• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada materi biologi vertebrata kelas X SMA GAMA Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada materi biologi vertebrata kelas X SMA GAMA Yogyakarta."

Copied!
208
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA

MATERI BIOLOGI VERTEBRATA KELAS X SMA GAMA YOGYAKARTA

Priskila Theofani

Pendidikan Biologi

Universitas Sanata Dharma

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar dan motivasi siswa pada materi vertebrata. Hal ini disebabkan oleh metode mengajar guru yang dominan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas XA SMA Gama Yogyakarta dengan menerapkan metode picture and picture pada materi biologi vertebrata.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Peneltian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 dengan subyek penelitian adalah 21 siswa kelas XA SMA Gama Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, dengan 2 kali pertemuan pada setiap siklus. Data hasil belajar ranah kognitif diperoleh dari hasil posttest siklus I dan posttest siklus II. Data hasil belajar ranah afektif diperoleh dari hasil lembar observasi. Data motivasi belajar diperoleh dari hasil lembar kuisioner awal dan kuisioner akhir. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data campuran (kuantitatif dan kualitatif).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode picture and picture pada materi Biologi vertebrata, siswa mengalami peningkatan hasil belajar ranah kognitif yang terlihat dari peningkatan rata-rata nilai dimana siklus I sebesar 77,61 dan siklus II menjadi 84,76. (2) Hasil belajar ranah afektif mengalami peningkatan dari 87,28 pada siklus I menjadi 93,14 pada siklus II. (3) Siswa mengalami peningkatan motivasi belajar terlihat dari rata-rata yaitu 75,29 pada siklus I menjadi 82,67 pada siklus II.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan metode

picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada

materi biologi vertebrata kelas X SMA Gama Yogyakarta.

Kata Kunci : picture and picture, hasil belajar, motivasi belajar, biologi

(2)

8

ABSTRACT

IMPLEMENTING PICTURE AND PICTURE METHOD FOR

DEVELOPING STUDENT’S OUTCOMES AND MOTIVATION IN

VERTEBRATE MATERIAL GRADE X SMA GAMA YOGYAKARTA

PRISKILA THEOFANI

BIOLOGY EDUCATION

SANATA DHARMA UNIVERSITY

The background of the study is the low of students’ outcomes and motivation in vertebrate material. This is caused by a dominant teacher teaching methods using methods lecture. This study aims to develop students’ outcomes and motivation by using picture and picture method in vertebrate material.

The study is a descriptive research. The research uses class action research. It was done on April to May 2015. The study involves 21 students grade XA SMA Gama Yogyakarta 2014/2015. The research was done in two cycles; every cycle consisted of two meeting. The data in cognitive field was obtained from observation sheet. The learning motivation was obtained from the beginning and the last questioners. The data was analysed by mixing quantitative and qualitative methods.

The result of the study shows two points. The first is that by using cooperative learning, picture and picture method in vertebrate material, the student’s outcomes in cognitive field have increased which the first cycle is 77.61 and the second is 84.76. the second is that the result of the study in affective filed has increase from 87,28 to 93,14 in the second cycle. The last is that student’ motivation has increase from 75,29 in the first cycle to 82,67.

The conclusion of the study was the implementation picture and picture method increase student’s outcomes and motivation in vertebrate material grade X SMA Gama Yogyakarta

Keywords : picture and picture, student outcomes, student’ motivation, biology of

(3)

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA

MATERI BIOLOGI VERTEBRATA KELAS X SMA GAMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Priskila Theofani

NIM : 111434043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA

MATERI BIOLOGI VERTEBRATA KELAS X SMA GAMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Priskila Theofani

NIM : 111434043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

PERSEMBAHAN

Segala Perkara dapat kutanggung didalam Dia yang

memberi kekuatan kepadaku

(Filipi 4 : 13)

Karya Ini Saya Persembahkan Untuk:

1. Bapak Dan Ibu Yang Tersayang

2. Keluarga Dan Saudara Yang Terkasih

3. Dosen pembimbing : Dra. Maslicah Asy’ari, M.Pd.

4. Keluarga Pendidikan Biologi

5. Keluarga besar Gereja Kristen Nazarene Gloria

6. Universitas Sanata Dharma

MOTTO

(8)
(9)
(10)

vii ABSTRAK

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA

MATERI BIOLOGI VERTEBRATA KELAS X SMA GAMA YOGYAKARTA

Priskila Theofani

Pendidikan Biologi

Universitas Sanata Dharma

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar dan motivasi siswa pada materi vertebrata. Hal ini disebabkan oleh metode mengajar guru yang dominan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas XA SMA Gama Yogyakarta dengan menerapkan metode picture and picture pada materi biologi vertebrata.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Peneltian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 dengan subyek penelitian adalah 21 siswa kelas XA SMA Gama Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, dengan 2 kali pertemuan pada setiap siklus. Data hasil belajar ranah kognitif diperoleh dari hasil posttest siklus I dan posttest siklus II. Data hasil belajar ranah afektif diperoleh dari hasil lembar observasi. Data motivasi belajar diperoleh dari hasil lembar kuisioner awal dan kuisioner akhir. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data campuran (kuantitatif dan kualitatif).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode picture and picture pada materi Biologi vertebrata, siswa mengalami peningkatan hasil belajar ranah kognitif yang terlihat dari peningkatan rata-rata nilai dimana siklus I sebesar 77,61 dan siklus II menjadi 84,76. (2) Hasil belajar ranah afektif mengalami peningkatan dari 87,28 pada siklus I menjadi 93,14 pada siklus II. (3) Siswa mengalami peningkatan motivasi belajar terlihat dari rata-rata yaitu 75,29 pada siklus I menjadi 82,67 pada siklus II.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan metode

picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada

materi biologi vertebrata kelas X SMA Gama Yogyakarta.

Kata Kunci : picture and picture, hasil belajar, motivasi belajar, biologi

(11)

viii ABSTRACT

IMPLEMENTING PICTURE AND PICTURE METHOD FOR DEVELOPING STUDENT’S OUTCOMES AND MOTIVATION IN

VERTEBRATE MATERIAL GRADE X SMA GAMA YOGYAKARTA PRISKILA THEOFANI

BIOLOGY EDUCATION SANATA DHARMA UNIVERSITY

The background of the study is the low of students‟ outcomes and motivation

in vertebrate material. This is caused by a dominant teacher teaching methods using methods lecture. This study aims to develop students‟ outcomes and motivation by using picture and picture method in vertebrate material.

