 0.054972 0.367974 29.25754 0.190126 Maximum 0.942681 0.311911 1.162966 31.52929 6.754686 Minimum 0.105906 -0.351021 0.027492 24.73274 -0.998797 Std. Dev 0.232076 0.090633 0.294027 1.673529 0.972219 Skewness -0.508578 -0.991006 0.486924 -1.022035 5.520939 Kurtosis 1.886535 10.41783 2.775798 3.387602 36.97894 Jarque-Bera 5.212193 135.0997 2.288567 47.18332 2929.692 Probability 0.073822 0.000000 0.318452 0.000000 0.000000

Sum 29.01264 3.454817 23.59952 1579.388 16.56334

Sum Sq. Dev 2.908401 0.443572 4.668407 151.2377 51.04132

Observations 55 55 55 55 55

Sumber: Data Penelitian Diolah, 2015 Keterangan :

LEVERAGE =Total Debts/Total Assets (TDITA)

• PROF = Earning After Tax (EA1)1Total Aktiva

TANG = Gross Fixed Assets/Total Aktiva

SIZE = Ln Sales

GROWTH = (fotal Aktiva 1 - Total Aktiva (t-1))/ Total Aktiva (t-I)

LIQ = Aktiva Lancar/Hutang Lancar

Mean = Rata-rata dari seluruh variabel independen dan dependen

Median = Nilai tengah seluruh variabel independen dan dependen

Maximum = Nilai maksimal seluruh variabel independen dan depend en

• Minimum = Nilai minimum seluruh variabel independen dan

LIQ 2.112487 1.338474 10.59998 0.682102 1.916011 2.406075 9.287156 143.6534 0.000000 116.1868 198.2394

55

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(77)

• Std. Dev

66

dependen

penyimpangan dari keseluruhan variabel terhadap rata- rata masing-masing variabel tersebut.

Tabel 4.1 menunjukkan statistik deskriptif terhadap variabel independen. Hasil uji statistik menemukan bahwa rata-rata masing-masing variabel 11 perusahaan perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEl) dalam periode 5 tahun dari tahun 2009 hingga tahun 2013 berada pada angka positif meskipun terdapat angka negatif pada variabel profitability (EAT/TA).

Manajer perusahaan melakukan pengambilan keputusan terkait pendanaan untuk operas1 perusahaan dengan menggunakan aktivanya perlu mempertimbangkan variabel yang mempengaruhinya. Penelitian ini mengamati perilaku manajer tersebut dengan mengambil rasio 11 perusahaan perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 hingga 2013.

Melalui pengamatan ini diharapkan dapat lebih mengetahui tendensi atau kecenderungan perusahaan perdagangan eceran di Indonesia dalam melakukan pemilihan pendanaan untuk operasi usahanya. Pada tabel 4.1 ditunjukkan deskriptif dari 6 variabel yakni LEVERAGE yang merupakan variabel dependen dan 5 variabel independen yakni profitability, tangibility. size, growth dan liquidity.

Leverage didapat dengan membandingkan total kewajiban (Total Debt) terhadap total aktiva. Semakin besar leverage menunjukkan semakin besar proporsi aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa secara umum rata-rata pemakaian hutang oleh 11 perusahaan perdagangan

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(78)

67 eceran di Indonesia periode tahun 2009 hingga 2013 adalah sebesar 0,52703 atau sebesar 52,7% aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh hutang. Rentang leverage pada peri ode 2009 hingga 2013 ini pada kisaran an tara -0,351021 dan 0,311911. Perusahaan yang memiliki leverage terendah adalah PT. Aces Hardware Indonesia, Tbk pada tahun 2009 yakni sebesar 0,106 berarti hanya 10,6% dari aktiva yang dibiayai oleh hutang. Sedangkan perusahaan yang memiliki leverage tertinggi adalah PT. Kokoh Inti Arebama, Tbk pada tahun 2011 yakni sebesar 0,943 yang berarti sebesar 94,3% dari aktiva yang dimiliki perusahaan ini dibiayai oleh hutang.

Profitability (PROF) didapat dengan membandingkan pendapatan setelah pajak (Earning After Tax) perusahaan terhadap total aktiva yang dimilikinya. Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa secara umum rata-rata profitability yang dimiliki oleh 11 perusahaan perdagangan eceran terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2009 hingga 2013 adalah sebesar 0,062815 dengan rentang profitability pada periode 2009 hingga 2013 ini pada kisaran antara -0,351021 dan 0,311911.

Perusahaan yang memiliki profitability terendah adalah PT. Kokoh Inti Arebama, Tbk pada tahun 2011 yakni sebesar -0,351 berarti perusahaan ini mengalami kerugian bersih sebesar 3,51% dari total aktiva yang dimilikinya. Sedangkan perusahaan yang memiliki profitability tertinggi adalah PT. Sona Tourism Industry, Tbk pada tahun 2013 yakni sebesar 0,312 yang berarti profit yang dihasilkan pada periode tersebut sebesar 312 % dari total aktiva yang dimilikinya.

Tangibility (TANG) didapat dengan membandingkan aktiva tetap kotor perusahaan (sebelum dikurangi penyusutan) terhadap total aktiva yang

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(79)

68 dimilikinya. Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa secara umum rata-rata tangibility yang dimiliki oleh 11 perusahaan perdagangan eceran terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2009 hingga 2013 adalah sebesar 0,429082 dengan rentang tangibility pada periode 2009 hingga 20I3 ini pada kisaran antara 0,27492 dan I, I62966. Perusahaan yang memiliki tangibility terendah adalah PT.

