PENGGUNAAN SOFTWARE BAND IN A BOX
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANSAMBEL REKORDER
BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik.
Oleh:
Ellah Rosilah 0805554
JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PENGGUNAAN
SOFTWARE BAND IN A BOX
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
ANSAMBEL REKORDER
BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3
LEMBANG
Oleh : Ellah Rosilah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Ellah Rosilah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
April 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
PENGGUNAAN SOFTWARE BAND IN A BOX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANSAMBEL REKORDER BAGI SISWA KELAS VIII
DI SMP NEGERI 3 LEMBANG
Oleh:
Ellah Rosilah 0805554
Disetujui dan disahkan oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik
Nanang Supriatna, S.Sen., M.Pd
NIP. 196106011986011001 Pembimbing I
Drs. Tono Rachmad P.H, M.Pd
NIP. 196205211989031001
Pembimbing II
Iwan Gunawan, S.Pd., M.Sn
Skripsi ini berjudul “PENGGUNAAN SOFTWARE BAND IN A BOX SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANSAMBEL REKORDER BAGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 3 LEMBANG” tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan
software band in a box sebagai media pembelajaran di kelompok B yang digunakan sebagai
kelompok uji coba. Metode yang digunakan adalah Pre Experimental jenis Intact-Group
Comparison yaitu penelitian yang dilaksanakan pada dua kelompok yang diberi perlakuan
dan yang tidak diberi perlakuan. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP N 3 Lembang tahun ajaran 2012-2013, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40 orang siswa, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa tes praktek. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan
software band in a box digunakan uji t-test. Hasil pembelajaran ansambel kelompok A
mendapat rata-rata nilai sebesar 3,2 dan kelompok B rata-rata nilai sebesar 4,1. Harga t hitung lebih kecil dari t tabel, (-0,304 < 2,447) sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi tidak terdapat pengaruh secara signifikan. Sehingga tidak dapat diberlakukan untuk seluruh populasi dimana sampel diambil.
Abstrak B.Inggris
DAFTAR ISI
A.Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 8
a.Belajar ... 8
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 16
2. Manfaat Media Pembelajaran ... 17
3. Pertimbangan dalam Memilih Media Pembelajaran ... 19
C. Ansambel Rekorder ... 20
1. Pengertian Musik Ansambel ... 20
2. Rekorder ... 20
D. Software Band In A Box ... 22
2. Band In A Box ... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 24
B. Desain Penelitian ... 24
C. Metode Penelitian ... 25
D. Definisi Operasional ... 26
E. Instrumen Penelitian ... 27
F. Proses Pengembangan Instrumen... 28
G. Teknik Pengumpulan Data ... 31
H. Prosedur Penelitian ... 33
I. Analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38
B. Pembahasan ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
LAMPIRAN ... 63
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan sumber acuan dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah sebuah kurikulum operasional
pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan
di Indonesia. Sehingga pihak sekolah diberikan kebebasan untuk membuat
implementasi kurikulumnya sesuai dengan kondisi dan keadaan lingkungan di
sekolah tersebut.
Oleh sebab itu, sekolah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan
menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan karena sebagian besar kebijakan
yang berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan
oleh sekolah atau daerah. Sekolah harus menyusun KTSP dan silabusnya dengan
cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi dan Standar Kompentensi
Lulusan yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.
Standar isi yang terdapat dalam mata pelajaran seni budaya meliputi dua
aspek yaitu mengapresiasi dan mengekspresi. Standar isi memuat standar
kompetensi dan kompetensi dasar kemudian guru mengembangkannya ke dalam
silabus pembelajaran. Untuk standar isi mengekspresi, standar kompetensi seni
pembelajaran yang ingin dicapai yaitu siswa mampu memainkan dan
menampilkan hasil aransemen lagu etnik nusantara dalam bentuk ansambel.
