• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN SIETEM REWARD TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN SIETEM REWARD TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN BUDAYA ORGANISASI DAN

SISTEM REWARD TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA

LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI

SUMATERA BARAT.

ARTIKEL.

OLEH.

DELFI YANDRI.

NPM : 1010018212050

PROGRAM STUDI SAINS MANAJEMEN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA.

(2)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN

SIETEM REWARD TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA

LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI

SUMATERA BARAT

Delfi Yandri 1 Syafrizal Chan 2 Ice Kemala. 1

Economic Management Program, Postgraduate of Bung Hatta University

2 Economic Management Program, Postgraduate of Bung Hatta University

ABSTRACT

This research of this study was to determine the effect of leadership style, organizational culture and reward system for Employee Job Satisfaction in the neighborhood of West Sumatra Province Secretariat. This study uses primary data from 80 respondents, with a multiple linear regression analysts.The results addressed that variable Leadership Style, Organizational Culture, Reward Systems has a positive influence on employee job satisfaction which the findings of this study support other research that applied to corporate and public sectorThus the practical and theoretical implications of the results of this study, is that the independent variables studied are very important in improving job satisfaction, and thus Leadership Style, Organizational Culture and sisem Reward should be improved.

(3)

PENDAHULUAN.

Perubahan mendasar yang dimanifetasikan dengan lahirnya undang-undang No.32 tahun 2004 sebagai penganti Undang-undang No.32 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah telah memberikan arah perubaan dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai implikasi langsung terhadap kesiapan pengembangan Sumber Daya Manusia dan kesediaan sumber daya lainnya. Untuk mampu melaksanakan fungsi tersebut diperlukan organisasi yang efektif melalui tata kelola yang mengarah kepada prinsip penyelenggaraan Aparatur Pemerintah yang baik dan membawa perubahan pada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Di perlukan Gaya Kepemimpinan , Budaya organisasi dan Sistem Reward akan menetukan terwujud dengan baik kepuasan kerja pegawai pada Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Menurut Robbins (1996:40) dimana Gaya kepemimpinan pada dasarnya sebagai suatu representasi filosofi keterampilan dan sikap serta prilaku seorang pemimipin.

Budaya Organisasi dalam Robbins (1996 20-21 ) ada kekuatan untuk mempertahankan suatu Budaya Organisasi :

Pratek seleksi proses seleksi bertujuan mengidentifikasian dan

Memperkejakan induvidu-induvidu yang mempunyai pengetahuan keterampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan sukses dalam organisasi Manajemen puncak tindakan manjemen mempunyai dampak besar pada budaya organisasi Sosialisasi agar karyawan dapat menyesuaikan diri dengan budaya organisasi. Menurut Veitrizal Rivai (2009 -742) Sistem reward merupakan balas jasa yang diterima pegawai dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan berdasarkan keahliannya.

Kepuasan kerja menurut Gibson (1977) dapat dihasikan dari persepsi pegawai yang menyatakan perasaan senang yang bersifat positif terhadap pekerjaan tersebut.

Adapun fonomena permasalahan dari Kepuasan kerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat adalah :

1.Perasaaan suka dan tidak suka pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pegawai

2.Pimpinan yang kurang melakukan pemberdayaan dan pembinaan pada pegawai.

3.Sebagian pegawai bekerja hanya mengeik dan mengantar surat kurang mutasi

(4)

Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan yaitu : 1.Bagaimana Kepuasan

Kerja,Gaya

KepemimpinanBudaya

Organisasi dan Sistim Reward pegawai di Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

2.Seberapa besar pengaruh Gaya Kepemimpinan pada Kepuasan kerja PNS dilingkungan Setda Provinsi Sumatera Barat .

3.Seberapa besar pengaruh Budaya Organisasi pada Kepuasan kerja PNS di lingkungan Setda Provinsi Sumatera Barat.

4.Sebarapa besar Sistem Reward berpengaruh pada PNS di lingkungan Setda Provinsi Sumatera Barat.

LANDASAN TEORI. Kepuasan Kerja.

Menurut Veithzal Rivai (2008: 856-860) teorinya yaitu :

Teori Ketidaksesuaian adalah : Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan di rasakan (Apabila kepuasan diperoleh melebihi dari diinginkan maka orang akan lebih puas lagi tapi kepuasan kerja selisih antara suatu yang diangap yang di capai).

