• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA DALAM HARIAN PADANG EKSPRES.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA DALAM HARIAN PADANG EKSPRES."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

DALAM HARIAN PADANG EKSPRES

TESIS

Diajukan Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar Magister Humaniora Pada Program Studi Linguistik

Oleh

NILA MAYASARI 0921215008

PROGRAM MAGISTER LINGUISTIK PASCASARJANA FAKULTAS ILMU BUDAYA

(2)

7 SEMIOTIC ANALYSIS ON THE ADVERTISEMENT OF THE

MOTORCYCLE BRAND HONDA IN DAILY NEWSPAPER PADANG EXSPRESS

Nila Mayasari, 0921215008

(1stAdvisor:Prof.Dr.Oktavianus,M.Hum, 2nd Advisor : Dr.Sawirman,M.Hum) ABSTRACT

In this thesis explains three problems related to semiotic analysis on the

advertisement of the motorcycle brand “Honda” in daily newspaper Padang

Express. First, the meaning of the advertisement. Second, power relation of the advertisement. Third, rhetoric style in the advertisement. Those three problems are explained through semiotic theory from Ferdinand de Saussure, Peirce, and Barthes, power relation byPatti, and rhetoric style byMcQuarrie.

The data is taken from daily newspaper Padang Express from January 2013 until September 2013. The advertisement consist of three types: the usual motorcycle, scooter, and big motorcycle.

The method used in collecting the data is observational method. the method in analyzing the data is referential method. The result of the analysis is presented in informal ways as explained by Sudaryanto.

Based on the meaning analysis, it is found that the meaning in that advertisement is varied. That meaning is shown through verbal and non verbal signs on the advertisement. The meaning is denotative and connotative. The non verbal meaning tends to show the picture of the motorcycle being advertised and supported by any their non verbal aspects.

There are five Power relation found in that advertisement. Those five forms are: legitimating, prize, reference, expert, and Coersive. The use from producer depends on the purpose of the producer in making the advertisement in certain period of time. For example, prize power relation is usually used when a producer wants to make an exhibition in some places. By using the advertisement, producer hopes that the customers are interested to come to exhibition place and buy the advertised motorcycle.

There are none rhetoric style found in the advertisement. They are rhyme, alliteration, anaphora, ephisthope, anadisposis, parison, hyperbole, metonymy, and rhetoric. The use of that style is to make the advertisement interesting to be read and listened by the reader.

(3)

8

Judul

:

ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN SEPEDA MOTOR

MEREK HONDA DALAM HARIAN PADANG EKSPRES Pembimbing

:

1. Prof.Dr. Oktavianus, M.Hum

2. Dr. Sawirman, M.Hum. ABSTRAK

Penulis membahas tiga masalah yang berkaitan dengan semiotik iklan sepeda motor merek Honda dalam harian Padang Ekspres. Pertama, makna yang terkandung dalam iklan tersebut. Kedua, power relation yang terdapat dalam iklan tersebut. Ketiga, gaya bahasa retorika. Ketiga permasalah tersebut diuraikan satu demi satu melalui teori semiotik Ferdinand de Saussure, Peirce, dan Barthes, power relation oleh Patti dan gaya bahasa retorika oleh McQuarrie .

Penulis menganalisis data yang didapat dalam surat kabar harian Padang Ekspres. Iklan yang diambil adalah iklan sepeda motor merek Honda,mulai bulan Januari 2013 sampai dengan September 2013. Iklan sepeda motor merek Honda terdiri atas tiga jenis, yaitu iklan motor bebek, motor matic, dan sport.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak. Selanjutnya, metode analisis data adalah metode padan, yaitu padan referensial dan padan pragmatis. Metode penyajian hasil analisis adalah metode informal. Ketiga metode tersebut dikemukakan oleh Sudaryanto.

Berdasarkan hasil analisis makna yang terdapat dalam iklan motor merek Honda ditemukan bahwa makna dalam iklan sepeda motor merek Honda bersifat variatif. Variasi makna tersebut terlihat dari tanda verbal dan nonverbal yang terdapat dalam iklan. Makna verbal yang dimunculkan di antaranya bersifat denotatif dan konotatif. Makna nonverbal yang dimunculkan cenderung menampilkan gambar motor yang sedang diklankan dan ditunjang dengan aspek nonverbal lainnya.

