• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program dan Kegiatan Subdit Kurikulum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Program dan Kegiatan Subdit Kurikulum"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM SUBDIT

KURIKULUM TAHUN 2016

M.Bakrun

Kasubdit Kurikulum

(2)

MELAKSANAKAN PENYUSUNAN BAHAN

PERUMUSAN, KOORDINASI, DAN

PELAKSANAAN KEBIJAKAN, NORMA,

STANDAR, PROSEDUR, KRITERIA,

BIMBINGAN TEKNIS DAN SUPERVISI,

FASILITASI PENJAMINAN MUTU DI

BIDANG KURIKULUM SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN.

(3)

a.

Penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan

kebijakan di bidang kurikulum sekolah menengah kejuruan;

b.

Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pembelajaran dan penilaian

pada sekolah menengah kejuruan;

c.

Penyusunan bahan fasilitasi penyelenggaraan

teaching factory

pada sekolah menengah kejuruan

;

d.

Penyusunan bahan fasilitasi pelaksanaan penjaminan mutu

di

bidang

pembelajaran dan penilaian

pada sekolah menengah

kejuruan;

e.

Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

pembelajaran dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan; dan

f.

Pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang pembelajaran dan

penilaian pada sekolah menengah kejuruan.

(4)

f.

Penilaian

terhadap sekolah/madrasah secara

komprehensif yang diikuti dengan intervensi

untuk pengembangannya.

i. Penguatan kecakapan akademik siswa SMK

seperti

matematika

,

pemecahan masalah

dan

bahasa

untuk memenuhi kebutuhan

industri yang mensyaratkan penguasaan

keterampilan dasar;

k. Pengembangan

kurikulum

yang diselaraskan

dengan

kebutuhan lapangan kerja

berdasarkan masukan dari dunia usaha/dunia

industri;

NAWACITA.5. Meningkatkan kualitas hidup

manusia dan masyarakat Indonesia

(5)

3. Memperkuat kurikulum dan pelaksanaannya melalui:

a. Penguatan kurikulum yang memberikan

keterampilan abad ke 21;

b. Diversifikasi kurikulum agar siswa dapat

berkembang secara maksimal sesuai dengan

potensi, minat, dan kecerdasan individu;

c. Penyiapan guru untuk mampu melaksanakan

kurikulum secara baik;

d. Evaluasi pelaksanaan kurikulum secara ketat,

komprehensif, dan berkelanjutan;

e. Peningkatan peran serta guru dan pemangku

kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam

memberikan umpan balik pelaksanaan kurikulum di

tingkat kelas;

f. Penguatan kerjasama antara guru, kepala sekolah,

dan pengawas sekolah untuk mendukung

(6)

g. Pengembangan profesi berkelanjutan tentang praktek

pembelajaran di kelas untuk guru dan kepala sekolah;

h. Penyediaan dukungan materi pelatihan secara online

untuk membangun jaringan pertukaran materi

pembelajaran dan penilaian antar guru;

i. Peningkatan kualitas pembelajaran literasi, matematika,

dan sains sebagai kemampuan dasar yang dibutuhkan

dalam kehidupan keseharian dan dalam bermasyarakat,

yang dilakukan secara responsif gender; dan

j. Penguatan kurikulum tentang ketahanan diri seperti

perilaku hidup bersih dan sehat, kepedulian terhadap

lingkungan, kesehatan reproduksi, pengetahuan gizi

seimbang, dan pendidikan jasmani dengan tetap

mengedepankan norma-norma yang dianut masyarakat

Indonesia, serta penguatan kurikulum tentang

(7)

4. Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang

komprehensif dan kredibel melalui:

a. Peningkatan sistem penilaian pendidikan yang

komprehensif;

b. Peningkatan mutu, validitas, dan kredibilitas

penilaian hasil belajar siswa;

c. Penguatan mutu penilaian diagnostik dan

peningkatan kompetensi guru dalam bidang penilaian

di tingkat kelas;

d. Pemanfaatan hasil penilaian siswa untuk peningkatan

kualitas pembelajaran secara berkesinambungan;

e. Pemanfaatan hasil ujian untuk pemantauan dan

peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan;

(8)

IKK DALAM RENSTRA DIT PSMK

IKK 3.7

Jumlah SMK yang menerapkan kurikulum

yang berlaku

3102 (25%)

11,384

IKK 3.8

Jumlah bahan ajar SMK yang

disusun

355

IKK 3.9

Jumlah SMK yang menerapkan standar

penilaian pendidikan

187

12%

IKK 3.10

Jumlah SMK Rujukan

375

IKK 3.11

Jumlah SMK yang melaksanakan teaching

factory/technopark

200

IKK 3.14

Jumlah siswa yang melaksanakan praktik

kerja industri

1,527,200

IKK 3.16

Jumlah SMK yang melaksanakan

pembelajaran Kewirausahaan

100

IKK 3.18

Jumlah SMK Pariwissata/Kelautan yang

dikembangkan untuk mendukung poros

kemaritiman

140

IKK 3.19

Jumlah SMK Pertanian yang dikembangkan

untuk mendukung poros ketahanan pangan

(9)

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

DAN IMPLEMENTASI

Su

bd

it

Pe

m

be

la

ja

ra

n

(10)

1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.

2. UU RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

3. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah.

4. PP 13/2015 tentang Perubahan Kedua Atas PP 19/2005

tentang SNP.

5. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

6. Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang

Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

7. Peraturan Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen

Nomor 5496/C/KR/2014 dan 7915/D/KP/2014 tentang

Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan

Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang Dikdas dan

Dikmen.

8. Keputusan Kepala Balitbang Kemdikbud Nomor 022/H/KR/

2015 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana

Kurikulum 2013.

(11)

TRISAKTI DAN NAWACITA

Visi:

Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan

berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Visi:

Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan

berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Misi ke-7:

Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Misi ke-7:

Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Nawacita ke 8 dan 9:

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat

restorasi sosial.

