• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MONITORING PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN SENSOR INFRAMERAH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328 SKRIPSI MIRANDA LISNAENI PASARIBU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM MONITORING PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN SENSOR INFRAMERAH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328 SKRIPSI MIRANDA LISNAENI PASARIBU"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)SISTEM MONITORING PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN SENSOR INFRAMERAH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328. SKRIPSI. MIRANDA LISNAENI PASARIBU 190821005. DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021. Universitas Sumatera Utara.

(2) SISTEM MONITORING PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN SENSOR INFRAMERAH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328. SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains. MIRANDA LISNAENI PASARIBU 190821005. DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2021. Universitas Sumatera Utara.

(3) Universitas Sumatera Utara.

(4) i Universitas Sumatera Utara.

(5) SISTEM MONITORING PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN SENSOR INFRAMERAH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA328. ABSTRAK. Masalah yang selalu timbul dalam sistem perparkiran adalah kurangnya informasi mengenai status ketersediaan lahan parkir, untuk itu diperlukan sebuah sistem monitoring parkir. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan merealisasikan model sistem monitoring perparkiran dengan fasilitas pemilihan area parkir dengan berbasiskan mikrokontroller ATmega 328 serta pemanfaatan infrared sebagai sensor. Sistem ini mampu menampilkan status ketersediaan dari area parkir yang ditampilkan pada display serta dilengkapi dengan perhitungan tarif parkir. Pada sistem yang dirancang dilengkapi dengan 1 buah sensor pada masing-masing area parkir untuk mendeteksi kendaraan, kamera untuk kemanan dan lampu LED sebagai indikator ketersediaan area parkir. Perangkat lunak yang digunakan pada sistem ini dirancang dengan menggunakan bahasa C. Pengujian dilakukan secara simulasi pada miniatur perparkiran. Hasil pengujian model sistem perparkiran dapat menampilkan kondisi dari masing-masing area parkir yang ditampilkan pada display. Kedua buah LED berhasil menjadi indikator ada tidaknya lahan parkir yang masih kosong. Untuk sistem perhitungan tarif parkir telah sesuai dengan perhitungan lamanya parkir. Kata kunci: Parkir, Mikrokontroller ATmega328, Infrared, Monitoring.. ii Universitas Sumatera Utara.

(6) SISTEM MONITORING PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN SENSOR INFRAMERAH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA328. ABSTRACT. The problem which always happens in parking system is the lack of information about the parking area. That’s why we need parking monitoring system. The purposes of this project are to devise and create parking monitoring system which has fitur for ordering parking area. The system based on Microcontroller ATmega328. The system use infra red as sensor. Beside show the availability status of parking area in a display, this system also calculates the price of using the parking area. The System equipped with 1 infrared sensors for each area, web camera for security and 2 LED lamps for availability indicator. Software for this system is made by C language. The trial for this system done with simulation in a miniatur parking area. The result of the trial is the system can display about status of parking area. The system is also can make red LED and green LED light depend on the status of parking area. For billing system, the calculation of parking rates fits with the calculation of parking duration. Keywords: Parking, Microcontroller ATmega328, Infra Red, Monitoring.. iii Universitas Sumatera Utara.

(7) PENGHARGAAN. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul Sistem Monitoring Parkir Mobil Menggunakan Sensor Inframerah Berbasis Mikrokontroller Atmega328. Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari doa, perhatian, bimbingan,motivasi dan dukungan dari berbagai pihak. secara khusus dengan keikhlasan hati dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada: 1. Yth. Ibu Dekan Dr.Nursahara Pasaribu, M.Sc beserta jajarannya dilingkungan FMIPA USU. 2. Bapak Dr, Perdinan Sinuhaji, MS selaku Ketua Program Studi S1 Fisika Fakultas MIPA USU. 3. Bapak Dr. Bisman P. M.Eng,Sc selaku Dosen Pembimbing yang atas bantuan dan bimbingan nya yang luar biasa saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 4. Bapak Alm. Drs. Takdir Tamba M.Eng,Sc selaku Dosen di Fakultas MIPA yang terus mendukung dan memotivasi. 5. Kepada Orang Tua penulis Ayah Demak Pasaribu dan ibu Saorlyna Lumbantoruan yang selalu mendoakan, memberi dukungan dan menjadi penyemangat penulis. 6. Seluruh Dosen, Staf, dan karyawan jurusan Fisika FMIPA USU yang telah membantu menyelesaikan urusan perkuliahan. 7. Kepada teman teman seperjuangan S1 Fisika Ekstensi 2019 yang menjadi tempat berbagi suka dan duka selama awal perkuliahan sampai penyusunan skripsi. 8. Kepada sahabat penulis Ana Mulyana S.Pd, Devaline Manurung S.H, Reza Maylina Butar Butar S.E yang terus memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang dengan tulus dan ikhlas memberikan doa dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.. iv Universitas Sumatera Utara.

(8) . Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan yang dimiliki penulis sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan lebih kurangnya penulis mohon maaf yang sebesar besar.. Medan, 16 Juli 2021. Miranda Lisnaeni Pasaribu 190821005. v Universitas Sumatera Utara.

(9) DAFTAR ISI. PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR. i. ABSTRAK. ii. ABSTRACT. iii. PENGHARGAAN. iv. DAFTAR ISI. vi. DAFTAR TABEL. viii. DAFTAR GAMBAR. ix. DAFTAR LAMPIRAN. x. BAB I. PENDAHULUAN. 1. 1.1. Latar Belakang. 2. 1.2. Rumusan Masalah. 2. 1.3. Batasan Masalah. 2. 1.4. Tujuan. 2. 1.5. Manfaat. 2. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. 3. Parkir. 3. 2.1.1 Jenis Parkir. 3. Mikrokontroller ATmega 328. 5. 2.2.1 Konfigurasi Pin ATmega 328. 5. 2.2.2 Kontruksi ATmega 328. 7. Sensor Infrared. 7. 2.3.1 Sistem Sensor Infrared. 8. 2.3.2 Prinsip Kerja Sensor Infrared. 8. Sensor Ultrasonik HC-SR04. 9. 2.4.1 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik HC-SR04. 9. 2.4.2 Konfigurasi Sensor Ultrasonik HC-SR04. 9. Motor Servo. 11. 2.5.1 Prinsip Kerja Motor Servo. 11. 2.6. LCD (Liquid Crystal Display). 12. 2.7. LED (Light Emmiting Diode). 14. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. vi Universitas Sumatera Utara.

(10) 2.8. Camera. 15. BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. 16. 3.1. Diagram Blok Sistem. 16. 3.2. Flowchart Sistem. 18. 3.3. Gambar Rangkaian. 19. 3.3.1 Rangkaian Mikrokontroller. 19. 3.3.2 Rangkaian Regulator dengan Mikrokontroller. 19. 3.3.3 Rangkaian Sensor Infrared dengan Mikrokontroller. 20. 3.3.4. Rangkaian LCD dengan Mikrokontroller. 21. 3.3.5 Rangkaian LED dengan Mikrokontroller. 21. 3.3.6 Rangkaian Motor Servo dengan Mikrokontroller. 22. 3.3.7. 23. Rangkaian Keseluruhan Sistem. BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. 24. 4.1. Perancangan Alat. 24. 4.2. Pengujian IC Regulator. 24. 4.3. Pengujian LCD. 26. 4.4. Pengujian Sensor Inframerah. 26. 4.5. Pengujian Sensor HC-SR04. 27. 4.6. Pengujian Rangkaian Keseluruhan. 28. BAB V PENUTUP. 35. 5.1. Kesimpulan. 35. 5.2. Saran. 35. DAFTAR PUSTAKA. ix. vii Universitas Sumatera Utara.