The study is a descriptive research. The research uses class action research. It was done on April to May 2015. The study involves 21 students grade XA SMA Gama Yogyakarta 2014/2015. The research was done in two cycles; every cycle consisted of two meeting. The data in cognitive field was obtained from observation sheet. The learning motivation was obtained from the beginning and the last questioners. The data was analysed by mixing quantitative and qualitative methods.

The result of the study shows two points. The first is that by using cooperative learning, picture and picture method in vertebrate material, the student‟s outcomes in cognitive field have increased which the first cycle is 77.61 and the second is 84.76. the second is that the result of the study in affective filed has increase from 87,28 to 93,14 in the second cycle. The last is that student‟ motivation has increase from 75,29 in the first cycle to 82,67.

The conclusion of the study was the implementation picture and picture

method increase student‟s outcomes and motivation in vertebrate material grade X SMA Gama Yogyakarta

Keywords : picture and picture, student outcomes, student‟ motivation, biology of

(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

senantiasa melimpahkan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dengan judul

skripsi “Penerapan Metode Picture and Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar

dan Motivasi Siswa pada Materi Biologi Vertebrata Kelas X SMA Gama

Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan

Biologi.

Penulisan skripsi ini banyak memperoleh bantuan, dukungan dan doa dari

berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan rahmat kehidupan dan

penyertaan kepada penulis.

2. Bapak Rohandi Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc selaku ketua Program Studi

Pendidikan Biologi Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Dra. Maslicah Asy‟ari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang sudah

sabar membimbing dan membantu dalam penyusunan dan penyelesaian

skripsi.

5. Bapak Drs. Gunardi selaku guru mata pelajaran biologi kelas XA SMA Gama

Yogyakarta

6. Segenap staf guru dan karyawan serta siswa kelas XA SMA Gama

(13)

x

7. Bapak dan ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan

mengajari penulis selama belajar di Pendidikan Biologi.

8. Segenap staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

membantu dan melayani segala keperlian akademik dalam penelitian.

9. Orang tua (Pdt. Djen T. Sanger, M.Th. dan Ibu Diah Kustiningsih, S.Th.) dan

adik (Akwila Theo Kahal J.S.) serta segenap keluarga yang selalu

memberikan dorongan baik moril maupun material kepada penulis serta doa

demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan studi.

10. Teman-temanku Galuh, Ricca, Helen, Ancis dan Budin yang bersedia

menjadi observer selama penulis melakukan penelitian.

11. Teman-teman Pendidikan Biologi 2011 yang selalu mendukung, memberi

semangat, kebersamaan selama penulis menjalankan studi dan penyelesaian

skripsi ini.

12. Keluarga besar dan Pemuda/I Gereja Kristen Nazarene Gloria yang

mendukung dalam doa dan memberi semangat dalam pengerjaan skripsi.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas doa

dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang mendukung demi

perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi dapat bermanfaat

bagi penulis dan bagi para pembaca.

(14)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………..ii

HALAMAN PENGESAHAN………iii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………..v

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..……vi

ABSTRAK……….vii

A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 4

C. BATASAN MASALAH ... 5

D. TUJUAN PENELITIAN ... 6

E. MANFAAT PENELITIAN ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. HASIL BELAJAR ... 8

(15)

xii

2. Pengertian Hasil Belajar ... 9

B. MOTIVASI BELAJAR ... 13

C. METODE PICTURE AND PICTURE ... 19

1. Pengertian Metode Pembelajaran Picture and Picture ... 19

2. Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Picture and Picture ... 20

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture ... 21

4. Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran Picture and Picture ... 23

D. MATERI BIOLOGI VERTEBRATA ... 25

E. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN ... 25

F. KERANGKA BERPIKIR ... 26

F. METODE PENGUMPULAN DATA ... 41

G. ANALISIS DATA ... 42

H. INDIKATOR KEBERHASILAN PENELITIAN ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. DESKRIPSI PENELITIAN TIAP SIKLUS ... 46

1. Siklus I ... 46

2. Siklus II ... 54

B. ANALISA DATA ... 62

1. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 62

2. Hasil Belajar Ranah Afektif ... 65

3. Motivasi Siswa ... 66

C. PEMBAHASAN ... 67

1. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 67

(16)

xiii

3. Motivasi Siswa ... 71

D. KETERBATASAN PENELITIAN ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. KESIMPULAN ... 74

B. SARAN ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(17)

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA ... 42

TABEL 3.2 KRITERIA SKOR KETUNTASAN INDIVIDU ... 42

TABEL 3.3 KRITERIA HASIL PERSENTASE OBSERVASI ASPEK AFEKTIF SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN... 43

TABEL 3.4 KATEGORI MOTIVASI SISWA ... 44

TABEL 3.5 INDIKATOR KEBERHASILAN PENELITIAN ... 45

TABEL 4.1 TES HASIL BELAJAR SIKLUS I (RANAH KOGNITIF ) ... 63

TABEL 4.2 TES HASIL BELAJAR SIKLUS II (RANAH KOGNITIF) ... 64

TABEL 4.3 NILAI HASIL OBSERVASI KELOMPOK SISWA ... 65

TABEL 4.4 PERSENTASE ASPEK AFEKTIF SISWA KATEGORI TINGGI SIKLUS I DAN SIKLUS II ... 66

TABEL 4.5 MOTIVASI SISWA ... 66

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR. 2.1. KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN ... 28

GAMBAR 3.1 : SIKLUS PELAKSANAAN TINDAKAN KELAS ... 32

GAMBAR 4.1. SISWA MENGISI LEMBAR KUISIONER (AWAL) ... 47

GAMBAR 4.2. KEGIATAN APERSEPSI ... 48

GAMBAR 4.3. DISKUSI KELOMPOK ... 49

GAMBAR 4.4. SISWA MENJELASKAN HASIL DISKUSI ... 50

GAMBAR 4.5. KEGIATAN APERSEPSI ... 51

GAMBAR 4.6. DISKUSI KELOMPOK ... 52

GAMBAR 4.7. PRESENTASI KELOMPOK ... 52

GAMBAR 4.8 SISWA MENGERJAKAN TEST KOGNITIF I ... 54

GAMBAR 4.9. KEGIATAN APERSEPSI ... 56

GAMBAR 4.9. PEMBENTUKAN KELOMPOK ... 56

GAMBAR 4.10. DISKUSI KELOMPOK ... 57

GAMBAR 4.11. KEGIATAN APERSEPSI ... 58

GAMBAR 4.12. DISKUSI KELOMPOK ... 59

GAMBAR 4.13. SISWA MENGERJAKAN TEST KOGNITIF II ... 61

GAMBAR 4.14 GRAFIK PERSENTASE KKM ... 69

GAMBAR 4.15 GRAFIK HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF ... 71