Teori Keadilan yaitu mengemukakan bahwa orang akan puas atau tidak puas tergantung keadilan tersebut.Teori Kepuasan kerja oleh (Robbins 2008:109) Kepuasan kerja dapat

diungkapkan dalam sejumlah cara misalnya mengundurkan diri,pegawai dapat mengeluh menjadi tidak path atau menghindari sebagian tangung jawab dimensi tersebut dapat dijabarkan antara lain :

a.Keluar (Prilaku pegawai yang diarahkan untuk meninggalkan organisasi yang meliputi mencari posisi baru )

b. Suara (Secara aktif dan berupaya memperbaiki kondisi yang meliputi dan menyarankan mendiskusikan masalah dengan atasan.

c.Kesetiaan ( Secara positif namun optimis menunggu perbaikan manajemen kondisi meliputi kritikan eksternal dan mempercayai organisasi baik.)

Kepuasan kerja dalam koesmono (2005) diantaranya :

a.Kepuasan pegawai merupakan respon kondisi lingkungan pekerjaan

b.Kepuasan kerja sering ditentukan oleh hasil pekerjaan atau kinerja.

c.Kepuasan kerja terkait dengan sikap lainnya dimiliki pegawai. Dari beberapa teori (Veithzal Rivai,Robbins,Koesmono) dapat disimpulkan berupa indikator dari kepuasan kerja :

1. Adanya kepuasan kerja dengan pekerjaan sendiri. 2. Kepuasan kerja dengan

rekan kerja.

(5)

4. Sistim kompensasi bagi pegawai melebihi jam kerja.

Gaya Kepemimpinan :

Teori Gaya Kepemimpinan pada dasarnya sebagai representasi filosofi kewenangan dan sikap serta prilaku pemimpin dalam mengarahkan mencapai tujuan (Robbins 2008 :463:476) ada tipe Gaya kepemimpina yaitu

a.PemimpinTransformasional yaitu pemimpin yang menginspirasikan para pengikut untuk melampaui kepentingan pribadi mereka dan mampu membawa dampak luar biasa bagi pengikutnya.

b.Pemimpin Kharismatik adalah para pengikut terpacu kemampuan luar biasa ketika mereka mengamati prilaku tertentu pemimpin mereka. c.Pemimpin Visioner adalah

kemampuan menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realias kridibel yang menarik mengenai organisasi

Tipe Gaya Kepemimpinan menurut Sondang P. Siagian (1995: 124-140) induvidu dalam lingkungan untuk mencapai tujuan yaitu :

1.Gaya Kepemimpinan Otokratis yaitu : pimpinan yang membuat keputusan secara sendiri dan kemudian menjelaskan kepada pengikut tentang apa yang harus dilakukan

2.Tipe Militeristis yaitu mengerakan bawahan sebagai meliter.

Tipe Demokratis yaitu : merupakan tipe yang tepat

memberikan pengaruh pada dalam menghujudkan tercapai kinerja yang cukup baik.

Du Brin (2005 : 62) kepemimpinan dalam teorinya adalah upaya mempengaruhi banyak orang dengan petunjuk atau bertindak ,perintah dan menimbulkan perubahan positif kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengodinasikan organiasai dengan baik

Dapat disimpulkan dari 3 teori diatas terdapat indikator Gaya Kepemimpinan yaitu :

a.Kemampuan mempengaruhi b.Kemampuan mengerakan. c.Kemampuan mengarahkan.

Budaya Organisasi.

Budaya organisasi banyak diungkap oleh para ahli dalam ilmu budaya organisasi namun,masih sedikit kesepahaam tentang arti konsep Budaya organisasi atau bagaimana budaya organisasi harus diobservasi Teori Budaya organisasi oleh Brahmasari(2004:12) yaitu adanya nilai atau pola asumsi dasar yang diciptakan ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan

baik karena itu

diajarkan/diwariskan kepada anggota-anggota baru dalam memahami memikirkanya.

(6)

oleh anggota organisasi yang membedakan dan merupakan karakteristik utama yang dihargai. Teori Budaya Organisasi oleh Mangkunegara(2005-1)

mempunyai yaitu :Budaya organisasi kesatuan integral dan saling terkait merupakan nilai dan system yang punya makna Budaya organisasi lahir dari konsesus bersama secara kelompok berupa norma-norma ,orientasi dan integrasi.

Dari teori tersebut dapat disimpulkan indikatornya adalah : a.Integrasi ( merupakan inovasi dan pengambilan resiko).

b.Insiatif induvidu ( tangung Jawab dalam pekerjaan).

c.Dukungan manajemen.

d.Tolenrasi (Saling menghargai) Sistim Reward

Dalam teori Edi Sutrisno (2009) system reward berdasarkan evaluasi dan pemberian penghargaaan dan serta pujian yang diberikan oleh pimpinan pada pegawai tersebut. Sistim Reward menurut Edy Sutrisno dapat dibagi 2 yaitu

1.Sistim Reward lansung

dirasakan oleh penerima yaitu (Gaji,insentif,tunjangan).

