• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan - BAB II.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan - BAB II.pdf"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. Perpustakaan

Noerhayati (1987:1) mengatakan perpustakaan perguruan tinggi adalah ”suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya

yang bersama-sama unit lainya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan melaksanakan Tri Dharmanya”.

Dengan kata lain perpustakaan adalah salah satu alat vital dalam setiap program

pendidikan, pengajaran, penelitian bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Sumardji (1988:13) menarik kesimpulan bahwa perpustakaan adalah

koleksi yang terdiri dari bahan-bahan tertulis, tercetak ataupun grafis lainnya seperti film, slide, piringan hitam, tape dalam ruangan atau gedung yang diatur

dan diorganisasikan dengan sistem tertentu agar dapat digunakan untuk keperluan studi, penelitian, pembacaan, dan lain sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut, perpustakaan merupakan suatu tempat untuk menyimpan koleksi

buku-buku dan bahan pustaka seperti koran, bibliografi serta bahan grafis seperti film, slide, piringan hitam yang berisikan informasi untuk kebutuhan belajar dan

penelitian diperguruan tinggi.

Ciri utama sebuah perpustakaan ialah adanya unsur pengguna terhadap koleksi buku yang berfungsi untuk dimanfaatkan oleh pengguna, agar

(2)

sebagaimana mestinya perpustakaan harus mempunyai koleksi yang lengkap dan relevan dengan kurikulum yang dipakai.

1. Jenis-jenis Perpustakaan

Jenis-jenis perpustakaan yang terdapat di Indonesia tidak banyak berbeda

dengan jenis-jenis yang umum terdapat diseluruh dunia. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret No 0103/0/1981 jenis-jenis perpustakaan meliputi : Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Wilayah,

Perpustakaan Umum, Perpustakaan Keliling, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Khusus/Dinas.

Perbedaan jenis perpustakaan ini terjadi karena adanya perbedaan kepentingan dan kebutuhan akan informasi. Perpustakaan jurusan matematika merupakan perpustakaan perguruan tinggi yang ruang lingkupnya terbatas tentang

matematika, ilmu terapan, pendidikan dan komputer. Hal ini terjadi karena adanya kebutuhan informasi yang diperlukan oleh mahasiswa yang semuanya mahasiswa

matematika murni, pendidikan matematika, dan DIII statistik dan komputasi. 2. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah sebuah perpustakaan yang

diselenggarakan oleh sebuah perguruan tinggi dan dikelola sepenuhnya oleh perguruan tinggi tersebut dengan tujuan membantu kelancaran Tri Dharma

Perguruan Tinggi. Menurut Rusina Pamuntjak (972:5) ” perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas,

(3)

lembaga penelitian dalam lingkungan tinggi”. Perpustakaan perguruan tinggi memiliki berbagai ragam sehingga perpustakaannya pun beraneka macam pula.

Meskipun demikian, semuanya mempunyai satu tujuan yang sama yaitu membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajarannya.

Perpustakaan perguruan tinggi yang baik merupakan satuan yang kokoh dengan lembaga perguruan tinggi.

Pada hakikatnya perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang

dikelola sebuah perguruan tinggi seperti Perpustakaan Universitas Negeri Semarang. Perpustakaan ini dikelola dibawah unit pelaksana teknis yang

merupakan perangkat pelengkapan pusat dan sangat penting dalam menunjang kegiatan edukatif di Universitas Negeri Semarang. Pimpinan perpustakaan beserta stafnya dapat membantu dosen dan mahasiswa untuk mendapatkan materi yang

mereka butuhkan dari lingkungan perpustakaan. Selain perpustakaan pusat, juga terdapat perpustakaan jurusan atau perpustakaan akademik seperti perpustakaan

jurusan matematika yang bidangnya terbatas yaitu dalam bidang matematika. Disamping itu, juga terdapat buku buku umum yang dapat menunjang berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di jurusan matematika. Perpustakaan

ini dikelola dibawah jurusan matematika yang merupakan salah satu perpustakaan yang menggunakan sistem desentralisasi yang bertujuan

memudahkan mahasiswa mendapatkan bahan koleksi sesuai program studinya masing-masing, di mana letaknya di lingkungan jurusan matematika.