Nawacita ke 8 dan 9:

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat

restorasi sosial.

Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang

Kebudayaan):

1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai

pembentuk karakter bangsa.

2. Memperteguh kebhinekaan Indonesia dan

memperkuat restorasi sosial.

Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang

Kebudayaan):

1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai

pembentuk karakter bangsa.

(12)

Kerangka Strategis Kemdikbud

2015-2019

Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan

pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem

pendidikan.

Memberdayakan

pelaku budaya dalam pelestarian dan

pengembangan kebudayaan.

Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian.

Meningkatkan mutu

pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional

Pendidikan untuk

mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.

Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan.

Fokus kebijakan didasarkan pada

percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan

pemahaman akan

keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi.

Melibatkan publik dalam seluruh aspek

pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan.Membantu penguatan

kapasitas tata kelola pada birokrasi

pendidikan di daerah.Mengembangkan

koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional.

Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan

birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik.

Terbentuknya

insan

serta

ekosistem

Pendidikan dan Kebudayaan

yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.

STRATEGI 1

STRATEGI 1

STRATEGI 2

STRATEGI 2

STRATEGI 3

STRATEGI 3

Penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan

Peningkatan mutu dan akses

(13)

SASARAN PENERAPAN

KURIKULUM NASIONAL

Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam

menerapkan Kurnas, dan dalam tahap selanjutnya secara

mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks

kebutuhannya.

Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam

menerapkan Kurnas, dan dalam tahap selanjutnya secara

mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks

kebutuhannya.

Mengembangkan Kurikulum Nasional sebagai acuan minimum

di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam

kurikulum setiap sekolah.

Mengembangkan Kurikulum Nasional sebagai acuan minimum

di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam

kurikulum setiap sekolah.

1

1

3

3

Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung

kurikulum yang bermutu dan beragam.

Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung

kurikulum yang bermutu dan beragam.

4

4

Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum

daerah berbasis keunggulan lokal.

Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum

daerah berbasis keunggulan lokal.

2

2

5

5

Menumbuhkan Siswa sebagai warga negara Indonesia serta

bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa

melalui kurikulum nasional yang utuh.

(14)

AZAS PENGEMBANGAN

DAN PENERAPAN KURIKULUM NASIONAL

1. Kurikulum Nasional yang mendorong percepatan peningkatan mutu

sekolah, sekaligus mendukung pengembangan kurikulum sekolah.

2. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum mencakup

aspek pengembangan dokumen, kesiapan sekolah dan guru.

Pengembangan dan implementasi mengandung indikator proses

dan mekanisme monitoring dan evaluasi yang dikoordinasikan dan

dikomunikasikan secara rutin di dalam Kemdikbud.

3. Pengembangan dan implementasi kurikulum akan terus dilakukan

melalui penyebarluasan praktik terbaik dan inovasi di

sekolah-sekolah rintisan dan rujukan.

Praktik terbaik diimplementasikan pada skala luas sesuai peta

rencana implementasi.

4. Proses pengembangan kurikulum serta implementasinya dikerjakan

dengan melibatkan publik di seluruh tahapan.

(15)

PELIBATAN PUBLIK DALAM PROSES

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURNAS

Mendapatkan contoh dan model implementasi yang teruji

dalam praktik terbaik serta bukti lapangan.

Mendapatkan contoh dan model implementasi yang teruji

dalam praktik terbaik serta bukti lapangan.

Melakukan proses yang terbuka dan bertanggung-jawab

dalam pengembangan dan implementasi Kurikulum

Nasional dengan melibatkan seluruh pelaku di ekosistem

pendidikan.

Melakukan proses yang terbuka dan bertanggung-jawab

dalam pengembangan dan implementasi Kurikulum

Nasional dengan melibatkan seluruh pelaku di ekosistem

pendidikan.

Memfasilitasi masukan publik sehingga terarah dan efektif,

berfokus pada harapan dan pengalaman dalam konteks

Indonesia yang beragam.

Memfasilitasi masukan publik sehingga terarah dan efektif,

berfokus pada harapan dan pengalaman dalam konteks

Indonesia yang beragam.

TUJUAN

TUJUAN

Dilakukan di berbagai tempat di Indonesia (representasi

kawasan geografis, pengaruh, tingkat pendidikan), seluruh

proses dikomunikasikan terbuka lewat kanal dan

mekanisme Kemdikbud.

Dilakukan di berbagai tempat di Indonesia (representasi

kawasan geografis, pengaruh, tingkat pendidikan), seluruh

proses dikomunikasikan terbuka lewat kanal dan

mekanisme Kemdikbud.

Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik

kunci yang dibutuhkan dalam beberapa seri diskusi publik

maupun bentuk lain.

Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik

kunci yang dibutuhkan dalam beberapa seri diskusi publik

maupun bentuk lain.

Peserta diskusi terdiri atas undangan, namun sebagian

kegiatan akan bersifat terbuka bagi yang ingin mendaftar

dan yang memiliki kontribusi sesuai dengan tema diskusi.

Peserta diskusi terdiri atas undangan, namun sebagian

kegiatan akan bersifat terbuka bagi yang ingin mendaftar

dan yang memiliki kontribusi sesuai dengan tema diskusi.

KERANGKA

DASAR

KERANGKA

(16)

SKEMA PERSIAPAN SEKOLAH

Kapasitas

sekolah Definisi

Rujukan

Menerapkan

Mengembangk an

Siap

Menerapkan

Mengembangk an

Belum siap

Menerapkan

Mengembangk an

Conto h:

Pelibatan sekolah rujukan untuk ikut

mendampingi sekolah lainnya dalam

rangka percepatan peningkatan

kesiapan sekolah.

