• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Dirawat Inap Di Bagian/SMF Penyakit Dalam RS. Immanuel Bandung Periode Januari 2005 - Desember 2005.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pola Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Dirawat Inap Di Bagian/SMF Penyakit Dalam RS. Immanuel Bandung Periode Januari 2005 - Desember 2005."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

iv

ABSTRAK

POLA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG

DIRAWAT-INAP DI BAGIAN/SMF PENYAKIT DALAM RS. IMMANUEL

BANDUNG PERIODE JANUARI 2005 - DESEMBER 2005

Wulan Yuwita, 2007, Pembimbing I : Onkie Kusnadi,

dr., Sp.PD.

Pembimbing II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.

Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu penyakit metabolik yang

paling banyak ditemukan. DMT2 di seluruh dunia meningkat dengan pesat dalam

dua dekade mendatang. WHO memperkirakan tahun 2010 jumlah penderita

DMT2 di seluruh dunia akan mencapai 220 juta.

Tujuan penelitian untuk mengetahui pola penderita DMT2 rawat-inap di

Bag./SMF Penyakit Dalam RS. Immanuel Bandung.

Penelitian secara deskriptif retrospektif ini membahas mengenai pola penderita

DMT2 rawat-inap di bagian Penyakit Dalam RS. Immanuel Bandung periode

1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2005.

Dari hasil penelitian diperoleh jumlah seluruh kasus 397 penderita DMT2; pria

144 kasus (36,27%) dengan kasus terbanyak berusia 61-70 tahun dan wanita 253

kasus (63,37%) dengan kasus terbanyak berusia 51-60 tahun. Indeks Massa Tubuh

terbanyak pada pria dan wanita yaitu kriteria berat badan berlebih. Lama pasien

menderita DMT2 terbanyak pada kelompok >10 tahun (46,85%). Prevalensi faktor

risiko terbanyak pada golongan umur

45 tahun (93,20%). Jumlah faktor risiko

terbanyak pada pria dan wanita yaitu 2 faktor risiko (44,58%). Profil gula darah

sewaktu (GDS) diperoleh dengan hasil terbanyak pada kadar 200 mg/dl. Profil

gula darah puasa (GDP) didapatkan hasil terbanyak pada kadar 126 mg/dl

Sebagian besar profil lipid trigliserida masih dalam batas normal, peningkatan

kolesterol total, kadar LDL-K tinggi dan kadar HDL-K rendah. Kadar HbA1c

terbanyak pada kelompok kadar HbA1c >8 (50%). Sebanyak 16 kasus mengalami

komplikasi akut ketoasidosis diabetik dengan 2 kasus yang meninggal dunia.

Jumlah kasus komplikasi kronik terbanyak adalah pasien dengan 1 komplikasi dan

target organ terbanyak adalah ginjal (50,63%). Penyebab kematian tertinggi

adalah gagal ginjal (45,45%). Pengelolaan dengan diet dan OHO merupakan

terapi yang paling banyak dilakukan (49,12%).

Kesimpulan penelitian yaitu prevalensi usia DMT2 >51 tahun dengan berat

badan berlebih. Profil lipid LDL-K dan kolesterol total yang tinggi serta HDL-K

yang rendah. Kadar HbA1c lebih dari normal. Komplikasi kronik terbanyak adalah

organ ginjal.

(2)

ABSTRACT

THE PATTERN OF TYPE-2 DIABETES MELITUS INPATIENTS

IN THE DEPARTMENT OF INTERNAL MEDICINE AT IMMANUEL

HOSPITAL IN BANDUNG FROM JANUARY 2005 - DECEMBER 2005

Wulan Yuwita, 2007,

Tutor

I : Onkie Kusnadi,

dr., Sp.PD.

Tutor

II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.

Type-2Diabetes Mellitus (T2DM) is one of the metabolic diseases that is most

commonly found. The number of T2DM patients in the whole world will increase

rapidly in the next two decades. WHO estimates that in the year 2010 the number

of T2DM patients in the whole world will reach 220 million people.

The purpose of this study is to know the pattern of T2DM inpatients in the

Department of Internal Medicine at Immanuel Hospital, Bandung.

This descriptive and retrospective study evaluates the T2DM inpatients at

Immanuel Hospital in Bandung from January 1, 2005 until December 31 , 2005.

From 397 T2DM patients, 144(36,27%) were male with the majority between

61-70 old and 253 female(63,37%) with the majority between 51-60

years-old. Most of the T2DM patients were obese. In the majority (46,85%), the

duration of the disease was more than 10 years-old. The most prevalent risk

factor was found in the age group of

45 years-old (93,20%). The majority of

both male and female patients (44,58%) had a total of 2 risk factors. Most of the

random blood glucose level were 200mg/dl. Most of the fasting blood sugar

level were

126 mg/dl. The lipid profile showed a high LDL-C and total

cholesterol, a low HDL-C and trigliceride were within normal limitsl. Most of the

HbA

1c

levels were >8 (50%). 16 Cases of the T2DM patients suffered diabetic

ketoacidosis with 2 cases were died. The majority of total chronic complications

were patients with 1 complication and the target organ most frequently affected

was the kidney (50,63%). Most deaths were caused by renal failure (54,55%). The

management in the majority of the T2DM patients (49,12%) consisted of diet and

hypoglycemic agents.

The conclusion of this study is that the majority of T2DM patients were >51

years old, obese, with a high LDL-C and total cholesterol and also a low HDL-C.

HbA

1c

level were above normal. The majority of chronic complications affected

the kidney.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

vi

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

maka Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Karya Tulis

Ilmiah ini merupakan salah satu syarat kelulusan program studi S-1 Fakultas

Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi

ini maka saya mengucapkan terimakasih kepada :

1.

Onkie Kusnadi, dr., SpPD. Sebagai Pembimbing utama, terima kasih atas

saran, bimbingan, dukungan serta kesabarannya dalam membimbing

selama penyusunan skripsi ini.

2.

Lusiana Darsono, dr., M.Kes. Sebagai Pembimbing pendamping, terima

kasih atas saran, bimbingan, dukungan serta kesabarannya dalam

membimbing selama penyusunan skripsi ini.

3.

Slamet Santosa Tanto, dr., M.Kes. Yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk menjadi penguji dalam sidang KTI ini. Dan juga atas saran dan

kritik yang sangat membangun yang telah diberikan, saya ingin

mengucapkan banyak terimakasih.

4.

July Ivone, dr., M.Kes. Yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

menjadi penguji dalam sidang KTI ini.

5.

Ko Andi, Hendro, Agnes, Ko Nevin, Handi, Siska, Maya, Elizabeth,

Stefanie, Sisi dan Pak Deni yang telah memberi dukungan dan membantu

menyelesaikan KTI ini.

6.

Untuk Orangtua, Koko Dian dan Ci Yulia yang telah memberikan bantuan

moril maupun materiil dan terimakasih untuk doa dan kasih sayangnya

selama ini.

Semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan

khususnya bagi mahasiswa kedokteran.

