NO
KERANGKA ACUAN PROYEK
PENJELASAN
KETERANGAN
1
JUDUL DAN LOKASI PROYEK
Pengelolaan sampah berbasis pemilahan diPerumahan Bumi Gedangan Indah Kabupaten Sidoarjo
3
TUJUAN PROYEK
1. Menciptakan kawasan pemukiman yang rapi, sehat, dan berorientasi ramah lingkungan.2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah yang mereka hasilkan sendiri.
3. Memaksimalkan potensi sampah yang dapat didaur ulang, sehingga diharapkan volume sampah yang dibuang ke TPA menjadi berkurang.
4
SASARAN PROYEK
Pengelolaan persampahan di Wilayah Perumahan Bumi Gedangan Indah Sidoarjo yang didasarkan pada pemilahan oleh warga.6
KAJIAN ASPEK LINGKUNGAN
Sampah rumah tangga terdiri atas berbagai macam jenis. Ada sampah organic yang mudah terurai oleh proses alam, ada pula sampah anorganik yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk terurai. Tujuan melakukan pemilahan sampah adalah untuk mengklasifikasikan sampah sesuai dengan jenisnya sehingga akan diketahui metode pengolahan apakah yang paling ideal untuk digunakan.7
LANDASAN HUKUM YANG
DIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 4 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan Sampah Regional Jawa
Timur
9
SPESIFIKASI TEKNIS BARANG
Tempat sampah terdiri atas 2 kantong berwarna oranye dan biru, merupakan kantong sampah seperti karung yang kedap air, serta 1 ember berwarna putih.Kantong sampah berukuran 90 cm x 125 cm berkapasitas 50 kg, berlabel sablon/print berwarna putih. Sedangkan ember berukuran 29.5x36.5x26.5 cm dengan kapasitas 25 kg. ember juga dilengkapi tutup yang memiliki “seal”.
Kantong berwarna oranye digunakan untuk menampung sampah jenis kaca, logam, dan plastic.
Kantong sampah berwarna biru digunakan untuk sampah kertas.
Ember digunakan untuk menampung sampah organic yang dapat membusuk seperti sisa sayur, sisa makanan, kulit buah, dsb.
Kantong sampah akan dipasangkan pada frame dari bambu sebagai penopangnya.
Foto terlampir
10 SOSIALISASI SISTEM PEMILAHAN
Warga akan dikumpulkan untukmendapatkan sosialisasi dari tenaga ahli persampahan agar mereka lebih familiar dengan proses pemilahan sampah. Sampah rumah tangga akan dibedakan jenis-jenisnya dengan menempatkannya dalam wadah sampah yang berbeda pula. Sampah rumah tangga dari golongan logam, kaca, dan plastic akan ditempatkan pada kantong berwarna oranye. Kemudian sampah kertas akan dikumpulkan pada kantong berwarna biru.
Sedangkan fungsi ember adalah untuk mengumpulkan sampah organic yang dapat membusuk seiring dengan berjalannya waktu. Sampah organic harus dikumpulkan tersendiri/diisolasi agar keberadaannya tidak mengganggu. Wadahnya khusus, kedap air, dan bertutup rapat agar tidak dihinggapi lalat dan baunya tidak menyebar. Hal ini juga sebagai tindakan pengamanan karena sampah organic yang membusuk berpotensi sebagai media yang dapat memicu bibit penyakit.
Sampah plastik disendirikan karena dapat didaur ulang dan masih mempunyai nilai ekonomis, bahkan tanpa pengolahan sekalipun.
11 RENCANA OPERASIONAL
PENGANGKUTAN SAMPAH
Sampah dari rumah warga akan diangkut menggunakan mobil yang disediakan oleh pengelola setiap 3 (tiga) hari sekali. Setiap pengangkutan, kantong sampah diangkut menggunakan sistem tukar kantong. Dimana kantong berisi sampah dari rumah warga, akan ditukarkan dengan kantong bersih yang telah disediakan oleh pengangkut.
Pengangkutan akan dilakukan pada pagi hari pada pukul 09.00-11.00.
12 TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN
Ahli persampahan atau konsultan bidang persampahan yang berkompeten. Minimal berpendidikan S1 di bidang TeknikLingkungan lebih diutamakan.
Berpengalaman sekurang-kurangnya 2 tahun dalam bidang persampahan.
Dicarikan oleh vendor, dengan upah sesuai dengan kesepakatan kontrak kerjasama.
13 RENCANA ANGGARAN BIAYA
Terlampir Terlampir14 MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dilakukan mulai dari awal proyek hingga 3 bulan pertama untuk mengumpulkan segala kendala yang ada di lapangan, untuk selanjutnya dipikirkan bagaimana solusi untuk kedepannya dalam forum evaluasi.Evaluasi kembali akan dilakukan pada bulan ke-6 pelaksanaan proyek. Evaluasi juga akan dilakukan pada akhir kontrak di bulan ke-12 sekaligus akan dibicarakan mengenai keberlanjutan hubungan kerja sama antara pemrakarsa dan konsultan proyek.
Evaluasi dapat pula dilakukan sewaktu-waktu apabila ada kendala yang sangat urgent yang berpotensi menghambat jalannya proyek ini.