Power relation yang ditemukan dalam iklan tersebut terdiri atas lima power relation. Kelima power relation tersebut adalah legitimasi, hadiah, pengacu, kepakaran, dan koersif. Penggunaan power relation tergantung dari tujuan produsen iklan pada waktu tertetu. Misalnya, power relation hadiah biasanya digunakan pada saat produsen akan mengadakan pameran di suatu tempat. Dengan penggunaan power relation, produsen berharap para calon konsumen akan tertarik datang tempat pameran dan membeli sepeda motor yang sedang diiklankan.

Berdasarkan gaya bahasa retorika ditemukan terdiri dari sembilan gaya bahasa. Kesembilan gaya tersebut adalah rima, aliterasi, anafora, epistope, anadisposis, parison, hiperbola, metomini, retorika. Penggunaan gaya bahasa bertujuan agar pembaca tertarik untuk membaca iklan tersebut dan enak didengar apabila iklan diucapkan.

(4)

12 BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Bahasa sebagai sarana komunikasi sangat efektif digunakan untuk

menyampaikan pesan kepada orang lain. Dengan bahasa seseorang dapat

menyampaikan ide yangada di dalam pikirannya. Berdasarkan media

penyampaiannya bahasa dapat disampaikan secara lisan dan secara tertulis. Iklan

merupakan salah satu contoh penggunaan bahasa secara tertulis.

Iklan merupakan bentuk-bentuk komunikasi nonpersonal guna

menyampaikan pesan yang menawarkan suatu produk barang atau jasa yang

ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. Secara komprehensif iklan

adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide,

barang atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Misalnya,

perusahaan sepeda motor merek 'A' membuat iklan sepeda motor tersebut agar

masyarakat mengetahui keunggulan sepeda motor merek tersebut dengan sepeda

motor yang lain. Sehubungan dengan hal itu, bahasa iklan dituntut untuk

menggugah, menarik, mengidentifikasi, menggalang kebersamaan, dan

mengomunikasikan pesan dengan koperatif kepada khalayak (Adona, 2006:18).

Dalam era globalisasi media cetak merupakan salah satu sarana yang penting

untuk menyampaikan iklan. Media massa cetak dapat menyentuh seluruh lapisan

(5)

13 penyebaran media massa cetak, semakin banyak orang yang dapat melihat dan

membaca iklan yang terdapat dalam media massa tersebut. Semakin banyak orang

yang membaca media massa tersebut, semakin besar kesempatan media massa

tersebut mepengaruhi masyarakat.

Hal itu sejalan dengan fungsi media massa, menurut Muis (2000: 111),“media

massa berfungsi untuk memelihara identifikasi anggota-anggota masyarakat

dengan nilai-nilai dan simbol-simbol utama masyarakat yang bersangkutan”.

Melalui media massa cetak, iklan mempunyai kemampuan untuk membentuk

opini publik dan dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses

perubahan.

Isi iklan dikendalikan oleh produsen melalui cara-cara tertentu untuk

mengirimkan pesan-pesan. Agar mudah dipahami, peristiwa-peristiwa dijadikan

bentuk simbolis dan pilihan komunikator atas kumpulan simbol tadi akan

mempengaruhi makna peristiwa bagi penerimanya. Setiap simbol hadir bersamaan

dengan ideologi, dengan demikian pilihan atas seperangkat simbol, sengaja atau

tidak, merupakan pilihan atas ideologi. Proses ini digambarkan oleh Becker

(dalam Littlejohn, 1996: 236), sebagai berikut:

(6)

14 Iklan merupakan hasil konstruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat

dasarnya. Penggunaan bahasa (kata-kata yang dipilih) mengekspresikan sikap dan

kecenderungan komunikator yang dimaksudkan untuk menyalurkan pilihan

pengirim maupun penerima pesan. Di dalam iklan bahasa dipakai sebagai sarana

pertukaran pesan dan dijadikan alat komunikasi antara produsen dengan

konsumen. Di samping itu, iklan juga memuat gambar atau foto yang dinilai dapat

meningkatkan daya tarik iklan tersebut.

Melalui gambar atau foto dan kata-kata atau teksnya, sebuah iklan

menghasilkan tanda yang di dalamnya terkandung signifier (penanda) dan

signified (petanda). Tanda tersebut dapat membentuk makna denotatif, yakni

makna ekplisit yang hanya merupakan penyampaian informasi dan makna

konotatif yang melibatkan perasaan, emosi dan nilai-nilai budaya. Semua itu

membentuk sebuah proses komunikasi yang mempunyai kekuatan penting sebagai

sarana pemasaran dalam bentuk informasi yang bersifat persuasif.