2.Sistim Reward tidak langsung Sistem reward yang diberikan pada pegawai yang didasarkan pada promosi dan jabatan

Dalam teorinya Nawawi Handari (1997:321) Sistem Reward adalah Sesuatu yang diterima pegawai sebi gai penganti kontribusi jasa atas pengabdian sampai masa tugas berakhir.Dari teori diatas

maka Sistim Reward terdapat indikator yaitu :

a.Pujian dan Penghargaan. b.Pemberian insetif.

Tinjauan penelitian terdahulu. Gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja oleh Ratna Sari (2003) dalam thesis berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demogkratis,motivasi dan kualitas komunikasi terhadap kepuasan kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri .

Budaya Organisasi yang peneltian yang dilakukan oleh Zulfian Yamit Pengaruh Budaya Organisasi, prilaku terhadap Kepuasan kerja karyawan kantor pelayanan pajak Yokyakarta Haryanto penelitian yang dilakukan berjudul Motivasi, Kompensasi serta penghargaan terhadap kepuasan kerja Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karangayer .

Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian.

H1.Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja Pegawai dilingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumaatera Barat.

H2.Budaya Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai dilingkungan Gaya Kepemimpian

(X1)

Budaya Organisasi ( X2 )

Sistem Reward (X3)

Kepuasan kerja

(7)

Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

H3.Sistem Reward berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai dilingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menguji Variabel Gaya Kepemimipinan,Variabel Budaya Organisasi,Variabel Sistem Reward terhadap Kepuasan Keraja Pegawai, dimana menjelaskan pengaruh Variabel-Variabel melalui pengujian hipotesis.

Objek Penelitian atau yang diteliti adalah Pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat pada 9 Biro.

Sumber Data dan Metode Pengumpuan Data dikumpulkan dengan mengunakan sumber data primer dan mengunakan kuisioner langsung diberikan kepada Pegawai selaku responden langsung oleh peneliti. Populasi penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat.Adapun jumlah pegawai dilingkungan Setda Provinsi Sumatera Barat ( sumber data Biro Organisasi pada tahun 2012 ) berjumlah 381 orang diambil sampel yang mewakili sebanyak 160 orang.

Teknik pengambilan Sampel yang dipilih teknik Propotional

Cluster Rendom

Sampling.Dimana jumlah responden dari masing-masing Biro dihitung dari persentase pegawai yang ada di masing-masing Biro dan jumlah keseluruhan.

Sampel Penelitian :

No Biro Populasi sampel

1 Biro Pemerintahan 40 16

2 Biro Humas 38 14

3 Biro Bina Sosial 45 20

4 Biro Oraganisasi 42 17

5 Biro Aset Provinsi 37 12

6 Biro Umum 50 26

7 Biro Perkonomian 43 18

8 Biro Hukum dan

Ham

45 20

9 BiroPembangunan

dan Rantau

41 17

Jumlah 381 160

Ridwan (2003 :63) teknik pengambilan sampel dengan metode Propotional Cluster Samling dimana populasi dianggap Heterogen (menurut suatu karakteristik tertentu terlebih dahulu di kelompokan dalam sampel relative homogen (sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda ditetapkan batas-batas, baik kwalitatif maupun kwantitatif)

Variabel Penelitian

dikelompokan menjadi dua Variabel yaitu :

(8)

Variabel Tidak bebas yaitu : Y= Kepuasan kerja.

Definisi Operasional :

Kepuasan Kerja (Y) adalah merupakan penilaian perasaan atau sikap seorang pegawai terhadap pekerjaannya dan berhubungan dengan lingkungan kerja,jenis

pekerjaan,kompensasi,hubungan antar teman kerja,hubungan sosial ditempat kerja dan sebagainya sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja yaitu dipenuhinya beberapa keinginan dan kebutuhan melalui bekerja dan kepuasan kerja merupakan kegembiraan atau pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian suatu pekerjaan(Robbins 2008 :103-106).

Gaya Kepemimpinan (X2) adalah sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran,kemampuan menggerakan adalah menetapkan arah dan menyusun orang-orang satu visi masa depan kemudian mereka menyatukan orang-orang dengan mengkomunikasikan visi ini dan mengilhami mereka agar mampu mengatasi rintangan dan kemampuan untuk mengarahkan pekerjaan pada untuk mencapai hasil yang baik.

