PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA
BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN
SNI 03-1726-2002 DAN FEMA 450
Calvein Haryanto
NRP : 0621054
Pembimbing : Yosafat Aji Pranata, S.T.,M.T.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ABSTRAK
Wilayah Indonesia mencakup daerah-daerah yang mempunyai tingkat resiko gempa yang tinggi diantara beberapa daerah gempa diseluruh dunia. Hampir setiap tahun terjadi bencana akibat gempa bumi di berbagai tempat di Indonesia. Gempa yang terjadi dapat mengakibatkan kerusakan yang menimbulkan korban jiwa serta dampaknya besar terhadap ekonomi dan pembangunan daerah di wilayah tersebut.
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah melakukan perencanaan struktur gedung baja tahan gempa berdasarkan peraturan SNI 03-1726-2002 dan FEMA 450, dan pembahasan meliputi penentuan ukuran profil baja yang digunakan sebagai elemen struktur balok dan kolom, gaya geser dasar, peralihan, desain sambungan, dan perhitungan pondasi.
DAFTAR ISI
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ...i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ...ii
ABSTRAK ...iii
KATA PENGANTAR...iv
DAFTAR ISI...vi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN...ix
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Penulisan... 2
1.3 Ruang Lingkup Penulisan ... 2
1.4 Sistematika Penulisan ... 3
BAB 2 TINJAUAN LITERATUR ... 4
2.1 Baja ... 4
2.1.1 Perilaku Tegangan-Regangan ... 6
2.1.2 Sifat Mekanis Baja ... 7
2.1.3 Jenis Profil Baja Struktur ... 8
2.1.4 Struktur Balok Baja WF... 9
2.1.5 Lendutan (Deflection) ... 17
2.1.6 Sambungan... 18
2.2 Beban... ... 20
2.2.1 Beban Gravitasi... 20
2.2.2 Beban Gempa ... ... 22
2.3 Peraturan Gempa SNI 1726 - 2002 ... 22
2.3.1 Gempa Rencana dan Kategori Gedung ... 22
2.3.3 Wilayah Gempa... 26
2.3.4 Pembatasan waktu getar alami fundamental ... 28
2.3.5 Beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen ... 28
2.3.6 Waktu Getar Alami Fundamental ... 30
2.3.7 Analisis Statik Ekuivalen ... 30
2.3.8 Kinerja Struktur Gedung ... 30
2.4 Peraturan Gempa FEMA 450... 32
2.5 Perangkat Lunak ETABS... 33
2.6 Pondasi ... 33
2.6.1 Klasifikasi Pondasi Tiang ... 34
2.6.2 Perencanaan Pondasi... 35
BAB 3 STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN... 39
3.1 Data Struktur dan Diagram Bagan Alir Studi ... 39
3.1.1 Data Gedung... 40
3.1.2 Data Material... 40
3.1.3 Data Tanah ... 40
3.1.4 Diagram Bagan Alir Studi... 40
3.2 Analisis Struktur Terhadap Beban Gempa... 42
3.2.1 Analisis Struktur Terhadap Beban Gempa Berdasarkan SNI 03-1726-2002... 43
3.2.2 Analisis Struktur Terhadap Beban Gempa Berdasarkan FEMA 450... 49
3.3 Hasil Analisis Struktur dan Desain ... 53
3.3.1 Hasil Analisis Struktur Gedung ... 53
3.3.2. Desain Sambungan... 54
3.4 Perencanaan Pondasi... 59
3.4.1 Perencanaan Pondasi yang didesain berdasarkan SNI 03-1726-2002... 59
3.5 Pembahasan... 64
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
4.1 Kesimpulan ... 67
4.2 Saran... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
A Luas penampang profil melintang, mm2
g
A Luas penampang bruto, mm2
n
A Luas penampang netto, mm2
p
A Luas penampang ujung tiang, m2
s
A Luas selimut tiang, m2
f
b Lebar pelat sayap, mm
b
C Faktor untuk menghitung gradien momen kekuatan balok
b
d Diameter baut nominal pada daerah tak berulir, mm E Modulus elastisitas baja, MPa
s
f Tegangan sisa; 70 MPa untuk penampang giling, 114 MPa untuk penampang las
fu Tegangan putus minimum, MPa
fy Tegangan leleh minimum, MPa
cr
f Tegangan tekan kritis, MPa
s
f Gesekan selimut satuan, ton/m2
b u
f Tegangan tarik putus baut, MPa
G Modulus geser baja
Ix Momen inersia sumbu-x, mm4
Iy Momen inersia sumbu-y, mm4 J Konstanta puntir, mm4
c
k Faktor panjang tekuk
L Panjang bentang, mm
Lb Jarak antara penopang lateral, mm
p
1
M Momen ujung terkecil, N-mm
2
M Momen ujung terbesar, N-mm
nx
M Momen lentur nominal penampang komponen struktur terhadap sumbu x
ny
M Momen lentur nominal penampang komponen struktur terhadap sumbu y m Jumlah bidang geser
p
M Momen lentur yang menyebabkan seluruh penampang mengalami tegangan leleh, N-mm
n Jumlah baut
p Keliling tiang, m
u
P Beban aksial terfaktor, N
c
q Tahanan ujung konus
s
Q Daya dukung selimut tiang
p
Q Daya dukung ujung tiang
d
R Kuat rencana, N Rn Kuat nominal, N
Ru Beban terfaktor atau kuat perlu, N
y
r Jari-jari girasi terhadap sumbu lemah, mm
x
r Jari-jari girasi terhadap sumbu kuat, mm
x
S Modulus elastis penampang pada sumbu-x, mm3
y
S Modulus elastis penampang pada sumbu-y, mm3
d
T Kuat tarik rencana, N
f
t Tebal sayap, mm
p
t Tebal pelat, mm
w
t Tebal badan dari profil, mm
d
Vn Kuat geser nominal baut, N Z Modulus plastis
μ Rasio poisson
c
Parameter kelangsingan
p
Batas perbandingan lebar terhadap tebal untuk penampang kompak
r
Batas maksimum untuk penampang tak kompak
Faktor reduksi
b
Faktor reduksi kuat lentur
n R
Kuat rencana
L
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Tegangan-Regangan Baja ... 6
Gambar 2.2 Profil-Profil Standar ... 8
Gambar 2.3 Elemen Tarik dan Tekan Kondisi Elatis ... 9
Gambar 2.4 Diagram Distribusi Tegangan Lentur... 10
Gambar 2.5 Penampang Balok Profil IWF ... 11
Gambar 2.6 Balok yang Ditumpu Lateral ... 13
Gambar 2.7 Perilaku Balok ... 14
Gambar 2.8 Tata Letak Baut ... 20
Gambar 2.9 Respons Spektrum Gempa Rencana ... 27
Gambar 2.10 Perkiraan Jenis Tanah dari CPT ... 35
Gambar 2.11 Perhitungan Daya Dukung Ujung ... 36
Gambar 3.1 Model 3D... 39
Gambar 3.2 Diagram Bagan Alir ... 41
Gambar 3.3 Nilai periode Getar ... 42
Gambar 3.4 Massa Bangunan ... 43
Gambar 3.5 Respons Spektrum Wilayah 3 ... 44
Gambar 3.6 Input Beban (Fy) pada Statik ekuivalen... 46
Gambar 3.7 Input Beban (Fx) pada Statik ekuivalen... 46
Gambar 3.8 Input Beban (Fy) pada Statik ekuivalen... 51
Gambar 3.9 Input Beban (Fx) pada Statik ekuivalen... 51
Gambar 3.11 Lendutan Balok yang Didesain Berdasarkan FEMA 450 ... 53