Perpustakaan jurusan matematika merupakan sarana yang penting dalam

(4)

a. Pendidikan dan Pengajaran

Mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan

dan penyebarluasan informasi yang sesuai dengan kurikulum yang memperkaya pengetahuan dosen dan mahasiswa peningkatan kualitas

dan pengajaran dan meninggikan hasil belajar mahasiswa. b. Penelitian

Mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan, pemanfaatan

dan menyebarluasan informasi yang relevan sebagai sumber literature bagi suatu penelitian.

c. Pengabdian kepada masyarakat

Mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan, pemanfaatan dan menyebarluaskan informasi hasil penelitian ilmiah sebagai bahan

yang dimanfaatkan oleh masyarakat luas. 3.Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk membantu menggerakkan pelaksanaan kurikulum di perguruan tinggi yang bersangkutan. Menurut Noerhayati (1987:2), tujuan khusus perpustakaan

perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan

(5)

Fungsi perpustakaan perguruan tinggi yang dikemukakan oleh Sulistyo-Basuki (1991:107-110) ada empat yaitu :

a. Fungsi edukatif

Perpustakaan membantu mengembangkan potensi mahasiswa

dengan sistem pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum pendidikan. Proses pengembangan potensi tersebut dapat dicapai dengan pemanfaatan informasi yang ada di perpustakaan.

b. Fungsi Informasi

Proses belajar bagi mahasiswa menuntut mahasiswa untuk

memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dan mengembangkannya dalam tugas individu, kelompok dan terstruktur ataupun pembuatan makalah, masalah informasi bidang studi, masalah kewajiban yang

berkaitan dengan tugasnya sebagai mahasiswa dan masalah peningkatan mutu akademik dapat dipecahkan dengan menelusuri

informasi yang ada diperpustakaan. c. Menunjang Kegiatan Penelitian

Penelitian tanpa bahan pustaka atau informasi dari

perpustakaan tidak akan berhasil. Dalam hal ini perpustakaan menyediakan sejumlah informasi yang diperlukan agar proses

(6)

d. Sebagai Tempat Rekreasi atau Hiburan

Mahasiswa dapat mengandalkan perpustakaan untuk

mengurangi ketengangan yang dialami setelah lelah belajar dengan bahan ringan dan menghibur seperti koran, komik, dan majalah yang

tersedia di perpustakaan.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan fungsi utama bagi sebuah perpustakaan Perguruan Tinggi adalah menunjang

proses belajar-mengajar di Perguruan Tinggi, dalam hal ini Perpustakaan Tinggi melaksanakan berbagai aktivitas sesuai dengan

tujuan dan fungsinya namun masih berasaskan kepada proses yang menunjang kegiatan belajar mahasiswa.

4.Koleksi Perpustakaan

Pembinaan koleksi perpustakaan merupakan salah satu dari kegiatan kerja pelayanan teknis yang harus dilakukan perpustakaan perguruan tinggi dalam

usahanya untuk memberikan pelayanan informasi kepada para pemakai perpustakaan demi tercapainya tujuan perpustakaan perguruan tinggi yaitu mendukung, memperlancar, dan meningkatkan kualitas pelaksanaan program

kegiatan perguruan tinggi.

Koleksi perpustakaan yang baik adalah koleksi perpustakaan yang

berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Koleksi tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan terhadap pengetahuan yang baru. Bahan-bahan tersebut diorganisasikan

(7)

untuk keperluan membaca, konsultasi dan belajar. Biasanya perhitungan jumlah koleksi perpustakaan perguruan tinggi ditentukan berdasarkan rasionya terhadap

jumlah pemakai (mahasiswa, staf pengajar, peneliti, dan lain-lainnya) dengan mempertimbangkan variabel jenis dan tingkat program akademik. Berdasarkan

pedoman umum itu, ketentuan jumlah koleksi yaitu jika populasi sampai dengan 1000, maka rasio terhadap pemakai 1:15 sehingga jumlah koleksi 15000. Jika populasi sampai 5000 maka jumlah koleksi 75000, dan jika populasi mahasiswa

sampai dengan 10000, maka jumlah koleksi 150000 (Noerhayati, 1987:139). Menurut Sumardji (1988:13) perpustakaan sebagai koleksi bahan-bahan

tertulis, tercetak ataupun grafis lainnya, maka koleksi tersebut dapat di bedakan seperti berikut :

a. Berdasarkan cara menghasilkannya, koleksi perpustakaan terdiri dari :

1) Koleksi berupa naskah yang ditulis dengan tulisan tangan asli, misalnya manuskrip;

2) Koleksi berupa karya cetakan, misalnya buku-buku, majalah-majalah, surat kabar;

3) Koleksi berupa karya alihan dari karya tulisan tangan asli maupun

karya cetakan ke karya grafis dengan alat elektronik ataupun fotografi, misalnya film, slide, piringan hitam, tape dan

(8)

b. Berdasarkan bentuknya, koleksi perpustakaan terdiri dari :

