Bab 3
Metode Perancangan
3. 1 Metode Perancangan Sistem
Tahapan yang akan dilalui dalam proses penelitian ini antara lain Tahap satu yaitu tahap persiapan meliputi tahapan persiapan sebelum dilakukannya penelitian. Tahap yang kedua yaitu tahap pengumpulan data dan kebutuhan dengan cara wawancara dan studi pustaka yang digunakan untuk proses penelitian dalam mengolah dan menganalisa data sehingga menghasilkan spesifikasi sistem.
Tahap yang ketiga yaitu tahap pengembagan sistem dengan cara menyusun desain aplikasi, melakukan instalasi program, pengkodean pada aplikasi program, melakukan uji coba program, evaluasi program, dan penerimaan sistem pada pengguna.
3.2 Tahap 1 Persiapan
Pada tahap persiapan ini diisi dengan menyusun jadwal dan rencana kegiatan penelitian dengan menentukan objek penelitian sampai pada proses koordinir dengan pihak perusahaan yang ingin diteliti. Pada Tahap ini juga dilakukan penggalian sumber studi pustaka mengenai manajemen persediaan dan juga proses penyusunan instrument penelitian. Keluaran dari persiapan penelitian digunakan untuk memperoleh gambaran luas akan sebuah solusi yang dapat dihasilkan dari penelitian ini.
27
Hasil yang didapatkan dari proses persiapan ini adalah susunan jadwal kegiatan beserta instrument penelitian yang telah dirancang.
Selain itu dari hasil penelitian ini mengumpulkan data history yang nantinya data tersebut akan diolah dan akan mengkasilkan suatu informasi untuk pengambilan keputusan sehingga dari hasil penelitian ini didapatkan sebuah judul Pemodelan Data Warehouse Sebagai alat Analisis Penjualan Sepeda Motor Berbasis Multy Platform Aplication Menggunakan Skema Snowflake.
3.3 Tahap 2 Pengumpulan Data dan Kebutuhan Pengguna
3.3.1 Jenis Data dan Penelitian
Hasil dari tahap persiapan yang sebelumnya dilakukan, berlanjut dalam tahap pengumpulan data dan kebutuhan pengguna.
Waktu dan tempat penelitian, serta konsep pada judul yang diangkat dalam penulisan akan menjadi masukan pada tahap kedua ini.
Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus, yang artinya melakukan penelitian secara langsung pada objek penelitian dengan cara mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, serta menyimpulkannya sehingga kesimpulan diperoleh berdasarkan objek yang diteliti. Dan kesimpulan adalah berupa perancangan dan implementasi program.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
• Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objeknya.
Data ini biasanya belum diolah. Dalam penelitian ini, data
primer yang digunakan adalah hasil wawancara. Contoh proses bisnis yang terjadi.
• Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi dan hasil olahan pihak lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori penunjang yang didapatkan dari buku maupun internet.
3.3.2 Proses Pengumpulan Data
Proses untuk melengkapi bahan-bahan penelitian dilakukan pengumpulan data sebagai bahan penelitian. Teknik yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data adalah:
1 . Observasi
Observasi langsung, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara lagsung proses pembelian unit sepeda motor secara tunai maupun kredit di CV. Apollo Sakti Motor.
2. Wawancara
Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan pegawai yang terkait di dalamnya. Wawancara dilakukan oleh Ibu Farida selaku administrasi, wawancara ini mengenai data penjualan yang ada pada CV. Apollo Sakti Motor. Yang nantinya data tersebut menjadi bahan untuk analisis di data warehouse.
3. Studi literatur
Studi Literatur, adalah Pencarian data dan informasi pada buku- buku/kepustakaan sebagai bahan referensi yang berhubungan dengan materi penelitian, seperti definisi data warehouse oleh
Suprianto (2008), OLAP LIN & Donald (2002) dan definisi snowflake schema Ivanova & Rachev (2004) .
3.4 Tahap 3 Pengembangan Sistem Informasi Data Warehouse
Metode prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototype ini pengembang dan pengguna dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem (Ian Sommerville, 2001).
Sering terjadi seorang pengguna hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detil output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya di sisi pengembang kurang memperhatikan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi ketidakserasian antara pengguna dan pengembang, maka harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pengguna dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pengguna akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
Secara umum tahapan pada model prototype dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Metode prototype (Sommerville,2001)
Tahapan-tahapan metode prototype adalah sebagai berikut 1. Pengumpulan kebutuhan user
Pengguna dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengindentifikasikan kebutuhan yaitu sistem yang dapat mempercepat proses administrasi serta sistem yang dapat diaplikasikan dalam sebuah jaringan LAN, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Perancangan
Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek perangkat lunak yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.
