• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM (7). docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM (7). docx"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Annisa Rachmawati (1503754)

Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Annisa.rachmawati@student.upi.edu

Landasan pengembangan kurikulum memiliki peranan yang sangat penting. Diibaratkan sebuah gedung, tanpa fondasi yang kuat bangunan itu akan mudah hancur.landasan adalah suatu gagasan atau kepercayaan yang menjadi sandaran, suatu prinsip yang mendasar (Hornby dalam Tim Pengembang MKDP, 2016:16). Dalam pembinaan kurikulum, dalam pendidikan, filsafat adalah suatu sistem nilai-nilai yang menentukan masyarakat dan manusia yang dicita-citakan unruk negara itu (Nasution, 1986:63). Secara umum landasan pokok dalam pengembangan kurikulum dibagi menjadi empat jenis, yaitu: (1) landasan filosofis, (2) landasan psikologis, (3) landasan sosiologis, dan (4) landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Landasan filosofis merupakan suatu asumsi-asumsi tentang hakikat realitas, hakikat manusia, hakikat pengetahuan dan hakikat nilai yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Asumsi-asumsi filosofis tersebut berimplikasi pada perumusan tujuan pendidikan, pengembangan isi arau materi pendidikan, penentuan strategi, serta pada peranan peserta didik dan pernanan pendidik.

Landasan psikologis adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari psikologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Ada dua jenis psikologi yang harus menjadi acuan, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan mempelajari proses dan karakteristik perkembangan peseta didik sebagai subjek pendidikan, sedangkan psikologi belajar mempelajari tingkah laku peseta didik dalam situasi belajar. Ada tiga jenis teori belajar yang mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan kurikulum, yaitu teori belajar kognitif, behavioristik, dan humanistik. Landasan sosial budaya, adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari sosiologi dan antropologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Karakteristik sosial budaya di mana peserta didik hidup berimplikasi pada program pendidikan yang akan dikembangkan.

(2)

Daftar Pustaka :

Nasution, S. 1986. Asas-Asas Kurikulum. Bandung: Jemmars.

Referensi

Dokumen terkait

• Melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom, Telegram atau media daring lainnya, Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya kemudian ditanggapi peserta didik

Fenomena tersebut antara lain dapat dilihat dari eksistensi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Laskar Jihad (yang kemudian membentuk Forum Komunikasi Ahlus- Sunnah

To do this, the students need the knowledge of the linguistic forms, meaning, and functions (Larsen-Freeman, 2001: 128). Therefore, in order to be able to master English well,

Adanya growth plate (atau fisis) pada tulang anak-anak merupakan satu perbedaan yang besar. Growth plate tersusun atas kartilago. Ia bisa menjadi bagian terlemah pada

Ada beberapa cara untuk meningkatkan reliabilitas soal. Artinya, kita harus membuat soal yang kemungkinan bisa dijawab dengan benar oleh siswa pandai, tetapi tidak oleh siswa

Pelaksanaan penahanan yang dilakukan oleh penyidik Polri terhadap tersangka dalam delik khusus dan delik umum, dan oleh Kejaksaan maupun KPK terhadap tersangka

Di era ini teknologi dan informasi menjadi mesin utama sehingga data dan informasi menjadi senjata untuk menyebarluaskan informasi dalam industri pariwisata

[r]