(11) DAFTAR TABEL. Tabel 2.1. Konfigurasi Pin LCD. 14. Tabel 4.1. Pengujian IC Regulator. 25. Tabel 4.2. Data Pengujian Sistem. 37. viii Universitas Sumatera Utara.

(12) DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Mikrokontroller ATmega 328. 5. Gambar 2.2 Sensor Infrared. 8. Gambar 2.3 Sensor Ultrasonik HC-SR04. 10. Gambar 2.4 Motor Servo. 11. Gambar 2.5 LCD (Liquid Crystal Display). 13. Gambar 2.6 Simbol LED (Light Emmiting Diode). 15. Gambar 3.1 Blok Diagram. 17. Gambar 3.2 Flowchart Sistem. 18. Gambar 3.3 Gambar Rangkaian. 19. Gambar 3.3.1 Rangkaian Mikrokontroller. 19. Gambar 3.3.2 Rangkaian Regulator dengan Mikrokontroller. 20. Gambar 3.3.3 Rangkaian Sensor Infrared dengan Mikrokontroller. 20. Gambar 3.3.4 Rangkaian LCD dengan Mikrokontroller. 21. Gambar 3.3.5 Rangkaian LED dengan Mikrokontroller. 21. Gambar 3.3.6 Rangkaian Motor Servo dengan Mikrokontroller. 22. Gambar 3.3.7 Rangkaian Keseluruhan Sistem. 23. Gambar 4.1 Perancangan Alat. 24. Gambar 4.2 Tegangan Keluaran Adaptor. 25. Gambar 4.3 Tegangan Keluaran Regulator. 25. Gambar 4.4 Tampilan Lokasi Parkir Kosong di LCD. 36. Gambar 4.5 Tampilan Lokasi P1 Terisi di LCD. 36. Gambar 4.6 Tampilan Lokasi P2 Terisi di LCD. 36. Gambar 4.7 Tampilan Lokasi P3 Terisi di LCD. 36. Gambar 4.8 Tampilan Lokasi P4 Terisi di LCD. 37. Gambar 4.9 Tampilan Lokasi Parkir Terisi di LCD. 37. Gambar 4.10 Kondisi Pintu Masuk. 37. Gambar 4.11 Kondisi Pintu Keluar. 37. ix Universitas Sumatera Utara.

(13) 1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan saat ini parkir sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kebanyakan orang, dikarenakan hampir setiap orang yang memiliki kendaraan pribadi untuk sampai ke tujuannya. Bagi mereka yang memiliki kendaraan pasti pernah menggunakan sarana parkir. Parkir telah menjadi salah satu hal yang krusial dalam lalu lintas jalan, terutama daerah kampus, perkotaan, tempat perbelanjaan, rumah sakit dan tempat-tempat lainnya. Keberadaan tempat parkir sangat membantu masyarakat khususnya bagi mereka yang memiliki kendaraan. Hal inilah yang membuat lahan parkir dapat dijadikan suatu bisnis yang sangat menggiurkan, karena hampir setiap orang yang memiliki kendaraan pasti memerlukan tempat parkir ditambah lagi peningkatan jumlah penggunaan kendaraan dari tahun ke tahun selalu bertambah. Pengguna kendaraan yang semakin bertambah, membuat area parkir yang tersedia selalu penuh dan banyaknya orang yang keluar masuk dalam area parkir. Sehingga hal ini mengakibatkan kurangnya keamanan kendaraan di area parkir. Tempat parkir yang disediakan dalam suatu tempat saat ini merupakan hal yang perlu diperhatikan kondisinya, dimana tempat parkir dan sistem pengaturan parkiran adalah komponen penting yang perlu diperhatikan. Keberadaan sistem parkiran yang baik akan memberi kenyamanan dan rasa aman kepada pengguna area parkir. Saat ini masih banyak pengendara memarkirkan kendaraannya sembarangan, sehingga mengganggu yang lain. Dan juga saat ini lokasi parkir juga masih kurang baik, masih ada suatu tempat area parkirnya masih kurang dalam pelayanannya. Hal tersebut membuat kendaraan yang diparkirkan menjadi kurang aman. Kurang amannya area parkir akan membuat pengguna parkir menjadi khawatir karena takut kehilangan kendaraannya. Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna area parkir yang memarkir kendaraanya diperlukan sistem perparkiran yang dapat memberikan rasa aman terhadap. Suatu alat teknologi yang dibuat secara otomatis akan mempermudah manusia dalam menggunakan sarana dan prasarana dalam kegiatan kehidupan sehari-hari.. Universitas Sumatera Utara.

(14) 2. 1.2 Rumusan Masalah Dari pembahasan latar belakang masalah uraian yang telah ada maka Tugas Akhir ini diarahkan pada permasalahan berikut : 1. Bagaimana prinsip kerja sensor inframerah pada sistem monitoring parkir. 2. Bagaimana prinsip kerja mikrokontroler ATMega328 sebagai pemproses data pada sistem parkir. 3. Bagaimana membuat program dengan mikrokontroler ATMega328.. 1.3 Batasan Masalah Penulisan tugas akhir ini dibatasi pada : 1. Menggunakan miniatur parkir sebagai simulasi monitoring parkir dan pengontrolan sistemnya. 2. Memanfaatkan koneksi WIFI sebagai sarana internet untuk komunikasi antara android dan kamera. 3. Mikrokontroler yang digunakan adalah jenis ATMega328. 4. Alat ini difokuskan terhadap mobil saja dan tidak membahas spesifik benda lain yang dideteksi.. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dilakukan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mampu membuat suatu alat sistem Monitoring parkir mobil menggunakan sensor inframerah berbasis mikrokontroler ATMega328. 2. Untuk mengetahui prinsip kerja sistem monitoring parkir. 3. Mampu mengaplikasikan jaringan WIFi sebagai media komunikasi antara smartphone android dengan camera.. 1.5 Manfaat Penelitian Pada penyusunan tugas akhir ini ada beberapa manfaat yang dapat diharapkan bagi penulis maupun pembaca yaitu : 1. Merancang suatu alat yang mudah digunakan, cepat, dan aman. 2. Memudahkan pengguna parkir dalam menggunakan area parkir. 3. Meningkatkan keamanan area parkir bagi pengguna parkir.. Universitas Sumatera Utara.

(15) 3. BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah jalan raya namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung. Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau barang. Salah satu definisi dari parkir pada penelitian martadipura (2013) adalah, suatu keadaan dimana suatu kendaraan yang bersifat sementara ditinggalkan oleh pengemudinya. Dan definisi menurut undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bab I Ketentuan Umum, pada Pasal 1 angka 15 dan 16 tertulis sebagai berikut : Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 15. Parkir adalah keadaan Kendaraan saat dan ditinggalkan pengemudinya. 16. Berhenti adalah keadaan Kendaraan tidak bergerak untuk sementara dan tidak ditinggalkan pengemudinya. 2.1.1 Jenis Parkir Kendaraan yang menempuh suatu perjalanan pada akhirnya akan berhenti ditempat tujuan sehingga membutuhkan lahan parkir. Dibawah ini beberapa jenis parkir yang ada yaitu : 1. Parkir menurut penempatannya a) Parkir di Jalan (On Street Parking) Parkir di tepi jalan umum adalah jenis parkiran yang penempatannya di sepanjang tepi jalan dengan ataupun tidak melebarkan badan jalan itu sendiri bagi fasilitas parkir. Tempat parkir seperti ini dapat ditemui dikawasan pemukiman berkepadatan cukup tinggi serta pada kawasan pusat perdagangan dan perkantoran yang umumnya tidak siap untuk menampung pertambahan dan perkembangan jumlah kendaraan yang. Universitas Sumatera Utara.

