• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah Ringkas Kabupaten Kuantan Singingi. Kabupaten Kuantan Singingi pada awalnya merupakan bagian dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah Ringkas Kabupaten Kuantan Singingi. Kabupaten Kuantan Singingi pada awalnya merupakan bagian dari"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1.1 Sejarah Ringkas Kabupaten Kuantan Singingi

Kabupaten Kuantan Singingi pada awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Indragiri Hulu, namun setelah dikeluarkannya Undang-undang Nomor 53 tahun 1999, Kabupaten Indragiri Hulu dimekarkan menjadi 2 (dua) kabupaten yaitu Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi dengan Ibu Kotanya berkedudukan di Teluk Kuantan. Kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi setelah diterbitkannya Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2012 sebanyak 15 kecamatan terdapat 218 desa dan 10 kelurahan, untuk penyebarannya disetiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Kecamatan Kuantan Singingi

NO KECAMATAN DESA % KELURAHAN %

1 Kuantan Mudik 23 10,55 1 10

2 Hulu Kuantan 11 5,04 - -

3 Gunung Toar 14 6,42 - -

4 Singingi 13 6,00 1 10

5 Singingi Hilir 12 5,50 - -

6 Kuantan Tengah 20 9,17 3 30

7 Benai 15 6,88 1 10

8 Kuantan Hilir 14 6,42 2 20

9 Pangean 17 7,80 - -

10 Logas Tanah Darat 15 6,88 - -

11 Cerenti 11 5,04 2 20

12 Inuman 14 6,42 - -

13 Kuantan Hilir Seberang 14 6,42 - -

14 Sentajo Raya 15 6,88 - -

15 Pucuk Rantau 10 4,58 - -

TOTAL 218 100 10 100

Sumber : www.kuansing.go.id

(2)

1.2 Pemerintahan

Untuk Pemerintahan di Kabupaten Kuantan singingi hingga sekarang pejabat Bupati Kuantan Singingi sudah mengalami beberapa kali pergantian, yaitu bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Pejabat Bupati Kuantan Singingi

NO NAMA Periode Keputusan Pemilihan

1 Drs. H. Rusdji S Abrus 2000-2001 Surat Keputusan Mendagri No 131.24.133 dan 131.24.134 2 Drs. H. Asrul Ja’far 2001-2006 Surat Keputusan Mendagri No

131.24.316

3 H. Sukarmis 2006 s/d

Sekarang Sumber : www.kuansing.go.id

Dari tabel diketahui bahwa sejak berdirinya Kabupaten Kuantan Singingi sudah 3 orang Bupati yang menjabat, periode jabatan bupati yang paling lama adalah H. Sukarmis yaitu dari tahun 2006 hingga sekarang, sedangkan bupati sebelumnya hanya menjabat 1 periode saja yaitu Drs. H. Asrul Ja’far dan Drs.H.Rusdji S Abrus hanya menjabat 1 tahun saja. Setiap pemerintahan suatu daerah pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai, untuk mengetahui tujuan itu dimuat dalam visi dan misi, untuk mengetahui visi dan misi Kabupaten Kuantan Singingi sebagai berikut:

1. Visi

“Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang bersih, efektif, religius, cepat, aman, harmonis, agamis, berbudaya dan sejahtera” (KUANSING BERCAHAYA).

(3)

2. Misi

a. Peningkatan upaya pemerintahan yang bersih sebagai langkah mewujudkan terciptanya pemerintahan yang baik di Kabupaten Kuantan Singingi.

b. Mengefektifkan dan mengoptimalkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi.

a. Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah yang berkualitas dan berimbang serta mendorong berbagai lapangan usaha/usaha baru yang bermanfaat sumber daya manusia lokal/daerah.

b. Membangun hubungan yang harmonis sekaligus meningkatkan respon dan kepekaan aparat pemerintah kabupaten kauntan singingi terhadap lapisan masyarakat.

c. Meningkatkan keamanan dan ketertiban, menciptakan iklim yang kondusif bagi investor dalam menjalankan usahanya di kabupaten kuantan singingi.

d. Penanggulangn kemiskinan dan kesenjangan dalam masyarakat dalam penduduk maupun antar wilayah.

e. Peningkatan pembangunan infrastruktur yang memadai.

f. Peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam melalui optimalisasi agrobisnis dan agroindustri dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar secara berkesinambungan.

g. Peningkatan implementasi desentralisasi dan otonomi di daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik.

(4)

h. Meningkatkan stabilitas kerukunan beragama dan melestarikan adat serta budaya daerah dan budaya nasional di lingkungan masyarakat kabupaten kuantan singingi.

1.3 Keadaan Geografis

Kabupaten Kuantan Singingi secara geografis dan geoekonomi terletak pada jalur tengah Sumatera dan berada dibagian selatan Provinsi Riau, yang mempunyai peranan yang cukup strategis sebagai simpul perdagangan untuk menghubungkan daerah produksi dan pelabuhan, terutama pelabuhan Kuala Enok.

Dengan demikian Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai peluang mengembangkan sektor-sektor pertanian secara umum, perdagangan barang dan jasa, transportasi dan perbangkan serta pariwisata.

Kabupaten Kuantan Singingi berada pada posisi antara 0000 – 10 00 Lintang Selatan dan 1010 02 – 1010 55 Bujur Timur dengan luas wilayah

±7,656,03 km2 yang berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Barat sebelah Barat, Provinsi Jambi sebelah Selatan dan Kabupaten Kampar dan Pelalawan sebelah Utara dan di sebelah Timur bebatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu.

Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi secara tofografi dapat dibagi atas daerah rendah, perbukitan bergelombang, perbukitan tinggi dan pegunungan.

Dengan variasi sebagian besar merupakan satuan perbukitan bergelombang yaitu sekitar 30-150 diatas permukaan laut. Secara struktur Geologi wilayah Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari pertanahan naik, pertanahan mendatar dan lipatan, tersusun dari kelompok batuan sedimen, metamorfosis (malihan), batuan volkanik

(5)

dan instrusi serta endapan permukaan. Disamping itu Kabupaten Kuantan Singingi memeiliki potensi sumber daya mineral yang beragam.

Kabupaten Kuantan Singingi pada umumnya beriklim trofis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 32,60ºC – 36,50ºC dan suhu minimumberkisar antara 19,20ºC – 22,00ºC. Curah hujan antara 229,00-1.133,0 mm per tahun dengan keadaan musim berkisar : 1. Musim hujan pada bulan September s/d Februari, 2. Musim kemarau jatuh pada bulan Maret s/d Agustus.

1.4 Penduduk dan Mata Pencaharian

Berdasarkan data yang dirilis BPS kuantan Singingi, tercatat bahwa dengan luas wilayah ±7.656,03 KM² rata-rata kepadatan penduduk tiap 1 KM² sebanyak 40 jiwa, penduduk Kuantan Singingi sebagian besar adalah suku melayu puak kuantan. Orang melayu puak kuantan berbahasa dan menjunjung bahasa Bahasa Melayu Kuantan yang mirip dengan bahasa Minangkabau. Mata pencaharian utama penduduk di Kabupaten Kuantan Singingi 75% bertani, selebihnya bekerja pada bidang jasa, perdagangan dan pegawai negeri. Untuk lebih mengetahui jumlah penduduk Kabupaten Kuantan Singingi bisa dilihat pada tabel berikut:

(6)

Tabel 4.3

Jumlah penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin Tahun 2012

NO Kecamatan Penduduk

Total Laki-laki Perempuan

1 Kuantan Mudik 17.431 16.321 33.752

2 Hulu Kuantan 4.383 4.179 8.561

3 Gunung Toar 6.803 6.669 13.472

4 Pucuk Rantau * * *

5 Singingi 16.235 14.481 30.717

6 Singingi Hilir 19.577 17.511 37.088

7 Kuantan Tengah 28.601 27.345 55.946

8 Sentajo Raya * * *

9 Benai 17.54 16.834 34.373

10 Kuantan Hilir 13.907 13.713 27.619

11 Pangean 9.079 9.136 18.215

12 Logas Tanah Darat 10.527 9.592 20.119

13 Kuantan Hilir Seberang * * *

14 Cerenti 7.607 7.315 14.922

15 Inuman 7.674 7.601 15.275

Total 159.365 150.695 310.06

Sumber : BPS Kabupaten Kuantan Singingi

Catatan: (*) Data kecamatan pemekaran masih bergabung dengan kecamatan induk 1.5 Sejarah Singkat Badan Pertanahan Nasional atau Kantor Pertanahan

Kabupaten Kuantan Singingi

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional, Badan Pertanahan Nasional adalah Lembaga Pemerintahan Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggunmg jawab kepada presiden. Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan secara nasional, regional dan sektoral.

