HUBUNGAN ANTARA DAYA KONSENTRASI DAN KETERAMPILAN
MENYIMAK MAHASISWA BAHASA JERMAN UPI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh : Syifa Septya H N
0900536
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Syifa Septya, 2013
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan antara Daya
Konsentrasi dan Keterampilan Menyimak Mahasiswa Bahasa Jerman Upi” ini
sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2013 Yang membuat pernyataan,
LEMBAR PENGESAHAN
SYIFA SEPTYA H N
HUBUNGAN ANTARA DAYA KONSENTRASI DAN KETERAMPILAN
MENYIMAK MAHASISWA BAHASA JERMAN UPI
Bandung, Oktober 2013
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Pepen Permana, S.Pd., M.Pd Dra. Lersianna H. Saragih, M.Pd NIP. 198002102005011002 NIP. 195212091982032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS UPI
ii
Syifa Septya, 2013
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Hubungan antara Daya Konsentrasi dan Keterampilan Menyimak Mahasiswa Bahasa Jerman UPI. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya dugaan bahwa keterampilan menyimak (Hörverstehen) merupakan keterampilan yang lebih sulit daripada keterampilan-keterampilan bahasa lainnya dan daya konsentrasi menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari menyimak sehingga daya konsentrasi berperan penting untuk keberhasilan pembelajar terutama dalam menyimak. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui hubungan antara daya konsentrasi dan keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI, 2) untuk mengetahui kontribusi daya konsentrasi terhadap keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI. Daya konsentrasi merupakan upaya untuk memusatkan pikiran pada suatu hal ataupun kegiatan untuk menerima informasi dalam waktu yang terbatas. Menyimak merupakan proses menerima suara-suara ataupun bunyi-bunyi yang mengandung makna atau informasi tertentu. Perhatian dan konsentrasi dibutuhkan pembelajar dalam menyimak. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 53 orang. Sampel yang diambil berjumlah 30 orang dengan teknik
iii
ABSTRAKT
vii
6. Faktor-Faktor Penghambat dalam Berkonsentrasi... 12
7. Solusi untuk Memudahkan Berkonsentrasi ... 14
B. Keterampilan Menyimak ... 16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 39
1. Daya Konsentrasi ... 39
2. Keterampilan Menyimak ... 39
3. Hubungan antara Daya Konsentrasi dan Keterampilan Menyimak 40
ix Syifa Septya, 2013
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN ... 52
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Komunikasi adalah sebuah proses dalam menerima informasi satu sama lain. Salah satu alat komunikasi dan penghubung dalam berinteraksi adalah bahasa. Bahasa tidak hanya dijadikan alat komunikasi, tetapi sebagai sarana mengembangkan kemampuan berpikir, khususnya bagi pembelajar. Oleh karena itu, pentingnya menciptakan pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman.
Dalam pembelajaran bahasa Jerman terdapat empat keterampilan bahasa, yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit), keterampilan berbicara
(Sprechfertigkeit), keterampilan membaca (Leseverstehen) dan keterampilan menulis (Schreibfertigkeit). Dalam penyajian pembelajaran, keempat keterampilan tersebut erat kaitannya dan saling menunjang, sehingga keempat keterampilan bahasa tersebut saling berhubungan.
2
Syifa Septya, 2013
Dalam konteks pembelajaran, menyimak memiliki peran yang sangat potensial bagi pembelajar. Dengan menyimak, maka pembelajar dapat menambah pengetahuan, menerima dan menghargai pendapat orang lain. Oleh karena itu, untuk dapat memiliki tingkat kemampuan menyimak, maka diperlukan latihan-latihan menyimak secara intensif.
Dengan memiliki kemampuan menyimak yang baik, seorang pembelajar yang belajar bahasa asing terutama bahasa Jerman akan dapat berkomunikasi dengan baik, selain itu pembelajar dapat menguasai keterampilan berbahasa yang lain seperti berbicara, membaca dan menulis.
