• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI PRAKTIK BANK MINI SEBAGAI PENDUKUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NILAI PRAKTIK BANK MINI SEBAGAI PENDUKUN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI PRAKTIK BANK MINI SEBAGAI PENDUKUNG PRAKTIK KERJA INDUSTRI (STUDI KASUS SISWA KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI DI

SMK NEGERI 3 BANJARMASIN)

Asnaniah*, Suratno**, Supriyanto***

*Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat Email: asnaniah.an@gmail.com

**Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, LP3 Universitas Lambung Mangkurat

Email: ontar_ria@unlam.ac.id

***Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat Email: supriyanto@unlam.ac.id

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai praktik bank sebagai pendukung dalam kesiapan Praktik Kerja Industri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian terdiri 146 orang siswa kelas XI jurusan Akuntansi. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumentasi, dan analisis data menggunakan analisis deskriptif, regresi, dan korelasi sederhana, dilanjutkan dengan uji korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel X1 aspek pengetahuan, X2 aspek keterampilan, X3 aspek sikap dengan Y kesiapan Praktik Kerja Industri berdasarkan jenis kelamin diperoleh Ry123 = 0,08, hasil korelasi sederhana rxy =0,01 dengan p > 0,05 (tidak signifikan) atau tidak terdapat pengaruh antara nilai praktik bank mini sebagai pendukung Praktik Kerja Industri. Korelasi parsial pada aspek pengetahuan ry1 = -0,03 atau p > 0,05 (tidak signifikan) dengan hasil determinan sebesar 0,09%, aspek keterampilan ry2 = -0,03 atau p > 0,05 (tidak signifikan) dengan hasil determinan 0,09%, dan aspek sikap ry3 = 0,08 atau p > 0,05 (tidak signifikan) dengan hasil determinan sebesar 0,64%. Korelasi murni yang tertinggi terdapat pada aspek sikap (X3). Berdasarkan kesesuaian tempat Praktik Kerja Industri diperoleh Ry123 = 0,61 yaitu terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara praktik bank mini sebagai pendukung praktik kerja industri. Hasil analisis dari komponen nilai praktik bank mini Ry123 = 0,65, hasil korelasi sederhana rxy =0,61 dengan p < 0,05 (signifikan) atau tidak terdapat pengaruh tetapi memiliki hubungan yang kuat antara nilai praktik bank mini sebagai pendukung Praktik Kerja Industri. Korelasi parsial pada aspek pengetahuan ry1 = 0,05 atau p > 0,05 (tidak signifikan) dengan hasil determinan sebesar 0,25%, aspek keterampilan ry2 = 0,00 atau p > 0,05 (tidak signifikan) dengan hasil determinan 0,00%, dan aspek sikap ry3 = 0,35 atau p > 0,05 (tidak signifikan) dengan hasil determinan sebesar 12,25%. Korelasi murni yang tertinggi terdapat pada aspek sikap (X3).

(2)
(3)

PENDAHULUAN

Salah satu sistem pelatihan kompetensi pada pendidikan kejuruan merupakan sistem magang bagi siswa SMK. Erwani, et al. (2013) Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) merupakan program pendidikan yang dilakukan di dua tempat yaitu di sekolah dan di tempat-tempat industri/usaha, dalam proses pembelajaran di sekolah siswa dituntut untuk penguasaan teori sedangkan di tempat-tempat industri siswa diharuskan untuk mempraktikkan teori yang telah dikuasai. Pada program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dikenal juga sebagai Praktik Kerja Industri (PRAKERIN). Praktik Kerja Industri merupakan suatu bentuk kegiatan yang diikuti siswa dengan bekerja langsung di dunia kerja secara terarah dan membekali peserta didik dengan sikap dan keterampilan sesuai dengan cara belajar langsung di dunia industri (Yulianto, 2010). Program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa pada bidang keahliannya, dan menyesuaikan diri dengan situasi yang sebenarnya. Sebelum pelaksanaan Praktik Kerja Industri siswa di bekali dengan beberapa aspek yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap.

(4)

Education Objectives pada tahun 1965, yang menyatakan bahwa bentuk prilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dan digolongkan kedalam tiga aspek yaitu aspek kognitif, psikomotor dan afektif adapun fakta mengenai hubungan antar-informasi tersebut (Salma, 2012: 83). Pada praktik bank mini fakta dapat berupa pengembangan aspek-aspek yang didapatkan, dari aspek-aspek tersebut maka siswa mendapatkan bekal untuk kesiapannya dalan melaksanakan Praktik kerja Industri.

