• Tidak ada hasil yang ditemukan

ZONASI MINERAL UBAHAN DAERAH BANAGAN, KECAMATAN DAMPAL UTARA, KABUPATEN TOLITOLI, PROVINSI SULAWESI TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ZONASI MINERAL UBAHAN DAERAH BANAGAN, KECAMATAN DAMPAL UTARA, KABUPATEN TOLITOLI, PROVINSI SULAWESI TENGAH."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

vi DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Abstrct ...iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar... ix

Daftar Lembar Peta ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Waktu dan Tempat ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Evolusi Tektonik Sulawesi Bagian Barat ... 6

2.2 Stratigrafi dan Struktur Geologi ... 7

2.3 Alterasi Hidrotermal ... 13

2.4 Paragenesa Mineral ... 20

2.4.1 Kriteria Overprinting ...21

2.4.1.1 Kriteria Pertama (Confidence Building) ...22

2.4.1.2 Kriteria Kedua (Suspicion arousing) ...22

2.4.1.3 Kriteria Ketiga (Indirect Overprinting) ...23

2.4.1.4 Kriteria Ke-empat (Indirect overprinting-temperature inference) ...23

2.5 Endapan Porfiri Tembaga ...24

2.6 Alterasi Pada Endapan Porfiri Tembaga ...26

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Persiapan ... 32

3.2 Penelitian Lapangan ... 33

3.3 Analisis Laboratorium ...35

3.3.1 Analisis Petrografi ... 35

3.3.2 Analisis Mineragrafi ...37

(2)

vii

3.4.1 Analisis Zona Ubahan ... 38

3.4.2 Analisis Paragenesis Mineral Ubahan dan Temperatur Pembentukannya ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Pengamatan Lapangan ...41

4.1.1 Litologi Daerah Penelitian ...42

4.1.1.1 Satuan Intrusi Monzonit Kuarsa ... 42

4.1.1.2 Satuan Intrusi Porfiri Syenit ... 44

4.1.1.3 Satuan Intrusi Porfiri Granodiorit ... 45

4.1.1.4 Satuan Intrusi Diorit ... 46

4.1.1.5 Satuan Intrusi Alkali Feldspar Granit ... 48

4.1.1.6 Satuan Intrusi Alkali Feldspar Porfiri Granit ... 49

4.1.2 Struktur Geologi Daerah Penelitian ... 50

4.1.2.1 Sesar Mendatar Sinistral Leborang ... 51

4.1.2.2 Sesar Naik Batubangga ... 54

4.1.2.3 Sesar Normal Batubangga ... 57

4.2 Analisis Petrografi ... 62

4.2.1 Monzonit Kuarsa ... 63

4.2.2 Porfiri Syenit ... 64

4.2.3 Porfiri Granodiorit ...66

4.2.4 Diorit ... 67

4.2.5 Alkali Feldspar Granit ... 68

4.2.6 Alkali Feldspar Porfiri Granit ... 70

4.3 Analisis Mineragrafi ...71

4.3.1 Magnetit ...72

4.3.2 Hematit ...73

4.3.3 Pirit ...74

4.3.4 Kalkopirit ...76

4.3.5 Kovelit ...77

4.4 Zona Alterasi ... 78

4.4.1 Zona Klorit-Epidot-Karbonat ... 79

4.4.2 Zona Serisit ... 80

4.4.3 Zona Biotit Sekunder ... 81

4.4.4 Urutan Pembentukan Zona Alterasi ... 82

4.5 Karakteristik Mineralisasi Daerah Penelitian ... 85

BAB V KESIMPULAN ... 89

(3)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal penelitian ... 5

Tabel 2.1 Mineralogi alterasi di dalam sistem hidrotermal (Corbett dan Leach, 1996) ... 18

Tabel 2.2 Kisaran temperatur mineral-mineral ubahan hidrotermal yang penting (sebagian besar berdasarkan kisaran yang dibuat oleh Kingston Morrison, 1995; (*) oleh Edwards, 1965, dalam Sutarto, 2004) ... 16

Tabel 2.3 Tipe-tipe alterasi berdasarkan himpunan mineral (Guilbert dan Park, 1986) ... 28

Tabel 3.1 Klasifikasi batuan beku menurut Travis (1955)... 37

Tabel 4.1 Zona – zona alterasi berdasarkan himpunan mineral sekunder ... 83

Tabel 4.2 Karakteristik mineralisasi di daerah penelitian ... 86

(4)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Geologi Regional daerah penelitian, dimodifikasi dari Peta Geologi Regional Tolitoli, Ratman ,1976 ... 11 Gambar 2.2 Diagram proses magmatisme-hidrotermal-vulkanisme, kaitannya dengan mineralisasi bijih logam (Sutarto, 2004) ... 20 Gambar 2.3 Model konseptual yang menggambarkan perbedaan tipe

mineralisasi Cu-Au-Mo-Ag busur magmatik porfiri dan epitermal (Corbett, 2008 dan modifikasi dari Corbett 2002, 2004) ... 26 Gambar 2.4 Alterasi dan mineralisasi pada endapan porfiri tembaga (Lowell dan Guilbert, 1970) ... 27 Gambar 3.1 Diagram alir penelitian ... 40 Gambar 4.1 Singkapan monzonit kuarsa pada Lp – 54 di Sungai Stadong (A) dan kenampakan batuan secara megaskopis Lp – 54 (B) ...43 Gambar 4.2 Singkapan porfiri syenit pada Lp – 195 di cabang Sungai Koni (A) dan kenampakan batuan secara megaskopis Lp – 159 (B) ... 45 Gambar 4.3 Singkapan porfiri granodiorit pada Lp – 164 di Sungai Koni