Setiap sekolah di Indonesia memiliki perbedaan sendiri dalam memilih
alat musik yang akan digunakan dalam pembelajaran praktik memainkan alat
musik sebagai wujud dalam mengekspresikan diri sebagaimana yang tertuang
dalam kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu, guru harus pandai
menentukan alat musik apa yang akan digunakan sesuai dengan kapasitas yang
ada di sekolah. Peneliti dapat melihat bahwa sebagian besar sekolah yang ada di
Jawa Barat khususnya, banyak siswa yang lebih memilih alat musik rekorder
sebagai alat dalam pembelajaran. Dikarenakan harganya yang murah, rekorder
juga sudah banyak terdapat dipasaran.
Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa pembelajaran rekorder umumnya
masih berpusat pada guru. Dimana guru menerangkan materi lalu meminta siswa
langsung berlatih memainkan lagu nusantara. Disini terlihat kesan bahwa siswa
lebih pasif dan cenderung siswa hanya diam dikursi untuk memainkan melodi
yang sudah ada tanpa merasakan musikalisasi sebuah lagu. Dalam sebuah lagu
terdapat unsur-unsur musik meliputi melodi, harmoni, irama, dinamika, ekspresi.
Seharusnya guru menanamkan rasa musikalitas tersebut, bukan hanya meminta
siswa memainkan melodinya saja. Dengan demikian, perlu adanya sesuatu yang
dapat merubah persepsi para siswa bahwa bermain musik itu bukan hanya
memainkan melodi lagu melainkan ada beberapa hal lain, seperti pengalaman
merasakan irama, dinamika, harmoni dan sebagainya sehingga dapat memotivasi
3
Dalam kenyataannya di lapangan, penggunaan media pembelajaran masih
jarang digunakan oleh guru. Hal ini mungkin disebabkan guru tidak punya waktu
untuk membuatnya. Faktor waktu pembuatan media pembelajaran tersebut
menjadi alasan seorang guru untuk lebih memilih hanya menerangkan saja. Tetapi
sebenarnya persepsi tersebut bisa dikatakan tidak benar, justru dengan adanya
media pembelajaran dapat menghemat waktu belajar mengajar. Dalam penelitian
ini peneliti bertindak sebagai perancang media sekaligus rencana pembelajaran
yang terjadi selama di kelas. Sedangkan guru bertindak sebagai pengajar saja.
Salah satu masalah yang terjadi di SMP Negeri 3 Lembang adalah belum
adanya pembelajaran ansambel rekorder. Hal tersebut terjadi karena latar
belakang tenaga pendidik di sekolah tersebut adalah guru seni tari. Di tahun-tahun
sebelumnya guru tersebut hanya mengajar sub mata pelajaran seni rupa dan seni
tari. Baru tahun pelajaran 2012/2013 guru tersebut mulai mencoba untuk
mengajar ansambel rekorder. Materi yang diajarkan sesuai dengan stadar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ada. Untuk alat musik yang sudah
dipelajari yaitu rekorder.
Oleh karena itu, peneliti ingin mengatasi persoalan yang terjadi di SMPN
3 Lembang dengan mengujicobakan media pembelajaran dari software band in a
box dalam pembelajaran ansambel rekorder. Band in a box merupakan perangkat
lunak yang mampu membuat aransemen lagu tanpa instrument dan vokal. Fungsi
dari penggunaan software band in a box itu sendiri adalah sebagai iringan, karena
peneliti melihat perlu adanya iringan dalam bermain ansambel rekorder.
melodi saja, maka perlu adanya iringan untuk menambah rasa musikalisasi seperti
irama, tempo, dinamika, dan ekspresi. Hasil iringan dari software tersebut
kemudian diperdengarkan kepada siswa, jadi ketika siswa bermain ansambel
rekorder ia bisa merasakan irama lagu tertentu.
Bertumpu pada masalah di atas, penulis tertarik meneliti penggunaan
software band in a box sebagai media pembelajaran ansambel rekorder bagi siswa
kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
mengangkat rumusan masalah, “Bagaimana penggunaan software band in a box
sebagai media pembelajaran ansambel rekorder bagi siswa kelas VIII di SMPN 3
Lembang?“.