Trikomsel Oke, Tbk pada tahun 2013 yakni sebesar 0,027, berarti gross fixed asset yang dimiliki PT. Trikomsel Oke, Tbk ini hanya sebesar 2,7% dari dari total aktiva yang dimilikinya. Sedangkan perusahaan yang memiliki tangibility tertinggi adalah PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada tahun 20 I2 yakni sebesar I, 163 yang berarti gross fixed asset yang dimiliki PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk lebih besar dari aktiva yang dimilikinya. Hal ini terjadi dikarenakan pada periode ini terjadi penyusutan yang besar dari grossfixed asset yang dimiliki PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

SIZE atau ukuran perusahaan didapat melalui natural logaritma dari sales (penjualan bersih) perusahaan. Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa secara umum rata-rata size yang dimiliki oleh II perusahaan perdagangan eceran terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada peri ode tahun 2009 hingga 20 I3 adalah sebesar 28,716I4 dengan rentang size pada periode 2009 hingga 20I3 ini pada kisaran antara 24,73274 dan 31,52929. Perusahaan yang memiliki size (penjualan) terkecil adalah PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada tahun 20 I2 yakni sebesar 24,733 dan perusahaan yang memiliki size terbesar adalah PT.

Sumber Alfaria Trijaya, Tbk pada tahun 2013 yakni sebesar 3I J83.

GROWTH merupakan pertumbuhan total aset perusahaan dengan mengurangkan

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(80)

69 total aktiva perusahaan pada tahun berjalan dengan total aktiva tahun lalu kemudian membagi hasilnya dengan total aktiva tahun lalu. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata growth 11 perusahaan perdagangan eceran di Indonesia peri ode 2009 hingga 2013 sebesar 0,301152 dengan kisaran an tara - 0,998797 dan 6,754686. Growth tertinggi dimiliki oleh PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk (CENT) pada tahun 2013 sebesar 6,754686 dan growth terendah dimiliki oleh PT. Mitra Adiperkasa, Tbk (MAPI) pada tahun 2011 sebesar -0,0998797.

Liquidity (LIQ) merupakan pembagian aktiva lancar terhadap hutang lancar perusahaan. Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa secara umum rata-rata liquidity yang dimiliki oleh 11 perusahaan perdagangan eceran terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada peri ode tahun 2009 hingga 2013 adalah sebesar 2,112487 dengan rentang liquidity pada peri ode 2009 hingga 20 13 ini pada kisaran an tara 0,682102 dan 10,59998. Perusahaan yang memiliki liquidity terkecil adalah PT.

Hero Supermarket, Tbk pada tahun 2012 yakni sebesar 0,682 yang berarti aktiva lancar yang dimiliki perusahaan ini pada peri ode 2012 hanya sebesar 68,2% dari total aktiva yang dimilikinya. Sedangkan perusahaan yang memiliki liquidity terbesar adalah PT.Aces Hardware Indonesia, Tbk pada tahun 2009 yakni sebesar 10,600 yang berarti aktiva lancar yang dimiliki perusahaan ini adalah 10.6 kali dari kewajiban lancar yang dimilikinya.

a. Deskriptif pengaruh Profitability (PROF) terhadap Leverage.

Berikut terdapat tabel pengaruh rata-rata profitability dan leverage pada 11 perusahaan eceran terbuka di Indonesia pada tahun 2009 hingga 2013.

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(81)

70 Tabel4.2

Rata-rata Prcditability dan Leverage II Perusahaan Perdagangan Eceran Terbuka di Bursa Efek Indonesia Peri ode 2009-20 I3

No. Perusahaan Prof Leverage

I ACES O.I84 O.I57

2 AMRT 0.06I 0.708

3 CENT 0.004 0.270

4 CSAP 0.023 0.725

5 HERO 0.066 0.584

6 KOIN -0.024 0.8I3

7 MAPI 0.053 0.628

8 MPPA 0.03I 0.504

9 RALS 0.082 0.245

IO SONA O.I35 0.486

II TRIO 0.059 0.683

Sumber: Data Penelitian Diolah, 20I5

Dalam tabel 4.2 di atas terlihat bahwa profitability yang dimiliki perusahaan perdagangan eceran berpengaruh negatif terhadap leverage. Hal ini terlihat jelas pada profitability yang dimiliki PT. Ace Hardware Indonesia (ACES) yang memiliki profitability paling tinggi yakni sebesar O.I84 dan temyata ditemukan bahwa leverage PT. Ace Hardware Indonesia (ACES) adalah yang terkecil di angka 0.157. Demikian pula dijumpai pada perusahaan yang memilikiprofitability terendah yakni PT. Kokoh Inti Arebama (KOIN) memiliki leverage tertinggi.

Dengan kata lain pn~fitability yang dimiliki mengurangi penggunaan hutang perusahaan. Berikut terlampir gambar grafik dari rata-rata pengaruh profitability dan leverage pada II perusahaan eceran terbuka di Indonesia pada tahun 2009 hingga 20 I3.