Proses komunikasi yang terjadi antara pengirim pesan (sender) dan

penerimanya (receiver) melibatkan unsur “power” yang dibangun oleh pengirim

pesan. Dengan memposisikan diri pada lebih tinggi dari konsumen, produsen

sebagai pengirim pesan dapat memakai “iming-iming” hadiah (reward power)

atau memberikan hukuman kalau sarannya tidak dituruti (coercive power). Power

juga dapat dibentuk sebagai alat legitimasi diri (legitimate power) pihak yang

(7)

15 keadaan atau figur dan kelompok tertentu (referent power).

Gaya kehidupan masyarakat yang semakin konsumtif mendorong para

produsen berlomba-lomba menawarkan produknya. Mereka berusaha

mengerahkan seluruh keahlian dan kreativitasnya dalam membuat iklan menjadi

menarik dan menyakinkan pembaca. Di dalam masyarakat objek-objek konsumsi

dipandang sebagai ekspresi diri atau eksternalisasi para konsumer. Hal tersebut

sejalan dengan pendapat Williamson (dalam Piliang, 2003:148), yaitu: konsumsi

memberikan kesempatan tertentu bagi daya kreativitas, seperti sesuatu mainan di

mana seluruh bagian-bagiannya telah ditentukan, akan tetapi kombinasinya

berlipat ganda...membeli”.

Iklan dapat dipersepsikan dan dimaknai dari berbagai sudut pandang karena

manusia memiliki kapasitas luar biasa dalam melihat sesuatu dengan berbagai

cara. Sebuah merek dapat dipahami menurut kerangka acuan yang digunakan dan

ini mengacu pada sifat atau pengalaman masa silam seseorang. Karena iklan

merupakan sekumpulan tanda-tanda yang bebas ditafsiri, citra yang dihasilkannya

bisa positif atau negatif atau kedua-duanya. Hal itu disebabkan oleh simbol yang

terdapat dalam iklan pada prinsipnya bersifat sembarang atau manasuka.

Penggunaan makna sebuah iklan sangat tepat ditinjau melalui kajian

semiotik.Semiotika adalah ilmu tentang tanda dan penandaan atau suatu disiplin

yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana ‘sign

(8)

16 terkait dengan pikiran manusia seluruhnya terdiri atas tanda-tanda sehingga

manusia dengan perantaraan tanda-tanda dapat berkomunikasi dengan sesamanya.

Hubungan komunikasi antara pengirim pesan (sender) dan penerima pesan

(reciever) yang didasarkan atas penulisan dan pembacaan pesan memperlihatkan

hubungan “power” “kekuasaan” simbolik antara produsen yang memiliki modal

linguistik dan konsumen yang memperoleh keuntungan simbolik tertentu.

Produsen menggunakan iklan yang mengandung berbagai tanda untuk

menawarkan produk-produknya dengan membujuk-rayu agar terjalin komunikasi

antara penulis pesan dan masyarakat pembaca.

Iklan yang terdapat dalam media massa cetak juga terlihat menggunakan gaya

retorika dan power relation. Retorika menurut McQuarrie (1996: 424-433) adalah

cara untuk menyampaikan gagasan yang paling efektif yang disesuaikan dengan

situasi yang berbeda-beda. Jenis-jenis retorika menurutnya adalah sebagai berikut.

Misalnya, penggunaan gaya rima, yaitu Satukan hatidi hari fitri. Pada contoh

tersebut terlihat penggunaan pengulangan bunyi i pada akhir kata. Penggunaan

gaya tersebut menimbulkan efek tersendiri bagi orang membacanya atau

melafalkannya.

Menurut Patti(2009:1)power (kekuasaan) adalah kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain untuk mempercayai atau melakukan sesuatu seperti

yang diinginkan.Power relation yang terdapat pada setiap iklan berkemungkinan

(9)

17 iklan. Misalnya, penggunaan power hadiah. Iklan akan menyampaikan hadiah apa

saja yang didapatkan oleh si pembeli. Berikut ini contoh penggunaan power

hadiah.

