• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASEAN terpasung RRT?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ASEAN terpasung RRT?"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

OPNI

ffii?arnhffi;'*"

TAHUN

LXXil

,,KEDAULATAN

HALAMAN

RAKYAT"

12 NO 095)

A,SEAN

Ibrpasung

R,R,T?

Mffifi#r[ft:r#,,"r^sre

ternyata

mulai

rnembias.

Di

sisi

lain,

sampai saat iniASEAN masih sebagai organisasi paling ,dinqrr+s di dunia, serba menjadi sumbu

pertum-bnhan

ekonomi

.dan

perdagangan

global. Mungkinkah ASEAN tersandera Tiongkok?

Sewaktu perang dingin memuncak, Amerika

Serikat

mendesakkan

prakarsa

pertahanan

bersiima Asia Tenggara. Berdasarkan Perjaqiian

Manila

pada

tahun

1954,

lahirlah

South East Asia Theaty Organization (SEATO). Keq'a sama

regional di

bidangmfiter

yang diprakarsai oleh negara di luarkawasan itu sebagai eksistensi

pe-rang dingin diAsia Tbnggara dengan markas

be-sarnya di Bangkok. Dabe-sarnya adalah

anti-komu-nis, didirikan

demi

untuk

membendung pen-garuh Tiongkok dan Vietnam Utara ke Selatan.

Anggotanya

terdiri

dari

Amerika

Serikat,

Inggris,

Perancis,

Australia,

Selandia Baru,

Pakistan beserta dua negaraAsia Tbnggara yaitu Muangthai dan

Filipina. Keda

sama regional

seperti inipun tidak berhasil mencapai sasaran-nya. Pertama seperti halnya kerja sama regional lainnya beranggotakan negara-negara non-Asia

Tenggara. Kedua, keqa sama regional militer

itu

lebih banyak merupakan alat negara besar yang

bersaingan

dalam perang dingin. Akhirnya

SEAIO tak berdaya guna dan semakin melemah karena semakin kehilangan kredibilitasnya

Pengganti SEATO

Ke4'a sama regionalAsia Tbnggara berikutnya

adalah Association

of

Southeast

Asla

(ASA),

dibentuk tahun 1961. ASA beranggotakan

Ma-laya, Muangthai, dan Philipina, sehingga

merr-pakan

ke{a

sama regional yang pertama kali

ti-dak menyertakan negara luar wilayah. Asosiasi

ini

merupakan pengganti SEATO yang sudah semakin mengecewakan para anggotanya.

Ketika

Indonesia diajak oleh Tengku Abdul Rachman

(PM

Persekutuan Tanah Melayu/-Malaya)

untuk

ikut

serta dalam ASA (1960), Presiden Soekarno dengan tandas menvatakan bahwa ia lebih suka ingin bekerja sama dalam

ftrKe

if

iffiha,#*fit6

konteksAsia-Afiika yang lebih merupakan kon-sep politik daripada regional.

Ke{a

sama regional Asia Tbnggara berikutnya

adalah

Maphilindo, dibentuk

tahun

1968 di

Manila. Maphilindo juga tidak menyerbakan

rre-gara-negara di luar kawasan. Adapun anggota

Maphilindo adalah Malaya, Philipina dan

Indo-nesia.

T\rjuannya

untuk

mencegah

lahirnya

Malaysia..

Ternyata

umur

Maphilindo

lebih

singkat dibandi.re ASA.

Pada tanggal 8 Agustus 1967 dibentuk

Per-himpunan

Bangsa-bangsa

Asia

Tenggara,

ASEAN. Pembentukan ASEAN merupakan

ja-lan ke luar unfuk mengatasi paradoks dari pem-bentukan ASA dan Maphilindo. Dalam

pertum-o"uhan silangnya memperluas mang lingkup me-nemukanAsia Tbnggara terbelah dalam sasaran kedua konsepsi kerja sarna regional tadi.