Budaya Organisasi (X2) adalah merupakan system dan keyakinan dasar yang dirasakan bersama-sama oleh anggota dari sebuah kelompok atau organisasi dan memecahkan masalah adapsi eksternal dan integrasi,insiatif induvidu para anggota yang telah

bekerja dengan cukup baik sehinggadapat diajarkan kepada anggota organisasi yang baru sebagai cara yang tepat dalam mengamati berpikirdan merasakan dengan masalah tadi (Robbins 1996).

Sistem Reward (X3) dapat

diartikan merupakan

penghargaan yang diberikan suatu organisasi pada seseorang atau pegawai dimana telah memberikan kontribusi untuk kemajuan organisasi tersebut. Pengukuran Variabel.

Adapun bentuk item-item instrument (Koesioner) yang digunakan untuk keempat Variabel yang diteliti menggunakan bentuk checklist dengan tingkat gradasi yang diberi nilai (Arikunto 2002).

Persentase pencapaian kriteria Nilai

90% - 100% Sangat baik 5

80% - 89,99 % Baik 4

65% - 79 Biasa 3

55% - 64,99% Kurang baik 2 0% 54 % Sangat tidak baik 1

Pengujian Instrumen Uji validitas

(9)

dalam Santoso(2001) sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dengan ketentuan nilai cronbac alpha sebesar > 06. Uji Prayaratan Analisis dilakukan sebelum pengujian Regresi Linear berganda berguna untuk mengetahui seberapa jauh ganguan suatu model regresi yang ada nantinya dapat membiaskan penelitian meliputi : Uji Normalitas dalam hal ini Santoso (2001) mengunakan uji Kol mogorow Smirnov yaitu apabila nilai Signifikan atau Probabilitas (P) < a (Alpha = 0,05) data distribusikan normal. Jika nilai signifikan atau nilai probabilitas (p) > a (Alpha tingkat data tidak normal).

Uji Multikolineritas dimana keadaan dimana Variabel independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan) yang erat satu samalain dan bertujuan untuk melihat korelasi antara variabel bebas.(Gujarati 2003) yaitu : Jika nilai VIF >5 berati terdapat korelasi yang tinggi pada variabel.Dan jika VIF <5 berati tidak terdapat multikoolinearitas atau tidak terdapat korelasi yang tinggi antara variabel bebas. Uji Heteroskedastitas bertujuan menguji dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu persamaan ke pengamatan lain untuk mendektesi adanya heteroskedastitas (Ghozali 2005). Analis Data.

1.Analisis Deskripstif.

Bermasud untuk mengambarkan karakteristk masing-masing

Variabel penelitian

mengambarkan tingkat frekuensi dan persentase(%) dari masing-masing jawaban responden dan menghubungkan satu Variabel dengan Variabel lainya (Arikunto 2002).

2.Analisis Regresi Linear berganda.

Dilakukan untuk menguji apakah terdapat pengaruh dan nilai signifikan dari Pengaruh Gaya Kepemimpinan Budaya OrganisasiSistem Reward terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Secara sistimatis model Regresi linear Berganda ini menurut Gujarati (1977).

Uji Hipotesis

1.Uji kelayakan model (Uji F) pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F yang ada Gujarati (1988).

2.UJi t (Statistik).

Untuk menguji pengaruh variabel pada induvidu terhadap variabel dependen dilakukan uji t Santoso (2001) yaitu :

(10)

diterima dan Ha ditolak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas pada variabel terikat.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.

Deskriptif Penelitian sebagai berikut :

Populasi penelitian ini meliputi seluruh Pegawai yang terdiri dari 9 Biro-Biro yang ada pada lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang berjumlah 381 orang berdasarkan sumber dari Biro Organisasi tahun 2013 dan sampel yang mewakili sebanyak 160

Sampel dan Tingkat peneltian :

No Keterangan Jumlah

1 Total kuisioner disebarka 160

2 Kuisioner tak

dikembalikan

55

3 Kuisioneryang

dikembalikan

105

4 Kuisioner tidak lengkap 25

5 Kuisioner dipergunakan 80

Kuisioner yang peneliti gunakan sebanyak 80 buah sudah bersifat Representatif artinya data yang digunakan dalam penelitian ini data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek peneltian dari kuisioner yang sudah disi oleh responden PNS di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat benar-benar sudah mewakili dari seluruh Pegawai (PNS) pada 9 Biro tersebut.

Karakteristik jenis kelamin.

Dari 80 Responden maka yang menjadi sampel penelitian ini sebanyak 45 orang atau sebesar 56,3 % memiliki jenis kelamin laki-dan sisanya 35 orang 43 % memiliki jenis kelamin perempuan.

