• Tidak ada hasil yang ditemukan

this file 7989 9963 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " this file 7989 9963 1 SM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

44 PENGERTIAN ILMU

PENGETAHUAN SOSIAL

Menurut Winoyo (dalam Mashudi, 2009:50) IPS adalah program pendidikan atau bidang studi dalam kurikulum sekolah

yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat serta perhubungan atau interaksi antara manusia dengan lingkungannya (sosial dan isik). Mashudi (2009:50) menjelaskan:

“IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial, Sri Sugiharti

Universitas Negeri Malang KSDP FIP PP II Ki Ageng Gribig Malang E-mail: srisugiharti848@yahoo.co.id

Abstrak: Siswa sekolah dasar (SD) perlu dibekali berbagai cara untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan metode inkuiri. Pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan metode inkuiri dapat melatih siswa berpikir kritis, analitis, dan dapat melatih kemandirian siswa. Metode inkuiri dalam pengajaran IPS dapat diterapkan pada kelas IV, V, dan VI SD. Penerapan model inkuiri dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar sesuai dengan langkah-langkah Pembelajaran:(1) Orientasi. Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru harus merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. (2) Merumuskan masalahMerumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. (3) Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya(4) Mengumpulkan data.Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untukmenguji hipotesis yang diajukan, (5) Menguji Hipotesis. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. (6) Merumuskan kesimpulan. Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.Pembelajaran model inkuiri pada pembelajaran IPS di SD diharapkan siswa lebih berpikir kritis, analitis, aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

(2)

seperti sejarah, geograi, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, tatanegara, hukum humaniora dan ilmu-ilmu lain yang terkait, yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya, digunakan untuk kepentingan pendidikan”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah suatu program pembelajaran yang utuh terintegrasi, tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang membangunnya.IPS merupakan suatu keseluruhan persoalan, interaksi manusia dengan lingkungannya, baik isik maupun lingkungan sosialnya yang bahannya merupakan perpaduan dari berbagai ilmu sosial, seperti sejarah, geograi, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.

TUJUAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006.Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan ling-kungannya

b. Memiliki kemampuan dasar untuk ber-pikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keter-ampilan dalam kehidupan sosial

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terha-dap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan d. Memiliki kemampuan berkomunikasi,

bekerjasama dan berkompetisi dalam ma-syarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Tujuan Pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada anak untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan

lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Solihatin, 2009:15). Menurut Wright (dalam Konsorium Program PJJ S1 PGSD, 2008:106) menyebutkan bahwa tujuan IPS ialah mendorong anak untuk mengembangkan kualitas personal melalui proses mengetahui, menggali, menghayati/ mereleksi dan menilai. Serta yang tidak kalah penting ialah mendorong agar berkembang kemauan untuk berpartisipasi secara positif baik dalam lingkup masyarakat lokal, nasional, maupun global.

Sejalan dengan pendapat di atas Gross (dalam Solihatin 2009:14) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai tujuan yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS di sekolah dasar mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.Hal ini diharapkan peserta didik di sekolah dasar mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi kehidupan sehari-hari.

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS DI SD

Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS di SD, perlu memperhatikan corak dan karakteristik pembelajaran IPS di SD menurut Rochmadi (dalam Mashudi 2009:73) sebagai berikut :

1. Harus lebih ditekankan pada pengenalan kehidupan pada dirinya sebagai makhluk sosial.

2. Dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial anak didik harus tahu tentang dirinya, dan lingkungan alam sekitarnya (sosial, budaya dan juga isik).