3. Evaluasi prototype
Pengguna mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software. Pada tahap ini prototype melewati dua kali evaluasi. Bentuk protoype tahap pertama dan kedua dapat dilihat pada halaman lampiran.
3.4.1 Pembangunan Prototype Aplikasi
Pembangunan prototype aplikasi harus sesuai dengan konsep yang telah ditentukan. Hasil tahap analisa kebutuhan menjadi bahan
yang digunakan dalam tahap desain atau perancangan sistem sebagai cara untuk mendapatkan pemecahan masalah alternatif yang dapat diusulkan dalam pengembangan sistem. Tahap ini dilakukan pemodelan untuk modul-modul, proses, database dan alur sistem yang akan dikembangkan. Gambaran perancangan sistem informasi persediaan dengan pemanfaatan konsep Data Warehouse di Dealer akan digambarkan dengan metode UML (Unified Modelling Language).
1. Use case Diagram Dealer CV. Apollo Sakti Motor
Gambar 3.2 Diagram Use Case
Gambar 3.2 merupakan Use Case Diagram dari sistem yang dikembangkan pada CV. Apollo Sakti Motor. Dijelaskan pada inti dari sistem yang akan dibuat bertumpu pada pihak
Admin yang bertugas untuk perancangan dan pembuata Data Waerehouse, maintenance data. Dan Manajemen dealer melakukan report dan kedua aktor tersebut saling berhubungan dalam bidang pengelolaan database.
2. Activity Diagram (Diagram Aktifitas)
Diagram aktifitas (activity diagram), merupakan pengembangan dari diagram use case. Diagram aktifitas menunjukan alur kerja dari aktifitas atau kegiatan yang dilakukan didalam diagram use case. Dalam diagram akititas ini terdapat swimlane yang berfungsi sebagai garis pembatas antara aktifitas satu dengan aktifitas lainnya. Berikut beberapa Activity Diagram yang terbentuk dari Use Case.
a) Activity Diagrams Analisis Data Penjualan
Pada aktivitas diagram Analisis Data Penjualan ini terdapat satu aktor yakni aktor Manajemen Dealer dan aktivitas ini hanya diperuntukkan untuk aktor tersebut. Mula- mula aktor Manajemen dealer akan menjalankan program aplikasi data warehouse penjualan motor, setelah itu ia mulai memasukkan data pengguna dan passwordnya yang ia miliki ke dalam sistem aplikasi data warehouse penjualan sepeda motor. Sistem ini akan memulai melakukan pengecekan data pengguna ke data warehouse penjualan motor. Jika data pengguna tidak valid atau tidak sesuai maka sistem akan meminta aktor Manajemen dealer melakukan input ulang data.
Jika data sesuai, sistem akan memberikan konfirmasi dan menampilkan form aplikasi. Setelah itu aktor Manajemen
Dealer akan memulai memasukkan kriteria data yang ia inginkan. Kemudian sistem akan melakukan pencarian ke dalam data warehouse penjualan motor. Jika tidak ada datanya, aktor Manajemen dealer akan memasukkan kriteria data yang lain. Jika data ada, maka sistem akan menampilkan di form aplikasi. Setelah selesai manajemen akan keluar dari sistem.
Gambar 3.3 Diagram Activity untuk Analisis Data Penjualan
b) Activity Diagrams Perancangan dan pembuatan Data Warehouse
Pada diagram aktivitas perancangan dan pembuatan data warehouse, terdapat 3 aktor yakni aktor Administrator, aktor Manjemen Dealer. Dengan kata lain semua aktor dilibatkan dalam aktivitas ini. Namun dalam aktivitas ini, aktor
Start
Menjalankan Aplikasi Penjualan Motor
Input data pengguna dan password
Pengecekan Data Mengaskes Sistem Aplikasi Penjualan Motor
Log Out Sistem
End Tidak Valid
Valid
Belum Selesai
Selesai Akses
Manaj emen Dealer
Administrator memiliki peran yang paling dominan dari pada aktor yang lainnya. Pertama aktor administrator akan menanyakan segala kebutuhan analisa penjualan motor kepada aktor Manajemen Dealer. Aktor Manajemen Dealer akan memberikan gambaran atau deskripsi mengenai data area yang ingin dijadikan analisis
Sruktur database transaksi kepada aktor manajemen dealer hal ini mengingat data warehouse yang ingin dibuat diambil berdasarkan database transaksi yang ada.
