PROGRAM SUBDIT
KURIKULUM TAHUN 2016
M.Bakrun
Kasubdit Kurikulum
MELAKSANAKAN PENYUSUNAN BAHAN
PERUMUSAN, KOORDINASI, DAN
PELAKSANAAN KEBIJAKAN, NORMA,
STANDAR, PROSEDUR, KRITERIA,
BIMBINGAN TEKNIS DAN SUPERVISI,
FASILITASI PENJAMINAN MUTU DI
BIDANG KURIKULUM SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN.
a.
Penyusunan bahan perumusan, koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan di bidang kurikulum sekolah menengah kejuruan;
b.
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pembelajaran dan penilaian
pada sekolah menengah kejuruan;
c.
Penyusunan bahan fasilitasi penyelenggaraan
teaching factory
pada sekolah menengah kejuruan
;
d.
Penyusunan bahan fasilitasi pelaksanaan penjaminan mutu
di
bidang
pembelajaran dan penilaian
pada sekolah menengah
kejuruan;
e.
Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pembelajaran dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan; dan
f.
Pelaksanaan evaluasi dan laporan di bidang pembelajaran dan
penilaian pada sekolah menengah kejuruan.
f.
Penilaian
terhadap sekolah/madrasah secara
komprehensif yang diikuti dengan intervensi
untuk pengembangannya.
i. Penguatan kecakapan akademik siswa SMK
seperti
matematika
,
pemecahan masalah
dan
bahasa
untuk memenuhi kebutuhan
industri yang mensyaratkan penguasaan
keterampilan dasar;
k. Pengembangan
kurikulum
yang diselaraskan
dengan
kebutuhan lapangan kerja
berdasarkan masukan dari dunia usaha/dunia
industri;
NAWACITA.5. Meningkatkan kualitas hidup
manusia dan masyarakat Indonesia
3. Memperkuat kurikulum dan pelaksanaannya melalui:
a. Penguatan kurikulum yang memberikan
keterampilan abad ke 21;
b. Diversifikasi kurikulum agar siswa dapat
berkembang secara maksimal sesuai dengan
potensi, minat, dan kecerdasan individu;
c. Penyiapan guru untuk mampu melaksanakan
kurikulum secara baik;
d. Evaluasi pelaksanaan kurikulum secara ketat,
komprehensif, dan berkelanjutan;
e. Peningkatan peran serta guru dan pemangku
kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam
memberikan umpan balik pelaksanaan kurikulum di
tingkat kelas;
f. Penguatan kerjasama antara guru, kepala sekolah,
dan pengawas sekolah untuk mendukung
g. Pengembangan profesi berkelanjutan tentang praktek
pembelajaran di kelas untuk guru dan kepala sekolah;
h. Penyediaan dukungan materi pelatihan secara online
untuk membangun jaringan pertukaran materi
pembelajaran dan penilaian antar guru;
i. Peningkatan kualitas pembelajaran literasi, matematika,
dan sains sebagai kemampuan dasar yang dibutuhkan
dalam kehidupan keseharian dan dalam bermasyarakat,
yang dilakukan secara responsif gender; dan
j. Penguatan kurikulum tentang ketahanan diri seperti
perilaku hidup bersih dan sehat, kepedulian terhadap
lingkungan, kesehatan reproduksi, pengetahuan gizi
seimbang, dan pendidikan jasmani dengan tetap
mengedepankan norma-norma yang dianut masyarakat
Indonesia, serta penguatan kurikulum tentang
4. Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang
komprehensif dan kredibel melalui:
a. Peningkatan sistem penilaian pendidikan yang
komprehensif;
b. Peningkatan mutu, validitas, dan kredibilitas
penilaian hasil belajar siswa;
c. Penguatan mutu penilaian diagnostik dan
peningkatan kompetensi guru dalam bidang penilaian
di tingkat kelas;
d. Pemanfaatan hasil penilaian siswa untuk peningkatan
kualitas pembelajaran secara berkesinambungan;
e. Pemanfaatan hasil ujian untuk pemantauan dan
peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan;
IKK DALAM RENSTRA DIT PSMK
IKK 3.7
Jumlah SMK yang menerapkan kurikulum
yang berlaku
3102 (25%)
11,384
IKK 3.8
Jumlah bahan ajar SMK yang
disusun
355
IKK 3.9
Jumlah SMK yang menerapkan standar
penilaian pendidikan
187
12%
IKK 3.10
Jumlah SMK Rujukan
375
IKK 3.11
Jumlah SMK yang melaksanakan teaching
factory/technopark
200
IKK 3.14
Jumlah siswa yang melaksanakan praktik
kerja industri
1,527,200
IKK 3.16
Jumlah SMK yang melaksanakan
pembelajaran Kewirausahaan
100
IKK 3.18
Jumlah SMK Pariwissata/Kelautan yang
dikembangkan untuk mendukung poros
kemaritiman
140
IKK 3.19
Jumlah SMK Pertanian yang dikembangkan
untuk mendukung poros ketahanan pangan
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
DAN IMPLEMENTASI
Su
bd
it
Pe
m
be
la
ja
ra
n
1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
2. UU RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
4. PP 13/2015 tentang Perubahan Kedua Atas PP 19/2005
tentang SNP.
5. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
6. Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
7. Peraturan Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen
Nomor 5496/C/KR/2014 dan 7915/D/KP/2014 tentang
Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang Dikdas dan
Dikmen.