Gambar 3.12 Detail Sambungan Balok-Kolom ... 54
Gambar 3.13 Detail Sambungan Kolom-Kolom... 55
Gambar 3.14 Detail Sambungan Balok Induk-Balok Anak... 55
Gambar 3.15 Detail Sambungan Kolom-Perletakan... 56
Gambar 3.16 Detail Sambungan Balok-Kolom ... 57
Gambar 3.17 Detail Sambungan Kolom-Kolom... 57
Gambar 3.18 Detail Sambungan Balok Induk-Balok Anak... 58
Gambar 3.19 Detail Sambungan Kolom-Perletakan... 58
Gambar 3.20 Detail Pondasi yang Didesain Berdasarkan SNI 03-1726-2002 ... 61
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sifat Mekanis Baja ... 8
Tabel 2.2 Batas Lendutan Maksimum ... 18
Tabel 2.3 Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen Gedung... 21
Tabel 2.4 Faktor Keutamaan I Untuk Berbagai Kategori Gedung dan Bangunan... 23
Tabel 2.5 Faktor Daktilitas Maksimum, Faktor Reduksi Gempa Maksimum, Faktor Tahanan Lebih Struktur dan Faktor Tahanan Lebih Total Beberapa Jenis Sistem dan Subsistem Struktur Gedung... 24
Tabel 2.6 Koefisien yang membatasi waktu getar alami fundamental struktur gedung……… 28
Tabel 3.1 Nilai Ty(Ray) pada SNI 03-1726-2002 ... 47
Tabel 3.2 Nilai Tx(Ray) pada SNI 03-1726-2002 ... 47
Tabel 3.3 Nilai Fy Berdasarkan FEMA 450 ... 50
Tabel 3.4 Nilai Fx Berdasarkan FEMA 450 ... 50
Tabel 3.5 Nilai Ty(Ray) pada FEMA 450 ... 52
Tabel 3.6 Nilai Tx(Ray) pada FEMA 450 ... 52
Tabel 3.7 Perbandingan Nilai Fx... 64
Tabel 3.8 Perbandingan Nilai Fy... 64
Tabel 3.9 Gaya-gaya Dalam dan Lendutan... 65
Tabel 3.10 Gaya Dalam Pada Kolom... 65
Tabel 3.11 Reaksi Tumpuan ... 65
Tabel 3.13 Perbedaan Desain Sambungan Kolom-Kolom ... 66
Tabel 3.14 Perbedaan Desain Sambungan Balok Induk-Balok Anak... 66
Tabel 3.15 Perbedaan Desain sambungan Kolom-Perletakan ... 67
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pemodelan Gedung... 71
Lampiran 2 Nilai Periode Getar ... 83
Lampiran 3 Pembahasan Rasio P/M ... 85
Lampiran 4 Desain Sambungan ... 132
Lampiran 5 Data Sondir ... 157
Lampiran 6 Output Program LPILE Plus 4.0 ... 161
Lampiran 7 Output Program Concrete Pile Cap Design... 168
Lampiran 8 Batas Layan dan Batas Ultimate... 174
Lampiran 9Preliminary Desain Balok, Kolom, Pelat ... 179
Lampiran 10 Denah Struktur... ... 185
LAMPIRAN I
A. Pemodelan Gedung
Langkah-langkah dalam pemodelan gedung dengan menggunakan software ETABS
yaitu:
1. Membuka program dengan mengklik ikon atau diambil dari start program.
Gambar L.1.1 Tampilan Awal Program
2. Setelah membuka program, langkah awal yaitu merubah satuan di pojok kanan
bawah.
3. Kemudian membuat grid dan jarak grid sesuai dengan model yang akan dibuat
dengan cara mengklik File–New Model– No (new model initialization) – Ok
Gambar L.1.2 Tampilan Untuk Membuat Jumlah Grid, Lantai serta Tinggi Bangunan
4. Mendefinisikan material dari struktur yang digunakan
Define – Material properties – conc/steel – Modify/show material - Klik OK
5. Lalu klik pada tulisan Steel (Tulisan akan berwarna biru bila di klik) – Modify
Show, diubah nama material pada kotak material name, input data material yang
diketahui seperti fy, fu, serta modulus elastisitas.
Gambar L.1.4 Input Data Material
6. Mendefinisikan penampang balok dan kolom bangunan yaitu:
Define – Frame section – Add/ Wide Flange –input data penampang – klik OK
Sebelumnya telah dilakukan preliminary desain, dimana hasilnya selengkapnya pada
Lampiran 9.
Gambar L.1.6 Input Data Balok, kolom
7. Definisikan pelat dengan cara klik define – Wall/Slab/Deck section maka akan
telihat tampilan sebagai berikut:
8. Pilih Slab kemudian klik Modify/Show Section, input data pelat kemudian klik OK
Gambar L.1.8 Input Data Pelat
9. Membuat beban yang terjadi dengan cara Define – Static Load cases – input jenis
Gambar L.1.9 Membuat Beban
Dalam Tugas Akhir ini, perencanaan beban gempa dihitung menggunakan dua
cara yaitu SNI 03-1726-2002 dengan FEMA 450. Oleh karena itu, secara umum
gedung akan dianalisis dua kali.
Model pertama adalah beban gempa berdasarkan SNI 03-1726-2002, maka
seperti terlihat pada Gambar L.1.9 beban gempa seperti quake, dihitung sesuai
dengan rumus-rumus peraturan SNI 03-1726-2002.
Model kedua adalah beban gempa berdasarkan FEMA 450, maka seperti
terlihat pada Gambar L.1.9 beban gempa seperti quake, dihitung sesuai dengan
10. Definisikan kombinasi beban yang ada dengan cara Define – Load combinations
– input kombinasi – Klik Ok
Gambar L.1.10 Kombinasi Beban
Dalam Tugas Akhir ini, kombinasi yang digunakan ada 18, yang terdiri dari:
a. Comb 1 (1,4.(SDL+DL)
b. Comb 2 (1,2.(SDL+DL) + 1,6.(LL))
c. Comb 3 (1,2.(SDL+DL)+0,5(LL)EQx0,3.EQy
d. Comb 4 (1,2(SDL+DL)+0,5(LL)0,3.EQxEQy
e. Comb 5 (0,9(SDL+DL)EQx0,3.EQy
11. Penggambaran balok IWF ke grid dengan cara Draw – Draw Lines objects –
Draw Line – gambar balok dari joint ke joint.
Gambar L.1.11 Menggambar Balok
12. Gambar kolom dengan cara Draw – Draw Lines objects – create columns –
gambar kolom pada tiap joint – klik OK.
Gambar L.1.12 Menggambar Kolom
13. Penggambaran pelat dengan cara Draw – Draw Area Objects – Draw Areas –
Input properties object sesuai dengan properties pelat – Klik joint terluar.
Gambar L.1.13 Menggambar Pelat
14. Tentukan restraint pada tumpuan : Select plan level base – select semua joint –
Gambar L.1.14Restraint Tumpuan
B. Pemodelan Beban Gravitasi
Beban gravitasi yang diperhitungkan adalah :
Beban Mati (DL) dihitung sendiri oleh program ETABS
Beban Mati Tambahan (SDL) = 112 kg/m2
Bebah Hidup = 300 kg/m2
Adapun langkah- langkah memasukkan data beban ke dalam ETABS yaitu :
1. Beban pada pelat dengan cara : Select pelat – Assign – Shell/ Area Load – Uniform
–pilih jenis beban yang akan digunakan.
2. Beban pada balok dengan cara: Select balok yang menerima beban dinding –
Assign – Frame/ line load – Distributed – Pilih jenis beban yang akan digunakan –
Klik OK.
C. Pusat Massa
Dalam Tugas Akhir ini, lantai dimodelkan sebagai lantai diagfragma rigid.
Artinya massa dipusatkan pada satu titik.
