• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye PHBS dan Penyakit Musim Hujan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye PHBS dan Penyakit Musim Hujan."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Pikiran

Rakyat

o

Senin 123

17 18 19

OJan OPeb

o

Se/asa

.

Rabu

0

Kamis

0

Jumat

4

5

6

(Z)

8 9 10 11

20

21

22

23

24

25

26

o

Mar OApr

OMei

OJun

OJul

0 Ags

o

Sabtu

0

Mlnggu

12 13 14 15 16

27 28 29 30 31

OSep Oakt 8Nov ODes

Kamp~y~

~~IJS -dan

Penyalut~Musim Hujan

-

: L... _

_~~-

---

.

----f

M

USIM hujan data;g lagi. " Serangan dan ancaman

. berbagai penyakit,

seper-ti diare, influenza, leptospirosis, dan demam berdarah dengue (DBD) muncul di tengah masyarakat. Tidak ketinggalan demam chiku-ngunya yang mirip dengan DBD terkadang ikut "meramaikan" musim hujan. Sesungguhnya, ini merupakan ironi saat kita sedang gencar-gencarnya memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat. Lantas, kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Ketidakpedulian semua pihak membuat berbagai penyakit

terse-.

but terusmenjadihantusetiap

memasuki musim hujan. Sekadar contoh, kasus DBD di Kota Cimahi terus menunjukkan peningkatan. Dari Januari hingga Juli 2009, ter-catat 1.395 kasus dengan korban 7 orang meninggal dunia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi,jumlah kasus DBD hingga pertengahan tahun 2009 ini jauh melebihi jumlah kasus pada tahun sebelumnya. Pada 2008, muncull.250 kasus DBD dengan 6 kematian. Dikhawatirkan, jumlah kasus DBD tahun ini akan menya-mai 2007, saat DBD ditetapkan se-bagai kejadian luar biasa (KLB) denganjumlah 2.373 kasus dan 18 kematian ("PR", 8/8).

Kurangnya perhatian pemerintah daerah/Dinas Kesehatan dalam menata lingkungan dan komunikasi kesehatan masyarakat menjadi fak-tor utama tingginya serangan dan

---ancaman berbagai penyakit yang kerap muncul pada musim hujan. Anehnya, sektor ini belum dianggap strategis dalam merencanakan pembangunan bidang kesehatan.

Sudah saatnya pemerintah dae-rah/Dinas Keseha,tan berpikir ulang dalam pengarusutamaan program kesehatan. Strategi kampanye ko-munikasi kesehatan semestinya ditempatkan padajajaran paling atas program kesehatan

masyarakat. Dengan demikian, upa-ya preventif di bidang kesehatan harus tetap dikedepankan guna mencegah penyakit-penyakit yang kerap muncul pada musim hujan.

Berdasarkan pengamatan, selama ini program kesehatan cenderung lebih menekankan pada pengobatan (gratis) penderita penyakit daripada program di bidang kesehatan untuk mencegah agar masyarakat tidak terkena pehyakit musim hujan. Padahal, menurut Kartono Mo-hamad (2009), keberhasilan peme-rintah dalam bidang kesehatan bukan pada berapa banyak rumah sakit dan balai pengobatan yang didirikan dan berapa besar ia mem-biayai pengobatan bagi yang miskin, melainkan seberapajauh penyakit dapat dicegah, seberapa besar kematian yang tidak seharus-nya bisa dihindarkan, seberapa jauh kecacatan akibat penyakit dapat dikurangi, seberapa jauh rakyat di-dorong untuk berperilaku sehat, dan seberapa jauh pemerintah da-pat mengantisipasi datangnya wabah baru.

Kliping

Humas

Unpad

2009

pts1iUf"'ahkewajiban pemerintah daerah/Dinas Kesehatan untuk melakukan penyadaran dan mem-fasilitasi agar setiap anggota

masyarakat dapat memen~i

..

bagian kewajibannya menJaga din supaya tidak sakit.

Salah satu upaya yang dapat

di-lakukan untuk mencegah berbagai

~

penyakit yangkerap muncul pada

-musim hujan adalah melalui kam-panye pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Gagasan untuk melakukan kampanye komunikasi PHBS per-nah dilontarkan Gubernur Jawa Barat Ahmad 'Heryawiin. Gubernur Jabar meminta agar masyarakat membiasakan diri dengan PHBS.

Menurut dia, PHBS harus terus dikampanyekan ("PR", 3/3).

Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan menjadi kendala tersendiri dalam upaya mencegah penyakit -penyakit musim ,hujan. Langkah intensif yang mungkin da-pat dilakukan adalah melakukan kampanye komunikasi kesehatan agar bisa mengomunikasikan peri-laku bersih dan sehat melalui penanaman PHBS sedini mungkin.

Menurut Venus (2004), teori peri-laku terencana (theory of

planned-behaviour) dalam ~mpanye komu-nikasi persuasif dapat digunakan

(2)

Oleh karena itu, pesan sebaiknya menonjolkan

se-banyak mungkin keuntungan dan meminimalkan

sisi negatifnya. Pesanjuga akan lebih optimaljika

dapat menggunakan

"opinion leader" yang

diper-caya individu sebagai pembawa pesan. Misalnya,

individu akan lebih terpengaruh untuk berubah bila

yang mengatakan pesan tersebut adalah dokter

atau tenaga profesional di bidang kesehatan.

-Teori ini menjelaskan bahwa faktor utarna yang menentukan terben-tqknya suatu perilaku adalah tujuan perilaku itu sendiri. Suatu perilaku tidak terbentuk begitu saja tanpa adanya perencanaan atau kesadaran seseorang akan tujuan yang ingin di-capai melalui perilaku tersebut. Ke-sadaran akan tujuan tertentu akan membawa individu untuk membuat rencana membentuk satu perilaku dalarn suatu situasi tertentu.

Pada dasamya, tujuan suatu peri-laku ditentukan sejumlah faktor. (1) Sikap terhadap perilaku. Ini menyangkutkepercayaanindividu terhadap konsekuensi positif dan negatif dari suatu perilaku, serta pertimbangan-pertimbanganpen-ting yang ada pada tiap-tiap kon-sekuensi tersebut. Perilaku akan terlaksana jika individu merasa konsekuensi positifnya lebih besar daripada konsekuensi negatif. (2) Norma subjektif yang berhubungan dengan perilaku. Ini menyangkut kepercayaan individu berkenaan dengan pemikiran orang-orang yang mempunyai arti penting bagi dirinya terhadap perilaku tersebut. (3) Persepsi terhadap pengawasan perilaku. Ini adalah persepsi indi-vidu mengenai kekuatan faktor eks-temal yang akan sangat meme-ngaruhi tingkat kemudahan atau kesulitan munculnya perilaku terse-but.

Berdasarkan teori perilaku teren-cana, kampanye komunikasi PHBS tersebut harns dapat membangun

mo~asi indi~du/~asyarakat ~

---dalarn melakukan berbagai tin-=-dakan yang dianjurkan di dalarn-nya. Pesan hams dapat menyadar-kan individu/masyarakat bahwa segala hal barn yang hams di-lakukannya tersebut bukanlah tan-pa alasan, melainkan untuk

menghindari bahaya/ancarnan yang mungkin saja dapat mematikan, yaitu penyakit-penyakit musim hu-jan.

Oleh karena itu, pesan sebaiknya menonjolkan sebanyak mungkin keuntungan dan merninimalkan sisi negatifnya. Pesan juga akan lebih optimal jika dapat menggunakan

opinion leader yang dipercaya

indi-vidu sebagai pembawa pesan. Mi-salnya, individu akan lebih terpe-ngaruh untuk bernbah bila yang mengatakan pesan tersebut adalah dokter atau tenaga profesional di bidang kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pemodelan arsitektur enterprise pada RSBI SDN Galunggung mengacu pada proses-proses jenjang pendidikan dasar khususnya RSBI SDN Galunggung dengan menggunakan TOGAF

(2) Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran mekanika teknik dan elemen mesin pada siswa kelas X teknik pemesinan A SMK Bhinneka

1) PCA digunakan untuk membuat variabel baru sebanyak 300 dari variabel film yang sebanyak 9742 karena pada hasil uji coba varians PCA, variabel baru yang lebih besar dari 300

negatif dari koneksi politik terhadap kinerja keuangan dan kinerja pasar disebabkan perusahaan tidak memiliki kemampuan dalam mengelola pendanaan yang baik sehingga

partikel oksida ( ODS ) merupakan salah satu material maju yang dikembangkan.. untuk aplikasi suhu

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran

Dalam penelitian yang digunakan adalah quasi experiment,menggunakan pendekatan “one group pretest-postest design“.Dalam penelitian ini ibu hamil pada trimester I

• Pendidik memberikan tugas lanjutan bagi Peserta didik yang telah mampu Menjelaskan pengertian hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat dalam memanfaatkan tumbuhan