8. Keputusan Kepala Balitbang Kemdikbud Nomor 022/H/KR/
2015 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana
Kurikulum 2013.
TRISAKTI DAN NAWACITA
Visi:
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Visi:
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Misi ke-7:
Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Misi ke-7:
Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Nawacita ke 8 dan 9:
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat
restorasi sosial.
Nawacita ke 8 dan 9:
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat
restorasi sosial.
Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang
Kebudayaan):
1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai
pembentuk karakter bangsa.
2. Memperteguh kebhinekaan Indonesia dan
memperkuat restorasi sosial.
Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang
Kebudayaan):
1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai
pembentuk karakter bangsa.
Kerangka Strategis Kemdikbud
2015-2019
Menguatkan siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan
pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem
pendidikan.
Memberdayakan
pelaku budaya dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan.
Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian.
• Meningkatkan mutu
pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional
Pendidikan untuk
mengoptimalkan capaian Wajib Belajar 12 tahun.
• Meningkatkan ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang terpinggirkan.
• Fokus kebijakan didasarkan pada
percepatan peningkatan mutu dan akses untuk menghadapi persaingan global dengan
pemahaman akan
keberagaman, penguatan praktik baik dan inovasi.
Melibatkan publik dalam seluruh aspek
pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset dan bukti lapangan. Membantu penguatan
kapasitas tata kelola pada birokrasi
pendidikan di daerah. Mengembangkan
koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional.
Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan
birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan dalam tata kelola yang bersih, efektif dan efisien serta melibatkan publik.
Terbentuknya
insan
serta
ekosistem
Pendidikan dan Kebudayaan
yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong-royong.
STRATEGI 1
STRATEGI 1
STRATEGI 2
STRATEGI 2
STRATEGI 3
STRATEGI 3
Penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan
Peningkatan mutu dan akses
SASARAN PENERAPAN
KURIKULUM NASIONAL
Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam
menerapkan Kurnas, dan dalam tahap selanjutnya secara
mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks
kebutuhannya.
Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam
menerapkan Kurnas, dan dalam tahap selanjutnya secara
mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks
kebutuhannya.
Mengembangkan Kurikulum Nasional sebagai acuan minimum
di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam
kurikulum setiap sekolah.
Mengembangkan Kurikulum Nasional sebagai acuan minimum
di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam
kurikulum setiap sekolah.
1
1
3
3
Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung
kurikulum yang bermutu dan beragam.
Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung
kurikulum yang bermutu dan beragam.
4
4
Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum
daerah berbasis keunggulan lokal.
Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum
daerah berbasis keunggulan lokal.
2
2
5
5
Menumbuhkan Siswa sebagai warga negara Indonesia serta
bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa
melalui kurikulum nasional yang utuh.
AZAS PENGEMBANGAN
DAN PENERAPAN KURIKULUM NASIONAL
1. Kurikulum Nasional yang mendorong percepatan peningkatan mutu
sekolah, sekaligus mendukung pengembangan kurikulum sekolah.
2. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum mencakup
aspek pengembangan dokumen, kesiapan sekolah dan guru.
Pengembangan dan implementasi mengandung indikator proses
dan mekanisme monitoring dan evaluasi yang dikoordinasikan dan
dikomunikasikan secara rutin di dalam Kemdikbud.
3. Pengembangan dan implementasi kurikulum akan terus dilakukan
melalui penyebarluasan praktik terbaik dan inovasi di
sekolah-sekolah rintisan dan rujukan.
Praktik terbaik diimplementasikan pada skala luas sesuai peta
rencana implementasi.
4. Proses pengembangan kurikulum serta implementasinya dikerjakan
dengan melibatkan publik di seluruh tahapan.
PELIBATAN PUBLIK DALAM PROSES
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURNAS
Mendapatkan contoh dan model implementasi yang teruji
dalam praktik terbaik serta bukti lapangan.
Mendapatkan contoh dan model implementasi yang teruji
dalam praktik terbaik serta bukti lapangan.
Melakukan proses yang terbuka dan bertanggung-jawab
dalam pengembangan dan implementasi Kurikulum
Nasional dengan melibatkan seluruh pelaku di ekosistem
pendidikan.
Melakukan proses yang terbuka dan bertanggung-jawab
dalam pengembangan dan implementasi Kurikulum
Nasional dengan melibatkan seluruh pelaku di ekosistem
pendidikan.
Memfasilitasi masukan publik sehingga terarah dan efektif,
berfokus pada harapan dan pengalaman dalam konteks
Indonesia yang beragam.
Memfasilitasi masukan publik sehingga terarah dan efektif,
berfokus pada harapan dan pengalaman dalam konteks
Indonesia yang beragam.
TUJUAN
TUJUAN
Dilakukan di berbagai tempat di Indonesia (representasi
kawasan geografis, pengaruh, tingkat pendidikan), seluruh
proses dikomunikasikan terbuka lewat kanal dan
mekanisme Kemdikbud.
Dilakukan di berbagai tempat di Indonesia (representasi
kawasan geografis, pengaruh, tingkat pendidikan), seluruh
proses dikomunikasikan terbuka lewat kanal dan
mekanisme Kemdikbud.
Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik
kunci yang dibutuhkan dalam beberapa seri diskusi publik
maupun bentuk lain.
Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik
kunci yang dibutuhkan dalam beberapa seri diskusi publik
maupun bentuk lain.
Peserta diskusi terdiri atas undangan, namun sebagian
kegiatan akan bersifat terbuka bagi yang ingin mendaftar
dan yang memiliki kontribusi sesuai dengan tema diskusi.
Peserta diskusi terdiri atas undangan, namun sebagian
kegiatan akan bersifat terbuka bagi yang ingin mendaftar
dan yang memiliki kontribusi sesuai dengan tema diskusi.
KERANGKA
DASAR
KERANGKA
SKEMA PERSIAPAN SEKOLAH
Kapasitas
sekolah Definisi
Rujukan
Menerapkan
Mengembangk an
Siap
Menerapkan
Mengembangk an
Belum siap
Menerapkan
Mengembangk an
Conto h:
Pelibatan sekolah rujukan untuk ikut
mendampingi sekolah lainnya dalam
rangka percepatan peningkatan
kesiapan sekolah.
Pelibatan sekolah rujukan untuk ikut
mendampingi sekolah lainnya dalam
rangka percepatan peningkatan
kesiapan sekolah.
Kesiapan sekolah didorong secara
kontinu melalui berbagai metode
komprehensif dengan skema
persiapan sekolah yang lengkap.
Kesiapan sekolah didorong secara
kontinu melalui berbagai metode
komprehensif dengan skema
persiapan sekolah yang lengkap.
1
1
3
3
Berbagai bentuk
assessment
kesiapan
sekolah (termasuk guru) serta tingkat
kapasitas sekolah dalam penerapan
Kurnas, yang terintegrasi dengan
bentuk
assessment
lain yang sudah
ada.
Berbagai bentuk
assessment
kesiapan
sekolah (termasuk guru) serta tingkat
kapasitas sekolah dalam penerapan
Kurnas, yang terintegrasi dengan
bentuk
assessment
lain yang sudah
ada.
2
2
Catatan:
1.Di luar skema ini, peningkatan kapasitas Kepsek/Guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong kesiapan sekolah untuk menerapkan kurikulum nasional serta pengembangan berkelanjutan.
2.Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan kurikulum nasional.
Tahun
Pelajaran
Sekolah yang
Disiapkan
Target
2015/2016
6%
16 991 Sekolah Rintisan (Ex
sekolah sasaran dan mandiri K13
+ sekolah yang lulus verifikasi)
2016/2017
19%
Sekolah lainnya*
2017/2018
35%
Sekolah lainnya*
2018/2019
40%
Seluruh sekolah sudah
implementasi
Tahap
Implementa
si:
Kriteria sekolah
PROSES PENGEMBANGAN
DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM NASIONAL
PROSES PENGEMBANGAN
DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM NASIONAL
KURIKULUM
PROSES KONTINU IMPLEMENTASI
KURIKULUM NASIONAL
evaluasi dan masukan publikPROSES PERBAIKAN;
Berdasarkan evaluasi dan masukan publik
Pengembangan:
•Nilai-nilai kebangsaan
•Pendidikan karakter terintegrasi
•Keterampilan bernalar
•Penilaian otentik
(menyeluruh dari proses sampai output) Pengembangan:
•Nilai-nilai kebangsaan
•Pendidikan karakter terintegrasi
•Keterampilan bernalar
•Penilaian otentik
(menyeluruh dari proses sampai output)
PELIBATAN PUBLIK
(PRAKTISI FORMAL DAN NONFORMAL),
AKADEMISI DAN PENGAMAT, DUNIA USAHA/
TAHAPAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM NASIONAL
Tahapan implementasi Kurikulum Nasional dengan
pendampingan sekolah dan pengimbasan dari sekolah rintisan.
Juli
•Ragam model pengembangan kapasitas sekolah secara reguler berbasis
kompetensi & konteks wilayah
•Persiapan sekolah rintisan K-13
•Program pengembangan yang holistik untuk daerah khusus, termasuk 3T
•Ragam model pengembangan kapasitas sekolah secara reguler berbasis
kompetensi & konteks wilayah
•Persiapan sekolah rintisan K-13
•Program pengembangan yang holistik untuk daerah khusus, termasuk 3T
PROSES PENGEMBANGAN
DOKUMEN KURIKULUM NASIONAL
PENDAMPINGAN DAN OTORISASI
PENDAMPINGAN DAN OTORISASI
PENGEMBANGAN OPSI
TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA & GURU
SERTA MATERI AJAR BERMUTU
PENGEMBANGAN OPSI
TEMPLATE SILABUS, BUKU SISWA & GURU
SERTA MATERI AJAR BERMUTU
SILABUS SILABUS
RPP RPP
MATERI & ALAT AJAR
MATERI & ALAT AJAR
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis,
Konseptual) KERANGKA DASAR
KURIKULUM (Filosofis, Yuridis,
Konseptual)
PROSES STANDAR ISISTANDAR ISI PENILAIANSTANDAR STANDAR PENILAIAN
KURIKULUM
NASIONAL
KEMDIKBUD
SEKOLAH
KURIKULUM
TINGKAT
DAERAH DAN
SEKOLAH
(pilihan,
terintegrasi
dengan
REVISI PRINSIP PENILAIAN
UNTUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016
REVISI PRINSIP PENILAIAN
UNTUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Dilakukan oleh Pendidik selama Proses dan Akhir Pembelajaran;
Tujuan Penilaian, penekanan pada:
o
Formatif
(Membentuk karakter dan perilaku, menjadikan pembelajar
sepanjang hayat –
To Drive Learning
, dan terampil).
o
Diagnostik
(Melihat perkembangan siswa dan feedback-koreksi
pembelajaran).
o
Sumatif
(Mengukur capaian yang didapat oleh siswa dari hasil
belajar).