Gambar 1: Iklan Motor Honda

Iklan di atas merupakan iklan yang memberikan hadiah kepada pembeli.

Hadiah yang diberikan adalah jaket eksklusif. Di samping itu, produsen juga

memberikan voucher belanja. Voucer belanja tersebut memiliki jumlah

berbedauntuk setiap jenis motor. Salah satu perbedaan tersebut dapat didasarkan

dengan nilai jual sepeda motor tersebut.

Sepeda motor merek Honda merupakan sepeda motor yang memiliki

teknologi terbaik. Hal itu terlihat dari berbagai penghargaan yang telah diraih oleh

sepeda motor merek Honda. Masyarakat akan memberikan kepercayaan yang

lebih kepada Honda karena adanya penghargaan tersebut. Mereka percaya bahwa

sepeda motor tersebut akan memberikan kepuasan bagi pemakainya. Motor ini

(10)

18 Berikut ini iklan yang memperlihatkan berbagai penghargaan yang diraih oleh

sepeda motor merek Honda. Penghargaan tersebut adalah penghargaan terakhir

yang didapatkan, yaitu pada tahun 2012.

Gambar 2: Iklan Penghargaan terhadap Motor Honda

Harian umum yang terdapat di Kota Padang ada tiga harian umum, yaitu

Haluan, Singgalang, dan Padang Ekspres. Berdasarkan hasil survei, harian

Padang Ekspres merupakan harian yang paling banyak dibaca orang. Oleh sebab

itu, penulis mengambil iklan sepeda motor merek Honda di harian tersebut. Di

samping itu, iklan sepeda motor Honda dalam Padang Ekspres terlihat lebih

bervariasi daripada surat kabar yang lain (Nelson, 2012).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti tanda yang terdapat

dalam iklan media massa cetak Padang Ekspres. Penulis ingin melihat bagaimana

dan makna apa saja yang terdapat dalam iklan tersebut. Di samping itu, penulis

(11)

19 dalam iklan sepeda motor merek Honda pada Harian Padang Ekspres. Berikut ini

salah satu contoh kasus data.

Gambar 3: Iklan Sepeda Motor Merek Honda

Tanda verbal terdiri atas :

a. Motor performa terbaik adalah pilihan saya

b. Rasakan hebatnya performa motor juara 1 lekuk aerodinamis

c. Garang di setiap tarikan tangguh di segala tikungan

d. Honda variable ignition control (HVIC)

e. Teknologi canggih mesin Honda

f. Mesin bertenaga dan makin irit bahan bakar

g. The true racing spirit catch it !

Tanda visual terdiri atas:

a. Dani Pedrosa (Pembalap Dunia)

(12)

20 Gambar di atas merupakan iklan sepeda motor bebek jenis Blade-110R.

Motor tersebut dikeluarkan dengan tampilan yang baru dan kekuatan mesin yang

canggih. Motor ini memiliki peforma terbaik dan merupakan pilihan pembalap

dunia Dani Pedrosa. Iklan sepeda motor bebek ini sedikit berbeda dengan dua

iklan sepeda motor di atas. Perbedaannya adalah ditampilkannya mesin yang

terdapat dalam sepeda motor bebek tersebut. Penampilan tersebut dimaksudkan

agar konsumen mengetahui bagaimana struktur mesin dan apa kelebihan mesin

tersebut. Iklan tersebut menggunakan power relation jenis pengaju. Artinya, iklan

tersebut menggunakan seorang yang terkenal sebagai pengacu. Yang menjadi

pengacunya adalah pembalap Dani Pedrosa. Hal itu bertujuan agar orang yang

menggunakan sepeda motor tersebut termasuk ke dalam golongan tersebut. Di

samping itu, iklan tersebut juga menggunakan gaya bahasa retorika jenis

retorika.Hal itu terlihat pada penggunakan pernyataan The true racing spirit catch

it!

1.2 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Daya visual dan verbal dari iklan dianggap dapat mengaktifkan citra visual

dan memberikan keyakinan verbal sehingga dapat memengaruhi perasaan dan

kepercayaan. Dalam banyak hal makna atau arti suatu pesan disampaikan secara

implisit atau bersifat konotatif. Dengan demikian, makna tadi tidak bisa

ditafsirkan sebagai apa yang tampak nyata dalam teks atau secara denotatif.