Selanjutnya dari rumusan masalah tersebut diperoleh pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh penggunaan software band in a box sebagai media
pembelajaran terhadap hasil evaluasi belajar siswa pada kelompok B
dibandingkan dengan kelompok A yang tidak menggunakan software band
in a box?
2. Bagaimana hasil pembelajaran ansambel rekorder bagi siswa kelas VIII A di
SMPN 3 Lembang setelah menggunakan software band in a box sebagai
5
C. Tujuan Penelitian
Pada kegiatan penelitian yang dilakukan terdapat beberapa tujuan yang
ingin dicapai, adapun tujuan yang dimaksud adalah :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari penggunaan software band in
a box pada kelompok B terhadap hasil evaluasi belajar siswa dibandingkan
kelompok A yang tidak menggunakan software band in a box.
2. Untuk mengetahui hasil pembelajaran ansambel rekorder bagi siswa kelas
VIII di SMPN 3 Lembang setelah menggunakan software band in a box
sebagai media pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan mampu memberikan manfaat untuk semua
pihak yang terkait. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam pembelajaran SBK (Seni
Musik), sebagai pilihan media pembelajaran di sekolah. Disamping itu,
dapat meningkatkan kinerja tenaga pendidik dalam mencari referensi media
pembelajaran.
2) Manfaat Praktis
a) Manfaat Bagi Peneliti
Dalam penelitian ini peneliti dapat mengetahui dampak dari proses
pembelajaran ansambel rekorder menggunakan software band in a box
pengalaman dalam membuat media pembelajaran berupa iringan yang
digunakan dalam proses pembelajaran tersebut.
b) Manfaat Bagi Siswa
Penelitian ini mampu memberikan motivasi dan inisiatif dalam
mengekspresikan diri dengan adanya iringan saat bermain ansambel
rekorder.
c) Manfaat Bagi Guru
Penelitian ini dapat membantu guru untuk lebih mengenal media
pembelajaran khususnya media audio menggunakan software band in a
box sebagai iringan, semoga dapat berguna dalam proses pembelajaran
ansambel rekorder.
E. Asumsi
Media pembelajaran yang digunakan dari software band in a box dapat
memberikan pengalaman rasa musikalitas siswa dalam bermain ansambel
rekorder, hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan
media pembelajaran berupa software band in a box. Serta dapat membantu proses
pembelajaran ansambel rekorder oleh guru yang berlatarbelakang pendidikan seni
7
F. Hipotesis Penelitian
Ho : Software band in a box sebagai media pembelajaran tidak
berpengaruh terhadap hasil evaluasi belajar siswa
Ha : Software band in a box sebagai media pembelajaran berpengaruh
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri
3 Lembang tahun ajaran 2012/2013. Sampel yang digunakan sebanyak 40 siswa,
dalam satu kelas yaitu kelas VIII-A yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok.
Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Pembagian
kelompok dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh dari software band
in a box sebagai media pembelajaran ansambel rekorder.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Pre-Experimental jenis Intact-Group Comparison. Dalam desain ini observasi
dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Pada desain ini terdapat dua kelompok
yang digunakan untuk penelitian, yaitu kelompok pertama (O1) yang diberi
perlakuan dan kelompok kedua (O2) yang tidak diberi perlakuan. Penelitian
tersebut langsung di observasi datanya kemudian dibandingkan hasilnya antara
kelompok pertama (O1) dan kelompok kedua (O2). Adapun pola desain penelitian
25
Gambar 3.1 Pola Desain Eksperimen Intact-Group Comparison
(Sugiyono, 2011 : 111)
Keterangan :
X : perlakuan yang diberikan yaitu bermain ansambel rekorder menggunakan
software band in a box
O1 : hasil observasi kelompok yang diberi perlakuan
O2 : hasil observasi kelompok yang tidak diberi perlakuan
C. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011: 3).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Alasan
peneliti menggunakan metode eksperimen semu dengan desain intact-group
comparison karena ingin mencari pengaruh perlakuan terhadap subjek tertentu
dengan membandingkan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Selain mencari
pengaruh peneliti juga ingin melihat hasil pembelajaran ansambel rekorder setelah
menggunakan software band in a box.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah software band in a box sebagai
media pembelajaran yang digunakan sebagai alat bantu untuk siswa dalam
bermain ansambel rekorder. Untuk variabel terikat dalam penelitian ini adalah
pembelajaran ansambel rekorder. Peneliti merancang iringan yang akan digunakan
X O
1oleh guru sebagai media pembelajaran dengan menggunakan software band in a
box.
