• Tidak ada hasil yang ditemukan

Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Bawang Merah di Indonesia Tahun Tahun Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas (ton ha Sumber : Badan Pusat Statistik (2022) Berdasarkan Tabel 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Bawang Merah di Indonesia Tahun Tahun Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas (ton ha Sumber : Badan Pusat Statistik (2022) Berdasarkan Tabel 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura berjenis umbi lapis yang memiliki banyak manfaat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta mempunyai prospek pasar yang cukup baik. Bawang merah banyak digunakan sebagai bahan campuran bumbu untuk berbagai macam masakan. Bawang merah juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai obat tradisional karena bawang merah mengandung antiseptik dan senyawa allicin yang memiliki sifat anti mikroba termasuk bakteri sehingga berfungsi untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri (Tangiloang, 2019 dan Rukmana, 1994). Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani di Indonesia secara intensif. Adapun Data Badan Pusat Statistik mengenai luas panen, produksi dan produktivitas bawang merah di Indonesia dari tahun 2017 – 2021 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Bawang Merah di Indonesia Tahun 2017 - 2021

Tahun Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas (ton ha-1)

2017 158.172 1.470.155 9,29

2018 156.779 1.503.438 9,58

2019 159.195 1.580.247 9,92

2020 186.700 1.815.455 9,72

2021 191.201 2.004.590 10,48

Sumber : Badan Pusat Statistik (2022)

Berdasarkan Tabel 1. menunjukkan produktivitas bawang merah di Indonesia tahun 2017 – 2019 terus mengalami peningkatan, namun pada tahun 2020 produktivitas bawang merah mengalami penurunan dari 9,92 ton ha-1 menjadi 9,72 ton ha-1 dan mengalami peningkatan kembali kembali pada tahun 2021 yaitu 10,48 ton ha-1.

(2)

2 Sumarni et al. (2012) menyatakan bawang merah memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga petani budidaya bawang merah telah menyebar di hampir semua provinsi di Indonesia salah satunya di Provinsi Jambi. Data Badan Pusat Statistik tahun 2022 menunjukkan bahwa luas panen, produksi dan produktivitas bawang merah di Provinsi Jambi dari tahun 2019 - 2021 terus mengalami peningkatan (Tabel 2).

Tabel 2. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Bawang Merah di Provinsi Jambi Tahun 2017 - 2021

Tahun Luas Panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas (ton ha-1)

2017 1.465 8.941 6,10

2018 1.511 10.058 6,66

2019 1.507 9.686 6,43

2020 1.751 11.977 6,84

2021 1.785 13.264 7,43

Sumber : Badan Pusat Statistik (2022)

Tabel 2. menyajikan produktivitas bawang merah di Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2019 - 2021, namun produktivitas bawang merah di Provinsi Jambi masih rendah dibandingkan dengan produktivitas bawang merah secara nasional. Rendahnya produktivitas bawang merah di Provinsi Jambi diduga karena umumnya petani melakukan pemupukan tanaman bawang merah menggunakan pupuk anorganik yang umumnya hanya mengandung unsur hara makro saja tanpa diimbangi dengan pupuk organik yang umumnya mengandung unsur hara mikro. Penggunaan pupuk anorganik yang tidak diimbangi dengan pemberian pupuk organik dapat mengakibatkan struktur tanah menjadi rusak dan mikrobiologi di dalam tanah menjadi sedikit sehingga akan berakibat pada pertumbuhan dan hasil tanaman (Murnita dan Taher, 2021), sehingga dalam penggunaannya, pupuk anorganik harus dipadukan dengan pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman secara berkelanjutan dan ramah lingkungan (Siwanto et al., 2015)

(3)

3 Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik hasil penguraian mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah hasilnya mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman (Permetan, 2011). Pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan produktivitas lahan (Azyyati et al., 2016). Pupuk organik digunakan bukan sebagai pengganti pupuk anorganik, tetapi bersifat sebagai pelengkap (Siwanto et al., 2015). Pupuk organik secara fisik terdiri atas dua macam yaitu pupuk padat dan pupuk cair.

Pupuk organik cair memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tanah karena dapat menjaga kesuburan tanah dari segi fisik, kimia, biologi, sebagai peningkatan kemantapan agregat dan jika pupuk organic cair digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan produktivitas lahan sehingga menciptakan konservasi tanah ke yang lebih baik (Puspadewi et al., 2016).

Bahan baku pembuatan pembuatan pupuk organik yang memiliki potensi dan dapat dimanfaatkan dari segi ketersediaan maupun harganya adalah air kelapa tua.