Ranah yang dinilai tidak hanya Pengetahuan dan Keterampilan,
melainkan juga Sikap.
Proses Penilaian: Lebih sederhana, terjangkau untuk dilakukan, tidak
menjadi beban bagi guru/siswa, tapi tetap mengutamakan prinsip dan
kaidah penilaian.
Penilaian Mencakup:
o
Penilaian Formatif
(Formative Assessment)
: Titik berat pada proses,
hasilnya menjadi umpan balik bagi perbaikan pembelajaran,
o
Penilaian Sumatif
(Summative Assessment)
: Titik berat pada tingkat
capaian hasil pembelajaran;
PERSIAPAN
PENATAAN ULANG SPEKTRUM KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
LANGKAH PENATAAN
SPEKTRUM
1. Bidang Keahlian
Kumpulan Program Keahlian yang memiliki kesamaan
karakteristik dan memerlukan dasar bidang kajian yang sama.
2. Program Keahlian
Kumpulan Paket Keahlian yang memiliki kesamaan
karakteristik dasar-dasar keahlian/pekerjaan/tugas.
3. Paket Keahlian
Satuan program pendidikan dan pelatihan yang didasarkan
atas tugas-tugas pada jabatan/pekerjaan tertentu, dengan
durasi satuan pendidikan menengah 3 atau 4 tahun.
Pada setiap Paket Keahlian yang dibuka, SMK dapat
mengkhususkan kompetensi tertentu (konsentrasi keahlian)
sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja terkait,
tanpa mengabaikan kemampuan dasar keahlian yang
bersangkutan.
STRUKTUR SPEKTRUM KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
1. Dasar dan acuan pengembangan dan peningkatan
mutu, relevansi, dan daya saing lulusan SMK/MAK
(nasional, regional dan internasional).
2. Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan pada SMK/MAK merupakan acuan dalam:
a. Pembukaan dan penyelenggaraan bidang/
program/paket keahlian;
b. Pengembangan kurikulum, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian pendidikan dan
pelatihan;
c. Penentuan tingkat efektivitas dan relevansi
pendidikan dan pelatihan pada SMK/MAK, dan
d. Pelaksanaan akreditasi SMK/MAK.
1. Membentuk lulusan menguasai satu jenis jabatan
pekerjaan (profesi/ keahlian) formal yang berjenjang,
pengalaman belajar atau skill yang diperoleh bermakna
untuk hidup mandiri dan atau melanjutkan pendidikan,
lapangan kerja lulusan terdeskripsikan secara jelas
dan spesifik.
2. Ruang lingkup kompetensi mengacu kepada standar
kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dan diakui,
dikemas dengan memperhatikan rambu-rambu KKNI.
3. Memerlukan waktu tatap muka terstruktur untuk
program kejuruan/ peminatan (C1, C2, C3)
2996 jp @ 45
menit untuk program 3 tahun
atau
4724 jp @ 45 menit
untuk program 4 tahun
.
4. Perbedaan muatan kompetensi kejuruan (C2 dan C3)
dengan Paket Keahlian lainnya dalam satu Program
Keahlian minimal 35 %, dilihat dari bobot beban belajar.
5. Mempertimbangkan tahapan dan perkembangan fisik
maupun psikologis peserta didik.
REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/PAKET KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
SEBELUMNYA
NO.
BIDANG KEAHLIAN
KEAHLIAN
PROGRAM
KEAHLIAN
PAKET
1.
Teknologi dan Rekaysa
18
62
2.
Teknik Informasi dan
Komunikasi
3
7
3.
Kesehatan
2
6
4.
Agribisnis dan Agroteknologi
6
16
5.
Perikanan dan Kelautan
3
8
6.
Bisnis dan Manajemen
3
5
7.
Pariwisata
4
7
8.
Seni Rupa dan Kriya
2
10
9.
Seni Pertunjukan
5
7
BIDANG/PROGRAM/PAKET KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
YANG ADA PERUBAHANNYA
NO.
BIDANG KEAHLIAN
KEAHLIAN
PROGRAM
KEAHLIAN
PAKET
1.
Teknologi dan Rekaysa
18
61
2.
Teknik Informasi dan
Komunikasi
2
5
3.
Kesehatan
5
6
4.
Agribisnis dan Agroteknologi
7
19
5.
Kemaritiman
1
4
6.
Bisnis dan Manajemen
4
5
7.
Pariwisata
5
7
8.
