• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBSERVASI dan WAWANCARA pemimpin dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "OBSERVASI dan WAWANCARA pemimpin dan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

OBSERVASI dan WAWANCARA

A. Wawancara

Menurut Moleong (1990) wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang akan mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu. Kartono (dalam Basuki, 2006) interview atau wawancara adalah

suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini

merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih

berhadap-hadapan secara fisik.

Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2001) ada tiga pendekatan

dasar dalam memperoleh data kualitatif melalui wawancara yaitu :

1. Wawancara Informal

Proses wawancara didasarkan sepenuhnya pada berkembangnya

pertanyaan-pertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah.

2. Wawancara dengan pedoman umum

Dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman

wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang

harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin

tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Wawancara dengan pedoman yang

sangat umum ini dapat berbentuk wawancara terfokus, yakni

wawancara yang mengarahkan pembicaraan pada hal-hal atau

aspek-aspek tertentu dari kehidupan atau pengalaman subjek. Tetapi

wawancara juga dapat berbentuk wawancara mendalam, dimana

peneliti mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan

subjek, secara utuh dan mendalam.

3. Wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka

Dalam bentuk wawancara ini, pedoman wawancara ditulis

secara rinci, lengkap dengan set pertanyaan dan penjabarannya dalam

(2)

Sedangkan menurut Basuki (2006) ada dua cara membedakan

tipe wawancara yaitu :

1. Wawancara Terstruktur

Apabila pertanyaan yang diajukan pewawancara dilakukan

secara ketat sesuai dengan daftar pertanyaan telah disiapkan.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Apabila pertanyaan diajukan bersifat fleksibel, tetapi tidak

menyimpang dari tujuan wawancara yang telah ditetapkan

B. Observasi

Menurut Kartono (dalam Basuki, 2006) observasi adalah studi yang

disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis

dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Banister (dalam Poerwandari,

2001) menyatakan bahwa observasi menjadi metode paling dasar dan

paling tua dari ilmu-ilmu sosial, karena dalam cara-cara tertentu kita

selalu terlibat dalam proses mengamati. Semua bentuk penelitian

psikologis, baik itu kualitatif maupun kuantitatif mengandung aspek

observasi di dalamnya. Istilah observasi diturunkan dari bahasa latin

yang berarti “melihat” dan “memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan

pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang

muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena

tersebut.

Menurut Narbuko dan Achmadi (2003), dalam penelitian jenis

teknik observasi yang lazim digunakan untuk alat pengumpul data ialah :

1. Observasi Partisipan

Apabila orang yang melakukan observasi (observer) turut ambil

bagian atau berada dalam keadaan objek yang di observasi

(observees).

2. Observasi Non Partisipan

Apabila observer tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan.

3. Observasi Sistematis

Observasi sistematik sering disebut juga observasi berkerangka

(3)

adanya kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur

kategorinya.

4. Observasi Eksperimental

Observasi yang dilakukan dimana ada observer mengadakan

pengendalian unsur-unsur penting dalam situasi sedemikian rupa

sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan tujuan penelitian dan

dapat dikendalikan untuk menghindari atau mengurangi timbulnya

faktor-faktor yang secara tidak diharapkan mempengaruhi situasi

penelitian.

Menurut Moleong (1990) observasi berdasarkan pengamatan dibedakan

atas :

1. Observasi Berstruktur

Observasi berstruktur yaitu observasi dimana pengamat dalam

melaksanakan observasinya menggunakan pedoman pengamatan.

2. Observasi tidak berstruktur

Observasi tidak berstruktur yaitu observasi dimana pengamat

dalam melaksanakan observasinya dan melakukan pengamatan secara

bebas.

C. Laporan Praktikum Observasi dan Wawancara

Format laporan praktikum observasi dan wawancara adalah sebagai

berikut :

Halaman Judul

Berisikan logo Gunadarma, judul, nama-nama praktikan yang

tergabung di dalam kelompok, tulisan Fakultas Psikologi Universitas

Gunadarma, bulan, tahun. • Daftar Isi

1. Tujuan

Berisikan tujuan dari praktikum sesuai dengan judul dan teori

yang mendasarinya.

(4)

Berisikan teori yang akan digunakan untuk menyusun panduan

observasi dan wawancara, serta menganalisis secara singkat dan

sederhana dari hasil praktikum.

3. Panduan Observasi dan wawancara

Berisikan blue-print dari panduan observasi dan wawancara

sesuai teori yang mendasarinya.

4. Setting Observasi dan Wawancara

Berisikan gambaran setting fisik tempat dilaksanakannya

praktikum dan setting psikologis individu yang akan diobservasi

dan diwawancara.

5. Hasil Observasi dan Wawancara

Berisikan analisis singkat dan sederhana serta kesimpulan dari

hasil observasi dan wawancara. • Daftar Pustaka

Verbatim Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

Standar LOS Clinical Pathway adalah ketetapan atau ukuran yang telah disepakati bersama oleh masing – masing profesi tenaga medis berdasarkan standar pelayanan di

Karakteristik siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dalam pembelajaran yaitu cenderung menerima konsep dan materi secara umum, agak sulit menghubungkan

Berdasarkan kegiatan KUM yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1) warga belajar memiliki motivasi dan partisipasi yang cukup baik dalam mengikuti kegiatan

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hilir DAS Padang Kotamadya Tebing Tinggi dan analisis data di Laboratorium Fisika Tanah Fakultas Pertanian Penelitian ini di

Pencapaian akademik bagi responden yang telah menamatkan pengajian menunjukkan bahawa kedua-dua jantina berjaya mencapai tahap cemerlang iaitu responden lelaki bagi tempoh

Untuk itu kita harus mulai mencoba mengurangi konsumsi beras.Yang nanti nya akan berdampak pada berkurangnya impor beras.Tentu saja hal itu tetap harus

Nasabah dengan ini menyatakan tunduk dan terikat pada Syarat dan Ketentuan Danamon Online Banking dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia

Aspek penilaian mencakup tiga ranah, yaitu ranah afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan psikomotor (keterampilan). Penilaian dalam setiap proses pembelajaran