• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Ekologi Hewan Preferen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Ekologi Hewan Preferen"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI HEWAN

MENENTUKAN KISARAN PREFERENSI TERHADAP KONDISI

SUHU LINGKUNGAN DAN KECENDERUNGAN MAKANAN

Asisten Koordinator : Rifky Yasirul Haqqie

Disusun Oleh :

Nama : Falakhul Hikmah Ramadani NIM : 201310070311033

Kelas : Biologi 4A

LABORATORIUM BIOLOGI

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan suatu organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi

mencerminkan keseluruhan toleransinya terhadap seluruh kumpulan variabel

lingkungan yang dihadapi organisme tersebut Artinya bahwa setiap organisme

harus mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungannya. Adaptasi

tersebut berupa respon morfologi, fisiologis dantingkah laku. Pada lingkungan

perairan, faktor fisik, kimiawi dan biologis berperan dalam pengaturan

homeostatis yang diperlukan. bagi pertumbuhan dan reproduksi biota perairan.

Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan. Air memiliki

beberapa sifat termal yang unik, sehingga perubahan suhu dalam air berjalan

lebih lambat dari pada udara. Walaupun suhu kurang mudah berubah di dalam

air daripada di udara, namun suhu merupakan faktor pembatas utama. Oleh

karena itu, mahluk akuatik sering memiliki toleransi yang sempit.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui efek pembatas dari faktor suhu terhadap sebaran

individu-individu dari sejenis hewan akuatik

2. Untuk mengetahui preferensi hewan terhadap makanan.

C. Dasar Teori

Lingkungan hidup hewan adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling

hewan dimana ia beraktivitas, berinteraksi dan beradaptasi. Lingkungan hewan

pada dasarnya merupakan totalitas dari beraneka faktor biotik dan abiotik. Setiap

hewan, melakukan aktivitas hidup, tumbuh dan berkembang biak dalam suatu

lingkungan yang memberinya kondisi yang cocok bagi kehidupannya.

(Sukarsono, 2012)

Suhu merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan dan

berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan.

(Rasyid, 2010). Faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan

kelangsungan hidup ikan selain pakan adalah kualitas air terutama suhu. Karena

suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan. Suhu dapat

mempengaruhi aktivitas penting ikan seperti pernapasan, pertumbuhan dan

reproduksi. Suhu yang tinggi dapat mengurangi oksigen terlarut dan

(3)

akan menimbulkan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu (Aprianto

dan Liviawati, 1992).

Suhu media secara fisik berpengaruh pada tingkat kelarutan oksigen di

dalam air, semakin dingin suhu air, konsentrasi oksigen terlarut akan semakin

tinggi. Suhu media yang dingin secara langsung akan mempengaruhi suhu badan

ikan dan suhu darah, semakin dingin suhu darah tingkat viskositas darah akan

mengental dan mengakibatkan aliran darah yang lebih lambat. Penurunan suhu

berdampak pada penurunan konsumsi oksigen dan menurunnya produk

metabolism yang dapat bersifat racun baik dalam bentuk gas CO2 maupun

ammonia dalam bentuk NH3. (Wijayanti, dkk. 2011)

Semua hewan adalah makhluk hidup yang bersifat heterotrophic

(kebalikan dari autotrof), artinya untuk memperoleh nutrient organic untuk

keperluan tubuhnya, hewan harus memakan organism lain baik makhluk yang

masih hidup atau yang sudah mati. Sebagian besar dari umur hidup hewan

digunakan untuk memperoleh makanan. (Sukarsono, 2012)

Pemberian pakan dengan cara memberikan kesempatan kepada hewan

untuk memilih pakan yang disukai secara bebas disebut sistem pemberian pakan

secara kafetaria atau cafeteria feeding system (Manyamu et. al., 2003) (Basri, M.

