viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja di PT Wan Shi Da yang bertempat di desa Padabeunghar kota Sukabumi.. Penelitian ini menggunakan metode penelitian causal explanatory. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan didapat sampel sebanyak 96 responden. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, didapatkan hasil bahwa stres memiliki pengaruh positif dan signifikan dengan nilai Sig sebesar 0.000 < 000,05. Kemudian stres kerja pengaruh terhadap kepuasan kerja dengan nilai Sig sebesar 0.004 < 00,05. Artinya Hipotesis didukung dan itu adalah stres kerja berpengaruh pada kepuasan kerja
ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of work stress on job satisfaction in PT Wan Shi Da housed in the village Padabeunghar city of Sukabumi. This study uses research methods causal explanatory. Data collected through questionnaires and obtained a sample of 96 respondents. Based on the results of simple linear regression analysis, showed that stress has a positive and significant impact with the Sig of 0000 < 0,05. Then the effect of work stress on job satisfaction with a score of 0.004 Sig < 0.05. This means that it is a hypothesis supported and work stress effect on job satisfaction
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL (BAHASA INDONESIA) ... i
HALAMAN JUDUL (BAHASA INGGRIS) ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5
2.1 Pemicu Stres Kerja ... 5
2.1.1 Jenis Stres ... 6
2.1.2 Jenis-jenis Pemicu stres Kerja ... 7
2.1.3 Antaseden dan Konsekuensi Pemicu Stres Kerja ... 9
2.1.4 Antaseden dan Konsekuensi Kepuasan kerja ... 13
2.2 Kepuasan Kerja ... 15
2.3 Hubungan Pemicu stres Kerja dan Kepuasan Kerja ... 17
2.4 Model Penelitian ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21
3.1 Jenis Penelitian ... 21
3.2 Objek dan Subjek Penelitian ... 21
3.2.1 Teknik Pengambilan Data ... 22
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 23
3.3.1 Pemicu Stres Kerja ... 23
3.3.2 Kepuasan Kerja ... 23
3.5.3 Variabel Kontrol ... 24
3.4 Teknik Analisis Data ... 25
3.4.1 Uji Outliers ... 26
3.4.2 Uji Validitas ... 26
3.4.3 Uji Reliabilitas... 27
3.4.4 Uji statistik Deskriptif dan Korelasi Antarvariabel Penelitian ... 28
xi Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
4.1 Profil PT Wan Shi Da ... 33
4.2 Karakteristik Responden ... 34
4.3 Hasil Uji Data Z-score ... 36
4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37
4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif dan Koefisien Korelasi ... 38
4.6 Hasil Uji Hipotesis ... 40
4.7 Model Hasil Penelitian ... 44
4.8 Persamaan Matematis ... 45
BAB V PENUTUP ... 46
5.1 Kesimpulan ... 46
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 47
5.3 Saran bagi Penelitian Mendatang ... 48
5.4 Saran bagi Pihak Manajemen Perusahaan ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN ... 54
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Variabel Control ... 25
Tabel 3.2 Range Mean ... 29
Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 34
Tabel 4.2 Hasil Uji Outliers – Z score JS dan Stress ... 36
Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas untuk Setiap Variabel dan Butir Instrumen Penelitian ... 37
Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif dan Koefisien Korelasi Antarvariabel Riset ... 39
Tabel 4.5 Hasil Pengujian ANOVA ... 40
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Hasil Pengolahan SPSS ... 54
Lampiran B Regresi ... 56
Lampiran C Korelasi... 57
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wibowo (2012) mengungkapkan bahwa karyawan yang merasa puas terhadap
pekerjaannya maka akan berdampak positif terhadap pencapaian kinerja individual.
Kepuasan kerja berhubungan dengan kesejahteraan karyawan dan kesehatan
mental di tingkat organisasi, dan mampu memberikan kontribusi untuk
meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya yang terkait dengan perilaku organisasi
negatif seperti omzet, kelelahan, dan ketidakhadiran (Yang & Kassekert, 2010).