GAMBAR 4.16 GRAFIK KATEGORI HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF 71 GAMBAR 4.17 GRAFIK MOTIVASI BELAJAR SISWA ... 72

(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. SURAT KETERANGAN IJIN PENELTIAN ... 79

LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN ... 80

LAMPIRAN 3. SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 81

LAMPIRAN 4. RPP : SIKLUS I ... 84

LAMPIRAN 5. RPP : SIKLUS II ... 89

LAMPIRAN 6. LKS : SIKLUS I ... 94

LEMBAR KERJA SISWA 1 ... 94

LEMBAR KERJA SISWA 2 ... 97

LAMPIRAN 7. LKS : SIKLUS II ... 99

LEMBAR KERJA SISWA 3 ... 99

LEMBAR KERJA SISWA 4 ... 102

LAMPIRAN 8. POST TEST SIKLUS I DAN KISI-KISI SOAL ... 104

KISI-KISI POST TEST SIKLUS I ... 105

LAMPIRAN 9. POST TEST SIKLUS II DAN KISI-KISI SOAL ... 106

KISI-KISI SOAL POST TEST SIKLUS II ... 107

LAMPIRAN 10. ... 108

LEMBAR OBSERVASI SISWA ... 108

LAMPIRAN 11. KUISIONER MOTIVASI SISWA (AWAL) ... 110

KISI-KISI KUISIONER S(AWAL) ... 112

LAMPIRAN 12. KUISIONER MOTIVASI SISWA (AKHIR) ... 114

(20)

xvii

LAMPIRAN 13. HASIL LKS PERTEMUAN I - IV ... 117

LAMPIRAN 14. HASIL POST TEST SIKLUS I ... 137

LAMPIRAN 15. HASIL POST TEST SIKLUS II ... 143

LAMPIRAN 16. HASIL OBSERVASI PERTEMUAN I - IV ... 147

LAMPIRAN 17. HASIL KUISIONER AWAL ... 163

LAMPIRAN 18. HASIL KUISIONER AKHIR ... 169

LAMPIRAN 19. MEDIA PICTURE AND PICTURE ... 175

LAMPIRAN 20. TABEL PERHITUNGAN KUISIONER AWAL ... 180

LAMPIRAN 21. TABEL PERHITUNGAN KUISIONER AKHIR ... 182

LAMPIRAN 22. TABEL PERHITUNGAN HASIL BELAJAR RANAH AFEKTIF ... 184

LAMPIRAN 23. TABEL PERHITUNGAN POSTEST I ... 185

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan faktor utama dalam perkembangan ilmu

pengetahuan seseorang. Pendidikan yang wajib diikuti adalah belajar 9

tahun yaitu jenjang SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama)

dan SMA (Sekolah Menengah Atas). Pendidikan yang diperoleh anak tidak

hanya di sekolah akan tetapi semua faktor bisa dijadikan sumber pendidikan

tetapi akan baik jika pendidikan dijalani di sekolah. Tetapi kenyataan yang

terjadi di sekolah tentang belajar mengajar tidak sesuai dengan yang

diharapkan. Anak-anak di sekolah belajar dengan giat dan tekun pada saat

proses pembelajaran, akan tetapi kebanyakan anak-anak merasa bosan dan

malas. Hal tersebut dikarenakan materi yang disampaikan banyak

menggunakan metode ceramah, sehingga saat seorang guru mengajar

anak-anak banyak yang melakukan aktivitasnya sendiri. Seperti tidur, “

coret-coret” di kertas, mengobrol dengan teman yang lain bukan tentang materi

yang diajarkan bahkan ada yang bermain handphone sehingga tidak

mendengarkan gurunya mengajar.

Di sisi lain salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di

Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak.

Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah

(22)

Kelemahan para pendidik kita adalah guru tidak pernah menggali masalah

dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan

anak bukan memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam

menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk kreatif. Hal tersebut harus dilakukan sebab

pada dasarnya gaya berpikir anak sangat berbeda-beda. Selain kurang

kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang

sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya

didasarkan pada keinginan pemerintah untuk merubahnya menjadi lebih

baik tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Seperti yang sudah diungkapkan di atas ada beberapa permasalahan

yang sering terjadi di SMA Gama Yogyakarta. Permasalahan yang paling

utama adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah. Banyak hal yang

sering dialami oleh guru saat mengajar dan semua guru mengalami hal yang

sama. Jika dilihat dari aspek kognitif yang paling utama adalah siswa tidak

memiliki kemauan untuk menerima materi sehingga tidak ada pelajaran

yang didapat. Menurut guru-guru yang mengajar bagi mereka jika siswa

tersebut sudah masuk saja itu sudah baik sekali karena keinginan mereka

lemah untuk bersekolah sehingga pengetahuan yang didapatpun akan

rendah.

Selain itu jika dilihat dari aspek afektif adalah siswa kurang

memperhatikan guru saat guru mengajar di depan hal ini terbukti pada saat

(23)

lain. Hal lain adalah siswa kurang menanggapi apa yang ditanyakan oleh

guru dan siswa kurang menghargai adanya guru di depan yang sedang

mengajar. Permasalahan yang terjadi di dalam kelas juga adalah motivasi

yang dimiliki siswa sangat rendah. Siswa kurang antusias saat menerima

pelajaran dari guru. Siswa hanya ingin masuk kelas saja tetapi tidak

memiliki motivasi untuk belajar. Dari hasil wawancara dengan guru hampir

semua siswa mengalami hal yang sama karena bagi mereka masuk sekolah

hanya sebuah rutinitas yang harus dijalankan. Tetapi jika dilihat dari sudut

guru yang mengajar ada permasalahan yang juga terjadi yaitu pertama guru

tidak dapat mengelola kelas dengan baik. Hal tersebut terjadi disebabkan

karena sikap semua siswa di kelas sama yaitu kurang memperhatikan guru

dan motivasi belajar kurang. Selain itu juga guru mengajar kurang variatif

sehingga siswa merasa bosan saat belajar dan pembelajaran juga berpusat

kepada guru. Hal lain juga guru kurang menggunakan media yang bervariasi

hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan guru dalam menggunakan

media.