(13)

21 dan mempunyai kedudukan yang rumit dan bervariasi.Teks iklan lebih leluasa

untuk berkembang sebagai sebuah retorika. Sebagai bahasa persuasif, teks

dikembangkan untuk memiliki kekuatan retorika sebesar mungkin. Hal itu dapat

dikaji dari berbagai aspek akan tetapi dalam penelitian ini penulis hanya akan

membahas masalah makna, gaya, dan power relation dalam iklan sepeda motor

merek Honda.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis akan melihat tanda-tanda yang terkandung

dalam berbagai iklan motor merek Honda yang disajikan di media cetak Padang

Ekspres. Kemudian, agar penelitian ini terfokus dan terarah, masalah yang penulis

teliti akan dibatasi pada:

1. Apakah makna yang terkandung dalam iklan sepeda motor merek Honda?

2. Bagaimananakah power relation dalam iklan sepeda motor merek Honda?

3. Bagaimanakah gaya bahasa retorika dalam iklan sepeda motor merek Honda?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam sebuah penelitian sangat diperlukan agar penelitian lebih

terarah. Tujuan yang ingin dicapai tentulah sejalan dengan masalah yang akan

dibahas. Berdasarkan masalah yang diuraikan di atas, tujuan yang dicapai adalah

sebagai berikut.

(14)

22 Honda.

2. Menjelaskanpower relatian dalam iklan sepeda motor merek Honda.

3. Menjelaskan gaya bahasa dalam iklan sepeda motor merek Honda.

1.5 Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian hendaknya dapat memberikan manfaat. Manfaat

penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan praktis.

Berikut ini uraian kedua manfaat tersebut.

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan

semiotik, khususnya terhadap kajian iklan. Berdasarkan penelitian ini akan telihat

penggunaan makna dalam iklan sepeda motor. Di samping itu, melalui penelitian

ini akan didapatkan power relation dan gaya bahasa yang terdapat pada iklan

sepeda motor. Dengan adanya hasil analisis akan terlihat teori yang dipilih dalam

menganalisis data yang di dapatkan. Teori tersebut sama dengan pisau yang

berfungsi untuk memotong sesuatu. Apabila tidak dengan teori yang berkaitan,

penulis akan mengalami kesulitan dalam penganalisissan.

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini bagi peneliti adalah untuk menerapkan konsep

dan teori yang telah didapatkan selama menempuh studi di Pascasarjana

Universitas Andalas Padang. Di samping itu, penelitian ini bermanfaat bagi

(15)

23 Magister Humaniora dari Pascasarjana Universitas Andalas Padang.

Penelitian ini juga dapat memberikan manfaat praktis bagi lembaga dan

instansi yang memiliki relevansi dengan hasil penelitian ini. Bagi Universitas

Andalas, khususnya bagi mahasiswa sarjana dan pascasarjana program studi

Linguistik, diharapkan penelitian ini dapat memperkaya bahan rujukan di

perpustakaan terkait penelitian bahasa. Selanjutnya, penelitian ini juga dapat

memberikan masukan bagi dunia periklanan yang ada di Kota Padang. Dunia

periklanan dapat mempertimbangkan iklan sepeda motor Honda sebagai dasar

Gambar

Gambar 1: Iklan Motor Honda
Gambar 2: Iklan Penghargaan terhadap Motor Honda
Gambar 3: Iklan Sepeda Motor Merek Honda

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Citra Merek dan Iklan terhadap pengambilan keputusan pembelian Pengguna Sepeda Motor Honda pada

motor Honda di Kelurahan Rawa Laut Bandar Lampung. Konsumen dalam proses keputusan pembelian memperhatikan dan pertimbangan, diantaranya; sepeda motor Honda menunjang gaya

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa : (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kesadaran merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh media iklan terhadap keputusan membeli pada sepeda motor Honda Vario (Studi Kasus di Kota Solo Raya)

Skripsi yang berjudul “ Analisis Brand Loyalty Pada Produk Sepeda Motor Merek Honda ” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan

Dari penelitian terhadap konsumen sepeda motor Yamaha pada dealer Yamaha Timbul Jaya Motor Blitar didapatkan hasil bahwa iklan televisi sepeda motor Yamaha versi lagu group band

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, data primer diperoleh langsung dari responden pengguna sepeda motor Honda Beat pada mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh media iklan terhadap keputusan membeli pada sepeda motor Honda Vario (Studi Kasus di Kota Solo Raya)