(16) 4. parkir. Kerugian jenis parkir ini dapat mengurangi kapasitas jalur lalu lintas yaitu badan jalan yang digunakan sebagai tempat parkir. b) Parkir di Luar Jalan (Off Street Parking) Untuk menghindari terjadinya sebuah hambatan akibat parkir kendaraan di jalan maka parkir kendaraan di jalan maka parkir di luar jalan menjadi salah satu pilihan yang terbaik. 2. Parkir Menurut Statusnya a) Parkir Umum Parkir umum adalah perparkiran yang menggunakan tanah, jalan dan lapangan yang memiliki/dikuasai dan pengelolaannya diselenggarakan olehpemerintahan daerah. Tempat parkir umum ini menggunakan sebagaian badan jalan umum yang dikuasai/dimiliki pemerintah yang termasuk bagian dari tempat parkir umum ini adalah parkir ditepi jalan umum. b) Parkir Khusus Parkir khusus adalah perparkiran yang menggunakan tanah-tanah yang tidak dikuasai oleh pemerintah daerah yang pengelolanya diselenggarakan oleh pihak lain baik berupa badanusaha maupun perorangan. Tempat parkir khusus ini berupa kendaraan bermobil yang mendapatkan ijin dari pemerintah daerah. Yang termasuk jenis ini adalah gedung parkir, peralatan parkir, tempat parkir gratis dan garasi. c) Parkir Darurat/Insidentil Parkir darurat/insdentil adalah perparkiran ditempat-tempat umum baik yang menggunakan lahan tanah, jalan-jalan, lapangan-lapangan milik pemerintah. d) Taman Parkir Taman parkir adalah suatu areal bangunan perparkiran yang dilengkap fasilitasi saran perparkiran yang pengelolanya diselenggakan oleh pemerintah.. Universitas Sumatera Utara.

(17) 5. e) Gedung Parkir Gedung parkir adalah bangunan yang dimanfaatkan untuk tempat parkir kendaraan yang penyelenggaraannya oleh pemerintah daerah atau pihak ketiga yang telah mendapatkan ijin dari pemerintah.. 2.2 Mikrokontroler ATMega328 Mikrokontroler adalah suatu keeping IC dimana terdapat mikroprosesor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PPL, EEPROM dalam suatu kemasan. Mikrokontroller ATmega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satualur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program.. Gambar 2.1 Mikrokontroller ATmega 328. 2.2.1 Konfigurasi Pin ATmega328 Mikrokontroler ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain. ATMega8535,. ATMega16,. ATMega32,. ATmega328,. yang. membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll). ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut. Universitas Sumatera Utara.

(18) 6. dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya. 1. Port B Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORT B juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini. a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin. b.OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation). 2. Port C Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternative PORT C antara lain sebagai berikut. a. ADC6 channel (PC0, PC1, PC2, PC3, PC4, PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital. b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORT C. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck. 3. Port D Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini. a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial. b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware.. Universitas Sumatera Utara.

(19) 7. 2.2.2 Kontruksi Mikrokontroler ATmega328 ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain : a. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock. b. 32 x 8-bit register serba guna. c. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz. d. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.. 2.3 Sensor Infrared Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier). Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah output (Out), Vs (VCC +5 volt DC), dan Ground (GND). Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1. Sensor infrared ini memiliki 3 buah kabel yaitu: 1. Coklat : 5V 2. Biru. :0V. Universitas Sumatera Utara.

(20) 8. 3. Hitam : Output signal. Gambar 2.2 Sensor Infrared 2.3.1 Sistem Sensor Infrared Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima. Keuntungan atau manfaat dari sistem ini dalam penerapannya antara lain sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, otomatisasi pada sistem. Pemancar pada sistem ini tediri atas sebuah LED infra merah yang dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar. 2.3.2 Prinsip Kerja Sensor Infrared Sensor infrared biasanya menggunakan laser infrared dan LED dengan panjang gelombang infrared tertentu sebagai sumber. Media transmisi diperlukan untuk transmisi infrared, yang dapat terdiri dari vakum, atmosfer atau serat optic. Komponen optic,seperti lensa optic yang terbuat dari lensa kuarsa,caF2,Ge dan Si, polyethylene Fresnel dan cermin Al atau Au, digunakan untuk menggabungkan atau memfokuskan radiasi infrared. Untuk membatasi respon spectral, filter band-pass dapat digunakan. Selanjutnya, detector infrared digunakan untuk mendeteksi radiasi yang telah difokuskan. Output dari detector biasanya sangat kecil. Universitas Sumatera Utara.

(21) 9. dan karenanya preamplifiers ditambah dengan sirkuit diperlukan untuk memproses lebih lanjut sinyal yang diterima.. 2.4 Sensor Ultrasonik (HC-SR04) Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis berupa bunyi menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Sensor ini bekerja berdasarkan prinsip dari pantulan suatu gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkap kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar pengindra. Perbedaan waktu yang dipancarkan dan diterima kembali adalah berbanding lurus dengan jarak objek yang memantulkannya. Sensor ultrasonik ini umumnya digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek dalam jarak tertentu di depannya. Sensor ultrasonik mempunyai kemampuan mendeteksi objek lebih jauh terutama untuk benda-benda yang keras. Pada bendabenda yang keras yaitu yang mempunyai permukaan kasar gelombang ini akan dipantulkan lebih kuat daripada benda yang permukaannya lunak. Sensor ultrasonik ini terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang disebut transmitter dan rangkaian penerima ultrasonik disebut receiver. Pada perancangan alat ini digunakan sebuah sensor untuk membantu proses deteksi keberadaan tanaman dan juga untuk mengetahui jarak tanaman tesebut yaitu sensor ultrasonik. Adapun jenis sensor ultrasonik yang digunakan pada rancang bangun alat ini adalah sensor ultrasonik HCSR04.. 2.4.1 Prinsip Kerja Sensor HC-SR04 Frekuensi kerja sensor ultrasonik pada daerah diatas gelombang suara dari 40kHz - 400kHz. Sensor ultrasonik terdiri dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Struktur unit pemancar dan penerima sangatlah sederhana, sebuah kristal piezoelektrik dihubungkan dengan mekanik jangkar dan hanya dihubungkan dengan diafragma penggetar. Tegangan bolak-balik yang memiliki frekuensi kerja 40kHz – 400kHz diberikan pada plat logam. Struktur atom dari 6 kristal piezoelektrik akan berkontraksi (mengikat), mengembang atau menyusut terhadap polaritas tegangan yang diberikan dan ini disebut dengan efek piezoelektrik.. Universitas Sumatera Utara.