(3)

4. Proses belajar mengajar memiliki nuansa yang cooperative, inquiry, dan bersifat pragmatis praktis.

Pembelajaran IPS di SD bersifat pragmatis menyangkut dunia diri dan kehidupan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan usia dan kemampuan berpikirnya, serta sesuai dengan persoalan atau permasalahan masyarakat sekitar peserta didik, baik sebagai sumber belajar maupun sebagai media belajar. Pembelajaran di SD bersifat pengetahuan bukan keilmuan.Artinya bahwa yang diajarkan dalam matapelajaran IPS adalah hal-hal yang praktis yang berguna bagi diri peserta didik dan kehidupannya kini maupun kelak di kemudian hari dalam berbagai lingkungan serta aspek kehidupan. Jadi bukan mengajarkan teori – teori sosial atau ilmu sosial Djahiri, K (dalam Mashudi, 2009 : 74).

RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN IPS DI SD

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1) Manusia, Tempat dan Lingkungan; (2) Waktu, Keberlanjutan dan Perubahan; (3) Sistem Sosial dan Budaya; (4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

PENGERTIAN INKUIRI

Secara konseptual inkuiri adalah salah satu cara belajar yang bersifat mencari sesuatu secara kritis, analitis, dan ilmiah dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan, karena didukung oleh data yang benar. Sebagai suatu metode pengajaran, inkuiri dapat diterapkan pada individu dan dapat pula diterapkan pada kelompok atau klasikal. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara tanya jawab, diskusi, penugasan, dan melakukan kegiatan di dalam maupun di luar kelas.

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering menjumpai masalah dan seseorang itu dihadapkan pada kenyataan yang mengharuskan untuk bersikap, yakni: (1) mempercayai hal tersebut atau tidak, (2) keharusan mengambil sikap, dan (3) keharusan dalam menentukan keputusan. Sebagai contoh, apabila seseorang mendengar sesuatu berita, dia akan dihadapkan pada suatu sikap yang harus diambil, yakni secara langsung mempercayai berita itu, meminta keterangan, atau berusaha mengecek kebenaran berita itu dari berbagai sumber atau berbagai cara sampai mendapat berita yang benar. Sikap yang terakhir inilah yang sejalan dengan metode inkuiri, yakni berusaha mencari sesuatu secara kritis dan analitis.

Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir relektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.

Metode inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

(4)

proses perencanaan pembelajaran, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Pembelajaran adalah proses memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).

KONSEP DASAR INKUIRI

Metode inkuiri berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahunanya.Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan dan indra-indra lainnya.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri, yaitu : (1) strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. (2) seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan. Dengan demikian strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. (3) tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis.

Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.

Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala : (1) siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan, (2) bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, (3) proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu, (4) guru akan mengajar sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir, (5) jumlah siswa yang belajar tidak terlalu banyak, dan (6) guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.

TUJUAN METODE INKUIRI

Inkuiri dengan segala variasinya, dalam pembelajaran IPS SD dianggap sebagai cara ilmiah yang paling cocok untuk dipergunakan sebagai cara kerja (metode) belajar-mengajar. Tujun metode inkuiri, antara lain, dalah (a) mengembangkan sikap dan keterampilan siswa untuk mampu memecahkan masalah, (b) mengembangkan kemampuan berpikir pada siswa, dan (c) membina pengembangan sikap ingin tahu lebih jauh dan cara berpikir objektif, mandiri, kritis dan analitis baik secara individu maupun kelompok (Sumaatmaja, 1980). Sesuai dengan tujuan tersebut, pelaksanaan pembelajaran IPS dengan metode inkuiri di sekolah dasar hendaknya memberikan kesempatan pada pengembangan individu dan membina suasana belajar yang bebas dari tekanan, ketakutan, maupun paksaan.

PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN METODE INKUIRI

Metode inkuiri merupakan strategi yang menekankan kepada pengembangan intelektual anak. Menurut Piaget perkem-bangan intelektual anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu :

(5)

pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak dan pertumbuhan sistem saraf.

2. Physical experience adalah tindakan-tindakan isik yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Tindakan yang dilakukan individu memungkinkan dapat berkembangnya daya pikirnya.

3. Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain. Melalui pengalaman sosial, anak bukan hanya dituntut untuk mempertimbangkan atau mendengarkan pandangan orang lain, tetapi juga akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada aturan lain disamping aturannya sendiri.

4. Equilibration adalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukannya. Atas dasar penjelasan di atas, maka dalam penggunaan metode inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Berorientasi pada pengembangan intelektual

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. 2. Prinsip interaksi

Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.

3. Prinsip bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan metode inkuiri adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu kemampuan guru untuk bertanya dalam setiao langkah inkuri sangat diperlukan.

4. Prinsip belajar untuk berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir, yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.

5. Prinsip keterbukaan

Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh karena itu anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakn berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

LANGKAH PELAKSANAAN METODE INKUIRI

Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1. Orientasi

(6)

- Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang siharapkan dapat tercapai oleh siswa.

- Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.

- Menjelaskan pentingnya topik dan ke-giatan belajar, hal ini dapat dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri.

Beberapa hal yang hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantara :

- Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa

- Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti

- Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajikan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan

kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

KESULITAN-KESULITAN

IMPLEMENTASI METODE INKUIRI

(7)

berpikir melalui pendekatan student active learning atau yang kita kenal dengan CBSA.

KEUNGGULAN METODE INKUIRI

Metode inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :

Metode inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna

Metode inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka

Metode inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman

Pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemam-puan di atas rata-rata artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar yang bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah belajar

KELEMAHAN METODE INKUIRI

Jika metode inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa

Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar

Kadang-kadang dalam mengimple-mentasikannya memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan

Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran maka metode inkuiri akan sulit diimpelmentasikan oleh setiap guru

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD

Secara umum, inkuiri dapat diterapkan secara pragmatis, prosedural, dan melalui kepustakaan atau dokumenter. Secara pragmatis, yakni dengan menciptakan bahan ajar yang mengajak siswa berpikir atau melakukan analisis evaluatif, mengajak siswa melengkapi dan memperkaya bahan ajar, contoh, kasus, atau meminta siswa menemukan masalah yang sesuai dengan materi yang dipelajari.

Secara prosedural, dapat dipilih pola pengajaran inkuiri kelas. Kegiatan yang pertama adalah pembukaan atau pemanasan berupa penjelasan singkat bahan ajar atau pola kegiatan belajar-mengajar yang akan dilakukan, dilanjutkan dengan penyampaian masalah. Dalam kegiatan ini guru menuntut siswa mencari jawaban sementara dengan melakukan analisis (klasiikasi, mencari data atau fakta pendukung jawaban sementara, dan mencari bukti kebenaran fakta atau data).Pola tersebut dapat disederhanakan dengan metode tanya jawab terarah, yakni guru mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang dapat memancing tanggapan siswa. Kegiatan tanya jawab ini berlanjut sampai target sasaran dianggap sudah memadai.

(8)

Penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar dapat dilaksanakan mulai kelas III, kelas IV, kelas V, dan kelas VI, dengan langkah-langkah yang sangat sederhana. Metode inkuiri dalam penerapan pembelajaran IPS sekolah dasar dapat menjadi alternatif metode yang digunakan guru dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah dasar.Pengajaran inkuiri dapat meningkatkan kreativitas berpikir siswa, dapat mengembangkan keterampilan dalam menemukan masalah, dapat melatih kemandinan siswa.Dapat mengembangkan sikap yang penuh tanggung jawab, serta dapat menambah wawasan siswa.Berikut ini dikemukakan contoh penerapan pendekatan inkuiri di SD. Dalam contoh ini, materi pembelajaran disesuaikan dcngan Kurikulum SD 2006 (KTSP) Mata Pelajaran IPS. Materi-materi tersebut,misalnya, Kebutuhan Hidup, Propinsidi Indonesia, Jumlah Penduduk, dan Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan (Depdikbud, 1994/1995).

