• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POLA KONSUMSI MAHASISWA STUDI K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS POLA KONSUMSI MAHASISWA STUDI K"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POLA KONSUMSI MAHASISWA (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG)

“Proposal Skripsi”

Oleh:

Cintia Adiend Tiara Ayu 17402153333

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)

A. Judul Penelitian

Penelitian ini berjudul “Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Tulungagung)”

B. Latar Belakang

Setiap manusia sudah barang tentu membutuhkan segala sesuatunya apa yang dibutuhkan untuk melangsungkan hajat hidupnya. Termasuk kebutuhan dalam hal konsumsi. Dimana dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya konsumsi. Karena konsumsi adalah hal yang vital bagi manusia.

Menurut Perkasa dalam penelitian Julian, konsumsi manusia yang paling penting untuk dipenuhi adalah kebutuhan pokok atau kebutuhan dasarnya.1 Jadi dapat disimpulkan bahwa manusia melakukan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam sehari-hari. Mengingat bahwa kebutuhan itu harus dipenuhi.

Kebutuhan manusia ada tiga yaitu, primer, skunder, dan tersier. Menurut ILO (International Labour Organization), kebutuhan primer berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap masyarakat. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan pelengkap. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan mewah.2 Sehingga kebutuhan tersier terjadi jika dua kebutuhan lain terpenuhi.

Dari ketiga kebutuhan yang ada, (primer, skunder, dan tersier). Kebutuhan primer inilah yang memang benar-benar di utamakan dan harus dipenuhi. Karena jika tidak segera dipenuhi maka, akan mengancam keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu kebutuhan primer diposisikan pada urutan pertama dari ketiga kebutuhan yang ada.

1 Julian, Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Universitas Lampung (Studi Kasus: Mahasiswa S1

Reguler FEB UNILA), digilib.unila.ac.id/24791/2/SKRIPSI%20/TANPA%20BAB %20PEMBAHASAN.pdf, diakses pada 10 Mei 2018, pada 19.00 WIB

2 Flinsia Debora Wurangin, et. all, Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis

(3)

Namun karena perkembangan zaman yang semakin maju, kebutuhan tidak hanya terbatas untuk mengkonsumsi kebutuhan pokok saja. Seolah manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti kebutuhan komunikasi, transportasi, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Yang mana memang tidak bisa dipungkiri pada kemajuan zaman seperti sekarang ini.

Di zaman ini, manusia lebih memenuhi kebutuhanya atas dasar adanya pengaruh dari Barat. Dimana konsumsi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup. Sehingga manusia melakukan konsumsi bukan karena semata-mata butuh akan suatu kebutuhan pokok. Melainkan karena ingin dipandang orang lain dan mendapat predikat populer.

Gaya hidup yang mengikuti trend sangat marak terjadi. Manusia berlomba-lomba untuk selalu memenuhi kepuasan batinnya. Misalnya saja dengan berganti-ganti baju, tas, handphone, dan aksesoris lain. Yang memerlukan dana tidak hanya sedikit. Dan bahkan konsumsi akan hal itu semua melampau pendapatan yang diterima.

Bisa dibilang telah terjadi pergeseran pola makanan ke non makanan. Dimana pengeluaran untuk kebutuhan makanan juga semakin besar. Yang pada akhirnya menyebabkan masyarakat menjadi konsumtif. Terlebih kegandrungan akan fashion yang semakin menjadi, juga merupakan salah satu indikator konsumtif.

Menurut Abdurrahman dalam Rosi Sugiyarti pendapatan adalah uang atau barang-barang riil atau jasa yang diterima dalam jangka waktu tertentu.3 Jadi dapat disimpulkan baha pendapatan tidak hanya berupa uang saja namun juga dalam bentuk barang-barang riil atau jasa yang diterima dalam beberapa periode tertentu, baik melakukan usaha atau tidak untuk mendapatkannya.

Pendapatan yang didapat atas usaha yang dilakukan contohnya adalah gaji yang diperoleh atas kerja keras seseorang unuk melakukan sesuatu.

3 Rosi Sugiyarti, Analisis Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Pola Pengeluaran

(4)

Sehingga balas jasa atas usaha tersebut adalah gaji yang biasanya berbentuk uang. Sedangkan pendapatan yang didapat bukan hasil usaha ialah uang saku pemberian orang tua kepada anaknya.

Tidak hanya rumah tangga yang melakukan konsumsi. Namun mahasiswa pun juga melakukan aktivitas konsumsi dalam kegiatan sehari-harinya. Karena pada dasarnya kebutuhan dalam masa-masa mengenyam bangku kuliah membuat mahasiswa harus memenuhi kebutuhan pokoknya maupun kebutuhan penunjang kuliah, serta kebutuhan lain-lainnya.

Banyak sekali kebutuhan mahasiswa disamping kebutuhan konsumsi makanan, ada juga kebutuhan lain yakni kebutuhan kuliah seperti, kebutuhan untuk membuat laporan (print, foto copy, bendel), pulsa internet, transportasi, alat tulis-menulis, dan lain sebagainya. Terkadang mahasiswa juga melakukan kegiatan shopping, tamasya, dan kegiatan hiburan lainnya.

Itulah berbagai macam kebutuhan manusia baik yang dari makanan maupun yang non makanan. Yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan selain kebutuhan pokok mahasiswa. Dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut terkadang tidak mampu dilakukan dengan seimbang sehingga banyak mahasiswa yang memiliki memiliki sifat hedonis.

Mahasiswa bisa dikatakan pengangguran karena mahasiswa pada hakikatnya masih menempuh jenjang pendidikan dan belum bekerja. Meskipun beberapa dari mereka telah bekerja dan mendapatkan gaji dari hasil kerjanya. Dan pendapatan itulah yang digunakan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya.

Pendapatan mahasiswa bisa berasal dari uang kiriman orang tuanya4. Jadi bisa dikatakan pendapatan mahasiswa adalah pendapatan yang berasal dari pesangon orang tua. Yang mana uang pesangon tersebut diterima oleh mahasiswa setiap bulannya dari transferan orang tua. Dengan uang pesangon tersebutlah mahasiswa mampu mencukupi kebutuhannya.

(5)

Tidak hanya itu saja, pendapatan mahasiswa juga bisa berasal dari beasiswa yang diperolehnya. Dan beasiswa ini bisa didapatkan bagi mereka yang memiliki prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Beasiswa yang didapat dalam bentuk uang dan sejumlah nominal tertentu yang akhirnya dapat digunakan juga untuk memenuhi kebutuhannya.

Jenis kelamin tentu juga mempengaruhi konsumsi seseorang. Dan akan berbeda tentunya pola konsumsi antara laki-laki dan perempuan. Jika laki-laki hanya melakukan konsumsi yang sedikit. Namun hal yang berbeda akan terjadi pada perempuan. Karena pada dasarnya perempuan melakukan konsumsi yang lebih, bahkan mereka mengkonsumsi kebutuhan tersiernya

IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif adalah nilai acuan seseorang atas prestasi yang diperoleh mahasiswa. Semakin tinggi nilai IPK mahasiswa bisa dikatakan jika mahasiswa tersebut pandai. Dengan nilai IPK tentunya juga mencerminkan bagaimana sikap dan pola konsusmsi yang mereka lakukan dalam memenuhi kebutuhannya.

IAIN memiliki 4 Fakultas, salah satunya FEBI. Dan saat ini terdapat 6 (enam) jurusan yaitu: Perbankan Syariah (PS), Ekonomi Syariah (ES), Akuntansi Syariah (AkSy), Manajemen Zakat dan Wakaf (Mazawa). Manajemen Keuangan Islam (MKI), dan Manajemen Bisnis Islam (MBI).5 Yang mana peminat akan jurusan di fakultas ini semakin bertambah banyak.

Adanya pola konsumsi yang disebabkan berbagai faktor tersebut memicu peniliti untuk melakukan penelitian pada mahasiswa. Khususnya mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG. Dimana dari beberapa fakultas yang ada di IAIN TULUNGAGUNG. Banyak yang beranggapan bahwa mahasiswa FEBI adalah mahasiswa kekinian yang selalu mengikuti trend.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian dan mengambil judul “ANALISIS POLA KONSUMSI

5 Rokhmat Subagyo dan M. Aqim Adlan, Analisis Dampak Brand Loyality, Brand Awareness,

(6)

MAHASISWA (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG)”.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah uang saku dapat mempengaruhi pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG?

2. Apakah IPK dapat mempengaruhi pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG?

3. Apakah ada perbedaan signifikan antara jenis kelamin perempuan dan jenis kelamin laki-laki terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG?

4. Apakah ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang menerima beasiswa dan tidak menerima beasiswa terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh uang saku terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh IPK terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG

3. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan antara jenis kelamin perempuan dan jenis kelamin laki-laki terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG

4. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan antara mahasiswa yang

(7)

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dengan cara survey untuk menganalisis POLA KONSUMSI MAHASISWA (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG). Data primer diperoleh melalui kuesioner. Penelitian ini dibatasi dengan survey sampel, yang diambil dari populasi yang ada berdasar rumus Slovin.

F. Keterbatasan Penelitian

Mengingat luasnya permasalahan yakni mengenai perguruan tinggi, maka penelitian dibatasi terkait dengan pola konsumsi mahasiswa IAIN TULUNGAGUNG. Khususnya mahasisa FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam). Maka peneliti memberi batasan masalah, yaitu:

1. Variabel yang digunakan adalah Uang Saku, IPK, Jenis Kelamin, Beasiswa, dan Konsumsi.

2. Responden penelitian adalah mahasiswa jurusan Perbankan Syariah (PS), Ekonomi Syariah (ES), Akuntansi Syariah (AkSy), Manajemen Zakat dan Wakaf (Mazawa).

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan terkait pola konsumsi secara terperinci.

2. Manfaat Praktisi a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan sumber referensi dari teori dan disiplin ilmu yang telah diperoleh selama mengenyam ilmu di bangku kuliah

(8)

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat kepada mahasiswa khususnya. Untuk memberi informasi tentang pengeluaran konsumsi yang mereka lakukan, dan selanjutnya diharapkan agar mahasiswa dapat mengelola anggaran dana yang dimiliki untuk keperluan yang benar-benar dibutuhkan dan menghindari sikap hedonis.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang dibuat selanjutnya.

H. Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikatnya Konsumsi (Y), sedangkan variabel bebasnya Uang Saku (X1), IPK (X2), Jenis Kelamin sebagai sistem (D1), dan Beasiswa sebagai sistem dummy (D2).

1. Konsumsi adalah banyaknya pengeluaran yang dilakukan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan dalam bentuk makanan maupun non makanan,yang diukur dalam rupiah.

2. Uang saku adalah jumlah atau besarnya uang pesangan yang diberikan orang tua kepada mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya dalam waktu per bulan, yang diukur dalam rupiah.

3. IPK adalah nilai acuan prestasi mahasiswa dari awal sampai semester terakhir mahasiswa, yang diukur dengan angka indeks.

4. Jenis kelamin adalah perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan yang dinyatakan dengan sistem dummy. Dimana angka 1 untuk perempuan dan angka 0 untuk laki-laki.

(9)

I. Landasan Teori 1. Kerangka Teori

Konsusmsi

Menurut Nopirin konsumsi dalam istilah sehari hari sering diartikan sebagai pemenuhan akan makanan dan minuman. Konsumsi memiliki pengertian yang lebih kompleks yaitu barang dan jasa akhir yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang dan jasa akhir yang dimaksud adalah barang dan jasa yang sudah siap dikonsumsi oleh konsumen. Barang konsumsi tersebut terdiri dari barang konsumsi sekali habis dan barang konsumsi yang dapat dipergunakan lebih dari satu kali (berulang).6

Jadi dapat disimpulkan bahwa konsumsi tidak hanya terbatas pada pemenuhan makan dan minum. Namun ada kebutuhan lain, yaitu kebutuhan akan barang dan jasa. Barang dan jasa ini tentunya siap untuk dinikmati atau tinggal dikonsumsi.

Teori Konsumsi Menurut Para Ahli

Terjadi perdebatan tentang konsep Teori konsumsi. Teori-teori tersebut yaitu7:

1. Teori konsumsi John Maynard Keynes 2. Teori konsumsi Milton Friedman 3. Teori konsumsi Franco Modigliani 4. Teori konsumsi James Dusenberry.

Faktor-faktor Konsumsi

Faktor-faktor yang menyebabkan pengeluaran yang besar terhadap konsumsi rumah tangga, yaitu8:

1. Faktor-Faktor Ekonomi

Empat faktor yang dapa menentukan tingkat konsumsi, yaitu:

6Julian, Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Universitas Lampung (Studi Kasus : Mahasiswa S1

Reguler FEB Unila),2016, digilib.unila.ac.id/24791/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB %20PEMBAHASAN.pdf, diakses pada 20 Mei 2018, pada 12.05 WIB

7Ibid., hal. 16

(10)

a. Pendapatan Rumah Tangga (Household Income) b. Kekayaan Rumah Tangga (Household Wealth) c. Tingkat Bunga (Interest Rate)

d. Perkiraan Tentang Masa Depan (Household Expectation About The Future).

2. Faktor-Faktor Demografi a. Jumlah Penduduk

b. Komposisi Penduduk 3. Faktor-faktor Non Ekonomi.

berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat/ideal.

Pendapatan

Pendapatan yang diterima masing-masing orang dari berbagai kegiatan, pendapatan tersebut merupakan nilai produksi barang atau jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian dalam masa waktu tertentu9. Jadi bisa disimpulkan bahwa pendapatan adalah buah hasil kegiatan atau kerja yang dilakukan yang dilakukan dalam periode tertentu

Istilah pendapatan dapat dibedakan dua jenis10 : 1. Pendapatan pribadi

Pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan kegiatan suatu apapun misalnya beasiswa, pensiun dan lain-lain11. Sehingga bisa dikatakan jika pendapatan itu bisa diperoleh meskipun tanpa melakukan kegiatan. 2. Pendapatan disposibel

Pendapatan yang digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga untuk membeli barang dan jasa yang mereka inginkan, atau sisa pendapatan pribadi setelah dikurangi pajak yang harus dibayar oleh penerima pendapatan.

9 Sadono Sukirno, Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), hal. 7 10 Ibid., hal 160

(11)

Dalam Antari dilihat dari pemanfaatan tenaga kerja, pendapatan yang berasal dari balas jasa berupa upah atau gaji disebut pendapatan tenaga kerja (Labour Income), sedangkan pendapatan dari selain tenaga kerja disebut dengan pendapatan bukan tenaga kerja (Non Labour Income).12

Jadi dapat disimpilkan bahwa pendapatan tenaga kerja adalah pendapat yang diperoleh dari balas jasa akibat melakukan kegiatan. Sedangkan pendapatan bukan tenaga kerja adalah pendapatan yang diperoleh selain dari bekerja, bahkan bisa didapat dengan cuma-Cuma.

Sehingga jika melihat pernyataan diatas, maka mahasiswa juga mendapatkan pendapatan. Pendapatan tersebut bersifat pribadi seperti kata Sukirno dan pendapatan tersebut adalah pendapatan bukan tenaga kerja. Karena pendapatan mahasiswa diperoleh dari pesangon orang tua dalam bentuk uang.

1 Ulfa Lutfiah Yohanes Hadi S. Lisa Rokhmani (2015)13

Judul: Pengaruh Jumlah Uang Saku Dan Kontrol Diri Terhadap Pola

12Julian, Pola Konsumsi,…hal. 25

13 Ulfa Lutfiah, et. all., Pengaruh Jumlah Uang Saku Dan Kontrol Diri Terhadap Pola Konsumsi

(12)

berpengaruh S1 Reguler FEB Unila)

3 Flinsia Debora Wurangian, Daisy Engka dan Jacline Sumual

14Julian, Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Universitas Lampung (Studi Kasus : Mahasiswa S1

Reguler FEB Unila), 2016, digilib.unila.ac.id/24791/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB %20PEMBAHASAN.pdf, diakses pada 20 Mei 2018, pada 12.05 WIB

15 Flinsia Debora Wurangian, et.al, Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis

Universitas Sam Ratulangi Yang Kost Di Kota Manado, 2013,

(13)

Judul:

4 Agustina Resi Karoma Indekos di Kota Makassar

Dalam jurnal “Pengaruh Jumlah Uang Saku Dan Kontrol Diri Terhadap Pola Konsumsi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Malang”, JPE-Volume 8, Nomor 1, 2015. Menggunakan

regresi berganda, dengan hasil uang saku berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola konsumsi, kontrol diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola konsumsi jumlah uang saku dan kontrol diri berpenqgaruh positif dan signifikan terhadap pola konsumsi. Persamaan terletak pada variabel bebas yaitu

pada 12.10 WIB

16 Agustina Resi Karoma, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Mahasiswa

(14)

uang saku. Perbedaan terletak pada objek penelitian, Pengaruh kontrol diri

terhadap pola konsumsi.

Dalam jurnal “Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Universitas

Lampung (Studi Kasus : Mahasiswa S1 Reguler FEB Unila)”. Menggunakan regresi berganda, dengan hasil uang saku berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola konsumsi, jenis kelamin berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola konsumsi, beasiswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola konsumsi, tabungan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pola konsumsi.

Persamaan terletak pada variabel bebas uang saku, jenis kelamin, dan

beasiswa. Perbedaan terletakVariabel bebas, tabungan.

Dalam jurnal “Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas SamRatulangi Yang Kost Di Kota Manado”. Menggunakan regresi berganda, dengan hasil Uang saku berpengaruh signifikan terhadap biaya, konsumsi, hiburan. Persamaan terletak pada variabel bebas uang saku dan beasiswa, dan jenis kelamin. Perbedaan terletak pada objek penelitian di kos, variabel bebas Makanan dan hiburan.

Dalam jurnal “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Kota Makassar”. Menggunakan regresi berganda, dengan hasil uang saku berpengaruh positif signifikan, IPK tidak berpengaruh signifikan, (beasiswa dan jurusan terdapat perbedaan signifikan), jenis kelamin tidak terdapat perbedaan signifikan. Persamaan terletak pada variabel bebas uang saku dan beasiswa, dan jenis kelamin. Perbedaan terletak pada objek penelitian di kos, variabel bebas, jurusan.

3. Kerangka Konseptual

Pola konsumsi memiliki banyak faktor yang mempengaruhi. Untuk itu dalam penelitian ini ditetapkan batasan atas beberapa variabel.

(15)

4. Hipotesis

Berdasarkan teori dan kerangka pikir diatas maka dugaan sementara nya: H1: Uang saku berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola konsumsi

mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG

H2: IPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG

H3: Terdapat perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG

UANG SAKU

IPK

JENIS KELAMIN

BEASISWA

(16)

H4: Terdapat perbedaan signifikan antara mahasiswa yang mnerima beasiswa dan tidak menerima beasiswa terhadap pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG

J. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Pendekatan yang diambil adalah pendekatan kuntitatif. Pendekatan kuantitatif adalah adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).17 Sehingga pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan perhitungan statistik dengan aplikasi SPSS.

Jenis data yang digunakan adalah : a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dan kuesionr dengan mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diambil melalui perantara, dalam penelitian ini data sekunder berasal dari bagian BAAK IAIN TULUNGAGUNG untuk mengetahui jumlah mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG.

2. Populasi dan sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

17 Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan, (Jakarta: Alim’s

(17)

kesimpulannya18. Jadi dapat disimpilkan bahwa populasi adalah wilayah yang luas yang terdapat objek dan subjek dimana terdapat hal yang menarik yang kemudian akan diteliti oleh peneliti.

Populasi untuk penelitian ini adalah semua mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG, yaitu mahasiswa Perbankan Syariah (PS), Ekonomi Syariah (ES), Akuntansi Syariah (AkSy), Manajemen Zakat dan Wakaf (Mazawa).

Tabel 3.119

Perkembangan Jumlah Mahasiswa Tahun/

SMT PS ES AKSY

MAZAW

A TOTAL

2012/IX 11 14 0 0 25

2013/VII 153 117 0 0 270

2014/V 354 301 0 23 678

2015/III 415 543 59 41 1058

2016/I 515 667 213 42 1437

TOTAL 1448 1642 272 106 3468

Sumber : (BAAK FEBI, Oktober 2016) b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi20. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel terdapat didalam bagian populasi.

Dalam penelitian ini sampel diambil melalui rumus Slovin: N

n =

1 + N.e2 Dimana :

n = ukuran sampel N = Ukuran populasi

18 Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta , 2013), hal.119 19Rokhmat Subagyo dan M. Aqim Adlan, Analisis…, hal.46

(18)

e = Prosentase (%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel

3.468 n =

1 + 3.468 (5%)2

3.468

n = = 359 responden 1,8975

Jadi jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 359 responden.

3. Sumber data, variabel a. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Data diperoleh dari mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG secara langsung melalui kuesioner dan wawancara.

b. Variabel

Dalam penelitian ini, peneliti memakai variabel bebas dan terikat. Variabel terikatnya Konsumsi (Y), sedangkan variabel bebasnya Uang Saku (X1), IPK (X2), Jenis Kelamin (X3)sebagai sistem (D1), dan Beasiswa (X4)sebagai sistem dummy (D2).

Tabel Diskripsi Variabel No.

Variabel

Konsep Variabel Indikator Satuan

1 Konsumsi

(Rp)

Konsumsi adalah segala bentuk pengeluaran yang dilakukan mahasiswa

Konsumsi dalam pemenuhan kebutuhan berupa

(19)

untuk memenuhi

kebutuhan, baik kebutuhan dalam bentuk makanan maupun non makanan

makanan dan non makanan.

2 Uang

Saku (Rp

Uang saku adalah jumlah atau besarnya uang pesangan yang diberikan orang tua kepada

mahasiswa untuk

memenuhi kebutuhannya dalam waktu per bulan

Diperoleh dari

3 IPK IPK adalah nilai acuan

prestasi mahasiswa dari awal sampai semester terakhir mahasiswa, yang diukur dengan angka indeks..

Diperoleh dari jumlah nilai semester awal-akhir

Angka Indeks

4 Jenis

Kelamin

Jenis Kelamin adalah perbedaan gender secara biologis antara perempuan dan laki-laki.

5 Beasiswa Biaya atau tunjangan yang diberikan untuk

mahasiswa yang berprestasi. Oleh pihak kampus ataupun luar kampus.

(20)

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan penelitian primer dengan metode survei pada respondan secara lansung untuk mendapatkan jawaban dengan jalan pemberian kuesioner yang sudah disiapkan daftar pertanyaannya, dan responden tinggal menigisinya. Dimana responden tersebut adalah mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG.

b. Instrumen Penelitian

1) Penelitian lapangan, yaitu pengambilan data di lokasi penelitian dilakukan dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi (arti)

Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana

keadaan lapangan dengan pengamatan pada mahasiswa

FEBI IAIN TULUNGAGUNG. Tujuannya untuk

memperoleh gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya

pada lokasi penelitian.

a. Kuesioner (arti)

Kuisioner, yaitu memberikan pertanyaan kemudian diisi secara terstruktur dengan mengunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.

2) Penelitian kepustakaan, yaitu dilakukan melalui beberapa buku, literature, keterangan ilmiah untuk memperoleh teori yang mendasari dalam kegitan menganalisa data.

5. Teknik analisis data

(21)

dan Uji Multikolinieritas. Serta Uji Hipotesis yang terdiri dari Uji T Statistik dan Uji F Statistik.

Spesifikasi Model Analisis

Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah memakai Regresi Berganda. Regresi Berganda adalah dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel bebas X (X1, X2, X3,…Xn)21. Untuk mengalisis pola konsumsi mahasiswa FEBI IAIN TULUNGAGUNG yang dipengaruhi oleh uang saku, IPK, jenis kelamin, dan beasiswa. Maka model analisis regresi berganda dengan memakai persamaan model sebagai berikut:

Y= β0 + β1 X1 + β2 D1 X2 + β3 D2 X3 +β4 D3 X4 + et Keterangan:

Y = Konsumsi mahasiswa (Rupiah/Bulan) X1 = Uang Saku (Rupiah/Bulan)

X2 = IPK (Angka Indeks)

X3= D1 : Jenis kelamin, perempuan bernilai 1 dan laki-laki bernilai 0 X4 = D2 : Beasiswa, penerima beasiswa bernilai 1 dan bukan penerima beasiswa bernilai 0

β0 = Konstanta

β1-4 = Koefisien regresi et = Standar Eror

K. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I Pendahuluan

Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan, Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Keterbatasan Penelitian

BAB II Tinjauan Pustaka

Landasan teori yang berisikan teori-teori

BAB III Metode Penelitian

(22)

Berisi Variabel, Definisi Operasional dan konsep, Jenis dan Sumber Data, Variabel, Teknik, Instrument, Metode Analisis

BAB IV Hasil dan Analisis

Berisi Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka

L. Daftar Pustaka

Adlan, Rokhmat Subagyo dan M. Aqim . Analisis Dampak Brand Loyality, Brand Awareness, Perceived Quality Dan Brand Association Terhadap Customer Value Pada Mahasiswa Fakultas Dan Bisnis Islam IAIN TULUNGAGUNG, An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah, Volume 04, Nomor 02, April 2018, diakses pada 14 Mei 2018, pada 21.10 WIB. Julian. Pola Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Universitas Lampung (Studi

Kasus: Mahasiswa S1 Reguler FEB UNILA). digilib.unila.ac.id/24791/2/SKRIPSI%20/TANPA%20BAB

%20PEMBAHASAN.pdf. diakses pada 10 Mei 2018. pada 19.00 WIB Karoma, Agustina Resi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola

Konsumsi Mahasiswa Indekos Di Kota Makassar.

http://repoditory.unib.ac.id/8401/. diakses pada 20 Mei 2018. pada 12.07 WIB

Mauludi, Ali. 2016. Teknik Belajar STATISTIKA 2. (Jakarta: Alim’s Publishing)

Rokhmat Subagiyo. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan. (Jakarta: Alim’s Publishing Jakarta)

Sadono Sukirno. 2010. Mikroekonomi Teori Pengantar. (Jakarta: Raja Grafindo Persada)

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Administrasi. (Bandung: Alfabeta)

Sugiyarti, Rosi. Analisis Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Pola Pengeluaran Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu. http://repository.unib.ac.id/8401/, diakses pada 12 Mei 2018. pada 17.15 WIB

Ulfa Lutfiah, et. all. Pengaruh Jumlah Uang Saku Dan Kontrol Diri Terhadap Pola Konsumsi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. JPE-Volume 8, Nomor 1. 2015.

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/articel/ view/44342, diakses pada 20 Mei 2018, pada 13.00WIB

(23)

Wurangin, Flinsia Debora et. all, Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Samratulangi Yang Kos di Kota Manado.

Gambar

Tabel Diskripsi Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Persalinan sectio caesarea indikasi Fetal Distress dari bulan April – Juni 2012 adalah 24 orang yang diperoleh dari bulan April 7.. orang, Mei 10 orang dan pada bulan Juni

Sumbangan yang diberikan oleh Bangsa Belanda atas pelayaran ke Benua Australia: Dalam bidang ilmu pengetahuan yaitu berupa peta yang ditinggalkan oleh Abel Tasman Yang meliputi

8) Metode pembelajaran dan strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi

berjudul : Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Angkutan Udara Atas Pemindahan Jadwal Dalam Hal Force Majeure (Studi Kasus Pada PT..

 Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui..  Langkah – langkah dalam tahap analisis yaitu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa tingkat kompetensi kepribadian dan sosial guru Penjasorkes Sekolah Menengah Atas Negeri di

Eaton would surely have maintained his Fourth Amendment objection to any warrant to seize papers for use as evidence. Today that argument is academic, in the pejorative sense.