D. Definisi Operasional
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. (USPN No 20 Tahun
2003)
Ansambel adalah permainan musik secara bersama-sama baik
menggunakan alat musik sejenis maupun campuran.
Rekorder adalah alat musik tiup kayu dengan sumber bunyi dari getaran
udara di dalam alat musik yang berasal dari mulut yang meniup.
Band in a box adalah perangkat lunak cerdas yang mampu secara
otomatis menciptakan aransemen di komputer multimedia kita (Roony
Deavin, 2009: 13).
Media adalah bentuk jamak dari kata medium yang berasal dari bahasa
Latin yang berarti pengantar atau perantara. Dalam konteks belajar dan
pembelajaran, media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan atau materi ajar dari guru sebagai komunikator
27
E. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Lembar Tes Praktek
Untuk melihat hasil pembelajaran ansambel rekorder digunakan tes
praktek berupa format penilaian berdasarkan aspek-aspek kemampuan
dalam bermain ansambel rekorder. Penyusunan format penilaian dibuat
dengan memperhatikan indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
2. Lembar Angket
Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan
kepada siswa yang dijadikan subjek penelitian. Angket yang diberikan
kepada siswa berupa pernyataan mengenai penilaian skala sikap terhadap
pembelajaran ansambel rekorder.
3. Lembar Wawancara
Lembar wawancara yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan
kepada guru. Wawancara yang diberikan kepada guru berupa
pertanyaan-pertanyaan mengenai tanggapan terhadap pembelajaran ansambel rekorder
yang tidak dan yang menggunakan software band in a box sebagai media
Wawancara digunakan untuk mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam dari guru terhadap pembelajaran ansambel rekorder pada
khususnya dan terhadap penggunaan software band in a box sebagai media
pembelajaran.
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Lembar Tes Praktek
Tes praktek termasuk tes untuk mengukur ranah psikomotor.
Menurut arikunto (2005:182) “instrumen yang digunakan dalam mengukur
keterampilan biasanya berbentuk matriks”. Bagian kolom sebelah kiri
menyatakan perincian aspek yang akan diukur, bagian kolom sebelah
kanan menunjukkan besarnya skor yang dapat dicapai. Tes praktek yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu mengukur kompetensi dasar
“menampilkan hasil aransemen karya lagu etnik Nusantara dalam bentuk
ansambel”. Lembar tes praktek yang digunakan dalam penelitian yaitu
29
Tabel 3.1 Lembar Tes Praktek
Kelompok : ...
Kelas : ...
No Aspek-aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
Keterangan ceklis (skor) pada angka :
1 = sangat kurang 2 = kurang
3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik
Ada beberapa prinsip dasar evaluasi yang perlu dipertimbangkan
dalam menilai dan memaknai hasil pengukuran sebelum dilakukan
pengambilan keputusan. Menurut Milyartini (2009:15) prinsip-prinsip dasar
tersebut antara lain ialah validitas, realibilitas, kepraktisan, menyeluruh, dan
berkesinambungan.
a. Validitas
Validitas ialah ketepatan interpretasi dalam memaknai
hasil-hasil pengukuran. Benarkah interpretasi kita terhadap data
yang ada merupakan cerminan kenyataan yang sesungguhnya.