Dengan adanya persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi,
menimbulkan banyak tekanan yang harus dihadapi karyawan dalam lingkungan kerja
selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga, dan sosial
juga sangat potensial menimbulkan kecemasan (Susilawati, 2013). Hasil penelitian
Lee (2008) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
salah satunya adalah pemicu stres kerja.Hal ini dipertegas pendapat Wibowo (2012)
mengungkapkan bahwa ada hubungan negatif kuat antara perasaan stres dan
kepuasan kerja karyawan dalam pencapaian kinerja pada karyawan itu sendiri.
Menurut Hasibuan (2014) kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan
dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan
suasana lingkungan kerja yang baik. PT Wan Shi Da adalah salah satu unit usaha
yang bergerak di bidang industri kapur dalam pembuatan bahan batu-bata ringan
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha
Jampang Tengah, Kab. Sukabumi. Di dirikan pada tahun 2012 di pimpin oleh Yang
Guangxiong yang berasal dari Negara China, saat ini PT Wan shi da memiliki 100
karyawan yang aktif. Seperti yang terjadi di PT Wan Shi Da bahwa rutinitas kerja
yang monoton dan berlangsung secara terus-menerus dan jam kerja yang padat maka
perusahaan memberi dampak stress bagi setiap karyawannya. Berdasarkan hasil
pengamatan peneliti, tampaknya terdapat tingkat stres kerja yang dialami karyawan
di PT Wan Shi Da karena peran yang berlebih dalam menyelesaikan tugas pekerjaan.
Oleh sebab itu, studi ini berfokus pada apakah terdampak pemicu stres kerja terhadap
kepuasan kerja pada PT Wan Shi Da.
1.2 Identifikasi Masalah
Kepuasan kerja sangat penting dalam suatu organisasi dimana akan menghasilkan
output yang baik bagi organisasi tersebut. Menurut penelitian (Johnson, 2005)
karyawan dengan pemicu stres kerja rendah memiliki kepuasan kerja yang lebih dari
karyawan dengan stres kerja yang tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
ada negatif yang kuat terdapat antara pemicu stres kerja dan kepuasan kerja ( Yacoob,
2015). Ketidakjelasan apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaan, kekurangan
waktu untuk menyelesaikan tugas, tidak ada dukungan fasilitas untuk menjalankan
pekerjaan, tugas-tugas yang saling bertentangan, merupakan contoh pemicu stress
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha
Dengan demikian maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi
berdasarkan pandangan beberapa peneliti adalah sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi tingkat pemicu stres kerja dan kepuasan kerja pada PT Wan
Shi Da?
2. Apakah terdapat korelasi negatif antara pemicu stres kerja dan kepuasan kerja
pada PT Wan Shi Da?
3. Apakah pemicu stres kerja negatif terhadap kepuasan kerja pada PT Wan Shi
Da?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan berbagai masalah yang diidentifikasi sebelumnya, maka studi ini
bertujuan untuk menjelaskan:
1. Untuk mengetahui tingkat pemicu stres kerja (peran berlebihan, ambiguitas
peran, lingkungan fisik) dan kepuasan kerja di PT Wan Shi Da.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi negatif antara pemicu stres kerja (
peran berlebihan, ambiguitas peran, lingkungan fisik) dan kepuasan kerja pada
PT Wan Shi Da.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi negatif antara pemicu stres kerja
(peran berlebih, ambiguitas peran, dan lingkungan fisik) dan kepuasan kerja
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak,
antara lain:
1. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan
pengetahuan mengenai pengaruh pemicu stres kerja pada kepuasan kerja dan
pengalaman riset kepada penulis tentang pengaruh pemicu stres kerja terhadap
kepuasan kerja. Selain itu, penulis juga mendapatkan ilmu cara melakukan riset
penelitian.
2. Bagi praktisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk mengetahui
pengaruh pemicu stres kerja dalam suatu organisasi terhadap kepuasan kerja dan
para praktisi dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi
46 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, penulis akan membahas simpulan, keterbatasan penelitian, saran bagi
peneliti mendatang, dan saran bagi pihak perusahaan-perusahaan yang menjadi objek
penelitian.
