PENGARUH KELEBIHAN BEBAN TERHADAP UMUR
RENCANA JALAN
Citra Andansari NRP : 0221077
Pembimbing Utama : Ir. Silvia Sukirman Pembimbing Pendamping : Ir. Samun Haris, MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
ABSTRAK
Jenis kendaraan berat berkembang seiring dengan meningkatnya
kebutuhan akan transportasi. Hal ini mengakibatkan bertambahnya beban lalu
lintas yang harus dipikul oleh jalan. Sejak Jalan Provinsi Tasikmalaya-Cipatujah
dibuka untuk lalu-lintas kendaraan, perkerasan jalan mengalami penurunan
kondisi struktural secara berangsur-angsur sejalan dengan bertambahnya jumlah
pengulangan beban lalu lintas. Pengaruh kerusakan yang ditimbulkan dari suatu
kendaraan tidak sama, sehingga ditetapkan angka ekivalen beban sumbu standar
oleh Dinas Bina Marga.
Pada Tugas Akhir ini dilakukan perhitungan angka ekivalen kendaraan
jenis truk yang melewati ruas jalan Tasikmalaya-Cipatujah dengan menggunakan
metode Analisis Komponen SNI 03-1732-1989, menentukan jenis truk yang
mempunyai angka ekivalen beban sumbu standar terbesar. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa jenis kendaraan yang memberikan pengulangan sumbu lebih
banyak dan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap perkerasan pada ruas
jalan Tasikmalaya-Cipatujah adalah jenis kendaraan dengan konfigurasi sumbu T
1.22 mempunyai angka ekivalen sebesar 11,893 dengan beban dominan sebesar
36,08 ton. Dari hasil perhitungan dapat diketahui umur sisa dari perkerasan jalan
Provinsi Tasikmalaya-Cipatujah dengan memperhitungkan truk pembawa pasir
Universitas Kristen Maranatha
vi
DAFTAR ISI
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ii
ABSTRAK ... iii
PRAKATA ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 2
1.4 Sistematika Penulisan ... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Perkerasan ... 5
2.1.1 Jenis-jenis Struktur Perkerasan ... 7
2.1.2 Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan ... 11
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Tebal Perkerasan ... 15
Universitas Kristen Maranatha
vii
2.2.2 Kinerja Perkerasan Jalan ... 16
2.2.3 Umur Rencana ... 19
2.2.4 Lalu Lintas ... 20
2.2.5 Sifat Tanah Dasar ... 25
2.2.6 Kondisi Lingkungan ... 28
2.2.7 Bentuk Geometrik Lapisan Perkerasan ... 30
2.3 Perencanaan Perkerasan Lentur Metode SNI 03-1732-1989 ... 31
2.3.1 Lalu Lintas Harian ... 32
2.3.2 Angka Ekivalen ... 32
2.3.3 Lintas Ekivalen ... 33
2.3.4 Faktor Regional ( FR ) ... 34
2.3.5 Korelasi CBR – DDT ... 35
2.3.6 Indeks Permukaan ( IP ) ... 36
2.3.7 Indeks Tebal Perkerasan ( ΙΤΡ ) ... 37
2.3.8 Tebal Lapisan Perkerasan Lentur... 39
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 42
3.1 Alur Pelaksanaan Pekerjaan ... 42
3.2 Prosedur Perencanaan ... 44
BAB 4 ANALISIS PERHITUNGAN ... 45
4.1 Data Jalan Tasikmalaya - Cipatujah ... 46
4.1.1Data Lalu Lintas ... 46
4.1.2Data Kondisi Lingkungan ... 48
Universitas Kristen Maranatha
viii
4.1.4Data Struktur Perkerasan Jalan ... 49
4.2 Analisis Data ... 49
4.2.1Angka Ekivalen ( E ) ... 49
4.2.2Lintas Ekivalen Permulaan ( LEP ) ... 51
4.2.3Indeks Tebal Perkerasan ( ITP ) ... 53
4.2.4Lintas Ekivalen Rencana ( LER ) ... 54
4.2.5 Umur Pelayanan Jalan ( n ) ... 55
4.3 Pembahasan ... 56
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
Universitas Kristen Maranatha
ix
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
a = Koefisien kekuatan relatif.