Di sisi lain dilihat dari data hasil belajar untuk materi biologi

vertebrata pada tahun ajar 2013-2014 pada kelas X menunjukkan bahwa

KKM sebesar 75 dengan persentase siswa yang telah tuntas belajar sebesar

4-5 siswa sedangkan 15-17 siswa belum tuntas belajar. Jika dirata-rata

dengan presentase siswa yang lulus mencapai 25-30% dan yang tidak lulus

mencapai 70%. Data tersebut diketahui melalui wawancara dengan guru

(24)

mengajar. Selain itu untuk pelajaran biologi siswa sebaiknya lebih aktif dan

kreatif. Hal lain juga metode dalam pengajaran biologi sebaiknya bervariasi

agar materi yang disampaikan tidak membosankan. Saat guru menerangkan

di depan kelas, siswa tidak memperhatikan dan guru tidak menegur siswa.

Selain itu juga guru saat mengajar vertebrata menggunakan metode

ceramah, sehingga siswa bosan saat mendengar. Hal ini dikarenakan guru

tidak menggunakan metode lain selain metode ceramah.

Penerapan metode picture and picture diharapkan dapat membuat

pembelajaran biologi khususnya pada materi vertebrata menarik perhatian

siswa, mengurangi rasa bosan dan malas serta membantu siswa dalam

meningkatkan hasil belajar pada materi vertebrata kelas X SMA Gama

Yogyakarta, karena metode picture and picture ini banyak menggunakan

gambar yang akan yang lebih mengaktifkan siswa dan membuat siswa

menggunakan daya nalar dan pengetahuan mereka dalam mengamati dan

menganalisa gambar yang telah disediakan. Selain itu metode picture and

picture diharapkan menjadi salah satu metode yang dapat digunakan saat

mengajar.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

“Apakah Penerapan Metode Picture and Picture dapat Meningkatkan Hasil

Belajar dan Motivasi Siswa pada pada Materi Biologi Vertebrata Kelas X

(25)

C. BATASAN MASALAH

Batasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan

tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian, maka diadakan batasan

masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hasil Belajar

a. Kognitif

Hasil belajar pada penelitian ini kemampuan siswa pada aspek

kognitif yaitu dari hasil post-test.

b. Afektif

Hasil belajar pada penelitian ini kemampuan siswa pada aspek

afektif yaitu dari hasil observasi melingkupi jawaban, penilaian dan

karakteristik.

2. Materi

Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dibatasi pada

kompetensi dasar berupa mendeskripsikan ciri-ciri filum (morfologi dan

anatomi) dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan.

3. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa - siswi kelas XA SMA GAMA

Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 orang.

4. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa ranah kognitif dan

(26)

5. Motivasi

Motivasi siswa yang akan diteliti melingkupi aspek memberi angka,

kompetisi, pujian dan hadiah.

6. Tipe Picture and Picture

Tipe picture and picture yang digunakan adalah tipe menggolongkan dan

tipe memasangkan.

D. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar dan motivasi

siswa kelas XA SMA GAMA Yogyakarta pada mata pelajaran biologi

vertebrata menggunakan metode picture and picture.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian tindakan kelas ini bagi guru, bagi siswa, bagi

sekolah, bagi mahasiswa adalah berikut :

1. Bagi Guru adalah :

a. Diharapkan dapat menambah cara pengajaran baru dengan metode

seperti picture and picture.

b. Menambah pengalaman baru tentang penggunaan media gambar

sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran.

c. Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar.

2. Bagi Siswa adalah :

a. Membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi biologi

(27)

b. Membantu meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam

belajar biologi.

c. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam mengeluarkan pendapat

dan bersosialisasi dengan baik.

3. Bagi sekolah adalah :

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang terjadi di

sekolah tersebut.

4. Bagi mahasiswa adalah :

Mampu melakukan penelitian tindakan kelas dengan baik serta

(28)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. HASIL BELAJAR

1. Belajar

Menurut Winkel (1996 : 22), belajar adalah semua aktivitas mental

atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan,

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan

pemahaman. Sedangkan menurut. Surya (1981: 32), definisi belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam Suryabrata (1984 : 252) belajar

merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang

kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari

perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Prinsip – prinsip belajar menurut Hamzah (2012 : 34) antara lain:

a) Stimulus belajar

Stimulus belajar hendaknya benar–benar mengkomunikasikan

informasi atau pesan yang hendak disampaikan kepada siswa melalui

cara mengulang atau pengulangan dan menyebutkan kembali pesan

(29)

b) Perhatian dan motivasi

Beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa

yaitu, menggunakan cara belajar yang bervariasi, mengadakan

pengulangan informasi, memberikan kesempatan bagi siswa untuk

menyampaikan pendapatnya, menyediakan media dan alat bantu yang

menarik perhatian siswa

c) Respon yang dipelajari

Respon siswa terhadap stimulus guru berupa perhatian, serta

partisipasi dan minat siswa saat mengikuti kegiatan belajar.

d) Penguatan

Sumber penguatan belajar siswa dapat berasal dari dalam, luar diri

siswa. Dari dalam diri siswa apabila respon yang dilakukan oleh siswa

benar-benar memuaskan dirinya dan sesuai kebutuhan, dari luar siswa

yaitu dengan pemberian ganjaran, hadiah serta nilai.

Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan

bahwa belajar dilakukan oleh masing-masing individu. Pada siswa

belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap yang difasilitatori oleh guru.

2. Pengertian Hasil Belajar

Soedijarto (1997 : 15) mendefinisikan, tentang hasil belajar adalah

sebagai berikut : Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai

(30)

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Senada dengan definisi tersebut,

Munadir (1989 : 34) mendefinsikan : Belajar sebagai perubahan dalam

disposisi atau kapabilitas manusia selama periode waktu tertentu yang

disebabkan oleh proses perubahan, dan perubahan itu dapat diamati

dalam bentuk perubahan tingkat laku yang dapat bertahan selama

beberapa periode waktu.

Menurut Anni (2004 : 11) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar terbagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a) Faktor internal, yang mencakup aspek fisik, misalnya kesehatan organ

tubuh, aspek psikis, misalnya intelektual, emosional, motivasi, dan

aspek sosial, misalnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan.

b) Faktor eksternal, misalnya variasi dan derajat kesulitan materi yang

dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, budaya belajar

masyarakat dan sebagainya.

Hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa dalam penelitian

ini adalah aspek kognitif dan afektif. Menurut Revisi Taksonomi Bloom

aspek kognitif terdiri atas enam bagian yaitu :

1. Kognitif

a) Mengingat

Yang dimaksud dengan mengingat ialah tingkat kemampuan yang

hanya meminta responden untuk mengetahui atau mengenal

(31)

menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan,

mengulangi dan menemukan kembali.

b) Memahami

Yang dimaksud dengan memahami ialah kemampuan yang

mengharapkan responden mampu memahami arti atau konsep,

situasi dan fakta yang diketahuinya. Memahami berarti

menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan,

menjelaskan dan membeberkan.

c) Menerapkan

Yang dimaksud dengan penerapan ialah kemampuan yang

mengharapkan responden dituntut untuk menerapkan atau

menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru

baginya; dapat berupa ide, teori atau petunjuk teknis. Menerapkan

berarti melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan,

mempraktekan, memilih menyusun, memulai dan menyelesaikan

d) Menganalisis

Yang dimaksud dengan analisis ialah kemampuan yang mampu

menguraikan suatu situasi tertentu ke dalam komponen atau unsur

pembentukannya. Dapat berupa kemampuan untuk menguraikan,

membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah

(32)

e) Mengevaluasi

Yang dimaksud dengan evaluasi adalah responden diminta untuk

membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi

berdasarkan suatu kriteria tertentu kegiatan penilaian dapat dilihat

dari segi tujuannya, dan gagasannya. Berupa menyusun hipotesis,

mengkritik, memprediksi, menilai, menguji dan sebagainya

f) Berkreasi

Berkreasi artinya merancang, membangun, merencanakan,

memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan,

memperkuat, memperindah dan mengubahnya.

Dalam penelitian ini aspek kognitif yang digunakan adalah

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi.

2. Afektif

Aspek afektif terdiri atas lima aspek yang mencakup yaitu sebagai

berikut.

a) Stimulasi

Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari

luar yang datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala, dalam

tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi

control dan seleksi gejala rangsangan dari luar.

b) Jawaban

Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap

(33)

perasaan, kepuasan dalam menjawab rangsang dari luar kepada

dirinya.

c) Penilaian

Penilaian yakni penilaian ini termasuk di dalamnya kesediaan

menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima

nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.

d) Organisasi

Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,

pemantapan dan prioritas nilai.

e) Karakteristik

Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki

seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah

lakunya.

Dalam penelitian ini aspek afektif yag termasuk melingkupi

jawaban, penilaian dan karakteristik.

B. MOTIVASI BELAJAR

Menurut Sardiman (2005 : 75) motivasi belajar diartikan sebagai

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga

seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka maka

akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.

(34)

pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk

bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang

mendasarinya.

Menurut Frederick (2007 : 35), motivasi adalah perubahan energi dalm

diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan. Dengan pengertian ini dapat dikatakan bahwa motivasi

adalah sesuatu yang kompleks. Beberapa cara meningkatkan motivasi

belajar menurut Fathurrohman dan Sutikno (2007 : 20) adalah

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.

Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik.

Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar

yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian

angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan

bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai

afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.

2. Menjelaskan tujuan kepada peserta didik

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang

guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan

dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula

(35)

3. Hadiah

Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi.

Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang

belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang

berprestasi.

4. Saingan/kompetisi

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk

meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi

yang telah dicapai sebelumnya.

5. Pujian

Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan

atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan pujian

siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik

lagi.

6. Hukuman

Cara meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan hukuman.

Hukuman akan diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat

proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar

siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi

belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah

hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan

(36)

7. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.

Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta

didik. Selain itu, guru juga dapat membuat siswa tertarik dengan materi

yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan

mudah dimengerti siswa.

8. Membentuk kebiasaan belajar yang baik

Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal

belajar.

9. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun

kelompok.

Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses

dan hasil belajarnya. Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara

lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada para

siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan

warna-warni akan menarik siswa untuk mencatat dan mempelajari materi yang

telah disampaikan.

10. Menggunakan metode yang bervariasi

Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode

pembelajaran yang variasi. Metode yang bervariasi akan sangat

membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode

yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada

(37)

11. Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

Motivasi belajar bisa tumbuh dari dalam diri seseorang tetapi juga

dapat dibantu oleh guru. Dalam hal ini motivasi belajar dilakukan untuk

meningkatkan semangat belajar siswa agar mendapat nilai yang lebih

baik. Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi

sesuai dengan Sutikno (2007: 20).

Indikasi siswa mengalami motivasi yaitu :

1. Perasaan Tertarik

Sejak semula dunia ini menunjukkan suatu karakter yang bersifat

mengajak bagi seorang anak. Artinya dunia ini memperlihatkan

dirinya dengan cara yang menarik, memikat.

2. Motif

Motif dalam bahasa inggrisnya “motive” dari kata “motion” yang

berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Motif dalam psikologi

berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya

suatu tingkah laku. Jadi kata motif diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

3. Perasaan Senang

Antara minat dengan perasaan senang terdapat hubungan timbal balik,

sehingga tidak mengherankan kalau peserta didik yang berperasaan

(38)

Perasaan senang merupakan aktivitas psikis yang di dalamnya subjek

menghayati nilai-nilai dari suatu objek.

4. Perhatian

Perhatian adalah konsentrasi / aktivitas jiwa kita terhadap

pengamatan, pengertian, dan sebagainya dengan mengenyampingkan

yang lain dari pada itu.

Diantara indikator yang bisa dijadikan ukuran siswa termotivasi

adalah:

1. Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan

permasalahan yang dihadapi ketik belajar.

2. Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi

dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar.

3. Penampilan berbagai usaha belajar dalam menjalani dan

menyelesaikan kegiatan belajar sampai mencapai hasil.

4. Siswa bergairah belajar.

5. Kemandirian belajar.

Sardiman (2005 : 82) memberikan penjelasan ciri-ciri seseorang

termotivasi diantaranya:

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu

yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai).

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

(39)

5. Cepat bosan dengan tugas rutin (kurang kreatif).

6. Sering mencari dan memecahkan soal-soal.

7. Tidak mudah melepaskan hal-hal yang sudah diyakini.

8. Dapat mempertahankan pendapatnya.

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas berarti dia telah memiliki

motivasi yang kuat dalam proses belajar mengajar. Ciri-ciri tersebut akan

menjadi penting karena dengan motivasi yang kuat siswa akan bisa

belajar dengan baik, lebih mandiri dan tidak terjebak pada sesuatu yang

rutinitas dan mekanis.

C. METODE PICTURE AND PICTURE

1. Pengertian Metode Pembelajaran Picture and Picture

Menurut Istarani (2011 : 34) metode pembelajaran adalah seluruh

rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum,

sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala

fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung

dalam proses belajar mengajar. Sedangkan Ali (1987 : 45) menyatakan

bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat

digunakan untuk mengembangkan dan mengarahkan pembelajaran di

kelas atau di luar kelas yang sesuai dengan karakteristik perkembangan

dan karakteristik belajar siswa.