Langkah-langkah metode inkuiri sebagai berikut :

1. Orientasi.Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru harus merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. 2. Merumuskan masalah. Merumuskan

masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.Dikatakan teka-teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan

dalam merumuskan masalah, diantara : - Masalah hendaknya dirumuskan sendiri

oleh siswa

- Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti

- Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa

3. Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajikan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

4. Mengumpulkan data. Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.Tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

5. Menguji hipotesis. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.

6. Merumuskan kesimpulan.

(9)

KESIMPULAN

Metode inkuiri adalah salah satu cara belajar yang bersifat mencari sesuatu secara kritis, analitis, ilmiah dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan, karena didukung oleh data yang benar. Sebagai suatu metode pembelajaran, inkuiri dapat dilakukan secara individu, kelompok, atau secara klasikal.Pembelajaran dengan metode inkuiri dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Tujuan pembelajaran dengan metode inkuiri antara lain (a) mengembangkan sikap dan keterampilan siswa untuk mampu memecahkan masalah, (b) mengembangkan kemampuan berpikir pada siswa, (c) membina pengembangan sikap ingin tahu lebih jauh dan cara berpikir objektif, mandiri, kritis dan analitis baik secara individu maupun kelompok. Sesuai dengan tujuan tersebut di atas, pelaksanaan pembelajaran IPS dengan metode inkuiri di sekolah dasar hendaknya memberikan kesempatan pada pengembangan individu dan membina suasana belajar yang bebas dari tekanan, ketakutan, maupun paksaan.

Metode inkuiri dalam pembelajaran IPS dapat diterapkan mulai dari kelas IV, V dan VI sekolah dasar.Materi pembelajaran IPS yang disampaikan menggunakan metode inkuiri diambil dari program pembelajaran yang ada pada kurikulum SD tahun 2006 (KTSP). Penerapan metode inkuiri dalam pembelajaran IPS di SD dapat dilakukan secara pragmatis, prosedural dan melalui kepustakaan.Ketiga hal tersebut diharapkan dapat melatih

siswa sekolah dasar menjadi lebih mandiri dalam memecahkan permasalahan dalam pembelajaran IPS maupun dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR RUJUKAN

Jarolimek. J. 1974. Social Studies in the Elementary Education. New York: Macmillan Publishing Company.

Mashudi, Toha. 2009. Startegi Belajar Mengajar IPS. Malang : PHK S1 PGSD-A Permen Diknas Nomor 22 tahun 2006 Tentang

Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas Permen Diknas Nomor 41 tahun 2007 Tentang

Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi

Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Graindo Persada.

Sumaatmaja, Nursidi. 1980. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni.

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2009. Cooperatif Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.Jakarta : Bumi Aksara.

Tim BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Referensi

Dokumen terkait

itu 15. Situasi semasa menyokong perkembangan ilmu ini sebagai manifestasi untuk memastikan hadith yang sahih daripada yang sebaliknya. Bagaimanapun, ilmu hadith masih

Takipçiden çok çok lider seyirciden çok katılımcı olmaya eğilimli kiĢilerdir enerjiktirler herĢeyi etkin birĢekilde yapmak isterler ne istediklerini ve onu en kısa yoldan

Meskipun simpanan karbon jangka panjang dari produk-produk kayu termasuk salah satu kriteria yang digunakan dalam penyerapan karbon (Nabuurs & Mohren, 1995), namun

Ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat diukur berdasarkan lamanya waktu yang dibutuhkan auditor untuk membuat audit laporan keuangan tahunan perusahaan yang

Melalui penelitian ini telah dihasilkan sebuah model instalasi pelapisan logam dekoratif dengan metode electroplating, seperangkat alat praktikum pelapisan logam

Berdasarkan WHO katarak adalah hilangnya kejernihan lensa kristalin dari mata. Katarak merupakan suatu keadaan kekeruhan yang terjadi pada lensa akibat hidrasi lensa,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gliserol terhadap karakteristik edible film dan konsentrasi yang terbaik yang ditambahkan dalam pembuatan