LAMPIRAN II
Nilai Periode Getar
Mode Period UX UY UZ SumUX SumUY SumUZ RX RY RZ SumRX SumRY SumRZ
1 1.071123 0.0003 81.7143 0 0.0003 81.7143 0 99.5709 0.0004 0.0638 99.5709 0.0004 0.0638
2 0.981274 79.6819 0.0003 0 79.6822 81.7146 0 0.0003 99.6976 0.0005 99.5712 99.698 0.0643
3 0.834068 0.0005 0.0677 0 79.6826 81.7823 0 0.0798 0.0006 80.2177 99.6511 99.6986 80.282
4 0.34946 0.0001 10.9812 0 79.6827 92.7635 0 0.1053 0 0.0075 99.7563 99.6986 80.2895
5 0.329379 12.6302 0 0 92.3129 92.7636 0 0 0.0005 0 99.7563 99.699 80.2896
6 0.271697 0 0.0063 0 92.3129 92.7699 0 0.0001 0 11.8792 99.7564 99.699 92.1687
7 0.191944 0 4.3038 0 92.313 97.0737 0 0.2219 0 0.0024 99.9783 99.699 92.1712
8 0.18584 4.9335 0 0 97.2465 97.0737 0 0 0.2878 0 99.9783 99.9868 92.1712
9 0.148318 0 0.002 0 97.2465 97.0757 0 0.0001 0 4.6868 99.9784 99.9868 96.858
10 0.126056 0 1.7857 0 97.2465 98.8614 0 0.0007 0 0.0002 99.9791 99.9868 96.8581
11 0.123557 1.7736 0 0 99.0201 98.8614 0 0 0.0001 0 99.9791 99.9869 96.8581
LAMPIRAN III
Pembahasan Rasio P-M
Gambar L.3.1 Balok dan Kolom yang Ditinjau
A. Pembahasan Rasio P-M Gedung yang Didesain Berdasarkan SNI 1726-2002
Desain Balok
Elevation-B (B17) Story 2
Karakteristik Profil :
WF = 300.150.6,5.9 (BJ37)
d = 300 mm bf = 150 mm
tw = 6,5 mm tf = 9 mm
L = 6000 mm Ag = 4, 678.10 mm3 2
Ix = 7,21.10 7 4
10 mm Iy = 5,08.10 mm6 4
x
5 3 x
S =4,81.10 mm S =6,77.10 mmy 4 3
c
r =13mm
f c
h'=d-2.t -2.r h'=256mm
w f w
A = d-2.t .t A =1833mmw 2
2x f f w f
1
Z =b.t . d-t + t . d-2.t 4
5 3
x
Z =5,22.10 mm
2 2
y f f w
1 1
Z = .t .b + .(d-2.t ).t 2 4
5 3
y
Z =1,04.10 mm
Data Material:
Modulus Elastisitas:
s
E =200000MPa
Tegangan Leleh sayap dan Badan:
y
f =240MPa
Tegangan Sisa:
r
f =70MPa (rolled beam)
Faktor reduksi
0,9
c 0,85 b 0,9 Faktor modifikasi Tegangan Leleh:
y
R =1,5jika fy 250MPa
y
R =1,3jika fy 290MPa
Maka R =1,5y
Besaran penampang yang perlu dihitung:
L y r
f =f -f f =70MPar G=0,8.10 MPa5
L
f =170MPa
3
3f f f w
1
2w f
1
I = . d-t
2
2 w
I =21170,25mm
Momen Leleh: M =S .fy x y M =115,44.10 Nmmy 6
Momen Plastis: M =Z .fp x y M =125,3x10 Nmmp 6
Momen Batas Tekuk: M =(f -f ).Sr y r x M =81,77.10 Nmmr 6 (karena
tegangan leleh flens dan badan sama)
Gaya aksial Leleh: P =A .fy g y P =1,123.10 Ny 6
Periksa Kekompakan Penampang:
Harus memenuhi syarat kekompakan penampang pada Tabel 15.7-1 (SNI
03-1729-2002)
Pada Pelat sayap:
f f
f
b
λ =
2.t f=8,333
p y
170
λ =
f λ =10,97ps
Kesimpulan: Penampang kompak
Pada Pelat badan:
w w
h'
λ =
t λ =39,38w
p y
1680
λ =
f λ =108,54p
Kesimpulan: Penampang kompak (λ <λw p)
1. Menghitung Kapasitas Momen Balok B-13
1.a Kondisi batas tekuk lokal
Pada pelat sayap:
pf y
170
λ =
F λ =10,97pf
rf
y r
370
λ =
f -f λ =28,38rf
f=8,333
Momen Nominal Tekuk Lokal pada pelat sayap: (MnFLB)
nFLB p f pf
M =M jikaλ λ
f pf
nFLB p p r pf f
rf pf
λ -λ
M =M - .(M -M )jikaλ <λ <λ
λ -λ rf
6 nFLB p
M =M =125,3x10 Nmm
nFLB
M =112752000Nmm
Pada pelat badan:
pw y 1680 λ = f 108, 44 pw rw y 2550 λ = f 164, 61 rw w λ =39,38
Momen Nominal Tekuk Lokal pada pelat badan:
nWLB p w
M =M jikaλ pw
w pw
nWLB p p r pw
rw pw
λ -λ
M =M - .(M -M )jikaλ
λ -λ w rw
2 rf
nFLB r f
f λ
M = .M jikaλ
λ rf
2 rw
nWLB r w
w λ
M = .M jikaλ
λ rw
6 nWLB p
M =M =125,3x10 Nmm
nWLB
M =112752000Nmm
1.b Kondisi batas tekuk lateral
Panjang tak bertumpu:
b
L =6000mm
Batas-batas jarak pengekang lateral:
2 2 6 11
w y
1 1
I = .h .I = . 300 .5,08.10 =1,143.10
4 4
p y
y
E 200000
L =1,76.r . =1,76.32,9. =1671,54mm
F 240
3
1 5
π E.G.J.A π 200000.80000.98714,75.4,678.10
X = . =12553,68MPa
S 2 4,81.10 2
2
2 5 11
-4 4 2 w
2 6
Y
I
S 4,81.10 1,143.10
X =4. . =4. . =3,34.10 mm /N G.J I 80000.98714,75 5,08.10
2 1
r y 2 L
L
X
L =r . . 1+ 1+X .F F -4 2 r 12553,68
L =32,9. . 1+ 1+3,34.10 .170 =7929,5mm 170 Maka, b
L =6000mm L =1671,54mmp L =7929,5mmr
Keterangan: “Bentang pendek” jika Lb Lp
“ Bentang menengah jika L <L <Lp b r
“ Bentang panjang jika Lb Lr
Momen Nominal Tekuk Lateral (MnLTB)
Momen Plastis
6 p
M =125,3x10 Nmm
Momen Batas Tekuk
r y r
M =S.(f -f )=81770000Nmm
Menghitung nilai C :b
Gambar L.3.2 Momen Maksimum
Data Momen yang didapat dari ETABS untuk menghitung nilai Cb:
Momen di ¼ bentang (Ma) = 3140308,957 Nmm
Momen di ½ bentang (Mb) = 654605,411 Nmm
Momen di ¾ bentang (Mc) = 2817192,817 Nmm
Momen maksimum = 7243461,697 Nmm
maks b
maks A B c
12,5.M
C = 2,3
2,5.M +3.M +4.M +3.M
b
12,5.7243461,697
C = 2,3
2,5.7243461,697+3.3140308,957+4.654605,411+3.2817192,817
b
C =2,242,3
Menghitung Momen kritis:
2y f
w
I . d-t C =
4
-7 6
w
C =1,075x10 m
21 1 s y
A =E .I .G.J=8,02x10
2
28 s
2 y w
π.E
A = .I .C =3,04x10 L
cr b 1 2
π
M =C . . A +A L
11 cr
Momen Nominal Tekuk Lateral pada sumbu-x: (MnLTBx)
nLTBx
M = Mpjika Lb Lp
nLTBx
M =
rb r p1 r
r p L -L C . M + M -M
L -L
jika L <L <Lp b r
nLTBx cr p1
M =minM ,M jika Lb Lr
Jadi MnLTBx= 114672264,4 Nmm
nLTBx
M =
104247513,15 Nmm
Momen nominal Tekuk Lateral pada sumbu-y:( MnLTBy)
Momen plastis pada sumbu –y:
py y y y y
M = min (Z .F ,1,5S .F )
py
M =24372000 Nmm
nLTBy
M =21934800Nmm
1.c Menghitung Momen Nominal (M )n
Momen nominal pada sumbu-x: (M )nx
nx nFLB nWLB nLTBx p
M = min (M ,M ,M ,M )
nx
M = 114672264,4 Nmm
Momen Nominal pada sumbu-y: (M )ny
ny nLTBy
M =M
ny
M =24372000 Nmm
Maka besarnya kapasitas momen adalah sebagai berikut:
Kapasitas momen pada sumbu-x: (M )nx
nx M =
Kapasitas momen pada sumbu-y: (M )ny
ny
M = 21934800 Nmm
2. Menghitung kapasitas Tarik Balok B-17
Kuat tarik nominal: (P )nt
nt g y
P =A .f P =1122720Nnt
Maka besarnya kapasitas tarik adalah sebagai berikut: (Pnt)
nt
P =1010448N
3. Menghitung Kapasitas Tekan Balok B-17
3.a Hitung tegangan kritis: Fcrl
Besaran penampang yang perlu dihitung:
c
k =1 ( beban aksial tidak ada)
k c
L =k .L L = 6000mmk
x y
r = min (r ,r ) r = 32,9mm
y k c s f L λ = .