Karakteristik berdasarkan Usia Dari 80 responden yang menjadi sampel maka usia 26-30 tahun merupakan usia yang produktif dan memiliki masa kerja yang cukup panjang mempunyai frekuensi sebesar 20 dan persentase 25 %.

Karakteristk Golongan yaitu Sampel dari responden menujukan bahwa Pegawai (PNS) di Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat mayoritas golongan/pangkat III dengan jumlah frekuensi 42 dan 52.5% peresentase

Karakteristik dari Pendidikan yaitu

Pada tingkat pendidikan dari jawaban responden terdapat tamatan S.I mempunyai Frekuensi sebesar 31 dan persentase 38,8 % dan pendidikan S.2 frekuensi sebesar 19 dan 23.8 persentase.

UJi Validitas

Variabel Kepuasan kerja adalah : Dimana variabel kepuaasan kerja dengan jumlah pertanyaan disimbolkan dengan KK (Kepuasan Kerja) sebanyak 12 item dengan koefisien korelasi (r ) sebagai berikut :

KK1, KK2, KK3, KK4, KK5, KK6. KK7, KK8, KK9, KK10,KK11, KK12, dengan nilai koefisien korelasi masing-masing

(11)

0,638,0,799,0722,0728,0791,0,73 8,0,808,0,795,0,792,0,951,0,710, 0,956 dengan batasan nilai valid 0,300.

Pengujian Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan dirancang dengan jumlah pertanyaan 12 item yang disimbolkan dengan GK sebagai berikut :

GK1,GK2,GK3,GK4,GK5,GK6, GK7,GK8,GK9,GK10,GK11,GK 12 yang memilki nilai koefisien korelasi

0,434,0643,0,548,0529,0,659,056 4,0709,0586,0,659,0,586,0,679,0, 733 dengan batasan valid 0.300. Pengujian Validitas Variabel Budaya Organisasi dengan mengunakan 17 item pertanyaan disimbolkan BO (Budaya Organisasi)

BO1,BO3,BO4,BO5,BO6,BO7,B O

8,BO9,BO10,BO11,BO12,BO13, BO14,BO15,BO16,BO17 KoefisienKorelasi

0,574,0,638,0544,0,0633,0,589,0, 519,0,766,0,836,0,588,0,747,0,85 8,0,724,0689,0,661,0,757,0,389 dengan batasan valid 0.300. Pengujian Validitas Variabel System Reward dengan pertanyaan 7 item yang disimbolkan dengan SR(System Reward) yang meliputi SR1,SR2,SR3.SR4,SR5,SR5,SR6 ,SR7 dengan nilai Koefisien Korelasi

0,754,0,706,0661,0527,0,862,0,7 85,0,612. Dengan nilai valid 0.300.

Deskripsi Variabel Kepuasan kerja adalah :

Kepuasan kerja pegawai merupakan penilaian perasaan atau sikap seor,ang pegawai terhadap pekerjaanya dan berhubungan dengan lingkungan kerja,jenis pekerjaan,serta kompensasi dan hubungan antar teman kerja dan perasaan positif dari hasil penilain pekerjaan (Robbins 2008 103-106).

Kepuasan kerja Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat dapat diukur dengan mengunakan indikator : a.Pekerjaan itu sendiri.

b.Rekan kerja. cTempat kerja. d.Sistim kompensasi.

Hasil dari perhitungan TCR nilai skor rata-rata indikator variabel Kepuasan kerja dimana secara keseluruhan nilai rata-rata dari Kepuasan Kerja skor totalnya 4077 dengan rata-rata 4,25 dengan TCR sebesar 84,94 % dengan kategori baik (Arikunto 2002) artinya bahwa nilai Tingkat Capaian Responden (TCR) persentase pencapaian 80 % - 89,99 % kriteria baik.

Deskripsi Gaya Kepemimpinan adalah :

Gaya Kepemimpinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kepemimpian yang punya

Kemampuan dapat

mempengaruhi kelompok untuk pencapaian sasaran.

(12)

a. Kemampuan mempengaruhi. b. Kemampuan mengerakan. c. Kemampuan mengarahkan. Nilai hasil perhitungan Tingkat Capaian Responde (TCR) menemukan nilai total skor dari Gaya Kepemimpinan 4438 dengan rata-rata 4,62 dan tingkat TCR persentase pencapaian sebesar 92.46 % artinya penilaian sangat baik pendapat Arikunto TCR persentase pencapaian dari 90 % -100 % sangat baik.