Seni
8
19
REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/PAKET KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
HASIL PENATAAN
NO. BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN Keterangan
1. Teknologi dan
Rekaysa - - Tetap 2. Teknik Informasi
dan Komunikasi
Audio Visual 8.8.1 Produksi dan Siaran
Program Radio dan TV
8.8.2. Fotografi dan Film
Dipindah ke Bidang Seni
3. Kesehatan 3.3 Teknologi Laboratorium Medik
3.3.1Teknologi Laboratorium Medik
Tambahan program dan paket keahlian
4. Agribisnis dan Agroteknologi
4.5 Mekanisasi Pertanian 4.7. Agribisnis
Sumberdaya perairan
4.5.2 Mekanisasi Pertanian 4.7.1
4.7.2 4.7.3
• Paket Keahlian TTA dan Alat mesin Pertanian Digabung
• Ditambah Program Agribisnis Sumberdaya perairan yg sebelumnya bagian dari Bidang perikanan dan Kalautan
5. Kemaritiman Sebelumnya namanya Bidang Perikanan dan
Kelautan 6.3.1 Perbankan
6.3.2 Perbankan Syariah
Pemisahan yg dulunya Program keuangan, mjd Program Akuntansi dan Perbankan
7. Pariwisata 7.1 Perhotelen 7.2 Usaha Jasa Pariwisata
7.1.1 Akomodasi perhotelan
7.2.1 Usaha Perjalanan Wisata
Sebelumnya berupa Paket Keahlian, dengan bidang program keahlian Kepariwisataan
RANCANGAN
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 2 2 4 Matematika 4 4 4 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 4 4 3 3 - -6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3 Kelompok B
7 Seni Budaya 3 3 - - -
-8 Kewirausahaan - - 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -Jumlah A dan B 24 24 22 22 16 16 Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Simulasi Digital 3 3 - - -
-11 12
C2. Dasar Program Keahlian 13
14 15
C3. Paket Keahlian 16
17 18 19
20 Pengembangan Produk Kreatif - - 3 3 3 3
MATA PELAJARAN DASAR BIDANG KEAHLIAN
No
.
Bidang Keahlian
Mata Pelajaran
1
2
3
1.
Teknologi &
Rekayasa
Simdig Fisika
Kimia
2.
TIK
Simdig Fisika-Kimia
Sistem
Komputer
3.
Kesehatan
Simdig Fisika
Biokimia
4.
Agribisnis dan
Agroteknologi
Simdig Fiska-Kimia
Biologi
5.
Kemaritiman
Simdig Fisika-Kimia
Biologi
6.
Bisnis dan
Manajemen
Simdig
(Pengantar)
Ekonomi
Bisnis
(Pengantar)
Administrasi
7.
Pariwisata
Simdig (Pengantar)
Pariwisata
IPA Terapan
MINGGU EFEKTIF DAN JUMLAH
JAM PELAJARAN KEJURUAN/PEMINATAN
Kelas/
Semester
Terstruktur
JP
Minggu
Efektif
Jumlah JP
Per Kelas
Keseluruhan
Jumlah JP
X
1
26
18
468
2996
2
26
18
468
XI
1
27
18
486
2
27
18
486
XII
1
32
18
576
2
32
16
512
XIII
1
48
18
864
4724
PROGRAM PENDIDIKAN 4 TAHUN
Dasar Pengembangan
PP Nomor 17 Tahun 2010 (jo. PP Nomor 66 Tahun
2010), tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 78:
(3) SMK dan MAK dapat terdiri atas 3 (tiga)
tingkatan kelas, yaitu kelas 10 (sepuluh), kelas
11 (sebelas), dan kelas 12 (dua belas), atau
terdiri atas 4 (empat) tingkatan kelas yaitu
kelas 10 (sepuluh), kelas 11 (sebelas), kelas
12 (dua belas), dan kelas 13 (tiga belas)
1. Mengakomodasi kebutuhan dunia kerja
(DU-DI:
a. Jabatan di atas operator/pelaksana.
b. Kedewasaan usia biologis
(maturity
age).
2. Memenuh tuntutan ketuntasan dan
keutuhan kompetensi keahlian, tidak
cukup dengan durasi 3 tahun.
Tujuan
Pengembangan
Karakteristik
1. Merupakan satuan program 4 tahun utuh, bukan 3
+ 1.
2. Berdasarkan tuntutan penguasan keutuhan dan
ketuntasan kompetensi paket keahlian.
Dihargai (Sertifikasi) lebih dari lulusan program 3
tahun.
3. Dapat berupa pemfusian
(blended)
dari lintas
keahlian yang ada.
4. Diselenggarakan bersama Institusi Pasangan
(DU-DI) mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian/sertifikasi.
5. Tidak terkait dengan status sekolah (UPT) 4
tahun.
1.Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
2.Kompetensi kejuruan (C2 dan C3) mengacu
pada SKK yang berlaku di dunia kerja
bersangkutan.
3.Setiap paket keahlian dikembangkan
berdasarkan SKK yang berlaku di dunia
kerja: Standar Internasional/ Regional,
SKKNI, Standar Industri, Standar Asosiasi/
Komunitas.
a. Mengkaji keberadaan Paket Keahlian:
1) kesempatan kerja bagi lulusan dan
perkembangannya, termasuk peluang
berwirausaha dan pengembangan karir.
2) kelayakan sebagai program pendidikan 3
atau 4 tahun pada tingkat dikmen
berdasarkan kompetensi yang harus
dikuasai.
3) perbedaan KD minimal 35% dibandingkan
Paket Keahlian lainnya dalam satu Program
Keahlian.
b. Melalui pertimbangan yang sama, boleh jadi
akan lahir Paket Keahlian baru yang belum ada
pada spektrum yang berlaku.
