Universitas Kristen Maranatha
iv
ABSTRAK
POLA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG
DIRAWAT-INAP DI BAGIAN/SMF PENYAKIT DALAM RS. IMMANUEL
BANDUNG PERIODE JANUARI 2005 - DESEMBER 2005
Wulan Yuwita, 2007, Pembimbing I : Onkie Kusnadi,
dr., Sp.PD.
Pembimbing II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.
Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu penyakit metabolik yang
paling banyak ditemukan. DMT2 di seluruh dunia meningkat dengan pesat dalam
dua dekade mendatang. WHO memperkirakan tahun 2010 jumlah penderita
DMT2 di seluruh dunia akan mencapai 220 juta.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pola penderita DMT2 rawat-inap di
Bag./SMF Penyakit Dalam RS. Immanuel Bandung.
Penelitian secara deskriptif retrospektif ini membahas mengenai pola penderita
DMT2 rawat-inap di bagian Penyakit Dalam RS. Immanuel Bandung periode
1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2005.
Dari hasil penelitian diperoleh jumlah seluruh kasus 397 penderita DMT2; pria
144 kasus (36,27%) dengan kasus terbanyak berusia 61-70 tahun dan wanita 253
kasus (63,37%) dengan kasus terbanyak berusia 51-60 tahun. Indeks Massa Tubuh
terbanyak pada pria dan wanita yaitu kriteria berat badan berlebih. Lama pasien
menderita DMT2 terbanyak pada kelompok >10 tahun (46,85%). Prevalensi faktor
risiko terbanyak pada golongan umur
≥
45 tahun (93,20%). Jumlah faktor risiko
terbanyak pada pria dan wanita yaitu 2 faktor risiko (44,58%). Profil gula darah
sewaktu (GDS) diperoleh dengan hasil terbanyak pada kadar 200 mg/dl. Profil
gula darah puasa (GDP) didapatkan hasil terbanyak pada kadar 126 mg/dl
Sebagian besar profil lipid trigliserida masih dalam batas normal, peningkatan
kolesterol total, kadar LDL-K tinggi dan kadar HDL-K rendah. Kadar HbA1c
terbanyak pada kelompok kadar HbA1c >8 (50%). Sebanyak 16 kasus mengalami
komplikasi akut ketoasidosis diabetik dengan 2 kasus yang meninggal dunia.
Jumlah kasus komplikasi kronik terbanyak adalah pasien dengan 1 komplikasi dan
target organ terbanyak adalah ginjal (50,63%). Penyebab kematian tertinggi
adalah gagal ginjal (45,45%). Pengelolaan dengan diet dan OHO merupakan
terapi yang paling banyak dilakukan (49,12%).
Kesimpulan penelitian yaitu prevalensi usia DMT2 >51 tahun dengan berat
badan berlebih. Profil lipid LDL-K dan kolesterol total yang tinggi serta HDL-K
yang rendah. Kadar HbA1c lebih dari normal. Komplikasi kronik terbanyak adalah
organ ginjal.
ABSTRACT
THE PATTERN OF TYPE-2 DIABETES MELITUS INPATIENTS
IN THE DEPARTMENT OF INTERNAL MEDICINE AT IMMANUEL
HOSPITAL IN BANDUNG FROM JANUARY 2005 - DECEMBER 2005
Wulan Yuwita, 2007,
Tutor
I : Onkie Kusnadi,
dr., Sp.PD.
Tutor
II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.
Type-2Diabetes Mellitus (T2DM) is one of the metabolic diseases that is most
commonly found. The number of T2DM patients in the whole world will increase
rapidly in the next two decades. WHO estimates that in the year 2010 the number
of T2DM patients in the whole world will reach 220 million people.
The purpose of this study is to know the pattern of T2DM inpatients in the
Department of Internal Medicine at Immanuel Hospital, Bandung.
This descriptive and retrospective study evaluates the T2DM inpatients at
Immanuel Hospital in Bandung from January 1, 2005 until December 31 , 2005.
From 397 T2DM patients, 144(36,27%) were male with the majority between
61-70 old and 253 female(63,37%) with the majority between 51-60
years-old. Most of the T2DM patients were obese. In the majority (46,85%), the
duration of the disease was more than 10 years-old. The most prevalent risk
factor was found in the age group of
≥
45 years-old (93,20%). The majority of
both male and female patients (44,58%) had a total of 2 risk factors. Most of the
random blood glucose level were 200mg/dl. Most of the fasting blood sugar
level were
126 mg/dl. The lipid profile showed a high LDL-C and total
cholesterol, a low HDL-C and trigliceride were within normal limitsl. Most of the
HbA
1c
levels were >8 (50%). 16 Cases of the T2DM patients suffered diabetic
ketoacidosis with 2 cases were died. The majority of total chronic complications
were patients with 1 complication and the target organ most frequently affected
was the kidney (50,63%). Most deaths were caused by renal failure (54,55%). The
management in the majority of the T2DM patients (49,12%) consisted of diet and
hypoglycemic agents.
The conclusion of this study is that the majority of T2DM patients were >51
years old, obese, with a high LDL-C and total cholesterol and also a low HDL-C.
HbA
1c
level were above normal. The majority of chronic complications affected
the kidney.
Universitas Kristen Maranatha
vi
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
maka Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Karya Tulis
Ilmiah ini merupakan salah satu syarat kelulusan program studi S-1 Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi
ini maka saya mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Onkie Kusnadi, dr., SpPD. Sebagai Pembimbing utama, terima kasih atas
saran, bimbingan, dukungan serta kesabarannya dalam membimbing
selama penyusunan skripsi ini.
2.
Lusiana Darsono, dr., M.Kes. Sebagai Pembimbing pendamping, terima
kasih atas saran, bimbingan, dukungan serta kesabarannya dalam
membimbing selama penyusunan skripsi ini.
3.
Slamet Santosa Tanto, dr., M.Kes. Yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk menjadi penguji dalam sidang KTI ini. Dan juga atas saran dan
kritik yang sangat membangun yang telah diberikan, saya ingin
mengucapkan banyak terimakasih.
4.
July Ivone, dr., M.Kes. Yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
menjadi penguji dalam sidang KTI ini.
5.
Ko Andi, Hendro, Agnes, Ko Nevin, Handi, Siska, Maya, Elizabeth,
Stefanie, Sisi dan Pak Deni yang telah memberi dukungan dan membantu
menyelesaikan KTI ini.
6.
Untuk Orangtua, Koko Dian dan Ci Yulia yang telah memberikan bantuan
moril maupun materiil dan terimakasih untuk doa dan kasih sayangnya
selama ini.
Semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan
khususnya bagi mahasiswa kedokteran.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ... iv
ABSTARCT ... v
PRAKATA ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR GRAFIK... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ... 1
1.2
Identifikasi Masalah ... 3
1.3
Maksud dan Tujuan ... 3
1.4
Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3
1.4.1
Manfaat Akademis ... 3
1.4.2
Manfaat Praktis ... 3
1.5
Metodologi ... 4
1.6
Lokasi dan Waktu ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sejarah ... 5
2.2
Definisi Diabetes Melitus ... 6
2.3
Anatomi Pankreas... 6
2.4
Insulin ... 8
2.4.1
Kerja Insulin ... 8
2.4.2
Sekresi Insulin... 8
2.4.3
Resistensi Insulin ... 10
2.5
Epidemiologi ... 11
2.6
Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus... 12
2.7
Faktor-Faktor Diabetes Melitus ... 13
2.8
Patofisiologi Diabetes Melitus ... 17
2.9
Diagnosis... 18
2.9.1
Pemeriksaan Penyaring ... 18
2.9.2
Langkah-Langkah untuk Menegakkan Diagnosis Diabetes
Melitus dan Gangguan Toleransi Glukosa ... 20
2.9.3
Pemeriksaan HbA1c
... 20
2.10
Komplikasi ... 22
2.10.1
Komplikasi Akut ... 22
Universitas Kristen Maranatha
viii
2.11
Manifestasi Klinik ... 27
2.12
Prognosis... 28
2.13
Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 ... 29
2.14
Pencegahan... 31
2.14.1
Pencegahan Primer... 32
2.14.2
Pencegahan Sekunder... 32
2.14.3
Pencegahan Tersier ... 32
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1
Bahan Penelitian... 34
3.2
Metode Penelitian... 34
3.3
Prosedur Penelitian ... 34
3.4
Analisis Data ... 35
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Jenis Kelamin dan Usia... 36
4.1.1
Distribusi Jenis Kelamin... 36
4.1.2
Distribusi Usia ... 37
4.2
Status Gizi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 ... 38
4.3
Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 ... 39
4.4
Anamnesis Faktor Risiko... 40
4.5
Profil Lipid ... 44
4.6
Profil Gula Darah Penderita Saat Masuk Rumah Sakit ... 46
4.7
Kadar HbA1c... 48
4.8
Komplikasi ... 50
4.8.1
Komplikasi Akut ... 50
4.8.2
Komplikasi Kronik... 51
4.8.3
Komplikasi Kronik Target Organ ... 52
4.9
Kematian Saat Dirawat dan Penyebab... 54
4.10
Penatalaksanaan... 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan ... 57
5.2
Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
LAMPIRAN ... 65
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Tabel 2.1 Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa sebagai
Patokan Penyaring dan Diagnosis Diabetes Melitus ... 20
2.
Tabel 2.2 Kriteria Pengendalian Diabetes Melitus Berdasarkan
Kadar HbA1c Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus
Tipe 2 ... 21
3.
Tabel 4.1 Usia dan Jenis Kelamin Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2 Rawat-Inap di RS. Immanuel Bandung ... 37
4.
Tabel 4.2 Lama Pasien Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat
Inap di RS. Immanuel Bandung ... 40
5.
Tabel 4.3 Prevalensi Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 ... 41
6.
Tabel 4.4 Jumlah Faktor Risiko Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 ... 43
7.
Tabel 4.5 Profil Lipid Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang dirawat
inap di di RS. Immanuel Bandung... 45
8.
Tabel 4.6 Kadar HbA1c Penderita Diabetes Melitus Tipe 2... 49
9.
Tabel 4.7 Komplikasi Akut Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dan
Universitas Kristen Maranatha
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.
Gambar 2.1 Histologi Pulau Langerhans Pankreas... 7
2.
Gambar 2.2 Fase Sekresi Insulin Normal... 10
3.
Gambar 2.3 Patofisiologi Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2 ... 17
DAFTAR GRAFIK
Halaman
1.
Grafik 4.1 Ratio Jenis Kelamin Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Rawat Inap di RS. Immanuel Bandung... 36
2.
Grafik 4.2 Distribusi Status Gizi Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39
3.
Grafik 4.3 Distribusi Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2... 42
4.
Grafik 4.4 Distribusi Jumlah Faktor Risiko Penderita Diabetes
Melitus Tipe 2... 43
5.
Grafik 4.5 Kadar Gula Darah Sewaktu Diabetes Melitus Tipe 2 ... 47
6.
Grafik 4.6 Kadar Gula Darah Puasa Diabetes Melitus Tipe 2... 48
7.
Grafik 4.7 Distribusi Kadar HbA1c Diabetes Melitus Tipe 2... 50
8.
Grafik 4.8 Distribusi Jumlah Komplikasi Penderita Diabetes
Melitus Tipe 2... 52
9.
Grafik 4.9 Prevalensi Komplikasi Organ Target Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2 ... 53
10.
Grafik 4.10 Distribusi Kematian dan Sebab Kematian Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2 ... 54
Universitas Kristen Maranatha
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
No U JK SG HDL LDL TGL KOL GDS GDP HbA1c Lama DM DKA
pasien D D+O D+I D+O+I (tahun)
1 70 L lebih 198 x 0
2 64 P normal 180 184 134 x
3 79 L normal 234 x 15
4 75 L lebih 23 12 243 84 271 x 25
5 55 L normal 20 512 200 275 x
6 60 P lebih 260 x 10
7 50 P kurang 580 x 24
8 52 L lebih 180 x 5
9 72 P normal 138 x
10 81 L lebih 26 102 93 147 111 x
11 76 P normal 284 x 15
12 46 L normal 210 x 9
13 64 P kurang 35 82 187 154 301 x 14
14 94 P kurang 159 x
15 94 P kurang 460 x
16 49 L kurang 39 120 98 179 170 x 5
17 72 L lebih 127 x
18 81 P kurang 22 48 143 99 347 x 20
19 70 L normal 167 x 21
20 85 L gemuk 115 205 248 x 27
21 51 P normal 24 108 127 157 107 x 4
22 72 P normal 320 x 20
23 60 P lebih 108 x
24 54 L normal 107 98 135 x
25 55 P gemuk 27 644 247 178 8.0 x 10
26 82 P gemuk 147 x 23
27 77 L normal 220 x
28 88 P gemuk 188 x
29 70 L lebih 68 x 13
30 70 L lebih 150 x 13
31 70 L lebih 71 x 13
32 51 P lebih 29 131 388 238 628 x 7
33 53 P normal 161 193 180 x 4
34 74 P normal 261 x
35 80 P gemuk 17 120 129 163 141 x 12
36 63 L normal 968 318 320 x 19
37 80 P kurang 285 20
38 63 L lebih 647 235 235 x 5
39 61 P lebih 54 141 135 222 240 x 15
40 73 L gemuk 160 x 16
41 41 L lebih 35 218 214 296 126 x 6
42 75 P normal 49 129 71 192 252 x
43 76 L gemuk 87 x 25
44 61 L gemuk 855 x