π.r E λ =2,01c
c
2
cr1 y c
F = 0,658.λ .F jikaλ 1,5
c
cr1 2 y c
0,877
F = .F jikaλ 1,5
λ cr1 F =52,10MPa
3.b Hitung Tegangan kritis dengan memperhitungkan tekuk puntir lentur:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
2
y f
w
Tegangan Tekuk elastik puntir lentur:(Fe)
2 s w e 2 x y kπ .E .C 1
F = +G.J
I +I K.L
e
F =178,69MPa y e e f λ =
F λ =1,159e
Maka besarnya Tegangan kritis dengan memperhitungkan tekuk puntir lentur:
2e
λ
cr2 y c
f = 0,658 .f jikaλ 1,5
cr1 e2 y c
0,877
f = .f jikaλ 1,5
λ cr1 F =156,69MPa
Besarnya Kuat tekan nominal adalah:
cr
F =156,69MPa
nc g cr
P =A .F P =732995,82Nnc
Sehingga besarnya kapasitas tekan balok adalah:
nc
P =659696,238N
4. Menghitung Kapasitas Gaya Geser Balok B-13
4.a Gaya Geser Nominal pada sumbu-x:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
w1 w
A = d.t A = 1950 mmw1 2
a = 6000 mm
n 2 5 k =5+ a h' n
k = 5,009
Maka besarnya gaya geser nominal pada sumbu-x:
w w
h'
λ =
n s
nx y w1 w
y k .E V =(0,6.F .A )jikaλ 1,10.
F
n s n s n s
nx y w1 w
y w y y
k .E 1 k .E k .E
V =0,6.F .A .1,10. . jika 1,10. λ <1,37.
F λ F F
w1 n s n snx 2 w
y w
0,9.A .k .E k .E V = jikaλ 1,37.
F
λ
nx
V =280800N
4.b Gaya geser Nominal pada sumbu-y:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
w2 f f
5 A = .b .t
3 2 w2 A =2250mm
Maka besarnya gaya geser nominal pada sumbu-y:
ny y w2
V =0,6.F .A V = 324000 Nny
Maka besarnya kapasitas gaya geser adalah sebagai berikut:
Kapasitas gaya geser pada sumbu-x:
nx
V =252720N
Kapasitas gaya geser pada sumbu-y:
ny
V =291600N
Selanjutnya, akan dihitung rasio tegangan akibat gaya geser yang bekerja:
Rasio tegangan pada sumbu-x:
ux nx
V = V
0,000 Hasil Output ETABS: Rasio= 0,000
Rasio tegangan pada sumbu-y:
uy ny
V = V
0,012 Hasil Output ETABS: Rasio= 0,011
5. Menghitung Faktor Modifikasi Momen (Cm)
m
6.Menghitung Faktor Amplikasi Momen (b)
Data yang diperlukan:
g y
cr 2
c A .F P =
λ P = 277894,1115 Ncr
Maka faktor Amplikasi momen adalah sebagai berikut:
1 1 m b u cr C P P
1 1, 02 b
Dari hasil kombinasi pembebanan dan kapasitas balok yang didapat diatas,
maka dapat dihitung persamaan interaksi akibat gaya aksial dan momen sebagai
berikut:
Rasio = u ux uy u
nt b nx b ny nt
M
P 8 M P
+ . + jika 0, 2
P 9 .M .M P
uy
u ux u
nt b nx b ny nt
M
P M P
+ + jika <0,2
2. P .M .M P
[image:38.612.115.527.463.669.2]Maka rasio = 0,062 Hasil Output ETABS: Rasio= 0,058
Desain Kolom
Karakteristik Profil:
WF = 400.400.13.21 (BJ37)
d = 400 mm b = 400 mmf
w
t =13 mm t = 21 mmf
L = 3500 mm Ag = 21870 mm2
8 4
x
I = 6,66.10 mm I = 2,24.10 mmy 8 4
x
r =175 mm r = 101 mmy
5 3
x
S =33,3.10 mm S =11,2.10 mmy 5 3
c
r = 22 mm
f c
h'=d-2.t -2.r h'= 314 mm
w f w
A = d-2.t .t A = 4654 mmw 2
2x f f w f
1
Z =b.t . d-t + t . d-2.t 4
6 3
x
Z =3,66.10 mm
2 2
y f f w
1 1
Z = .t .b + .(d-2.t ).t 2 4
6 3
y
Z =1,69.10 mm
Data Material:
Modulus Elastisitas:
s
E =200000MPa
Tegangan Leleh Flens dan Badan:
y
f =240MPa
Tegangan Sisa:
r
f =70MPa (rolled beam)
Faktor reduksi
0,9
Faktor modifikasi Tegangan Leleh:
y
R =1,5jika fy 250MPa
y
R =1,3jika fy 290MPa
Maka R =1,5y
Besaran penampang yang perlu dihitung:
L y r
f =f -f f =70MPar G=0,8.10 MPa5
L
f =170MPa
3
3f f f w
1
J= . 2.b .t + d-2.t .t 3
4
J= 3256126 mm
2w f
1
I = . d-t
2 2 w
I = 35910,25 mm
Momen Leleh: M =S .fy x y M =799,2.10 Nmmy 6
Momen Plastis: M =Z .fp x y M =878,4.10 Nmmp 6
Momen Batas Tekuk: M =(f -f ).Sr y r x M = 566,1.10 Nmmr 6 (karena
tegangan leleh flens dan badan sama)
Gaya aksial Leleh: P =A .fy g y P = 5,25.10 Ny 6
Periksa Kekompakan Penampang:
Harus memenuhi syarat kekompakan penampang pada Tabel 15.7-1 (SNI
03-1729-2002)
Pada Pelat sayap:
f f
f
b
λ =
2.t λ = 9,5f
p y
170
λ =
f λ =10,97ps
f ps
Pada Pelat badan:
w w
h'
λ =
t λ =24,9w
p y
1680
λ =
f λ =108,54p
Kesimpulan: Penampang kompak (λ <λw p)
1. Menghitung Kapasitas Momen Kolom C-7 (Lantai 2)
1.a Kondisi batas tekuk lokal
Momen Nominal Tekuk lokal (berdasarkan Tabel 7.5-1)
Pada pelat sayap:
pf y
170
λ =
F λ =10,97pf
rf
y r
370
λ =
F -F λ =28,38rf
f
λ =9,5
Momen Nominal Tekuk Lokal pada pelat sayap: (MnFLB)
nFLB p f pf
M =M jika λ λ
f pf
nFLB p p r pf f rf
rf pf
λ -λ
M =M - .(M -M )jikaλ <λ <λ
λ -λ
2 rf
nFLB r f
f λ
M = .M jikaλ
λ rf
6 nFLB p
M =M =878,4.10 Nmm
nFLB
M =790560000Nmm
Pada pelat badan:
u u
pw
y y
2, 75.N N
1680
λ = 1 jika 0,125
.N .N
fy b b
u u
y y
N N
500 665
max . 2,33 , jika 0,125
.N f .N
pw b b y y F pw
λ = 42,93
u rw b y y N 2550
λ = . 1 0,74
.N F rw
λ =87,26 λ =24,9w
Momen Nominal Tekuk Lokal pada pelat badan:
nWLB p w
M =M jika λ pw
w pw
nWLB p p r pw w rw
rw pw
λ -λ
M =M - .(M -M ) jika λ <λ <λ
λ -λ
2 rw
nWLB r w
w λ
M = .M jika λ
λ rw
6 nWLB p