2009). Hewan memakan makanannya dengan berbagai cara, dengan

menggunakan berbagai macam perilaku mencari makan yang sangat erat

hubungannya dengan ciri morfologis. (Campbell, 2004)

Pakan hewan dapat berupa tumbuhan atau disebut hewan herbivore atau

dapat berupa hewan atau yang disebut karnivora, serta dapat pula memakan

tumbuhan juga hewan atau yang dikenal dengan omnivore. Sumber pakan bagi

hewan tidaklah selalu tersedia dalam jumlah yang melimpah, terkadang karena

beberapa faktor seperti cuaca, dapat menyebabkan sumber pakan jenis hewan

tertentu berkurang ketersediaanya di alam. Jika hal ini terjadi hewan tersebut

cenderung untuk mencari pakan baru untuk mengganti pakan aslinya. Biasanya,

peralihan preferensi pakan ini digantikan oleh jenis pakan yang hampir sama,

baik rasa maupun aromanya walau berasal dari spesies yang berbeda. (Burnie,

2005)

Sebagian besar hewan generalis tidak memilih makanannya secara acak.

Sering kali seekor hewan akan mengkonsentrasikan dirinya pada suatu jenis

makanan tertentu, ketika jenis makanan tersebut berlimpah, kadang-kadang

dengan mengabaikan makanan lainnya. Perilaku ini kelihatannya bergantung

(4)

ciri-ciri pokok yang menghantarkan ke objek yang diinginkannya. (Campbell,

(5)

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

No. Gambar Alat dan Bahan Keterangan

1. Box preferensi suhu dan makanan

serta thermometer.

2. Bahan makanan untuk kecoa

3. Kecoa (Periplaneta americana)

4. Ikan Molly (Poecilia sphenops)

B. Cara Kerja

Preferensi Suhu

No. Gambar Keterangan

1. Mengisi box preferensi dengan air

(6)

2. Mengisi box dengan air panas yang bersebelahan dengan zona 1 dan diukur suhunya hingga mencapai 30°C.

3. Mengisi box dengan air dingin yang

bersebelahan dengan zona 3 dan diukur suhunya hingga mencapai 18°C.

4. Memasukkan ikan Molly pada zona

2.

5. Mengamati selama 15 menit. Per 5

menitnya dihitung ikan yang ada pada zona 1, zona 2, dan zona 3.

6. Mengukur kembali suhu setelah 15

menit pengamatan

Preferensi Makanan

No. Gambar Keterangan

1. Menyiapkan kecoa yang akan

(7)

2. Mengisi box preferensi dengan

berbagai jenis makanan yang

kemungkinan disukai oleh kecoa dan

menutup lubang yang berada

ditengah dan ditunggu selama 3 menit agar aromanya menyebar.

3. Memasukkan beberapa kecoa dan

dilakukan pengamatan selama 15 menit.

4. Mengamati kecoa pada jenis

makanan yang disukai di 5 menit pertama, kedua, dan ketiga.

5. Mencatat semua hasil pengamatan.

(8)

PEMBAHASAN

suhu 18°C. pengamatan dilakukan selama 9 menit, pada 3 menit pertama ikan molly

yang menduduki zona 1, 2, dan 3 masing-masing ada 6 ikan. Pada 3 menit kedua

ikan cenderung pada zona 3 yang berdekatan dengan suhu 18°C dengan jumlah 8.

Dan pada 3 menit terakhir ikan cenderung pada zona 1 yang berdekatan dengan suhu

30°C dengan jumlah 9. Setelah dilakukan perhitungan suhu masing-masing zona

serta keadaan ikan pada tiap-tiap zona, preferensi suhu dari Poecilia sphenops adalah

27°C dengan rata-rata tertinggi 2,4 pada zona 1. Hal ini disebabkan karena suhu pada

zona 1 lebih membuat Poecilia sphenops nyaman jika berada ditempat itu

dibandingkan di zona 2 maupun zona 3. Hal ini menunjukkan bahwa suhu sangat

berpengaruh terhadap preferensi ikan seperti yang telah ditertera pada literature.

Namun bisa jadi ada penyebab lain mengapa ikan ini menyukai pada zona 1 yang

suhunya cenderung lebih hangat, dimungkinkan adanya faktor stress dari ikan

tersebut karna pengamatan yang dilakukan didalam laboratorium yang kemungkinan

suasananya kurang menyenangkan bagi ikan tersebut.

Periplaneta Americana (kecoa) tergolong insect dengan klasifikasi : Kerajaan : Animalia

(9)

memanfaatkan bahan yang sudah ada saja. Ada 4 jenis bahan yang bisa dimakan oleh

kecoa, yaitu sabun, marning, kertas, dan roti. Pengamatan dilakukan selama 15 menit

dan dihitung jumlah kecoa pada tiap sudut box jenis bahan tiap 5 menit sekali. Pada

5 menit pertama, kecoa berada pada sudut box sabun berjumlah 3, kertas berjumlah 1,

roti berjumlah 1, dan marning berjumlah 1. Pada 5 menit kedua, kecoa berada pada

posisi yang sama seperti 5 menit pertama. Pada 5 menit ketiga kecoa berada pada

sudut box sabun berjumlah 2, roti tidak ada, marning berjumlah 3, dan kertas

berjumlah 1. Setelah semua hasil perhitungan dirata-rata, kecoa lebih menyukai

sabun. Hal ini kemungkinan dikarenakan kecoa menyukai aroma dari sabun lebih

menyengat dibanding dengan bahan makanan yang lain sehingga aroma tersebut

dapat mengundang kecoa untuk menghampirinya. Sesuai dengan literature

sebelumnya bahwa kecoa memilih sabun karena kecoa telah memfokuskan dirinya

(10)

KESIMPULAN DAN SARAN

ditunjukkan dengan adanya hewan tersebut lebih banyak berada pada sudut

box yang berisi sabun.

Saran

Sebaiknya untuk pembuatan laporan pada referensi tidak menyulitkan praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E Dan Evi Liviawaty. 1992. Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan.

Cetakan I. Yogyakarta: Kasinius

Basri, M. 2009. Selera Makan Anoa Gunung (Babalus Quarlesi) Pada Sistem

Kafetaria (Studi Prabudidaya Untuk Penangkaran Anoa Di Palu, Sulawesi

Tengah). J. Agroland 16(3) September 2009 : 283-289

Burnie, David. 2005. Bengkel Ilmu Ekologi. Jakarta : Erlangga

Campbell, N. 2004. Biologi Ed. 5 Jl. 3. Jakarta : Erlangga

Kelabora, D. 2010. Pengaruh Suhu Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan

Larva Ikan Mas (Cyprinus Carpio). Berkala Perikanan Terubuk. 38(1).

Februari 2010 : 71-81

Manyamu, G.J.S. I. Sibanda. C. Chakoma. C. Mutisi. And P. Ndiweni, 2003. The

Intake And Palatability Of Four Different Types Of Napier Grass (Pennisetum Purpureum) Silage Fed To Sheep. J. Asian-Australasian 16 (6) : 823-829 Rasyyid. 2010. Distribusi Suhu Permukaan Pada Musim Peralihan Barat-Timur

Terkait Dengan Fishing Ground Ikan Pelagis Kecil Di Perairan Spermonde.

Torani. Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan. 20(1). April 2010:1-7

Sukarsono. 2012. Pengantar Ekologi Hewan. Malang : UMM Press

Susanto. 2000. Ikan Hias Air Tawar. Jakarta. Penebar Swadaya

Wijayanti, Dkk. 2011. Pengaruh Temperature Terhadap Kondisi Anastesi Pada

Bawal Tawar Colossoma Macropomum Dan Lobster Tawar Cherax

Gambar

Gambar Alat dan Bahan
Gambar Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Sobari : Ah, mohon maaf, saya tidak mengenali suara Anda, Bu Sri. saya Sobari dari

Dilihat dari tahapan kebutuhan manusia, busana (sandang) merupakan salah satu kebutuhan primer/pokok manusia, di samping kebutuhan akan makanan (pangan), dan

Kebijakan yang diterapkan dari tahun 2002 sampai 2010 ini berhasil memberi dampak positif yang sangat signifikan untuk pertumbuhan kualitas ekonomi dan politik di

A Bíróság az ítéletében megállapította, hogy a mentelmi jog felfüggesztésének megtagadása és ezáltal a kérelmező tisztességes tárgyaláshoz való jogának korlátozása

Maka dalam ajaran ajaran Islam terdapat unsur rabbaniyyah (ketuhanan) dan Insaniyyah (kemanusiaan), mengkombinasi antara Maddiyyah (materialisme) dan ruhiyyah

Hal ini dibuktikan oleh beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa GFAP akan diekspressikan ke dalam plasma darah segera setelah terjadi cedera otak, dan GFAP tidak akan

ábra: Kínai beruházások hozzájárulása a pozitív megítéléshez régiós bontásban (százalék) Forrás: Afrobarometer (2016) alapján saját