45 82 L normal 37 122 193 198 200 x 31
46 58 P normal 53 113 170 200 297 x 8
47 57 L normal 14 96 209 152 250 x 9
48 87 L lebih 235 x 23
49 65 L kurang 361 x 15
50 78 L kurang 27 131 141 186 145 x 20
LAMPIRAN 1. Data Pasien Rawat-Inap RS.Immanuel Bandung (Bagian I)
51 73 L normal 87 x 20
52 73 L normal 136 210 164 x
53 60 L lebih 155 x 10
54 65 L normal 28 173 190 239 147 x 10
55 60 L normal 28 117 121 169 194 x 8
56 53 P normal 335 x 6
57 65 P kurang 112 x 6
58 72 L normal 29 136 81 181 248 x 23
59 83 L kurang 166 x 20
60 49 L lebih 31 138 120 193 167 x
61 64 P kurang 160 117 286 x
62 60 P kurang 133 149 109 x 4
63 44 L normal 41 205 84 263 169 x 6
64 62 L lebih 84 63 206 x 0
65 60 L lebih 86 276 145 x 0
66 72 L lebih 125 147 109 x 23
67 62 L normal 357 356 149 x 20
68 56 L normal 78 154 180 218 170 x 9
69 66 L lebih 350 x 5
70 51 L normal 217 225 215 x 9
71 46 L kurang 36 62 353 169 187 x
72 41 L lebih 150 x 3
73 32 L lebih 33 110 105 164 296 x 4
74 67 L normal 146 x 14
75 53 L lebih 194 x 6
76 67 L lebih 41 143 143 213 109 x 6
77 67 L lebih 205 83 x 6
78 67 L gemuk 235 x 9
79 53 L normal 345 x 19
80 61 L kurang 80 x 17
81 60 L normal 109 x
82 50 L gemuk 245 271 190 x 11
83 65 L lebih 25 98 146 152 125 x 19
84 43 L kurang 126 93 134 x 15
85 29 L lebih 126 93 70 x 2
86 50 L lebih 30 133 154 194 357 x 10
87 22 L lebih 185 x 2
88 81 L lebih 60 x 20
89 63 P kurang 467 x 20
90 55 P normal 48 x
91 74 P normal 163 x 23
92 51 P lebih 357 x 2
93 51 P lebih 201 x
94 51 L lebih 30 132 113 185 166 x 9
95 66 L gemuk 28 163 140 219 660 x
96 60 P lebih 43 122 111 187 168 x 15
97 69 L normal 35 133 58 180 168 x 16
98 49 L lebih 21 112 246 182 120 x 7
99 68 P normal 219 x 19
100 68 P gemuk 35 101 129 162 179 x 21
101 75 P normal 168 x
102 52 P lebih 39 235 127 299 118 6.1 x 19
103 53 L lebih 16 92 125 135 413 x 11
104 67 L lebih 79 107 58 198 212 x
105 67 P lebih 17 148 139 193 170 x 18
106 67 P normal 120 x 17
107 67 P lebih 38 208 195 285 109 x
108 67 P normal 74 x 14
109 66 P gemuk 47 129 118 200 62 x 15
110 70 L normal 30 145 167 235 368 x 21
111 50 P gemuk 78 x 25
112 72 L gemuk 49 98 193 186 368 x 23
113 61 P lebih 435 x 17
114 72 L lebih 242 x 19
115 86 L lebih 48 154 119 226 96 x 19
116 67 L lebih 46 55 184 138 172 x 18
117 55 P lebih 129 x 11
118 62 L normal 20 134 324 219 319 9.2 x 5
119 46 L lebih 278 x 9
120 83 P gemuk 62 143 67 218 123 x 6
121 83 P normal 131 210 172 x 12
122 54 P lebih 185 x 11
123 49 L normal 38 149 145 216 96 x 7
124 49 L gemuk 185 x
125 75 L normal 224 x 20
126 67 L lebih 15 60 273 130 85 x
127 82 P normal 133 x 21
128 82 P lebih 123 x
129 64 P gemuk 261 x 15
130 64 P gemuk 60 161 78 237 185 x 17
131 64 P gemuk 20 170 168 224 172 x
132 63 P gemuk 253 x 19
133 55 L normal 147 x 9
134 53 L gemuk 133 x 10
135 77 P gemuk 26 76 182 159 139 x 9
136 49 P lebih 254 x 8
137 34 P kurang 531 x 5
138 67 P normal 390 x
139 55 P normal 444 x 8
140 43 P lebih 92 173 147 x 6
141 48 P normal 316 x 3
142 48 P kurang 196 177 305 x 3
143 70 P normal 112 x
144 66 P lebih 31 85 209 158 481 13.4 x 19
145 54 P lebih 110 195 138 x 13
146 54 P normal 211 x 15
147 73 P normal 38 176 110 236 126 x 19
148 46 P normal 173 243 138 x 9
149 66 P normal 158 x 15
150 50 P lebih 469 x 9
151 42 P lebih 109 x
152 64 P gemuk 437 13.1 x 20
153 67 P kurang 882 x 20
154 53 P normal 109 x 8
155 87 P lebih 40 90 82 148 168 6.8 x 21
156 87 P normal 91 5.6 x 21
157 71 P lebih 55 x
158 71 P lebih 136 x 18
159 73 P normal 129 214 108 x 19
161 47 L normal 207 x 6
162 54 P lebih 35 174 136 236 152 x 9
163 62 L normal 249 x 11
164 94 P lebih 460 x
165 94 P lebih 159 x 25
166 51 P lebih 374 x 3
167 51 P normal 388 x 5
168 60 L lebih 73 113 128 x
169 60 L lebih 145 x 30
170 57 P normal 46 147 138 221 78 x 3
171 57 P lebih 324 225 298 x 3
172 86 L normal 326 x
173 53 P normal 188 x 8
174 54 P gemuk 37 120 101 177 87 x 9
175 58 P normal 36 182 293 277 300 x 12
176 45 P normal 16 400 148 323 x 6
177 62 P lebih 402 x 10
178 60 P gemuk 318 239 190 x 24
179 63 P lebih 37 90 115 150 154 x 15
180 63 P lebih 37 97 342 202 174 x 13
181 62 L normal 190 x 21
182 57 P lebih 267 217 320 x 2
183 82 P normal 35 123 74 173 30 x 4 x
184 60 P lebih 71 122 172 227 798 x 12
185 50 P normal 38 128 349 236 141 x 9
186 66 P lebih 176 x 21
187 68 P lebih 32 151 105 204 320 x 21
188 73 P kurang 27 x 20
189 61 P gemuk 35 95 136 157 147 x 19
190 61 P normal 283 270 42 x 8
191 62 P lebih 143 190 85 x 8
192 55 P lebih 430 x
193 55 P lebih 209 x 9
194 55 P lebih 31 199 274 285 349 x 9
195 72 P lebih 153 x 13
196 81 P normal 126 x 20
197 81 P lebih 88 90 106 x 0
198 69 P lebih 27 128 126 180 110 6.4 x 12
199 73 P normal 134 x 14
200 73 P lebih 46 197 156 274 298 x 11
201 51 P kurang 156 x 2
202 57 P normal 172 x 14
203 60 P lebih 23 91 175 149 110 x 19
204 68 P lebih 15 33 68 85 x 2
205 55 P kurang 183 127 430 x 10
206 55 P gemuk 176 x 11
207 63 P lebih 123 70 105 x 12
208 61 L lebih 34 145 166 212 90 x 10
209 79 L lebih 48 156 127 229 154 x
210 73 L gemuk 174 x 14
211 64 L lebih 190 x 3
212 48 L normal 144 108 320 x 9
213 60 P lebih 32 82 93 133 30 x 19
214 81 P normal 798 x 25
215 77 P lebih 20 97 182 159 141 x 12
216 67 P kurang 125 237 158 x 10
217 60 P lebih 469 x 12
218 46 P normal 33 643 263 109 x 9
219 50 P lebih 437 x 9
220 53 P normal 882 x 21
221 48 P lebih 39 67 67 119 109 x
222 50 P normal 21 97 359 190 141 x 5
223 54 P normal 36 71 166 140 141 x 11
224 65 P gemuk 147 158 x 1
225 74 P lebih 230 469 x 19 x
226 57 P normal 109 x 14
227 80 P gemuk 437 x 0
228 73 P lebih 84 177 882 x 19
229 84 P normal 109 x 20
230 54 P lebih 372 x 8
231 57 P lebih 596 300 425 x
232 63 P normal 24 63 136 114 158 x 17
233 59 P lebih 53 120 133 200 135 x 6
234 74 P normal 70 190 108 282 264 x 15
235 49 P gemuk 278 x 9
236 47 P normal 27 229 391 329 520 x 8
237 55 P Status gizi 123 x
238 65 P lebih 147 230 108 x 9
239 55 P gemuk 400 x 5
240 63 P lebih 37 97 342 202 123 x 15
241 63 P lebih 126 x 15