M =M =878,4.10 Nmm
nWLB
M =790560000Nmm
1.b Kondisi batas tekuk lateral
Panjang tak bertumpu:
b
L =3500mm
Batas-batas jarak pengekang lateral:
2 2 8 12
w y
1 1
I = .h .I = . 400 .2,24.10 =8,96.10
4 4
p y
y
E 200000
L =1,76.r . =1,76.101. =5131,49 mm 240
f
1 5
π E.G.J.A π 200000.80000.3256126.21870
X = = . = 22517,78 MPa
S 2 33,3.10 2
2
2 5 12
-5 4 2 w
2 8
Y
I
S 33,3.10 8,96.10
X =4. . =4. . = 2,61.10 mm /N G.J I 80000.3256126 2,24.10
2 1
r y 2 L
L
X
L =r . . 1+ 1+X .F F
-5 2 r
22517, 78
L =101. . 1+ 1+2,61.10 .170 =18930,14 mm 170
Maka,
b
L =3500mm L = 5131,49 mmp L = 18930,14 mmr
Keterangan: “ Bentang pendek” jika Lb Lp
“ Bentang menengah jika L <L <Lp b r
“ Bentang panjang jika Lb Lr
Kesimpulan: bentang pendek
Momen Nominal Tekuk Lateral (MnLTB)
Momen Plastis
6 p
M =878,4.10 Nmm
Momen Batas Tekuk
6
r y r
M =S.(f -f )= 566,1.10 Nmm
Menghitung nilai C :b
Data Momen yang didapat dari ETABS untuk menghitung nilai cb:
Momen di ¼ bentang (Ma) = 10512168,1 Nmm
Momen di ½ bentang (Mb) = 869484,48 Nmm
Momen di ¾ bentang (Mc) = 8773199 Nmm
Momen maksimum = 20154851,7 Nmm
maks b
maks A B c
12,5.M
C = 2,3
2,5.M +3.M +4.M +3.M
b
12,5.20154851, 7
C 2,3
2,5.20154851, 7 3.10512168,1 4.869484, 48 3.8773199
b
C =2,252,3
Menghitung Momen kritis:
2y f
w
I . d-t C = 4 12 w
C = 8,04.10
25 1 s y
A =E .I .G.J=1,17.10
2
25 s
2 y w
π.E
A = .I .C =5,8.10 L
cr b 1 2
π
M =C . . A +A L
10 cr
M =1,69x10 Nmm
Momen Nominal Tekuk Lateral pada sumbu-x: (MnLTBx)
nLTBx
M = Mpjika Lb Lp
nLTBx
M =
rb r p1 r
r p L -L C . M + M -M
L -L
jika Lp Lb Lr
nLTBx cr p1
M =minM ,M jika Lb Lr
Jadi MnLTBx=Mp=878,4x10 Nmm6
nLTBx
M =
Momen nominal Tekuk Lateral pada sumbu-y:( MnLTBy)
Momen plastis pada sumbu –y:
py y y y y
M =min(Z .F ,1,5S .F )
py
M =403200000 Nmm
nLTBy
M =362880000 Nmm
1.c Menghitung Momen Nominal (M )n
Momen nominal pada sumbu-x: (M )nx
nx nFLB nWLB nLTBx p
M =min(M ,M ,M ,M )
nx
M =878,4x10 Nmm6
Momen Nominal pada sumbu-y: (M )ny
ny nLTBy
M =M
ny
M = 403200000 Nmm
Maka besarnya kapasitas momen adalah sebagai berikut:
Kapasitas momen pada sumbu-x: (M )nx
nx M =
790560000 Nmm
Kapasitas momen pada sumbu-y: (M )ny
ny
M =362880000 Nmm
2. Menghitung kapasitas Tarik Kolom C-7 (Lantai 2)
Kuat tarik nominal: (P )nt
nt g y
P =A .f
6 nt
P =5,25x10 N
Maka besarnya kapasitas tarik adalah sebagai berikut: (Pnt)
nt
P = 4723920 N
3. Menghitung Kapasitas Tekan Kolom C-7 (Lantai 2)
3.a Hitung tegangan kritis: Fcrl
Besaran penampang yang perlu dihitung:
Faktor panjang efektif kc, ditentukan dengan menggunakan faktor G:
A
G = 1,0 (jepit)
A B
B
66600 66600
I +
Σ( ) 350 350
L
G = = =15,8
I 7210 7210
Σ( ) +
L 600 600
c k = 2
k c
L =k .L L =7000 mmk
x y
r=min(r ,r ) r= 101mm
y k c s f L λ = .
π.r E λ =0,76c
2c
λ
cr1 y c
F = 0,658 .f jikaλ 1,5
c
cr1 2 y c
0,877
F = .f jikaλ 1,5
λ cr1
F = 195,71 MPa
3.b Hitung Tegangan kritis dengan memperhitungkan tekuk puntir lentur:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
2y f
w
I . d-t C =
4
12
w
C =8,04x10
Tegangan Tekuk elastik puntir lentur:(Fe)
2 s w e 2 x y z kπ .E .C 1
F = +G.J
I +I K .L e
y e
e f
λ =
F λ =0,37e
Maka besarnya Tegangan kritis dengan memperhitungkan tekuk puntir lentur:
2e
λ
cr2 y c
F = 0,658 .f jikaλ 1,5
e
cr2 2 y c
0,877
F = .f jikaλ 1,5
λ cr2
F =226,63 MPa
Besarnya Kuat tekan nominal adalah:
cr cr1 cr2 F =min(F ,F )
cr
F =195,71 MPa
nc g cr
P =A .F P =4280114,486 Nnc
Sehingga besarnya kapasitas tekan kolom adalah:
nc
P =3852103,04 N
4. Menghitung Faktor Modifikasi Momen (Cm)
1
M = 12905778 Nmm (momen ujung terkecil)
2
M = 20154851,7 Nmm (momen ujung terbesar)
Kurvatur = 2 (double curvature)
1 2 m
1 2
min(M ,M )
β =
max(M ,M ) jika kurvatur > 2
1 2 m
1 2 min(M ,M )
β =
-max(M ,M )
jika kurvatur < 1
m m
C =0,6-0,4.β
5.Menghitung Faktor Amplikasi Momen (b)
Data yang diperlukan:
u
N = 2445642,9N
y k cx x s F L λ = .
π.r E λ =0,44cx
y k cy y s F L λ = .
π.r E λ =0,76cy
g y crx 2
cx A .F
N =
λ Ncrx= 108446281 N
g y cry 2
cy
A .F N =
λ Ncry=36349030,47 N
Maka faktor Amplikasi momen adalah sebagai berikut:
1 1 m b x u crx C N N 1 0,35 b x
1 max( 1 ,1)
b x b x
b x1 1, 00
1 1 m b y u cry C N N 1 0,36 b y
1 max( 1 ,1)
b y b y
b y1 1, 00
6. Menghitung Kapasitas Gaya Geser Kolom C-7 (Lantai 2)
6.a Gaya Geser Nominal pada sumbu-x:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
w1 w
A =d.t A =5200mmw1 2
n 2 5 k =5+ a h' n k = 5,04
Maka besarnya gaya geser nominal pada sumbu-x:
w w
h'
λ =
t λ =24,15w
n s
nx y w1 w
y k .E V =(0,6.f .A )jikaλ 1,10.
f
n s n s n s
nx y w1 w
y w y y
k .E 1 k .E k .E
V =0,6.F .A .1,10. . jika 1,10. λ <1,37.
F λ F F
w1 n s n snx 2 w
y w
0,9.A .k .E k .E V = jikaλ 1,37.