(22) 10. Kontraksi yang terjadi diteruskan ke diagfragma penggetar sehingga terjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke udara (tempat sekitarnya). Pantulan gelombang ultrasonik akan terjadi bila ada objek tertentu dan pantulan gelombang ultrasonik akan diterima kembali oleh unit. sensor. penerima.. Selanjutnya. unit. sensor. penerima. akan. menyebabkan diafragma penggetar akan bergetar dan efek piezoelektrik mengahasilkan sebuah tegangan bolak-balik dengan frekuensi yang sama. Besar amplitudo sinyal elektrik yang dihasilkan unit sensor penerima tergantung dari jarak objek yang dideteksi serta kualitas dari unit sensor pemancar dan unit sensor penerima. Sensor ini secara umum bekerja dengan menggunakan metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan objek. Jarak antara sensor dengan objek dapat dihitung dengan cara mengalikan kecepatan rambat dari gelombang suara ultrasonik pada media rambat berupa suara tersebut dengan setengah waktu yang digunakan sensor ultrasonik untuk memancarkan gelombang suara ultrasonik dari rangkaian pemancar (Tx) menuju objek sampai diterima kembali oleh rangkaian penerima (Rx). Waktu dihitung ketika pemancar aktif dan sampai ada input dari rangkaian penerima dan apabila melebihi batas waktu tertentu rangkaian penerima tidak ada sinyal input maka dianggap tidak ada halangan didepannya.. Gambar 2.3 Sensor Ultrasonik (HC-SR04). 2.4.2 Konfigurasi Sensor Ultrasonik HC-SR04 Sensor Ultrasonik HC-SR04 Sensor ultrasonik HC-SR04 adalah seri dari sensor jarak dengan gelombang ultrasonik, dimana didalam sensor terdapat dua bagian yaitu transmitter yang berfungsi sebagai pemancar gelombang dan receiver yang berfungsi sebagai penerima gelombang. Sensor ultrasonik HC-SR04 ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari. Universitas Sumatera Utara.

(23) 11. 2cm – 400 cm dengan akurasi 3mm. Sensor ultrasonik ini memiliki 4 pin yaitu: . Pin VCC sebagai pin masukan tegangan.. . Pin GND sebagai grounding.. . Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal.. . Pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.. 2.5 Motor Servo Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor.Motor servo adalah jenis motor yang memiliki tiga kabel. Masing-masing digunakan sebagai catu daya, ground, dan kontrol. Kabel kontrol digunakan untuk menentukan motor dalam memutar rotor kea rah posisi tertentu. Biasanya, rotor hanya berputar hingga 200o . Namun, ada pula yang mampu berputar sebesar 360o . Motor servo biasa digunakan untuk menggerakkan lengan robot atau memutar pada alat ukur yang bersifat analog. Motor servo memiliki tiga kabel sebagai berikut yaitu : 1. Kabel merah perlu dihubungkan dengan sumber tegangan positif 5V. 2. Kabel coklat perlu dihubungkan ke ground. 3. Kabel orange perlu dihubungkan ke pin digital.. Gambar 2.4 Motor Servo. 2.5.1 Prinsip Kerja Motor Servo Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa. Universitas Sumatera Utara.

(24) 12. sinyal kontrol yang diikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam). Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada posisinya. 2.6 LCD (Liquid Crystal Display) LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi,kalkulator, atau pun layar komputer.Pada postingan aplikasi LCD yang digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah: - Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris. - Mempunyai 192 karakter tersimpan. - Terdapat karakter generator terprogram. - Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit. - Dilengkapi dengan back light.. Universitas Sumatera Utara.

(25) 13. Gambar 2.5 LCD (Liquid Crystal Display) Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditemukan. LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom.Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane), yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan.Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Beberapa keuntungan LCD dibandingkan dengan CRT adalah konsumsi daya yang relative kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor CRT lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD. Keuntungan dari LCD ini adalah : 1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk. membuat program tampilan. 2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya mengunakan 8 bit data. dan 3 bit control. 3. Ukuran modul yang proporsional. 4. Daya yang digunakan relative sangat kecil.. Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter dengan huruf 5x7 dot matrik. Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter (membaca. Universitas Sumatera Utara.

(26) 14. program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data.Perintah utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ON/OFF, Display Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD, mulai jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD (PMLCD), hingga Thin-Film Transistor Active Matrix (TFT-AMLCD). Kemampuan LCD juga telah ditingkatkan daru yang monokrom hingga yang mampu menampilkan ribuan warna. Tabel 2.1 Konfigurasi Pin LCD Pin. Keterangan. Konfigurasi Hubung. 1. GND. Ground. 2. VCC. Tegangan 5V DC. 3. Contrast. Ground. 4. RS. Kendali RS. 5. RW. Ground. 6. EN. Kendali E/Enable. 7. D0. Bit 0. 8. D1. Bit 1. 9. D2. Bit 2. 10. D3. Bit 3. 11. D4. Bit 4. 12. D5. Bit 5. 13. D6. Bit 6. 14. D7. Bit 7. 15. A. Anoda (+5VDC). 16. K. Katoda (Ground). No.. 2.7 LED (Light Emmiting Diode) Light Emitting Diode atau yang sering disingkat LED merupakan sebuah komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan maju. LED terbuat dari bahan semi konduktor yang merupakan keluarga dioda. LED dapat. memancarkan berbagai warna, tergantung dari bahan. semikonduktor yang digunakan. LED juga dapat memancarkan cahaya inframerah. Universitas Sumatera Utara.

(27) 15. yang tak tampat, seperti pada remote TV. Bentuk dari LED sendiri mirip dengan lampu bohlam. Dengan bentuknya yang kecil, sehingga dapat dipasangkan dengan mudah ke berbagai perangkat elektronika. Gambar 2.6 Simbol LED. Cara kerja dari LED hampir sama dengan keluarga dioda yang memiliki dua kutub, yaitu Kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias foward) dari Anoda ke Katoda. LED sendiri terdiri atas sebuah chip semikonduktor yang didopping, sehingga menciptakan junction antara kutub P dan kutub N. Proses dopping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan impurity / ketidakmampuan pada semikonduktr yang murni, sehingga dapat emnghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.. 2.8 Camera Camera adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk memvisualisasikan keaadan sekitar menggunakan sebuah sensor dalam bentuk format digital dan disimpan dalam media penyimpanan digital (memori). camera merupakan alat untuk membuat gambar dari objek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa pada sensor CCD dan akhir-akhir ini pada sensor BSI-CMOS (Back Side Illuminated) sensor yang lebih irit daya untuk kamera yang lebih canggih yang hasilnya kemudian direkam dalam format digital ke dalam media simpan digital.. BAB 3. Universitas Sumatera Utara.

(28) 16. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. 3.1 Diagram Blok Sistem parkir otomatis ini menggunakan mikrokontroler ATMega328 sebagai mikrokontroler utama. Berikut beberapa uraian pada bagian masing-masing blok diagram pada alat yang akan dirancang yaitu : a. Blok Input Pada bagian input yang digunakan yaitu power supply, sistem ultrasonik, dan sensor inframerah. b. Blok Proses Pada bagian proses ada mikrokontroler sebagai penginput data,pengolah data dan pengontrol data. Mikrokontroler yang digunakan pada sistem parkir ini yaitu Mikrokontroler ATMega328. c. Blok Output Pada blok output terdapat Motor Servo sebagai penggerak palang pintu parkir, LCD 16 x 2 sebagai penampil data, dan Led sebagai indicator. Untuk mempermudah dalam mempelajari dan memahami cara kerja alat ini, maka sistem perancangan alat ini dibuat berdasarkan diagram blok dimana tiap blok mempunyai fungsi dan cara kerja tertentu. Dalam tugas akhir ini sistem terdiri atas blok diagram yang terlihat pada gambar 3.1.. Camera. Smartphone. Universitas Sumatera Utara.