Pelibatan sekolah rujukan untuk ikut

mendampingi sekolah lainnya dalam

rangka percepatan peningkatan

kesiapan sekolah.

Kesiapan sekolah didorong secara

kontinu melalui berbagai metode

komprehensif dengan skema

persiapan sekolah yang lengkap.

Kesiapan sekolah didorong secara

kontinu melalui berbagai metode

komprehensif dengan skema

persiapan sekolah yang lengkap.

1

1

3

3

Berbagai bentuk

assessment

kesiapan

sekolah (termasuk guru) serta tingkat

kapasitas sekolah dalam penerapan

Kurnas, yang terintegrasi dengan

bentuk

assessment

lain yang sudah

ada.

Berbagai bentuk

assessment

kesiapan

sekolah (termasuk guru) serta tingkat

kapasitas sekolah dalam penerapan

Kurnas, yang terintegrasi dengan

bentuk

assessment

lain yang sudah

ada.

2

2

Catatan:

1.Di luar skema ini, peningkatan kapasitas Kepsek/Guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong kesiapan sekolah untuk menerapkan kurikulum nasional serta pengembangan berkelanjutan.

2.Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan kurikulum nasional.

Tahun

Pelajaran

Sekolah yang

Disiapkan

Target

2015/2016

6%

16 991 Sekolah Rintisan (Ex

sekolah sasaran dan mandiri K13

+ sekolah yang lulus verifikasi)

2016/2017

19%

Sekolah lainnya*

2017/2018

35%

Sekolah lainnya*

2018/2019

40%

Seluruh sekolah sudah

implementasi

Tahap

Implementa

si:

Kriteria sekolah

(17)

PROSES PENGEMBANGAN

DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM NASIONAL

PROSES PENGEMBANGAN

DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM NASIONAL

KURIKULUM

PROSES KONTINU IMPLEMENTASI

KURIKULUM NASIONAL

evaluasi dan masukan publik

PROSES PERBAIKAN;

Berdasarkan evaluasi dan masukan publik

Pengembangan:

Nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan karakter terintegrasi

Keterampilan bernalar

Penilaian otentik

(menyeluruh dari proses sampai output) Pengembangan:

Nilai-nilai kebangsaan

Pendidikan karakter terintegrasi

Keterampilan bernalar

Penilaian otentik

(menyeluruh dari proses sampai output)

PELIBATAN PUBLIK

(PRAKTISI FORMAL DAN NONFORMAL),

AKADEMISI DAN PENGAMAT, DUNIA USAHA/

(18)

TAHAPAN IMPLEMENTASI

KURIKULUM NASIONAL

Tahapan implementasi Kurikulum Nasional dengan

pendampingan sekolah dan pengimbasan dari sekolah rintisan.

Juli

Ragam model pengembangan kapasitas sekolah secara reguler berbasis

kompetensi & konteks wilayah

Persiapan sekolah rintisan K-13

Program pengembangan yang holistik untuk daerah khusus, termasuk 3T

Ragam model pengembangan kapasitas sekolah secara reguler berbasis

kompetensi & konteks wilayah

Persiapan sekolah rintisan K-13

Program pengembangan yang holistik untuk daerah khusus, termasuk 3T

(19)

PROSES PENGEMBANGAN

DOKUMEN KURIKULUM NASIONAL

PENDAMPINGAN DAN OTORISASI

PENDAMPINGAN DAN OTORISASI

PENGEMBANGAN OPSI

TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA & GURU

SERTA MATERI AJAR BERMUTU

PENGEMBANGAN OPSI

TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA & GURU

SERTA MATERI AJAR BERMUTU

SILABUS SILABUS

RPP RPP

MATERI & ALAT AJAR

MATERI & ALAT AJAR

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis,

Konseptual) KERANGKA DASAR

KURIKULUM (Filosofis, Yuridis,

Konseptual)

PROSES STANDAR ISISTANDAR ISI PENILAIANSTANDAR STANDAR PENILAIAN

KURIKULUM

NASIONAL

KEMDIKBUD

SEKOLAH

KURIKULUM

TINGKAT

DAERAH DAN

SEKOLAH

(pilihan,

terintegrasi

dengan

(20)

REVISI PRINSIP PENILAIAN

UNTUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

REVISI PRINSIP PENILAIAN

UNTUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Dilakukan oleh Pendidik selama Proses dan Akhir Pembelajaran;

Tujuan Penilaian, penekanan pada:

o

Formatif

(Membentuk karakter dan perilaku, menjadikan pembelajar

sepanjang hayat –

To Drive Learning

, dan terampil).

o

Diagnostik

(Melihat perkembangan siswa dan feedback-koreksi

pembelajaran).

o

Sumatif

(Mengukur capaian yang didapat oleh siswa dari hasil

belajar).

Ranah yang dinilai tidak hanya Pengetahuan dan Keterampilan,

melainkan juga Sikap.

Proses Penilaian: Lebih sederhana, terjangkau untuk dilakukan, tidak

menjadi beban bagi guru/siswa, tapi tetap mengutamakan prinsip dan

kaidah penilaian.

Penilaian Mencakup:

o

Penilaian Formatif

(Formative Assessment)

: Titik berat pada proses,

hasilnya menjadi umpan balik bagi perbaikan pembelajaran,

o

Penilaian Sumatif

(Summative Assessment)

: Titik berat pada tingkat

capaian hasil pembelajaran;

(21)

PERSIAPAN

PENATAAN ULANG SPEKTRUM KEAHLIAN

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

(22)

LANGKAH PENATAAN

SPEKTRUM

(23)

1. Bidang Keahlian

Kumpulan Program Keahlian yang memiliki kesamaan

karakteristik dan memerlukan dasar bidang kajian yang sama.

2. Program Keahlian

Kumpulan Paket Keahlian yang memiliki kesamaan

karakteristik dasar-dasar keahlian/pekerjaan/tugas.