242 65 P normal 20 81 105 122 310 x 1
243 66 P gemuk 47 129 118 200 62 x 5 x
244 55 P lebih 31 199 274 285 349 x 9
245 55 P kurang 209 x 9
246 66 P normal 158 x 15 x
247 46 P kurang 180 x 10
248 62 P normal 143 190 85 x 9 x
249 66 P lebih 160 x 10
250 53 P normal 28 142 247 219 164 x 9
251 59 P lebih 39 136 100 195 259 x 9
252 68 P lebih 32 151 105 204 320 x 16
253 71 P normal 37 140 134 204 132 x 19
254 52 P lebih 250 x 9
255 69 P normal 65 230 308 x 4
256 87 P normal 91 5.6 x 21
257 87 P gemuk 40 90 82 148 168 6.8 x 22 x
258 50 P gemuk 17 657 217 427 x 7
259 74 P normal 285 219 183 x 21
260 74 P lebih 193 245 134 x 20
261 53 P kurang 42 102 127 169 190 x 7
262 53 P gemuk 79 140 130 x 7 x
263 57 P lebih 592 x 8
264 55 P lebih 55 121 258 228 112 x 9
265 67 P normal 41 184 285 282 408 x 15
266 70 P kurang 463 x
267 50 P lebih 102 x 3
268 60 P normal 208 205 112 x 11
269 54 P lebih 10 616 135 551 x 8
271 75 P lebih 35 135 86 187 184 x 18
272 54 P normal 50 130 93 199 413 x 7
273 42 P lebih 172 148 182 x 6
274 42 P lebih 91 x 6
275 42 P normal 184 x 6
276 51 P lebih 32 43 56 86 182 x x
277 55 P normal 317 x 2
278 56 P gemuk 78 x 13
279 50 P lebih 31 133 207 205 195 x 8
280 56 P lebih 43 243 262 338 512 x 11
281 45 P kurang 275 x 7
282 52 P normal 438 x
283 55 P lebih 502 x 0
284 53 P normal 42 120 230 208 226 x 7
285 53 P lebih 72 225 219 341 382 x 7
286 40 P lebih 969 x 3 x
287 40 P normal 655 x
288 70 P normal 29 154 99 203 150 x 16
289 70 P lebih 56 135 112 213 155 x 16
290 69 L normal 170 x 12
291 68 P kurang 124 131 150 x 12
292 70 P lebih 226 x 19
293 61 L normal 109 x 14
294 60 P lebih 34 411 318 405 x 13
295 64 P normal 279 x
296 78 L lebih 184 160 60 x 5
297 70 P lebih 700 x 15
298 39 P lebih 32 166 263 251 404 x 2
299 64 P lebih 57 73 128 156 288 x 5 x
300 82 L lebih 106 x 21
301 75 P normal 127 x 24
302 75 P gemuk 282 x 21
303 67 L normal 201 184 269 x 17
304 39 L gemuk 25 717 305 300 x
305 45 P normal 230 x 21
306 48 P lebih 64 160 87 241 280 x 8
307 69 L normal 30 171 206 242 352 x 11
308 76 P lebih 256 x 19
309 55 P lebih 31 199 274 285 349 x 9
310 55 P lebih 209 x 11
311 63 L normal 30 124 90 172 114 x 12
312 58 L lebih 310 x 0
313 49 L lebih 21 112 246 182 122 x 6
314 48 P gemuk 44 147 168 225 86 x 5
315 48 P gemuk 38 131 151 199 105 x 6
316 65 P lebih 157 x 11
317 63 P normal 20 121 181 177 85 x 12
318 51 L gemuk 35 86 134 148 355 x 14
319 68 L normal 259 x 12
320 68 L gemuk 190 x 0
321 66 L normal 54 80 78 150 162 x
322 61 P gemuk 15 99 259 166 213 x 12
323 84 L normal 170 x 21
324 62 L normal 328 x 0
325 80 P kurang 248 x 0
326 59 L lebih 182 x 11
327 47 L normal 33 117 64 163 113 x 4
328 63 L kurang 24 115 68 153 164 x 23
329 57 P lebih 276 215 192 x 17
330 65 P normal 432 x 15
331 68 L kurang 503 x 18
332 54 L normal 269 160 425 9.5 x 14
333 63 P lebih 41 67 81 124 114 x 13
334 67 L lebih 28 95 211 165 173 x 21
335 70 P normal 110 x 23
336 70 P lebih 375 x 22
337 71 L normal 108 x 21
338 76 L kurang 230 x 26
339 76 L gemuk 126 x 23
340 60 L lebih 25 104 248 179 169 x
341 82 L lebih 131 x 20
342 32 L lebih 33 110 105 164 332 x 4
343 65 P normal 34 111 222 189 230 x 13
344 61 L normal 34 145 166 212 121 x 15
345 50 L lebih 35 219 212 296 370 6.9 x 10
346 62 L lebih 184 x
347 57 L kurang 146 x 9
348 83 P gemuk 62 143 67 218 123 x 23
349 60 P lebih 55 160 141 243 129 8.1 x 0
350 62 L kurang 374 x 22
351 63 L lebih 35 86 163 160 105 x 5
352 49 L lebih 24 154 260 230 159 x
353 67 P lebih 305 x 12
354 70 L normal 156 220 150 x 23
355 70 L gemuk 405 x 21
356 70 L normal 90 176 132 x 19
357 70 L lebih 230 x
358 55 P lebih 366 x 9
359 56 P normal 78 x 8 x
360 47 P lebih 38 154 233 239 170 x 13
361 53 P lebih 113 x
362 39 L normal 320 x 3
363 74 L gemuk 215 x 24 x
364 56 P normal 37 142 296 238 273 x 9
365 42 P lebih 230 x 5
366 42 P normal 91 x 4
367 42 P lebih 172 148 182 x 5
368 73 L normal 265 x 14
369 51 P lebih 872 x 7
370 57 P lebih 37 128 252 215 370 x 8
371 78 P gemuk 283 x 21
372 54 P gemuk 403 x 8
373 81 P gemuk 200 x 21
374 54 L kurang 15 85 243 149 124 x 9
375 65 P lebih 40 128 227 213 146 x 12
376 60 P normal 55 251 174 341 341 x 20 x
377 64 P lebih 107 171 178 x 12
378 58 L lebih 16 127 112 165 272 x 11
379 53 P lebih 246 x 9
381 72 L normal 126 x 2
382 72 L lebih 119 196 400 x 2
383 67 P lebih 485 x 9
384 72 P lebih 112 x
385 60 P normal 178 12.6 x 11
386 73 P lebih 58 129 87 204 134 x 9
387 73 P lebih 298 x 11
388 40 P normal 46 197 156 274 655 x 5
389 40 P lebih 969 x 4 x
390 70 L normal 220 x 12 x
391 78 P lebih 38 77 142 143 312 x 19
392 77 L lebih 125 148 157 204 220 x
393 78 L lebih 148 6.8 x 19
394 78 L lebih 360 x 22
395 67 L lebih 246 x 17
396 66 L lebih 404 232 213 x
397 67 L normal 290 x 13 x
U = Umur
JK + Jenis Kelamin
SG = Status Gizi
TGL = Trigliserida
KOL = Kolesterol
GDS + Gula Darah Sewaktu
GDP = Gula Darah Puasa
D = Diet
D+O = Diet + OHO
D+I = Diet + Insulin
D+O+I = Diet + OHO + Insulin
DKA = Diabetik Keto Asidosis
No komplikasi
pasien target organ 2. HT 3. TGL 3. HDL 4. umur
lebih gemuk 250 mg/dl 35 mg/dl ( 45 thn) SS GG MIA CVA
1 nefropati x x
2 jantung x
3 nefropati x x
4 jantung x x x
5 nefropati x x x x
6 nefropati x x
7 nefropati x
8 jantung-neuropati (2) x x
9 jantung x
10 nefropati x x x x
11 0 x
12 0 x
13 neuropati x x
14 nefropati x x
15 jantung x
16 0 x x
17 nefropati x x
18 jantung x x
19 jantung-nefropati (2) x
20 nefropati x x
21 jantung-neuropati (2) x x
22 nefropati x
23 jantung x x
24 nefropati x
25 jantung-retinopati (2) x x x x x
26 nefropati x x
27 jantung-nefropati (2) x
28 jantung-nefropati (2) x x x
29 jantung x x
30 nefropati x x
31 nefropati x x
32 jantung x x x x
33 jantung-nefropati (2) x x
34 nefropati x
35 nefropati x x x
36 nefropati-neuropati (2) x x
37 jantung-nefropati (2) x x
38 neuropati x x x
39 jantung x x
40 retinopati x x
41 0 x
42 jantung x
43 nefropati x x x
44 0 x x
45 neuropati x
46 0 x
47 jantung-nefropati (2) x
48 nefropati-neuropati (2) x x x
49 nefropati-neuropati (2) x
50 jantung x
1. obesitas
Meninggal
LAMPIRAN 1. Data Pasien Rawat-Inap RS.Immanuel Bandung (Bagian 2)
51 0 x
52 jantung x
53 jantung-nefropati (2) x x x
54 jantung x
55 nefropati x
56 0 x
57 jantung x
58 0 x
59 jantung-nefropati (2) x x
60 0 x x
61 nefropati x
62 jantung x
63 jantung
64 nefropati-neuropati (2) x x x
65 jantung-nefropati (2) x x x x
66 jantung-nefropati (2) x x x
67 nefropati x x x
68 jantung x
69 nefropati x x
70 jantung x
71 jantung x x
72 0 x
73 neuropati x
74 nefropati x
75 jantung x x
76 nefropati x x
77 nefropati x x
78 nefropati x x
79 0 x
80 nefropati-neuropati (2) x
81 nefropati x
82 jantung-nefropati (2) x x
83 neuropati x x
84 nefropati-retinopati (2)
85 0 x
86 nefropati x x
87 neuropati x
88 0 x x
89 jantung-nefropati (2) x x
90 nefropati x
91 jantung x
92 nefropati x x
93 nefropati x x
94 jantung x x
95 nefropati x x x
96 neuropati x x
97 jantung x
98 nefropati x x
99 nefropati x
100 nefropati x x
101 nefropati x
102 nefropati x x
103 neuropati x x
104 jantung x x
105 nefropati x x x
106 nefropati-neuropati (2) x x
107 jantung x x
108 nefropati-neuropati (2) x
109 jantung x x
110 neuropati x
111 jantung-nefropati (2) x x
112 nefropati-neuropati (2) x x
113 jantung x x
114 jantung x x
115 0 x x
116 neuropati x x
117 jantung-nefropati (2) x x x
118 nefropati x x x
119 0 x x
120 jantung-nefropati-neuropati (3) x x x
121 jantung-nefropati (2) x x
122 nefropati x x
123 nefropati-neuropati (2) x
124 jantung-nefropati-neuropati (3) x x
125 0 x
126 neuropati x x x x
127 jantung-nefropati (2) x x
128 nefropati x x
129 nefropati x x
130 nefropati x x x
131 nefropati x x x
132 jantung-nefropati (2) x x
133 jantung x
134 jantung x x
135 neuropati x x x
136 nefropati x x
137 jantung
138 neuropati x
139 0 x
140 0 x
141 0 x
142 nefropati x
143 jantung-nefropati (2) x x
144 0 x x x
145 neuropati x x
146 nefropati-retinopati (2) x x
147 nefropati-neuropati (2) x x
148 neuropati x
149 nefropati x x
150 0 x x
151 nefropati x
152 neuropati x x
153 jantung-nefropati (2) x
154 0 x
155 nefropati x x x
156 nefropati-neuropati (2) x
157 nefropati x x
158 nefropati x x
159 neuropati x
161 0 x
162 neuropati x x x
163 jantung x
164 neuropati x x
165 neuropati x x
166 0 x x
167 nefropati x x
168 nefropati x x
169 jantung-neuropati (2) x x
170 retinopati x
171 jantung-nefropati (2) x x x
172 jantung-neuropati (2) x
173 nefropati x
174 jantung x x
175 jantung-nefropati (2) x x x
176 nefropati x x
177 nefropati x x
178 jantung x x x
179 nefropati x x x
180 nefropati x x x x
181 nefropati x x
182 jantung x x x
183 jantung-nefropati (2) x x x x
184 jantung-nefropati (2) x x x
185 0 x x
186 0 x x
187 nefropati x x x
188 nefropati x x
189 nefropati x x x
190 nefropati x x
191 nefropati x x x
192 jantung x x
193 nefropati x x
194 0 x x x x
195 jantung-nefropati (2) x x x
196 jantung x
197 jantung x x x
198 neuropati x x x
199 nefropati x
200 neuropati x x
201 jantung-nefropati (2) x x
202 jantung-nefropati (2) x
203 nefropati x x x x
204 0 x x x
205 nefropati x
206 jantung x x
207 0 x x
208 neuropati x x x
209 jantung-neuropati-retinopati (3) x x
210 0 x x
211 neuropati x x
212 neuropati x
213 0 x x x
214 neuropati x
215 nefropati x x x
216 jantung-nefropati (2) x x
217 neuropati x x
218 nefropati x x x x
219 nefropati x x
220 jantung x
221 neuropati x x
222 nefropati x x x x
223 jantung x
224 jantung-nefropati (2) x x x
225 0 x x
226 jantung x
227 0 x x x
228 jantung x x
229 0 x
230 neuropati x x
231 neuropati x x x
232 jantung-nefropati (2) x x x
233 jantung-nefropati (2) x x x
234 nefropati x x
235 neuropati x x
236 jantung-nefropati-neuropati (3) x x x x
237 neuropati x
238 jantung-nefropati (2) x x x
239 jantung-neuropati (2) x x
240 jantung-nefropati (2) x x x x
241 nefropati x x x
242 0 x x
243 nefropati x x
244 0 x x x x
245 nefropati x
246 nefropati x x
247 nefropati x x
248 nefropati x x
249 jantung-nefropati (2) x x x
250 jantung x x
251 jantung x x
252 nefropati x x x
253 nefropati x x
254 0 x x
255 nefropati x x
256 neuropati x
257 nefropati x x x x
258 nefropati x x x x x
259 jantung-neuropati (2) x x
260 jantung x x
261 jantung-nefropati (2) x x x
262 jantung-nefropati (2) x x x
263 0 x x
264 jantung x x x
265 neuropati x x
266 nefropati x
267 neuropati x x
268 jantung-nefropati (2) x x
269 jantung-nefropati (2) x x x x
271 jantung x x x
272 neuropati x
273 nefropati-neuropati (2) x
274 nefropati x
275 nefropati
276 nefropati x x x x
277 neuropati x
278 neuropati x x
279 retinopati x x x
280 jantung x x x
281 nefropati
282 jantung x
283 nefropati-neuropati (2) x x x
284 nefropati x x
285 jantung x x
286 0 x
287 nefropati
288 jantung x x
289 jantung-nefropati (2) x x x
290 jantung x
291 neuropati x
292 neuropati x x
293 nefropati-neuropati (2) x
294 jantung x x x x
295 jantung-nefropati (2) x x
296 neuropati x x
297 nefropati x x
298 jantung x x x
299 nefropati x x x
300 jantung-neuropati (2) x x
301 nefropati x
302 nefropati x x x
303 jantung-nefropati (2) x
304 jantung-nefropati (2) x x x
305 nefropati x
306 nefropati-neuropati (2) x x
307 nefropati x x x
308 nefropati x x
309 0 x x x x
310 nefropati x x
311 jantung-nefropati (2) x x x
312 jantung x x x
313 jantung-nefropati (2) x x x
314 jantung-nefropati (2) x x x
315 nefropati-neuropati (2) x x x
316 jantung x x
317 jantung-nefropati (2) x x x
318 neuropati x x x
319 0 x
320 0 x x
321 nefropati x
322 jantung-nefropati (2) x x x x x
323 jantung x
324 nefropati x
325 0 x x x
326 nefropati x x x
327 nefropati x x
328 nefropati x x
329 neuropati x x x
330 jantung-nefropati (2) x
331 0 x
332 jantung-nefropati (2) x x x
333 nefropati x x
334 neuropati x x x
335 jantung-nefropati (2) x x
336 jantung x x
337 jantung-neuropati (2) x
338 jantung x
339 jantung x x
340 nefropati x x x x
341 neuropati x x
342 neuropati x x
343 nefropati x x
344 jantung-neuropati (2) x x
345 jantung x x x
346 nefropati x x x
347 neuropati x
348 jantung-nefropati (2) x x x
349 nefropati x x x
350 0 x
351 nefropati-retinopati (2) x x x x
352 nefropati x x x x x
353 neuropati x x
354 jantung x
355 jantung x x
356 jantung x
357 jantung x x
358 neuropati x x
359 neuropati x
360 0 x x
361 nefropati-neuropati (2) x x x
362 neuropati
363 nefropati x x x
364 jantung x x
365 nefropati x
366 nefropati
367 nefropati-neuropati (2) x x
368 0 x
369 neuropati x x
370 nefropati x x x
371 nefropati-neuropati (2) x x x
372 nefropati x x
373 jantung x x
374 neuropati x x
375 nefropati-neuropati (2) x x x
376 0 x
377 jantung x x
378 neuropati x x x
379 nefropati x x x
381 0 x
382 nefropati x x x
383 neuropati x x
384 nefropati x x
385 retinopati x
386 nefropati x x x
387 jantung-nefropati-neuropati (3) x x
388 nefropati
389 0 x
390 nefropati x x x
391 jantung-nefropati (2) x x
392 nefropati x x
393 nefropati x x
394 nefropati x x
395 nefropati x x
396 0 x x x
397 nefropati x
HT = Hipertensi
TGL = Trigliserida
S = Syok Septik
GG = Gagal Ginjal
MIA = Miokard Infark Akut
CVA = Cerebral Vaskular Accident
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang banyak
ditemukan. Seiring dengan bertambahnya umur, perubahan pola hidup, dan
bertambahnya populasi obesitas, maka penyakit ini cenderung meningkat. Jumlah
penderita diabetes melitus tipe 2 di seluruh dunia akan meningkat dengan pesat
dalam dua dekade mendatang (H.A.H Asdie dkk, 2006).
Diabetes melitus disebut juga
The Great Imitator
karena penyakit ini dapat
mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Saat ini
diabetes melitus berada pada urutan ke-4 prioritas penelitian nasional untuk
penyakit degeneratif (Suyono dkk , 2006).
Dalam Diabetes Atlas 2000
International Diabetes Federation
tercantum
perkiraan penduduk Indonesia diatas 20 tahun sebesar 125 juta jiwa dan dengan
asumsi prevalensi diabetes melitus sebesar 4,6 %, diperkirakan pada tahun 2000
bertambah 5,6 juta. Berdasarkan pola pertambahan penduduk seperti saat ini,
diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia
diatas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi diabetes melitus sebesar 4,6 % akan
didapatkan 8,2 juta pasien diabetes melitus (Slamet Suyono, 2005).
Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) adalah jenis yang paling banyak ditemukan
( lebih dari 90 % ). Timbul makin sering setelah umur 40 tahun dengan kekerapan
diabetes mencapai 3 sampai 4 kali lebih tinggi daripada rata-rata orang dewasa
normal (Slamet Suyono, 2005).
Diabetes melitus khususnya tipe 2 masih merupakan masalah kesehatan
dimasa yang akan datang, tidak hanya prevalensinya semakin meningkat, tetapi
juga komplikasi yang dapat ditimbulkannya sangat komplek. Tahun 2010
diperkirakan total penderita diabetes melitus di seluruh dunia mencapai 221 juta
jiwa, 97 % diantaranya adalah diabetes melitus tipe 2. Wilayah dengan prevalensi
Universitas Kristen Maranatha
2
Secara epidemiologik diabetes melitus seringkali tidak terdeteksi dan
dikatakan onset atau mulai terjadinya diabetes melitus adalah 7 tahun sebelum
diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus
yang tidak terdeteksi dini.
Pada mulanya, komplikasi diabetes melitus selalu difokuskan pada kelainan
mikrovaskular seperti retinopati, nefropati, dan neuropati. Tetapi kini banyak
penelitian membuktikan bahwa komplikasi makrovaskular seperti penyakit
jantung koroner, kelainan pembuluh darah perifer dan kelainan serebral
merupakan risiko utama dari diabetes melitus. Sekitar 70–80 % resiko diabetes
melitus adalah komplikasi kardiovaskuler, 3–5 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan komplikasi mikrovaskuler (Faisal Baraas, 2005).
Pengalaman menunjukkan banyak pasien diabetes tidak mampu mencapai
derajat pengendalian yang baik. Semakin lama diabetes diderita, banyak
kegagalan terapi akan nampak. Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor, yaitu
faktor usia, adanya komplikasi, faktor sosial ekonomi, serta rendahnya level
pendidikan. Kegagalan mencapai sasaran pengendalian berakibat pada
meningkatnya risiko menderita komplikasi baik mikro maupun makroangiopati,
seperti neuropati, nefropati, serta stroke dan infark jantung. (Dwi Sutanegara,
2005).
Berdasarkan hal – hal tersebut di atas, penulis terdorong untuk mengadakan
penelitian tentang pola penderita kasus penyakit diabetes melitus tipe 2 di RS.
Immanuel Bandung mulai pada periode 1 Januari 2005 sampai 31 Desember
2005, mengingat walaupun penyakit ini merupakan penyakit yang umum terjadi
tetapi berbahaya apabila dibiarkan lebih lanjut karena dapat menyebabkan
kematian. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi gambaran bagi masyarakat
mengenai penyakit ini termasuk gejala awal, diagnosis dan terapi, sehingga dapat
3
1.2
Identifikasi Masalah
Bagaimanakah pola penderita penyakit diabetes melitus tipe 2 yang dirawat
inap di RS. Immanuel Bandung periode Januari 2005 sampai Desember 2005 ?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pola penderita penyakit diabetes
melitus tipe 2 yang dirawat inap di RS. Immanuel Bandung periode Januari 2005
sampai Desember 2005.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui prevalensi, faktor risiko,
komplikasi dan penanganan penderita diabetes melitus tipe 2.
1.4
Manfaat KTI
1.4.1
Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan data dan
landasan pemikiran dalam pengelolaan penyakit ini bagi pihak RS. Immanuel
Bandung maupun Fakultas Kedokteran Maranatha.
1.4.2
Manfaat Praktis
Pengetahuan mengenai pola penderita penyakit diabetes melitus tipe 2
diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat mengenai gejala-gejala
awal dari penyakit diabetes melitus sehingga dapat dilakukan penanganan pada
Universitas Kristen Maranatha
4
1.5
Metodologi
Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif retrospektif dengan
mengumpulkan data-data dari rekam medis pasien rawat inap penderita diabetes
melitus tipe 2 di Bagian/SMF Penyakit Dalam RS. Immanuel Bandung pada
periode 1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2005.
1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Bagian/SMF Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Maranatha maupun RS. Immanuel Bandung dan Sub Bagian Rekam Medis
Pusat RS.Immanuel Bandung.
Penelitian dan pengambilan data dilakukan mulai tanggal 13 Maret 2006
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Telah dilakukan penelitian deskriptif secara retrospektif mengenai pola
penderita diabetes melitus tipe 2 yang dirawat-inap di Bag./SMF Ilmu Penyakit
Dalam di RS. Immanuel Bandung periode 1 Januari 2005 sampai 31 Desember
2005 dan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Prevalensi penderita diabetes melitus tipe 2 (DMT2) yang dirawat-inap
di RS.Immanuel Bandung diperoleh sebanyak 397 kasus.
2.
Prevalensi penderita DMT2 pada wanita lebih banyak dibandingkan
pria.
3.
Kelompok usia terbanyak yang didapatkan pada wanita yaitu
kelompok usia 51-60 tahun sedangkan pada pria yaitu kelompok usia
61-70 tahun.
4.
Berdasarkan hasil perhitungan menurut IMT kelompok tertinggi pada
pria maupun wanita diperoleh pada kelompok BB berlebih.
5.
Lama pasien menderita DMT2 terbanyak didapatkan pada kelompok
lebih dari 10 tahun, baik itu pada pria maupun wanita.
6.
Prevalensi faktor risiko penderita DMT2 terbanyak pada pria dan
wanita adalah kriteria faktor risiko umur 45 tahun. Sedangkan
jumlah faktor risiko penderita DMT2 terbanyak pada pria dan wanita
didapatkan dengan jumlah 2 faktor risiko.
7.
Profil lipid trigliserida terbanyak diperoleh dengan hasil dalam batas
normal. Terjadi kenaikkan profil lipid LDL-K dan kolesterol total serta
penurunan kadar profil HDL-K.
8.
Profil gula darah sewaktu yang diperiksa saat penderita DMT2 masuk
RS. Immanuel diperoleh hasil terbanyak pada kelompok kadar 200
mg/dl. Sedangkan profil gula darah puasa didapatkan hasil terbanyak
Universitas Kristen Maranatha
58
9.
Kadar HbA
1c
penderita DMT2 yang diperiksa paling banyak terdapat
pada kelompok kadar HbA
1c
> 8.
10.
Komplikasi akut metabolik ketoasidosis diabetik paling banyak
diperoleh pada kasus penderita DMT2 yang hidup dibandingkan
penderita DMT2 yang mengalami KAD kemudian meninggal. Jumlah
kasus komplikasi kronik terbanyak adalah pasien dengan 1 komplikasi
dan target organ komplikasi kronik terbanyak didapatkan pada target
organ ginjal.
11.
Penyebab kematian penderita DMT2 terbanyak adalah gagal ginjal.
12.
Pada penelitian ini, pengelolaan penderita DMT2 yang diterapi
dengan diet dan OHO merupakan cara terapi yang paling banyak
digunakan.
5.2 Saran
1.
Pada diabetes melitus tipe 2 (DMT2), sangatlah penting untuk
diagnosis dini dan pengobatan secara efektif agar kematian akibat
berbagai kemungkinan komplikasi, baik itu akut maupun kronik
berkurang, oleh karena itu perlu untuk mengetahui faktor-faktor risiko
DMT2 pada seorang pasien untuk tindakan pencegahan.
2.
Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang akan diderita
seumur hidup. Karena itu dalam pengelolaannya diperlukan edukasi
kepada pasien dan keluarganya guna memahami lebih jauh tentang
perjalanan penyakit diabetes melitus (DM), penyulit DM, pencegahan,
serta penatalaksanaannya. Hal ini akan sangat membantu dalam upaya
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Rudijanto. 2004. Role of Basal Insulin in Type-2 Diabetes Mellitus (The
Earlier The Better ?). Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi, Johan S. Mansjhur,
editor:
Endokrinologi Klinik V-2004
. Bandung : Perkumpulan Endokrinologi
Cabang Bandung. hal. 429-447
Anik Widijanti, Bernard Theodore Ratulangi. 2000. Pemeriksaan Laboratorium
Penderita Diabetes Melitus. htttp://www.tempo.co.id/medika /arsip /092001
/pus-2.htm, 30 September 2006
Anonymous
.
Diabetes Management Market, Worlwide 2005-2015. htttp://www
.world diabetesday. org/go/wdd-2005.html, 5 September 2006
Asman Manaf. 2004. Future Option in The Management of Type-2 Diabetes
Mellitus: Early, Comprehensive, and Consistent. Dalam: Sri Hartini KS.
Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:
Endokrinologi Klinik V-2004
. Bandung :
Perkumpulan Endokrinologi Cabang Bandung. hal. 448-455
_______. 2006. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. Dalam: Aru
W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K, Siti
Setiati, editor:
Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam
. Cetakan ke-4. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. hal. 1890-1891
Bambang Singgih, Edward Jim, Karel Pandelaki. 2003. Pola Komplikasi Kronik
Diabetes Melitus Tipe 2 pada Lansia di RSUP Manado.
Cermin Dunia
Kedokteran
, 140 : 5-7
Boedisantoso R, Imam Subekti. 2005. Komplikasi Akut Diabetes Melitus.
Dalam : Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam Subekti, editor:
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.
Edisi ke-5. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. hal. 161-165
Dedi Subardja. 2004. Endokrin Obesitas pada Anak. Dalam: Sri Hartini KS.
Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:
Endokrinologi Klinik V-2004
. Bandung :
Perkumpulan Endokrinologi Cabang Bandung. hal. 375-376
Universitas Kristen Maranatha
60
Djonggi Panggabean. 2004. Retinopati Diabetik. Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi,
Johan S. Mansjhur, editor:
Endokrinologi Klinik V-2004
. Bandung :
Perkumpulan Endokrinologi Cabang Bandung. hal. 97-107
Dwi Sutanegara. 2004. Terapi Kombinasi Oral Secara Dini pada DMT2 : Apakah
Merupakan Alternatif Sebagai Pilihan atau Keharusan? Dalam: Sri Hartini KS.
Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:
Endokrinologi Klinik V-2004
. Bandung :
Perkumpulan Endokrinologi Cabang Bandung. hal. 341-353
Enrico Merentek. 2006. Resistensi Insulin pada Diabetes Melitus Tipe 2.
Cermin
Dunia Kedokteran
, 150 : 38-41
Ermita I. Ilyas. 2005. Latihan Jasmani Bagi Penyandang Diabetes Melitus. Dalam:
Sidartawan
Soegondo,
Pradana
Soewondo,
Imam
Subekti,
editor:
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.
Edisi ke-5. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. hal. 67-69
Faisal Baraas. 2005. Diabetes dan Hipertensi sebagai Faktor Risiko Utama
Kardiovaskular Hubungan yang Saling Jalin Menjalin? Dalam:
Naskah
Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IV Ilmu Penyakit Dalam
Tahun 2005.
Bandung : IPEDE. hal. 139-149
Guyton and Hall. 1997. Insulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus.
Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran
. Cetakan ke-1. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 1222-4,
1234
H.A.H Asdie, Bowo Pranomo, Eddy Susatyo. 2006. Hubungan Low Density
Lipoprotein (LDL) dengan Hipertensi pada Populasi Diabetes Melitus Tipe 2.
The Indonesian Journal
of Internal Medicine
, 38 : 264-265
H.A.H Asdie, P. Wiyono, Sapto Priatmo. 2003. Hubungan Antara HbA
1c
dengan
Mikroalbuminuria pada Diabetes Melitus Tipe 2.