(29) 17. Power Supply. Motor Servo. Sensor Ultrasonik MIKROKONTROLLER. LCD. ATMega328. Sensor Inframerah LED Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Monitoring Parkir Mobil Menggunakan Sensor Inframerah Berbasis Mikrokontroller ATmega328 Dari gambar 3.1 diatas, dapat dijelaskan bahwa blok camera dengan smartphone saling berhubungan karena memanfaatkan koneksi WIFI sebagai media komunikasi antara camera dengan smartphone. kemudian power supply yang digunakan sebagai catu daya yang akan memberikan tegangan sebesar 5V ke mikrokontroler ATMega328. Ketika mobil yang ada akan masuk dan keluar area parkir maka Sensor Ultrasonik akan mendeteksi mobil tersebut kemudian data yang didapat akan diteruskan ke mikrokontroker. Sensor Inframerah berfungsi sebagai pemancar cahaya inframerah dan akan membaca apabila dihalangi oleh sebuah benda.. Data-data yang telah diproses di Mikrokontroler ATMega328 dikirim dan diproses di motor servo, lalu motor servo menggerakan dan membuka palang parkir. Setelah kendaraan sudah melewati palang parkir maka palang parkir akan tertutup kembali. Semua data-data yang telah diproses, diterima oleh LCD. dan LCD menampilkan teks karakter seperti lokasi parkir dan tarif biaya parkir. Ketika parkiran terisi maka LED akan berwarna hijau, dan pada saat parkiran sudah kosong maka led akan mati.. 3.2 Flowcart Sistem Mulai. Universitas Sumatera Utara.

(30) 18. Inisialisasi Program. Baca Data Sensor Ultrasonik dan Inframerah. Tidak. Mobil Masuk ?. Ya Pilih Area Parkir. Tidak Ada Parkiran ?. LED Mati Tampil di LCD. Ya LED Hidup Tampil di LCD. Tidak Mobil Keluar ? Ya Informasi Biaya Parkir LED Mati. Selesai. Gambar 3.2 Flowchart Sistem. 3.3 Gambar Rangkaian 3.3.1 Rangkaian Mikrokontroller. Universitas Sumatera Utara.

(31) 19. Mikrokontroler. adalah. suatu. keeping. IC. dimana. terdapat. mikroprosesor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PPL, EEPROM dalam suatu kemasan. Mikrokontroller ATmega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.. Gambar 3.3.1 Rangkaian Mikrokontroller. 3.3.2 Rangkaian Regulator dengan Mikrokontroller Fungsi regulator adalah untuk mempertahankan atau memastikan tegangan pada level tertentu secara otomatis. Artinya, tegangan output (keluaran) DC pada voltage regulator tidak mempengaruhi oleh perubahan tegangan input (masukan). Tegangan stabil yang bebas dari segala gangguan seperti noise ataupun fluktuasi (naik turun) sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan eletronika terutama pada peralatan elektronika yang sifatnya digital seperti mikro controller ataupun mikroprosesor.. Universitas Sumatera Utara.

(32) 20. Gambar 3.3.2 Rangkaian Regulator dengan Mikrokontroller. 3.3.3 Rangkaian Sensor Infrared dengan Mikrokontroller Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).. Gambar 3.3.3 Rangkaian Sensor Infrared dengan Mikrokontroller. Universitas Sumatera Utara.

(33) 21. 3.3.4 Rangkaian LCD dengan Mikrokontroller LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi,kalkulator, atau pun layar komputer.. Gambar 3.3.4 Rangkaian LCD dengan Mikrokontroller. 3.3.5 Rangkaian LED dengan Mikrokontroller Light Emitting Diode atau yang sering disingkat LED merupakan sebuah komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan maju.. Gambar 3.3.5 Rangkaian LED dengan Mikrokontroller. Universitas Sumatera Utara.

(34) 22. 3.3.6 Rangkaian Motor Servo dengan Mikrokontroller Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor.. Gambar 3.3.6 Rangkaian Motor Servo dengan Mikrokontroller. Universitas Sumatera Utara.

(35) 23. 3.3.7 Rangkaian Keseluruhan Sistem Gambar dibawah ini adalah gambar keseluruhan rangkaian sistem monitoring parkiran otomatis menggunakan sensor infrared berbasis mikrokontroller ATmega 328 sebagai pengatur setiap komponen yang digunakan. Gambar 3.3.7 Rangkaian Keseluruhan Sistem. Universitas Sumatera Utara.

(36) 24. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1. Perancangan Alat Dibawah ini merupakan sistem alat “Sistem monitoring parkir mobil menggunakan sensor inframerah berbasis mikrokontroler Atmega 328” .. Gambar 4.1 Perancangan Alat 4.2. Pengujian IC Regulator Pada pengujian rangkaian ini dilakukan pengukruan tegangan masuk dari Arus PLN dan masuk ke adaptor DC 12V kemudian ke Rangkaian Regulator ini dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran menggunakan Voltmeter. . Apabila catu daya tidak bekerja dengan baik, maka akan mempengaruhi kinerja sistem dari alat tersebut sehingga alat tidak dapat bekerja maksimal. Berikut adalah gambar pengukuran tegangan keluaran dari rangkaian Regulator. Tabel 4.1 Pengujian IC regulator Input. Adaptor (DC 12 V). Out Regulator. 220 V. 11,77 V. 04,99 V. Universitas Sumatera Utara.

(37) 25. Gambar 4.2 Gambar Tegangan Keluaran Adaptor. Gambar 4.3 Gambar Tegangan Keluaran regulator. 4.3. Pengujian Rangkain LCD Dalam Pengujian Rangkaian LCD bertujuan untuk mengetahui apakah LCD dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini pengujian dilakukan sesuai program yang telah dibuat di mikrokontroler.. #include <Wire.h> #include <LiquidCrystal_I2C.h> LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2); void setup() {. Universitas Sumatera Utara.

(38) 26. lcd.init(); lcd.init(); lcd.backlight(); lcd.setCursor(1, 0); lcd.print(“Ssitem Parkir"); lcd.setCursor(1, 1); lcd.print("—Inisialisasi--");. } void loop(). { }. 4.4. Pengujian Sensor Infrared Dalam Pengujian Sensor ini bertujuan untuk mengetahui apakah module sensordapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini pengujian dilakukan sesuai program yang telah dibuat di mikrokontroler.. const int SensorProximty = 8; void setup() { Serial.begin(9600); pinMode(SensorProximty, INPUT); } void loop() { int hasil = digitalRead(SensorProximty); if(hasil == LOW) { Serial.println("Ada Halangan"); }. Universitas Sumatera Utara.

(39) 27. if(hasil == HIGH) { Serial.println("Aman, Tidak Ada Halangan"); } delay(250); } 4.5. Pengujian Sensor Ultrasonik HCSR-04 Dalam Pengujian Sensor ini bertujuan untuk mengetahui apakah module sensordapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini pengujian dilakukan sesuai program yang telah dibuat di mikrokontroler. #include <Wire.h> #include <LiquidCrystal_I2C.h> LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F,16,2); #define pintriger 4 //Pin Trigger Ultrasonic #define pinecho 3. void setup() { Serial.begin (9600); //Inisialisasi komunikasi serial lcd.init();. // initialize the lcd. lcd.init(); lcd.backlight(); pinMode(pintriger, OUTPUT); pinMode(pinecho, INPUT); } void loop() {. long durasi, jarak; //Varibel durasi dan jarak. Universitas Sumatera Utara.