1) Buku, seperti buku teks, fiksi maupun non-fiksi, dan buku referensi

seperti kamus, ensiklopedia, almanak, buku pegangan, bibliografi, indeks, abstrak, peta, dan sebagainya;

2) Penerbitan pemerintah, seperti Lembaran Negara, Tambahan Lembaran Negara, Berita Negara, Tambahan Berita Negara, Himpunan Peraturan-peraturan Pemerintah, dan sebagainya;

3) Laporan penelitian, paper, skripsi, thesis, disertasi; 4) Majalah, baik yang umum maupun yang khusus;

5) Surat kabar;

6) Karya alihan tulisan-tulisan ataupun cetakan-cetakan yang telah dibuat menjadi film, slide, piringan hitam, tape, dan sebagainya;

7) Manuskrip; 8) Dan lain-lainnya.

5.Pelayanan Perpustakaan

Secara umum layanan pengguna didefinisikan sebagai aktivitas perpustakaan dalam memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan.

Khususnya pada anggota perpustakaan. Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan yang dapat diberikan kepada pengguna perpustakaan

sesungguhnya cukup banyak. Namum semua layanan tersebut penyelenggaraannya haruslah disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya. Layanan ini meliputi layanan Sirkulasi dan Layanan

(9)

Layanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan-bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Pelayanan sirkulasi ini dilakukan

proses peminjaman bahan pustaka yang boleh dipinjam, penentuan jangka waktu peminjaman, pengembalian bahan pustaka yang dipinjam dan pembuatan statistik

peminjaman untuk membuat laporan perpustakaan.

Peminjaman biasanya terbatas kepada anggota perpustakaan yaitu dosen, mahasiswa dan tenaga nonkependidikan lainya di Perguruan Tinggi. Jangka

waktu peminjaman bervariasi antara perpustakaan yang satu dengan yang lainya tergantung jenis buku dan jumlahnya. Perpustakaan jurusan matematika

menerapkan peraturan jumlah buku yang dipinjam maksimal 2 buku dengan jangka waktu peminjaman selama dua minggu dan boleh diperpanjang selama satu kali. Apabila bahan pustaka yang dipinjam tidak dikembalikan tepat pada

waktunya, maka perpustakaan harus melakukan penagihan pinjaman bahan pustaka tersebut kepada pengguna yang meminjam. Sanksi diberikan kepada

pengguna yang melakukan pelanggaran peraturan perpustakaan, seperti terlambat mengembalikan pinjaman bahan pustaka, mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak, menghilangkan bahan pustaka, atau melanggar tata tertib

peraturan. Sanksi yang diberikan dapat berupa sanksi denda uang atau sanksi administraktif seperti tidak boleh meminjam bahan pustaka dalam waktu tertentu.

(10)

yang ada kaitannya dengan usaha pengadaan, pengolahan dan pendayagunaan bahan-bahan referensi.

Sistem pelayanan yang diterapkan di perpustakaan ada dua macam yang dilakukan yaitu sistem pelayanan terbuka dan sistem pelayanan tertutup.

Perpustakaan jurusan matematika menerapkan sistem pelayanan terbuka kepada mahasiswanya. Sistem pelayanan terbuka (Open Acces) perpustakaan memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi

yang diinginkannya dari rak. Petugas hanya mencatat apabila koleksi tersebut akan dipinjam serta dikembalikan.

6. Ruang Perpustakaan

Perpustakaan merupakan suatu kegiatan yang di dalam pelaksanaanya memerlukan ruangan khusus. Keadaan ruangan perpustakaan merupakan salah

satu faktor penting yang menentukan berhasil tidaknya penyelenggaraan perpustakaan. Penentuan luas ruangan perpustakaan harus memperhatikan tiga

komponen yaitu komponen pemakai, komponen koleksi dan komponen staf perpustakaan atau administrasi perpustakaan. Selain itu dalam pembangunan perpustakaan harus ada pertimbangan teknis seperti penerangan, pengaturan

ventilasi dan penyejukkan, keamanan dan lokasi perpustakaan.

B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

Proses belajar sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan belajar

(11)

negaranya. Anni, C T (2004:2) mengatakan bahwa belajar merupakan proses penting perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang

dipikirkan dan dikerjakan.

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior though experiencing)

Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan

dan bukan suatu hasil atau tujuan. belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih lias dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan

hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan (Hamalik, 2004:27)

Suryabrata (1995:249), menyebutkan definisi belajar sebagai berikut : a. Belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavior changes, actual

maupun potensial).

b. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru.

c. Perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja.

Dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang mencakup pengetahuan, kecakapan, pemikiran, sikap dan

kebiasaan, kepandaian yang semua ini diperoleh dari pengalaman.