Deskripsi Variabel Budaya Organisasi adalah

Pada Penelitian ini merupakan system yang bermakna bersama-sama dan keyakinan dasar yang dirasakan bersama-sama oleh anggota dari suatu organisasi dan memecahkan masalah adaptasi eksternal dan intergrasi induvidu anggota yang telah bekerja dengan cukup baik (Robbins 1996).

Mangkunegara Anwar Prabu (2005) maka Budaya organisasi suatu proses atau nilai norma-norma serta toleransi yang diberikan dan dipatuhi oleh anggota organisasi.

Budaya Organisasi pada Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat di teliti dengan mengunakan indikator sebagai berikut :

a.Integrasi.

b.Insiatif induvidu c.Orientasi.

d.Dukungan manajemen. e.Toleransi.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai skor rata-rata

indikator Variabel Budaya Organisasi Pegawai dilingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat,dimana secara keseluruhan nilai total skor dari Budaya Organisasi adalah 5927 dengan rata-rata 4,63 sedangkan TCR sebesar 92,61 % dengan kategori penilaian sangat baik (Arikunto 2002) makna menyatakan bahwa nilai TCR persentase pencapaian 90 % - 100 % kriteria sangat baik.

Dekripsi Variabel Sistem Reward adalah :

Sistem Reward yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penghargaan yang diberikan pada Pegawai yang telah memberikan pengabdian atas masa kerja dalam organisasi serta kontribusi loyalitas terhadap atasan dan pemikiran baik untuk kemajuan organisasi (Veithzal Rivai :2009:745).

Sistem Reward pada pegawai dilingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat diteliti dengan mengunakan indikator sebagai berikut

a.Pujian dan Penghargaan. b.Jaminan serta insetif.

Hasil perhitungan tingkat Capaian Responden (TCR) dimana secara kesekuruhan dengan total skor 2560 dengan rat-rata 4,57 sedangkan TCR 91,43 % dengan kategori sangat baik adalah 90% -100 % di kategorikan Sangat baik.

Uji Normalitas.

Uji normalitas dalam suatu regresi diperlukan untuk menilai

(13)

dan memeriksa apakah penyebaran data sudah mengikuti penyebaran data normal atau apakah data sudah terdistribusi normal atau tidak (Santoso 2000).

Hasil UJI Normalitas. N Hal ini menujukan penyebaran seluruh variabel data penelitian telah memiliki penyebaran normal.

Uji Multikolinearitas.

Pada umumnya jika VIF lebih

terdapat masalah

multikolinearitas antara variabel terikat dengan variabel bebas lainnya sementara jikanilai VIF kecil dari 5 maka dapat dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas

Hasil UJi Multikolinearitas. No Variabel Toleransi VIF

Uji Heteroskedaksitas berguna mengetahui apakah ada sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain jika berbeda disebut Heteroskedasitas dan jika

sama homokdaksitas (Ghozali 2005).

Hasil uji Heteroskedaksitas. N

o

Variabel Signifikan Ket

1 Gaya

Analisis Regeresi Linear Berganda.

Nilai koefisien regresi tersebut merupakan besar masing-masing kontribusi semua Variabel dalam menjelaskan kepuasan kerja.

Uji Kelayakan Model (UJi F). Uji Kelayakan model (UJI F) juga merupakan bagian dari pengujian regresi linear berganda yag berguna untuk menilai atau menguji kevalitan dan kelayakan model regresi dan dapat mengetahui pengaruh secara

Tabel Uji Model (Uji F) Nilai f hitung Signifikan Alpha

Kesalahan menolak data

13.136 0,000 0,05

(14)

sebesar 0,000 yang apabila dibandingkan dengan tingkat kesalahan menolak data sebesar 0,05 (a=0,05) maka nilai signifikan yang dihasilkan lebih kecil dari tingkat kesalahan menolak data yang digunakan atau 0.000<0,05.Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model yang dihasilkan predictor yang baik atau model regresi cukup baik.

Berdasarkan hasil pengujian dengan analisis Regresi Linear Berganda menemukan nilai Koefisien regresi untuk Variabel gaya Kepemimpinan sebesar 0,358 yang merupakan kemampuan variabel gaya Kepemimipinan dalam menjelaskan atau mempengaruhi kepuasan kerja pada Pegawai dengan nilai t hitung 2,393 dan nilai signifikan sebesar 0,019 untuk menetukan diterima atau ditolak hipotesis penelitian dengan membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan dengan kesalahan menolak data sebesar 0,05.

Hasil perbandingan menemukan bahwa signifikan yang dihasilkan lebih kecil dari kesalahan menolak data pada 0,05 atau 0,019 < 0,05 ini juga menujukan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja.