AASHTO = American Assosiation of State Highway and Transportation Official.
C = Koefisien distribusi kendaraan.
CBR = California Bearing Ratio.
DCP = Dynamic Cone Penetrometer.
DDT = Daya Dukung Tanah dasar.
E = Ekivalen kendaraan.
FR = Faktor Regional.
i = Faktor pertumbuhan lalu lintas.
IP = Indeks Permukaan.
IPo = Indeks Permukaan Awal umur rencana.
IPt = Indeks Permukaan Akhir umur rencana.
ITP = Indeks Tebal Perkerasan.
k = Modulus reaksi tanah dasar.
LAPEN = Lapis Penetrasi.
LASTON = Lapis Aspal Beton.
LEA = Lintas Ekivalen Akhir.
LEP = Lintas Ekivalen Permulaan.
LER = Lintas Ekivalen Rencana.
LET = Lintas Ekivalen Tengah.
LHR = Lalu Lintas Harian Rata-rata.
Universitas Kristen Maranatha
x
MR = Modulus Resilen.
n = Jumlah tahun pengamatan.
PI = Plastisitas Indeks.
SB = Sumbu Belakang kendaraan.
SD = Sumbu Depan kendaraan.
SGB = Sumbu Gandeng Belakang kendaraan.
SGD = Sumbu Gandeng Depan kendaraan.
SNI = Standar Nasional Indonesia.
RCI = Road Condition Index.
T = Beban sumbu, kg.
UR = Umur Rencana.
Universitas Kristen Maranatha
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur ... 8
Tabel 2.2 Indeks permukaan (IP) terhadap fungsi pelayanan ... 18
Tabel 2.3 Indeks kondisi jalan (RCI) terhadap kondisi permukaan jalan ... 19
Tabel 2.4 Distribusi beban sumbu untuk berbagai jenis kendaraan ... 23
Tabel 2.5 Pedoman penentuan jumlah lajur ... 24
Tabel 2.6 Koefisien distribusi kendaraan (C) ... 25
Tabel 2.7 Faktor regional (FR) ... 34
Tabel 2.8 Indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo) ... 36
Tabel 2.9 Indeks permukaan pada akhir umur rencana (IPt) ... 37
Tabel 2.10 Tebal minimum lapisan permukaan ... 40
Tabel 2.11 Tebal minimum lapisan pondasi ... 40
Tabel 2.12 Koefisien kekuatan relatif ... 41
Tabel 4.1 Data lalu lintas tahun 2006 ... 47
Tabel 4.2 Pengelompokan kendaraan ... 48
Tabel 4.3 LEP untuk kondisi berat normal ... 51
Universitas Kristen Maranatha
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta lokasi studi ... 4
Gambar 2.1 Penyebaran roda melalui lapisan perkerasan jalan ... 11
Gambar 2.2 Klasifikasi fungsi jaringan jalan ... 16
Gambar 2.3 Kekasaran permukaan jalan ... 17
Gambar 2.4 Indeks permukaan ... 18
Gambar 2.5 Beban sumbu standar 18.000 pon ... 21
Gambar 2.6 Pergerakan air di badan jalan ... 29
Gambar 2.7 Lapisan perkerasan bentuk kotak ... 30
Gambar 2.8 Lapisan perkerasan selebar badan jalan ... 30
Gambar 2.9 Diagram alir metode SNI 03-1732-1989... 31
Gambar 2.10 Korelasi CBR – DDT ... 35
Gambar 3.1 Bagan alir metodologi penelitian ... 43
Gambar 4.1 Susunan lapis perkerasan ... 49
Universitas Kristen Maranatha
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Nomogram untuk IPt = 2,5 dan IPo = ≥ 4 ... 60
Lampiran 2 Nomogram untuk IPt = 2,5 dan IPo = 3,9-3,5 ... 61
Lampiran 3 Nomogram untuk IPt = 2,0 dan IPo = ≥ 4 ... 62
Lampiran 4 Nomogram untuk IPt = 2,0 dan IPo = 3,9-3,5 ... 63
Lampiran 5 Nomogram untuk IPt = 1,5 dan IPo = 3,9-3,5 ... 64
Lampiran 6 Nomogram untuk IPt = 1,5 dan IPo = 3,4-3,0 ... 65
Lampiran 7 Nomogram untuk IPt = 1,5 dan IPo = 2,9-2,5 ... 66
Lampiran 8 Nomogram untuk IPt = 1,0 dan IPo = 2.9-2.5 ... 67
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Nomogram 1
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Nomogram 2