Kesiapan menurut Dalyono (2012: 52) menyatakan bahwa setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar seharusnya memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar. Kesiapan memiliki makna siap dalam melakukan sesuatu, di mana kondisi ini menunjukkan peranan dalam kegiatan untuk mencapai suatu kegiatan atau kesiapan, kesiapan yang dimaksudkan dalam kejadian ini adalah kesiapan PRAKERIN yang berarti kesiapan ini terjadi pada saat aktivitas pembelajaran atau pembekalan pengetahuan sebelum melaksanakan Praktik Kerja Industri. Menurut Sampebua dan Arfandi (2015: 303) PRAKERIN adalah salah satu strategi pembelajaran pada penyelenggaraan pendidikan kejuruan untuk membangun kualitas lulusannya dapat sesuai dengan tuntutan pasar kerja. Kesiapan Praktik Kerja Industri adalah suatu aktivitas pembelajaran melalui kegiatan langsung di dunia kerja yang bersifat wajib ditempuh bagi siswa SMK selama kurun waktu tertentu dengan kondisi awal siswa yang telah dipersiapkan pada suatu kegiatan pembelajaran. Persiapan yang diberikan kepada siswa seperti aspek pengetahuan, aspek keterampilan dan aspek sikap sehingga dapat memberikan suatu respon atau jawaban yang ada pada diri siswa dalam mencapai tujuan Praktik Kerja Siswa.

METODE PENELITIAN

(5)

Industri siswa. Sampel pada penelitian ini berjumlah 146 orang siswa dengan subjek penelitian yaitu seluruh kelas XI jurusan akuntansi.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis dokumen dengan data expost pacto. Dokumen yang dianalisis berupa hasil penilaian praktik bank mini dan Praktik Kerja Industri yang bersumber dari penilaian aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif dan regresi berganda dilanjutkan dengan korelasi parsial.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi tentang perolehan nilai praktik bank mini dapat disajikan pada gambar 1 sebagai berikut:

Jumlah Siswa

0

50 100 150

0

1

111

34

Nilai Praktik Bank Mini

Kurang (0,00 - 55,90) Cukup (56,00 - 70,90) Baik (71,00 - 85,90) Sangat Baik (86,00 - 100,00)

Gambar 1. Distribusi Responden Variabel Nilai Praktik Bank Mini Sumber: Data Primer

Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa rata-rata perolehan nilai praktik bank mini siswa secara umum termasuk dalam kategori baik, dialamai oleh 111 orang siswa (76,00%).

Pada sisi berikut dideskripsikan komponen-komponen dari perolehan nilai praktik bank mini.

(6)

Jumlah Siswa

Kurang (0,00 - 55,90) Cukup (56,00 - 70,90) Baik (71,00 - 85,90) Sangat Baik (86,00 - 100,00)

Hasil analisis deskripsi nilai aspek pengetahuan berdasarkan komponen praktik bank mini yang disajikan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 2. Distribusi Variabel Nilai Aspek Pengetahuan dari Komponen Praktik Bank Mini

Sumber: Data Primer

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa perolehan nilai rata-rata aspek pengetahuan dari komponen praktik bank mini siswa secara umum termasuk dalam kategori baik yaitu dengan hasil frekuensi sebesar 88 orang siswa (60,30%).

Aspek Keterampilan

Hasil analisis deskripsi nilai aspek keterampilan berdasarkan komponen praktik bank mini yang disajikan pada gambar 3 sebagai berikut:

Jumlah Siswa

Kurang (0,00 - 55,90) Cukup (56,00 - 70,90) Baik (71,00- 85,90) Sangat Baik (86,00 - 100,00)

Gambar 3. Distribusi Variabel Nilai Aspek Keterampilan dari Komponen Praktik Bank Mini

(7)

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa perolehan nilai rata-rata aspek keterampilan dari komponen praktik bank mini siswa secara umum termasuk dalam kategori baik, dialami oleh 115 orang siswa (78,80%).