Kemudian aktor Manajemen dealer akan melakukan akses ke sistem transaski dan memperlihatkan struktur database transaski kepada aktor Administrator . setelah itu aktor Administrator akan melakukan analisis struktur database transaksi dan melakukan perancangan data warehouse. Jika masih ada struktur database transaksi yang diperlukan , aktor Administrator akan menanyakan kembali kepada aktor Manajemen dealer.
Gambar 3.4 Diagram Activity Perancangan Dan Pembuatan Data Warehouse
c) Activity Diagrams Penambahan (Impor Data) dari Data Historis Penjualan.
Dalam aktivitas diagram Penambahan (Impor Data) dari Data Hostoris Penjualan memiliki satu aktor yakni aktor manajemen dealer. Pada awalnya aktor Manajemen dealer melakukan proses login ke dalam aplikasi data warehouse penjualan sepeda motor dengan cara memasukkan nama
pengguna dan password. Setelah proses login berhasil, aktor Manajemen dealer memiliki hak akses terhadap sistem tersebut. Selanjutnya aktor Manajemen dealer akan menjalankan modul impor data yang ada pada aplikasi tersebut, dan selanjutnya menentukan file .xlsx yang ingin di impor ke tabel dimensi yang ada di data warehouse penjualan. Setelah menentukan file, aktor manajemen dealer akan menentukan nama tabel dimensi yang ingin diupdate datanya. Jika semuanya selesai maka aktor manajemen dealer memerintahkan form modul tersebut untuk melakukan impor data. Jika terjadi kesalahan, maka ia harus menentukan file .xlsx yang sesuai. Selanjutnya jika proses impor selesai manajemen dealer akan menerima konfirmasi dari aplikasi data warehouse dan dapat keluar dari sistem tersebut.
Gambar 3.5 Diagram Activity Penambahan data history Data Warehouse
d) Activity Diagrams Maintenance Data
Activity Diagram Maintenance Data hanya dimiliki oleh satu aktor yaitu Administrator. Pertama-tama ia akan menjalankan sistem Database SQL Server 2008 R2 yang telah diinstal sebelumnya pada saat use case perancangan dan pembuatan data warehouse penjualan sepeda motor. Setelah itu sistem akan meminta data Administrator dan password.
Setelah sesuai, maka administrator mempunyai hak akses
Database SQL Server 2008 R2, dan ia akan mengecek eksistensi dari data-data dan melakukan perawatan (maintenance). Setelah maintenace selesai, maka aktor Administrator keluar dari sistem Database SQL Server 2008 R2
Start
Input data pengguna dan password
Pengecekan Data Tidak Valid
Mengaskes SQL Server 2000
Valid
Log Out Sistem
End Menjalankan Sistem
SQL Server 2000
Pengecekan Eksistensi Data
Maintenance Data
Administrator
Gambar 3.6 Diagram Activity untuk Maintenance Data
3. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan
untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda atau fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Seperti pada system yang akan dibangun di CV. Apollo Sakti Motor dapat digambarkan dengan class diagram seperti pada Gambar 3.7
a) Class Diagram Sistem CV. Apollo Sakti Motor
Gambar 3.7 Class Diagram Sistem CV. Apollo Sakti
Gambar 3.7 adalah gambaran melalui class diagram PT.
Apollo Sakti Motor. Di dalam sistem ini class induk berisi enam tabel yaitu pegawai, sales, barang, penjualan, waktu, pelanggan serta informasi tentang pembuat aplikasi. Dari enam tabel induk inilah diturunkan lagi ke beberapa class dan tabel-tabel yang lebih kecil dengan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak pengguna dalam hal ini CV. Apollo Sakti Motor. Relasi antar class pada sistem ini adalah cukup kompleks dan banyak. Class Penjualan berelasi dengan class Barang, Alamat, Sales, Waktu, dan Pelanggan.
Sedangkan untuk class lain seperti Pegawai, Forum, dan Users berdiri sendiri dan tidak bergantung pada berelasi dengan class Penjualan.