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan apakah pemicu stres kerja berpengaruh negatif terhadap
kepuasan kerja dan untuk menguji seberapa tinggi tingkat pemicu stres kerja (peran
berlebihan, ambiguitas peran, lingkungan fisik) dan kepuasan kerja pada PT Wan Shi
Da. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat yang relatif tinggi untuk kepuasan kerja,
dan tingkat yang relatif untuk stres dilihat pada hasil penelitian menghitung
menggunakan Range dengan hasil mean Pemicu stres kerja 2.7234 maka termasuk
dalam kelompok moderat. Hasil penelitan ini menyatakan bahwa koefisien korelasi
antara pemicu stres kerja dan kepuasan kerja (r = -0,291; p < 0,004) dengan demikian
apabila pemicu stres kerja mengalami peningkatan maka kepuasan kerja akan
mengalami penurunan. Sedangkan untuk standar deviasi menunjukkan tingkat yang
relatif rendah untuk stres sebaiknya lebih meningkatkan kepuasan kerja karyawan di
Perusahaan, menunjukan bahwa Hipotesis didukung. Dengan demikian pemicu stres
Bab V Penutup 47
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentu tidak luput dari keterbatasan,
sehingga peneliti memberikan saran bagi peneliti mendatang, diantaranya Terdapat
beberapan keterbatasan penelitian dalam studi ini. Pertama, sampling yang digunakan
menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik convenience sampling
dimana melibatkan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang bersedia
untuk menjadi responden Sekaran, seperti yang dikutip dalam Tanujaya, (2015) dan
tidak terdapat kriteria khusus bagi responden, kelemahan teknik ini adalah tidak
digeneralisasikan sama sekali (Sekaran, 2000) dan bisa menimbulkan kesulitan
pengambilan keputusan. Selain itu, hal ini menyebabkan pengisian kuesioner yang
kurang efektif. Kedua, jumlah sampel minimal tidak terpenuhi karena banyak data
tidak kembali, hal ini menimbulkan kekurangan data dalam penelitian. Ketiga, studi
ini kurang melibatkan dimensi-dimensi yang terdapat dalam meneliti pengaruh stres
kerja terhadap kepuasan kerja. Keempat, objek penelitian studi ini hanya melibatkan 1
(satu ) perusahaan yang masih dianggap kurang sehingga hasil studi ini dianggap
Bab V Penutup 48
Universitas Kristen Maranatha
5.3 Saran bagi Penelitian Mendatang
Setelah mengetahui ketrbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, maka penulis
memaparkan beberapa saran yang dapat dijadikan acuan dan bahan pertimbangan
bagi peneliti selanjutnya yaitu Pertama, untuk penelitian selanjutnya, teknik sampling
yang digunakan lebih baik menggunakan metode random sampling dimana dapat
memberikan hasil yang memiliki tingkat generalisasi tinggi (Sekaran, 2000) dengan
begitu hasil temuan dapat diterapkan secara umum. Kedua, jumlah sampel minimum
harus terpenuhi dimana dalam studi ini sampel minimumnya adalah 100 sampel, yaitu
dengan cara memperbanyak penyebaran kuesioner melebihi jumlah sampel minimum
sehingga jumlah data yang terkumpul dapat menutupi data yang tidak kembali dan
dapat memenuhi jumlah sampel minimum. Ketiga, untuk penelitian mendatang akan
lebih baik jika meneliti setiap dimensi yang terdapat dalam stres kerja. Keempat
untuk penelitian mendatang disarankan peneliti dapat menggunakan anteseden dan
konsekuensi lain yang dikemukakan dalam studi ini sebagai prediktor cara mengatasi
stres memengaruhi kepuasan kerja, (Rahayu & Assegaf, seperti yang dikutip dalam
Sari, 2011; Mathieu & Zajac, seperti yang dikutip dalam Sari, 2011. Penelitian
selanjutnya dapat menambahkan konstruk yang dapat menjadi antaseden dari
kepuasan kerja menurut Burt, seperti yang dikutip dalam As’ad, (1995), bahwa faktor
hubungan antar karyawan, factor individual dan faktor-faktor dari luar seperti
Bab V Penutup 49
Universitas Kristen Maranatha
5.4 Saran bagi Pihak Manajemen Perusahaan
Luthans (2002) menyatakan beberapa pedoman untuk meningkatkan kepuasan kerja,
sebagai berikut:
Membuat pekerjaan menjadi lebih menyenangkan: memiliki budaya yang
menyenangkan mungkin tidak membuat pekerjaan lebih memuaskan, tapi hal
itu dapat memecahkan kejenuhan dan mengurangi kemungkinan
ketidakpuasan.