(40) 28. digitalWrite(pintriger, LOW); delayMicroseconds(2); digitalWrite(pintriger, HIGH); delayMicroseconds(10); digitalWrite(pintriger, LOW); durasi = pulseIn(pinecho, HIGH); jarak = (durasi/2) / 29; //Perhitungan untuk pembacaan jarak Serial.print(jarak); Serial.println (" cm"); lcd.setCursor(0,0); lcd.print("Jarak = "); lcd.print(jarak); lcd.print(" cm"); }. 4.6. Pengujian Keseluruhan Dalam pengujian dilakukan untuk membentuk sebuah sistem Sistem monitoring. parkir. mobil. menggunakan. sensor. infrared. berbasis. mikrokontroler Atmega 328”. Data di tampilkan dalam bentuk LCD. Berikut program dan hasil tampilan datanya: #include <Wire.h> #include <LiquidCrystal_I2C.h> LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2); #include <TimeLib.h> #define TIME_HEADER "T" // Header tag for serial time sync message #define TIME_REQUEST 7 // ASCII bell character requests a time sync message #include <Servo.h> Servo myservo;. Universitas Sumatera Utara.

(41) 29. int pos = 0; int P_E = 8; #define pintriger 4 //Pin Trigger Ultrasonic #define pinecho 5 #include <SPI.h> #include <MFRC522.h> #define SS_PIN 10 #define RST_PIN 9 MFRC522 mfrc522(SS_PIN, RST_PIN); const int pinIR = 9; const int pinLed = 2; const int pinIR1= 8; const int pinLed1= 3; const int pinIR2 = 7; const int pinLed2 = 5; const int pinIR3= 6; const int pinLed3= 4;. #define pintriger 13 //Pin Trigger Ultrasonic #define pinecho 12. void setup() { // set up the LCD's number of columns and rows: lcd.begin(); pinMode(pintriger, OUTPUT); pinMode(pinecho, INPUT); pinMode(pinIR, INPUT); pinMode(pinLed, OUTPUT); pinMode(pintriger, OUTPUT); pinMode(pinecho, INPUT); pinMode(pinIR, INPUT); pinMode(pinLed, OUTPUT);. Universitas Sumatera Utara.

(42) 30. pinMode(pinIR1,INPUT); pinMode(pinLed1,OUTPUT); pinMode(pinIR2, INPUT); pinMode(pinLed2, OUTPUT); pinMode(pinIR3,INPUT); pinMode(pinLed3,OUTPUT); myservo.attach(11); myservo.attach(1);. }. Serial.begin(9600); while (!Serial) ; // Needed for Leonardo only setSyncProvider( requestSync); //set function to call when sync required Serial.println("Waiting for sync message"); } void loop() { long durasi, jarak; //Varibel durasi dan jarak digitalWrite(pintriger, LOW); delayMicroseconds(2); digitalWrite(pintriger, HIGH); delayMicroseconds(10); digitalWrite(pintriger, LOW); durasi = pulseIn(pinecho, HIGH); jarak = durasi/58.2; //Perhitungan untuk pembacaan jarak. int sensorState = digitalRead(pinIR); int sensorState1= digitalRead(pinIR1); int sensorState2 = digitalRead(pinIR2); int sensorState3= digitalRead(pinIR3); Serial.print(jarak); Serial.println (" cm");. Universitas Sumatera Utara.

(43) 31. if (sensorState == LOW) { lcd.setCursor(0,0); lcd.print("P1= Ful"); digitalWrite(pinLed, HIGH); } else { lcd.setCursor(0,0); lcd.print("P1= Ada");. digitalWrite(pinLed, LOW); } if (sensorState1== LOW) { lcd.setCursor(0,1); lcd.print("P2= Ful"); digitalWrite(pinLed1,HIGH); } else { lcd.setCursor(0,1); lcd.print("P2= Ada");. digitalWrite(pinLed1,LOW); } if (sensorState2 == LOW) { lcd.setCursor(9,0); lcd.print("P3= Ful"); digitalWrite(pinLed2, HIGH); } else { lcd.setCursor(9,0); lcd.print("P3= Ada"); digitalWrite(pinLed2, LOW); } if (sensorState3== LOW) { lcd.setCursor(9,1); lcd.print("P4= Ful");. Universitas Sumatera Utara.

(44) 32. digitalWrite(pinLed3,HIGH); } else { lcd.setCursor(9,1); lcd.print("P4= ada"); digitalWrite(pinLed3,LOW);. if (Serial.available()) { processSyncMessage(); } if (timeStatus()!= timeNotSet) { digitalClockDisplay(); } if (timeStatus() == timeSet) { digitalWrite(13, HIGH); // LED on if synced } else { digitalWrite(13, LOW); // LED off if needs refresh } long durasi, jarak; //Varibel durasi dan jarak digitalWrite(pintriger, LOW); delayMicroseconds(2); digitalWrite(pintriger, HIGH); delayMicroseconds(10); digitalWrite(pintriger, LOW); durasi = pulseIn(pinecho, HIGH); jarak = durasi/58.2; //Perhitungan untuk pembacaan jarak. delay(1000);. } if (timeset <=02.00); { lcd.setCursor(0,0);. Universitas Sumatera Utara.

(45) 33. lcd.print("Biaya Parkir"); lcd.setCursor(0,1); lcd.print("<2 Jam = 20.000");. } Else if (timeset >=02.00); { lcd.setCursor(0,0); lcd.print("Biaya Parkir"); lcd.setCursor(0,1); lcd.print(">2 Jam = 50.000"); }. delay(2000); } void digitalClockDisplay(){ // digital clock display of the time. lcd.setCursor(0, 1); lcd.print("Date "); lcd.print(day()); lcd.print("/"); lcd.print(month()); lcd.print("/"); lcd.print(year()); } void printDigits(int digits){ // utility function for digital clock display: prints preceding colon and leading 0 lcd.print(":"); if(digits < 10) lcd.print('0');. Universitas Sumatera Utara.

(46) 34. lcd.print(digits); } void processSyncMessage() { unsigned long pctime; const unsigned long DEFAULT_TIME = 1357041600; // Jan 1 2013 if(Serial.find(TIME_HEADER)) { pctime = Serial.parseInt(); if( pctime >= DEFAULT_TIME) { // check the integer is a valid time (greater than Jan 1 2013) setTime(pctime); // Sync Arduino clock to the time received on the serial port } } }. time_t requestSync() { Serial.write(TIME_REQUEST); return. Universitas Sumatera Utara.

(47) 35. Gambar 4.4 Tampilan Lokasi Parkir Kosong di LCD. Gambar 4.5 Tampilan Lokasi P1 Terisi di LCD. Gambar 4.6 Tampilan Lokasi P2 Terisi di LCD. Gambar 4.7 Tampilan Lokasi P3 Terisi di LCD. Universitas Sumatera Utara.

(48) 36. Gambar 4.8 Tampilan Lokasi P4 Terisi di LCD. Gambar 4.9 Tampilan Lokasi Parkir Penuh di LCD. Gambar 4.10 Kondisi Pintu Masuk. Gambar 4.11 Kondisi Pintu Keluar. Universitas Sumatera Utara.

(49) 37. 4.7 Data Pengujian Tabel 4.2 Data Pengujian Sistem No. Pintu Masuk Ultrasonik. Palang. P1. 1. Membaca. Buka. Hidup. 2. Membaca. Buka. 3. Membaca. Buka. -. -. 4. Membaca. Buka. -. -. Pintu Keluar. P2. P3. -. -. P4 -. Hidup. -. -. Hidup Hidup. Camera. LCD. Biaya. Palang. Ada. <2 jam 20.000. Tutup. ON. Ada. <2 jam 20.000. Tutup. ON. Ada. >2 jam 50.000. Tutup. ON. Ada. >2 jam 50.000. Tutup. ON. Pada table diatas dijelaskan sistem kerja parkir Mobil Masuk menggunakan sensor ultrasonic (HCSR-04) agar palang pintu masuk terbuka. Setelah Mobil masuk, maka akan memilih lahan parkir yang kosong. Sebelumnya ditampilkan di LCD tempat parkir yang kosong.Ketika tempat parkir terisi full, maka LCD akan memberitahukan bahwasanya parkir sudah full. Selanjutnya ketika keluar parkir maka sistem akan membaca biaya parkir berdasarkan waktu, waktu dalam ini adalah dibawah 2 jam dengan tarif 20.000 dan diatas 2 jam dengan tarif 50.000.. Universitas Sumatera Utara.