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja.

Menemukan hasil dengan analisis regresi linear berganda nilai koefisien dari Variabel Budaya

Organisasi sebesar 0,115 mempengaruhi Variabel kepuasan Kerja Pegawai dimana nilai t hitung sebesar 1.246 dengan nilai signifikan sebesar 0,216.

Untuk menentukan diterima atau ditolak hipotesis penelitian dengan membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan dengan kesalahan menolak data sebesar 0,05 (Hasil perbandingan menemukan signifikan yang dihasilkan lebih besar dari kesalahan menolak data pada 0,05 atau 0,216 > 0,05 ini menujukan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Pegawai.

Pengaruh system Reward terhadap Kepuasan kerja.

Dari hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda menemukan nilai koefisien regresi untuk variabel system reward dalam mempengaruhi variabel kepuasan kerja sebesar 0,622 dengan nilai t hitung 3,326 mempunyai nilai signifikan 0,001, sementara untuk menetukan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian dengan membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan dengan kesalahan menolak data sebesar 0,05.

KESIMPULAN IMPLIKASI.

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dijelaskan pada sebelumnya “

(15)

Pengaruh Gaya kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Sistem Reward terhadap Kepuasan Kerja Pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kepuasan Kerja Pegawai

pada lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat termasuk kategori bak dengan rata-rata skor 4,25 dan TCR 84,94.

2. Gaya Kepemimpian pegawai pada Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat termasuk kedalam kategori yang baik dengan rata-rata skor 4,62 dengan TCR 92,46.

3. Budaya Organisasi Pegawai pada lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat termasuk kedalam kategori sangat baik dengan rata-rata skor 4,63 dengan TCR sebesar 92,61.

4. Sistem Reward terhadap Pegawai pada lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat termasuk kategori yang baik dengan rata-rata skor 4,57 dengan TCR sebesar 91,43.

5. Gayakepemimpinan

berpengaruh positif terhadap Kepuasan kerja dengan koefisien regresi sebesar 0,358 dan tingkat signifikansi 0,019 lebih kecil dari alpa0,05.

6. BudayaOrganisasi

berpengaruh tidak sinigfikan terhadap kepuasan kerja

dengan koefisien regresi sebesar 0,115 dan tingkat signifikansi 0,216 lebih besar dari alpa 0,05.

7. Sistem reward berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dengan koefisien regresi sebesar 0,662 dengan tingkat signifikansi 0,01 lebih kecil dari alpa 0,05.

Implikasi :

1.Bagi Akademik 2.Pada Pegawai PNS

Penelitian ini menjadi masukan bagi pegawai PNS di Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat sudah baik namun hasil masih relative rendah jika dibandingkan pada klasifikasi kategori baik.

Diharapkan Pimpinan dapat melakukan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat memberikan kontribusi terhadap kepuasan kerja pegawai serta menciptakan Budaya Organisasi dan Sistem Reward terhadap pegawai PNS di Sekretariat ini.

DAFTAR PUSTAKA.

Arikunto 2005 Manajemen Penelitian Edisi Revisi PT.Rineka Cipta Jakarta.

Arikunto 2002 Prosedur Penelitian suatu Pendekatan pratek edisi Revisi Jakarta Rineka Cipta.

(16)

perusahaankelompok .Surabaya : Penerbit Pers Jawa Pos Disertasi Universitas Airlangga

Basuki Rinto 2009 Jurnal Pengaruh antara Gaya Kepemimpinan Motivasi kerja dan keterpaduan kelompok dengan keefektifanorganisasi studi kasus PD.Dharma Jaya Jakarta.

Dubrin Andrew J 2005 Leadership (terjemahan) Edisii kedua Prenada Media Jakarta. Edy Sutrisno 2009 Manajemen SDM Jakarta Kencana Pranata Media.

Ermayati Dwi Thoyip Amaru 2001, Pengaruh Faktor Budaya Kerja terhadap prestasi kerja jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.

Eka Suryaningsih Wardani 2009 Pengaruh kompensasi,keahlian dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT.Pembangkitan Jawa Bali unit Pembangkitan Muara Tawar jurnal Fak Ekonomi jurusan Manjemen.

Ghozali Imam( 2005) Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS penerbit UNDIP Semarang.

Gujarati D (2003) Ekonometrika dan ahli bahasa Sumarsono Erlangga Jakarta.

Hernowo Narmodo dan M.Farid Wajdi jurnal Pengaruh motivasi

dan displin terhadap kinerja Pegawai BKD Kabupaten Wonogiri.