Gaji yang adil, keuntungan, dan kesempatan promosi: cara-cara ini sudah jelas
dipakai organisasi untuk mempertahankan kepuasan karyawan mereka.
Mencocokkan orang dengan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan
keterampilan mereka.
Merancang pekerjaan yang membuat para karyawan menjadi mereka dapat
semangat dan puas
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, diambil kesimpulan bahwa diantara
beberapa factor tentang kepuasan kerja, yang di temukan oleh As’ad adalah yang
paling penting yang dapat diambil untuk dijadikan penelitian. Stres pemicu kerja
berpengaruh negatif signifikan terhadap kepuasan kerja PT Wan Shi Da. Nilai negatif
menjelaskan adanya pengaruh yang tidak searah yaitu apabila stres kerja meningkat
50 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, L. (2009) Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi-Univ.Kristen Maranatha. Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Kelebihan Peran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor : Penelitian pada Kantor Akuntan Publik yang Bermitra Dengan Kantor Akuntan Publik Big Four di Wilayah DKI Jakarta. Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung.
Anissa, M.P. (2007). Studi Penelitian Mengenai Hubungan stres Kerja dan Job satisfaction and organizational commitment. International Journal of Pshycology, 44 (3), 187-194.
As’ad, M. (2002). Psikologi Industri; Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh. Yogyakarta:
Liberty.
Assegaf, Y.U. (2005). Pengaruh konflik Peran dan Stres Kerja Terhadap Komitmen Organisasi: studi akuntan publik dan akuntan pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta. 91-106. Jurnal Akuntansi dan Bisnis.
Debi, A. (n.d.). Rumus validitas dan reliabilitas (On-line). Tersedia pada id.scribd.com. Diakses pada tanggal 22 Februari 2015.
Dewi, C, Gede Putu, a.,I wayan Bagia., Susila J.A.P.G. (2014). Pengaruh stress kerja dan kepuasan kerjaterhadap kinerja karyawan pada bagian tenaga penjualan UD Surya Raditya Negara. (Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia) e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha.
Dhania, Dhini Rama, R.D. (2010). Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja: Kudus (Studi Pada Medical Representatif dI kota Kudus). Universitas Muria.
Edduar, H. (2012) Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Non Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan: Pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Palembang.
Egan, T.M., Yang, B., Bartlett, K.R. (2004). The effect of Organizational Learning Culture and Job Satisfaction on Motivation to Transfer Learning and Turnover Intention. Journal Human Resources Development Quarterly, vol. 15, no. 3,pp. 279-301.
Daftar Pustaka 51
Universitas Kristen Maranatha
Hair F.H., Black B., Babin, B., Anderson, R.E. & Tatham, R.L. (2006). Multivariate Data analysis. (6th ED). New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Indriyani, A. (2009). Pengaruh Koflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat Wanita Rumah Sakit: studi pada rumah sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Tesis yang tidak dipublikasikan, Universitas Diponegoro, Semarang.
Ivancevich, M.J. & Matteson, M.T. (1980). Stres of work: A managerial perspective. Glenview III, Scott Foresman.