3. Paket Keahlian

Satuan program pendidikan dan pelatihan yang didasarkan

atas tugas-tugas pada jabatan/pekerjaan tertentu, dengan

durasi satuan pendidikan menengah 3 atau 4 tahun.

Pada setiap Paket Keahlian yang dibuka, SMK dapat

mengkhususkan kompetensi tertentu (konsentrasi keahlian)

sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja terkait,

tanpa mengabaikan kemampuan dasar keahlian yang

bersangkutan.

STRUKTUR SPEKTRUM KEAHLIAN

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

(24)

1. Dasar dan acuan pengembangan dan peningkatan

mutu, relevansi, dan daya saing lulusan SMK/MAK

(nasional, regional dan internasional).

2. Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan pada SMK/MAK merupakan acuan dalam:

a. Pembukaan dan penyelenggaraan bidang/

program/paket keahlian;

b. Pengembangan kurikulum, pelaksanaan

pembelajaran, dan penilaian pendidikan dan

pelatihan;

c. Penentuan tingkat efektivitas dan relevansi

pendidikan dan pelatihan pada SMK/MAK, dan

d. Pelaksanaan akreditasi SMK/MAK.

(25)

1. Membentuk lulusan menguasai satu jenis jabatan

pekerjaan (profesi/ keahlian) formal yang berjenjang,

pengalaman belajar atau skill yang diperoleh bermakna

untuk hidup mandiri dan atau melanjutkan pendidikan,

lapangan kerja lulusan terdeskripsikan secara jelas

dan spesifik.

2. Ruang lingkup kompetensi mengacu kepada standar

kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dan diakui,

dikemas dengan memperhatikan rambu-rambu KKNI.

3. Memerlukan waktu tatap muka terstruktur untuk

program kejuruan/ peminatan (C1, C2, C3)

2996 jp @ 45

menit untuk program 3 tahun

atau

4724 jp @ 45 menit

untuk program 4 tahun

.

4. Perbedaan muatan kompetensi kejuruan (C2 dan C3)

dengan Paket Keahlian lainnya dalam satu Program

Keahlian minimal 35 %, dilihat dari bobot beban belajar.

5. Mempertimbangkan tahapan dan perkembangan fisik

maupun psikologis peserta didik.

(26)

REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/PAKET KEAHLIAN

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

SEBELUMNYA

NO.

BIDANG KEAHLIAN

KEAHLIAN

PROGRAM

KEAHLIAN

PAKET

1.

Teknologi dan Rekaysa

18

62

2.

Teknik Informasi dan

Komunikasi

3

7

3.

Kesehatan

2

6

4.

Agribisnis dan Agroteknologi

6

16

5.

Perikanan dan Kelautan

3

8

6.

Bisnis dan Manajemen

3

5

7.

Pariwisata

4

7

8.

Seni Rupa dan Kriya

2

10

9.

Seni Pertunjukan

5

7

(27)

BIDANG/PROGRAM/PAKET KEAHLIAN

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

YANG ADA PERUBAHANNYA

NO.

BIDANG KEAHLIAN

KEAHLIAN

PROGRAM

KEAHLIAN

PAKET

1.

Teknologi dan Rekaysa

18

61

2.

Teknik Informasi dan

Komunikasi

2

5

3.

Kesehatan

5

6

4.

Agribisnis dan Agroteknologi

7

19

5.

Kemaritiman

1

4

6.

Bisnis dan Manajemen

4

5

7.

Pariwisata

5

7

8.

Seni

8

19

(28)

REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/PAKET KEAHLIAN

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

HASIL PENATAAN

NO. BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN Keterangan

1. Teknologi dan

Rekaysa - - Tetap 2. Teknik Informasi

dan Komunikasi

Audio Visual 8.8.1 Produksi dan Siaran

Program Radio dan TV

8.8.2. Fotografi dan Film

Dipindah ke Bidang Seni

3. Kesehatan 3.3 Teknologi Laboratorium Medik

3.3.1Teknologi Laboratorium Medik

Tambahan program dan paket keahlian

4. Agribisnis dan Agroteknologi

4.5 Mekanisasi Pertanian 4.7. Agribisnis

Sumberdaya perairan

4.5.2 Mekanisasi Pertanian 4.7.1

4.7.2 4.7.3

Paket Keahlian TTA dan Alat mesin Pertanian Digabung

Ditambah Program Agribisnis Sumberdaya perairan yg sebelumnya bagian dari Bidang perikanan dan Kalautan

5. Kemaritiman Sebelumnya namanya Bidang Perikanan dan

Kelautan 6.3.1 Perbankan

6.3.2 Perbankan Syariah

Pemisahan yg dulunya Program keuangan, mjd Program Akuntansi dan Perbankan

7. Pariwisata 7.1 Perhotelen 7.2 Usaha Jasa Pariwisata

7.1.1 Akomodasi perhotelan

7.2.1 Usaha Perjalanan Wisata

Sebelumnya berupa Paket Keahlian, dengan bidang program keahlian Kepariwisataan

(29)

RANCANGAN

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 2 2 4 Matematika 4 4 4 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 4 4 3 3 - -6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3 Kelompok B

7 Seni Budaya 3 3 - - -

-8 Kewirausahaan - - 2 2 2 2

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -Jumlah A dan B 24 24 22 22 16 16 Kelompok C (Peminatan)

C1. Dasar Bidang Keahlian

10 Simulasi Digital 3 3 - - -

-11 12

C2. Dasar Program Keahlian 13

14 15

C3. Paket Keahlian 16

17 18 19

20 Pengembangan Produk Kreatif - - 3 3 3 3

(30)

MATA PELAJARAN DASAR BIDANG KEAHLIAN

No

.

Bidang Keahlian

Mata Pelajaran

1

2

3

1.

Teknologi &

Rekayasa

Simdig Fisika

Kimia

2.