(A) dan kenampakan batuan secara megaskopis Lp – 164

(B)...46 Gambar 4.4 Singkapan diorit pada Lp – 02 di Sungai Batubangga (A) dan kenampakan batuan secara megaskopis Lp – 02 (B) ... 48 Gambar 4.5 Singkapan alkali felspar granit pada Lp – 64 di Sungai Stadong (A) dan kenampakan secara megaskopis pada Lp – 61 di Sungai Stadong (B) ... 49 Gambar 4.6 Singkapan alkali felspar porfiri granit pada Lp – 41 di Sungai Puluong (A) dan kenampakan secara megaskopis pada Lp – 41 di Sungai Puluong (B) ... 50 Gambar 4.7 Cermin sesar pada Lp – 125 dengan arah relatif timurlaut –

baratdaya ... 52 Gambar 4.8 Cermin sesar pada Lp – 98 dengan arah relatif timurlaut –

baratdaya ... 52 Gambar 4.9 Cermin sesar pada Lp – 171 dengan arah relatif timurlaut –

baratdaya ... 53 Gambar 4.10 Kekar pada Lp – 167 (A), Proyeksi stereografis data kekar

Lp -167 yang menunjukkan pergerakan relatif strike dip slip (B) ... 54 Gambar 4.11 Kekar pada Lp – 74 (A), Proyeksi stereografis data kekar

(5)

x

Gambar 4.12 Cermin sesar pada Lp – 44 dengan arah relatif baratlaut –

Tenggara ...55 Gambar 4.13 Zona Hancuran pada Lp - 44 ... 56 Gambar 4.14 Kekar pada Lp – 172 (A), Proyeksi stereografis data kekar

Lp-172 yang menunjukkan pergerakan relatif strike dip slip (B) ... 57 Gambar 4.15 Proyeksi stereografis data kekar Lp – 98 yang menunjukkan pergerakan relatif strike dip slip ... 57 Gambar 4.16 Cermin sesar pada Lp – 129 dengan arah relatif timurlaut –

baratdaya ... 59 Gambar 4.17 Cermin sesar pada Lp – 127 dengan arah relatif utara –

selatan ... 59 Gambar 4.18 Cermin sesar pada Lp – 125 dengan arah relatif utara –

selatan ...60 Gambar 4.19 Kekar pada Lp – 02 (A), Proyeksi stereografis data kekar

Lp – 02 yang menunjukkan pergerakan relatif dip slip (B) ... 61 Gambar 4.20 Kekar pada Lp –16 (A), Proyeksi stereografis data kekar

Lp –16 yang menunjukkan pergerakan relatif dip slip (B) ... 61 Gambar 4.21 Kekar pada Lp –137 (A), Proyeksi stereografis data kekar

Lp –137 yang menunjukkan pergerakan relatif dip slip (B) ... 62 Gambar 4.22 Kekar pada Lp – 41 (A), Proyeksi stereografis data kekar

Lp – 41 yang menunjukkan pergerakan relatif dip slip (B) ... 62 Gambar 4.23 Sayatan petrografi monzonit kuarsa pada Lp – 94 di Sungai

Leborang ...64 Gambar 4.24 Sayatan petrografi porfiri syenit pada Lp – 195 di cabang

Sungai Koni ... 65 Gambar 4.25 Sayatan petrografi porfiri granodiorit pada Lp – 164 di

Sungai Koni ... 67 Gambar 4.26 Sayatan petrografi diorit pada Lp – 18 di Sungai Batubangga ... 68 Gambar 4.27 Sayatan petrografi alkali feldspar granit pada Lp – 61 di

(6)

xi

terisi magnetit dan hematit pada sayatan poles diorit

Lp – 125 ... 75 Gambar 4.32 Kalkopirit yang terdapat dalam bentuk grain pada batuan dan terdapat dalam argentit hematit pada sayatan poles porfiri syenit Lp – 195 ... 77 Gambar 4.33 Kovelit yang terdapat dalam bentuk grain pada batuan pada

sayatan poles porfiri syenit Lp – 195 ... 78 Gambar 4.34 Singkapan zona alterasi Cl-E-Kb pada Lp – 06 (A) dan

Lp – 18 (B) ... 80 Gambar 4.35 Singkapan zona alterasi Ser-E-Cl pada Lp – 28 (A) dan

Lp – 87 (B) ... 81 Gambar 4.36 Singkapan zona alterasi Bio-E-Cl pada Lp – 195 (A) dan

(7)

xii

DAFTAR LEMBAR PETA

Referensi

Dokumen terkait

Mineral dicetak huruf merah adalah mineral yang terdapat pada zona epidot-klorit- karbonat ………. Interpretasi (Hedenquist, 1997) paragenesis mineral alterasi pada

Berdasarkan asosiasi mineral ubahan daerah penelitian terbagi menjadi dua zona, yaitu: zona serisit – klorit dan zona klorit – epidot.. Hasil pengamatan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA..

MENTERI DALAM NEGERI    REPUBLIK INDONESIA,       ttd.

Upaya konservasi mineral yang dilakukan oleh NMR menunjukkan bahwa penambangan emas telah dilakukan secara optimal, meskipun pada Pit Mesel masih terdapat sisa tubuh bijih

Mineral bukan logam yang terdapat di Kabupaten Mamuju diantaranya ; batugamping, andesit, batuan ultrabasa, felspar, lempung, batuan mengandung kalium

Mineral emas dan asosiasinya, biasanya terdapat pada urat kuarsa dengan asosiasi mineral adalah pirit, kalkopirit, dan galena yang berhubungannya dengan kontrol

Berdasarkan perhitungan rasio kontribusi pajak mineral bukan logam dan batuan selama Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 seperti yang disajikan pada Tabel 7, maka