Kantor Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi terletak di Jl. Proklamasi No. 22 B Sungai Jering Teluk Kuantan.

(7)

1.5.1 Visi dan Misi

Dalam menjalankan kewajiban dan kewenangan, Badan Pertanhan Nasional mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi Lembaga yang mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan berkelanjutan system kemasyarakatan, kebangsaan Republik Indonesia.

b. Misi

Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijaknsanaan pertanahan untuk:

1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan serta pemantapan ketahanan pangan.

2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih terkendali dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).

3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan system pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara dikemudian hari.

4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.

(8)

5. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.

Selain itu, Badan Pertanahan Nasional juga berpegang teguh pada prinsip pertanahan, yaitu, pertanahan harus berkontribusi secara nyata untuk:

1. Menigkatkan kesejahteraan rakyat

2. Menata klehidupan bersama yang lebih terkendali

3. Mewujudkan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia

4. Mewujudkan keharmonisan (terselesainya sengketa dan konflik) Badan Pertanahan Nasional juga memiliki semboyan “Lihat kedepan, lakukan sesuatu yang dibutuhkan, dipikirkan dan dirasakan”.

4.5.2 Tugas dan Fungsi

Tugas dan fungsi badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kuantan Singingi di atur dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 10 Tahun 2006 sebagai berikut:

a. Tugas Badan Pertanahan Nasional adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, refional. Dan sektoral.

b. Dalam menyelenggarakan tugasnya, kantor pertanahan mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, dan penganggaran dalam rangka pelaksanaan tugas pertanahan.

2. Pelayanan, perjanjian, dan rekomendasi di bidang pertanahan.

(9)

3. Pelaksanaan survei, pengukuran, dan pemetaan dasar, pengukuran, dan pemetaan bidang, pembukuan tanah, pemetaan tematik, dan survei potensi tanah.

4. Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi, tanah, dan penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan, dan wilayah tertentu.

5. Pengusulan dan pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran hak tanah, pemeliharaan data pertanahan dan administrasi tanah asset pemerintahan.

6. Pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

7. Penanganan konflik, sengketa dan perkara pertanahan.

8. Pengkoordinasian pemangku kepentingan penggunaan tanah.

9. Pengelolaan Sistem Informesi Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS).

10. Pemberian penerangan dan informasi pertanahan kepada masyrakat, pemerintahan, dan swasta.

11. Pengkoordinasian penelitian dan pengembangan.

12. Pengkoordinasian pengembangan sumberdaya manusia pertanahan.

13. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, perundangan-undangan serta pelayanan pertanahan.

(10)

4.5.3 Susunan Organisasi dan Uraian Tugas Kantor Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi

Sebagai salah satu lembaga pemerintah, Badan Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi bertugas menangani masalah-masalah pertanahan di wilayah Kuantan Singingi. Dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi, Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kuantan Singingi menjalankan kegiatan dan programnya dengan didukung oleh susunan organisasi yang memadai, dalam hal ini adalah susunan organisasi yang bersifat formal. Ciri-ciri dari susunan organisasi yang bersifat formal diantaranya adalah:

a. Adanya prinsip pembidangan tugas, yaitu pembagian tugas pada masing- masing personel dalam Badan Pertanahan Nasional Kabupetan Kuantan Singingi sehingga masing-masing personel memiliki tugas masing-masing yang berbeda.

b. Adanya pendelegasian wewenang, yaitu masing-masing personel mempunyai wewenang untuk bertindak sesuai dengan bidang tugasnya dan tidak mempunyai hak untuk mencampuri urusan bidang tugas yang lain, namun kerjasama dapat dilakukan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas.

c. Masing-masing personel memiliki jabatan yang bersifat resmi sehingga setiap personel memiliki status sebagai pegawai negeri.

d. Adanya prinsip hirarki di dalam organisasi pejabat yang lebih rendah berada di bawah pemerintah pejabat yang lebih tinggi dalam peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 2006,

(11)

susuanan organisasi Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Kuantan Singingi adalah sebagai berikut:

a) Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada semua satuan organisasi Kantor Pertanahan, serta menyiapkan bahan evaluasi kegiatan, penyusunan program, dan peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

1. Pengelolaan data dan informasi.

2. Penyusunan rencana, program dan anggara serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah.

3. Pelaksanaan urusan kepegawaian.

4. Pelaksanaan urusan keuangan dan anggaran.

5. Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, sarana dan prasarana.

6. Penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program.

7. Koordinasi pelayanan pertanahan.

b) Seksi Survei, Pengukuran dan pemetaan.

Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas melakukan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan, perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah, penyiapan pembinaan surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah.

(12)

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan; perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah, penyiapan pembinaan surveyor berlisensi.

2. Perapatan kerangka dasar orde 4 dan pengukuran batas kawasan/wilayah.

3. Pengukuran, perpetaan, pembukuan bidang tanah, ruang dan perairan.

4. Survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik dan potensi tanah.

5. Pelaksanaan kerjasama teknis surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah.

6. Pemeliharaan peralatan teknis.

c) Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah mempunyai tugas menyiapkan bahan danmelakukan penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan dan pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penertiban bekas tanah hak; pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah serta pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran. Tanah mempunyai fungsi:

1. Pelaksanaan pengaturan dan penetapan di bidang hak tanah.

(13)

2. Penyiapan rekomendasi pelepasan, penaksiran harga dan tukarmenukar, saran dan pertimbangan serta melakukan kegiatan perijinan, saran dan pertimbangan usulan penetapan hak pengelolaan tanah.

3. Penyiapan telaahan dan pelaksanaan pemberian rekomendasi perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak.

4. Pengadministrasian atas tanah yang dikuasasi dan/atau milik negara, daerah bekerjasama dengan pemerintah, termasuk badan hukum pemerintah.

5. Pendataan dan penertiban tanah bekas tanah hak.

6. Pelaksanaan pendaftaran hak dan komputerisasi pelayanan pertanahan.

7. Pelaksanaan penegasan dan pengakuan hak.

8. Pelaksanaan peralihan, pembebanan hak atas tanah dan pembinaan PPAT.

d) Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah, penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu lainnya. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah, penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan

(14)

dan wilayah tertentu lainnya, penetapan kriteria kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah serta penguasaan dan pemilikan tanah dalam rangka peruwujudan fungsi kawasan/zoning, penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah, penerbitan ijin perubahan penggunaan tanah, penataan tanah bersama untuk peremajaan kota, daerah bencana dan daerah bekas konflik serta pemukiman kembali.

2. Penyusunan rencana persediaan, peruntukan, penggunaan dan pemeliharaan tanah, neraca penatagunaan tanah kabupaten/kota dan kawasan lainnya.

3. Pemeliharaan basis data penatagunaan tanah kabupaten/kota dan kawasan.

4. Pemantauan dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasan/zoning dan redistribusi tanah, pelaksanaan konsolidasi tanah, pemberian tanah objek landreform dan pemanfaatan tanah bersama serta penetiban administrasi landreform.

5. Pengusulan penetapan/penegasan tanah menjadi objek landreform.

6. Pengambilalihan dan/atau penerimaan penyerahan tanah-tanah yang terkena ketentuan landreform

7. Penguasaan tanah-tanah objek landreform.

8. Pemberian ijin peralihan hak atas tanah pertanian dan ijin redistribusi tanah dengan luasan tertentu.

(15)

9. Penyiapan usulan penetapan surat keputusan redistribusi tanah dan pengeluaran tanah dari objek landreform.

10. Penyiapan usulan ganti kerugian tanah objek landreform dan penegasan objek konsolidasi tanah

11. Penyediaan tanah untuk pembangunan.

12. Pengelolaan sumbangan tanah untuk pembangunan.

13. Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan dokumentasi data landreform.

e) Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan.

Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan pengendalian pertanahan, pengolahan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan pegendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat.

2. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi pemenuhan hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah, pemantauan dan evaluasi penerapan kebijakan dan program pertanahan dan program sektoral, pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis.

3. Pengkoordinasian dalam rangka penyiapan rekomendasi, pembinaan, peringatan, harmonisasi dan pensinergian kebijakan

(16)

dan program pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah negara, penanganan tanah terlantar dan tanah kritis.

4. Penyiapan saran tindak dan langkah-langkah penanganan serta usulan rekomendasi, pembinaan, peringatan, harmonisasi dan pensinergian kebijakan dan program pertanahan dan sektpral dalam pengelolaan tanah negara serta penanganantanah terlantar dan tanah kritis.

5. Inventarisasi potensimasyarakat marjinal, asistensi dan pembentukan kelompok masyarakat, fasilitasi dan peningkatan akses ke sumber produktif.