F
λ
nx
V = 748800 N
6.b Gaya geser Nominal pada sumbu-y:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
w2 f f
5 A = .b .t
3 2 w2 A =1400mm
Maka besarnya gaya geser nominal pada sumbu-y:
ny y w2
V =0,6.f .A V =2016000 Nny
Maka besarnya kapasitas gaya geser adalah sebagai berikut:
Kapasitas gaya geser pada sumbu-x:
nx
V =673920 N
Kapasitas gaya geser pada sumbu-y:
ny
V = 1814400N
Selanjutnya, akan dihitung rasio tegangan akibat gaya geser yang bekerja:
Rasio tegangan pada sumbu-x:
ux
ux nx
V 640,96
= =0,001 V 673920
Hasil Output ETABS: Rasio= 0,001
Rasio tegangan pada sumbu-y:
uy
V didapat dari nilai maksimum kombinasi = 11020,21 N
uy ny
V 11020,21
= =0,006 V 1814400
Hasil Output ETABS: Rasio= 0,006
Dari hasil kombinasi pembebanan dan kapasitas kolom yang didapat diatas,
maka dapat dihitung persamaan interaksi akibat gaya aksial dan momen sebagai
berikut:
Rasio = u ux uy u
nt b nx b ny nt
M
N 8 M N
+ . + jika >0,2
N 9 .M .M N
uy
u ux u
nt b nx b ny nt
M
N M N
+ + jika <0,2
2. N .M .M N
[image:50.612.110.539.442.655.2]Maka rasio = 0,660 Hasil Output ETABS: Rasio= 0,661
B. Pembahasan Rasio P-M Gedung yang Didesain Berdasarkan FEMA 450 Desain Balok
Elevation-B (B17) Story 2
Karakteristik Profil :
WF = 300.150.6,5.9 (BJ37)
d = 300 mm bf = 150 mm
tw = 6,5 mm tf = 9 mm
L = 6000 mm Ag = 4, 678.10 mm3 2
Ix = 7,21.1010 mm7 4 Iy = 5,08.10 mm6 4
x
r =124 mm r =32,9 mmy
5 3
x
S =4,81.10 mm S =6,77.10 mmy 4 3
c
r =13mm
f c
h'=d-2.t -2.r h' = 256mm
w f w
A = d-2.t .t A =1833mmw 2
2x f f w f
1
Z =b.t . d-t + t . d-2.t 4
5 3
x
Z =5,22.10 mm
2 2
y f f w
1 1
Z = .t .b + .(d-2.t ).t 2 4
5 3
y
Z =1,04.10 mm
Data Material:
Modulus Elastisitas :
s
E =200000MPa
Tegangan Leleh Flens dan Badan:
y
f =240MPa
Tegangan Sisa:
r
f =70MPa (rolled beam)
Faktor reduksi
0,9
Faktor modifikasi Tegangan Leleh:
y
R =1,5jika fy 250MPa
y
R =1,3jika fy 290MPa
Maka R =1,5y
Besaran penampang yang perlu dihitung:
L y r
f =f -f f =70MPar G=0,8.10 MPa5
L
f =170MPa
3
3f f f w
1
J= . 2.b .t + d-2.t .t 3 4 J=98714,75mm
2w f
1
I = . d-t
2 2 w I =21170,25mm
Momen Leleh: M =S .fy x y M =115,44.10 Nmmy 6
Momen Plastis: M =Z .fp x y M =125,3x10 Nmmp 6
Momen Batas Tekuk: M =(f -f ).Sr y r x M =81,77.10 Nmmr 6 (karena
tegangan leleh flens dan badan sama)
Gaya aksial Leleh: P =A .fy g y P =1,123.10 Ny 6
Periksa Kekompakan Penampang:
Harus memenuhi syarat kekompakan penampang pada Tabel 15.7-1 (SNI
03-1729-2002)
Pada Pelat sayap:
f f
f
b
λ =
2.t f=8,333
p y
170
λ =
f λ =10,97ps
Pada Pelat badan:
w w
h'
λ =
t λ =39,38w
p y
1680
λ =
f λ =108,54p
Kesimpulan: Penampang kompak ( w p)
1. Menghitung Kapasitas Momen Balok B-13
1.a Kondisi batas tekuk lokal
Momen Nominal Tekuk lokal (berdasarkan Tabel 7.5-1)
Pada pelat sayap:
pf y
170
λ =
F λ =10,97pf
rf
y r
370
λ =
f -f λ =28,38rf
f=8,333
Momen Nominal Tekuk Lokal pada pelat sayap: (MnFLB)
nFLB p f pf
M =M jikaλ λ
f pf
nFLB p p r pf f
rf pf
λ -λ
M =M - .(M -M )jikaλ <λ <λ
λ -λ rf
2 rf
nFLB r f
f λ
M = .M jikaλ
λ rf
6 nFLB p
M =M =125,3x10 Nmm
nFLB
M =112752000Nmm
Pada pelat badan: pw y 1680 λ = f 108, 44 pw rw y 2550 λ = f 164, 61 rw w λ =39,38
Momen Nominal Tekuk Lokal pada pelat badan:
nWLB p w
M =M jikaλ pw
w pw
nWLB p p r pw
rw pw
λ -λ
M =M - .(M -M )jikaλ
λ -λ w rw
2 rw
nWLB r w
w λ
M = .M jikaλ
λ rw
6 nWLB p
M =M =125,3x10 Nmm
nWLB
M =112752000Nmm
1.b Kondisi batas tekuk lateral
Panjang tak bertumpu:
b
L =6000mm
Batas-batas jarak pengekang lateral:
2 2 6 11
w y
1 1
I = .h .I = . 300 .5,08.10 =1,143.10
4 4
p y
y
E 200000
L =1,76.r . =1,76.32,9. =1671,54mm
F 240
3
1 5
π E.G.J.A π 200000.80000.98714,75.4,678.10
X = . =12553,68MPa
S 2 4,81.10 2
2
2 5 11
-4 4 2 w
2 6
Y
I
S 4,81.10 1,143.10
X =4. . =4. . =3,34.10 mm /N G.J I 80000.98714,75 5,08.10
2 1
r y 2 L
L
X
L =r . . 1+ 1+X .F F
-4 2 r
12553,68
L =32,9. . 1+ 1+3,34.10 .170 =7929,5mm 170
Maka,
b
L =6000mm L =1671,54mmp L =7929,5mmr
Keterangan: “Bentang pendek” jika Lb Lp
“ Bentang menengah jika Lp Lb Lr
“ Bentang panjang jika Lb Lr
Kesimpulan: bentang menengah
Momen Nominal Tekuk Lateral (MnLTB)
Momen Plastis
6 p
M =125,3x10 Nmm
Momen Batas Tekuk
M =S.(f -f )=81770000Nmmr y r
Menghitung nilai c :b
Gambar L.3.6 Momen Maksimum
Data Momen yang didapat dari ETABS untuk menghitung nilai cb:
Momen di ¼ bentang (Ma) = 3145095,258 Nmm
Momen di ½ bentang (Mb) = 654608,737 Nmm
Momen di ¾ bentang (Mc) = 2821972,465 Nmm
maks b
maks A B c
12,5.M
C = 2,3
2,5.M +3.M +4.M +3.M
b
12,5.7253024,32
C = 2,3
2,5.7253024,32 +3.3145095,258+4.654608,737+3.2821972,465
b
C =2,242,3
Menghitung Momen kritis:
2y f
w
I . d-t C =
4
-7 6
w
C =1,075x10 m
21 1 s y
A =E .I .G.J=8,02x10
2
28 s
2 y w
π.E
A = .I .C =3,04x10 L
cr b 1 2
π
M =C . . A +A L
11 cr
M =2,045x10 Nmm
Momen Nominal Tekuk Lateral pada sumbu-x: (MnLTBx)
nLTBx
M = Mpjika Lb Lp
nLTBx
M =
rb r p1 r
r p L -L C . M + M -M
L -L
jika Lp Lb Lr
nLTBx cr p1
M =minM ,M jika Lb Lr
Jadi MnLTBx= 114672264,4 Nmm
nLTBx
M =
104247513,15 Nmm
Momen nominal Tekuk Lateral pada sumbu-y:( MnLTBy)
Momen plastis pada sumbu –y:
py y y y y
M = min (Z .F ,1,5S .F )
py
M =24372000 Nmm
nLTBy
1.c Menghitung Momen Nominal (M )n
Momen nominal pada sumbu-x: (M )nx
nx nFLB nWLB nLTBx p
M = min (M ,M ,M ,M )
nx
M = 114672264,4 Nmm
Momen Nominal pada sumbu-y: (M )ny
ny nLTBy
M =M
ny
M =24372000 Nmm
Maka besarnya kapasitas momen adalah sebagai berikut:
Kapasitas momen pada sumbu-x: (M )nx
nx M =
104247513,15 Nmm
Kapasitas momen pada sumbu-y: (M )ny
ny
M = 21934800 Nmm
2. Menghitung kapasitas Tarik Balok B-17
Kuat tarik nominal: (P )nt
nt g y
P =A .F P =1122720Nnt
Maka besarnya kapasitas tarik adalah sebagai berikut: (Pnt)
nt
P =1010448N
3. Menghitung Kapasitas Tekan Balok B-17
3.a Hitung tegangan kritis: Fcrl
Besaran penampang yang perlu dihitung:
c
k =1 ( beban aksial tidak ada)
k c
L =k .L L = 6000mmk
x y
y k c s f L λ = .
