• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362011045 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362011045 BAB III"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk

mendeskripsikan topik dan rumusan masalah akan diteliti. Penelitian kualitatif

sendiri adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memahami

fenomena-fenomena tentang apa yang sedang subjek penelitian alam secara

menyeluruh dan dengan menggunakan deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan menggunakan berbagai

metode ilmiah (Moleong, 2007:6).

Menurut Danim karakteristik penelitian kualitatif adalah, merupakan

kumpulan ilmu-ilmu lunak, fokus penelitian merupakan hal yang kompleks dan

luas, penelitian dilakukan secara holistik dan menyeluruh, penelitian subjektif dan

menggunakan perspektif emik, penalaran dialiktik-induktif, basis pengetahuan

pada makna dan temuan, mengembangkan dan membangun teori, sumbangsih

pada tafsiran, komunikasi dan observasi, elemen dasar analisis pada kata-kata,

adanya interpretasi individu, dan keunikan (Ardianto, 2010:59).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

deskriptif. Jenis penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau

suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nasir, 1999).

3.2 Lokasi Penelitian

Tempat dan waktu penelitian yang akan peneliti lakukan adalah di

Sekretariat PAVESA yang berada di Jl. Langensuko No. 137 Salatiga untuk

mendapatkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti. Kenapa memilih

PAVESA karena PAVESA adalah organisasi Vespa pertama dan tertua di

(2)

3.3Unit Amatan dan Unit Analisis

Penentuan unit amatan dan unit analisa sangat penting dilakukan agar jelas

satuan analisis dan siapa yang hendak diteliti. Perumusan yang jelas akan

mempermudah dalam pengumpulan data. Unit amatan adalah sesuatu yang

dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau

menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw, 2003: 178). Dalam penelitian ini

yang dijadikan unit amatan adalah pengurus dan anggota organisasi PAVESA.

Satuan analisis adalah keberadaan atau populasi yang terhadapnya dibuat

kesimpulan atau kerampatan empirik (Ihalauw, 1994: 29). Berdasarkan

pengertian tersebut maka unit analisa penelitian ini adalah pola komunikasi

organisasi PAVESA dalam manajemen konflik.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Tahap-tahap dalam pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Observasi.

Dalam tahap ini yang dilakukan peneliti adalah melakukan

pengamatan langsung ke lapangan atau kedalam organisasi tersebut

untuk melihat bagaimana komunikasi dan interaksi antar satu

dengan anggota lain yang ada. Observasi kualitatif tidak dibatasi

oleh kategori-kategori pengukuran dan tanggapan yang telah

diperkirakan sebelumnya (Adler dan Adler, 2009). Proses observasi

terdiri dari beberapa tahap, yaitu persiapan, memasuki lingkungan

penelitian, memulai interaksi, pengamatan dan pencatatan, serta

menyelesaikan tugas lapangan (Gulo, 2002).

2. Tahap Wawancara Mendalam (In Depth Interview).

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data di lokasi. Menurut

Yuswadi (Bungin, 2004), wawancara mendalam merupakan suatu

(3)

bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan

gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Dalam tahap ini,

peneliti akan mengumpulkan data melalui wawancara langsung

secara mendalam kepada narasumber/informan kunci seperti ketua,

pengurus dan anggota.

3. Studi Pustaka.

Setelah data diperoleh dari lapangan, melalui studi pustaka akan

memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang

pernah terjadi untuk penguat data observasi dan wawancara dalam

memeriksa keabsahan data, membuat interpretasi dan penarikan

kesimpulan.

3.4.2 Jenis Data

Dalam suatu penelitian, data terdiri dari dua jenis, yaitu:

Pertama, data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama, dari

individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang

biasa dilakukan peneliti (Waluya, 2007). Kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini adalah berupa pedoman pertanyaan untuk mencapai

tujuan penelitian. Hal ini juga diungkapkan oleh (Nawawi, 1983) bahwa

data primer adalah data autentik atau data langsung dari tangan pertama

tentang masalah yang diungkapkan.

Kedua, data sekunder, yaitu keterangan yang diperoleh dari pihak

kedua, baik berupa orang maupun catatan, seperti buku, laporan, buletin

dan majalah yang sifatnya dokumentasi (Siagian dan Sugiarto, 2000).

3.4.3 Sumber Data

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi dibutuhkan

sumber informasi untuk mencapai tujuan penelitian yang diinginkan

yang disebut dengan informan. Informan dalam penelitian ini dipilih

sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan penelitian yang ingin

dicapai. Oleh karena itu, informan yang dipilih adalah informan kunci

(4)

dan biaya. Informan kunci yang dipilih adalah pengurus organisasi

PAVESA pada saat konflik tahun 2003, pengurus organisasi PAVESA

saat ini, anggota PAVESA pada saat konflik tahun 2003, dan anggota

PAVESA pada saat ini.