Air kelapa tua belum banyak dimanfaatkan secara maksimal, sehingga air kelapa tua banyak terbuang begitu saja. Limbah air kelapa tua mengandung mineral yang dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. Kristina dan Syahid (2012) menyatakan dalam 100 mL air kelapa tua mengandung mineral seperti fosfor 12,50 mg, kalium 15,37 mg, magnesium 7,52 mg, ferum 0,32 mg, natrium 20,55 mg, seng 3,18 mg, kalsium 26,50 mg.

Efektivitas dan efisiensi pemberian pupuk organik cair di lapangan ditentukan oleh berbagai faktor yaitu ketepatan pemilihan jenis pupuk, konsentrasi, dosis, cara dan waktu aplikasi pupuk (Knaofmone, 2015), selain pemberian konsentrasi yang tepat, waktu pemberian POC juga harus diperhatikan supaya berpengaruh terhadap pertumbuhan serta perkembangan tanaman. Jumini et al. (2012) menyatakan unsur hara dengan jumlah serta waktu yang tepat akan membuat tanaman tumbuh serta berkembang dengan maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penelitian terkait pengaruh konsentrasi dan interval pemberian pupuk organik cair dari limbah air

(4)

4 kelapa tua agar dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bawang merah dengan konsentrasi dan interval waktu yang tepat.

Simanjuntak et al. (2021) menyatakan konsentrasi 500 mL L-1 dan konsentrasi 750 mL L-1 fermentasi air kelapa tua dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman caisim (Brassica juncea L.). Widianingsih et al. (2021) menyatakan fermentasi air kelapa tua pada konsentrasi 250 mL L-1 dan pada konsentrasi 750 mL.L-1 memberikan hasil tertinggi pada variabel tinggi tanaman lobak (Raphanus sativus L.) Kultivar Cherry Belle, dan pada konsentrasi 500 mL L-1 memberikan hasil tertinggi pada parameter jumlah daun dengan interval pemberian 7 hari sekali.

Rahmah (2014) menyatakan volume penyemprotan POC untuk masing-masing perlakuan sebanyak 100 mL pertanaman menghasilkan hasil tertinggi pada variabel pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.

Wahidiyah et al. (2021) menyatakan pemberian interval waktu pemberian POC campuran jeroan ikan, bonggol pisang dan urin kelinci 7 hari sekali berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah umbi kering per rumpun bawang merah. Hail penelitian Jamilah et al. (2017) menunjukkan bahwa pemberian POC crocober plus dengan interval waktu 7 hari sekali mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Winata et al. (2021) menyatakan pemberian POC Nasa konsentrasi 5 mL L-1 dengan waktu pemberian setiap 3 hari sekali dapat meningkatkan jumlah umbi, diameter umbi, berat umbi segar dan berat umbi bawang merah.

Terkait uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Pada Berbagai Konsentrasi dan Interval Waktu Pemberian POC Air Kelapa”.

(5)

5 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Adakah pengaruh konsentrasi dan interval waktu pemberian POC air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah?

2. Adakah kombinasi konsentrasi dan interval waktu pemberian POC air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah terbaik?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval waktu pemberian POC air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah

2. Untuk mendapatkan kombinasi konsentrasi dan interval waktu pemberian POC air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah terbaik

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata-1 pada Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi.

Penelitian ini juga diharapkan mampu membantu dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan terkait konsentrasi dan interval pemberian POC air kelapa terhadap bawang merah.

1.5 Hipotesis

1. Konsentrasi dan interval waktu pemberian POC air kelapa berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah

2. Terdapat kombinasi konsentrasi dan interval waktu pemberian POC air kelapa yang memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah terbaik

Referensi

Dokumen terkait

Bank Indonesia Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2007 Bank Indonesia Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2008 Bank Indonesia Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2009

Dalton menyatakan bahwa bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, di mana massa salah satu unsur tersebut tetap (sama) maka perbandingan massa unsur yang lain

Menguasai faktor penyebab masalah gizi, mampu merancang pengumpulan data gizi ,mampu melakukan pengumpulan data gizi dan kesehatan, mampu mengolah data gizi dan kesehatan serta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia, teknologi informasi, rekonsiliasi dan sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap

Berdasarkan hasil eksperimen, proses optimasi, eksperimen konfirmasi dan analisis yang telah dilakukan, maka dari penelitian inidapat diambil kesimpulan bahwa kontribusi

Khusus untuk data utang luar negeri swasta dalam bentuk surat berharga yang diterbitkan di dalam negeri dan dimiliki oleh bukan penduduk diperoleh dari laporan bank

Namun, berdasarkan observasi yang telah dilakukan diketahui bahwa dalam 4 (empat) triwulan terakhir terjadi penurunan penjualan sepatu sneaker merek Converse di

Selain aplikasi diatas masih banyak lagi berbagai macam aplikasi untuk kegiatan E-commerce, atau anda bisa membangun sebuah website atau aplikasi sendiri yang tentu saja lebih