Metode pembelajaran Picture and picture adalah suatu model belajar

(40)

logis. Metode Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media

dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama

dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru

sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk

kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. (Istarani, 2011)

2. Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Picture and Picture

Menurut David & Robert (2007 : 82), prinsip dasar model

pembelajaran picture and picture adalah sebagai berikut :

a) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

b) Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua

anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

c) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung

jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.

d) Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

e) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajarnya.

f) Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta

mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani

dalam kelompok kooperatif.

Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam

(41)

gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan

siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi

bermakna.

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture

Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan Picture and picture ini

menurut Jamal (2011 : 32-37) terdapat tujuh langkah yaitu:

a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apa

yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang

bersangkutan. Dengan demikian maka siswa dapat mengukur

sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. Disamping itu guru

juga harus menyampaikan indikator-indikator ketercapaian KD,

sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai

oleh peserta didik.

b) Menyajikan materi sebagai pengantar

Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat

penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan

pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat

dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang

menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan

motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan

menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang

(42)

c) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang

berkaitan dengan materi.

Dalam proses penyajian materi, guru mengajak siswa ikut

terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap

gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. Dengan

gambar kita akan menghemat energi kita dan siswa akan lebih

mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangan

selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau

mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan

tertentu.

d) Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian untuk

memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang

logis.

Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena

penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa

merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga

siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus

diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa

untuk diurutkan, disatukan, atau di modifikasi.

e) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran dari urutan gambar

tersebut.

Siswa dilatih untuk mengemukan alasan pemikiran atau

(43)

guru sangatlah penting sebagai fasilitator dan motivator agar siswa

berani mengemukakan pendapatnya.

f) Dari alasan/urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan

konsep atau materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Dalam proses ini guru harus memberikan

penekanan-penekanan pada hal ingin dicapai dengan meminta siswa lain untuk

mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa

mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan

indikator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah

menguasai indikator yang telah ditetapkan.

g) Siswa diajak untuk menyimpulkan/merangkum materi yang baru

saja diterimanya.

Kesimpulan dan rangkuman dilakukan bersama dengan

siswa. Guru membantu dalam proses pembuatan kesimpulan dan

rangkuman. Apabila siswa belum mengerti hal-hal apa saja yang

harus diperhatikan dalam pengamatan gambar tersebut guru

memberikan penguatan kembali tentang gambar tersebut.

4. Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran Picture and Picture

Dalam setiap model pembelajaran tentu ada kelebihan dan

kekurangannya, kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Picture

(44)

a) Kelebihan model pembelajaran Picture and picture:

1) Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal

pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai

dan materi secara singkat terlebih dahulu.

2) Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru

menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.

3) Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa

disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.

4) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru

menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.

5) Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati

langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.

b) Kelemahan model pembelajaran picture and picture:

1) Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas

serta sesuai dengan materi pelajaran.

2) Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya

nalar atau kompetensi siswa yang dimiliki.

3) Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan

gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi

pelajaran.

4) Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau

(45)

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Picture and picture memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif dan

menyenangkan. Sehingga melalui model pembelajaran ini akan

membantu meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam belajar.

Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam

proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam

proses pembelajaran.

D. MATERI BIOLOGI VERTEBRATA

Pembelajaran ini didasarkan pada Standar Kompetensi 3. yaitu Memahami

manfaat keanekaragaman hayati. dan Kompetensi Dasar 3.4 adalah

mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi

kehidupan. Pembelajaran biologi vertebrata menekankan pada siswa untuk

mengetahui dan mengerti berbagai ciri-ciri filum dan peranannya bagi

kehidupan. Secara garis besar materi yang dipelajari adalah menjelaskan

tentang ciri-ciri dan pengelompokan pada kelas Pisces, Amphibi, Reptil,

Aves dan Mammalia.

E. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Rahmat Fauzi (2011/2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa

adanya peningkatan motivasi belajar biologi siswa dengan penerapan

pembelajaran picture and picture di kelas VIII D SMP Negeri 14

Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian penerapan metode

pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut

(46)

biologi siswa pada pra siklus sebesar 72.09% , pada siklus I sebesar

74,09% dan pada siklus II sebesar 79,96%. Rata-rata nilai presentase

capaian setiap indikator dari observasi motivasi belajar biologi siswa

pada pra siklus adaah 50,9 % pada siklus I sebesar 74,06 % dan pada

siklus II sebesar 86,87%.

2. Nafi‟ah, Khoirun (2015) dalam penelitian membuktikan bahwa

penerapan metode pembelajaran picture and picture dengan

menggunakan media “jendela sosiologi” dapat meningkatkan partisipasi

belajar sosiologi siswa kelas X IIS 1 SMA Negeri 1 Jetis tahun pelajaran

2014/2015.Rata-rata partisipasi belajar siswa pada siklus I adalah 51,7%

dan rata-rata partisipasi belajar siswa pada siklus II 78,7% atau

mengalami peningkatan 27%. Persentase partisipasi belajar siswa 78,7%

pada siklus II sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang sudah

ditetapkan yaitu sebesar 76%.

F. KERANGKA BERPIKIR

Para siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan belajar biologi

dikarenakan siswa tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti

pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung tersebut, siswa

tidak memperhatikan guru saat guru memberikan penjelasan tetapi

melakukan kesibukan sendiri seperti mengobrol dengan teman lain, bermain

handphone ataupun ada yang sering keluar masuk kelas. Guru tidak dapat

mengelola kelas dengan baik itu dikarenakan guru merasa jika siswa masuk

(47)

Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang didapatkan

sebanyak 15 hingga 17 siswa tidak lulus Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) dan hanya 4 hingga 5 siswa yang tuntas KKM dengan skor KKM

yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 75. Pembelajaran yang baik

melibatkan siswa didalam proses belajar mengajar. Selain itu untuk

pelajaran biologi siswa sebaiknya lebih aktif dan kreatif. Hal lain juga

metode dalam pengajaran biologi sebaiknya bervariasi agar materi yang

disampaikan tidak membosankan.

Pembelajaran dengan metode picture and picture memiliki ciri aktif,

inovatif, kreatif dan menyenangkan. Model pembelajaran ini mengandalkan

gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Sehingga

gambar-gambar menjadi faktor utama dalam pembelajaran.