Relasi antara class Penjualan dengan class Barang, Alamat, Sales, Waktu, dan Pelanggan adalah One to Many yang berarti satu tabel Penjualan dapat memiliki lebih dari satu barang yang terdapat pada tabel Barang, memiliki lebih dari satu waktu untuk menjual barang yang terdapat pada tabel Waktu, memiliki lebih dari satu pelanggan yang terdapat pada tabel Pelanggan, memiliki lebih dari satu sales dalam menjual barang yang terdapat pada tabel Sales, dan memiliki lebih dari satu alamat pegawai dan pelanggan yang terdapat pada tabel Alamat. Sedangkan relasi antara class Barang, Waktu, Pelanggan, Sales, dan Alamat dengan class Penjualan adalah Many to Many.
Pada relasi class Kategori dan class Barang adalah Many to Many yang berarti satu kategori untuk barang dapat memiliki lebih dari satu jenis barang di dalamnya.
4. Sequence Diagram
Sequence diagrams menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berapa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequnce diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi
horisontal (objek – objek yang terkait). (Dharwiyanti, 2003) Gambar 3.7 menggambarkan sequnce diagram untuk aktifitas yang dilakuan oleh
a)Admin
: Admin
User Interface Controler Database
1: Login
2: Send Data
3: Validasi
4: Cek Data 5: Laporan Validasi
6: Pilih Menu Data Warehouse
7: Request Data
8: Request Data 9: Respon 10: Menampilkan Form
11: Pilih Data Penjualan
12: Upload Data
13: Upload Data 14: Respon 15: Menampilkan Berhasil diupload 16: Pilih Setting Menu DW
17: Request
18: Request 19: Respon 20: Report
21: Update Report
22: Simpan
23: Simpan 24: Logout
Gambar 3.8 Sequence Diagram Admin
Gambar 3.9 adalah proses yang dilakukan oleh Admin untuk aktivitas . Pertama dimulai dari login pada level pengguna bagian admin database akan memeriksa data user di dalamnya, jika tidak tersedia menampilkan pesan salah dan login kembali, jika tersedia langsung menampilkan form utama. Setetah masuk form login, bagian gudang memilih menu upload data spreadsheets maka secara otomatis database akan mengirimkan data dan system akan menampilakan form data warehouse. Melihat report penjualan adalah hal yang pertama kali dilakukan bagian admin sebelum menganalisa data warehouse. admin dapat melihat penjualan dari berbagai dimensi, lalu database akan mengirimkan data dan interface akan menampilkan data grid untuk data barang yang sudah masuk stok minimal. Selanjutnya bagian admin dapat memilih apa saja yang perlu untuk dianalisa, setelah admin selesai menganalisa
Dimulai dari Admin masuk ke dalam sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman login, dimana bagian pembelian harus mengisikan username dan password. Kemudian sistem akan melakukan pemeriksaan username dan password yang dimasukan, apakah sesuai atau tidak. Apabila data yang dimasukan tidak sesuai maka secara otomatis sistem akan memberi peringatan dan kembali menampilkan halaman login. Namun bila data yang dimasukan sesuai, maka sistem akan menampilkan form utama aplikasi.
Selanjutnya admin memilih menu proses, dengan begitu secara otomatis sistem akan menampilkan beberapa sub menu. Dari sub menu yang tersedia bagian pembelian hanya memiliki hak akses untuk membuka sub menu data warehouse. Setelah membuka sub menu data warehouse, maka sistem akan otomatis menampilkan
form data warehouse. Di dalam form tersebut terdapat menu data penjualan yang sudah terperinci menjadi data grid dan data dalam gambaran skema. Administrator dapat menganalisa kembali data data penjualan dalam aplikasi data warehouse tersebut untuk menciptakan suatu pengambilan keputusan dan jika sudah administrator akan mengupdate report dan setelah berhasil akan logout dari aplikasi.
a. Manajemen Dealer
16: Menampilkan Berhasil Import : Manajemen
Dealer
User Interface
Controler Database
1: Login
2: Send Data
3: Validasi 4: Cek Data
5: Send Data 6: Validasi Report
7: Pilih Menu DW
8: Request
9: Request 10: Respon 11: Menampilkan Data Penjualan 12: Import Data
13: Import Data
14: Cek Data 15: Menampilkan Data
17: Lihat Report
18: Request
19: Request 20: Respon 21: Menampilkan Report
22: Logout
Gambar 3.10 Sequnce Diagram Manajemen Dealer
Dari gambar 3.10 di atas adalah sequence diagram untuk manajemen dealer awalnya manajemen dealer akan melakukan login ke aplikasi data warehouse dan data yang berupa username dan password akan di validasi oleh database jika sukses maka manajemen dealer mempunyai hak akses untuk dapat melihat report penjualan di aplikasi data warehouse setelah masuk di halaman utama data warehouse maka manajemen dealer akan melakukan import data, aplikasi akan mengecek data yang akan di import apakah sudah valid atau belum valid jika valid maka akan disambungkan ke laporan data yang telah diimport tadi setelah manajemen dealer sudah melihat dan mengecek hasil report tersebut maka manajemen dealer akan logout dari system.