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode analisa data

model Miles dan Huberman (Pawito, 2007:104-106). Karena metode ini sangat

sesuai dengan tujuan penelitian penulis.Metode analisis dan kualitatif model Miles

dan Huberman membagi analisa data kualitatif menjadi tiga komponen,yaitu (1)

reduksi data, (2) display atau penyajian data, (3) penarikan serta pengujian

kesimpulan.

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah tahap pertama yang dilakukan, pada tahap ini

peneliti akan mengumpulkan semua hasil dari wawancara dari yang

diteliti. Peneliti akan membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan

kepada key informan dan hasil wawancara dapat direkam via tape recorder

atau dicatat.

2. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data

Tahap ini merupakan tahap untuk penyajian data. Data hasil dari lapangan

yang sangat banyak, tidak mungkin dipaparkan semuanya. Oleh karena itu,

dalam penyajian data peneliti dapat di analisis oleh peneliti untuk disusun

secara sistematis, atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat

menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti.

3. Reduksi data

Pada tahap ini, peneliti melibatkan langkah-langkah editing,

pengelompokan, dan meringkas data, dengan menyusun kode-kode dan

catatan-catatan (memo) mengenai data di lapangan. Kemudian peneliti

harus mampu menyusun data atau menyeleksi masing-masing data yang

(5)

4. Penarikan dan Pengujian Kesimpulan

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan

display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih

berpeluang untuk menerima masukan. Didapat kesimpulan sementara yang

dapat diuji kembali di lapangan. Setelah hasil penelitian telah diuji

kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk

deskriptif sebagai laporan penelitian.

3.6 Keabsahan Data

Subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian

kualitatif, mengingat dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen

penelitian, ditambah lagi teknik pengumpulan data utama peneliian kualitatif

adalah wawancara dan observasi yang dianggap banyak kelemahan ketika

dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol. Untuk mengatasinya

dilakukan pemeriksaan terhadap keabsahan data. Moleong (2005)

menyatakan bahwa untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik

pemeriksaan atas empat kriteria yaitu:

1. Credibility

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan derajat

kepercayaan yaitu; (a) memperpanjang waktu penelitian; (b), observasi

detail yang terus menerus; (c) triangulasi atau pengecekan data dengan

berbagai sumber sebagai pembanding terhadap data tersebut; (d)

mengekspos hasil sementara atau akhir yang diperoleh dalam bentuk

diskusi analitis dengan rekan sejawat; (e) kajian kasus negatif dengan

mengumpulkan kasus yang tidak sesuai dengan pola yang ada sebagai

pembanding; (f) membandingkan dengan hasil penelitian lain dan; (g)

pengecekan data, penafsiran dan kesimpulan dengan sesama anggota

(6)

2. Transferability

Transferability atau keteralihan yaitu dapat tidaknya hasil

penelitian ini ditransfer atau dialihkan atau tepatnya diterapkan pada

situasi yang lain.

3. Dependability

Dependability atau kebergantungan yaitu apakah hasil penelitian

mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data,

membentuk, dan menggunakan konsep - konsep ketika membuat

interpretasi untuk menarik kesimpulan.

4. Confirmability

Confirmability atau kepastian yaitu dapat tidaknya hasil penelitian

dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang

dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan

dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan

tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih

Referensi

Dokumen terkait

Fina Fitriyana Khodijah, “ Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan pada Online Shop menggunakan Structural Equation

1) Pengetahuan, didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merupakan kemampuan awal meliputi kemampuan mengetahui

Berdasarkan uraian hasil perhitungan menggunakan persamaan Arrhenius, dari variabel warna pada nilai lightness (L) didapatkan masa simpan selama 84 hari, pada nilai redness

Contoh : Setelah Anda memberikan tally pada jam 8.45, maka coretlah kolom jam-jam pemberian tally diatas pada angka 8.45... Lampiran 3 Data Pengukuran Work Sampling –

Penelitian ini telah menghasilkan model simulasi berbasis agen yang dapat menggambarkan efek penerapan alat otomasi terhadap jumlah lapangan kerja yang ditinjau dari

Masyarakat Dayak Mualang adalah masyarakat yang hidup dengan berpedoman pada adat. Segala sesuatu yang mereka lakukan kebanyakan berpatokan pada adat,.. termasuk pula

Sesuai dengan apa yang diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa permasalahan ketiga yang dipertanyakan dalam penelitian ini adalah apakah latar belakang pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap tinggi badan balita terutama bagi balita stunting , maka pemberian suplemen seng