6. Peningkatan partisipasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan mitra kerja teknis pertanahan dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

7. Pemanfaatan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis untuk pembangunan.

8. Pengelolaan basis data atas hak tanah, tanah negara, tanah terlantar, dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat.

9. Penyiapan usulan keputusan pembatalan dan penghentian hubungan hukum atas tanah terlantar.

f) Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara.

Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan penenganan sengketa, konflik dan perkara

(17)

pertanahan. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Konflik, Sengketa dan Perkara mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan.

2. Pengkajian masalah, sengketa dan konflik pertanahan.

3. Penyiapan bahan dan penenganan sengketa dan konflik pertanahan secara hukum dan non hukum, penanganan dan penyelesaian perkara, pelaksanaan alternatif penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan melalui bentuk mediasi, fasilitasi dan lainnya, usulan dan rekomendasi pelaksanaan putusan-putusan lembaga peradilan serta usulan rekomendasi dan penghentian hubungan hukum antara dua orang, dan/atau badan hukum dengan tanah.

4. Pengkoordinasian penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan.

5. Pelaporan penanganan dan penyelesaian konflik, sengketa dan perkara pertanahan.

Untuk dapat melihat dengan jelas mengenai hubungan, mekanisme kewenangan, kinerja antar bagian Badan Pertanahan Nasional kota Surakarta diatas, dapat dilihat dari gambar susunan organisasi sebagai berikut :

(18)

Struktur Organisasi Kantor Pertanahan

Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi Gambar 4.1

Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi

Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi

(19)

4.6 Kepegawaian Kantor Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi

Untuk melihat daftar urut kepegawaian kantor pertanahan bias di lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil

NO NAMA GOL/

RUANG JABATAN PENDIDIKAN

1 R. AHMAD SALEH MARDANI, A.Ptnh

Pembina

(IV/a) Kepala Kantor D.IV STPN

Yogyakarta

2 ISMAN,S.SI Penata

Tk. I (III/d)

Kasi Survei, Pengukuran dan Pemetaan Pertanahan

S1 UGM Yogyakarta

3 MARZUKI,SH Penata

Tk. I (III/d)

Kasi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

S1 UGM Yogyakarta

4 BAIHAKI Penata

Tk. I (III/d)

Kasi Pengendalian dan

Pemberdayaan Masyarakat SMA 5 MASHURI

HUSIN,A.Ptnh

Penata

Tk. I (III/d) Kassubag TU D.IV STPN

Yogyakarta 6 HEPPIPUDIN,S.Sos Penata

Tk. I (III/d)

Kasi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

S1 UNILAK RIAU 7 YENITA

ZULFANUR,SH

Penata Tk. I (III/d)

Kepala Seksi Sengketa Konflik dan Perkara

S1 UNILAK RIAU

8 RIZA LUTFI,SH Penata

Tk. I (III/d)

Kasubsi Pengaturan Tanah

Pemerintah S1 UIR RIAU

9 SUPRIANTO,SH Penata

(III/c) Kasubsi Penetapan Hak S1 UNILAK RIAU 10 PRI ADI JOKO

PURNOMO,S.Si.T

Penata (III/c)

Kasubsi Pemetaan Tematik dan Potensi Tanah

D.IV STPN Yogyakarta

11 USWAR,SH Penata

(III/c) Kasubsi Pendaftaran Hak S1 UNILAK RIAU

12 H. KHOIR, SH Penata

(III/c)

Kasubsi Peralihan,

Pembebanan dan PPAT S1 13 BAT BAMBANG

SEMERU

Penata Muda Tk. I (III/b)

Kasubsi Penatagunaan Tanah

dan Kawasan Tertentu SMA

14 EDY RAJA Penata Muda

Tk. I (III/b)

Kasubsi Sengketa dan Konflik

Pertanahan SMA

15 INDRA JAYA Penata Muda Tk. I (III/b)

Kasubsi Pemberdayaan

Masyarakat SMA

16 ARI WAHYUDI,S,ST Penata Muda Tk. I (III/b)

Kasubsi Pengukuran dan Pemetaan

D.IV STPN Yogyakarta 17 ODI

PRAMONO,S.Kom

Penata Muda Tk. I (III/b)

Kasubsi Landrefom dan Konsolidasi Tanah

S1 Gunadarma Depok 18 DJAJAD IMAM

BHAKTI,S.Kom

Penata Muda (II/a)