TIK

Simdig Fisika-Kimia

Sistem

Komputer

3.

Kesehatan

Simdig Fisika

Biokimia

4.

Agribisnis dan

Agroteknologi

Simdig Fiska-Kimia

Biologi

5.

Kemaritiman

Simdig Fisika-Kimia

Biologi

6.

Bisnis dan

Manajemen

Simdig

(Pengantar)

Ekonomi

Bisnis

(Pengantar)

Administrasi

7.

Pariwisata

Simdig (Pengantar)

Pariwisata

IPA Terapan

(31)

MINGGU EFEKTIF DAN JUMLAH

JAM PELAJARAN KEJURUAN/PEMINATAN

Kelas/

Semester

Terstruktur

JP

Minggu

Efektif

Jumlah JP

Per Kelas

Keseluruhan

Jumlah JP

X

1

26

18

468

2996

2

26

18

468

XI

1

27

18

486

2

27

18

486

XII

1

32

18

576

2

32

16

512

XIII

1

48

18

864

4724

(32)

PROGRAM PENDIDIKAN 4 TAHUN

Dasar Pengembangan

PP Nomor 17 Tahun 2010 (jo. PP Nomor 66 Tahun

2010), tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 78:

(3) SMK dan MAK dapat terdiri atas 3 (tiga)

tingkatan kelas, yaitu kelas 10 (sepuluh), kelas

11 (sebelas), dan kelas 12 (dua belas), atau

terdiri atas 4 (empat) tingkatan kelas yaitu

kelas 10 (sepuluh), kelas 11 (sebelas), kelas

12 (dua belas), dan kelas 13 (tiga belas)

(33)

1. Mengakomodasi kebutuhan dunia kerja

(DU-DI:

a. Jabatan di atas operator/pelaksana.

b. Kedewasaan usia biologis

(maturity

age).

2. Memenuh tuntutan ketuntasan dan

keutuhan kompetensi keahlian, tidak

cukup dengan durasi 3 tahun.

Tujuan

Pengembangan

(34)

Karakteristik

1. Merupakan satuan program 4 tahun utuh, bukan 3

+ 1.

2. Berdasarkan tuntutan penguasan keutuhan dan

ketuntasan kompetensi paket keahlian.

Dihargai (Sertifikasi) lebih dari lulusan program 3

tahun.

3. Dapat berupa pemfusian

(blended)

dari lintas

keahlian yang ada.

4. Diselenggarakan bersama Institusi Pasangan

(DU-DI) mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

dan penilaian/sertifikasi.

5. Tidak terkait dengan status sekolah (UPT) 4

tahun.

(35)

1.Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

mengacu pada Standar Nasional

Pendidikan (SNP).

2.Kompetensi kejuruan (C2 dan C3) mengacu

pada SKK yang berlaku di dunia kerja

bersangkutan.

3.Setiap paket keahlian dikembangkan

berdasarkan SKK yang berlaku di dunia

kerja: Standar Internasional/ Regional,

SKKNI, Standar Industri, Standar Asosiasi/

Komunitas.

(36)

a. Mengkaji keberadaan Paket Keahlian:

1) kesempatan kerja bagi lulusan dan

perkembangannya, termasuk peluang

berwirausaha dan pengembangan karir.

2) kelayakan sebagai program pendidikan 3

atau 4 tahun pada tingkat dikmen

berdasarkan kompetensi yang harus

dikuasai.

3) perbedaan KD minimal 35% dibandingkan

Paket Keahlian lainnya dalam satu Program

Keahlian.

b. Melalui pertimbangan yang sama, boleh jadi

akan lahir Paket Keahlian baru yang belum ada

pada spektrum yang berlaku.

Penataan Spektrum

(37)

2. Penamaan Paket Keahlian

a. empiris: terutama terkait dengan

pengakuan dunia kerja dalam rangka

pemasaran lulusan, image masyarakat,

mewakili kompetensi kejuruan yang

terkandung dan mudah dikenali.

b. Sosial: normatif.

c. akademis: dapat dipertanggungjawabkan.

3. Posisi Paket Keahlian pada Program Keahlian

Jika hasil analisis keberadaan suatu Paket

Keahlian pada suatu Program Keahlian dan

(38)

PELAKSANAAN KURIKULUM

2013

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

(39)

DESAIN INDUK

E

PENDAMPINGAN

PENDAMPINGAN

F

F

MONITORING DAN EVALUASI

(Pelatihan,

Pendampingan dan Pelaksanaan)

MONITORING DAN EVALUASI

(Pelatihan,

Pendampingan dan Pelaksanaan)

Jumlah sekolah | siswa | guru | rombel

Jumlah sekolah | siswa | guru | rombel

Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal |

Kesiapan Materi Pelatihan

Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal |

Kesiapan Materi Pelatihan

Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal |

Kesiapan Materi Pendampingan

Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal |

Kesiapan Materi Pendampingan

KRITERIA PEMILIHAN SEKOLAH DAN

INSTRUKTUR

KRITERIA PEMILIHAN SEKOLAH DAN

INSTRUKTUR

C

C

G

G

ANGGARAN

ANGGARAN

RANCANGAN UMUM PELAKSANAAN K13 TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

RANCANGAN UMUM PELAKSANAAN K13 TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

A

(40)

40

Tahapan Implementasi Kurikulum 2013

(41)

B

41

(42)
(43)

43

N

o

Sekol

ah

Tahun Pelajaran

2015/2016

Tahun pelajaran

2016/2017

Jumlah

Sekola

h

(25%)

Rintisa

n

Mandi

ri

Jumlah

Kuota

Usulan

Masuk

1 SMK

1.000

499

1.499

1.606

941

3.105

Sekolah Pelaksana K13 Tahun Pelajaran 2016/2017

Batas akhir pengusulan 15 Februari 2016

1. Akreditasi A, minimal B bagi kabupaten/kota tidak memiliki

berakreditasi A

2. Tersedia guru untuk semua kelas/mata pelajaran

3. Jumlah ruang kelas sesuai dengan jumlah rombongan belajar

4. Representasi wilayah pada kabupaten/kota

(44)