(50) 38. Perbandingan Hasil Dengan Sumber Lain Disini saya membandingkan alat saya dengan sumber lain yang berjudul Sistem Monitoring Parkir Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Raspberry PI dengan hasil sebagai berikut:. Perbandingan. alat. mikrokontrollernya. Alat. saya. dengan. yang. lain. terdapat. di. bagian. saya menggunakan mikrokontroller ATmega 328. sedangkan pada sumber lain menggunakan Raspberry PI tetapi prinsip kerja alat keduanya tetap sama. Perbedaannya hanya dibagian sistem perhitungan waktu dan biaya parkir. Sistem perhitungan waktu pada sumber lain lebih efisien dan untuk pembiayaan parkir lebih terjangkau. Masing masing alat memiliki kelebihan dan kekurangannya. Pada alat sumber lain memiliki kelebihan yang datanya dikirim secara langsung melalui jaringan internet dan outputnya ditampilkan pada WEB. Kekurangan alat ini ialah jika jaringan tidak stabil maka pengiriman datanya akan tertunda.. Universitas Sumatera Utara.

(51) 39. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Sistem monitoring parkir mobil menggunakan sensor infrared berbasis mikrokontroler Atmega 328 dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu penulis dapat menarik kesimpulan, antara lain: 1. Telah berhasil dirancang pada proses mekanisme kerja alat pada Sistem monitoring. parkir. mobil. menggunakan. sensor. infrared. berbasis. mikrokontroler Atmega 328. 2. Prinsip kerja sistem monitoring parkir yaitu dimulai dengan masuknya mobil kemudian dibaca oleh sensor ultrasonik maka palang pintu masuk akan terbuka dan tampil diLCD lokasi parkir yang kosong. Jika area parkir sudah digunakan maka sensor inframerah akan membaca dan LED akan hidup. Setelah area parkir selesai digunakan maka mobil akan menuju pintu keluar. Dipintu keluar juga terdapat sensor ultrasonik yang akan membaca adanya mobil, kemudian palng pitu keluar terbuka dan tampil diLCD tarif biaya parkir sesuai dengan waktu yang ditentukan. 3. Dengan menggunakan jaringan WIFI dari smartphone, camera dapat berfungsi dengan baik dalam merekam setiap aktivitas yang terjadi pada lokasi parkiran.. 5.2 Saran Setelah melakukan penelitian, diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan saran untuk melakukan penelitian ini lebih lanjut yaitu: 1. Untuk pengembangan alat selanjutnya alat dapat dikembangkan dengan menambahkan parameter lain. 2. Penggunaan kamera yang lebih baik agar seluruh parkiran dapat terekam. 3. Untuk display dan penerapan sistem yang lebih baik sebaiknya terhubung dengan PC.. Universitas Sumatera Utara.

(52) 40. DAFTAR PUSTAKA. Albert, Paul Malvino.2001.Prinsip Prinsip Elektronika,Edisi 3.JILID1.Jakarta:Erlangga. Bishop, Owen.2006.Dasar Dasar Elektronika.Jakarta:Penerbit Erlangga. Button,Kenneth.1986.Infrared And Milimeter Waves.London:Academic Press Inc. Hartono,Jogiyanto.1993.Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C.Yogyakarta:ANDI. Khanna,V.K.1997.Electronics and Electrical Engineering.India:Chand and Company Ltd LA Toison,M.1964.Infrared and Its Thermal Applications.Netherlands:Philips Technical Library. Muis,Saludin.2013.Prinsip Kerja dan Pembuatan Liquid Crystal Display.Yogyakarta : Graha Ilmu. Muis,Saludin.2014.Perancangan Power Supply Switch Mode.Yogyakarta:Graha Ilmu. Rompis,Liany.2007.Analisis Rangkaian Digital.Yogyakarta.Andi. https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/elkomika/article/view/819 https://www.researchgate.net/publication/319477065_Sistem_Monitoring_Parkir_M obil_menggunakan_Sensor_Infrared_berbasis_RASPBERRY_PI http://eprints.polsri.ac.id/4594/3/BAB%20II.pdf https://www.google.com/search?q=sensor+ultrasonik+adalah&oq=sensor+&aqs=chr ome.0.69i59j69i57j35i39j0j0i433l3j0j0i433j0.6280j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF8 https://teknikelektronika.com/pengertian-lcd-liquid-crystal-display-prinsip-kerja-lcd/. Universitas Sumatera Utara.

(53) HC-SR04 User Guide 1. Ultrasonic Distance Measurement Principles The transmitter emits a 8 bursts of an directional 40KHz ultrasonic wave when triggered and starts a timer. Ultrasonic pulses travel outward until they encounter an object, The object causes the the wave to be reflected back towards the unit. The ultrasonic receiver would detect the reflected wave and stop the stop timer. The velocity of the ultrasonic burst is 340m/sec. in air. Based on the number of counts by the timer, the distance can be calculated between the object and transmitter The TRD Measurement formula is expressed as: D = C X T which is know as the time/rate/distance measurement formula where D is the measured distance, and R is the propagation velocity (Rate) in air (speed of sound) and T represents time. In this application T is devided by 2 as T is double the time value from transmitter to object back to receiver.. 2. Product Features Features. � Stable performance (Xtal.) � Accurate distance measurement � High-density SMD Board � Close Range (2cm) Uses � Robotics barrier � Object distance measurement � Level detection � Security systems � Vehicle detection/avoidance. 1 Universitas Sumatera Utara.

(54) 3. Product Views BACK. FRONT. 1. 4. 4. 1. 4. Module Pin Asignments. 1 2 3 4. Pin Symbol VCC Trig Echo GND. Pin Function Description 5V power supply Trigger Input pin Receiver Output pin Power ground. 5. Electrical Specifications. WARARNING. Do Not connect Module with Power Applied! Always apply power after connecting Connect "GND" Terminal first. Electrical Parameters Operating Voltage Operating Current Operating Frequency Max. Range Nearest Range Measuring Angle Input Trigger Signal Output Echo Signal Board Dimensions Board Connections. HC-SR04 Ultrasonic Module 5VDC 15mA 40KHz 4m 2cm 15 Degrees 10us min. TTL pulse TTL level signal, proportional to distance 1-13/16" X 13/16" X 5/8" 4 X 0.1" Pitch Right Angle Header Pins 2 Universitas Sumatera Utara.

(55) 6. Module Operation Set Trig and Echo Low to initalize module. Place a minimum 10us High level pulse to "Trigger" (module will automatically send eight 40KHz acoustic bursts). At the same time, Gate the microcontroller timer to start timing. Wait to capture the rising edge output of ECHO port to stop the timer. Now read the time of the counter, which is the ultrasonic propagation time in the air. According to the formula: Distance = (ECHO high level time X ultrasonic velocity (Speed of Sound in air 340m/sec) / 2, you can calculate the distance to the obstacle.. For best results and maximum range, the Object should be larger than 0.5M2 the nearer the target object, the smaller it may be. 3 Universitas Sumatera Utara.