Aspek Sikap

Jumlah Siswa

0

50 100 150

0 0

145

1

Nilai Aspek Sikap

Kurang (0,00 - 55,90) Cukup (56,00 - 70,90) Baik (71,00- 85,90) Sangat Baik (86,00 - 100,00)

Deskripsi tentang perolehan nilai aspek sikap berdasarkan komponen praktik bank mini yang disajikan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 4. Distribusi Variabel Nilai Aspek Sikap dari Komponen Praktik Bank Mini Sumber: Data Primer

(8)

Jumlah Siswa

0 10 20 30 40 50 60 70

1

38

67

40 Kesiapan Praktik Kerja Industri

Kurang (0,00 - 69,90) Cukup (70,00 - 79,90) Baik (80,00 - 89,90) Sangat Baik (90,00 - 100,00)

Gambar tentang kesiapan Praktik Kerja Industri disajikan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 5. Distribusi Responden Menurut Nilai Kesiapan Praktik Kerja Industri Sumber: Data Primer

Diagram diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kesiapan Praktik Kerja Industri siswa secara umum termasuk dalam kategori baik, yaitu sebesar 67 orang siswa dengan nilai persentase sebesar 45,90%.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa praktik bank mini tidak berpengaruh

terhadap kesiapan Praktik Kerja Industri yang ditinjau dari jenis kelamin. Hal ini

(9)

Tabel 1. Perbandingan Koefisien Korelasi Hasil Regresi Linear Berganda, Korelasi Sederhana, dan Korelasi Parsial Variabel Praktik Bank Mini (X) Gabungan, Kelompok Laki-Laki, dan Kelompok Perempuan

Nilai Praktik Bank Mini Kelompok Gabungan

Nilai Praktik Bank Mini Kelompok Laki-Laki

Nilai Praktik Bank Mini Kelompok Perempuan

A

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi sederhana yang memiliki hasil korelasi tertinggi terdapat pada variabel aspek sikap (X3)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi sederhana yang memiliki hasil korelasi tertinggi terdapat pada variabel aspek pengetahuan (X1)

X 1 2 3 Y

1 1,00 0,55** 0,50** 0,13

2 - 1,00 0,73** 0,10

3 - - 1,00 0,14

Y - - - 1,00

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi sederhana yang memiliki hasil korelasi tertinggi terdapat pada variabel aspek sikap (X3)

(10)

Korelasi Parsial

Terdapat nilai korelasi murni yang tertinggi yaitu pada variabel aspek sikap (X3) sebesar 0,08 dengan determinan

0,64%

Terdapat nilai korelasi murni yang tertinggi yaitu pada variabel aspek pengetahuan (X1) sebesar -0,40 dengan

determinan 16,00%

Terdapat nilai korelasi murni yang tertinggi yaitu pada variabel aspek sikap (X3) sebesar 0,08 dengan determinan

0,64%

** Sangat signifikan * Signifikan pengaruh, harga ry = 0,01 dengan p > 0,05 (tidak signifikan). Analisis selanjutnya didapatkan perubahan korelasi pada beberapa jenjang, pada jenjang terakhir diketahui r1y = -0,03 dengan determinan sebesar 0,09%, r2y = -0,03 dengan determinan sebesar 0,09%, dan r3y = 0,08 dengan determinan sebesar 0,64%. Kelompok laki-laki Ry123 = 0,50 yaitu tidak terdapat pengaruh dan harga ry = -0,47 dengan p < 0,05 (sangat signifikan). Analisis selanjutnya didapatkan perubahan korelasi pada beberapa jenjang, pada jenjang terakhir diketahui r1y = -0,40 dengan determinan sebesar 16%, r2y = -0,0 dengan determinan sebesar 0,25%, dan r3y = 0,05 dengan determinan sebesar 0,25%. Kelompok perempuan Ry123 = 0,16 yaitu tidak terdapat pengaruh dan harga ry = -0,14 dengan p > 0,05 (tidak signifikan). Analisis selanjutnya didapatkan perubahan korelasi pada beberapa jenjang, pada jenjang terakhir diketahui r1y = 0,07 dengan determinan sebesar 0,49%, r2y = -0,02 dengan determinan sebesar 0,04%, dan r3y = 0,08 dengan determinan sebesar 0,64%.

(11)

Praktik Kerja Industri. Hal ini dibuktikan dengan hasil regresi Fhitung = 5,35 > Ftabel = 5,12 dengan p > 0,05. Hasil analisis berdasarkan komponen nilai praktik bank mini tidak berpengaruh tetapi memiliki hubungan yang kuat terhadap kesiapan Praktik Kerja Industri. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis korelasi antara aspek pengetahuan (X1), aspek keterampilan (X2), dan aspek sikap (X3) dengan kesiapan Praktik Kerja Industri (Y).

Tabel 2. Rangkuman Hasil Regresi Linear Berganda, Korelasi Sederhana, dan Korelasi Parsial Nilai Praktik Bank Mini (X) Berdasarkan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja industri

0,65 0,61* 0,57 0,05 0,25

B Aspek

** Sangat signifikan * Signifikan

(12)

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan hasil regresi linear berganda, korelasi sederhana, dan korelasi parsial, diketahui Ry123 = 0,65 yaitu terdapat hubungan yang kuat anatara komponen nilai praktik bank mini terhadap kesiapan Praktik Kerja Industri dan harga ry = 0,61 atau p < 0,05 (signifikan). Hasil analisis selanjutnya didapatkan perubahan korelasi pada beberapa jenjang,pada jenjang terakhir diketahui r1y = 0,05 dengan determinan sebesar 0,25%, r2y = 0 dengan determinan 0%, dan r3y = 0,35 dengan determinasi sebesar 12,5%. Dari ketiga komponen nilai praktik bank mini yang ditinjau pada tempat pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang bertempat di bank terdapat kontribusi terbesar nilai praktik bank mini terhadap kesiapan Praktik Kerja Industri pada aspek sikap.

SIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai praktik bank mini sebagai pendukung Praktik Kerja Industri siswa kelas XI Akuntansi di SMK Negeri 3 Banjarmasin, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran komponen dari perolehan nilai praktik bank mini secara umum pada aspek pengetahun rata-rata perolehan nilai termasuk dalam kategori baik, dialami oleh 88 orang siswa (60,30%), aspek keterampilan rata-rata perolehan nilai termasuk dalam kategori baik yang dialami oleh 115 orang siswa (78,80%), dan aspek sikap rata-rata perolehan nilai termasuk dalam kategori baik, dialami oleh 145 orang siswa (99,30%).

2. Gambaran tentang kesiapan Praktik Kerja Industri secara umum di peroleh nilai rata-rata yang termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 67 orang siswa dengan nilai persentase sebesar 45,90%.

(13)

Praktik Kerja Industri. Berdasarkan komponen nilai praktik bank mini tidak terdapat pengaruh tetapi memiliki hubungan yang kuat antara nilai praktik bank mini sebagai pendukung Praktik Kerja Industri.

SARAN

Pada saat pelaksanaan Praktik Kerja Industri sebaiknya siswa menyesuaikan tempat Praktik Kerja Industri tersebut dengan pembelajaran yang telah dapatkan siswa di sekolah, sehingga siswa akan lebih bisa mempersiapkan diri untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri, maka dengan kesesuain tempat PRAKERIN ini siswa bisa menerapkan dan memahami aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap.

Diharapkan guru dapat membimbing siswa dalam melaksanakan praktik secara langsung di bank mini dan guru juga memberikan pemahaman betapa pentingnya praktik bank mini untuk persiapan melaksanakan Praktik Kerja Industri, serta guru dapat menyesuaikan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang disesuaikan dengan pelaksanaan praktik secara langsung pada saat di sekolah.

Diharapkan sekolah lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas siswa pada saat pelaksanaan praktik di bank mini tersebut, dan sekolah diharapkan dapat lebih membantu untuk menyesuaikan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Industri dengan keahliaan siswa, serta sekolah juga diharapkan agar selalu melihat perkembangan baik pada siswa ataupun pada segi pengimputan data sehingga siswa tidak merasa ketinggalan pada kemajuan perkembangan duania praktik.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghonie Abubakar, 2013. Praktik Kerja Industri Terpadu. Malang: Cipta Jasatama.

Ade Arthesia dan Edia handiman, 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: Indeks.

Anas Arfandi, 2009. “Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Siswa SMK Program Keahlian Teknik Bangunan di Kota Makasar”. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Nomor 2, Halaman 119-131.

Anas Arfandi dan Onesimus Sampebua, 2016. “Kesiapan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Program Keahlian Teknik Bangunan di Kota Makasar”. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Nomor 1, Halaman 80-87.

Ari Yulianto, 2010. Hubungan antara Teori Otomotif dan Praktek Otomotif Terhadap Kesiapan Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo. Skripsi. FKIP , Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak diterbitkan.

Bank BTN, 2015. Simpanan Pelajar. [Online]. Tersedia:

http://www.btn.co.id/id/content/Produk/Produk-Dana/Tabungan/Simpel, [3 Januari 2017].

Cut Misni Mulasiwi, et al. 2016. “Pengembangan Buku Panduan Praktik Laboraturium Bank Mini dalam Rangka Meningkatkan Keterampilan Pencatatan Transaksi Keuangan Pada Program Keahlian Akuntansi”. Jurnal Pendidikan Insan Mandiri. Volume 1, Nomor 1, Halaman 30-45.

Dalyono, 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas, 2013. Pendidikan Sistem Ganda. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.

Depdiknas, 2016. Tujuan Praktik Kerja industri. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.

(15)

Dikmenjur, 2013. Pedoman Pelaksanaan PRAKERIN. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas.

Duwi Priyatno, 2014. SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta. CV Andi.

Eka Sartika, 2013. “Pengaru Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Siswa Sebagai Nasabah Pada Bank Mini SMK Smart Akuntansi Di SMK Negeri 3 Jepara”. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 2, Nomor 3, Halaman 141-148.

Handa Erwani, et al. 2014. “Evaluasi Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sintang”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Volume 3, Nomor11.

Heny Triwahyuni dan Rediana Setiyani, 2016. “Pengaruh PRAKERIN, Prestasi Akademik Mata Diklat Produktif Akuntansi, dan Pemanfaatan Bank mini Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi”. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 5, Nomor 1, Halaman 58-71.

Hendi Somantri, 2007. Memahami Akuntansi SMK Seri A. Bandung: CV Armico.

Iskandar, 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press (GP Press).

Ismet Basuki dan Hariyanto, 2015. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT remaja Rosdakarya.

Julius R Latumaerissa, 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Selemba Empat.

Kasmir, 2015. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

LorinW. Anderson dan David R. Krathwohl, et al. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Oemar Hamalik, 2016. Proses Belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Onesimus Sampebua dan Anas Arfandi. 2015. “Kesiapan Praktik Kerja Industri Siswa SMK Program Studi Keahlian Teknik Bangunan”. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil. Halaman 301-310.

(16)

Panduan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Di SMK Negeri 14 Samarinda. 2016.

Pedoman Laboraturium Bank Mini Di SMK Negeri 3 Banjarmasin. 2015.

Permendikbud, 2016. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Rizka Damayanti, 2012. Fungsi dan Peran School Banking Programe Pada Siswa Jurusan Akuntansi Di SMK Bina Banua Banjarmasin. Skripsi. FKIP, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin: tidak diterbitkan.

Siti Mutmainah dan Joko Widodo, 2014. “Manajemen Bank Mini Akuntansi Sebagai Media Pembelajaran Bagi Siswa Program Keahlian Akuntansi Di SMK NU Lasem Kabupaten Rembang”. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Halaman 470-476.

Slameto, 2013. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah, 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Totok Budisantoso dan Nuritomo, 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Selemba Empat.

Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru, 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

Jakarta: Selemba Empat.

Wahyu Hutria, et al. 2014. “Kesiapan Siswa Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Payukumbuh Sebelum Praktik Kerja Industri”. Jurnal Pendidikan teknik Bangunan. Volume 2, Nomor 2, Halaman 348-355.

(17)

Gambar

gambar 1 sebagai berikut:
Gambar 2. Distribusi Variabel Nilai Aspek Pengetahuan dari Komponen Praktik BankMiniSumber: Data Primer
Gambar 4. Distribusi Variabel Nilai Aspek Sikap dari Komponen Praktik Bank MiniSumber: Data Primer
Gambar  tentang  kesiapan  Praktik  Kerja Industri  disajikan  pada  gambar  sebagai
+3

Referensi

Dokumen terkait

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilampaui Walikotamadya Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk tidak memberikan keputusan, permohonan

kurikulum pendidikan, kultur akademik dan sumber daya pelaksananya. Kualitas Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan bagian penting dalam pengembangan suasana akademik di

Dapat disimpulkan bahwa aspek hukum yang sangat penting dan mendasar dalam pelaksanaan kredit dengan pola kerjasama adalah mengenai kedudukan hukum, hubungan hukum, serta hak

Slika 10. Unos novog retka u MySQL tablicu.. td vrijednosti elemenata input elementima te dodaje gumb „Insert“ kojim se pokreće obrada i AJAX zahtjev. Nakon stvaranja

Peningkatan sumber daya manusia pada Majelis Taklim Jamiyyatul Ummahat dilakukan dengan melibatkan partisipasi pimpinan dan pengurus yang berpendidikan tinggi dalam

Hasil yang telah dilakukan dan dicapai dalam pengabdian ini meliputi pengatasan masalah: Sistem administrasi dan pengelolaan keuangan yang masih sangat

Bales seperti dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy, kelompok kecil adalah sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan yang

Penelitian sistem usaha sapi perah dilakukan pada 2 (dua) kelompok ternak sapi perah di luar Jawa yakni mewakili lokasi dataran rendah (di Nagari Kayu Tanam,