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(82)

I

71

0.900 0.800 0.700 0.600 0.500 0.400

~LcvcrJge

0.300 0.200 0.100 0.000

-0.100 0 2 4 6 8 10 12

Gambar 4.1

Rata-rata Profitability dan Leverage 11 Perusahaan Perdagangan Eceran Terbuka di Bursa Efek Indonesia Peri ode 2009-2013

Dalam gambar 4.1 di atas terlihat jelas bahwa rata-rata leverage perusahaan perdagangan eceran di Indonesia tidak merata yang berarti hutang yang dimiliki 11 perusahaan peerdagangan eceran tersebut tidak merata. 3 perusahaan yang memiliki leverage tertinggi adalah PT. Kokoh Inti Arebama (KOIN), PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (AMRT) dan PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk (CSAP). Jika dilihat rata-rata profitability yang dimiliki oleh ketiga perusahaan terse but ternyata PT. Kokoh Inti Arebama, Tbk (KOIN) memiliki profitability terendah, PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (AMRT) memiliki profitability pada nilai rata-rata yakni sebesar 0.061 (6.1%) dan PT. Catur Sentosa Adiprana. Tbk (CSAP) memiliki rata-rata profitability 0.023 (2,3%).

Sedangkan tiga perusahaan dengan rata-rata leverage terendah berturut-turut dari yang terkecil adalah PT. Ace Hard1t·are Indonesia. Tbk (ACES), PT.

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(83)

72 Ramayana Lestari Sentosa, Tbk (RALS) dan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (AMRT). Temyata rata-rata profitability PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk (ACES) merupakan yang tertinggi, PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk (RALS) kedua tertinggi sedangkan PT. Sumber Alfaria Trijaya. Tbk (AMRT) memiliki rata-rata profitability pada angka rata-rata yakni 0.061 (6.1 %).

Dapat menjadi perhatian bersama bahwa masing-masing jenis barang yang diperdagangkan baik oleh ketiga perusahaan dengan leverage tertinggi maupun dengan leverage terendah semuanya tidak sama. Sehingga, perlu mendapatkan perhatian bahwa karakteristik barang yang diperdagangkan diduga mempengaruhi profitability perusahaan yang kemudian mempengaruhi penggunaan hutang dan pada tingkat profitability yang tinggi tidak berarti bahwa leverage rendah. Berarti terdapat satu titik bahwa profitability tidak berpengaruh negatif terhadap leverage.

Manajemen perlu memperhatikan titik ini di dalam menentukan leverage nya, sehingga dapat ditemukan leverage yang sesuai dengan profitability yang dimiliki perusahaan.

b. Deskriptif pengaruh Tangibility (TANG) terhadap Leverage

Hasil penelitian ini menemukan bahwa rata-rata perusahaan yang memiliki gross fixed asset tinggi berarti memiliki hutang yang cenderung rendah, hal ini dapat dilihat dari PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk (CSAP) yang memiliki gross fixed asset terendah justru memiliki hutang yang berada di angka rata-rata dan juga terlihat dari PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia. Tbk (CENT) yang memiliki gross fixed asset tertinggi justru hanya memiliki hutang yang rendah (lebih kecil dari rata-rata). Seperti terlihat dalam tabel 4.3 dan gambar 4.2 berikut:

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(84)

Tabel4.3

Rata-rata Tangibility dan Leverage II Perusahaan Perdagangan Eceran Terbuka di Bursa Efek Jakarta Periode 2009-20I3

No. Perusahaan Tang Leverage

I ACES 0.285 O.I57

2 AMRT 0.458 0.708

3 CENT 0.900 0.270

4 CSAP 0.32I 0.725

5 HERO 0.730 0.584

6 KOIN 0.075 0.813

7 MAPI 0.389 0.628

8 MPPA 0.293 0.504

9 RALS 0.623 0.245

10 SONA 0.608 0.486

II TRIO 0.040 0.683

Sumber: Data Penelitian Diolah, 2015

i 1.000 0.900 0.800 0.700 0.600 : 0.500 0.400 0.300 0.200 0.100 0.000

0 2 4 6 8 10 12

Gambar4.2

Rata-rata Tangibility dan Leverage II Perusahaan Perdagangan Eceran Terbuka di Bursa Efek Indonesia Peri ode 2009-2013

73

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(85)

74

Tabel4.4

Proporsi Gross Fixed Asset terhadap Total Aktiva (%) Perusahaan Perdagangan Eceran Terbuka di Bursa Efek Indonesia Peri ode 2009-2013

rata-

Perusa rata

No haan 2009 2010 2011 2012 2013 GFA/TA 1 ACES 97.14% 103.70% 88.32% 98.01% 73.01% 92.03%

2 AMRT 115.41% 106.40% 111.26% 105.37% 41.77% 96.04%

3 CENT 243.66% 282.28% 298.05% 255.29% 84.54% 232.76%

4 CSAP 118.49% 118.75% 121.60% 117.52% 118.68% 119.01%

5 HERO 126.18% 139.90% 132.90% 130.87% 128.45% 131.66%

6 KOIN 45.36% 60.22% 47.50% 162.23% 176.52% 98.37%

7 MAPI 139.73% 8.38% 7.40% 138.81% 140.59% 86.98%

8 MPPA 72.73% 37.60% 48.74% 51.07% 86.24% 59.28%

9 RALS 125.70% 140.19% 143.18% 145.52% 148.17% 140.55%

10 SONA 112.64% 121.15% 242.58% 193.46% 166.54% 167.27%

11 TRIO 48.17% 89.17% 145.10% 128.88% 110.43% 104.35%

Sumber: Data Penelitian Diolah, 2015

Dalam tabel 4.4 di atas terlihat bahwa kecenderungan proporsi gross fixed asset terhadap total aktiva perusahaan 11 perdagangan eceran di Indonesia bervariasi.