Harianto 2005 Pengaruh Motivasi Kompensasi dan Kepuasan kerja terhadap kinerja Pegawai Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten

Karangayar Thesis tidak dipublikasikan.

Hasibuan Melayu SP (2001) Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta PT Bumi Aksara.

Handari Nawawi H.1977 Manjemen SDM untuk Bisnis yang kompetitif ( Yogyakarta ;Gadjah mada Univercity Press).

Istijanto 2008 Riset SDM Jakarta PT.Gramedia Pustaka.

Koesmono H teman 2005 Pengaruh Budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada sub sector industry pengelolahaan kayu ekspor di Jawa Timur ; disertasi Universitas Airlangga.

Murniati Ayu Ni Ketut 2005 Pengaruh Gaya Kepemimipinan dan finasial insentif terhadap motivasi kerja karyawan pada perusahaan otomotif PT Cahaya men Surya Bali indah : Jurnal Manajemen Universitas Warmadewa Bali.

Mangkunegara Anwar Prabu 2005 Perilaku dan Buadaya

(17)

Organisasi Bandung cetakan pertama PT Rafika Aditama.

Mason Dr.Link AD (1999) Statistik untuk bisnis dan Ekonomi edisi kesembilan penerbit Erlangga Jakarta.

Nasrul Wothon dan Zulfiat Yamit jurnal Pengaruh Faktor Induvidu, Budaya Organisasi dan perilaku kerja terhadap kinerja karyawan di kantor Pelayanan Pajak Yogyakarta Dua (Fak Ekonomi Universitas Islam Indonesia).

Purwanto Marini (2001) Pengaruh Variabel Role Ambiguati alan Job insecurity terhadap Kepuasan kerja antara akuntan public jurnal bisnis Strategi.

Ratna Sari 2003 Pengaruh Kepemimipinan Demogratis, Motivasi dan Kualitas komunikasi terhadap Pruduktivitas kerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri.

Rivai H Veithzal Manajemen SDM untuk Perusahaan 2009 PT.Raja Grafindo Persada.

Rivai H (2001) Pengaruh kepuasan kerja,gaji dan komitmen organisasi terhadap intense keluar jurnal bisnis dan akutansi.

Robbins Stephen P 2002 Organizational Behavior

(terjemahan) jilid 1 edisi kedelapn PT.Bahana ilmu popular Jakarta.

Robbins Stephen P 2008 Perilaku Organisasi Jakarta Penerbit erlangga.

Rahayuningsih, Deasi Ariyanti (2006) Analisis Budaya Organisasi Kepuasan Gaji Kepuasan kerja mitivasi gender dan latar belakang pendidikan pruduktifitas staf akunting jurnal usaha.

Ridwan (2003) dasar-dasar Statistik cetakan 4 Bandung Alfebeta.

Santoso Singgih (2001) Buku latihan SPSS Statistik para mentrik cetakan ke empat.

Singaribun mesri (1987) metode penelitian Jakarta LP3S.

Siagian Sondang P.1985 Teori pengembangan organisasi (Jakarta Sinar Bumi Aksara).

Gambar

Tabel Uji Model (Uji F)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian untuk menganalisa variabel dan indikator yang menyebabkan mahasiswa lambat dalam menyelesaikan studi dan membuat usulan perancangan strategi

Namun pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional di Kota Surakarta tidak jauh berbeda dengan daerah lainnya, yaitu beberapa diantaranya juga menuai konflik misalnya

Para manajemen puncak di perusahaan Jawa Timur menjelaskan tujuan penerapan ERP tidak terlalu jelas kepada karyawan sehingga dengan penerapan ERP tidak berdampak pada daya

Faktor ketiga, faktor strategis, meliputi, pertama, kerjasama sebagai bentuk behavioral, yaitu tingginya sikap kooperatif dan komunikasi positif antara Amerika Serikat dan

Dengan adanya permasalahan tersebut maka rumusan masalah untuk penelitian ini ialah bagaimana merancang sebuah aplikasi yang dapat menampilkan informasi bahwa

 Tujuan atau manfaat yang dapat diperoleh perseroan dari pelaksanaan transaksi adalah tersedianya tambahan dana yang dibutuhkan untuk modal kerja dengan proses dan waktu

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui perbedaan ketahanmalangan antara siswa yang diberikan pendekatan inkuiri berbantuan asesmen autentik dengan

Untuk operator 2 didapat total skor 64 yang termasuk dalam tingkat resiko sedang, dimana keluhan yang dirasakan operator yaitu pada bagian pinggang, pinggul,