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... iv

ABSTARCT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang ... 1

1.2

Identifikasi Masalah ... 3

1.3

Maksud dan Tujuan ... 3

1.4

Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3

1.4.1

Manfaat Akademis ... 3

1.4.2

Manfaat Praktis ... 3

1.5

Metodologi ... 4

1.6

Lokasi dan Waktu ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Sejarah ... 5

2.2

Definisi Diabetes Melitus ... 6

2.3

Anatomi Pankreas... 6

2.4

Insulin ... 8

2.4.1

Kerja Insulin ... 8

2.4.2

Sekresi Insulin... 8

2.4.3

Resistensi Insulin ... 10

2.5

Epidemiologi ... 11

2.6

Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus... 12

2.7

Faktor-Faktor Diabetes Melitus ... 13

2.8

Patofisiologi Diabetes Melitus ... 17

2.9

Diagnosis... 18

2.9.1

Pemeriksaan Penyaring ... 18

2.9.2

Langkah-Langkah untuk Menegakkan Diagnosis Diabetes

Melitus dan Gangguan Toleransi Glukosa ... 20

2.9.3

Pemeriksaan HbA1c

... 20

2.10

Komplikasi ... 22

2.10.1

Komplikasi Akut ... 22

(5)

Universitas Kristen Maranatha

viii

2.11

Manifestasi Klinik ... 27

2.12

Prognosis... 28

2.13

Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 ... 29

2.14

Pencegahan... 31

2.14.1

Pencegahan Primer... 32

2.14.2

Pencegahan Sekunder... 32

2.14.3

Pencegahan Tersier ... 32

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1

Bahan Penelitian... 34

3.2

Metode Penelitian... 34

3.3

Prosedur Penelitian ... 34

3.4

Analisis Data ... 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Jenis Kelamin dan Usia... 36

4.1.1

Distribusi Jenis Kelamin... 36

4.1.2

Distribusi Usia ... 37

4.2

Status Gizi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 ... 38

4.3

Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 ... 39

4.4

Anamnesis Faktor Risiko... 40

4.5

Profil Lipid ... 44

4.6

Profil Gula Darah Penderita Saat Masuk Rumah Sakit ... 46

4.7

Kadar HbA1c... 48

4.8

Komplikasi ... 50

4.8.1

Komplikasi Akut ... 50

4.8.2

Komplikasi Kronik... 51

4.8.3

Komplikasi Kronik Target Organ ... 52

4.9

Kematian Saat Dirawat dan Penyebab... 54

4.10

Penatalaksanaan... 55

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan ... 57

5.2

Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 65

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

1.

Tabel 2.1 Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa sebagai

Patokan Penyaring dan Diagnosis Diabetes Melitus ... 20

2.

Tabel 2.2 Kriteria Pengendalian Diabetes Melitus Berdasarkan

Kadar HbA1c Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus

Tipe 2 ... 21

3.

Tabel 4.1 Usia dan Jenis Kelamin Penderita Diabetes Melitus

Tipe 2 Rawat-Inap di RS. Immanuel Bandung ... 37

4.

Tabel 4.2 Lama Pasien Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat

Inap di RS. Immanuel Bandung ... 40

5.

Tabel 4.3 Prevalensi Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 ... 41

6.

Tabel 4.4 Jumlah Faktor Risiko Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 ... 43

7.

Tabel 4.5 Profil Lipid Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang dirawat

inap di di RS. Immanuel Bandung... 45

8.

Tabel 4.6 Kadar HbA1c Penderita Diabetes Melitus Tipe 2... 49

9.

Tabel 4.7 Komplikasi Akut Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dan

(7)

Universitas Kristen Maranatha

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.

Gambar 2.1 Histologi Pulau Langerhans Pankreas... 7

2.

Gambar 2.2 Fase Sekresi Insulin Normal... 10

3.

Gambar 2.3 Patofisiologi Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2 ... 17

(8)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

1.

Grafik 4.1 Ratio Jenis Kelamin Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Rawat Inap di RS. Immanuel Bandung... 36

2.

Grafik 4.2 Distribusi Status Gizi Penderita Diabetes Melitus

Tipe 2 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

3.

Grafik 4.3 Distribusi Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2... 42

4.

Grafik 4.4 Distribusi Jumlah Faktor Risiko Penderita Diabetes

Melitus Tipe 2... 43

5.

Grafik 4.5 Kadar Gula Darah Sewaktu Diabetes Melitus Tipe 2 ... 47

6.

Grafik 4.6 Kadar Gula Darah Puasa Diabetes Melitus Tipe 2... 48

7.

Grafik 4.7 Distribusi Kadar HbA1c Diabetes Melitus Tipe 2... 50

8.

Grafik 4.8 Distribusi Jumlah Komplikasi Penderita Diabetes

Melitus Tipe 2... 52

9.

Grafik 4.9 Prevalensi Komplikasi Organ Target Penderita

Diabetes Melitus Tipe 2 ... 53

10.

Grafik 4.10 Distribusi Kematian dan Sebab Kematian Penderita

Diabetes Melitus Tipe 2 ... 54

(9)

Universitas Kristen Maranatha

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(10)

No U JK SG HDL LDL TGL KOL GDS GDP HbA1c Lama DM DKA

pasien D D+O D+I D+O+I (tahun)

1 70 L lebih 198 x 0

2 64 P normal 180 184 134 x

3 79 L normal 234 x 15

4 75 L lebih 23 12 243 84 271 x 25

5 55 L normal 20 512 200 275 x

6 60 P lebih 260 x 10

7 50 P kurang 580 x 24

8 52 L lebih 180 x 5

9 72 P normal 138 x

10 81 L lebih 26 102 93 147 111 x

11 76 P normal 284 x 15

12 46 L normal 210 x 9

13 64 P kurang 35 82 187 154 301 x 14

14 94 P kurang 159 x

15 94 P kurang 460 x

16 49 L kurang 39 120 98 179 170 x 5

17 72 L lebih 127 x

18 81 P kurang 22 48 143 99 347 x 20

19 70 L normal 167 x 21

20 85 L gemuk 115 205 248 x 27

21 51 P normal 24 108 127 157 107 x 4

22 72 P normal 320 x 20

23 60 P lebih 108 x

24 54 L normal 107 98 135 x

25 55 P gemuk 27 644 247 178 8.0 x 10

26 82 P gemuk 147 x 23

27 77 L normal 220 x

28 88 P gemuk 188 x

29 70 L lebih 68 x 13

30 70 L lebih 150 x 13

31 70 L lebih 71 x 13

32 51 P lebih 29 131 388 238 628 x 7

33 53 P normal 161 193 180 x 4

34 74 P normal 261 x

35 80 P gemuk 17 120 129 163 141 x 12

36 63 L normal 968 318 320 x 19

37 80 P kurang 285 20

38 63 L lebih 647 235 235 x 5

39 61 P lebih 54 141 135 222 240 x 15

40 73 L gemuk 160 x 16

41 41 L lebih 35 218 214 296 126 x 6

42 75 P normal 49 129 71 192 252 x

43 76 L gemuk 87 x 25

44 61 L gemuk 855 x

45 82 L normal 37 122 193 198 200 x 31

46 58 P normal 53 113 170 200 297 x 8

47 57 L normal 14 96 209 152 250 x 9

48 87 L lebih 235 x 23

49 65 L kurang 361 x 15

50 78 L kurang 27 131 141 186 145 x 20

LAMPIRAN 1. Data Pasien Rawat-Inap RS.Immanuel Bandung (Bagian I)

(11)

51 73 L normal 87 x 20

52 73 L normal 136 210 164 x

53 60 L lebih 155 x 10

54 65 L normal 28 173 190 239 147 x 10

55 60 L normal 28 117 121 169 194 x 8

56 53 P normal 335 x 6

57 65 P kurang 112 x 6

58 72 L normal 29 136 81 181 248 x 23

59 83 L kurang 166 x 20

60 49 L lebih 31 138 120 193 167 x

61 64 P kurang 160 117 286 x

62 60 P kurang 133 149 109 x 4

63 44 L normal 41 205 84 263 169 x 6

64 62 L lebih 84 63 206 x 0

65 60 L lebih 86 276 145 x 0

66 72 L lebih 125 147 109 x 23

67 62 L normal 357 356 149 x 20

68 56 L normal 78 154 180 218 170 x 9

69 66 L lebih 350 x 5

70 51 L normal 217 225 215 x 9

71 46 L kurang 36 62 353 169 187 x

72 41 L lebih 150 x 3

73 32 L lebih 33 110 105 164 296 x 4

74 67 L normal 146 x 14

75 53 L lebih 194 x 6

76 67 L lebih 41 143 143 213 109 x 6

77 67 L lebih 205 83 x 6

78 67 L gemuk 235 x 9

79 53 L normal 345 x 19

80 61 L kurang 80 x 17

81 60 L normal 109 x

82 50 L gemuk 245 271 190 x 11

83 65 L lebih 25 98 146 152 125 x 19

84 43 L kurang 126 93 134 x 15

85 29 L lebih 126 93 70 x 2

86 50 L lebih 30 133 154 194 357 x 10

87 22 L lebih 185 x 2

88 81 L lebih 60 x 20

89 63 P kurang 467 x 20

90 55 P normal 48 x

91 74 P normal 163 x 23

92 51 P lebih 357 x 2

93 51 P lebih 201 x

94 51 L lebih 30 132 113 185 166 x 9

95 66 L gemuk 28 163 140 219 660 x

96 60 P lebih 43 122 111 187 168 x 15

97 69 L normal 35 133 58 180 168 x 16

98 49 L lebih 21 112 246 182 120 x 7

99 68 P normal 219 x 19

100 68 P gemuk 35 101 129 162 179 x 21

101 75 P normal 168 x

102 52 P lebih 39 235 127 299 118 6.1 x 19

103 53 L lebih 16 92 125 135 413 x 11

104 67 L lebih 79 107 58 198 212 x

105 67 P lebih 17 148 139 193 170 x 18

(12)