Penataan Spektrum
2. Penamaan Paket Keahlian
a. empiris: terutama terkait dengan
pengakuan dunia kerja dalam rangka
pemasaran lulusan, image masyarakat,
mewakili kompetensi kejuruan yang
terkandung dan mudah dikenali.
b. Sosial: normatif.
c. akademis: dapat dipertanggungjawabkan.
3. Posisi Paket Keahlian pada Program Keahlian
Jika hasil analisis keberadaan suatu Paket
Keahlian pada suatu Program Keahlian dan
PELAKSANAAN KURIKULUM
2013
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
DESAIN INDUK
E
PENDAMPINGAN
PENDAMPINGAN
F
F
MONITORING DAN EVALUASI
(Pelatihan,
Pendampingan dan Pelaksanaan)
MONITORING DAN EVALUASI
(Pelatihan,
Pendampingan dan Pelaksanaan)
Jumlah sekolah | siswa | guru | rombel
Jumlah sekolah | siswa | guru | rombel
Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal |
Kesiapan Materi Pelatihan
Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal |
Kesiapan Materi Pelatihan
Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal |
Kesiapan Materi Pendampingan
Sasaran | Mekanisme | Pembiayaan | Jadwal |
Kesiapan Materi Pendampingan
KRITERIA PEMILIHAN SEKOLAH DAN
INSTRUKTUR
KRITERIA PEMILIHAN SEKOLAH DAN
INSTRUKTUR
C
C
G
G
ANGGARAN
ANGGARAN
RANCANGAN UMUM PELAKSANAAN K13 TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
RANCANGAN UMUM PELAKSANAAN K13 TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
A
40
Tahapan Implementasi Kurikulum 2013
B
41
43
N
o
Sekol
ah
Tahun Pelajaran
2015/2016
Tahun pelajaran
2016/2017
Jumlah
Sekola
h
(25%)
Rintisa
n
Mandi
ri
Jumlah
Kuota
Usulan
Masuk
1 SMK
1.000
499
1.499
1.606
941
3.105
Sekolah Pelaksana K13 Tahun Pelajaran 2016/2017
Batas akhir pengusulan 15 Februari 2016
1. Akreditasi A, minimal B bagi kabupaten/kota tidak memiliki
berakreditasi A
2. Tersedia guru untuk semua kelas/mata pelajaran
3. Jumlah ruang kelas sesuai dengan jumlah rombongan belajar
4. Representasi wilayah pada kabupaten/kota
Kriteria Instruktur
No Unsur Kriteria Umum Level
1 Tim pengembang kurikulum
1. Penulis KI, KD, Silabus, dan pedoman tematik/ mapel
2. Penulis pedoman penilaian
3. Penulis buku teks tematik/pelajaran
IN, IP
2 Praktisi Pendidikan 1. Guru
2. Kepala sekolah 3. Pengawas
4. Pegiat pendidikan
IN, IP, IK, SS
3 Akademisi 1. Dosen LPTK (rekomendasi Puskurbuk) 2. Widyaiswara P4TK
3. Widyaiswara LPMP IN, IP, IK
4 Manajemen 1. Direktorat 2. Puskurbuk 3. Puspendik
4. Dinas pendidikan 5. LPMP
IN= Instruktur Nasional
IP= Instruktur Provinsi
Jadwal Implementasi K13
Persiapan
Pelatihan IN, IP, IK dan SS
Agustus-Desember
Maret - Juni
Januari - Februari
Pelatihan
1 Instruktur Nasional
2 Instruktur Provinsi
3 Instruktur Kab/kota/CLUSTER
4 Sekolah Sasaran
Sekolah Sasaran dan Materi 1 Seleksi sekolah sasaran 2 Seleksi Instruktur (Nasional/
Prov/Kab/kota)
3 Bahan Pelatihan dan Pendampingan
4 Jenjang Pelatihan dan Pendampingan
5 Sistem Monitoring
Monitoring, dan evaluasi
Pelaksanaan Pendampingan di
Sekolah Sasaran
Pelaksanaan Pendampingan di
Sekolah Sasaran
1. Buku guru dan siswa 2. Pelatihan
C
46
47
(Blokgrand ke SMK cluster
oleh LPMP) Instrukt
ur Kab/
Sekolah Jumlah
1 SMK
1,606
160
44,968
1,606
46,574
19,058
360
148
Alternatif:
1. Pelatihan sasaran dilaksanakan di LPMP
48
Jenjang dan Jadwal Pelatihan
Minggu II Maret
Peserta Tim
Pengembang
Peserta TPK Provinsi Tempat Region
Anggar
an Direktorat
Minggu II April – II Mei
Peserta TPK Kab/ kota
Minggu III April – IV Juni Peserta TPK Kab/kota Tempat LPMP/Sekolah
Induk Anggara
n
LPMP
IN =INSTRUKTUR
NASIONAL
IP = INSTRUKTUR
PROPINSI
IK = INSTRUKTUR
KAB/CLUSTER
D
49
50
Tahap Pendampingan
Peserta Guru Sekolah Sasaran
Tempat LPMP/Sekolah Induk
Anggaran LPMP
InstrukturPesertaIK Seluruh Guru Sekolah Sasaran
PEDOMAN UJI KOMPETENSI
KEAHLIAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Subdit Kurikulum
Direktorat Pembinaan SMK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ACUAN NORMA
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun
2015 tentang Penilaian Pemerintah melalui Ujian Nasional dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan melalui Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau
yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sedejarat
Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0034/P/
BSNP/XII/2015 tentang Prosedur Operasi Standar Penyenggaraan
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016.
Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan
RANCANGAN SISTEM PENILAIAN TERINTEGRASI DI SMK
UKK
SertifikasiSASARAN
Terlaksananya
kegiatan
sertifikasi
kompetensi bagi siswa SMK melalui
serangkaian kegiatan uji kompetensi yang
dilaksanakan secara efektif, efisien dan
terukur dalam rangka percepatan pengakuan
sertifikasi kompetensi melalui Ujian Nasional
Terlaksananya sertifikasi seluruh peserta
BENTUK UKK
Ujian
Teori
Kejuruan
dilaksanakan
menggunakan 2 (dua)
media, yaitu : CBT&PBT
Ujian Praktik Kejuruan
dilaksanakan
dalam
bentuk proyek/ penugasan
yang soalnya disusun oleh
Direktorat
Pembinaan
SMK bersama-sama Dunia
Usaha/ Industri;
Ujian Praktik Kejuruan
juga dalam bentuk skema
sertifikasi yang ditetapkan
oleh LSP P1 terlisensi oleh
BNSP.
COMPUTER BASED
TEST
PAPER BASED TEST
PERANGKAT UJI
Kisi-kisi soal Teori Kejuruan (KST)
Kisi-kisi soal Praktik Kejuruan (KSP)
Instrumen Verifikasi Tempat Uji (InV)
Soal Teori Kejuruan (STK)
Soal Praktik Kejuruan (SPK)
ALUR PENYELENGGARAAN UKK
Menyiapkan aplikasi UNBK
Menetapkan data peserta UN Pendataan peserta didik
Menyiapkan Perangkat Uji Kompetensi dan
Pedoman UKK
Melaksanakan sosialisasi UKK
Verifikasi TUK
Mengumumkan hasil UKK
Menggandakan dan mendistribusikan soal
Melaksanakan ujian teori
Memindai dan menskor nilai UKK
Mengirimkan nilai UKK
Mendistribusikan master soal
SM
K
Melaksanakan UKK Mengirimkan nilai
JADWAL PELAKSANAAN UJIAN
Ujian Praktik:
16 Februari – 31 Maret 2016
Ujian Teori Kejuruan :
PBT (UN Berbasis Kertas)
7 April 2016 (utama)
07.30 - 09.30
14 April 2016 (susulan) 07.30 - 09.30
CBT (UN Berbasis Komputer)
7 April 2016 (utama)
sesi 1 (07.30 - 09.30), sesi 2 (10.30 -
12.30), sesi 3 (14.00 - 16.00)
Panitia UN Tingkat Provinsi melaksanakan Ujian
Kompetensi Keahlian
PERSIAPAN UKK
KERJASAMA DENGAN DUNIA
INDUSTRI
KETENTUAN UKK
Penggandaan dan pengiriman bahan ujian teori kejuruan
berbasis kertas dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan ujian praktik dan ujian
teori diatur tersendiri oleh Direktorat Pembinaan SMK,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Khusus bagi SMK program 4 tahun, ujian teori dilaksanakan
pada tahun ke-3 dan praktik kejuruan dilaksanakan pada
tahun ke-4.
Gabungan antara nilai Ujian Praktik Kejuruan dan nilai Ujian
Teori Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai Praktik
dan 30% untuk nilai Teori;
Kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan ditetapkan
PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN
Ujian Praktik Kejuruan dapat dilaksanakan di industri dan/
atau di SMK yang setelah dinyatakan layak sebagai Tempat
Uji Kompetensi (TUK);
Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan
menyiapkan bahan, peralatan, dan alat/komponen
penunjang ujian Praktik Kejuruan;
Oleh karena Soal Praktik merupakan kompetensi minimal
maka Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan
bersama-sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri
(DUDI)/Institusi
Pasangan
dapat
menambah
atau
memodifikasi soal dengan kriteria yang lebih tinggi;
Bagi SMK yang telah ditetapkan sebagai LSP-P1 terlisensi,
PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN (2)
Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan dapat
menggunakan 3 paket soal Praktik yang tersedia atau memilih
di antara ketiga paket yang sesuai dengan ketersediaan
peralatan dan bahan, sedangkan yang ditugaskan atau
dikerjakan oleh peserta uji hanya satu paket dari ketiga paket
tersebut;
Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan dapat
memberikan soal Praktik Kejuruan kepada peserta uji sebelum
pelaksanaan ujian;
Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan
PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK KEJURUAN
(3)
Pelaksana Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan
yang telah melaksanakan uji kompetensi sertifikasi
sebelum
jadwal penyelenggaraan ujian nasional
dapat diakui sebagai pelaksanaan ujian praktik
kejuruan dengan kriteria :
Dilaksanakan di LSP-P1 SMK atau dilaksanakan PTUK
Nasional
Menggunakan skema sertifikasi yang telah disetujui oleh
BNSP
No
.
Kegiatan
Pelaksanaan
Tanggal
1
Ujian Praktik Kejuruan
16 Pebruari – 31 Maret
2016
2
Pengiriman Nilai dari sekolah
ke Kab/Kota
Paling lambat 16 April
2016
3
Pengiriman nilai dari Kab/Kota
ke Provinsi
Paling lambat 23 April
2016
4
Pengiriman Nilai dari Provinsi
ke Pusat
Paling lambat 30 April
2016
PELAKSANAAN UJIAN TEORI KEJURUAN
Bentuk ujian
Paper Based Test (Berbasis Kertas)
Computer Based Test (Berbasis Komputer)
JADWAL UTK BERBASIS KERTAS
No.
Hari dan Tanggal
Pukul
Mata Pelajaran
UN Utama
UN Susulan
1
Senin, 4 April
2016
Senin, 11 April
2016
07.30-
09.30
Bahasa Indonesia
2
Selasa, 5 April
2016
Selasa, 12
April 2016
07.30-
09.30
Matematika
3
Rabu, 6 April
2016
Rabu, 13 April
2016
07.30-
09.30
Bahasa Inggris
No. Hari dan Tanggal
Pukul
Mata Pelajaran
Sesi
1
Senin, 4 April 2016
07.30-09.30
Bahasa Indonesia
Sesi-1
10.30-12.30
Bahasa Indonesia
Sesi-2
14.00-16.00
Bahasa Indonesia
Sesi-3
2
Selasa, 5 April 2016
07.30-09.30
Matematika
Sesi-1
10.30-12.30
Matematika
Sesi-2
14.00-16.00
Matematika
Sesi-3
3
Rabu, 6 April 2016
07.30-09.30
Bahasa Inggris
Sesi-1
10.30-12.30
Bahasa Inggris
Sesi-2
14.00-16.00
Bahasa Inggris
Sesi-3
4
Kamis, 7 April 2016
07.30 - 09.30
Ujian Teori Kejuruan
Sesi-1
10.30-12.30
Ujian Teori Kejuruan
Sesi-2
14.00-16.00
Ujian Teori Kejuruan
Sesi-3
No.
Hari dan
Tanggal
Pukul
Mata Pelajaran
Sesi
1
Senin, 11 April 2016
07.30-09.30
Bahasa Indonesia
Sesi-1
10.30-12.30
Matematika
Sesi-2
2
Selasa, 12 April
2016
07.30-09.30
Bahasa Inggris
Sesi-1
10.30-12.30
Teori Kejuruan
Sesi-2
PERSYARATAN PELAKSANA UNBK
Menyediakan petugas laboratorium komputer (1 minimal 1 proktor
dan 1 teknisi)
Server (Utama dan Cadangan)
Client (Utama dan cadangan)
1. PC/Tower/Desktop (bukan Laptop)
2. Processor 4 core dengan clock rate minimal 400 MHz
3. RAM 8 Gb, DDR 3 4. Hardsik 250 GB
5. Operating System (64 bit): Windows Server/ Windows 8/Windows 7/Linux Ubuntu 14.04 6. LAN CARD, 2 unit
7. UPS (tahan 15 menit)
8. Jumlah Server mengikuti rasio 1 : 40 (1 server maskimal 40 client)
9. Cadangan 1 server
1. PC atau laptop
2. Monitor minimal 12 inch 3. Processor minimal 2 core 4. RAM minimal 512 MB
5. Operating System: Windows XP/Windows 7/ Windows 8/LINUX
6. Web Browser: Chrome/Mozilla Firefox/ Xambro
7. Harddisk minimal tersedia 10 GB (free space) 8. LAN Card
9. Jumlah client mengikuti rasio 1:3 (1 client 3 peserta)
10. Cadangan minimal 10%
11. Headset/erarphoone (untuk ujian listening)
Jaringan internet dengan bandwidth minimal 1 Mbps
Jaringan area lokal (
Local Area Network
– LAN):
Prosedur Umum Pelaksanaan UNBK
Satuan pendidikan pelaksana UNBK menetapkan pembagian
tugas sesi untuk setiap peserta ujian beserta komputer
client
yang akan digunakan selama ujian
Proktor mengunduh
password
untuk setiap peserta ujian dari
server pusat
Proktor mengunduh token untuk satu sesi ujian
Peserta memasuki ruangan sesuai dengan sesi dan menempati
tempat duduk yang telah ditentukan
Proktor memastikan peserta ujian adalah peserta yang
terdaftar dan menempati tempat masing-masing
Proktor membagikan
password
kepada setiap peserta pada
Prosedur Umum Pelaksanaan UNBK
Peserta masuk ke dalam (
login
) sistem menggunakan
username
nomor peserta dan
password
yang dibagikan sebelumnya
Proktor mengumumkan token yang akan digunakan untuk sesi ujian
setelah semua peserta berhasil
login
ke dalam sistem
Peserta melaksanakan ujian sesuai dengan waktu yang ditentukan
Peserta meninggalkan ruangan secara bersama-sama setelah ujian
berakhir
Proktor melaporkan/mensinkronisasikan hasil ujian ke server pusat
Proktor mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan POS dalam
berita acara pelaksanaan UNBK
Proktor membuat dan mengirimkan berita acara pelaksanaan dan
Laporan Hasil UNBK
Laporan hasil UNBK untuk setiap individu pada
setiap sesi dilakukan oleh proktor dengan
melakukan sinkronisasi ke server pusat
Tim Teknis UNBK Pusat melakukan skoring dan
analisis
KRITERIA dan PENGUMUMAN KELULUSAN UN
Nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai
dengan 100 (seratus), dengan tingkat pencapaian kompetensi
lulusan dalam kategori sebagai berikut:
Sangat baik, 85
X
100;
Baik, 70
X
85;
Cukup, 55
X
70;