Hal ini bertolak belakang dengan kondisi beberapa mahasiswa bahasa Jerman saat ini. Bagi beberapa mahasiswa, keterampilan menyimak merupakan keterampilan yang dianggap sulit dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Heriyanto H. Putra (2012) menunjukkan bahwa keterampilan menyimak (Hörverstehen) mahasiswa bahasa Jerman belum mencapai hasil yang optimal, sehingga hasil belajar yang diperoleh mahasiswa bahasa Jerman pun tidak sebaik hasil belajar pada ketiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini disebabkan karena beberapa dari mereka tidak terbiasa menyimak percakapan atau dialog dalam bahasa Jerman, sehingga mereka juga merasa sulit untuk mengikutinya.
3
pada saat menyimak. Dari faktor-faktor di atas, salah satu faktor yang dianggap cukup berpengaruh dalam menentukan keberhasilan mahasiswa dalam mata kuliah Hören ini adalah faktor dari dalam diri (internal), yaitu daya konsentrasi mahasiswa pada saat menyimak.
Daya konsentrasi menjadi salah satu faktor pendukung dalam keterampilan menyimak, sehingga diduga menjadi faktor keberhasilan dalam keterampilan menyimak karena daya konsentrasi merupakan kemampuan seseorang dalam memfokuskan diri terhadap sesuatu yang dipelajarinya, termasuk pada mata kuliah Hören. Oleh karena itu, daya konsentrasi sangat memegang peranan penting dalam mewujudkan tujuan belajar tersebut.
Telah dilakukan penelitian sebelumnya oleh Erna Yuliantini (2012) dengan judul Hubungan Daya Konsentrasi dengan Kemampuan Mahasiswa dalam Membaca Teks Bahasa Jerman yang menghasilkan bahwa daya konsentrasi mempengaruhi keterampilan membaca teks bahasa Jerman. Itu menandakan bahwa daya konsentrasi dapat mempengaruhi salah satu keterampilan berbahasa, termasuk pada keterampilan menyimak.
Berdasarkan dari permasalahan tersebut, timbulah sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan peranan kemampuan berkonsentrasi terhadap kemampuan menyimak. Hal ini sejalan dengan daya konsentrasi yang berperan penting dalam berbagai aktivitas, terutama dalam kegiatan menyimak. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti hubungan antara kedua hal tersebut. Penelitian ini berjudul
“Hubungan Antara Daya Konsentrasi dan Keterampilan Menyimak
4
Syifa Septya, 2013
B.Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah mahasiswa bahasa Jerman UPI berkonsentrasi pada saat menyimak? 2. Sejauh mana tingkat konsentrasi mahasiswa bahasa Jerman UPI terhadap
keterampilan menyimak?
3. Apakah kesulitan yang dihadapi mahasiswa bahasa Jerman UPI pada saat berkonsentrasi terhadap keterampilan menyimak?
4. Faktor apa yang mempengaruhi kurangnya konsentrasi mahasiswa bahasa Jerman UPI terhadap keterampilan menyimak?
C.Batasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini tidak melebar luas, maka penulis memfokuskan pada satu permasalahan, mengingat keterbatasan waktu serta kemampuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :
1. Daya konsentrasi
Daya konsentrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk berkonsentrasi dalam menerima informasi.
2. Keterampilan menyimak
5
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menguraikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan berkonsentrasi mahasiswa bahasa Jerman UPI?
2. Bagaimana kemampuan mahasiswa bahasa Jerman UPI dalam keterampilan menyimak?
3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara daya konsentrasi dan keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI?
4. Berapa besar kontribusi daya konsentrasi terhadap keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI?
E.Tujuan Penelitian
Dengan mengacu kepada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Kemampuan berkonsentrasi mahasiswa bahasa Jerman UPI.
2. Kemampuan mahasiswa bahasa Jerman UPI dalam keterampilan menyimak. 3. Apakah terdapat atau tidaknya hubungan yang signifikan antara daya
konsentrasi dan keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI.
4. Berapa besar kontribusi daya konsentrasi terhadap keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI.
F. Manfaat Penelitian
6
Syifa Septya, 2013
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan pendidikan bahasa Jerman, khususnya terhadap mata kuliah keterampilan menyimak.