106 67 P normal 120 x 17

107 67 P lebih 38 208 195 285 109 x

108 67 P normal 74 x 14

109 66 P gemuk 47 129 118 200 62 x 15

110 70 L normal 30 145 167 235 368 x 21

111 50 P gemuk 78 x 25

112 72 L gemuk 49 98 193 186 368 x 23

113 61 P lebih 435 x 17

114 72 L lebih 242 x 19

115 86 L lebih 48 154 119 226 96 x 19

116 67 L lebih 46 55 184 138 172 x 18

117 55 P lebih 129 x 11

118 62 L normal 20 134 324 219 319 9.2 x 5

119 46 L lebih 278 x 9

120 83 P gemuk 62 143 67 218 123 x 6

121 83 P normal 131 210 172 x 12

122 54 P lebih 185 x 11

123 49 L normal 38 149 145 216 96 x 7

124 49 L gemuk 185 x

125 75 L normal 224 x 20

126 67 L lebih 15 60 273 130 85 x

127 82 P normal 133 x 21

128 82 P lebih 123 x

129 64 P gemuk 261 x 15

130 64 P gemuk 60 161 78 237 185 x 17

131 64 P gemuk 20 170 168 224 172 x

132 63 P gemuk 253 x 19

133 55 L normal 147 x 9

134 53 L gemuk 133 x 10

135 77 P gemuk 26 76 182 159 139 x 9

136 49 P lebih 254 x 8

137 34 P kurang 531 x 5

138 67 P normal 390 x

139 55 P normal 444 x 8

140 43 P lebih 92 173 147 x 6

141 48 P normal 316 x 3

142 48 P kurang 196 177 305 x 3

143 70 P normal 112 x

144 66 P lebih 31 85 209 158 481 13.4 x 19

145 54 P lebih 110 195 138 x 13

146 54 P normal 211 x 15

147 73 P normal 38 176 110 236 126 x 19

148 46 P normal 173 243 138 x 9

149 66 P normal 158 x 15

150 50 P lebih 469 x 9

151 42 P lebih 109 x

152 64 P gemuk 437 13.1 x 20

153 67 P kurang 882 x 20

154 53 P normal 109 x 8

155 87 P lebih 40 90 82 148 168 6.8 x 21

156 87 P normal 91 5.6 x 21

157 71 P lebih 55 x

158 71 P lebih 136 x 18

159 73 P normal 129 214 108 x 19

(13)

161 47 L normal 207 x 6

162 54 P lebih 35 174 136 236 152 x 9

163 62 L normal 249 x 11

164 94 P lebih 460 x

165 94 P lebih 159 x 25

166 51 P lebih 374 x 3

167 51 P normal 388 x 5

168 60 L lebih 73 113 128 x

169 60 L lebih 145 x 30

170 57 P normal 46 147 138 221 78 x 3

171 57 P lebih 324 225 298 x 3

172 86 L normal 326 x

173 53 P normal 188 x 8

174 54 P gemuk 37 120 101 177 87 x 9

175 58 P normal 36 182 293 277 300 x 12

176 45 P normal 16 400 148 323 x 6

177 62 P lebih 402 x 10

178 60 P gemuk 318 239 190 x 24

179 63 P lebih 37 90 115 150 154 x 15

180 63 P lebih 37 97 342 202 174 x 13

181 62 L normal 190 x 21

182 57 P lebih 267 217 320 x 2

183 82 P normal 35 123 74 173 30 x 4 x

184 60 P lebih 71 122 172 227 798 x 12

185 50 P normal 38 128 349 236 141 x 9

186 66 P lebih 176 x 21

187 68 P lebih 32 151 105 204 320 x 21

188 73 P kurang 27 x 20

189 61 P gemuk 35 95 136 157 147 x 19

190 61 P normal 283 270 42 x 8

191 62 P lebih 143 190 85 x 8

192 55 P lebih 430 x

193 55 P lebih 209 x 9

194 55 P lebih 31 199 274 285 349 x 9

195 72 P lebih 153 x 13

196 81 P normal 126 x 20

197 81 P lebih 88 90 106 x 0

198 69 P lebih 27 128 126 180 110 6.4 x 12

199 73 P normal 134 x 14

200 73 P lebih 46 197 156 274 298 x 11

201 51 P kurang 156 x 2

202 57 P normal 172 x 14

203 60 P lebih 23 91 175 149 110 x 19

204 68 P lebih 15 33 68 85 x 2

205 55 P kurang 183 127 430 x 10

206 55 P gemuk 176 x 11

207 63 P lebih 123 70 105 x 12

208 61 L lebih 34 145 166 212 90 x 10

209 79 L lebih 48 156 127 229 154 x

210 73 L gemuk 174 x 14

211 64 L lebih 190 x 3

212 48 L normal 144 108 320 x 9

213 60 P lebih 32 82 93 133 30 x 19

214 81 P normal 798 x 25

215 77 P lebih 20 97 182 159 141 x 12

(14)

216 67 P kurang 125 237 158 x 10

217 60 P lebih 469 x 12

218 46 P normal 33 643 263 109 x 9

219 50 P lebih 437 x 9

220 53 P normal 882 x 21

221 48 P lebih 39 67 67 119 109 x

222 50 P normal 21 97 359 190 141 x 5

223 54 P normal 36 71 166 140 141 x 11

224 65 P gemuk 147 158 x 1

225 74 P lebih 230 469 x 19 x

226 57 P normal 109 x 14

227 80 P gemuk 437 x 0

228 73 P lebih 84 177 882 x 19

229 84 P normal 109 x 20

230 54 P lebih 372 x 8

231 57 P lebih 596 300 425 x

232 63 P normal 24 63 136 114 158 x 17

233 59 P lebih 53 120 133 200 135 x 6

234 74 P normal 70 190 108 282 264 x 15

235 49 P gemuk 278 x 9

236 47 P normal 27 229 391 329 520 x 8

237 55 P Status gizi 123 x

238 65 P lebih 147 230 108 x 9

239 55 P gemuk 400 x 5

240 63 P lebih 37 97 342 202 123 x 15

241 63 P lebih 126 x 15

242 65 P normal 20 81 105 122 310 x 1

243 66 P gemuk 47 129 118 200 62 x 5 x

244 55 P lebih 31 199 274 285 349 x 9

245 55 P kurang 209 x 9

246 66 P normal 158 x 15 x

247 46 P kurang 180 x 10

248 62 P normal 143 190 85 x 9 x

249 66 P lebih 160 x 10

250 53 P normal 28 142 247 219 164 x 9

251 59 P lebih 39 136 100 195 259 x 9

252 68 P lebih 32 151 105 204 320 x 16

253 71 P normal 37 140 134 204 132 x 19

254 52 P lebih 250 x 9

255 69 P normal 65 230 308 x 4

256 87 P normal 91 5.6 x 21

257 87 P gemuk 40 90 82 148 168 6.8 x 22 x

258 50 P gemuk 17 657 217 427 x 7

259 74 P normal 285 219 183 x 21

260 74 P lebih 193 245 134 x 20

261 53 P kurang 42 102 127 169 190 x 7

262 53 P gemuk 79 140 130 x 7 x

263 57 P lebih 592 x 8

264 55 P lebih 55 121 258 228 112 x 9

265 67 P normal 41 184 285 282 408 x 15

266 70 P kurang 463 x

267 50 P lebih 102 x 3

268 60 P normal 208 205 112 x 11

269 54 P lebih 10 616 135 551 x 8

(15)