Selain itu sesuai dengan hasil penelitian Rahmat Fauzi (2011/2012)

terjadi peningkatan presentase hasil belajar dan motivasi. Peningkatan pada

motivasi belajar siswa pra siklus adaah 50,9 % pada siklus I sebesar 74,06

% dan pada siklus II sebesar 86,87%. Sedangkan pada penelitian Nafi‟ah,

Khoirun (2015) membuktikan bahwa penerapan metode pembelajaran

picture and picture dengan menggunakan media “jendela sosiologi” dapat

meningkatkan partisipasi belajar sosiologi siswa kelas x iis 1 sma negeri 1

jetis tahun pelajaran 2014/2015.

Oleh sebab itu diharapkan dengan menggunakan metode Picture and

picture dalam pembelajaran biologi pada materi biologi vertebrata dapat

(48)

serta motivasi siswa. Karena dengan menggunakan metode Picture and

picture proses pembelajaran tidak terkesan membosankan melainkan

menyenangkan dan meningkatkan keaktifan siswa dan motivasi siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

Gambar. 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian Kondisi Awal

1. Siswa bosan dan malas belajar 2. Metode ceramah

3. Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran

4. Hasil belajar yang rendah 5. Motivasi belajar rendah

Tindakan

Metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa.

1. Metode picture and picture disiapkan 2. Menyiapkan lembar kerja siswa 3. Diskusi kelompok

4. Siswa mempresentasikan hasilnya 5. Membahas hasil diskusi

6. Tes tertulis

7. Mengisi kuisioner motivasi belajar

Kondisi Akhir

Peningkatakan hasil belajar (kognitif dan afektif) dan motivasi belajar siswa

1. Peningkatan motivasi belajar 2. Peningkatan pastisipasi belajar Penelitian

(49)

G. HIPOTESA

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir yang ada, maka

dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu "Penerapan metode Picture

and picture dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas XA

SMA Gama Yogyakarta tahun ajaran 2014-2015 pada materi biologi

(50)

30 BAB III

METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan dilakukan ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas digunakan untuk memperbaiki

kualitas pembelajaran di kelas. Upaya peningkatan tersebut dilakukan guna

mencari jawaban atas permasalahan pembelajaran di kelas. Metode

penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif-kualitatif.

Data kualitatif akan digunakan untuk memperkuat deskripsi data kuantitatif.

B. SETTING PENELITIAN

1. Waktu dan Tempat Penelitian

a) Waktu penelitian : bulan April 2015 sampai Mei 2015

b) Tempat penelitian : SMA Gama Yogyakarta. Jl. Affandi Gejayan No

5. Sleman - Yogyakarta

2. Subyek Penelitian

Subyek yang teliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas X A SMA

Gama Yogyakarta pada semester II (genap) dengan jumlah siswa adalah

21 siswa

3. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah Hasil Belajar dan Motivasi siswa kelas X A

SMA Gama Yogyakarta pada pokok bahasan Biologi Vertebrata.

C. VARIABEL PENELITIAN

(51)

1. Variabel bebas : Metode Pembelajaran Picture and Picture

2. Variabel terikat : Hasil belajar (ranah kognitif dan afektif) dan motivasi

siswa-siswi kelas XA SMA Gama Yogyakarta

D. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan model penelitian Jhon Elliot yang

merupakan pengembangan dari model Khemmis & Mc Taggart dibuat lebih

rinci pada setiap tingkatannya, agar lebih memudahkan dalam tindakannya.

Ide dasarnya sama yaitu melihat masalah lalu merancang tindakan untuk

menyelesaikan masalah, serta diimplementasikan serta dimonitor dan

dilakukannya evaluasi atau refleksi dan dilakukan tindakan selanjutnya

apabila dianggap perlu. Di dalam satu siklus terdapat beberapa komponen

berulang yaitu:

1. Perencanaan (planning)

2. Pelaksanaan tindakan (acting)

3. Pengamatan (observing)

4. Refleksi (reflecting)

Dalam PTK model Elliot ini setelah ditemukannya ide dan permasalahan

yang menyangkut dengan peningkatan praktis maka dilakukan peninjauan

lapangan untuk mensinkronkan antara ide utama dan perencanaan dengan

kondisi lapangan, sehingga diperoleh perencanaan yang efektif. Setelah

diperoleh perencanaan yang baik dan sesuai dengan keadaan lapangan maka

tindakan yang terencana dan sistematis dapat diberikan kepada subjek yang

(52)

efek tindakan yang mungkin keberhasilan dan hambatan disertai dengan

faktor-faktor penyebabnya.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini

dibentuk dari siklus demi siklus yang dimana siklus ini dilakukan hingga

penelitian mencapai target. Dan selama pelaksanaan nantinya didapatkan

data yang bersumber dari siswa kelas X A, sebagai jawaban atas

permasalahan penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus,

yaitu siklus satu dengan pokok bahasan Pisces, Amphibi dan Reptil

sedangkan pada siklus kedua pokok bahasannya yaitu Aves dan Mammalia.

Gambar 3.1 : Siklus pelaksanaan tindakan kelas

(53)

a) Observasi dan Refleksi Awal

Berdasarkan hasil observasi, di kelas XA SMA Gama Yogyakarta

adalah siswa tidak terlihat memiliki motivasi dalam pembelajaran. Siswa

tidak masuk tepat waktu sehingga saat guru datang dari 21 siswa hanya

terdapat 9 siswa yang lainnya masih berada di luar kelas dan beberapa

ada yang tidak masuk karena tidak ada alasan. Selain itu saat

pembelajaran berlangsung banyak siswa yang aktif dengan kegiatannya

sendiri. Contohnya siswa bermain handphone, siswa tidur dan siswa yang

mengobrol sendiri.

b)Desain Penelitian Siklus I

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali

pertemuan sebanyak 4 x 45 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Senin, 27 April 2015 sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada

hari Senin, 4 Mei 2015.

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan observasi awal, maka peneliti merencanakan tindakan

kelas untuk menerapkan metode Picture and picture untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XA SMA Gama Yogyakarta.

Rencana tindakan adalah sebagai berikut :

 Menyusun Silabus Pembelajaran kelas X

(54)

 Menyiapkan alat/bahan/sumber belajar yang diperlukan untuk pembelajaran pada siklus I.

 Menyiapkan media gambar untuk penyampaian materi.

 Membuat lembar kerja siswa dan post test pada siklus I

 Menyusun lembar observasi tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung.

 Membagi siswa dalam beberapa kelompok masing-masing kelompok 3-4 siswa.

 Memberikan lembar kuisioner awal untuk mengukur motivasi belajar siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan kelas peneliti melaksanakan

mengacu kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah

disusun sebelumnya. Metode yang digunakan adalah picture and

picture yang diharapkan dapat membangun suasana belajar yang

aktif, kreatif dan menyenangkan.