(Milyartini, 2009:15)
Validitas berkaitan dengan hasil pengukuran, bukan
yang ingin dicapai yaitu penampilan ansambel rekorder, maka
peneliti menggunakan tes praktek untuk mengukur evaluasi
pembelajaran. Kemudian aspek-aspek yang diukur berkaitan
dengan construct validity, yakni kesesuaian hasil pengukuran
dengan konstruksi ilmu atau pengetahuan yang dipelajari.
Misalnya menurut milyartini (2009:18) “kita akan menilai apakah nilai kemampuan menyanyi seorang siswa benar-benar memiliki validitas konstrak? Untuk itu kita perlu meneliti kembali apakah aspek-aspek yang digunakan untuk mengukur kemampuan menyanyi siswa tersebut akurat? Indikator kemampuan bernyanyi yang baik seperti: kemampuan memproduksi dan memanfaatkan nafas, kemampuan memenggal syair lagu, kemampuan menyuarakan nada dengan tepat, kemampuan mengekspresikan makna syair dengan baik, perlu digunakan untuk mengkonstruksi
penilaian tentang kemampuan siswa dalam bernyanyi.”
Maka pengembangan instrumen menurut validitas konstruk
yang peneliti gunakan yaitu mengukur indikator penampilan
bermain ansambel rekorder seperti: ketepatan nada, tempo,
ketepatan irama, kekompakan kelompok, dan interpretasi.
b. Realibilitas
Realibilitas merupakan konsistensi dari hasil suatu
pengukuran. Milyartini (2009:18)
Realibilitas berkaitan dengan data-data yang berhasil
dikumpulkan dalam proses evaluasi. Suatu data hasil evaluasi
dikatakan konsisten artinya apabila instrumen tersebut
diujicobakan oleh siswa pada hari ini dan besok maka hasilnya
31
2. Lembar Angket
Pengembangan instrumen angket skala sikap dilakukan untuk
menilai sejauh mana pendapat serta partisipasi mereka terhadap
pembelajaran ansambel rekorder.
Tabel 3.2 Angket Skala Sikap
Nama :
Tanggal pengisian form :
Beri tanda ceklis () sesuai dengan apa yang kamu alami.
Ket : S (Setuju), KS (Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju)
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu proses yang dijalankan untuk
mengumpulkan data hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Observasi
Dalam penelitian ini observasi akan dilakukan terhadap siswa kelas
VIII A. Dalam satu kelas terdapat 20 siswa yang kemudian dibagi menjadi
dua kelompok. Kelompok A sebagai kelompok yang tidak diberi perlakuan
No Respon S KS TS
1 Belajar lagu suwe ora jamu dengan rekorder menyenangkan
2 Saya senang memainkan lagu suwe ora jamu dalam ansambel
rekorder
3 Saya dapat memainkan lagu suwe ora jamu sesuai tanda tempo,
dan kelompok B sebagai kelompok yang diberi perlakuan berupa
penggunaan software band in a box sebagai media pembelajaran.
Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa
selama pembelajaran berlangsung.
2. Angket
Angket merupakan salah satu instrumen penelitian yang peneliti
gunakan untuk mengumpulkan data penelitian berupa penilaian skala
sikap. Angket (kuesioner) merupakan “teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2011: 199).
3. Wawancara
Wawancara sebagai teknik pengumpulan data digunakan peneliti
untuk melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan, dan
juga untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
mengenai pembelajaran ansambel rekorder serta penggunaan software
band in a box sebagai media pembelajaran. Wawancara dilakukan kepada
guru mata pelajaran seni budaya yaitu Bapak Wahyu A.Md.Pd. Pertanyaan
yang diajukan berupa pendapat, kesan, dan kesulitan selama proses
33
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan peneliti untuk mengumpulkan data berupa
gambar, video, lembar instrumen penelitian, serta catatan-catatan penting
mulai dari awal sampai akhir penelitian.