Kriteria Instruktur

No Unsur Kriteria Umum Level

1 Tim pengembang kurikulum

1. Penulis KI, KD, Silabus, dan pedoman tematik/ mapel

2. Penulis pedoman penilaian

3. Penulis buku teks tematik/pelajaran

IN, IP

2 Praktisi Pendidikan 1. Guru

2. Kepala sekolah 3. Pengawas

4. Pegiat pendidikan

IN, IP, IK, SS

3 Akademisi 1. Dosen LPTK (rekomendasi Puskurbuk) 2. Widyaiswara P4TK

3. Widyaiswara LPMP IN, IP, IK

4 Manajemen 1. Direktorat 2. Puskurbuk 3. Puspendik

4. Dinas pendidikan 5. LPMP

IN= Instruktur Nasional

IP= Instruktur Provinsi

(45)

Jadwal Implementasi K13

Persiapan

Pelatihan IN, IP, IK dan SS

Agustus-Desember

Maret - Juni

Januari - Februari

Pelatihan

1 Instruktur Nasional

2 Instruktur Provinsi

3 Instruktur Kab/kota/CLUSTER

4 Sekolah Sasaran

Sekolah Sasaran dan Materi 1 Seleksi sekolah sasaran 2 Seleksi Instruktur (Nasional/

Prov/Kab/kota)

3 Bahan Pelatihan dan Pendampingan

4 Jenjang Pelatihan dan Pendampingan

5 Sistem Monitoring

Monitoring, dan evaluasi

Pelaksanaan Pendampingan di

Sekolah Sasaran

Pelaksanaan Pendampingan di

Sekolah Sasaran

1. Buku guru dan siswa 2. Pelatihan

(46)

C

46

(47)

47

(Blokgrand ke SMK cluster

oleh LPMP) Instrukt

ur Kab/

Sekolah Jumlah

1 SMK

1,606

160

44,968

1,606

46,574

19,058

360

148

Alternatif:

1. Pelatihan sasaran dilaksanakan di LPMP

(48)

48

Jenjang dan Jadwal Pelatihan

Minggu II Maret

Peserta Tim

Pengembang

Peserta TPK Provinsi Tempat Region

Anggar

an Direktorat

Minggu II April – II Mei

Peserta TPK Kab/ kota

Minggu III April – IV Juni Peserta TPK Kab/kota Tempat LPMP/Sekolah

Induk Anggara

n

LPMP

IN =INSTRUKTUR

NASIONAL

IP = INSTRUKTUR

PROPINSI

IK = INSTRUKTUR

KAB/CLUSTER

(49)

D

49

(50)

50

Tahap Pendampingan

Peserta Guru Sekolah Sasaran

Tempat LPMP/Sekolah Induk

Anggaran LPMP

InstrukturPesertaIK Seluruh Guru Sekolah Sasaran

(51)

PEDOMAN UJI KOMPETENSI

KEAHLIAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Subdit Kurikulum

Direktorat Pembinaan SMK

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(52)

ACUAN NORMA

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun

2015 tentang Penilaian Pemerintah melalui Ujian Nasional dan

Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan melalui Ujian

Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau

yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sedejarat

Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0034/P/

BSNP/XII/2015 tentang Prosedur Operasi Standar Penyenggaraan

Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016.

Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan

(53)

RANCANGAN SISTEM PENILAIAN TERINTEGRASI DI SMK

UKK

Sertifikasi

(54)
(55)

SASARAN

Terlaksananya

kegiatan

sertifikasi

kompetensi bagi siswa SMK melalui

serangkaian kegiatan uji kompetensi yang

dilaksanakan secara efektif, efisien dan

terukur dalam rangka percepatan pengakuan

sertifikasi kompetensi melalui Ujian Nasional

Terlaksananya sertifikasi seluruh peserta

(56)

BENTUK UKK

Ujian

Teori

Kejuruan

dilaksanakan

menggunakan 2 (dua)

media, yaitu : CBT&PBT

Ujian Praktik Kejuruan

dilaksanakan

dalam

bentuk proyek/ penugasan

yang soalnya disusun oleh

Direktorat

Pembinaan

SMK bersama-sama Dunia

Usaha/ Industri;

Ujian Praktik Kejuruan

juga dalam bentuk skema

sertifikasi yang ditetapkan

oleh LSP P1 terlisensi oleh

BNSP.

COMPUTER BASED

TEST

PAPER BASED TEST

(57)

PERANGKAT UJI

Kisi-kisi soal Teori Kejuruan (KST)

Kisi-kisi soal Praktik Kejuruan (KSP)

Instrumen Verifikasi Tempat Uji (InV)

Soal Teori Kejuruan (STK)

Soal Praktik Kejuruan (SPK)

(58)
(59)

ALUR PENYELENGGARAAN UKK

Menyiapkan aplikasi UNBK

Menetapkan data peserta UN Pendataan peserta didik

Menyiapkan Perangkat Uji Kompetensi dan

Pedoman UKK

Melaksanakan sosialisasi UKK

Verifikasi TUK

Mengumumkan hasil UKK

Menggandakan dan mendistribusikan soal

Melaksanakan ujian teori

Memindai dan menskor nilai UKK

Mengirimkan nilai UKK

Mendistribusikan master soal

SM

K

Melaksanakan UKK Mengirimkan nilai

(60)

JADWAL PELAKSANAAN UJIAN

Ujian Praktik:

16 Februari – 31 Maret 2016

Ujian Teori Kejuruan :

PBT (UN Berbasis Kertas)

7 April 2016 (utama)

07.30 - 09.30

14 April 2016 (susulan) 07.30 - 09.30

CBT (UN Berbasis Komputer)

7 April 2016 (utama)

sesi 1 (07.30 - 09.30), sesi 2 (10.30 -

12.30), sesi 3 (14.00 - 16.00)

(61)

Panitia UN Tingkat Provinsi melaksanakan Ujian

Kompetensi Keahlian

PERSIAPAN UKK

KERJASAMA DENGAN DUNIA

INDUSTRI

(62)

KETENTUAN UKK

Penggandaan dan pengiriman bahan ujian teori kejuruan

berbasis kertas dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi

Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan ujian praktik dan ujian

teori diatur tersendiri oleh Direktorat Pembinaan SMK,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Khusus bagi SMK program 4 tahun, ujian teori dilaksanakan

pada tahun ke-3 dan praktik kejuruan dilaksanakan pada

tahun ke-4.