Proporsi di atas 100% menunjukkan penyusutan yang besar pada gross fixed asset perusahaan sehingga total aktiva menjadi lebih kecil dari gross fixed asset perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki gross fixed asset yang berbeda sebagai contoh PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk (ACES) memiliki aset tetap kotor berupa bangunan, sarana prasarana toko, peralatan toko dan kantor serta kendaraan; sedangkan PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki aset tetap kotor berupa bangunan. perlengkapan internet. kendaraan, inventaris kantor, peralatan kabelnet, peralatan dan perlengkapan segway serta menara. Hal ini menyebabkan bervariasinya proporsi gross fixed asset perusahaan-perusahaan

1111.

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(86)

75 c. Deskriptif pengaruh SIZE terhadap Leverage

Tabel4.5

Rata-rata Size dan Leverage Perusahaan Perdagangan Eceran Terbuka di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

No. Perusahaan Size Leverage

1 ACES 28.466 0.157

2 AMRT 30.583 0.708

3 CENT 24.903 0.270

4 CSAP 29.518 0.725

5 HERO 29.821 0.584

6 KOIN 27.398 0.813

7 MAPI 29.388 0.628

8 MPPA 29.936 0.504

9 RALS 29.244 0.245

10 SONA 26.970 0.486

11 TRIO 29.624 0.683

Sumber: Data Penelitian Diolah, 2015

Terlihat dalam tabel 4.5 bahwa size terbesar yang dimiliki oleh AMRT sebesar 30,583 temyata memiliki leverage yang hanya sebesar 0,708. Angka leverage ini jauh di bawah rata-rata leverage sebesar 1 ,026. Diduga, size berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap leverage. Tidak signifikan dikarenakan tidak semua penambahan penjualan mengurangi hutang seperti terlihat dari PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (AMRT) yang memiliki penjualan yang di atas rata-rata namun penggunaan hutangnya cenderung tinggi.

d. Deskriptif pengaruh GROWTH terhadap Leverage

Dalam tabel 4.6 di bawah ini terlihat bahwa growth tertinggi dimiliki oleh PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia. Tbk (CENT) dengan nilai 1,675 dan di sisi lain leverage yang dimilikinya hanya sebesar 0,270 yang berarti di bawah rata-rata. Dari pengamatan ini diduga growth berpengaruh negatif

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(87)

I

76 tidak signifikan terhadap leverage.

Tabel4.6

Rata-rata Growth dan Leverage Perusahaan Perdagangan Eceran Terbuka di Bursa Efek Indonesia Peri ode 2009-2013

No. Perusahaan Growth Levera~:e

I ACES 0.258 0.157

2 AMRT 0.383 0.708

3 CENT 1.675 0.270

4 CSAP 0.205 0.725

5 HERO 0.303 0.584

6 KOIN -0.022 0.813

7 MAPI 0.170 0.628

8 MPPA -0.084 0.504

9 RALS 0.078 0.245

IO SONA O.II3 0.486

II TRIO 0.475 0.683

Sumber: Data Penelitian Diolah, 2015

1.800 1.600 1.400 1.200 1.000

~Growth

0.800

-Leverage 0.600

0.400 0.200 0.000

• -0.200 0 12

Gambar 4.3

Rata-rata Growth dan Leverage II Perusahaan Perdagangan Eceran Terbuka di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-20I3

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(88)

77

Dalam gambar 4.3 terlihat bahwa growth tertinggi dimiliki oleh PT.

Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk (CENT) dan hutang yang dimilikinya cenderung rendah (jauh di bawah rata-rata) dan terlihat bahwa perusahaan yang growth nya rendah ( di bawah rata-rata) memiliki leverage yang tinggi, seperti PT. Catur Sentosa Adiprana, Tbk (CSAP) dan PT. Kokoh Inti Arebama (KOIN). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan perdagangan eceran, growth diduga berpengaruh negatif terhadap leverage.

e. Deskriptif pengaruh Liquidity (LIQ) terhadap Leverage Tabel4.7

Rata-rata Liquidity dan Leverage Perusahaan Perdagangan Eceran Terbuka di Bursa Efek Indonesia Peri ode 2009-2013

No. Perusahaan Liquidity Leverage

1 ACES 6.362 0.157

2 AMRT 0.847 0.708

,..,

CENT 3.780 0.270

-'

4 CSAP 1.158 0.725

5 HERO 0.901 0.584

6 KOIN 1.141 0.813

7 MAPI 1.218 0.628

8 MPPA 1.452 0.504

9 RALS 2.620 0.245

10 SONA 2.260 0.486

11 TRIO 1.500 0.683

Sumber: Data Penelitian Diolah, 2015

Dalam tabel 4. 7 dapat dilihat bahwa liquidity tertinggi dimiliki PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk (ACES) dimana leverage yang dimilikinya terendah. Demikian pula pada PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk (CENT) yang memiliki liquidity tertinggi kedua. juga memiliki leverage rendah (lebih kecil jauh dari rata-rata). Namun, jika diperhatikan tidak ada jaminan liquidity rendah menjamin leverage tinggi dan juga sebaliknya.

