• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi kasus Dilema etika doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi kasus Dilema etika doc"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Etika Filsafat

Komuniksi

Tugas Studi Kasus

Demonstrasi Warga tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak. Terjadi pembakaran foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Bendera Merah Putih oleh para demonstran.

(2)

Gambaran kasus dimana para pendemonstran yang melakukan kegiatan demo dalam rangka penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi pada saat itu dalam masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah hal yang lumrah dikala keputusan yang kontroversial yang diambil pemerintah untuk rakyatnya. Keputusan pemerintah untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak pastilah dilakukan untuk tujuan bersama sesuai pemikiran pemerintah melalui perhitungan khusus dan kajian tiap sisi aspek ekonomi yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. Setiap pemerintah pastilah melalukan hal yang terbaik untuk rakyatnya, hal ini dapat dikatakan karena pemerintahlah yang bertanggung jawab untuk roda kesejahteraan rakyat baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya. Jika pada pemerintahan tersebut terjadi hal hal yang merugikan dan terkesan masif dalam arti bekaitan dengan hajat hidup banyak orang maka rakyat akan mengetahui dan merasa bahwa pemerintah pastilah melakukan kesalahan.

Dalam negara demokrasi, demonstrasi damai adalah aktifitas legal untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai tidak populer atau guna menyuarakan aspirasi rakyat. Kendati demikian, sebagai negara yang beradab, demonstrasi tentunya harus dilakukan dengan aksi-aksi yang memiliki nilai etik kepatutan rakyat. Rasa keadilan serta keinginan untuk hidup lebih sejahtera merupakan keinginan dari seluruh rakyat dimanapun dia berada. Namun apabila rakyat tidak mendapatkan sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh penguasa ataupun pemerintah untuk hidup lebih baik, rakyat akan melakukan unjuk rasa atau demonstrasi tujuannya adalah untuk mewujudkan keadilan dan ketertiban. Unjuk rasa atau demonstrasi merupakan salah satu bagian dari kehidupan demokrasi di suatu negara, karena demonstrasi merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan pendapat dimuka umum. Tetapi aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang terkadang disertai juga dengan tindakan yang tidak bertanggungjawab tentunya bertentangan dengan tujuan dari unjuk rasa atau demonstrasi itu sendiri.

(3)

dengan ketentuan peraturan perundang-undangyang berlaku. Selain itu . Pasal 28 UUD 1945 mengatakan “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang – undang”.

1. Sanksi

 Berdasarkan Berdasarkan Pasal 15 UU No. 9 Tahun 1998, sanksi terhadap

pelanggaran tata cara sesuai ketentuan undang-undang adalah pembubaran. Tidak ada sanksi pidana ataupun sanksi lain terhadap pelanggaran tata cara tersebut.

 Dalam praktek, kepolisian sering mengkriminalisasikan para pengunjuk rasa yang

menolak membubarkan diri ketika berunjuk rasa dengan beberapa pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, yaitu:

Pasal 212 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, “Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan melawan seorang pejabat yang sedang menjalankan tugas yang sah, atau orang yang menurut kewajiban undang-undang atau atas permintaan pejabat memberi pertolongan kepadanya, diancam karena melawan pejabat, dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Namun hal ini berbeda jika demonstran memulai untuk membuat hal hal yang diluar batas diantanya hingga pembakaran bendera merah putih ataupun kepala negara yakni Susilo Bambang Yudhoyono karena hal tersebut sudah melewati batasan, etika bahkan peraturan pemerintahan yang ada. Kita bisa saja mengeluarkan kebebasan berpendapat kita namun haruslah bisa membatasinya agar tidak melewati jalur yang sudah ada. Hal ini dikarenakan setiap negara memiliki kehormatan baik terhadap pemerintahnya dalam hal ini kepala negara maupun lambang – lambang negara salah satunya adalah bendera Merah Putih.

(4)

Kaitan Etika

Dalam (Bertens 2004: 4) Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat dan kebiasaan. Kata yang cukup dekat dengan etika adalah moral. Lebih lanjut Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta, sejak 1953) etika dijelaskan sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Jika dikaitkan dengan etika Gambaran kasus dimana para pendemonstran yang melakukan kegiatan demo dalam rangka penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi pada saat itu dalam masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai dengan pembakaran foto hingga bendera merah putih adalah hal yang melanggar nilai – nilai etika.