Gabungan antara nilai Ujian Praktik Kejuruan dan nilai Ujian

Teori Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai Praktik

dan 30% untuk nilai Teori;

Kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan ditetapkan

(63)

PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN

Ujian Praktik Kejuruan dapat dilaksanakan di industri dan/

atau di SMK yang setelah dinyatakan layak sebagai Tempat

Uji Kompetensi (TUK);

Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan

menyiapkan bahan, peralatan, dan alat/komponen

penunjang ujian Praktik Kejuruan;

Oleh karena Soal Praktik merupakan kompetensi minimal

maka Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan

bersama-sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri

(DUDI)/Institusi

Pasangan

dapat

menambah

atau

memodifikasi soal dengan kriteria yang lebih tinggi;

Bagi SMK yang telah ditetapkan sebagai LSP-P1 terlisensi,

(64)

PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN (2)

Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan dapat

menggunakan 3 paket soal Praktik yang tersedia atau memilih

di antara ketiga paket yang sesuai dengan ketersediaan

peralatan dan bahan, sedangkan yang ditugaskan atau

dikerjakan oleh peserta uji hanya satu paket dari ketiga paket

tersebut;

Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan dapat

memberikan soal Praktik Kejuruan kepada peserta uji sebelum

pelaksanaan ujian;

Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan

(65)

PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN

(3)

Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan

yang telah melaksanakan uji kompetensi sertifikasi

sebelum

jadwal penyelenggaraan ujian nasional

dapat diakui sebagai pelaksanaan ujian praktik

kejuruan dengan kriteria :

Dilaksanakan di LSP-P1 SMK atau dilaksanakan PTUK

Nasional

Menggunakan skema sertifikasi yang telah disetujui oleh

BNSP

(66)

No

.

Kegiatan

Pelaksanaan

Tanggal

1

Ujian Praktik Kejuruan

16 Pebruari – 31 Maret

2016

2

Pengiriman Nilai dari sekolah

ke Kab/Kota

Paling lambat 16 April

2016

3

Pengiriman nilai dari Kab/Kota

ke Provinsi

Paling lambat 23 April

2016

4

Pengiriman Nilai dari Provinsi

ke Pusat

Paling lambat 30 April

2016

(67)

PELAKSANAAN UJIAN TEORI KEJURUAN

Bentuk ujian

Paper Based Test (Berbasis Kertas)

Computer Based Test (Berbasis Komputer)

(68)

JADWAL UTK BERBASIS KERTAS

No.

Hari dan Tanggal

Pukul

Mata Pelajaran

UN Utama

UN Susulan

1

Senin, 4 April

2016

Senin, 11 April

2016

07.30-

09.30

Bahasa Indonesia

2

Selasa, 5 April

2016

Selasa, 12

April 2016

07.30-

09.30

Matematika

3

Rabu, 6 April

2016

Rabu, 13 April

2016

07.30-

09.30

Bahasa Inggris

(69)

No. Hari dan Tanggal

Pukul

Mata Pelajaran

Sesi

1

Senin, 4 April 2016

07.30-09.30

Bahasa Indonesia

Sesi-1

10.30-12.30

Bahasa Indonesia

Sesi-2

14.00-16.00

Bahasa Indonesia

Sesi-3

2

Selasa, 5 April 2016

07.30-09.30

Matematika

Sesi-1

10.30-12.30

Matematika

Sesi-2

14.00-16.00

Matematika

Sesi-3

3

Rabu, 6 April 2016

07.30-09.30

Bahasa Inggris

Sesi-1

10.30-12.30

Bahasa Inggris

Sesi-2

14.00-16.00

Bahasa Inggris

Sesi-3

4

Kamis, 7 April 2016

07.30 - 09.30

Ujian Teori Kejuruan

Sesi-1

10.30-12.30

Ujian Teori Kejuruan

Sesi-2

14.00-16.00

Ujian Teori Kejuruan

Sesi-3

(70)

No.

Hari dan

Tanggal

Pukul

Mata Pelajaran

Sesi

1

Senin, 11 April 2016

07.30-09.30

Bahasa Indonesia

Sesi-1

10.30-12.30

Matematika

Sesi-2

2

Selasa, 12 April

2016

07.30-09.30

Bahasa Inggris

Sesi-1

10.30-12.30

Teori Kejuruan

Sesi-2

(71)

PERSYARATAN PELAKSANA UNBK

Menyediakan petugas laboratorium komputer (1 minimal 1 proktor

dan 1 teknisi)

Server (Utama dan Cadangan)

Client (Utama dan cadangan)

