• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FUNGSI TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA DALAM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

FUNGSI

TANGGUNG JAWAB

WARGA NEGARA

DALAM PROSES

DEMOKRASI

Makalah Tugas PKN

KELOMPOK 3

Akmal Fauzan Suranta

Doni Pranoto

Ghifari Dava Arrizki

Lianawat

Muhamad Ar Rafi Cahaya Syah Putra

Muhamad Faikar Firaz

Nurul Izza Farhana

Reski Faiza Mulyana

Reza Nurfadhil

Sherin Rahmaniar

Syarifah Lailatul Fazriah

Putri Rizki Hanifah

(2)

Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkankan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini. Kami bersyukur karena telah menyelesaikan tugas kelompok PKN ini.

Makalah ini kami buat untuk mengetahui fungsi tanggung jawab warga negara dalam proses demokrasi secara rinci dan materi-materinya pun telah disesuaikan dengan berbagai sumber. Tentu kalian telah mengetahui sedikit banyak tentang fungsi tanggung jawab warga negara dalam proses demokrasi. Namun, di makalah ini terdapat pengetahuan-pengetahuan yang mungkin belum kalian ketahui. Makalah ini juga dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti. Jadi, kalian bisa lebih semangat mempelajari makalah ini.

Pada zaman globalisasi ini, pengetahuan tentang demokrasi sangatlah perlu. Karena negara Indonesia adalah negara demokrasi, jadi kita harus tahu tentang tanggung jawab warga negara dalam proses demokrasi, khususnya Indonesia. Makalah ini bisa membantu kalian belajar. Bukan hanya belajar tentang demokrasi, tetapi juga belajar tentang tanggung jawab warga negara dalam proses demokrasi di Indonesia.

Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang mendukung makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi kalian. Selamat belajar dan semoga sukses.

Jakarta, 4 Februari 2016

Kelompok 3

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang 4

2. Rumusan Masalah 4

3. Tujuan 5

BAB II Pembahasan 1. Pengertian 6

A. Pengertian Tanggung Jawab 6

B. Perngertian Warga Negara 8

C. Pengertian Demokrasi 9

2. Sikap Positif Warga Negara dalam Pengembangan Demokrasi 11

3. Permasalahan Hak dan Kewajiban Warga Negara 13

4. Tangggung Jawab Warga Negara dalam Proses Demokrasi 14

BAB III Penutup 1. Kesimpulan 16

2. Saran 17

3. Komentar 17

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Hak dan kewajiban merupakan komponen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keduanya sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat. Namun, pelaksanaan keduanya harus seimbang agar terwujud tujuan dan cita-cita dengan baik. Sebagai contoh, kita menuntut hak kepada pemerintah namun kita malas membayar pajak, maka pasti akan terjadi ketimpangan.

Di samping hak dan kewajiban, warga negara Indonesia memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila. Tanggung jawab tersebut diantaranya adalah bertanggung jawab dalam proses pemilihan umum. Dalam kegiatan pemilu kita sering mendengar istilah golput atau golongan putih. Golput atau golongan putih adalah salah satu bentuk perlawanan terhadap praktik politik dari orang-orang yang kecewa terhadap penyelenggaraan negara dengan cara tidak memilih partai atau legislator (dalam pemilu legislatif) atau Presiden (dalam pemilu Presiden). Mereka yang memilih golput sebagian besar menganggap para penyelenggara negara dan partai-partai yang ada tidak menyuarakan dan pro-kebaikan berpolitik. Jadi, daripada memilih partai yang ada lebih baik tidak memilih siapa pun. Anggapan mereka, partai-partai yang ada akan berperilaku buruk pula bila memenangkan pemilu.

Memilih dalam pemilu merupakan hak warga negara, memberikan satu suara itu adalah menyatakan suatu pikiran atau pilihan pendapat. Pelaksanaan hak dan kewajiban dalam demokrasi berdampak pada penyelenggaraan negara dan stabilitas politik bangsa.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah : 1) Apa pengertian tanggung jawab, warga negara, dan demokrasi?

2) Apa hak dan kewajiban warga negara Indonesia sehingga warga Indonesia harus bertanggung jawab?

3) Apa saja tanggung jawab warga Indonesia?

(5)

3. Tujuan

Tujuan kami membuat makalah ini adalah :

1) Untuk membahas fungsi tanggung jawab warga negara dalam proses demokrasi. 2) Untuk lebih mengetahui fungsi tanggung jawab warga negara dalam proses

demokrasi.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN

A. Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul, menanggung segala sesuatunya, dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup manusia, bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.

Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu: 1. Dari sisi yang berbuat

2. dari sisi yang kepentingan pihak lain.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannyaitu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Macam-macam Tanggung Jawab Tujuan manusia berjuang itu untuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:

(7)

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam-macam agama.

2) Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.

3) Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

4) Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

5) Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara

(8)

B. Pengertian Warga Negara

Warga Negara adalah orang-orang yang secara resmi ikut menjadi bagian dari penduduk yang dimana mereka menjadi salah satu unsur negara.

Warga Negara ini merupakan salah satu unsur pokok suatu negara yang dimana masing-masing warga negara memiliki suatu hak dan kewajiban yang tentu perlu dilindungi dan dijamin pelaksanaannya. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya, negara juga memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan kepada setiap warga negaranya.

Ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 26 mengatur mengenai Warga Negara : Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Yang dimaksud "orang-orang bangsa Indonesia asli adalah orang Indonesia yang menjadi Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri."

Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

Teori Status Warga Negara

1) Status Positif/Peran Positif, merupakan kegiatan warga negara dimana berhak untuk mendapatkan sesuatu yang positif dari organisasi negara atau untuk meminta merupakan hal paling utama, adalah suatu kegiatan warga negara agar ikut untuk terlibat serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara.

(9)

C. Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.

Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari δ μος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atauῆ

"kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari ριστοκρατία (aristocratie)ἀ

"kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi. Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama.

Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini[3] sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.

(10)

demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan Revolusi Amerika Serikat dan Perancis.

Oleh karena itu dalam negara demokrasi rakyat berkewajiban untuk: a) Menghargai dan menjunjung tinggi hukum

b) Menjunjung tinggi ideologi dan konstitusi negara c) Mengutamakan kepentingan negara

d) Ikut serta dalam berbagai bentuk kegiatan politik e) Mengisi kemerdekaan dan aktif dalam pembangunan

Negara Indonesia menganut sitem Demokrasi Pancasila yang mengandung beberapa nilai moral yang bersumber dari pancasila, yaitu :

a) Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia b) Keseimbangan antara hak dan kewajiban

c) Pelaksanaan kebebasan yang dipertanggung jawabakan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri dan orang lain

d) Mewujudkan rasa keadilan sosial

(11)

2. SIKAP POSITIF WARGA NEGARA DALAM PENGEMBANGAN

DEMOKRASI

Memilih dalam pemilu merupakan hak warga negara, memberikan satu suara itu adalah menyatakan suatu pikiran atau pilihan pendapat. Pelaksanaan hak dan kewajiban dalam demokrasi berdampak pada penyelenggaraan negara dan stabilitas politik bangsa. Untuk itu, demi kesinambungan penyelenggaraan sistem negara yang demokratis perlu dikembangkan sikap positif warga negara. Setiap warga negara Indonesia dituntut untuk menunjukan sikap positif dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila. Perwujudan sikap positif warga negara dalam pengembangan Demokrasi, di antaranya sebagai berikut:

1) Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan umum. 2) Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan Republik Indonesia. 3) Menyukseskan pemilihan umum yang jurdil dan luber.

4) Melaksanakan pembangunan nasional. prinsip bebas dan bertanggung jawab. Bebas artinya bahwa segala ide, pikiran atau pendapat kita, dapat dikemukakan secara bebas tanpa tekanan dari siapa pun. Bertanggung jawab maksudnya bahwa ide, pikiran atau pendapat kita tersebut mesti dilandasi akal sehat, niat baik dan norma-norma yang berlaku.

Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, sejalan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip hukum internasional sebagaimana tercantum dalam Pasal 29 Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia, yang antara lain menetapkan sebagai berikut :

1) Setiap orang memiliki kewajiban terhadap masyarakat yang memungkinkan pengembangan kepribadian secara bebas dan penuh.

(12)

memenuhi syarat-syarat yang adil bagi moralitas, ketertiban serta kesejahteraan umum dalam suatu masyarakat yang demokratis.

(13)

3. PERMASALAHAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Hak dan kewajiban merupakan komponen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keduanya sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat. Namun, pelaksanaan keduanya harus seimbang agar terwujud tujuan dan cita-cita dengan baik. Sebagai contoh, kita menuntut hak kepada pemerintah namun kita malas membayar pajak, maka pasti akan terjadi ketimpangan. Berikut ini beberapa kewajiban dan hak warga negara.

(14)

4. TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA DALAM PROSES

DEMOKRASI

Di samping hak dan kewajiban, warga negara Indonesia memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila. Tanggung jawab tersebut, diantaranya sebagai berikut.

1) Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Sistem Demokrasi Pancasila.

2) Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemilihan umum secara langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil.

3) Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan Hukum dan Pemerintahan Republik Indonesia.

4) Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab atas usaha pembelaan negara. 5) Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab atas pelaksaan hak-hak asasi

manusia, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Selain mempunyai hak dan kewajiban, warga negara juga mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam proses demokrasi. Dalam negara demokrasi, tiap warga negara berfungsi sebagai subjek sekaligus objek maksudnya rakyatlah yang menjalankan proses, pemerintahan dan hasilnya ditujukan untuk kepentingan rakyat pula. Secara lahiriah, hanya beberapa orang yang duduk di lemabga perwakilan. Namun, mereka mengemban amanat seluruh rakyat Indonesia. Rakyat bertanggung jawab dalam pelaksaaan kehidupan demokrasi. Dengan kata lain, seluruh rakyat Indonesia harus mewujudkan situasi negara yang kondusif, aman, tertib dan demokratis. Untuk mewujudkan hal tersebut dengan cara menjalankan semua kewajiban terhadap negara. Dengan menjalankan kewajiban terhadap negara, maka secara otomatis negarapun akan menjalankan kewajiban terhadap yaitu dengan pemenuhan hak rakyat secara maksimal.

(15)

dokumen hukum tertinggi pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar.

Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi warganya.

(16)

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pelaksanaan hak dan kewajiban dalam demokrasi berdampak pada penyelenggaraan negara dan stabilitas politik bangsa. Untuk itu, demi kesinambungan penyelenggaraan sistem negara yang demokratis perlu dikembangkan sikap positif warga negara. Setiap warga negara Indonesia dituntut untuk menunjukan sikap positif dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila. Perwujudan sikap positif warga negara dalam pengembangan Demokrasi, di antaranya sebagai berikut:

1) Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan umum. 2) Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan Republik Indonesia. 3) Menyukseskan pemilihan umum yang jurdil dan luber.

4) Melaksanakan pembangunan nasional.

5) Bermusyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama.

6) Saling mendukung dalam usaha pembelaan negara. 7) Saling menghormati kebebasan dalam hidup beragama.

Di samping hak dan kewajiban, warga negara Indonesia memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila. Tanggung jawab tersebut, diantaranya sebagai berikut:

1) Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Sistem Demokrasi Pancasila.

2) Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemilihan umum secara langsung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil.

3) Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan Hukum dan Pemerintahan Republik Indonesia.

4) Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab atas usaha pembelaan negara. 5) Setiap warga negara Indonesia bertanggung jawab atas pelaksaan hak-hak asasi

(17)

2. Saran

Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan maupun referensi pengetahuan mengenai fungsi tanggung jawab warga negara dalam proses demokrasi. Namun, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan, karena melihat masih banyak hal-hal yang belum bisa dikaji lebih mendalam dalam makalah ini.

3. Komentar

(18)

Daftar Pustaka

http://andri94yana.blogspot.co.id/2012/05/hak-kewajiban-serta-tanggung-jawab.html

http://indraitr28.blogspot.co.id/2015/04/fungsi-tanggung-jawab-warga-negara.html

http://indrosmkn1sragen.blogspot.co.id/2015/02/indahnya-hak-dan-kewajiban-dalam.html

http://www.habibullahurl.com/2015/02/pengertian-warga-negara-teori-status-warga-negara.html

http://www.kompasiana.com/nopalmtq/mengenal-arti-kata-tanggung-jawab_5529e68b6ea8342572552d24

http://www.mikirbae.com/2015/11/fungsi-tangggung-jawab-warga-negara.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

Referensi

Dokumen terkait

sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir yang berjudul “Gambaran Kebahagiaan Pemilik Shelter Hewan (Anjing atau Kucing) di DKI Jakarta dan Kabupaten

Variabel kepuasan pengguna dibentuk oleh tiga variabel laten yang meliputi kepuasan menggunakan online learning untuk mempelajari akuntansi (kp1), minat untuk mempelajari

bahwa dalam rangka pemanfaatan ruang dan sumberdaya perairan oleh masyarakat hukum adat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan

Dari hasil pengujian, terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara umur dengan kecemasan anggota keluarga terhadap penularan TB Paru, yang dibuktikan oleh nilai

Representasi Budaya Korea dalam Iklan Pariwisata (Analisis Semiotika pada Video Musik S.E.O.U.L dan Fly to Seoul). Universitas

The authors of Paramadina, Fiqih Lintas Agama, p.. receive, Non-Moslems who are not ahl al-kitâb, like Buddhist and Hindu, do not allow to enter to the mosques, even the mosque

[r]

Kolom 2 diisi dengan IKK sesuai dalam Rencana Strategis Kementerian dan Kegiatan yang mendukung ketercapaian indicator kinerja utama di unit kerja masing-masing3. Kolom 9 diisi