Dalam etika kita belajar mengenai Moralitas atau tentang manusia. Moralitas merupakan suatu ciri khas manusia yang tidak dapat ditemukan pada mahkluk di bawah tingkat manusiawi. (Bartens 2004: 13). Ada tiga cara pendekatan untuk mempelajari moralitas manusia diantanya:

1. Etika Deskriptif 2. Etika Normatif 3. Metaetika

Dalam kaitanya dengan kasus ini maka Etika Normatif merupakan pendekatan yang sesuai. Etika Normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana berlangsung diskusi-diskusi yang paling menarik tentang masalah – masalah moral. Penilaian itu dbentuk atas dasar norma-norma diantaranya “Martabat manusia harus dihormati”. (Bartens 2004: 17). Dikatakan demikian karena bila kita hubungkan dengan kasus pembakaran foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dapat disimpulkan bahwa kita sudah tidak menghormati martabat SBY sebagai manusia ataupun bahkan sebagai pemimpin negara ini.

(5)

justru karena kita manusia. Kesulitanya baru mulai bila kita ingin mengungkapkan pengalaman itu dalam tahap refleksi. Dan justru itulah yang menjadi usaha dan tanggung jawab filsafat.

Tedapat beberapa arti kebebasan yang menjadi titik pangkal bagi suatu rnungan etika mengenai kebebasan, diantaranya yaitu:

1. Kebebasan Sosial Politik

Pertama-tama harus dibedakan antara kebebasan sosial-politik dengan kebebasan individual. Subjek politik artinya yang disebut bebas adalah suatu bangsa atau rakyat. Sedangkan kebebasan individual memiliki manusia sebagai subjeknya. Bentuk nyata atercapainya kebebasan politik adalah membatasi kekuasaan absolut raja. (Bartens 2004: 94).

Jika demikian indonesia menjamin adanya kebebasan Sosial-Politik karena negara demokrasi menjamin warga negaranya untuk mengeluarkan pendapat. Dalam hal ini maka tercermin adanya kebebasan Sosial-Politik yakni dimana warga melakukan demonstrasi untuk kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.

2. Kebebasan individual

Kebebasan dalam arti sosial-politik berkaitan erat dengan etika, namun hal itu dibahas dalam “etika politik” bukan lagi dalam “etika umum”. Etika umum lebih penting adalah membahas kebebasan individual. (Bartens 2004: 99).

(6)

Kemudian dalam etika kita juga mempelajari dan mengkaji Tanggung Jawab. Bertanggung jawab berarti dapat menjawab bila ditanyai tentang perbuatan perbuatan yang dilakukan seta tidak bisa mengelak untuk diminta penjelasan mengenai perbuatanya.

Tanggung Jawab dan Kebebasan

Dalam “tanggung jawab” terkandung pengertian “Penyebab”. Orang bertanggung jawab atas sesuatu yang disebabkan olehnya. Tetapi untuk bertanggung jawab tidak cukup orang menjadi penyebab namun perlu juga adanya orang menjadi penyebab “bebas”. (Bartens 2004: 126).

Dalam kaitanya dengan kasus demonstrasi warga mengenai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang berujung dengan pembakaran foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga bendera merah putih maka “Penyebab” disini adalah kenaikan BBM yang menurut warga sangat merugikan untuk kelangsungan hidupnya. Namun bukan menjadi alasan melupakan batasan-batasan dalam etika yang ada hingga melanggarnya yaitu aksi pembakaran. Dalam hal ini penyebab “bebas” adalah negara yang menjamin kebebasan berpendapat.

Kesimpulan

(7)

Mahasiswa Bakar Foto SBY dan

Bendera Demokrat

MINGGU, 23 FEBRUARI 2014 | 12:16 WIB

Peserta mengadakan aksi teaterikal saat mengadakan demo tolak kenaikan harga BBM di bundaran Gladag, Solo (17/6). Aksi yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dan masyarakat tersebut menuntut SBY turun dari jabatan presiden jika tetap menaikan harga BBM. Tempo/Andry Prasetyo

(8)

Daftar Referensi

Bertens. 2004. Etika. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Siagian, Matias & Edward. 2011. Etika Umum. Medan. PT Grasindo Monoratama

Sumber lain :

https://www.academia.edu/7764227/TUGAS_MAKALAH_ETIKA_TERAPAN_ETIKA_DEMONSTRASI_DI TINJAU_DARI_DARI_PERSPEKTIF_TEOLOGIS_oleh_PITRI_SARTIKA_SIHOTANG

Diakses pada 29 mei 2015 pukul 20.00

http://hukum.kompasiana.com/2014/09/04/hak-asasi-manusia-kebebasan-berpendapat-672671.html

Referensi

Dokumen terkait