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(89)

78 Gambar 4.4

Rata-rata Liquidity dan Leverage 11 Perusahaan Perdagangan Eceran Terbuka di Bursa Efek Indonesia Peri ode 2009-2013

: 7.000

i 6.000 5.000

4.000

~Liquidity ...,.Leverage

2 4 6 8 10 12

Sumber: Data Pene1itian Dio1ah, 2015

Dalam gambar 4.5 terlihat jelas bahwa semakin likuid suatu perusahaan, seperti PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk (ACES), PT. Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk (CENT) dan PT. Matahari Putra Prima, Tbk (MPPA) maka akan semakin rendah hutang yang dimilikinya. Dari tabel 4.7 terlihat bahwa 3 perusahaan ini mempunyai tingkat leverage rendah yakni lebih kecil dari rata-rata.

2. Analisis Regresi Data Panel

Penelitian ini akan melakukan analisa data untuk melihat pengaruh profitability (PROF). tangibility (TANG). SIZE. GROWTH, dan liquidity (LIQ) terhadap LEVERAGE. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk sektor perdagangan eceran berdasarkan entry point yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2009 hingga tahun 2013 sebanyak 22 perusahaan, yakni ACES, AMRT, CENT. CSAP, ECIL

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(90)

79 ERAA, GLOB, GOLD, HERO, KOIN, LPPF, MAPI, MIDI, MPPA, RALS, RANC, RIMO, SKYB, SONA, TELE, TKGA, TRIO. Pemilihan sampel dengan metode purposive sampling dengan kriteria pemilihan dari 22 perusahaan perdagangan eceran tersebut harus memiliki laporan keuangan audited lengkap pada peri ode tahun 2009-2013 dan juga senantiasa tidak mengalami financial distress yang dilihat dari modal yang dimilikinya pada periode tersebut senantiasa positif sehingga ditemukan sampel sebanyak 11 perusahaan. Perusahaan yakni ECII, ERAA, GLOB, GOLD, MIDI, RANC, SKYB, TELE, LPPF, RIMO, TKGA tidak memenuhi kriteria ini. Dikarenakan metode yang digunakan adalah analisis data panel maka diperoleh data gabungan cross section (N) dan time series (t) sebanyak 11 perusahaan x 5 tahun =55 data observasi.

Pemilihan model terbaik antara menggunakan pool atau common effects (ordinary least square atau regresi linier biasa) ataukah fixed effect atau random effect model dilakukan dengan menggunakan 2 teknik estimasi model yaitu Uji Chow dan Uji Hausman. Uji Chow digunakan untuk memilih antara common effect atau fixed effect. Uji Hausman untuk melakukan pemilihan menggunakan fixed effect atau random effect model. Pemilihan metode fixed effect atau random effect model perlu dilakukan karena akan menyesuaikan dengan karakter dari data yang diolah sehingga akan lebih efektif untuk digunakan, keduanya sama-sama benar dan memiliki keunggulan masing-masing.

a. Uji Chow

Uji Chow be11ujuan untuk memilih apakah data yang akan diolah lebih baik

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(91)

80

menggunakan analisis regresi linier biasa (common atau pooled) ataukah menggunakan anal isis data panel (fixed effect model). Melalui probability yang diperoleh dari uji Chow dengan uji test redundant fixed effect dapat dilakukan pemilihan analisis data yang sesuai.

Langkah-langkah melakukan uji test redundantfixed effect dengan Eviews versi 7 adalah:

• Membuat new workfile pada Eviews, dengan struktur berupa balanced panel dengan panel specification tanggal mulai diisi 2009 dan tanggal akhir diisi 2013 dengan number of cross 11.

• Membuka file seluruh data dari Ms excel, kemudian mengimpor data ke dalam Eviews. lsi predefined range dengan memilih 2009-2013.

• Pilih variabel dependen dan juga variabel-variabel independen kemudian membukanya sebagai equation, kemudian memilih panel option dengan cross section: fixed.

• Setelah persamaan muncul maka dilakukan uji redundant fixed effect dengan memilih menu view, pilih fixed/random effects testing, pilih Redundant Fixed Effect- Likelihood Ratio.

Hipotesis pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ho : Model Common Effect

H 1 : Model Fixed Eflect

Penjelasan:

H0 : Jika p>0,05, maka Ho diterima dan digunakan analisis regresi linier biasa

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(92)

81 (common atau pooled)

H1: Jika p<0,05, maka H0 ditolak dan digunakan anal isis data panel (fixed effect model).

Tabel4.8 Hasil Uji Chow

Effects Test Statistic d.f Prob

Cross-section F 5,076806 (1 0,39) 0,0001

Cross-section 45,851719 10 0,0000

Sumber: Hasil Penelitian Diolah, 2015 (Lamp iran No. 2)

Melalui tabel 4.8 di atas didapatkan hasil dengan nilai probability sebesar 0,0001 maka nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga analisis data menggunakan analisis regresi data panel (fixed effect model).

b. Uji Hausman

Setelah tahap pemilihan metode pemilihan melalui Uji Chow, pemilihan model yang akan digunakan pada analisa regresi data panel apakah lebih sesuai menggunakan fixed effoct atau random effect model dilakukan dengan uji Hausman.