Bertolak dari perkembangan dunia yang

se-makin transparan, maka organisasi-organisasi

internasional maupun regional semacam ASE-AN mau

tidak

mau

juga

semakin transpafan agarrkebersamaan dan

kerja

sama

yang

di-rangkakan dapat terselenggara. Sampai saat

iiri

kesepuluh anggotanya mengakui

peran ASEAN dalam

mencip-takan perdamaian dan kesejahte-raan regional belum tergantikan.

Mereka

juga

menggarisbawahi

prinsip-prinsip utarna yang

me-nopang peranASEAN sebagai ke-kuatan bagi perdamaian dan

sta-bilitas

diAsia

Tenggara. Seperti salirig rnenghormati, tidak

men-campuri urusarl dalam

negeri masing-masing. konsensus,

dia-log, dan konsultasi.

Persoalan

Lama

Meskipun demikian, peisoalan

lamayangpemah dihadapi oleh ASA maupun Maphillindo

kem-bali

berulang. Persoalan baru

yang

timbuljustru

karena keberhasilan usaha-nya di berbagai bidang. dan justrumenjadi batu sandungan.

D

samping

itu,

kedekatan

geogra-fis saja tidak sanggup menyangga regionalitas. Sebatiknya, tanpa dilambari keterikatan politik,

fungsionalisme ekonomi, dan rasa kebersamaan

yang tuJus

hal

itu

malahan dapat menjelma

menjadi kekuatan disintegratif

y.rg

-".rgu.r-cam regionalitas dan mengikis regionalisme. Dalam perkembangannya, kekuatan

disinte-gratif

dalam tubuh ASEAN tersebut semakin diperparah oleh dominasi kekuatan RRT diAsia

Tbnggara. Perilaku RRT di LTS melalui berbagai gelar kekuatan militer mencemaskan banyak pi-hak. Beberapa indikasi menunjukkan Kamboja,, Laos, Malaysia, Brunei dan tr'ilipina berpihak pada pola penyelesaian

yang diajukan

RRT.

Geliat RRT ini jelas memasung peranASEAN dalam mencari pemecahan yang rrienyeluruh konllik di LTS.

Mudah-mudahan kecenderungan

ini

segera disadari oleh para pemimpinAsEAN. Jika tidak, ASEAN bisa bernasib sebagai

organisasi-organi-sasi regional diAsia Tenggara sebelumnya, yakni

lahir, berkembang dan mati. E - c

Referensi

Dokumen terkait

Penyebabnya adalah dengan adanya efek dopler dan tidak adanya perancangan jaringan se luler yang dikhususkan untuk pengguna jasa transportasi kereta api dan teknologi

Beberapa hal yang biasanya dicemaskan meliputi kesehatan, relasi sosial, ujian, karir, relasi internasional dan kondisi lingkungan.Berdasarkan penelitian yang sudah

Dari setiap “ cultural encounter ” atau pertemuan dengan budaya lain yang dialaminya, individu menggali motivasi komunikasinya, menambah dan

Optimasi dapat dilakukan terhadap basis untuk menentukan formula optimum dengan metode simplex lattice design untuk menentukan proporsi relatif bahan-bahan yang

Untuk hand soap bentuknya cair, kami menilai jenis sabun yang bersifat khusus, artinya sabun yang dikhususkan untuk membersihkan tangan dari kotoran. Jika kita perhatikan hand

Latar juga dapat dilihat dari sisi fungsi yang lebih menyaran pada fungsi latar sebagai pembangkit tanggapan atau suasana tertentu cerita. Fungsi latar terbagi atas

• suhu basah alami (natural wet bulb temperature) : suhu penguapan air yang pada suhu yang sama menyebabkan terjadinya keseimbangan uap air di udara, suhu ini diukur dengan

diberikan oleh rumah sakit adalah pelayanan kamar operasi atau bedah, baik.. pelayanan bedah umum, bedah tulang, maupun bedah kandungan, dan