Kegiatan awal

 Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan

mempersiapkan kondisi belajar siswa

 Guru pelaksana tindakan mengabsen siswa untuk mengenal

siswa

 Guru pelaksana tindakan memberikan apersepsi kepada siswa,

(55)

 Guru pelaksana tindakan membentuk kelompok untuk

mengerjakan lembar kerja siswa yang berisi gambar-gambar.

Kegiatan Inti

Selama proses inti berlangsung dalam pembelajaran ada beberapa

tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa:

 Guru pelaksana tindakan memberikan materi secara singkat

mengenai gambaran umum materi yang akan dipelajari selama

pembelajaran berlangsung

 Siswa mendeskripsikan gambar yang sudah diberikan.

 Observer masuk ke dalam beberapa kelompok untuk melihat

ranah afektif.

 Pada kegiatan ini salah satu kelompok diminta

mempresentasikan hasil diskusi dari lembar kerja siswa yang

diberikan oleh guru pelaksana tindakan

 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi

mereka tentang biologi vertebrata pada kelas pisces, amphibi

dan reptil.

Kegiatan Penutup

Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus satu,

pada akhir pertemuan siswa diberi soal Post test selama 15 menit.

3) Observasi

Pada tahap observasi, guru pelaksana tindakan dibantu oleh 2 orang

(56)

beberapa aspek yang diamati dalam lembar observasi. Observer

diminta bantuannya oleh guru pelaksana tindakan untuk masuk ke

dalam kelompok bermain.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan oleh guru pendamping serta guru pelaksana

tindakan untuk bahan pertimbangan pada pelaksanaan siklus dua

nanti:

a. Menganalisis kelebihan dan kekurangan yang masih terdapat

pada metode Picture and picture

b. Mendiskusikan perencanaan pembelajaran selanjutnya agar

berjalan dengan baik.

c) Desain Penelitian Siklus II

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali

pertemuan sebanyak 4 x 45 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada

hari Senin, 11 Mei 2015 sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada

hari Senin, 18 Mei 2015.

1) Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan siklus II, guru pelaksana

berefleksi diri hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan

dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya. Perbedaan dalam pelaksanaan

terdapat pada materi yang akan diberikan, LKS (Lembar Kerja Siswa),

soal Post Test II, Kuisioner untuk mengukur motivasi siswa setelah

(57)

kelompok yang berbeda dari siklus I dilihat dari hasil Postest pada

siklus I yaitu agar terjadi pemerataan pengetahuan pada kelompok.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tahap pelaksanaan tindakan kelas peneliti melaksanakan mengacu

kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun

sebelumnya yang dimana akan memperbaiki beberapa kesalahan pada

siklus I. Metode yang digunakan adalah picture and picture yang

diharapkan dapat membangun suasana belajar yang dinamis, penuh

semangat, aktif, kreatif, membuat siswa memiliki motivasi yang tinggi

dalam pembelajaran. Penentuan kelompok pada siklus II ditentukan

dengan hasil posttest siklus I yaitu pemerataan seperti nilai yang baik

disatukan dengan nilai yang kurang baik agar hasil dalam pengerjaan

lembar kerja maksimal. Materi pada siklus II dikhususkan pada kelas

aves dan mammalia.

Kegiatan awal

 Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan

mempersiapkan kondisi belajar siswa

Guru pelaksana tindakan mengabsen siswa

 Memberikan apersepsi kepada siswa dengan memberikan gambar

melalui power point.

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Guru pelaksana tindakan mengajak siswa membentuk kelompok

(58)

Kegiatan inti

Pada kegiatan inti guru pelaksana tindakan akan melaksanakan

beberapa kegiatan:

 Guru pelaksana tindakan menyampaikan materi pembelajaran

singkat, untuk mengenal materi secara umum

 Guru pelaksana tindakan memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa)

yang berisi gambar-gambar dengan materi yang berbeda dengan

siklus satu selama beberapa menit.

 Siswa melakukan presentasi kelompok setelah mereka

mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa)

 Siswa bersama guru pelaksana berdiskusi hasil presentasi.

Kegiatan Penutup

 Guru pelaksana tindakan memberikan soal post test II untuk

mengukur ranah kognitif.

c) Observasi

Pada tahap obsevasi dilakukan oleh 2 observer yang terdiri dari

teman-teman mahasiswa yang diminta untuk melihat proses

pembelajaran berlangsung, observer nanti akan masuk kedalam

kelompok untuk mengetahui pencapaian hasil belajar ranah afektif.

d) Refleksi

Data yang diperoleh dari tindakan siklus II dianalisis dan digunakan

(59)

E. INSTRUMEN

Instrumen yang digunakan ada 2 macam, yaitu instrumen pembelajaran

dan instrumen pengumpulan data penelitian adalah sebagai berikut.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibagi

atas 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II dimana masing-masing siklus

terdapat 2 kali pertemuan. Media gambar yang digunakan dalam proses

belajar dan mengajar. (Lampiran 3-5 Hal. 81-93)

2. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas ini berupa test dan non-test.

a) Test

Test yang digunakan berupa test akhir (post test). Test ini

merupakan alat ukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Posttest

digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang

telah diajarkan. Pada penelitian tindakan kelas kali ini terdapat 2

siklus sehingga menggunakan 2 kali posttest dan diberikan pada akhir

siklus yaitu pertemuan kedua. Post test I dan post test II siswa

diberikan soal uraian sebanyak 10 soal uraian. (Lampiran 8-9 Hal.

104-107) )

b) Non-test

Gambar

gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan
gambar kita akan menghemat energi kita dan siswa akan lebih
gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi
gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Sehingga gambar-
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alternatif strategi yang muncul dari matriks TOWS adalah memperluas pangsa pasar yang dimiliki, mengambil alih perusahaan pesaing yang dapat memberikan kontrihusi, dan

Mutasi kepegawaian Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan pada perguruan tinggi swasta ditetapkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk berdasarkan peraturan

Ada pengaruh yang signifikan pada metode pembelajaran edutainment terhadap hasil belajar.. matematika

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa meski pelaksanaan pengurusan dan pemberesan harta pailit dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang – undangannya,

• Jika tekanan darah sistol dan diastole pasien termasuk ke dalam dua kategori yang berbeda, maka klasifikasi yang dipilih adalah berdasarkan kategori yang

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita

Nilai koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) adalah 0,617 atau 61,7% hal ini menunjukkan bahwa motivasi dan kemampuan usaha dapat menjelaskan terhadap

Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh jamur tiram putih ( P. ostreatus ) untuk pertumbuhan miselium cukup terpenuhi pada media tanam