1. PC/Tower/Desktop (bukan Laptop)

2. Processor 4 core dengan clock rate minimal 400 MHz

3. RAM 8 Gb, DDR 3 4. Hardsik 250 GB

5. Operating System (64 bit): Windows Server/ Windows 8/Windows 7/Linux Ubuntu 14.04 6. LAN CARD, 2 unit

7. UPS (tahan 15 menit)

8. Jumlah Server mengikuti rasio 1 : 40 (1 server maskimal 40 client)

9. Cadangan 1 server

1. PC atau laptop

2. Monitor minimal 12 inch 3. Processor minimal 2 core 4. RAM minimal 512 MB

5. Operating System: Windows XP/Windows 7/ Windows 8/LINUX

6. Web Browser: Chrome/Mozilla Firefox/ Xambro

7. Harddisk minimal tersedia 10 GB (free space) 8. LAN Card

9. Jumlah client mengikuti rasio 1:3 (1 client 3 peserta)

10. Cadangan minimal 10%

11. Headset/erarphoone (untuk ujian listening)

Jaringan internet dengan bandwidth minimal 1 Mbps

Jaringan area lokal (

Local Area Network

– LAN):

(72)

Prosedur Umum Pelaksanaan UNBK

Satuan pendidikan pelaksana UNBK menetapkan pembagian

tugas sesi untuk setiap peserta ujian beserta komputer

client

yang akan digunakan selama ujian

Proktor mengunduh

password

untuk setiap peserta ujian dari

server pusat

Proktor mengunduh token untuk satu sesi ujian

Peserta memasuki ruangan sesuai dengan sesi dan menempati

tempat duduk yang telah ditentukan

Proktor memastikan peserta ujian adalah peserta yang

terdaftar dan menempati tempat masing-masing

Proktor membagikan

password

kepada setiap peserta pada

(73)

Prosedur Umum Pelaksanaan UNBK

Peserta masuk ke dalam (

login

) sistem menggunakan

username

nomor peserta dan

password

yang dibagikan sebelumnya

Proktor mengumumkan token yang akan digunakan untuk sesi ujian

setelah semua peserta berhasil

login

ke dalam sistem

Peserta melaksanakan ujian sesuai dengan waktu yang ditentukan

Peserta meninggalkan ruangan secara bersama-sama setelah ujian

berakhir

Proktor melaporkan/mensinkronisasikan hasil ujian ke server pusat

Proktor mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan POS dalam

berita acara pelaksanaan UNBK

Proktor membuat dan mengirimkan berita acara pelaksanaan dan

(74)

Laporan Hasil UNBK

Laporan hasil UNBK untuk setiap individu pada

setiap sesi dilakukan oleh proktor dengan

melakukan sinkronisasi ke server pusat

Tim Teknis UNBK Pusat melakukan skoring dan

analisis

(75)

KRITERIA dan PENGUMUMAN KELULUSAN UN

Nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai

dengan 100 (seratus), dengan tingkat pencapaian kompetensi

lulusan dalam kategori sebagai berikut:

Sangat baik, 85

X

100;

Baik, 70

X

85;

Cukup, 55

X

70;

Kurang, X

55.

Nilai UKK dinyatakan lulus jika nilai gabungan teori dan praktik

kejuruan minimal 70 dengan pembobotan 30% teori dan 70%

praktik kejuruan;

Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Pusat mengumumkan kelulusan

(76)

PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan

berkoordinasi dengan dunia usaha/industri/asosiasi profesi

atau institusi pasangan yang terlibat dalam ujian Praktik

Kejuruan menyiapkan penerbitan sertifikat kompetensi;

Format, redaksi dan substansi yang tertuang dalam blangko

sertifikat kompetensi dapat disesuaikan berdasarkan

masukan dari dunia usaha/dunia industri atau institusi

pasangan;

(77)

PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI (2)

Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh dunia usaha/

industri/asosiasi profesi atau institusi pasangan

yang terlibat dalam ujian Praktik Kejuruan atau

Satuan Pendidikan dan ditandatangani oleh Penguji.

Bagi peserta uji

Lembaga Sertifikasi Profesi

Pihak Pertama

(LSP-P1) yang terlisensi, maka

(78)

N

o

Jenis Program

Volume

Rp

1

BANTUAN PERALATAN

E-PEMBELAJARAN

68 SMK

Rp.

280.000.000,-2

PENGADAAN PERALATAN UJIAN

ON-LINE

698 Unit

Server

Rp. 13.000.000,- /

Unit

3

PENGADAAN PERALATAN UJIAN

ON-LINE (SMK RUJUKAN)

698 Unit

Server

Rp. 13.000.000,- /

Unit

4

BANTUAN TEACHING FACTORY

40 SMK

Rp

400.000.000,-5

BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF

SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

Sesuai

usulan

Sesuai Usulan

6

BANTUAN TEMPAT UJI KOMPETENSI

100 SMK Rp.

75.000.000,-7

BANTUAN “BLENDED LEARNING”

BAHASA INGGRIS

200 SMK Rp

30.000.000,-PROGRAM BANTUAN SUBDIT

KURIKULUM TAHUN 2016

(79)

Terima Kasih

S

U

B

D

IT

K

U

R

IK

U

LU

Referensi

Dokumen terkait

Dari persfektif inilah terlihat perlunya dilakukan analisis keberlanjutan perikanan tangkap ikan cakalang di perairan Kabupaten Gorontalo untuk menentukan strategi

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa garapan karya tari kontemporer yang berjudul Takdir adalah sebuah karya

023/IKU-2018 WAKIL DEKAN BIDANG AKADEMIK FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM 71.29% KUNING. 024/IKU-2018 WAKIL DEKAN BIDANG AKADEMIK FAKULTAS

[r]

If all members use the MySpace layouts that are available on the sites, then they would make the whole community more interesting.. People are always navigating through sites,

Hasil kajian mendapati bahawa persepsi pelancong terhadap negeri Melaka sebagai destinasi pelancongan lestari adalah pada tahap kepuasan yang tinggi.. Ini menunjukkan bahawa

Pendidikan politik sangat penting bagi semua masyarakat Indonesia, maka dari itu pendidikan politik menjadi harapan bagi masyarakat luas untuk ditetapkan dalam

Le système de traitement des eaux usées doit permettre:.. D’évacuer les eaux traitées loin des sources