π.r E λ =2,01c
c
2
cr1 y c
F = 0,658.λ .F jikaλ 1,5
c
cr1 2 y c
0,877
F = .F jikaλ 1,5
λ cr1 F =52,10MPa
3.b Hitung Tegangan kritis dengan memperhitungkan tekuk puntir lentur:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
2
y f
w
I .(d-2.t ) C = 4 11 w C =1,075x10
Tegangan Tekuk elastik puntir lentur:(Fe)
2 s w e 2 x y kπ .E .C 1
F = +G.J
I +I K.L
e
F =178,69MPa y e e f λ =
F λ =1,159e
Maka besarnya Tegangan kritis dengan memperhitungkan tekuk puntir lentur:
2e
λ
cr2 y c
f = 0,658 .f jikaλ 1,5
cr1 e2 y c
0,877
f = .f jikaλ 1,5
λ cr1 F =156,69MPa
Besarnya Kuat tekan nominal adalah:
cr
F =156,69MPa
nc g cr
P =A .F P =732995,82Nnc
Sehingga besarnya kapasitas tekan balok adalah:
nc
P =659696,238N
4. Menghitung Kapasitas Gaya Geser Balok B-13
4.a Gaya Geser Nominal pada sumbu-x:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
w1 w
A = d.t A = 1950 mmw1 2
a = 6000 mm
n 2 5 k =5+ a h' n
k = 5,009
Maka besarnya gaya geser nominal pada sumbu-x:
w w
h'
λ =
t w 39,385
n s
nx y w1 w
y k .E V =(0,6.F .A )jikaλ 1,10.
F
n s n s n s
nx y w1 w
y w y y
k .E 1 k .E k .E
V =0,6.F .A .1,10. . jika 1,10. λ <1,37.
F λ F F
w1 n s n snx 2 w
y w
0,9.A .k .E k .E V = jikaλ 1,37.
F
λ
nx
V =280800N
4.b Gaya geser Nominal pada sumbu-y:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
w2 f f
5 A = .b .t
3 2 w2 A =2250mm
Maka besarnya gaya geser nominal pada sumbu-y:
ny y w2
V =0,6.F .A V = 324000 Nny
Maka besarnya kapasitas gaya geser adalah sebagai berikut:
Kapasitas gaya geser pada sumbu-x:
nx
V =252720N
Kapasitas gaya geser pada sumbu-y:
ny
V =291600N
Selanjutnya, akan dihitung rasio tegangan akibat gaya geser yang bekerja:
Rasio tegangan pada sumbu-x:
ux nx
V = V
0,000 Hasil Output ETABS: Rasio= 0,000
Rasio tegangan pada sumbu-y:
uy ny
V = V
0,012 Hasil Output ETABS: Rasio= 0,011
5. Menghitung Faktor Modifikasi Momen (Cm)
m
C =1 ujung-ujung batang yang bisa bertranslasi
6.Menghitung Faktor Amplikasi Momen (b)
Data yang diperlukan:
g y
cr 2
c A .F P =
λ P = 277894,1115 Ncr
Maka faktor Amplikasi momen adalah sebgai berikut:
1 1 m b u cr C P P
1 1, 02 b
Dari hasil kombinasi pembebanan dan kapasitas balok yang didapat diatas,
maka dapat dihitung persamaan interaksi akibat gaya aksial dan momen sebagai
berikut:
Rasio = u ux uy u
nt b nx b ny nt
M
P 8 M P
+ . + jika 0, 2
P 9 .M .M P
uy
u ux u
nt b nx b ny nt
M
P M P
+ + jika <0,2
2. P .M .M P
Gambar L.3.7 Nilai Output Balok yang Didesain Berdasarkan FEMA 450
Desain Kolom
Karakteristik Profil:
WF = 400.400.13.21 (BJ37)
d = 400 mm b = 400 mmf
w
t =13 mm t = 21 mmf
L = 3500 mm Ag = 21870 mm2
8 4
x
I = 6,66.10 mm I = 2,24.10 mmy 8 4
x
r =175 mm r = 101 mmy
5 3
x
S =33,3.10 mm S =11,2.10 mmy 5 3
c
r = 22 mm
f c
h'=d-2.t -2.r h'= 314 mm
w f w
A = d-2.t .t A = 4654 mmw 2
2x f f w f
1
Z =b.t . d-t + t . d-2.t 4
6 3
x
Z =3,66.10 mm
2 2
y f f w
1 1
Z = .t .b + .(d-2.t ).t 2 4
6 3
y
Data Material:
Modulus Elastisitas:
s
E =200000MPa
Tegangan Leleh Flens dan Badan:
y
f =240MPa
Tegangan Sisa:
r
f =70MPa (rolled beam)
Faktor reduksi
0,9
c 0,85 b 0,9 Faktor modifikasi Tegangan Leleh:
1,5
y
R jika Fy 250MPa
1,3
y
R jika Fy 290MPa
Maka R =1,5y
Besaran penampang yang perlu dihitung:
L y r
f =f -f f =70MPar G=0,8.10 MPa5
L
f =170MPa
3
3f f f w
1
J= . 2.b .t + d-2.t .t 3
4
J= 3256126 mm
2w f
1
I = . d-t
2 2 w
I = 35910,25 mm
Momen Leleh: M =S .fy x y M =799,2.10 Nmmy 6
Momen Plastis: M =Z .fp x y M =878,4.10 Nmmp 6
Momen Batas Tekuk: M =(f -f ).Sr y r x M = 566,1.10 Nmmr 6 (karena
tegangan leleh sayap dan badan sama)
Periksa Kekompakan Penampang:
Harus memenuhi syarat kekompakan penampang pada Tabel 15.7-1 (SNI
03-1729-2002)
Pada Pelat sayap:
f f
f
b
λ =
2.t λ = 9,5f
p y
170
λ =
f λ =10,97ps
f ps
Kesimpulan: penampang kompak
Pada Pelat badan:
w w
h'
λ =
t λ =24,9w
p y
1680
λ =
f λ =108,54p
Kesimpulan: Penampang kompak ( w p)
1. Menghitung Kapasitas Momen Kolom C-7 (Lantai 2)
1.a Kondisi batas tekuk lokal
Momen Nominal Tekuk lokal (berdasarkan Tabel 7.5-1)
Pada pelat sayap:
pf y
170
λ =
F λ =10,97pf
rf
y r
370
λ =
F -F λ =28,38rf
f
λ =9,5
Momen Nominal Tekuk Lokal pada pelat sayap: (MnFLB)
nFLB p f pf
f pf
nFLB p p r pf f rf
rf pf
λ -λ
M =M - .(M -M )jikaλ <λ <λ
λ -λ
2 rf
nFLB r f
f λ
M = .M jikaλ
λ rf
6 nFLB p
M =M =878,4.10 Nmm
nFLB
M =790560000Nmm
Pada pelat badan:
u pw
y y
2, 75. N
1680
λ = 1 jika 0,125
. .N
f
u
b y b
N N u y y N 500 665
max . 2,33 , jika 0,125
. .N
f
u pw
b y y b
N N F pw
λ = 42,93
u rw b y y N 2550
λ = . 1 0,74
.N F rw λ =87,26 w λ =24,9
Momen Nominal Tekuk Lokal pada pelat badan:
nWLB p w
M =M jikaλ pw
w pw
nWLB p p r pw w rw
rw pw
λ -λ
M =M - .(M -M )jikaλ <λ <λ