5. Studi Literatur
Studi literatur digunakan peneliti sebagai penunjang dalam
penelitian ini, dengan cara menelaah berbagai macam sumber data, baik
dari buku-buku, artikel, atau dokumen-dokumen lain yang memuat
bahan-bahan yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Beberapa buku yang
dijadikan studi literatur salah satunya yaitu Terampil Bermusik untuk SMP
dan MTs karangan Purnomo dan Subagyo dan Canggih Bermain dengan
Komputer karangan Ronny Deavin.
H. PROSEDUR PENELITIAN
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu
tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pasca pelaksanaan. Berikut ini
merupakan penjelasan secara mendetail dari ketiga tahapan tersebut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan penelitian terdiri atas beberapa tahapan-tahapan
berikut ini:
a. merumuskan masalah yang akan diteliti,
c. penyusunan proposal yang kemudian dipresentasikan pada
seminar proposal,
d. perbaikan proposal setelah mendapat berbagai masukan dari
dosen,
e. penyusunan instrumen penelitian,
f. perbaikan instrumen penelitian oleh dosen pembimbing,
g. uji coba instrumen yang kemudian dilihat hasil uji coba tersebut,
h. perbaikan instrumen penelitian setelah konsultasi dengan dosen
pembimbing.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian terdiri atas beberapa tahapan berikut
ini:
a. persiapan kegiatan penelitian dan pendahuluan mengenai
kegiatan penelitian
b. pelaksanaan kegiatan penelitian dengan menggunakan software
band in a box sebagai media pembelajaran ansambel rekorder,
alur kegiatan sebagai berikut:
1) penentuan kelas yang akan dijadikan sebagai subjek
penelitian dan kelas yang akan dijadikan sampel dipilih
secara sampling purposive dengan pertimbangan penilaian
35
2) sampel kelas yang terpilih berdasarkan angket kemudian
dibagi menjadi dua kelompok, pembagian kelompok
dilakukan secara cluster random sampling.
3) Pada awal pertemuan dilakukan proses pembelajaran
ansambel rekorder dengan sampel kelompok A (O1) yaitu,
kelas yang tidak diberi perlakuan dan kelompok B (O2)
yaitu, kelompok yang diberi perlakuan berupa penggunaan
software band in a box.
4) Proses pembelajaran pada kelompok A dilakukan oleh guru
seni budaya, sedangkan kelompok B dilakukan oleh
peneliti.
5) Pada pertemuan selanjutnya tetap dibagi kedalam dua
kelompok, dilakukan selama tiga kali pertemuan.
6) setiap sampel kelompok di observasi, dilihat hasilnya
kemudian dibandingkan antara kelompok A dan kelompok
B
7) memberikan angket skala sikap setelah selesai pembelajaran
3. Tahap Pacsa Pelaksanaan
Tahap pasca penelitian terdiri atas beberapa tahapan-tahapan
berikut ini:
a. Melakukan analisis terhadap data hasil penelitian
Analisis data hasil penelitian diperoleh dengan sejumlah
data. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif berupa hasil tes
praktek, angket skala sikap. Adapun data kualitatif yaitu proses
pembelajaran yang terjadi di kelas. Kemudian membandingkan
hasil analisis data kelompok yang menggunakan dan yang tidak
menggunakan software band in a box sebagai media pembelajaran.
b. Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan dari hasil
analisis data.
c. Menyusun laporan hasil penelitian
I. ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain nilai hasil tes praktek
siswa dan angket skala sikap oleh siswa. Semua data yang diperoleh kemudian
dibandingkan antara kelompok A (kelompok yang tidak diberi perlakuan) dan
kelompok B (kelompok yang diberi perlakuan berupa penggunaan software band
in a box). Data berupa hasil tes praktek dan skala sikap dihitung skala
penilaiannya dengan rumus sebagai berikut:
� = �ℎ � � �
37
Dari data hasil tes praktek yang telah didapatkan diuji dengan
menggunakan uji t-test, hal ini dilakukan karena terdapat dua sampel yang berdata
interval maka pengaruh hasil belajar ini dapat dianalisis menggunakan uji t-test.