271 75 P lebih 35 135 86 187 184 x 18

272 54 P normal 50 130 93 199 413 x 7

273 42 P lebih 172 148 182 x 6

274 42 P lebih 91 x 6

275 42 P normal 184 x 6

276 51 P lebih 32 43 56 86 182 x x

277 55 P normal 317 x 2

278 56 P gemuk 78 x 13

279 50 P lebih 31 133 207 205 195 x 8

280 56 P lebih 43 243 262 338 512 x 11

281 45 P kurang 275 x 7

282 52 P normal 438 x

283 55 P lebih 502 x 0

284 53 P normal 42 120 230 208 226 x 7

285 53 P lebih 72 225 219 341 382 x 7

286 40 P lebih 969 x 3 x

287 40 P normal 655 x

288 70 P normal 29 154 99 203 150 x 16

289 70 P lebih 56 135 112 213 155 x 16

290 69 L normal 170 x 12

291 68 P kurang 124 131 150 x 12

292 70 P lebih 226 x 19

293 61 L normal 109 x 14

294 60 P lebih 34 411 318 405 x 13

295 64 P normal 279 x

296 78 L lebih 184 160 60 x 5

297 70 P lebih 700 x 15

298 39 P lebih 32 166 263 251 404 x 2

299 64 P lebih 57 73 128 156 288 x 5 x

300 82 L lebih 106 x 21

301 75 P normal 127 x 24

302 75 P gemuk 282 x 21

303 67 L normal 201 184 269 x 17

304 39 L gemuk 25 717 305 300 x

305 45 P normal 230 x 21

306 48 P lebih 64 160 87 241 280 x 8

307 69 L normal 30 171 206 242 352 x 11

308 76 P lebih 256 x 19

309 55 P lebih 31 199 274 285 349 x 9

310 55 P lebih 209 x 11

311 63 L normal 30 124 90 172 114 x 12

312 58 L lebih 310 x 0

313 49 L lebih 21 112 246 182 122 x 6

314 48 P gemuk 44 147 168 225 86 x 5

315 48 P gemuk 38 131 151 199 105 x 6

316 65 P lebih 157 x 11

317 63 P normal 20 121 181 177 85 x 12

318 51 L gemuk 35 86 134 148 355 x 14

319 68 L normal 259 x 12

320 68 L gemuk 190 x 0

321 66 L normal 54 80 78 150 162 x

322 61 P gemuk 15 99 259 166 213 x 12

323 84 L normal 170 x 21

324 62 L normal 328 x 0

325 80 P kurang 248 x 0

(16)

326 59 L lebih 182 x 11

327 47 L normal 33 117 64 163 113 x 4

328 63 L kurang 24 115 68 153 164 x 23

329 57 P lebih 276 215 192 x 17

330 65 P normal 432 x 15

331 68 L kurang 503 x 18

332 54 L normal 269 160 425 9.5 x 14

333 63 P lebih 41 67 81 124 114 x 13

334 67 L lebih 28 95 211 165 173 x 21

335 70 P normal 110 x 23

336 70 P lebih 375 x 22

337 71 L normal 108 x 21

338 76 L kurang 230 x 26

339 76 L gemuk 126 x 23

340 60 L lebih 25 104 248 179 169 x

341 82 L lebih 131 x 20

342 32 L lebih 33 110 105 164 332 x 4

343 65 P normal 34 111 222 189 230 x 13

344 61 L normal 34 145 166 212 121 x 15

345 50 L lebih 35 219 212 296 370 6.9 x 10

346 62 L lebih 184 x

347 57 L kurang 146 x 9

348 83 P gemuk 62 143 67 218 123 x 23

349 60 P lebih 55 160 141 243 129 8.1 x 0

350 62 L kurang 374 x 22

351 63 L lebih 35 86 163 160 105 x 5

352 49 L lebih 24 154 260 230 159 x

353 67 P lebih 305 x 12

354 70 L normal 156 220 150 x 23

355 70 L gemuk 405 x 21

356 70 L normal 90 176 132 x 19

357 70 L lebih 230 x

358 55 P lebih 366 x 9

359 56 P normal 78 x 8 x

360 47 P lebih 38 154 233 239 170 x 13

361 53 P lebih 113 x

362 39 L normal 320 x 3

363 74 L gemuk 215 x 24 x

364 56 P normal 37 142 296 238 273 x 9

365 42 P lebih 230 x 5

366 42 P normal 91 x 4

367 42 P lebih 172 148 182 x 5

368 73 L normal 265 x 14

369 51 P lebih 872 x 7

370 57 P lebih 37 128 252 215 370 x 8

371 78 P gemuk 283 x 21

372 54 P gemuk 403 x 8

373 81 P gemuk 200 x 21

374 54 L kurang 15 85 243 149 124 x 9

375 65 P lebih 40 128 227 213 146 x 12

376 60 P normal 55 251 174 341 341 x 20 x

377 64 P lebih 107 171 178 x 12

378 58 L lebih 16 127 112 165 272 x 11

379 53 P lebih 246 x 9

(17)

381 72 L normal 126 x 2

382 72 L lebih 119 196 400 x 2

383 67 P lebih 485 x 9

384 72 P lebih 112 x

385 60 P normal 178 12.6 x 11

386 73 P lebih 58 129 87 204 134 x 9

387 73 P lebih 298 x 11

388 40 P normal 46 197 156 274 655 x 5

389 40 P lebih 969 x 4 x

390 70 L normal 220 x 12 x

391 78 P lebih 38 77 142 143 312 x 19

392 77 L lebih 125 148 157 204 220 x

393 78 L lebih 148 6.8 x 19

394 78 L lebih 360 x 22

395 67 L lebih 246 x 17

396 66 L lebih 404 232 213 x

397 67 L normal 290 x 13 x

U = Umur

JK + Jenis Kelamin

SG = Status Gizi

TGL = Trigliserida

KOL = Kolesterol

GDS + Gula Darah Sewaktu

GDP = Gula Darah Puasa

D = Diet

D+O = Diet + OHO

D+I = Diet + Insulin

D+O+I = Diet + OHO + Insulin

DKA = Diabetik Keto Asidosis

(18)

No komplikasi

pasien target organ 2. HT 3. TGL 3. HDL 4. umur

lebih gemuk 250 mg/dl 35 mg/dl ( 45 thn) SS GG MIA CVA

1 nefropati x x

2 jantung x

3 nefropati x x

4 jantung x x x

5 nefropati x x x x

6 nefropati x x

7 nefropati x

8 jantung-neuropati (2) x x

9 jantung x

10 nefropati x x x x

11 0 x

12 0 x

13 neuropati x x

14 nefropati x x

15 jantung x

16 0 x x

17 nefropati x x

18 jantung x x

19 jantung-nefropati (2) x

20 nefropati x x

21 jantung-neuropati (2) x x

22 nefropati x

23 jantung x x

24 nefropati x

25 jantung-retinopati (2) x x x x x

26 nefropati x x

27 jantung-nefropati (2) x

28 jantung-nefropati (2) x x x

29 jantung x x

30 nefropati x x

31 nefropati x x

32 jantung x x x x

33 jantung-nefropati (2) x x

34 nefropati x

35 nefropati x x x

36 nefropati-neuropati (2) x x

37 jantung-nefropati (2) x x

38 neuropati x x x

39 jantung x x

40 retinopati x x

41 0 x

42 jantung x

43 nefropati x x x

44 0 x x

45 neuropati x

46 0 x

47 jantung-nefropati (2) x

48 nefropati-neuropati (2) x x x

49 nefropati-neuropati (2) x

50 jantung x

1. obesitas

Meninggal

LAMPIRAN 1. Data Pasien Rawat-Inap RS.Immanuel Bandung (Bagian 2)