2. Manfaat Praktis
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Jenis penelitian menggunakan pendekatan metode korelasional. Arikunto (2010: 4) menjelaskan bahwa penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.
Metode korelasional adalah bagian dari metode deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2010: 3) adalah penelitian yang dimaksudkan utuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian, sehingga penulis dalam metode deskriptif tidak mengubah, menambah atau menggandakan manipulasi terhadap objek penelitian.
Metode penelitian korelasional ini bertujuan untuk mendapatkan seberapa besar hubungan antara variabel X (Daya Konsentrasi) dengan variabel Y (Menyimak), sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
33
Syifa Septya, 2013
Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 53 orang.
2. Sampel
Untuk menentukan sampel yang akan diteliti digunakan Teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Sampel penelitian ini berjumlah 30 mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia.
D. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
a. Variabel X dalam penelitian ini adalah daya konsentrasi.
b. Variabel Y dalam penelitian ini adalah keterampilan menyimak mahasiswa bahasa Jerman UPI.
2. Desain Penelitian
34
Gambar 3.1 Desain Penelitian
X r Y
Keterangan : X : daya konsentrasi
Y : keterampilan menyimak
r : korelasi antara variabel X dan variabel Y
E. Instrumen Penelitian
Jenis instrumen dalam penelitian ini yaitu berupa tes. Dalam penelitian ini tes yang diberikan terdapat dua tes yaitu tes daya konsentrasi dan tes menyimak. 1. Tes daya konsentrasi
Instrumen ini bertujuan untuk menilai kemampuan seseorang dalam berkonsentrasi. Tes daya konsentrasi ini diperoleh atas kerjasama dengan pihak UPT-LBK UPI bidang Bimbingan Konseling (BK). Tes ini adalah bagian dari tes TKKB (Tes Ketahanan dan Ketenangan Berpikir) dan tes IST (Intelligenz Struktur Test). Tes ini diasumsikan telah memenuhi kriteria validitas dan realibilitas, karena tes ini dibuat oleh UPT-LBK dan telah menjadi tes baku. Skor dari tes ini menggunakan skala nilai 100.
2. Tes kemampuan menyimak
35
Syifa Septya, 2013
menerima informasi yang disimaknya. Tes ini berisi soal-soal isian dalam bentuk pilihan benar atau salah. Tes ini diasumsikan telah memenuhi kriteria validitas dan realibilitas, karena format tes ini dikembangkan oleh Goethe Institut dan telah digunakan hampir di seluruh negara. Soal tes ini dibagi menjadi tiga bagian dengan penilaian berdasarkan penilaian Goethe Institut. Jumlah skor bagian pertama yaitu 25 yang terdiri dari lima soal, sedangkan pada bagian kedua jumlah skor yaitu 25 yang terdiri dari 10 soal dan pada bagian ketiga jumlah skor yaitu 25 dengan jumlah soal lima buah. Jumlah skor dari jawaban yang benar yaitu 75, dari skor mentah 75 tersebut kemudian dikonversikan menjadi skala nilai 100.
F. Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini terdapat langkah-langkah sebagai berikut: 1. Persiapan Pengumpulan Data
Sebelum melakukan pengumpulan data, terlebih dahulu dipersiapkan instrumen tes daya konsentrasi. Tes tersebut sebelumnya telah diberikan berdasarkan rekomendasi dosen pembimbing dan pihak UPT-LBK UPI bidang Bimbingan dan Konseling (BK).
2. Pelaksanaan Pengumpulan Data
36
3. Pengolahan Data
Setelah mendapatkan skor mentah dari kedua variabel tersebut, maka skor mentah akan diubah menjadi nilai skala 100, kemudian untuk memudahkan interpretasi hasil data dari kedua variabel tersebut digunakan kriteria interpretasi nilai yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2001: 39). Klasifikasi nilai tersebut dilihat dari tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Tabel Klasifikasi Persentase Nilai
Interval Persentase Tingkat Penguasaan Kualifikasi
85-100 Sangat Baik
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melalui tes daya konsentrasi dan tes menyimak terhadap mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia.