Untuk mengukur hasil belajar dilakukan penilaian, penilaian kegiatan

(12)

pendidikan tertentu dengan menggunakan ukuran yang ditetapkan secara nasional.

Menurut tim penyusun Kamus Bahasa Indonesia Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa ( 1989:70) menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran.lazimnya ditujukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”

Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif, mencakup

aspek intelektual, ranah afektif mengenai aspek nilai dan sikap, ranah psikomotorik menyangkut aspek ketrampilan.

2. Tujuan Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan individu secara keseluruhan baik fisik maupun psikis untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Tujuan belajar secara umum ialah untuk mencapai perubahan dalam tingkah laku orang belajar. Perubahan yang dimaksud tentu yang bersifat positif yang membantu proses perkembangan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Banyak Faktor yang akan berpengaruh terhadap proses belajar.

(13)

a. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yangberasal dari luar diri

mahasiswa yang dapat mempengaruhinya dalam proses belajar. Faktor ini terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

1) Faktor-faktor non sosial

Faktor-faktor ini dapat dikatakan banyak jumlahnya seperti keadaan udara, cuaca, suhu, tempat, sarana belajar dan sebagainya. Faktor

non sosial ini dapat membantu proses belajar secara maksimal. Contohnya, mahasiswa dapat memanfaatkan buku-buku yang ada

diperpustakaan sebagai bahan rujukan mareka. 2) Faktor-faktor sosial

Faktor sosial dalam belajar adalah faktor manusianya. Kehadiran

orang atau orang lain pada waktu seseorang sedang belajar akan menganggu konsentrasi belajar. Namun ada juga faktor manusia

yang dapat memotivasikan proses belajar seseorang. Tugas pengembangan dari dosen akan memberikan motivasi kepada mahasiswa agar membaca buku untuk mendapatkan informasi

tambahan mengenai materi tersebut. b. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa. Faktor ini dapat dibedakan antara faktor fisiologi dan faktor psikologis. 1) Faktor fisiologi

(14)

1.1) Keadaan tonus dan jasmani pada umumnya keadaan ini dapat dikatakan melatarbelakangi aktivitas belajar seperti keadaan

jasmani yang segar akan membuat proses belajar lebih baik. Selain itu, tonus jasmani tergabtung pada nutrisi dan

penyakit-penyakit yang mungkin dihadapi.

1.2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutamanya fungsi pancaindera. Pancaindera dapat dikatakan pintu gerbang

masuknya pengaruh ke dalam individu. Dalam sistem persekolahan dewasa ini, diantara pancaindera yang paling

memegang peran dalam belajar adalah mata dan telinga. Pemanfaatan buku juga banyak tergantung kepada pancaindera mahasiswa. Melalui membaca (mata) mahasiswa

dapat mentransfer informasi yang banyak ke otak. 2) Faktor psikologi dalam Belajar

Arden N Frandsen dalam Suryabrata (1995:253) mengatakan bahwa hal yang dapat mendorong seseorang untuk belajar adalah sebagai berikut :

1.1) Sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang luas.

1.2) Sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk

selalu maju.

(15)

1.4) Keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan

kompetisi.

1.5) Ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar.

Bagi Mahasiswa hal yang lebih dominan yang mendorongnya untuk belajar adalah sikap ingin tahu, sifat kreatif sesuai dengan pemikirannya serta keinginan untuk mempertingkatkan kualitas belajarnya agar mendapatkan nilai

Referensi

Dokumen terkait

Setelah itu dilakukanlah query pada sistem sehingga hasil yang didapat dari query dapat digunakan untuk melakukan evaluasi dengan menggunakan TREC Eval..

Rasional: Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan nafas dan dapat/tidak dimanifestasikan adanya bunyi nafas adventisius, misalnya penyebaran, krekels

Menurut Bader (1980), agar seorang siswa dapat memiliki kemampuan memahami bacaan yang baik, maka 6 aspek pemahaman bacaan harus dipahami oleh siswa diantaranya:

Pada siklus 1 proses tindakan kelas melalui empat tahap; perencaraan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi. 1) Perencanaan: kegiatan yang dilakukan adalah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel orientasi waktu saja yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap melakukan PKHT, sementara variabel

Design rencana awal dari pembangunan Gedung Rektorat dan TI Universitas Negeri Surabaya adalah struktur dari beton bertulang dan akan direncanakan untuk bata ringan

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam pembelajaran matematika yang berkaitan dengan kemampuan representasi matematis siswa

Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja siswa smp gergaji: Universitas Diponegoro... Department of Reproductive Health and