Langkah-langkah melakukan uji Hausman dengan Eviews versi 7 adalah:

• Masuk ke menu equation estimation, pada menu panel option: Cross Section, ubahjlxed menjadi random. Kemudian equation disimpan.

• Lalu, ke menu View, pilih menu Fixed/Random Effect Testing, pilih Correlated Random Effects: Hausman Test.

• Angka yang dilihat dari uji Hausman ini adalah dari prob.

Hipotesis untuk pengujian dengan Uji Hausman adalah sebagai berikut:

H0 : Model Random Eflect

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(93)

82 H 1 : Model Fixed Effect

Penjelasan:

Ho: Jika p>0,05, maka H0 diterima dan digunakan Random Effect Model H1 : .Tika p<0,05, maka H0 ditolak dan digunakan Fixed Effect Model

Tabel4.9 as1 J Jl

H ·1

u··

H ausman

Test Summary I Chi-Sq Statistic

I

Chi-Sq d.f

I

Prob

Cross-section

I

7,864953

Is I

o,1638

Sumber: Hasil Penelitian Diolah, 2015 (Lampiran No.3)

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji Hausman pada tabel 4.9 diperoleh hasil nilai probability sebesar 0,1638 (p> 0,05) berarti H0 diterima dan pada tingkat siginifikansi 0.05 (5%), random effect modellebih efektif digunakan dibandingkan denganfixed effect model.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan syarat statistik untuk analisis regresi berganda berbasis ordinary least square (OLS). Uji asumsi klasik ini bertujuan agar hasil regresi memenuhi kriteria Best, Linear, Unbiased, Estimator (BLUE). Sebetulnya untuk analisis regresi panel sendiri menurut Gujarati (2004) umumnya melanggar asumsi heterokedastisitas dan autokorelasi, hal ini dikarenakan analisis data panel menggunakan data jenis cross section (heterokedastisitas) dan time series (autokorelasi) sehingga untuk data panel diperkenankan melanggar asumsi tersebut. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.

a. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah residual data atau variabel pengganggu dalam penelitian memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013: 160).

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(94)

83 Pengujian normalitas data ini akan dilakukan dengan menggunakan Jarque- Bera. Uji ini mengukur perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan dengan apabila data bersifat normal. Dengan Ho pada data terdistribusi normal, Jarque-Bera didistribusi dengan x2 dengan degree (~f

freedom sebesar 2. Probability menunjukkan kemungkinan nilai Jarque-Bera melebihi nilai terobservasi di bawah hipotesis nol. Jika probability lebih besar dari nilai signifikansi maka data terdistribusi normal.

Jarque-Bera =

N~k

[ S2 +

(~-3)

2

J·· ...

II

Dim ana:

S= skewness

K = Kurtosis dan k = ban yak koefisien dalam persamaan Tabel 4.10

Jjl orma 1tas eng an arque B era

r

d .1,

Series:Standardized Residuals Sample 2009 2013

Observations 55

Mean 3.31e-16

Median 0.051526

Maximum 0.173843

Minimum -0.268802

Std. Dev 0.127798

Kurtosis -0.546369

Jarque-Bera 5.463917

Probability 0.065092

Sumber: Hasil Penelitian Diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.8, ditemukan hasil probability dari Jarque-bera adalah sebesar 0.065092 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0.05 sehingga dapat dikatakan jika data sudah terdistribusi normal.

Untuk mendapatkan probability dari Jarque-Bera dengan program £views

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(95)

84 versi 7 seperti tabel di atas dilakukan pengukuran terhadap residual standar, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

• Memilih persamaan analisa regresi yang telah terbentuk pada program £- Views.

• Pilih menu view, yakni menu residual diagnostics; Histogram-Normality Test.

• Kemudian pilih ok

b. Uji Multikolinieritas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi kuat hubungan linier antar variabel independen yaitu profitability, tangibility, size, growth dan liquidity. Model yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi antar variabel independen. Jika variabel saling berkorelasi maka akan menjadi tidak orthogonal.

Variabel orthogonal merupakan variabel independen dengan nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinieritas terjadi jika korelasi antara dua regresor tinggi yakni lebih besar dari 0.800 (Gujarati, 2004). Uji multikolinieritas dilakukan menggunakan metode high pair-wise correlation among regressors dengan langkah-langkah sebagai berikut :

• Menggunakan menu Quick, Group Statistics, Correlations.

• Lalu mengisi variabel-variabel independen yang akan dihitung dengan spasi dan tanpa tanda penghubung, yakni PROF TANG SIZE GROWTH LIQ.

• Maka akan diperoleh hasil seperti pada tabel 4.11.

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(96)

85 Tabel4.11

Hasil Uji Multikolinieritas antara Variabel Bebas

Varia bel Prof Tang Size Growth Liq

lndependen

Pn~l 1.000000 0.112349 -0.018860 -0.112505 0.345593 Tang 0.112349 1.000000 -0.346665 0.094502 0.176773 Size -0.018860 -0.346665 1.000000 -0.255251 -0.364324 Growth -0.112505 0.094502 -0.255251 1.000000 -0.080466 Liq 0.345539 0.176773 -0.364324 -0.080466 1.000000 Sumber: Hasil Penelitian Diolah, 2015

Menurut tabel 4.11, tidak terdapat nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0.800 sehingga uji ini menemukan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen.

c. Uji heteroskedastistitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2013: 139). Jika variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika variance residual dari pengamatan satu ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Akibat adanya heteroskedastisitas adalah jika terjadi perubahan variabel terikat maka residualnya akan berubah sejalan kenaikan atau penurunannya dengan konsekuensi jika variabel terikat bertambah maka kesalahan juga bertambah.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glejser dengan indikator terjadi atau tidaknya heterokedastisitas dengan melihat angka signitikansi dari hasil regresi nilai absolut residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2013:142). Nilai signifikansi melebihi angka 0,05 menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(97)

86 Oikarenakan terhadap persamaan dalam penelitian ini, dalam menu Eviews tidak dapat dilakukan uji heterokedastisitas maka uji ini tidak jadi dilakukan.

Namun, melalui white cross section yang telah dilakukan maka pada regresi data panel masalah heterokedastisitas sudah diatasi.

d. Uji autokorelasi bertujuan menyelidiki adanya korelasi antara pengganggu pada periode saat ini (t) dengan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1).

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Autokorelasi timbul akibat residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lain. Kebanyakan masalah autokorelasi dialami oleh data yang bersifat runtut waktu (time series).

Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson. Penentuan terjadi atau tidaknya autokorelasi dengan melihat angka Durbin Watson pada hasil analisa regresi data panel yang diperoleh dan terhadap nilai ini dilakukan penentuan sebagai berikut:

Tabel4.12

p enen uan A t k t u o ore as1 eng an 1 . d

u··

IJl D b" W ur m a son t

Tolak Ho, ada Tidak<' ... dapat. Tidak menolak Tidak dapat Tolak Ho, korelasi positif diputuskan Ho, tidak ada diputuskan· autokorelasi

korelasi ... · negatif

0 dL du

1,54

2 4- du

2,46

4-dL 4 1,10

Sumber: Winamo (20 15)

2,90

Berdasarkan hasil uji regresi data panel dengan model random effect pada tabel 4.13 maka mendapatkan hasil sebagai berikut :

• Nilai OW hasil regresi pada penelitian ini sebesar 0,689042.

• Oleh karena 0,89042 berarti 0 < nilai OW < 1.10 maka disimpulkan data mengandung autokorelasi positif.

ada

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(98)

87

• Namun perlu diingat karena data yang digunakan merupakan data panel maka dapat melanggar uji autokorelasi.

Tabel 4.13

H ·1 u·R as1 Jl egres1 at a ane eng an . D P 1 d M d 1 o e R d an om Effi ect Variable Coefficient Std Error !-Statistic Prob

Prob -0.304448 0.105974 -2.872855 0.0060

Tang -0.202590 0.053847 -3.762308 0.0005

Size -0.008008 0.016910 -0.473591 0.6379

Growth -0.050358 0.017103 -2.944398 0.0049

Liq -0.067375 0.011108 -6.065235 0.0000

c

1.021019 0.491550 2.077141 0.0431

Effects Spec(fication S.d Rho

Cross-Section random 0.087840 0.4627

Idiosyncratic random 0.094666 0.5373

Wei~hted Statistics

R-squared 0.524769 Mean dependent var 0.229024

Adjusted R-squared 0.476276 S.D dependent var 0.134580 S.E of rewession 0.097394 Sum squared resid 0.464791

F-statistic 10.82153 Durbin-Watson stat 0.1592496

Prob (F-statistic) 0.000000

Unwei~hted Statistics

R-squared Mean dependent var 0.627280

Sum square resid Durbin-Watson stat 0.689042

Sumber: Hasil Penelitian Diolah, 2015

• Nilai DW hasil regresi pada penelitian ini sebesar 0,689042.

• Oleh karena 0,89042 berarti 0 < nilai DW < 1.10 maka disimpulkan dat amengandung autokorelasi positif.

• Namun perlu diingat karena data yang digunakan merupakan data panel maka dapat melanggar uji autokorelasi.

4. Uji Hipotesis

Berdasarkan kedua Uji Chow dan Uji Hausman diperoleh hasil bahwa yang sesuai untuk digunakan adalah analisis data panel dengan menggunakan model random effect. Kemudian, hasil regresi data panel dengan alat bantu E- Views 7

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(99)

88 memakai model random effect dengan menggunakan white cross-section dengan tujuan memperbaiki d.f, sehingga membenahi heterokedastisitas.