H.Teknik Analisis Data
37
Syifa Septya, 2013
1. Uji normalitas, yaitu cara pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data hasil tes daya konsentrasi dan kemampuan menyimak mahasiswa
2. Uji homogenitas, yaitu cara untuk menguji kesamaan variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama dan layak untuk diteliti
Penelitian ini dilakukan dengan teknik korelasi yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Jika dua variabel tersebut memiliki hubungan, maka berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Selain itu, teknik korelasi ini menggunakan korelasi Product-Moment yaitu untuk menentukan koefisien hubungan antara variabel X dan variabel Y. Menurut Riduwan dan Sunarto (2009: 81) klasifikasi nilai tersebut dapat dilihat dari tabel 3.2 di bawah ini:
Tabel 3.2
Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,00 sampai dengan 0,199
Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah
38
I. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : rxy = 0
H1 : rxy ≠ 0
Hipotesis H0 dapat diterima apabila tidak terdapat hubungan antara
variabel X dan variabel Y, namun apabila terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka hipotesis H0 ditolak. Dengan demikian hipotesis H1 atau
47
Syifa Septya, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Daya konsentrasi mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi kurang baik.
2. Keterampilan menyimak mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi cukup.
3. Daya konsentrasi memiliki hubungan yang signifikan dengan keterampilan menyimak mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman. Hubungan ini dibuktikan dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,53. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara daya konsentrasi dan keterampilan menyimak mahasiswa semester V tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman termasuk dalam klasifikasi cukup kuat. 4. Daya konsentrasi memberikan kontribusi terhadap keterampilan menyimak
48
B. Saran
Berdasarkan hasil peneitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:
1. Mengingat daya konsentrasi mahasiswa termasuk pada kategori kurang baik, maka untuk meningkatkan daya konsentrasi, seseorang disarankan mendapatkan asupan nutrisi yang tepat pada saat akan melakukan suatu kegiatan, sehingga dapat berkonsentrasi dengan baik. Selain itu, motivasi terhadap hal atau kegiatan yang akan dilakukan menjadikan seseorang berkonsentrasi terhadap hal atau kegiatan yang dihadapinya.
2. Melihat dari hasil kemampuan mahasiswa dalam keterampilan menyimak termasuk ke dalam kategori cukup, maka demi meningkatkan keterampilan menyimak khususnya bagi pembelajar akan lebih baik jika dapat membiasakan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan menyimak dengan cara menyimak dari berbagai macam latihan dari wacana lisan berbahasa Jerman dari siaran radio dan siaran televisi berbahasa Jerman ataupun secara langsung dari penutur asli.
49
Syifa Septya, 2013
50
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Bustanul. et al. 2010. Menyimak. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dahlhaus, Barbara. 1994. Fertigkeit Hören. München: Goethe-Institut.
Geuenich, Bettina. et al. 2006. Das groβe Buch der Lerntechniken. München: Compact Verlag.
Guler, Selina. 2011. Konzentration steigern, aber mit welcher Methode?. [Online].Tersedia:www.bscw-hfh.ch/pub/bscw.cgi/d6088896/GulerMAT.pdf Hermawan, Herry. 2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang
Terabaikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPEE.
Riduwan dan Sunarto. 2009. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Seidl, Linda. 2009. Hörverstehen in Theorie und Praxis. [Online]. Tersedia: http://books.google.co.id/books?id=aOztDKjG96EC&printsec=frontcover& hl=id#v=onepage&q&f=false [15 November 2012]
Städtler, Thomas. 2003. Lexikon der Psychologie. Stuttgart: Alfred Kröner Verlag.
Stücke, Uta. 2000. Konzentrationstraining. Mülheim: Verlag an der Ruhr.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wermke et.al. 2007. Duden-Die deutsche Rechtschreibung. Mannheim: Bibliographisches Institut & F.A. Brockhaus AG.
Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. _________. 2012. Hörverstehen. [Online]. Tersedia:
51
Syifa Septya, 2013
_________. 2013. Modellsatz: Goethe-Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch. Goethe
Institut. [Online] Tersedia: