• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PRODUK dan biaya pengendalian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN PRODUK dan biaya pengendalian"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PRODUK

KELOMPOK 2 :

1. BAGUS TRI HANDOKO

2. ERIKA LISMAWARNI

3. NURHIDAYAH

4. YUNI VRASTIKA

5. RICKY BAYU ADITYA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INTERNATIONAL

BUSINESS MANAGEMENT INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat, rahmat, dan karunia yang sudah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini kami susun sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen pengampu mata kuliah Manajemen Kualitas. Sekaligus sebagai media pembelajaran kami, untuk lebih memahami materi yang akan disampaikan pada bangku perkuliahan nanti.

Materi ini penulis susun terdiri dari topik- topik utama yang merupakan berbagai pemahaman dasar bedasarkan teori dari beberapa sumber reffrensi dan literature yang telah sesuai perkembangan perekonomian dunia seperti sekarang ini. Sehingga makalah ini kiranya sangat diperlukan bagi Mahasiswa guna menambah wawasan yang terkait erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang berfokus pada “Pengembangan Produk”.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Rumusan Masalah 2

1.3. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1. Pengertian Produk 3

2.2. Pengembangan Produk 5 2.3. Strategi Pengembangan Produk 7 2.4. Tahapan Pengembangan Produk 9

2.5. Desain Produk 11

BAB III PENUTUP 14

3.1. Kesimpulan 14

3.2. Saran 15

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan semakin majunya zaman ditandai dengan kemunculan produk-produk yang semakin variatif, produk-produk-produk-produk tersebut dibuat sebagai alat pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin bervariatif pula. Memahami konsumen adalah suatu keharusan yang sangat mutlak karena setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan, kemampuan dan selera yang berbeda, maka produk yang ditawarkan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang bergeser dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

(5)

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa pokok permasalahan sebagai berikut :

1. Apa Pengertian Dari Produk?

2. Apa Saja Strategi Pengembangan Produk ? 3. Apa Tahapan Pengembangan Produk ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Produk

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Produk

Pengertian produk dibagi menjadi dua, yaitu produk nyata (tangible) dan produk yang tidak nyata (intangible).berikut beberapa pengertian produk yang dikemukakan oleh para ahli yaitu :

Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 346) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk didalamnya objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.

Menurut body, walker, larranche (2000: 7) Produk adalah objek fisik berwujud (seperti mobil, jam tangan, dan computer) yang memberikan jasa.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk meliputi barang, jasa, orang, ide, tempat, dan organisasi yang ditawarkan ke pasar dan diperoleh melalui pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

2.1.1. Tingkatan Produk

(7)

Menurut Kotler (2002 : 449) pada dasarnya produk terbagi ke dalam lima tingkatan, yaitu :

1. Manfaat inti (core Benefit)

Yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan. Contohnya manfaat umum dari sepatu adalah untuk melindungi kaki.

2. Produk dasar (Basic Product)

Yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).

3. Produk yang diharapkan (expected Product)

Yaitu saat set atribut dan persyaratan yang biasanya, diharapkan dan disetujui pembeli ketika membeli produk itu. Contohnya bentuk, model dan kualitas.

4. Produk yang ditingkatkan (augmented Product)

Yaitu berbagi atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk persaing. Contohnya bahan berkualitas, tahan lama.

5. Produk potensial (potential Product)

(8)

2.1.2. Klasifikasi Produk

Dalam pengembangan produk, perusahaan perlu mengklasifikasikan produk berdasarkan pemakaiannya atau jenis konsumen yang menggunakannya yang didasarkan ada karakteristik produk.

Menurut Kotler (2002 : 451) produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga menurut ketahanan (durability) dan keberwujudan (intangibility) :

a. Barang tidak tahan lama (non durable goods)

Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Contoh : rokok, gula, garam.

b. Barang tahan lama (durable goods)

Merupakan barang berwujud yang digunakan selama kurun waktu yang panjang dan biasanya dapat bertahan lama dengan pemakaian yang berulang kali. Contoh : kulkas, mobil, televise.

c. Jasa atau pelayanan (service)

Merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan kepada konsumen dan merupakan produk tidak konkret. Contoh : dokter, salon, bengkel.

2.2. Pengembangan Produk

(9)

Menurut Kotler (2000 : 374) Pengembangan produk merupakan usaha perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan mengembangkan produk baru atau memperbaiki produk untuk pasar yang dikuasai sekarang.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 409) mendefinisikan pengembangan produk adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik agar meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata. Dengan kata lain juga dapat disimpulkan bahwa suatu perubahan yang dilakukan terhadap produk dapat menjadikan produk tersebut dianggap sebagai produk baru.

2.2.1. Pentingnya Pengembangan Produk

Pengembangan produk dilakukan agar perusahaan dapat menghasilkan produk baru untuk memenuhi selera dan kebutuhan konsumen. Pengembangan produk harus dilakukan sebagai kebijakan perusahaan dalam mengelola produknya agar dapat memertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara berusaha meningkatkan atau mempertahankan laba yang didapatkan selama ini.

Menurut Djaslim Saladin (2003 : 107) pengembangan produk sangat penting dikarenakan beberapa faktor :

(10)

3. Menetapkan dasar-dasar pasar baru di kemudian hari 4. Merekrut segmen pasar lebih dahulu

5. Memanfaatkan kecanggihan teknologi baru 6. Memanfaatkan kekuatan distribusi

2.2.2. Manfaat Pengembangan Produk

Djaslim Saladin dan Yevis marty Oesman (2002 : 79) mengatakan bahwa manfaat dilakukannya pengembangan produk diantaranya :

1. Untuk mencapai kemantapan penjualan dan laba 2. Untuk memperoleh penghematan dalam pasarnya

3. Untuk mempertahankan dan memperbaiki posisi dalam persaingan 4. Untuk menyesuaikan produk dengan selera dan kemampuan

konsumen serta pengembangan teknologi 5. Untuk meningkatkan market share 6. Untuk memperluas pasar

2.3. Strategi Pengembangan Produk

(11)

Menurut Kotler (2002 : 356-357) ada tiga macam strategi dalam pengembangan produk :

1. Strategi peningkatan kualitas (quality improvement)

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja fungsional produk, seperti daya tahan, keandalan, kecepatan, dan kualitas produk. Hal-hal tersebut akan membantu keberhasilan pelaksanaan strategi pengembangan produk.

2. Strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement)

Strategi ini bertujuan untuk menambah keistimewaan baru yang terdapat pada produk, seperti dalam hal ukuran, berat, bahan yang digunakan, aksesoris, maupun menambah keanekagunaan, keamanan, atau kenyamanan dalam menggunakan produk.

3. Strategi peningkatan daya (style improvement)

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik estetis yang terdapat pada produk.

Perlu diketahui bahwa suatu produk tidak akan selamanya menjamin hasil penjualan yang memuaskan. Hal ini disebabkan karena setiap produk mempunyai daur hidupnya masing-masing. Menurut Kotler (2002 : 347) suatu produk memiliki siklus hidup adalah untuk menegaskan empat hal :

1. Produk memiliki umur yang terbatas

(12)

4. Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian dan personel yang berbeda.

2.4. Tahapan Pengembangan Produk

Tahap pengembangan produk baru seperti yang dikemukakan Kotler (2002: 382-403 ) adalah sebagai berikut :

1. Penciptaan gagasan (Idea Genration )

Proses pengembangan produk dimulai dengan pencarian gagasan-gagasan produk. Perusahaan harus banyak menghasilkan idea tau gagasan yang baik. Menurut Basu swastha dan Irawan (2000 : 18) sumber ide untuk produk dapat berasal dari dalam perusahaan sendiri ataupun dari luar perusahaan.

2. Penyaringan gagasan (Idea Screening)

Tahap ini dilakukan untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerugian dengan jalan membuang gagasan yang diperkirakan akan merugikan. Pada tahap ini, gagasan mengenai produk baru yang terkumpul selanjutnya disaring atau diseleksi, yaitu memisahkan mana gagasan yang sekiranya menguntungkan perusahaan dan mana yang merugikan atau tidak menguntungkan perusahaan.

3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)

Ide-ide atau gagasan yang lolos dari tahap penyaringan perlu mengalami pengembangan untuk dijadikan gagasan produk yang matang.

(13)

Untuk memperkenalkan konsep produk tersebut, manajer produk baru menyusun strategi yang tepat, yaitu strategi penepatan produk, peningkatan hasil penjualan, pangsa pasar, serta sasaran laba yang akan dicapai.

5. Analisis bisnis (business Analysis)

Yaitu menentukan beberapa harga pokok baru, beberapa harga jual yang akan ditetapkan untuk produk baru, berapa banyak perusahaan harus menghasilkan dan menjual produk agar tidak mengalami kerugian dan berapa keuntungan yang mungkin diterima oleh perusahaan.

6. Pengembangan produk (produk development)

Dalam tahap pengembangan produk, kemungkinan dilakukan hal-hal

7. Pengujian pasar (market Testing)

Produk yang telah dibuat selanjutnya diproduksi tetapi dalam jumlah sedikit dan dicoba dipasarkan dalam pasar terbatas.

8. Komersialisasi

(14)

2.5. Desain Produk

Dalam bahasa sehari-hari kata desain sering di artikan sebagai sebuah perancangan, rencana atau gagasan. Pengertian seperti ini tidak sepenuhnya salah tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa desain sepadan dengan kata perancangan.

Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk menembus pasar sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah produk berarti membaca sebuah pasar, kemauan mereka, kemampuan mereka, pola pikir mereka serta banyak aspek lain yang akhirnya mesti diterjemahkan dan di-aplikasikan dalam perancangan sebuah produk. Selain itu ditentukan pula factor-faktor ynag perlu dikaji. Secara keseluruhan faktor-faktor tersebut meliputi:

1. Faktor Performansi

Suatu desain itu harus praktis, ekonomis, aman,sesuai dengan kondisi psikologis dan fisiologis manusia (ergonomic) maka perlu mempertimbangkan:

a. Kenyamanan b. Kepraktisan

c. Keselamatan/keamanan

(15)

2. Faktor Fungsi

Suatu desain secara fisik dan teknis harus bekerja sesuai dengan fungsi yang dituntut. Oleh karena itu perlu mempertimbangkan:

a. Kelayakan b. Kehandalan

c. Spesifikasi dari material

d. Strktur penggunaan atau system tenaga 3. Faktor Produksi

Desain harus memungkinkan untuk diproduksi sesuai dengan metode dan proses yang telah ditentukan. Untuk itu perlu mempertimbangkan:

a. Permesinan b. Bahan baku

c. Sistem proses produksi

d. Tingkat ketrampilan tenaga kerja e. Biaya produksi

f. Standardisasi 4. Faktor Pemasaran

Desain dapat dikatakan berhasil jika jangkauan pasar semakin luas dan masa hidup atau design dapat bertahan dalam waktu yang lama. Untuk itu dipertimbangkan, meliputi:

(16)

d. Penentuan harga e. Saluran Distribusi

5. Faktor Kepentingan Produsen

Desain produk yang dihasilkan harus bertujuan menghasilkan keuntungan atau laba, sehingga akan menjamin kelangsungan hidup produsen. Dengan demikian perlu mempertimbangkan:

a. Identitas Perusahaan

b. Status (swasta, pemerintah, yayasan, dan lain-lain) 6. Faktor Kualitas Bentuk

Suatu desain harus dibuat sedemikian rupa agar menarik sehingga menimbulkan kenikmatan estetis. Hal ini penting dalam meningkatkan cita rasa seseorang/ masyarakat/ konsumen. Untuk itu perlu diperhatikan: a. Spirit dan gaya jaman

b. Estetika dan Daya tarik

c. Penyelesaian detail dan finishing

(17)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 346) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk didalamnya objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. 2. Pengembangan produk merupakan salah satu faktor penting yang

menentukan berhasil tidaknya suatu produk di pasaran. Pengembangan produk yang berhasil, mengharuskan perusahaan untuk menetapkan suatu organisasi yang efektif dalam mengelola proses pengembangan produk. 3. Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk

(18)

3.2 Saran

(19)

DAFTAR PUSTAKA

https://core.ac.uk/download/files/335/11062293.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Implikasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah bahwa untuk populasi per- tanaman kakao pada agroekosistem iklim kering, KP Maumere, NTT, terdapat empat

Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Program PHBM merupakan program yang diadakan oleh Perhutani sebagai program yang dapat memecahkan ketidakseimbangan gender ini,

Sedimentasi tipe I merupakan pengendapan partikel diskret, yaitu partikel yang dapat mengendap bebas secara individual tanpa membutuhkan adanya interaksi antar partikel.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang menekankan pada

Perawat mengadministrasi Antiemetik awal, seperti yang diperintahkan, untuk mencegah muntah-muntah yang berhubungan dengan muntah untuk mengurangi timbulnya rasa sakit yang

Perbaikan tanah dasar menggunakan preloading yang dikombinasikan dengan Pre-fabricated Vertical Drain (PVD) digunakan untuk Zona 3, 4, dan 5, dan perkuatan lereng

Apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, lebih dari 50% hujan yang turun akan berubah menjadi aliran permukaan (run off) sehingga memperbesar

moratorium pengiriman TKI yang diberlakukan pemerintah Indonesia semenjak tahun 2009, untuk negara Malaysia dan Saudi Arabia, berdampak terhadap perkembangan jumlah