Kasubsi Pengendalian

Pertanahan S1

19 FERTINA WATY,A.Md

Pengatur Tk. I(II/d)

Kaur Umum dan

Kepegawaian D.III AAM RIAU 20 SUSAN NURUL

HILMIATI,A.Md

Pengatur

(II/c) Bedahara Penerimaan D.III UNPAD Bandung 21 SEPTRIANI NURUL

FAJRI

Pengatur (II/c)

Staf Survei, Pengukuran dan Pemetaan

D.I STPN Yogyakarta 22 MUHAMMAD

IQBAL,A.Md

Pengatur (II/c)

Kaur Perencanaan dan Keuangan

D.III UNPAD Bandung 23 SONY MUHAMMAD

ICHSAN

Pengatur Muda Tk. I (II/b)

Staf Subseksi Pendaftaran

Hak SMA

24 JERRY HAPOSAN Pengatur Muda Tk. I (II/b)

Staf Survey, Pengukuran dan Pemetaan

D.I STPN Yogyakarta

(20)

25 YULINAR Pengatur Muda Tk. I (II/b)

Staf Subseksi Pendaftaran Hak

D.I STPN Yogyakarta

26 NATHASIA Pengatur Muda

Tk. I (II/b) Bendahara Pengeluaran D.I STPN Yogyakarta 27 PUJI SULISTIOWATI Pengatur Muda

Tk. I (II/b)

Staf Subseksi Penatagunaan Tanah danKawasan Tertentu

D.I STPN Yogyakarta 28 YONA DWI LESTARI Pengatur Muda

Tk. I (II/b)

Staf Survey, Pengukuran dan Pemetaan

D.I STPN Yogyakarta 29 ALFIAN BUDI

SAPUTRA

Pengatur Muda (II/a)

Staf Survey, Pengukuran dan Pemetaan

D.I STPN Yogyakarta 30 SEVEN RENO Pengatur Muda

(II/a) Staf Sub Bagian Tata Usaha D.I STPN Yogyakarta

Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi

Selain para pegawai negeri sipil pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi terdapat juga tenaga honor yang dibebankan kepada DIPA Tahun Anggaran 2013 bisa dilihat pada table berikut:

Tabel 4.6

Daftar Tenaga Honorer

NO Tugas Jenis kelamin Jumlah %

1 Penjaga

Kantor/Satpam Laki-laki 2 8,34

2 Petugas Kebersihan Laki-laki dan

Perempuan 2 8,34

3 Supir Kendaraan

Larasita Laki-laki 1 4,16

4 Pembantu Urusan dan Subseksi

Laki-laki dan

Perempuan 19 79,16

Total 24 100

Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi

Dilihat dari tabel diatas jumlah keseluruhan tenaga honorer sebanyak 24 orang, dengan jumlah satpam 2 orang dan petugas kebersihan 2 orang, kemudian 1 orang sebagai supir kendaraan Larasita. Dalam menjalankan kegiatan administrasinya Kantor pertanahan mempunyai 19 orang tenaga pembantu urusan dan subseksi guna membantu segala urusan yang menyangkut dengan pertanahan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dikategorikan pada penelitian yang berjenis normatif, yang mana sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder dengan data yang didapat melalui studi

Dari sisi software, kendala yang dirasakan adalah mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa menggunakan sistem operasi yang sudah biasa digunakan oleh

Abdussakir, dkk (2013) meneliti spektrum keterhubungan titik, Laplace, singless Laplace, dan detour graf commuting dari grup dihedral.. Rivatul Ridho Elvierayani (2014)

Unsur vokal dan musik dalam lagu dapat membentuk unsur naratif film “Rena Asih” yang ditinjau melalui elemen suara yakni pitch, volume, dan tempo yang akan

Temuan penelitian ini adalah (1) rata-rata perolehan skor sesi menulis dalam karya tulis guru adalah 439,89 (taraf madya), (2) pemakaian bahasa Indonesia dalam

Pada pembiayaan Hutang Sewa Modal berjangka yang menggunakan akad qarḑ , KJKS BMT Artha Yapi menetapkan penambahan jasa sebesar 0,1% perhari dihitung dari jumlah uang

Yang menjadi prioritas penyebab masalah yang ada dalam pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Cimanggis pada periode

Sensor flex pada sarung tangan saat melakukan pengujian tanpa beban posisi jari kelingking, jari manis, jari tengah dan jari telunjuk terbuka robot tangan