Kimbal, G.F. (2012). Kepuasan Kerja Memediasi Hubungan Antara Stres dan Kinerja: Studi Kasus pada PT. Badak Natural Gas Liquefaction.
Kurniawan, A. (2012). Uji data: uji validitas & reliabilitas. Dalam Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N. & Kurniawan, A. (Eds.). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset: Program IBM SPSS 21.0. Bandung: Alfabeta, hal 37-52.
Lestari, A.P. Lindawati Rita Dwi. Anak Agung Ayu Sriathi2Work Stress (Stres Kerja) Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai.
Ni Putu Enika, L. (2015). Pengaruh stress kerja dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada matahari bungalow and spa legian kuta Bali.
Putro, W. I Gede. (2014). Pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional karyawan: UD. Ulam sari Denpasar. (pacsa sarjana Universitas Udayana Bali).
Ratnasari, Intan, A.A. Dewi Kartika S. (2013). Pengaruh Motivasi dan Lingkungan kerja fisik dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Robbins, P. Stephen. (2011). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Sari, M. Novita. (2011). Pengaruh Stres terhadap Kinerja yang Dimoderasi oleh Komitmen Organisasional Afektif di Asia Shoes Bandung.
Schultz, D.P., and Schultz, S.E. (2006). Psychology and Work Today (9th ed). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education Inc.
Simamora, P.F.M. (2014). Pengaruh Kelelahan Emosi terhadap Kepuasan Kerja di dua Rumah sakit Pekan baru.
Daftar Pustaka 52
Universitas Kristen Maranatha
Stringer, L. (2006). The link between the quality of the supervisor-employeerelationship and the level of the employee’s job satisfaction. Springer Science + Bussiness Media, LLC. Tersedia pada link.springer.com/article/10.1007/s11115-006-0005-0. Diakses tanggal 31 Agustus 2014.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.
Suhaji. M. Titis. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja (Studi pada Karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi ”YAYASAN PHARMASI” Semarang) The Factors that Influence Job Satisfaction (Study On Employee of Pharmacy School "pharmaceutical FOUNDATION" Semarang.) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala Jalan Sriwijaya No. 32 & 36 Semarang 50242.
Sunjoyo. (2010). The impacts of leadership styles, conflict management, and intuitive skill on leading change. Proceedings of International Seminar & Conference (ISC). Jakarta: Faculty of Economics, Jakarta State University, p. 41. Tersedia pada sunjoyo.lecturer.maranatha.edu. Diakses pada tanggal 18 September 2014.
Sunjoyo. (2011). The exceptional leader-managers performance. Proceedings of the 3rd National Seminar of Forum Manajemen Indonesia (FMI) 011. Bandung: Savoy Homann Bidakara Hotel, p. 100. Tersedia pada sunjoyo.lecturer.maranatha.edu. diakses pada tanggal 28 Oktober 2014.
Topper, E.F. (2007). Stres di Perpustakaan. Journal of Library New, 108 (11/12), 561-564.
Tunjungsari, Peni. (2011). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
Uhing, Yantje P.R. (2015). Pengaruh Kompensasi dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan: Pada PT. Bank Sulut Cabang Utama Manado.
Utami, Putri, D.S. A.A., Suana, W. (2015). Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. PLN (PERSERO). No. 4. Vol. 4. 960-975. Fakultas Ekonomi Universitas Ekonomi dan Bisnis Udayana, Bali, Indonesia.
Veithza, R. dan Mulyadi, D. (2010). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Rajawali Pers.
Daftar Pustaka 53
Universitas Kristen Maranatha
Auditor dengan Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Pemoderasi: (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Se-Provinsi Bali). Universitas Udayana Jurnal EMBA Jurusan Manajemen (Volume 2).
Widyastary, P.A.I, Yasa, W.G., Wirakusuma, G.M. (2014). Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran dan Kelebihan Peran pada Kinerja Auditor dengan Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Se-Provinsi Bali).
Yaacob, M. (2015). Role of occupational stres on job satisfaction. Universiti Teknologi Malaysia.