(19)

51 0 x

52 jantung x

53 jantung-nefropati (2) x x x

54 jantung x

55 nefropati x

56 0 x

57 jantung x

58 0 x

59 jantung-nefropati (2) x x

60 0 x x

61 nefropati x

62 jantung x

63 jantung

64 nefropati-neuropati (2) x x x

65 jantung-nefropati (2) x x x x

66 jantung-nefropati (2) x x x

67 nefropati x x x

68 jantung x

69 nefropati x x

70 jantung x

71 jantung x x

72 0 x

73 neuropati x

74 nefropati x

75 jantung x x

76 nefropati x x

77 nefropati x x

78 nefropati x x

79 0 x

80 nefropati-neuropati (2) x

81 nefropati x

82 jantung-nefropati (2) x x

83 neuropati x x

84 nefropati-retinopati (2)

85 0 x

86 nefropati x x

87 neuropati x

88 0 x x

89 jantung-nefropati (2) x x

90 nefropati x

91 jantung x

92 nefropati x x

93 nefropati x x

94 jantung x x

95 nefropati x x x

96 neuropati x x

97 jantung x

98 nefropati x x

99 nefropati x

100 nefropati x x

101 nefropati x

102 nefropati x x

103 neuropati x x

104 jantung x x

105 nefropati x x x

(20)

106 nefropati-neuropati (2) x x

107 jantung x x

108 nefropati-neuropati (2) x

109 jantung x x

110 neuropati x

111 jantung-nefropati (2) x x

112 nefropati-neuropati (2) x x

113 jantung x x

114 jantung x x

115 0 x x

116 neuropati x x

117 jantung-nefropati (2) x x x

118 nefropati x x x

119 0 x x

120 jantung-nefropati-neuropati (3) x x x

121 jantung-nefropati (2) x x

122 nefropati x x

123 nefropati-neuropati (2) x

124 jantung-nefropati-neuropati (3) x x

125 0 x

126 neuropati x x x x

127 jantung-nefropati (2) x x

128 nefropati x x

129 nefropati x x

130 nefropati x x x

131 nefropati x x x

132 jantung-nefropati (2) x x

133 jantung x

134 jantung x x

135 neuropati x x x

136 nefropati x x

137 jantung

138 neuropati x

139 0 x

140 0 x

141 0 x

142 nefropati x

143 jantung-nefropati (2) x x

144 0 x x x

145 neuropati x x

146 nefropati-retinopati (2) x x

147 nefropati-neuropati (2) x x

148 neuropati x

149 nefropati x x

150 0 x x

151 nefropati x

152 neuropati x x

153 jantung-nefropati (2) x

154 0 x

155 nefropati x x x

156 nefropati-neuropati (2) x

157 nefropati x x

158 nefropati x x

159 neuropati x

(21)

161 0 x

162 neuropati x x x

163 jantung x

164 neuropati x x

165 neuropati x x

166 0 x x

167 nefropati x x

168 nefropati x x

169 jantung-neuropati (2) x x

170 retinopati x

171 jantung-nefropati (2) x x x

172 jantung-neuropati (2) x

173 nefropati x

174 jantung x x

175 jantung-nefropati (2) x x x

176 nefropati x x

177 nefropati x x

178 jantung x x x

179 nefropati x x x

180 nefropati x x x x

181 nefropati x x

182 jantung x x x

183 jantung-nefropati (2) x x x x

184 jantung-nefropati (2) x x x

185 0 x x

186 0 x x

187 nefropati x x x

188 nefropati x x

189 nefropati x x x

190 nefropati x x

191 nefropati x x x

192 jantung x x

193 nefropati x x

194 0 x x x x

195 jantung-nefropati (2) x x x

196 jantung x

197 jantung x x x

198 neuropati x x x

199 nefropati x

200 neuropati x x

201 jantung-nefropati (2) x x

202 jantung-nefropati (2) x

203 nefropati x x x x

204 0 x x x

205 nefropati x

206 jantung x x

207 0 x x

208 neuropati x x x

209 jantung-neuropati-retinopati (3) x x

210 0 x x

211 neuropati x x

212 neuropati x

213 0 x x x

214 neuropati x

215 nefropati x x x

(22)

216 jantung-nefropati (2) x x

217 neuropati x x

218 nefropati x x x x

219 nefropati x x

220 jantung x

221 neuropati x x

222 nefropati x x x x

223 jantung x

224 jantung-nefropati (2) x x x

225 0 x x

226 jantung x

227 0 x x x

228 jantung x x

229 0 x

230 neuropati x x

231 neuropati x x x

232 jantung-nefropati (2) x x x

233 jantung-nefropati (2) x x x

234 nefropati x x

235 neuropati x x

236 jantung-nefropati-neuropati (3) x x x x

237 neuropati x

238 jantung-nefropati (2) x x x

239 jantung-neuropati (2) x x

240 jantung-nefropati (2) x x x x

241 nefropati x x x

242 0 x x

243 nefropati x x

244 0 x x x x

245 nefropati x

246 nefropati x x

247 nefropati x x

248 nefropati x x

249 jantung-nefropati (2) x x x

250 jantung x x

251 jantung x x

252 nefropati x x x

253 nefropati x x

254 0 x x

255 nefropati x x

256 neuropati x

257 nefropati x x x x

258 nefropati x x x x x

259 jantung-neuropati (2) x x

260 jantung x x

261 jantung-nefropati (2) x x x

262 jantung-nefropati (2) x x x

263 0 x x

264 jantung x x x

265 neuropati x x

266 nefropati x

267 neuropati x x

268 jantung-nefropati (2) x x

269 jantung-nefropati (2) x x x x

(23)

271 jantung x x x

272 neuropati x

273 nefropati-neuropati (2) x

274 nefropati x

275 nefropati

276 nefropati x x x x

277 neuropati x

278 neuropati x x

279 retinopati x x x

280 jantung x x x

281 nefropati

282 jantung x

283 nefropati-neuropati (2) x x x

284 nefropati x x

285 jantung x x

286 0 x

287 nefropati

288 jantung x x

289 jantung-nefropati (2) x x x

290 jantung x

291 neuropati x

292 neuropati x x

293 nefropati-neuropati (2) x

294 jantung x x x x

295 jantung-nefropati (2) x x

296 neuropati x x

297 nefropati x x

298 jantung x x x

299 nefropati x x x

300 jantung-neuropati (2) x x

301 nefropati x

302 nefropati x x x

303 jantung-nefropati (2) x

304 jantung-nefropati (2) x x x

305 nefropati x

306 nefropati-neuropati (2) x x

307 nefropati x x x

308 nefropati x x

309 0 x x x x

310 nefropati x x

311 jantung-nefropati (2) x x x

312 jantung x x x

313 jantung-nefropati (2) x x x

314 jantung-nefropati (2) x x x

315 nefropati-neuropati (2) x x x

316 jantung x x

317 jantung-nefropati (2) x x x

318 neuropati x x x

319 0 x

320 0 x x

321 nefropati x

322 jantung-nefropati (2) x x x x x

323 jantung x

324 nefropati x

325 0 x x x

(24)