λ -λ
2 rw
nWLB r w
w λ
M = .M jikaλ
λ rw
6 nWLB p
M =M =878,4.10 Nmm
nWLB
M =790560000Nmm
1.b Kondisi batas tekuk lateral
Panjang tak bertumpu:
b
L =3500mm
Batas-batas jarak pengekang lateral:
2 2 8 12
w y
1 1
I = .h .I = . 400 .2,24.10 =8,96.10
4 4
p y
y
E 200000
L =1,76.r . =1,76.101. =5131,49 mm 240
f
1 5
π E.G.J.A π 200000.80000.3256126.21870
X = = . = 22517,78 MPa
S 2 33,3.10 2
2
2 5 12
-5 4 2 w
2 8
Y
I
S 33,3.10 8,96.10
X =4. . =4. . = 2,61.10 mm /N G.J I 80000.3256126 2,24.10
2 1
r y 2 L
L
X
L =r . . 1+ 1+X .F F -5 2 r 22517, 78
L =101. . 1+ 1+2,61.10 .170 =18930,14 mm 170 Maka, b
L =3500mm L = 5131,49 mmp L = 18930,14 mmr
Keterangan: “ Bentang pendek” jika Lb Lp
“ Bentang menengah jika Lp Lb Lr
“ Bentang panjang jika Lb Lr
Kesimpulan: bentang pendek
Momen Nominal Tekuk Lateral (MnLTB)
Momen Plastis
6 p
M =878,4.10 Nmm
Momen Batas Tekuk
6
r y r
Menghitung nilai C :b
Gambar L.3.8 Momen pada Kolom
Data Momen yang didapat dari ETABS untuk menghitung nilai Cb:
Momen di ¼ bentang (Ma) = 10512168,1 Nmm
Momen di ½ bentang (Mb) = 869484,48 Nmm
Momen di ¾ bentang (Mc) = 8773199 Nmm
Momen maksimum = 20154851,7 Nmm
maks b
maks A B c
12,5.M
C = 2,3
2,5.M +3.M +4.M +3.M
b
12,5.20154851, 7
C 2,3
2,5.20154851, 7 3.10512168,1 4.869484, 48 3.8773199
b
C =2,252,3
Menghitung Momen kritis:
2y f
w
I . d-t C =
4
12 w
C = 8,04.10
25 1 s y
A =E .I .G.J=1,17.10
2
25 s
2 y w
π.E
A = .I .C =5,8.10 L
cr b 1 2 π
M =C . . A +A L
10 cr
M =1,69x10 Nmm
Momen Nominal Tekuk Lateral pada sumbu-x: (MnLTBx)
nLTBx
M = Mpjika Lb Lp
nLTBx
M =
rb r p1 r
r p L -L C . M + M -M
L -L
jika Lp Lb Lr
nLTBx cr p1
M =minM ,M jika Lb Lr
Jadi MnLTBx=Mp=878,4x10 Nmm6
nLTBx
M =
790560000 Nmm
Momen nominal Tekuk Lateral pada sumbu-y:( MnLTBy)
Momen plastis pada sumbu –y:
py y y y y
M =min(Z .F ,1,5S .F )
py
M =403200000 Nmm
nLTBy
M =362880000 Nmm
1.c Menghitung Momen Nominal (Mn)
Momen nominal pada sumbu-x: (Mnx)
nx nFLB nWLB nLTBx p
M =min(M ,M ,M ,M )
nx
M =878,4x10 Nmm6
Momen Nominal pada sumbu-y: (M )ny
ny nLTBy
M =M
ny
Maka besarnya kapasitas momen adalah sebagai berikut:
Kapasitas momen pada sumbu-x: (M )nx
nx M =
790560000 Nmm
Kapasitas momen pada sumbu-y: (M )ny
ny
M =362880000 Nmm
2. Menghitung kapasitas Tarik Kolom C-7 (Lantai 2)
Kuat tarik nominal: (P )nt
nt g y
P =A .f
6 nt
P =5,25x10 N
Maka besarnya kapasitas tarik adalah sebagai berikut: (Pnt)
nt
P =4723920 N
3. Menghitung Kapasitas Tekan Kolom C-7 (Lantai 2)
3.a Hitung tegangan kritis: Fcrl
Besaran penampang yang perlu dihitung:
Faktor panjang efektif kc, ditentukan dengan menggunakan faktor G:
A
G = 1,0 (jepit)
A B
B
66600 66600
I +
Σ( ) 350 350
L
G = = =15,8
I 7210 7210
Σ( ) +
L 600 600
c k = 2
k c
L =k .L L =7000 mmk
x y
r=min(r ,r ) r= 101mm
y k c s f L λ = .
2 cλ
cr1 y c
F = 0,658 .f jikaλ 1,5
c
cr1 2 y c
0,877
F = .f jikaλ 1,5
λ cr1
F = 195,71 MPa
3.b Hitung Tegangan kritis dengan memperhitungkan tekuk puntir lentur:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
2y f
w
I . d-t C =
4
12
w
C =8,04x10
Tegangan Tekuk elastik puntir lentur:(Fe)
2 s w e 2 x y z kπ .E .C 1
F = +G.J
I +I K .L e
F = 1748,34 MPa
y e
e f
λ =
F λ =0,37e
Maka besarnya tegangan kritis dengan memperhitungkan tekuk puntir lentur:
2e
λ
cr2 y c
F = 0,658 .f jikaλ 1,5
e
cr2 2 y c
0,877
F = .f jikaλ 1,5
λ cr2
F =226,63 MPa
Besarnya kuat tekan nominal adalah:
cr cr1 cr2 F =min(F ,F )
cr
F =195,71 MPa
nc g cr
P =A .F P =4280114,486 Nnc
Sehingga besarnya kapasitas tekan kolom adalah:
nc
P =3852103,04 N
4. Menghitung Faktor Modifikasi Momen (Cm)
1
M = 12905778 Nmm (momen ujung terkecil)
2
M = 20154851,7 Nmm (momen ujung terbesar)
Kurvatur = 2 (double curvature)
1 2 m
1 2
min(M ,M )
β =
max(M ,M ) jika kurvatur > 2
1 2 m
1 2 min(M ,M )
β =
-max(M ,M )
jika kurvatur < 1
m m
C =0,6-0,4.β
m C =0,34
5.Menghitung Faktor Amplikasi Momen (b)
Data yang diperlukan:
u
N = 2445642,9N
y k cx x s F L λ = .
π.r E λ =0,44cx
y k cy y s F L λ = .
π.r E λ =0,76cy
g y crx 2
cx A .F
N =
λ Ncrx= 108446281 N
g y cry 2
cy
A .F N =
λ Ncry=36349030,47 N
Maka faktor Amplikasi momen adalah sebgai berikut:
m 1 u crx C N 1-N b x 1 0,35 b x
1 max( 1 ,1)
b x b x
m 1 u cry C N 1 N b y 1 0,36 b y
1 max( 1 ,1)
b y b y
b y1 1, 00
6. Menghitung Kapasitas Gaya Geser Kolom C-7 (Lantai 2)
6.a Gaya Geser Nominal pada sumbu-x:
Besaran penampang yang perlu dihitung:
w1 w
A =d.t A =5200mmw1 2
a = 3500 mm
n 2 5 k =5+ a h' n k = 5,04
Maka besarnya gaya geser nominal pada sumbu-x:
w w
h'
λ =
t λ =24,15w
n s
nx y w1 w
y k .E V =(0,6.f .A )jikaλ 1,10.
f
n s n s n s
nx y w1 w
y w y y
k .E 1 k .E k .E
V =0,6.F .A .1,10. . jika 1,10. λ <1,37.
F λ F F