3.5 Deployment Diagram
Deployment atau physical diagram menggambarkan detail bagimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation atau piranti keras lain yang digunakan untuk melakukan deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya.
Hubungan antar node (misalnya TCP atau IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
Gambar 3.11 Deployment Diagram
Pada Deployment Diagram ini menggunakan SQL Server sebagai Database Server untuk sistem ini. Nantinya data-data yang berada pada Database Server ini akan diolah menjadi data yang lebih efisien sehingga client dapat membaca dan menggunakan sistem ini hanya dengan menggunakan bantuan Web Browser.
3.6 Software Architekture
Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa perangkat lunak mencakup tiga bagian, yaitu sisi antar muka, controller, serta database. Moel ini mirip dengan jenis Model View Controller, hanya saja diperlengkap dengan sisi database Mengenai penjelasan dari setiap bagian dapat dilihat pada bagian Requirements Specification, yang merupakan tahap awal dalam perancangan perangkat lunak.
Gambar 3.12 Internal Software System Architecture (Goil, dkk,2005)
Gambar 3.13 Software Architecture (Forta, 2000)
Pada tahapan ini, perancangan telah menentukan bagaimana perangkat lunak akan dibangun, dibangun dalam arti bahwa bagaimana perangkat lunak akan bekerja, bagaimana desain cara kerja atau apa saja yang diperlukan sehingga perangkat lunak dapat berjalan dengan baik. Tahapan ini bisa dikatakan adalah mendesain perangkat lunak secara fisik.
3.7 Data Design 3.7.1 Database Design
Suatu data dalam suatu tabel database atau data warehouse kadang dapat memiliki satu atribut, dua atribut atau bahkan lebih.
Dalam pemetaan ke dalam basis data, atribut-atribut tersebut akan menjadi kolom-kolom dari tabel dalam basis data atau yang lebih dikenal sebagai field. Pembuatan sistem OLAP ini dengan database processing bisa dilakukan apabila semua data yang dibutuhkan dalam sistem sudah dimasukkan secara lengkap. Penggunaan sistem dapat dilakukan oleh administrator atau user biasa dengan cara saat halaman awal memilih hak aksesnya, jika sebagai admin maka harus memasukkan username dan password. Begitu pula yang dilakukan user biasa pada sistem ini. Dimana masing-masing hak akses tersebut memiliki batasan yang berbeda. Tabel-tabel yang harus dipetakan dalam sistem inipun mempunyai banyak atribut turunan untuk lebih memudahkan pengguna memakai aplikasi ini.
Tabel 3.1 Tabel Alamat
Field Type Leght
AlamatID Int 50
Alamat Varchar 50
Tabel Alamat pada Tabel 3.1 berfungsi untuk menyimpan data alamat pembeli pada CV. Apollo Sakti Motor Salatiga Tabel ini berisi dua field yaitu AlamatID (primary key, not null,int 50), Alamat (null, varcahar 50)
Tabel 3.2 Tabel Exel Temporari
Field Type Leght
Tanggal Smalldatetime
Nama Varchar 50
Alamat Varchar 50
Type Varchar 50
NoRangka Varchar 50
NoMesin Varchar 50
Sales Varchar 50
Keterangan Varchar 50
Harga Money
UangMuka Money
Komisi Money
Kekurangan Money
Subsidi Money
TanggalInput Smalldatetime
Struktur tabel pada Tabel 3.2 merupakan tabel yang berfungsi untuk menampung data yang awalnya berbentuk .xlsx dan di kelompokkan pada database sementara. Sebelum disimpan pada data warehouse. Tabel ini berisi empat belas field yaitu Tanggal dan TanggalInput yang bertipe (null, smalldatetime), dan juga field Nama, Alamat, Type Motor, NoRangka, NoMesin, Sales, Keterangan, yang kesemuanya bertipe file file adalah varchar dan lebar data adalah 50 (lima puluh) dan bersifat nul. Juga field Harga Motor, Kekurangan Pelunasan Motor bertipe file adalah Money bersifat null.