Untuk mengetahui hasil tes yang diperoleh, dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Menghitung skor dari setiap hasil tes praktek kelompok A dan kelompok B
2. Membuat tabel lalu menghitung rata-rata skor, simpangan baku dan varians
3. Menghitung rumus t-test yaitu
Untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh penggunaan software band in a
box sebagai media pembelajaran dilakukan analisis t-test. Harga t tersebut
selanjutnya dibandingkan denga harga t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2. Apabila
harga t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Harga t
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai penggunaan
software band in a box sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran
ansambel rekorder, dapat disimpulkan bahwa pada kelompok A yang tidak
menggunakan software band in a box sebagai media pembelajaran hasil yang
didapat selama proses pembelajaran kemampuan murid dalam bermain rekorder
masih rendah hanya beberapa saja yang dapat dikatakan mampu. Pada kelompok
B yang menggunakan software band in a box sebagai media pembelajaran terlihat
bahwa waktu pembelajaran lebih cepat dibandingkan yang tidak menggunakan
software band in a box, dan kemampuan muridnya lebih baik dibandingkan
dengan kelompok A. Kemampuan yang didapat itu terdorong dengan adanya rasa
musikalitas yang dirasakan pada setting lagu dari software band in a box.
Kelemahan yang terdapat pada seluruh siswa kelas VIIIA terletak pada kurangnya
kemampuan merasakan tempo dan pola ritme lagu.
Untuk uji hipotesis dilakukan terhadap hasil evaluasi belajar siswa.
Setelah melihat hasil uji hipotesis, dapat dilihat bahwa software band in a box
sebagai media pembelajaran tidak mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap hasil evaluasi belajar siswa. Hasil uji hipotesis tidak dapat diberlakukan
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yamg telah dilakukan,
peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Pembelajaran ansambel rekorder menggunakan software band in a box baik
digunakan, namun pelaksanaan pembelajaran ini perlu dilakukan berkali-kali
dengan model lagu yang berbeda, agar siswa terbiasa dengan menggunakan
iringan.
2. Bagi guru yang akan menggunakan software band in a box sebagai media
pembelajaran, harus dapat menguasai materi lagu yang diajarkan agar dapat
berjalan dengan baik.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan software band
in a box dengan model lagu yang berbeda dengan kesulitan yang sama agar
dalam pembelajaran ansambel rekorder dapat lebih terlihat peningkatannya.
4. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan desain eksperimen lain
agar dapat dilihat apakah uji hipotesisnya berlaku untuk populasi dimana
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi Cetakan
Kelima. Jakarta: Bumi Aksara
Ary, Donald. et al. (2006). Introduction to Research in Education, Seven Edition. Transcontinental Printing
Deavin, Ronny. (2009). Canggih Bermain dengan Komputer. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Dimyati, dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hendra. (2012). Penggunaan Media Audio dalam Pembelajaran Menyimak Isi
Cerpen bagi Siswa Tuna Netra. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Milyartini, Rita. (2009). Evaluasi Pendidikan Musik. Bandung: Bintang WarliArtika
Purnomo, W. Subagyo, F. (2010). Terampil Bermusik untuk SMP dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidika Nasional
Sadiman, et al. (2005). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya). Jakarta: Raja Grafindo Persada
SMPN1 SINGAJAYA. (2009). Undang-Undang Sistem Pedidikan Nasional
(UUSPN) No. 20 Tahun 2003. [Online].
Tersedia:http://smpn1singajaya.wordpress.com/2009/06/07/uuspn-no-20-tahun-2003.html. [17 Desember 2012]
Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Wikipedia. Pembelajaran. [Online]. Tersedia: