• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbaikan Proses Produksi Menggunakan Metode Valsat Guna Mengoptimalkan Total Quality Excellence

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbaikan Proses Produksi Menggunakan Metode Valsat Guna Mengoptimalkan Total Quality Excellence"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan

PT. Charoen Pokphand Indonesia

Food Division

merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang produksi pengolahan makanan olahan yakni

further

. Perusahaan manfukatur seperti ini sangat dibutuhkan di era saat ini. Hal

ini ditunjukkan dari peningkatan jumlah perumbuhan penduduk Indonesia per

tahun. Semakin tinggi tingkat jumlah pertumbuhan penduduk maka akan semakin

tinggi tingkat kebutuhan pangan di pangsa pasar. Hal inilah yang mendorong PT.

Charoen Pokphand Indonesia

Food Division

semakin berkembang dan menjadi

produsen kelas dunia dalam bidang makanan olahan dari daging ayam.

PT. Charoen Pokphand Indonesia

Food Division

memulai usaha

dibidang industri pengolahan makanan berbahan baku daging ayam dan

membuka pabrik pertama kali di daerah Cikande. Pabrik ini merupakan salah satu

pabrik pengolahan ayam terkenal di Indonesia dan merupakan pusat dari PT.

Charoen Pokphand Indonesia

Food Division

yang ada di Indonesia. Perusahaan

ini kemudian membuka cabang di Salatiga, Surabaya dan Medan.

Beberapa pabrik sudah tersebar di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan

pasar yang terus berkembang khususnya produk olahan ayam. Salah satunya PT.

(2)

2.2.

Ruang Lingkup Perusahaan

Ruang lingkup perusahaan PT. Charoen Pokphand Indonesia

– Food

Division

adalah :

1.

PT. Charoen Pokphand Indonesia

– Food Division

merupakan industri

manufaktur yang memproduksi makanan olahan daging ayam yaitu

further

.

2.

Bahan baku utama adalah daging ayam beku yang terdiri dari daging ayam,

hati dan kulit.

2.3.

Lokasi Perusahaan

Lokasi pabrik PT. Charoen Pokphand Indonesia

Food Division

terletak

di Jalan Pulau Solor No.2, Kawasan Industri Medan II, Kabupaten Deli Serdang.

Peta Lokasi PT. Charoen Pokphand Indonesia

– Food Division

dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Peta Lokasi PT. Charoen Pokphand Indonesia

F ood Division

2.4.

Daerah Pemasaran

(3)

men-supply

ke daerah Aceh, Batam, Medan, sedangkan untuk Sumatera Bagian Selatan

ke daerah Palembang, Jambi, dan Lampung.

2.5.

Organisasi dan Manajemen

2.5.1.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Charoen Pokhpand

Indonesia

– Food Division

adalah struktur organisasi fungsional. Struktur

organisasi fungsional merupakan struktur organisasi yang disusun berdasarkan

sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan dimana masalah pembagian

kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Pembagian kerja dilakukan

berdasarkan spesialisasi kerja dan setiap pekerja hanya mengerjakan tugas atau

pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya.

Ciri-ciri organisasi fungsional adalah pembidangan tugas secara tegas

dan jelas dapat dibedakan. Dalam hal ini, bawahan akan menerima perintah dari

atasan, penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya, koordinasi menyeluruh

hanya diperlukan pada tingkat atas, terdapat dua kelompok wewenang lini dan

wewenang fungsi.

(4)

Head Of Unit

P & GA

Manager

Plant Manager

Purchase

Manager

Marketing

Manager

QC Manager

Finance & Accounting

General Manager

Kepala Bag.

Administrasi

Staff Umum

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Processing

Manager

Warehouse

Manager

Maintenance

Manager

PPIC Manager

Section Head

Section Head

Section Head

Inventory

Control

Processing

Supervisor

Raw Material

Supervisor

Finish Goods

Supervisor

Store Room

Supervisor

Truck Scale

Supervisor

Maintenance

Supervisor

General Support

Supervisor

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Karyawan

Internal

Supervisor

Eksternal

Supervisor

Accounting

Manager

Finance

Manager

Srumber: PT. Charoen Pokphand Indonesia – Food Division

(5)

Di tempat penyimpanan raw material Diambil sesuai formula dan dibawa ke masukan mesin autogrind menggunakan mitcart

No SIMBOL KETERANGAN JUMLAH

2

Dibawa adonan ke masukan mesin mixer menggunakan mitcart T-2

IO-1

Di tempat penyimpanan seasoning Dibawa ke Stasiun penimbangan seasoning/premix secara manual Diambil dan ditimbang berat seasoning dan premix sesuai formula menggunakan timbangan digital

Seasoning

T-3 S-2

Dibawa seasoning dan premix ke masukan mesin mixer menggunakan mitcart T-5 Di tempat penyimpanan premix

Dibawa Premix ke tempat penimbangan seasoning/premix secara manual Premix

T-4 S-3

O-1 Dihaluskan daging menggunakan mesin Autogrind

Di tempat penyimpanan bahan emulsi Diambil bahan emulsi Sesuai formula dan dibawa ke masukan bowlcutter menggunakan mitcart Campuran Emulsi

T-6 S-4

O-2

Diaduk adonan emulsi dengan menggunakan mesin Bowlcutter Dibawa ke masukan mesin mixer dengan menggunakan mitcart T-7

O-3 Dicampur Adonan menggunakan mesin mixer

Air & Nitrogen

Dibawa hasil adonan ke masukan mesin reformer menggunakan mitcart T-8

O-4 Dibentuk adonan berdasarkan jenis produk yang akan dibuat Dibawa hasil cetakan ke stasiun pencampuran breadcrumb menggunakan conveyor T-9

O-5

Dicampur hasil cetakan dengan breadcrumb sejalan dengan berjalannya conveyor

Di tempat penyimpanan Breadcrumb Dibawa Breadcrumb ke stasiun pencampuran menggunakan mitcart Breadcrumb

T-10 S-5

Dibawa hasil ke masukan mesin fryer I untuk proses precook menggunakan conveyor

T-11

O-6

Digoreng hingga setengah matang dengan mesin fryer I untuk melihat ketahanan adonan Dibawa hasil ke masukan mesin fryer II untuk proses cook menggunakan conveyor T-12

O-7 Digoreng hingga matang menggunakan mesin fryer II

I-1

Diseleksi produk untuk melihat kondisi produk apakah cacat atau tidak

S-8 Cacat

Ditumpuk di tempat penampungan Dibawa ke tempat penampungan T-13

Dibawa hasil ke masukan mesin IQF untuk proses pembekuan menggunakan conveyor

T-14

O-8 Didinginkan menggunakan mesin IQF dengan suhu -18oC Dibawa hasil ke masukan mesin MHW untuk proses penimbangan berat menggunakan conveyor T-15

O-9 Ditimbang berat produk sesuai dengan kemasan menggunakan mesin MHW

O-10 Dikemas produk dengan kemasan plastik menggunakan mesin kawasima Dibawa hasil ke masukan mesin check weighter dan metal detector untuk proses penimbangan berat menggunakan conveyor T-17

Ditimbang berat produk untuk memilih produk yang tidak sesuai dengan standar I-2

S-9 Reject

Ditumpuk di tempat penampungan Dibawa ke tempat penampungan T-18

Dibawa hasil produk ke meja pengepakan menggunakan conveyor T-19

O-11 Dikemas produk ke dalam kotak karton secara manual Dibawa kotak karton ke tempat penyimpanan sementara menggunakan hand pallet

T-21

S-10 Ditumpuk sementara

Dibawa kotak karton ke warehouse menggunakan hand pallet T-22

S-11 Disimpan di gudang produk Di tempat penyimpanan

Gambar

Gambar 2.1.
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia – Food Division

Referensi

Dokumen terkait

Pada Penulisan Ilmiah ini, Penulis membahas tentang bagaimana cara membuat permainan Ular Tangga dalam jaringan LAN dan komputer stand alone dengan Java, digunakannya bahasa

Situs virtual class ini dibuat dengan tujuan agar memudahkan mahasiswa khususnya mahasiswa Universitas Gunadarma untuk mempelajari mata kuliah fisika dasar 1 dan

[r]

Penggunaan kain tenun Lurik terutama di daerah Solo dan Yogya, umumnya dipakai dalam penyelenggaraan upacara tertentu, dan juga memiliki makna yang berbeda-beda, tergantung

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penempatan kedudukan Raja sebagai Ketua Saniri Negeri Lengkap dalam Pasal 11 ayat (3) butir a Peraturan Daerah Kota

Komponen Nilai

Berdasarkan uraian di atas dan dengan adanya kerjasama dengan guru kimia SMA Al Islam 1 Surakarta, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas menggunakan

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem tata air yang ada masih mampu menanggulangi kelebihan air pada lokasi studi walaupun pada saluran tersiernya yaitu saluran