Tabel4.14

Hasil Uji Regresi Data Panel Variabel Independen terhadap Variabel epen en everaRe eng an o e an om eel

D d L d M d 1 R d Eff,'

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic Prob

Prob -0,304448 0,105974 -2,872855 0,0060

TanR -0,202590 0,053847 -3,762308 0,0005

Size -0,008008 0,016910 -0,473591 0,6379

Growth -0,050358 0,017103 -2,944398 0,0049

Liq -0,067375 0,011108 -6,065235 0,0000

c

1,021019 0,491550 2,077141 0,0431

Effects Specification S.d Rho

Cross-Section random 0,087840 0,4627

Idiosyncratic random 0,094666 0,5373

WeiRhted Statistics

R-squared 0,524769 Mean dependent var 0,29024

Adjusted R-squared 0,476276 S. D dependent var 0,134580 S.E of regression 0,097394 Sum squared resid 0,464791

F-statistic 10,82153 Durbin- Watson stat 0,1592496

Prob (F-statistic) 0,000000

UnweiRhted Statistics

R-squared Mean dependent var 0,627280

Sum square resid Durbin- Watson stat 0,689042

Sumber: Hasil Penelitian Diolah, 2015 (Lampiran No.4)

Melalui uji regresi data panel dengan model random e.ffect dalam tabel 4.14 di atas didapatkan koefisien dari konstanta adalah sebesar 1,021019 dan koefisien untuk masing-masing variabel independen PROF, TANG, SIZE, GROWTH, dan LIQ berturut-turut adalah -0,30448, -0,202590, -0,008008, -0,050358,dan - 0,067375 dengan tingkat signifikansi 5 %. Persamaan regresi analisis data panel yang terbentuk dari analisis ini yakni:

LEVERAGE = -0,304448 PROF - 0,202590 TANG- 0,008008 SIZE- 0,05358 GROWTH- 0,067375 LIQ + 1.021019 ... 8 Setelah diperoleh hasil uji regresi data panel dengan model random eflect dalam

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(100)

89

tabel 4.14 dengan persamaan pada nomor (8) dilakukan uji hipotesis yang terdiri dari Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square), Uji F dan Uji t. Dari tabel 4.18 tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:

a. Nilai Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) dalam tabel 4.14 adalah sebesar 0,476276 yang berarti 47,63 persen variasi variabel leverage (TDTA) dapat dijelaskan oleh lima variabel independen yang ada. Sebesar 52,3 7 % leverage (TDTA) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian

lni.

b. Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan untuk pengujian ini :

H0 : Variabel-variabe1 independen PROF, TANG, SIZE, GROWTH,dan LIQ secara

simultan dan bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen LEVERAGE.

H1 : Variabel-variabel independen PROF, TANG, SIZE, GROWTH, dan LIQ secara

simultan dan bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen LEVERAGE.

Dasar pengambilan keputusan pada uji F:

• Jika probabilitas (nilai prob) >0,05 maka H0 tidak ditolak.

• Jika probabilitas (nilai prob) <0,05 maka Ho ditolak.

Pada tabel 4.14 didapatkan hasil nilai prob adalah 0,0000 sehingga H0 ditolak dan berarti H1 diterima yakni variabel-variabel independen PROF, TANG, SIZE.

GROWTH. dan LIQ secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

(101)

variabel dependen LEVERAGE.

c. Uji t

90

Terakhir dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel independen mempengaruhi signifikan variabel dependen.

Hipotesis yang digunakan untuk pengujian ini:

Ho: Variabel-variabel independen PROF, TANG, SIZE. GROWTH, dan LIQ secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen LEVERAGE.

H1 : Variabel-variabel independen PROF, TANG, SIZE, GROWTH.dan LJQ secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen LEVERAGE.

Dasar pengambilan keputusan:

• Jika probabilitas (nilai prob) >0,05 maka H0 tidak ditolak.

• Jika probabilitas (nilai prob) <0,05 maka H0 ditolak.

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa variabel independen PROF, TANG, SIZE, GROWTH. dan LIQ berpengaruh parsial signifikan terhadap variabel dependen LEVERAGE dengan signifikansi masing-masing sebesar 0,0060;

0,0005; 0,6379; dan 0,0000 dimana keempat variabel ini memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa variabel PROF, TANG, SIZE. GROWTH. dan LIQ berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen LEVERAGE. Sedangkan untuk variabel SIZE nilai probabilitasnya sebesar 0,63 79 maka variabel ini secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

42363.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

Referensi

Dokumen terkait

Parameter yang dipakai untuk menentukan sebuah obyek itu mempunyai ketepatan yakni obyek tersebut berada pada ranking atau urutan antara 1 sampai 3 dari citra

Sehingga peranan luas permukaan akar dan jumlah unsur hara yang tersedia dalam media perakaran akan saling mengisi yang menghasilkan pertumbuhan tinggi bibit,

Penduduk Islam di negara Thailand kalau di bandingkan dengan warga negara yang menganut agama lain-lain Merika adalah warga negara yang minuriti, bilangan Merika hanya

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap responden petani yang mengusahakan usahatanipadi sawah di Desa Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya Kabupaten

Pemerintah merupakan kelas yang mendominasi dalam pengelolaan pasar sehingga segala aturan dan kebijakan yang dibuat pemerintah harus diikuti oleh pedagang.Pedagang memiliki

Dari potensi yang ada, pembangunan perkebunan kelapa sawit juga akan membuka peluang pembangunan industri hulu-hilir kelapa sawit, membuka peluang usaha, tumbuhnya

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengalaman hubungan antar pribadi subjek penelitian yang berkaitan dengan proses pemeliharaan hubungan suami dan istri yang

Tingginya kandungan logam berat pada Namalycastis dari Sunda Kelapa dibandingkan dari Way Belau, kemungkinan besar disebabkan oleh pengaruh habitat Sunda Kelapa yang lebih