326 nefropati x x x

327 nefropati x x

328 nefropati x x

329 neuropati x x x

330 jantung-nefropati (2) x

331 0 x

332 jantung-nefropati (2) x x x

333 nefropati x x

334 neuropati x x x

335 jantung-nefropati (2) x x

336 jantung x x

337 jantung-neuropati (2) x

338 jantung x

339 jantung x x

340 nefropati x x x x

341 neuropati x x

342 neuropati x x

343 nefropati x x

344 jantung-neuropati (2) x x

345 jantung x x x

346 nefropati x x x

347 neuropati x

348 jantung-nefropati (2) x x x

349 nefropati x x x

350 0 x

351 nefropati-retinopati (2) x x x x

352 nefropati x x x x x

353 neuropati x x

354 jantung x

355 jantung x x

356 jantung x

357 jantung x x

358 neuropati x x

359 neuropati x

360 0 x x

361 nefropati-neuropati (2) x x x

362 neuropati

363 nefropati x x x

364 jantung x x

365 nefropati x

366 nefropati

367 nefropati-neuropati (2) x x

368 0 x

369 neuropati x x

370 nefropati x x x

371 nefropati-neuropati (2) x x x

372 nefropati x x

373 jantung x x

374 neuropati x x

375 nefropati-neuropati (2) x x x

376 0 x

377 jantung x x

378 neuropati x x x

379 nefropati x x x

(25)

381 0 x

382 nefropati x x x

383 neuropati x x

384 nefropati x x

385 retinopati x

386 nefropati x x x

387 jantung-nefropati-neuropati (3) x x

388 nefropati

389 0 x

390 nefropati x x x

391 jantung-nefropati (2) x x

392 nefropati x x

393 nefropati x x

394 nefropati x x

395 nefropati x x

396 0 x x x

397 nefropati x

HT = Hipertensi

TGL = Trigliserida

S = Syok Septik

GG = Gagal Ginjal

MIA = Miokard Infark Akut

CVA = Cerebral Vaskular Accident

(26)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang banyak

ditemukan. Seiring dengan bertambahnya umur, perubahan pola hidup, dan

bertambahnya populasi obesitas, maka penyakit ini cenderung meningkat. Jumlah

penderita diabetes melitus tipe 2 di seluruh dunia akan meningkat dengan pesat

dalam dua dekade mendatang (H.A.H Asdie dkk, 2006).

Diabetes melitus disebut juga

The Great Imitator

karena penyakit ini dapat

mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Saat ini

diabetes melitus berada pada urutan ke-4 prioritas penelitian nasional untuk

penyakit degeneratif (Suyono dkk , 2006).

Dalam Diabetes Atlas 2000

International Diabetes Federation

tercantum

perkiraan penduduk Indonesia diatas 20 tahun sebesar 125 juta jiwa dan dengan

asumsi prevalensi diabetes melitus sebesar 4,6 %, diperkirakan pada tahun 2000

bertambah 5,6 juta. Berdasarkan pola pertambahan penduduk seperti saat ini,

diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia

diatas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi diabetes melitus sebesar 4,6 % akan

didapatkan 8,2 juta pasien diabetes melitus (Slamet Suyono, 2005).

Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) adalah jenis yang paling banyak ditemukan

( lebih dari 90 % ). Timbul makin sering setelah umur 40 tahun dengan kekerapan

diabetes mencapai 3 sampai 4 kali lebih tinggi daripada rata-rata orang dewasa

normal (Slamet Suyono, 2005).

Diabetes melitus khususnya tipe 2 masih merupakan masalah kesehatan

dimasa yang akan datang, tidak hanya prevalensinya semakin meningkat, tetapi

juga komplikasi yang dapat ditimbulkannya sangat komplek. Tahun 2010

diperkirakan total penderita diabetes melitus di seluruh dunia mencapai 221 juta

jiwa, 97 % diantaranya adalah diabetes melitus tipe 2. Wilayah dengan prevalensi

(27)

Universitas Kristen Maranatha

2

Secara epidemiologik diabetes melitus seringkali tidak terdeteksi dan

dikatakan onset atau mulai terjadinya diabetes melitus adalah 7 tahun sebelum

diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus

yang tidak terdeteksi dini.

Pada mulanya, komplikasi diabetes melitus selalu difokuskan pada kelainan

mikrovaskular seperti retinopati, nefropati, dan neuropati. Tetapi kini banyak

penelitian membuktikan bahwa komplikasi makrovaskular seperti penyakit

jantung koroner, kelainan pembuluh darah perifer dan kelainan serebral

merupakan risiko utama dari diabetes melitus. Sekitar 70–80 % resiko diabetes

melitus adalah komplikasi kardiovaskuler, 3–5 kali lebih tinggi dibandingkan

dengan komplikasi mikrovaskuler (Faisal Baraas, 2005).

Pengalaman menunjukkan banyak pasien diabetes tidak mampu mencapai

derajat pengendalian yang baik. Semakin lama diabetes diderita, banyak

kegagalan terapi akan nampak. Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor, yaitu

faktor usia, adanya komplikasi, faktor sosial ekonomi, serta rendahnya level

pendidikan. Kegagalan mencapai sasaran pengendalian berakibat pada

meningkatnya risiko menderita komplikasi baik mikro maupun makroangiopati,

seperti neuropati, nefropati, serta stroke dan infark jantung. (Dwi Sutanegara,

2005).

Berdasarkan hal – hal tersebut di atas, penulis terdorong untuk mengadakan

penelitian tentang pola penderita kasus penyakit diabetes melitus tipe 2 di RS.

Immanuel Bandung mulai pada periode 1 Januari 2005 sampai 31 Desember

2005, mengingat walaupun penyakit ini merupakan penyakit yang umum terjadi

tetapi berbahaya apabila dibiarkan lebih lanjut karena dapat menyebabkan

kematian. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi gambaran bagi masyarakat

mengenai penyakit ini termasuk gejala awal, diagnosis dan terapi, sehingga dapat

(28)

3

1.2

Identifikasi Masalah

Bagaimanakah pola penderita penyakit diabetes melitus tipe 2 yang dirawat

inap di RS. Immanuel Bandung periode Januari 2005 sampai Desember 2005 ?

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pola penderita penyakit diabetes

melitus tipe 2 yang dirawat inap di RS. Immanuel Bandung periode Januari 2005

sampai Desember 2005.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui prevalensi, faktor risiko,

komplikasi dan penanganan penderita diabetes melitus tipe 2.

1.4

Manfaat KTI

1.4.1

Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan data dan

landasan pemikiran dalam pengelolaan penyakit ini bagi pihak RS. Immanuel

Bandung maupun Fakultas Kedokteran Maranatha.

1.4.2

Manfaat Praktis

Pengetahuan mengenai pola penderita penyakit diabetes melitus tipe 2

diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat mengenai gejala-gejala

awal dari penyakit diabetes melitus sehingga dapat dilakukan penanganan pada

(29)

Universitas Kristen Maranatha

4

1.5

Metodologi

Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif retrospektif dengan

mengumpulkan data-data dari rekam medis pasien rawat inap penderita diabetes

melitus tipe 2 di Bagian/SMF Penyakit Dalam RS. Immanuel Bandung pada

periode 1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2005.

1.6

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Bagian/SMF Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

Maranatha maupun RS. Immanuel Bandung dan Sub Bagian Rekam Medis

Pusat RS.Immanuel Bandung.

Penelitian dan pengambilan data dilakukan mulai tanggal 13 Maret 2006

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Telah dilakukan penelitian deskriptif secara retrospektif mengenai pola

penderita diabetes melitus tipe 2 yang dirawat-inap di Bag./SMF Ilmu Penyakit

Dalam di RS. Immanuel Bandung periode 1 Januari 2005 sampai 31 Desember

2005 dan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1.

Prevalensi penderita diabetes melitus tipe 2 (DMT2) yang dirawat-inap

di RS.Immanuel Bandung diperoleh sebanyak 397 kasus.

2.

Prevalensi penderita DMT2 pada wanita lebih banyak dibandingkan

pria.

3.

Kelompok usia terbanyak yang didapatkan pada wanita yaitu

kelompok usia 51-60 tahun sedangkan pada pria yaitu kelompok usia

61-70 tahun.

4.

Berdasarkan hasil perhitungan menurut IMT kelompok tertinggi pada

pria maupun wanita diperoleh pada kelompok BB berlebih.

5.

Lama pasien menderita DMT2 terbanyak didapatkan pada kelompok

lebih dari 10 tahun, baik itu pada pria maupun wanita.

6.

Prevalensi faktor risiko penderita DMT2 terbanyak pada pria dan

wanita adalah kriteria faktor risiko umur 45 tahun. Sedangkan

jumlah faktor risiko penderita DMT2 terbanyak pada pria dan wanita

didapatkan dengan jumlah 2 faktor risiko.

7.

Profil lipid trigliserida terbanyak diperoleh dengan hasil dalam batas

normal. Terjadi kenaikkan profil lipid LDL-K dan kolesterol total serta

penurunan kadar profil HDL-K.

8.

Profil gula darah sewaktu yang diperiksa saat penderita DMT2 masuk

RS. Immanuel diperoleh hasil terbanyak pada kelompok kadar 200

mg/dl. Sedangkan profil gula darah puasa didapatkan hasil terbanyak

(31)

Universitas Kristen Maranatha

58

9.

Kadar HbA

1c

penderita DMT2 yang diperiksa paling banyak terdapat

pada kelompok kadar HbA

1c

> 8.

10.

Komplikasi akut metabolik ketoasidosis diabetik paling banyak

diperoleh pada kasus penderita DMT2 yang hidup dibandingkan

penderita DMT2 yang mengalami KAD kemudian meninggal. Jumlah

kasus komplikasi kronik terbanyak adalah pasien dengan 1 komplikasi

dan target organ komplikasi kronik terbanyak didapatkan pada target

organ ginjal.

11.

Penyebab kematian penderita DMT2 terbanyak adalah gagal ginjal.

12.

Pada penelitian ini, pengelolaan penderita DMT2 yang diterapi

dengan diet dan OHO merupakan cara terapi yang paling banyak

digunakan.

5.2 Saran

1.

Pada diabetes melitus tipe 2 (DMT2), sangatlah penting untuk

diagnosis dini dan pengobatan secara efektif agar kematian akibat

berbagai kemungkinan komplikasi, baik itu akut maupun kronik

berkurang, oleh karena itu perlu untuk mengetahui faktor-faktor risiko

DMT2 pada seorang pasien untuk tindakan pencegahan.

2.

Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang akan diderita

seumur hidup. Karena itu dalam pengelolaannya diperlukan edukasi

kepada pasien dan keluarganya guna memahami lebih jauh tentang

perjalanan penyakit diabetes melitus (DM), penyulit DM, pencegahan,

serta penatalaksanaannya. Hal ini akan sangat membantu dalam upaya

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Rudijanto. 2004. Role of Basal Insulin in Type-2 Diabetes Mellitus (The

Earlier The Better ?). Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi, Johan S. Mansjhur,

editor:

Endokrinologi Klinik V-2004

. Bandung : Perkumpulan Endokrinologi

Cabang Bandung. hal. 429-447

Anik Widijanti, Bernard Theodore Ratulangi. 2000. Pemeriksaan Laboratorium

Penderita Diabetes Melitus. htttp://www.tempo.co.id/medika /arsip /092001

/pus-2.htm, 30 September 2006

Anonymous

.

Diabetes Management Market, Worlwide 2005-2015. htttp://www

.world diabetesday. org/go/wdd-2005.html, 5 September 2006

Asman Manaf. 2004. Future Option in The Management of Type-2 Diabetes

Mellitus: Early, Comprehensive, and Consistent. Dalam: Sri Hartini KS.

Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:

Endokrinologi Klinik V-2004

. Bandung :

Perkumpulan Endokrinologi Cabang Bandung. hal. 448-455

_______. 2006. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. Dalam: Aru

W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K, Siti

Setiati, editor:

Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam

. Cetakan ke-4. Jakarta: Pusat

Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia. hal. 1890-1891

Bambang Singgih, Edward Jim, Karel Pandelaki. 2003. Pola Komplikasi Kronik

Diabetes Melitus Tipe 2 pada Lansia di RSUP Manado.

Cermin Dunia

Kedokteran

, 140 : 5-7

Boedisantoso R, Imam Subekti. 2005. Komplikasi Akut Diabetes Melitus.

Dalam : Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam Subekti, editor:

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.

Edisi ke-5. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI. hal. 161-165

Dedi Subardja. 2004. Endokrin Obesitas pada Anak. Dalam: Sri Hartini KS.

Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:

Endokrinologi Klinik V-2004

. Bandung :

Perkumpulan Endokrinologi Cabang Bandung. hal. 375-376

(33)

Universitas Kristen Maranatha

60

Djonggi Panggabean. 2004. Retinopati Diabetik. Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi,

Johan S. Mansjhur, editor:

Endokrinologi Klinik V-2004

. Bandung :

Perkumpulan Endokrinologi Cabang Bandung. hal. 97-107

Dwi Sutanegara. 2004. Terapi Kombinasi Oral Secara Dini pada DMT2 : Apakah

Merupakan Alternatif Sebagai Pilihan atau Keharusan? Dalam: Sri Hartini KS.

Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:

Endokrinologi Klinik V-2004

. Bandung :

Perkumpulan Endokrinologi Cabang Bandung. hal. 341-353

Enrico Merentek. 2006. Resistensi Insulin pada Diabetes Melitus Tipe 2.

Cermin

Dunia Kedokteran

, 150 : 38-41

Ermita I. Ilyas. 2005. Latihan Jasmani Bagi Penyandang Diabetes Melitus. Dalam:

Sidartawan

Soegondo,

Pradana

Soewondo,

Imam

Subekti,

editor:

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.

Edisi ke-5. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI. hal. 67-69

Faisal Baraas. 2005. Diabetes dan Hipertensi sebagai Faktor Risiko Utama

Kardiovaskular Hubungan yang Saling Jalin Menjalin? Dalam:

Naskah

Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IV Ilmu Penyakit Dalam

Tahun 2005.

Bandung : IPEDE. hal. 139-149

Guyton and Hall. 1997. Insulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus.

Buku Ajar

Fisiologi Kedokteran

. Cetakan ke-1. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. 1222-4,

1234

H.A.H Asdie, Bowo Pranomo, Eddy Susatyo. 2006. Hubungan Low Density

Lipoprotein (LDL) dengan Hipertensi pada Populasi Diabetes Melitus Tipe 2.

The Indonesian Journal

of Internal Medicine

, 38 : 264-265

H.A.H Asdie, P. Wiyono, Sapto Priatmo. 2003. Hubungan Antara HbA

1c

dengan

Mikroalbuminuria pada Diabetes Melitus Tipe 2.

Naskah Lengkap Kongres

Nasional XII Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia,

Memantapkan Peran Profesionalisme Medis Dalam Menyongsong Indonesia

Sehat 2010.

Manado

Hanafi B. Trisnohadi. 2006. Pengobatan Dini Hipertensi untuk Mengurangi

Angka Kejadian Kardiovaskular.

The Journal of The Indonesian Medical

Association

, 56(3): 301-303

(34)

61

Henny Anggraini Sadeli. 2004. Penatalaksanaan Terkini Nyeri Neuropati

Diabetik. Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:

Endokrinologi Klinik V-2004

. Bandung : Perkumpulan Endokrinologi Cabang

Bandung. hal. 108-113

Ign Adhiarta. 2004. Treatment Options in Reducing Hypertension and Diabetic

Nephrophaty. Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:

Endokrinologi Klinik V-2004

. Bandung : Perkumpulan Endokrinologi Cabang

Bandung. hal. 318-320

Iwan Darmansjah. 2000. Rational Practical Therapeutics of Diabetes Melitus.

htttp://www.tempo.co.id/medika/online/tmp.online.old/pus-1.htm, 27 Agustus

2006

John MF. Adam. 2006. Dislipidemi. Dalam: Aru W. Sudoyo, Bambang

Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K, Siti Setiati, editor:

Buku

Ajar Ilmu Penyakit

Dalam

. Cetakan ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

hal. 1954

Laboratorium Prodia. 2004. Pemeriksaan Mikroalbumin, Pemeriksaan HbA

1c

.

htttp: //www.prodia.co.id/infoterkini /isi dm2004.html, 27 Agustus 2006

Mandang, A.R. Sumual, K. Pandelaki. 2003. Hubungan Kadar Glukosa Darah

Puasa dan Kadar Glukosa Darah Postprandial dengan HbA

1c

Sebagai

Parameter Regulasi Diabetes Melitus.

Naskah Lengkap Kongres Nasional XII

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Memantapkan

Peran Profesionalisme Medis Dalam Menyongsong Indonesia Sehat 2010.

Manado

Masharani U., Karam J.H. 2001. Diabetes Mellitus and Hypoglycemia. In:

Tierney L.M., McPhee S.J., Papadakis M.A., eds.

Current Medical Diagnosis

and Treatment, Lange Medical Book

, 40th ed. New York: McGraw-Hill

Companies. p. 1189-1191

_______. 2001. Pancreatic Hormones and Diabetes Mellitus. In: Greenspan F.S.,

Gardner D.G. eds.

Basic and Clinical Endocrinology, Lange Medical Book

,

6th ed. New York: McGraw-Hill Companies. p. 625-7, 642-3, 675-8, 689-695

Nata P.H Lugito. Profil Penderita Diabetes Melitus yang Mengalami

Hipoglikemia yang Datang ke UGD RSIA Karya Media II Tambun Bekasi

Tahun 2004-2005.

Dexa Media

, 18 (4): 163- 166

(35)

Universitas Kristen Maranatha

62

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Memantapkan

Peran Profesionalisme Medis Dalam Menyongsong Indonesia Sehat 2010.

Manado

Paulus Wiyono, Ignatia Sinta Murti. 2004. Glimepiride: Generasi Baru

Sulfonilurea.

Dexa Media

, 17(2): 65-68

Powers A.C. 2006. Diabetes Mellitus. In: Jameson J.L., ed.

Harrison’s

Endocrinology

16th ed. New York: McGraw-Hill Companies. p. 299-301

Pradana Soewondo. 2006. Ketoasidosis Diabetik. Dalam: Aru W. Sudoyo,

Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K, Siti Setiati, editor:

Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam

. Cetakan ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

hal. 1896-1899

Rachmat Soelaeman. 2005. Preventing Renal Complication in Diabetic Patients:

Detail Study. Dalam:

Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan

IV Ilmu Penyakit Dalam Tahun 2005.

Bandung : IPEDE. hal. 85-100

Ronny Yuliwansyah, Eva Decroli, Asman Manaf, Syafril Syahbuddin, Yerizal

Karani. 2006. Estimasi Kejadian Stroke dan Penyakit Jantung Koroner pada

Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Berdasarkan Alata Hitung UKPDS.

The

Indonesian Journal

of Internal Medicine

, 38 : 310-313

Santoso M, Lian S, Yudy. 2006. Gambaran Pola Penyakit Diabetes Melitus di

Bagian Rawat Inap RSUD Koja 2000-2004.

Cermin Dunia Kedokteran

, 150 :

34-35

Sarwono

Waspadji.

2005a.

Diabetes

Melitus,

Penyulit

Kronik

dan

Pencegahannya. Dalam: Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam

Subekti, editor:

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.

Cetakan ke-5.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI. hal. 169-171

_______. 2005b. Diabetes Melitus: Mekanisme Dasar dan Pengelolaannya yang

Rasional. Dalam: Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam Subekti,

editor:

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.

Cetakan ke-5. Jakarta:

Balai Penerbit FKUI. hal. 29-42

Schteingart D.E. 1995. Pankreas Metabolisme Glukosa dan Diabetes Melitus.

Dalam: Price S.A., Wilson L.M., editor:

Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-Proses Penyakit

. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. hal. 1110-1119

(36)

63

Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2006

. Cetakan ke-1. Jakarta: PB

PERKENI

Sidartawan Soegondo. 2004. Patofisiologi Diabetes Tipe 2 dari Sisi

Lipotoksisitas. Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:

Endokrinologi Klinik V-2004

. Bandung : Perkumpulan Endokrinologi Cabang

Bandung. hal. 404

_______. 2005a. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini. Dalam:

Sidartawan

Soegondo,

Pradana

Soewondo,

Imam

Subekti,

editor:

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.

Cetakan ke-5. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI. hal. 17-28

_______. 2005b. Prinsip Pengobatan Diabetes, Insulin dan Obat Hipoglikemik

Oral. Dalam: Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam Subekti,

editor:

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.

Cetakan ke-5. Jakarta:

Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. hal. 121

Slamet Suyono. 2005a. Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes

Melitus Dalam: Sidartawan Soegondo, Pradana Soewondo, Imam Subekti,

editor:

Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.

Edisi ke-5. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI. hal. 1-5

_______. 2005b. Patofisiologi Diabetes Melitus Dalam : Sidartawan Soegondo,

Pradana Soewondo, Imam Subekti, editor:

Penatalaksanaan Diabetes Melitus

Terpadu.

Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. hal. 7-15

Sri Deswita, Eva Decroli, Asman Manaf, Syafril Syahbuddin. 2006. Gambaran

Profil Lipid Sebelum dan Sesudah Pengontrolan Gula Darah pada Pasien

Diabetes Melitus .

The Indonesian Journal

of Internal Medicine

, 38 : 306-309

Suyono, Isa, Henry, Nugroho. 2006. Derajat Keasaman Air Ludah pada Penderita

Diabetes.

Cermin Dunia Kedokteran

, 150 : 36-37

Suzanna Immanuel, FX. Hendriyono. 2006. Maturity-Onset Diabetes of The

Young.

The Journal of The Indonesian Medical Association

, 56(2): 56-63

Tri Hanggono Achmad. 2004. Metabolik Sindrom dan Penyakit Diabetik

Vaskular. Dalam: Sri Hartini KS. Kariadi, Johan S. Mansjhur, editor:

Endokrinologi Klinik V-2004

. Bandung : Perkumpulan Endokrinologi Cabang

Bandung. hal. 16-27

(37)

Universitas Kristen Maranatha

64

Wasilah Rochmah. 2004. Diabetes Melitus Usia Lanjut: Bagaimana

Pengelolaannya?. Dalam: Martalena Purba, I. Dewa Putu Pramantara, Kartika

Widayati, Probosuseno, Wasilah Rochmah, editor:

Naskah Lengkap Kongres

Nasional III dan Temu Ilmiah Nasional II

. Yogyakarta: Perhimpunan

Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) Cabang Yogyakarta. hal. 207-213

Referensi

Dokumen terkait

According to the requirements of obst acle clearance surveying at QT airport, aerial and satellite imagery were used to generate DSM, by means of photogrammetry, which

Tujuan penelitian adalah mengkaji potensi saluran irigasi dengan perbedaan tinggi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Irigasi Batang Tongar

Penulis juga akan menjelaskan tentang cara kerja rangkaian, komponen-komponen penyusun rangkaian , dan tekhnis cara penggunannya agar rangkaian ini dapat digunakan dengan efektif

Website ini memuat informasi tentang jenis modifikasi sepeda motor dan produk/ sparepart dari Bengkel R&B Concept yang akan ditujukan kepada masyarakat luas khususnya bagi

Hasil percobaan ini sejalan dengan penelitian Agustina et al., (2010) bahwa pada taraf kejenuhan Al- tinggi, perlakuan dosis pemupukan P-kurang maupun P-cukup tidak berpengaruh nyata

Jumlah peserta yang memasukan Dokumen Penawaran untuk Pekerjaan tersebut di atas kurang dari 3 (tiga) peserta, sehingga Pokja 005 menyatakan pemilihan langsung gagal

Panitia Pengadaan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan paskakualifikasi untuk paket Pekerjaan

diberikan angket untuk menunjukkan respon siswa terhadap asesmen written feedback. Beberapa indikator komentar yang digunakan dalam pembelajaran asesmen written. feedback