Naskah Lengkap Kongres
Nasional XII Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia,
Memantapkan Peran Profesionalisme Medis Dalam Menyongsong Indonesia
Sehat 2010.
Manado
Hanafi B. Trisnohadi. 2006. Pengobatan Dini Hipertensi untuk Mengurangi
Angka Kejadian Kardiovaskular.
The Journal of The Indonesian Medical
Association
, 56(3): 301-303
61
Henny Anggraini Sadeli. 2004. Penatalaksanaan Terkini Nyeri Neuropati
Diabetik. Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:
Endokrinologi Klinik V-2004
. Bandung : Perkumpulan Endokrinologi Cabang
Bandung. hal. 108-113
Ign Adhiarta. 2004. Treatment Options in Reducing Hypertension and Diabetic
Nephrophaty. Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:
Endokrinologi Klinik V-2004
. Bandung : Perkumpulan Endokrinologi Cabang
Bandung. hal. 318-320
Iwan Darmansjah. 2000. Rational Practical Therapeutics of Diabetes Melitus.
htttp://www.tempo.co.id/medika/online/tmp.online.old/pus-1.htm, 27 Agustus
2006
John MF. Adam. 2006. Dislipidemi. Dalam: Aru W. Sudoyo, Bambang
Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K, Siti Setiati, editor:
Buku
Ajar Ilmu Penyakit
Dalam
. Cetakan ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
hal. 1954
Laboratorium Prodia. 2004. Pemeriksaan Mikroalbumin, Pemeriksaan HbA
1c
.
htttp: //www.prodia.co.id/infoterkini /isi dm2004.html, 27 Agustus 2006
Mandang, A.R. Sumual, K. Pandelaki. 2003. Hubungan Kadar Glukosa Darah
Puasa dan Kadar Glukosa Darah Postprandial dengan HbA
1c
Sebagai
Parameter Regulasi Diabetes Melitus.
Naskah Lengkap Kongres Nasional XII
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Memantapkan
Peran Profesionalisme Medis Dalam Menyongsong Indonesia Sehat 2010.
Manado
Masharani U., Karam J.H. 2001. Diabetes Mellitus and Hypoglycemia. In:
Tierney L.M., McPhee S.J., Papadakis M.A., eds.
Current Medical Diagnosis
and Treatment, Lange Medical Book
, 40th ed. New York: McGraw-Hill
Companies. p. 1189-1191
_______. 2001. Pancreatic Hormones and Diabetes Mellitus. In: Greenspan F.S.,
Gardner D.G. eds.
Basic and Clinical Endocrinology, Lange Medical Book
,
6th ed. New York: McGraw-Hill Companies. p. 625-7, 642-3, 675-8, 689-695
Nata P.H Lugito. Profil Penderita Diabetes Melitus yang Mengalami
Hipoglikemia yang Datang ke UGD RSIA Karya Media II Tambun Bekasi
Tahun 2004-2005.
Dexa Media
, 18 (4): 163- 166
Universitas Kristen Maranatha
62
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Memantapkan
Peran Profesionalisme Medis Dalam Menyongsong Indonesia Sehat 2010.
Manado
Paulus Wiyono, Ignatia Sinta Murti. 2004. Glimepiride: Generasi Baru
Sulfonilurea.
Dexa Media
, 17(2): 65-68
Powers A.C. 2006. Diabetes Mellitus. In: Jameson J.L., ed.
Harrison’s
Endocrinology
16th ed. New York: McGraw-Hill Companies. p. 299-301
Pradana Soewondo. 2006. Ketoasidosis Diabetik. Dalam: Aru W. Sudoyo,
Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K, Siti Setiati, editor:
Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam
. Cetakan ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
hal. 1896-1899
Rachmat Soelaeman. 2005. Preventing Renal Complication in Diabetic Patients:
Detail Study. Dalam:
Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan
IV Ilmu Penyakit Dalam Tahun 2005.
Bandung : IPEDE. hal. 85-100
Ronny Yuliwansyah, Eva Decroli, Asman Manaf, Syafril Syahbuddin, Yerizal
Karani. 2006. Estimasi Kejadian Stroke dan Penyakit Jantung Koroner pada
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Berdasarkan Alata Hitung UKPDS.
The
Indonesian Journal
of Internal Medicine
, 38 : 310-313
Santoso M, Lian S, Yudy. 2006. Gambaran Pola Penyakit Diabetes Melitus di
Bagian Rawat Inap RSUD Koja 2000-2004.
Cermin Dunia Kedokteran
, 150 :
34-35
Sarwono
Waspadji.
2005a.
Diabetes
Melitus,
Penyulit
Kronik
dan
Pencegahannya. Dalam: Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam
Subekti, editor:
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.
Cetakan ke-5.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. hal. 169-171
_______. 2005b. Diabetes Melitus: Mekanisme Dasar dan Pengelolaannya yang
Rasional. Dalam: Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam Subekti,
editor:
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.
Cetakan ke-5. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI. hal. 29-42
Schteingart D.E. 1995. Pankreas Metabolisme Glukosa dan Diabetes Melitus.
Dalam: Price S.A., Wilson L.M., editor:
Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit
. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. hal. 1110-1119
63
Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2006
. Cetakan ke-1. Jakarta: PB
PERKENI
Sidartawan Soegondo. 2004. Patofisiologi Diabetes Tipe 2 dari Sisi
Lipotoksisitas. Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:
Endokrinologi Klinik V-2004
. Bandung : Perkumpulan Endokrinologi Cabang
Bandung. hal. 404
_______. 2005a. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini. Dalam:
Sidartawan
Soegondo,
Pradana
Soewondo,
Imam
Subekti,
editor:
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.
Cetakan ke-5. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. hal. 17-28
_______. 2005b. Prinsip Pengobatan Diabetes, Insulin dan Obat Hipoglikemik
Oral. Dalam: Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam Subekti,
editor:
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.
Cetakan ke-5. Jakarta:
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. hal. 121
Slamet Suyono. 2005a. Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes
Melitus Dalam: Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam Subekti,
editor:
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.
Edisi ke-5. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. hal. 1-5
_______. 2005b. Patofisiologi Diabetes Melitus Dalam : Sidartawan Soegondo,
Pradana Soewondo, Imam Subekti, editor:
Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Terpadu.
Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. hal. 7-15
Sri Deswita, Eva Decroli, Asman Manaf, Syafril Syahbuddin. 2006. Gambaran
Profil Lipid Sebelum dan Sesudah Pengontrolan Gula Darah pada Pasien
Diabetes Melitus .
The Indonesian Journal
of Internal Medicine
, 38 : 306-309
Suyono, Isa, Henry, Nugroho. 2006. Derajat Keasaman Air Ludah pada Penderita
Diabetes.
Cermin Dunia Kedokteran
, 150 : 36-37
Suzanna Immanuel, FX. Hendriyono. 2006. Maturity-Onset Diabetes of The
Young.
The Journal of The Indonesian Medical Association
, 56(2): 56-63
Tri Hanggono Achmad. 2004. Metabolik Sindrom dan Penyakit Diabetik
Vaskular. Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:
Endokrinologi Klinik V-2004
. Bandung : Perkumpulan Endokrinologi Cabang
Bandung. hal. 16-27
Universitas Kristen Maranatha
64
Wasilah Rochmah. 2004. Diabetes Melitus Usia Lanjut: Bagaimana
Pengelolaannya?. Dalam: Martalena Purba, I. Dewa Putu Pramantara, Kartika
Widayati, Probosuseno, Wasilah Rochmah, editor:
Naskah Lengkap Kongres
Nasional III dan Temu Ilmiah Nasional II
. Yogyakarta: Perhimpunan
Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) Cabang Yogyakarta. hal. 207-213