(56) 7. ModuleTiming. HC-SR04 ULTRASONIC MODULE >50us --10us--. Output of ECHO Pin. ~~ ~~ ~~. ~~. 40KHz Reflected Signal. 8x40KHz. ~~. 40KHz Acoustic Burst. ~~. Trigger. Propagation Delay Dependent on Distance Trigger 10us min. start measurement from microcontroller. Max Rep. Rate: 50us ECHO Output pulse to microcontroller, width is the time from last of 8 40KHz bursts to detected reflected signal (microcontroller Timer gate signal) Distance in cm = echo pulse width in uS/58 Distance in inch = echo pulse width in uS/148. Information obtained from or supplied by Mpja.com or Marlin P. Jones and Associates inc. is supplied as a service to our customers and accuracy is not guaranteed nor is it definitive of any particular part or manufacturer. Use of information and suitability for any application is at users own discretion and user assumes all risk. 4. Universitas Sumatera Utara.

(57) Ltd . o., YC LA ISP AR D ST IN W. Universitas Sumatera Utara.

(58) T-1 3/4 (5mm) SOLID STATE LAMP Part Number: WP7113SRD/D. Super Bright Red. Features. Description. z LOW POWER CONSUMPTION.. The Super Bright Red source color devices are made with. z POPULAR T-1 3/4 DIAMETER PACKAGE.. Gallium Aluminum Arsenide Red Light Emitting Diode.. z GENERAL PURPOSE LEADS. z RELIABLE AND RUGGED. z LONG LIFE - SOLID STATE RELIABILITY. z AVAILABLE ON TAPE AND REEL. z RoHS COMPLIANT.. Package Dimensions. Notes: 1. All dimensions are in millimeters (inches). 2. Tolerance is ±0.25(0.01") unless otherwise noted. 3. Lead spacing is measured where the leads emerge from the package. 4. Specifications are subject to change without notice.. SPEC NO: DSAF2433. REV NO: V.2. DATE: MAY/11/2007. APPROVED: WYNEC. CHECKED: Allen Liu. DRAWN: Y.L.LI. PAGE: 1 OF 6 ERP: 1101005271-02 Universitas Sumatera Utara.

(59) Selection Guide Part No.. Dice. WP7113SRD/D. Lens Type. Super Bright Red (GaAlAs). RED DIFFUSED. Iv (mcd) [2] @ 20mA. Viewing Angle [1]. Min.. Typ.. 2θ1/2. 180. 250. 30°. Notes: 1. θ1/2 is the angle from optical centerline where the luminous intensity is 1/2 the optical centerline value. 2. Luminous intensity/ luminous Flux: +/-15%.. Electrical / Optical Characteristics at TA=25°C Symbol. Parameter. Device. Typ.. λpeak. Peak Wavelength. Super Bright Red. λD [1]. Dominant Wavelength. Δλ1/2. Max.. Units. Test Conditions. 660. nm. IF=20mA. Super Bright Red. 640. nm. IF=20mA. Spectral Line Half-width. Super Bright Red. 20. nm. IF=20mA. C. Capacitance. Super Bright Red. 45. pF. VF=0V;f=1MHz. VF [2]. Forward Voltage. Super Bright Red. 1.85. 2.5. V. IF=20mA. IR. Reverse Current. Super Bright Red. 10. uA. VR = 5V. Notes: 1.Wavelength: +/-1nm. 2. Forward Voltage: +/-0.1V.. Absolute Maximum Ratings at TA=25°C Parameter. Super Bright Red. Units. Power dissipation. 75. mW. DC Forward Current. 30. mA. Peak Forward Current [1]. 155. mA. 5. V. Reverse Voltage Operating/Storage Temperature. -40°C To +85°C. Lead Solder Temperature [2]. 260°C For 3 Seconds. Lead Solder Temperature [3]. 260°C For 5 Seconds. Notes: 1. 1/10 Duty Cycle, 0.1ms Pulse Width. 2. 2mm below package base. 3. 5mm below package base.. SPEC NO: DSAF2433. REV NO: V.2. DATE: MAY/11/2007. APPROVED: WYNEC. CHECKED: Allen Liu. DRAWN: Y.L.LI. PAGE: 2 OF 6 ERP: 1101005271-02 Universitas Sumatera Utara.

(60) Super Bright Red. WP7113SRD/D. SPEC NO: DSAF2433. REV NO: V.2. DATE: MAY/11/2007. APPROVED: WYNEC. CHECKED: Allen Liu. DRAWN: Y.L.LI. PAGE: 3 OF 6 ERP: 1101005271-02 Universitas Sumatera Utara.

(61) PACKING & LABEL SPECIFICATIONS. WP7113SRD/D. SPEC NO: DSAF2433. REV NO: V.2. DATE: MAY/11/2007. APPROVED: WYNEC. CHECKED: Allen Liu. DRAWN: Y.L.LI. PAGE: 4 OF 6 ERP: 1101005271-02 Universitas Sumatera Utara.

(62) SPEC NO: DSAF2433. REV NO: V.2. DATE: MAY/11/2007. APPROVED: WYNEC. CHECKED: Allen Liu. DRAWN: Y.L.LI. PAGE: 5 OF 6 ERP: 1101005271-02 Universitas Sumatera Utara.

(63) SPEC NO: DSAF2433. REV NO: V.2. DATE: MAY/11/2007. APPROVED: WYNEC. CHECKED: Allen Liu. DRAWN: Y.L.LI. PAGE: 6 OF 6 ERP: 1101005271-02 Universitas Sumatera Utara.

(64) SG90. 9 g Micro Servo. Tiny and lightweight with high output power. Servo can rotate approximately 180 degrees (90 in each direction), and works just like the standard kinds but smaller. You can use any servo code, hardware or library to control these servos. Good for beginners who want to make stuff move without building a motor controller with feedback & gear box, especially since it will fit in small places. It comes with a 3 horns (arms) and hardware.. Specifications • • • • • • •. Weight: 9 g Dimension: 22.2 x 11.8 x 31 mm approx. Stall torque: 1.8 kgf·cm Operating speed: 0.1 s/60 degree Operating voltage: 4.8 V (~5V) Dead band width: 10 µs Temperature range: 0 ºC – 55 ºC. Universitas Sumatera Utara.

(65) Position "0" (1.5 ms pulse) is middle, "90" (~2 ms pulse) is all the way to the right, "-90" (~1 ms pulse) is all the way to the left.. Universitas Sumatera Utara.

(66) Universitas Sumatera Utara.

(67)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat karunia serta rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yaitu penulisan skripsi dengan judul “

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dapat diperoleh simpulan bahwa aransemen musik Hadroh Nurul Ikhwan dalam menyanyikan lagu yang dibawakan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “PEMBUKTIAN

Perlindungan khusus bagi Anak yang menjadi korban stigmatisasi dari pelabelan terkait dengan kondisi Orang Tuanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (2)

Penelitian ini mengkaji tentang peran koperasi mahasiswa dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan implikasinya terhadap ketahanan ekonomi anggota, dengan

tentang berpikir kritis siswa dengan gaya kognitif Field Independent (FI) dan. Field Dependent (FD) dalam menyelesaikan masalah matematika pada

Elektroforegram pada Gambar 3 dan perhitungan berat molekul (kDa) sampel yang disajikan pada Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat protein yang terdeteksi pada semua tanaman,

1. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I berada dalam kategori cukup dan belum mencapai standar ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu 75%. Setelah diadakan