Tabel 3.3 Tabel Konten
Field Type Leght
Rowid Int
Home Int Max
About Me Varchar Max
Struktur tabel pada Tabel 3.3 merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan data tampilan pada aplikasi data warehouse tabel ini berisiskan tiga field yaitu Rowid (primary key, not null, int), Home dan About Me (not null, varcahar max).
Tabel 3.4 Tabel Motor
Field Type Leght
MotorID Int
TipeID Int
Harga Money
NoRangka Varchar 50
NoMesin Varchar 50
Struktur tabel pada Tabel 3.4 merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan data spesifikasi sepeda motor. Tabel ini berisikan lima field yaitu MotorID (primary key, not null, int), TipeID ( not null, int), Harga (money, not null) NoRangka dan NoMesin bertype data varchar lebar 50 (lima puluh)dan bersifat not null.
Tabel 3.5 Tabel Pelanggan
Field Type Leght
PelangganID Int
Nama Varchar 50
AlamatID Int
Struktur tabel pada Tabel 3.5 merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan data Pelanggan dan berisikan field PelangganID (primary key, not null, int), Nama (not null, varchar 50), AlamatID (, not null, int).
Tabel 3.6 Tabel Penjualan
Field Type Leght
PenjualanID Int
PelangganID Int
MotorID Int
SalesID Int
TanggalID Date
UangMuka Money
Subsidi Money
Komisi Money
Kekurangan Money
Keterangan Varchar 50
Struktur tabel pada Tabel 3.6 merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan data Penjualan dan mempunyai sepuluh field yaitu PenjualanID (primary key, not null, int), PelangganID (not null,int) MotorID dan SalesID (null, int), TanggalID (null,date), UangMuka, Subsidi, Komisi, Kekurangan bertipe data money dan bersifat null, Keterangan (null,varchar 50).
Tabel 3.7 Tabel Sales
Field Type Leght
SalesID Int
Nama Varchar 50
Struktur tabel pada Tabel 3.7 merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan data Sales berisikan dua field SalesID (primary key, not null, int), Nama (not null, varchar 50).
Tabel 3.8 Tabel Tanggal
Field Type Leght
TanggalID Int
Tanggal Int
Bulan Varchar 50
Kuartal Varchar 50
Semester Varchar 50
Tahun Int
Struktur tabel pada Tabel 3.8 merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan data Waktu atau Tanggal Pembelian Sepeda Motor mempunyai enam field TanggalID (primary key, not null, int), Tanggal (not null, int) Bulan, Kuartal, Semester (not null, varchar 50), Tahun (not null, int)
Tabel 3.9 Tabel Type
Field Type Leght
TipeID Int
Tipe Varchar 50
Struktur tabel pada Tabel 3.9 merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan data Type Sepeda Motor berisiskan dua field yaitu TipeID (primary key, not null, int), Tipe (not null, varchar 50).
3.7.2 Skema Snowflake pada Sistem
Tahapan ini adalah melakukan pembuatan dan perancangan data warehouse, penelitian ini menggunakan skema snowflake, yaitu membangun satu buah tabel utama yang memiliki tabel dimensi yang berhubungan pada sistem pusat tetapi terintegrasi dan mempunyai fungsi yang berbeda sehingga akan diperoleh informasi yang detail dan jelas sesuai dengan kebutuhan. Relasi antar tabel
diperoleh dari desagin tabel database yang telah dibuat sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.13
Gambar 3.13 Skema Snowflake aplikasi data warehouse
3.7.3 Interface Design Pattern
Dalam mendesain antar-muka perangkat lunak, hendaknya mempermudah user mengerti maksud dan isi halaman antar-muka dalam waktu yang singkat. Tampilan tidak terlalu rumit, navigasi halaman yang jelas, serta fungsi-fungsi menu di dalam halaman perangkat lunak yang mudah untuk digunakan, dan yang terutama adalah dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan solusi yang memuaskan bagi user. Desain pola halaman antar muka pada perangkat yang dikembangkan cukup sederhana, seperti pada Gambar 3.14
Gambar 3.14 Desain Halaman Antar Muka
Desain pada Gambar 3.14, mewakili berbagai halaman antar- muka yang digunakan di dalam perangkat lunak. Side bar yang berupa menu link serta content yang menggunakan format .aspx, akan berubah-ubah sesuai dengan jenis user yang melakukan login ke dalam perangkat lunak.