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Nomogram 3
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Nomogram 4
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Nomogram 5
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Nomogram 6
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Nomogram 7
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Nomogram 8
Univ
ersitas Kristen Mara
nath
Nomogram 9
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jenis kendaraan berat berkembang seiring dengan meningkatnya
kebutuhan akan transportasi. Dalam perencanaan tebal perkerasan, berat setiap
jenis kendaraan dihitung berdasarkan berat rata-rata kendaraan atau berat
maksimum kendaraan. Namun demikian banyak kendaraan berat yang membawa
beban lebih dari berat maksimum yang sudah ditentukan sehingga mempercepat
Universitas Kristen Maranatha
2
membawa beban melebihi berat maksimum maka jalan akan cepat rusak dan akan
memperpendek umur rencana.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis dampak
yang dapat ditimbulkan dari kelebihan beban terhadap umur rencana jalan.
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun ruang lingkup pembahasan dari tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
1. Daerah kajian terletak pada jalan Provinsi ruas Tasikmalaya-Cipatujah.
2. Metode yang digunakan untuk analisis adalah metode SNI 03-1732-1989.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut :
Pada Bab 1 akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan
masalah dan sistematika penulisan. Bab 2 meninjau keseluruhan masalah
berdasarkan literatur yang ada. Bab 3 membahas mengenai diagram alir, dan
parameter- parameter yang diukur. Bab 4 membahas perhitungan Lintas Ekivalen
Permulaan, kelebihan beban, hingga menentukan sisa umur rencana dari tebal
eksisiting dengan menggunakan metode SNI 03-1732-1989. Pada Bab 5
Universitas Kristen Maranatha
3
Peta lokasi studi jalan Provinsi ruas Tasikmalaya-Cipatujah seperti pada
57 Universitas Kristen Maranatha
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Angka ekivalen ( E ) truk pembawa pasir besi sebesar = 11,893. Dengan
berat total truk sebesar 36,08 ton, 1,45 kali lebih besar dari kondisi truk
Universitas Kristen Maranatha
58
2. Truk pembawa pasir besi tersebut tidak layak melewati ruas jalan Provinsi
Tasikmalaya-Cipatujah, karena ruas jalan tersebut merupakan jalan
kolektor yang didesain untuk kendaraan dengan beban muatan sumbu
terberatnya = 8 ton.
3. Umur pelayanan jalan tanpa memperhitungkan truk pembawa pasir besi
yaitu 2,85 tahun, sedangkan umur pelayanan jalan dengan
memperhitungkan truk pembawa pasir besi yaitu sebesar 2,73 tahun.
5.2 SARAN
Perlu adanya studi umur sisa perkerasan berdasarkan lendutan balik atau hasil
Universitas Kristen Maranatha
59
DAFTAR PUSTAKA
1. AASHTO. (1972), AASHTO Interim Guide for Design Of Pavement
Structures 1972.
2. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. (1983).
Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya NO. 01/PD/B/1983, Jakarta.
3. Sukirman, Silvia. (1993), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova,
Bandung.
4. Sukirman, Silvia. (2006), Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur,
Itenas, Bandung
5. Susilo, B. H., (1994), Perencanaan Perkerasan Lentur Jalan Raya,